You are on page 1of 20

KEGAWATDARURATAN & TRAUMATOLOGI

LAPORAN DISKUSI PBL II


PENURUNAN KESADARAN

Kelompok IV
Recha

2004730029

Chang Jing Young

2005730012

Devi Afrina Hilda

2005730017

Eka Andrea A

2005730021

Erikha Anggrainy

2005730023

Faigah Aprilia

2005730024

Indah Puji Lestari

2005730033

Isyana Praditia

2005730035

Moh. Fahlevy

2005730042

Putri Fajar Chairani

2005730051

Zaky Azhad

2005730078

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami bias menyelesaikan laporan modul
II yaitu KESADARAN MENURUN. Laporan ini kami buat dengan seksama
dan usaha untuk menjadikan laporan atau makalah ini menjadi lebih sempurna
.Dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah dalam modul KESADARAN
MENURUN.
Dalam penyusunan laporan atau makalah ini , didasarkan hasil diskusi
PBL dan kami merujuk pada buku-buku dan wabesite di internet. Masalah yang
menyangkut KESADARAN MENURUN ini

kami kemukakan

dalam

pembahasan laporan yang kami susun.


Pada kesempatan ini .izinkanlah kami menghanturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan fakultas Kesehatan dan Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Bpk. Dr. Syafri Gurrici
2. Dr. Putri, selaku tutor yang telah memberikan dorongan dan bimbingannya.
3. Para dosen yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
4. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan.
Akhirnya kami mengharapkan

saran dan kritik yang membangun

dengan suatu harapan yang tinggi , semoga laporan yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat bagi semua.

Jakarta, Mei 2008

Penyusun
DAFTAR ISI
Hlm
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................................
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)........................................................
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK).......................................................
BAB II : PERMASALAHAN
A. Skenario .................................................................................................
B. Kata Kunci .............................................................................................
C. Pertanyaan .............................................................................................
D. Jawaban Pertanyaan ...............................................................................
BAB III : PEMBAHASAN DIAGNOSIS
A. SUBDURAL HEMATOMA ..................................................................
B. SHOCK HIPOVOLEMIC... ...........................................................
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi tugas kelompok tutorial. Di samping itu pembuatan laporan ini bertujuan
untuk mengetahui penyakit apa saja yang berhubungan dengan kesadaran menurun,
sehingga kita dapat mengetahui penyakit yang berhubungan dengan sistem
traumatologi dan diluar sistem traumatologi, sehingga kita dapat membedakan secara
jelas perbedaan penyakit-penyakit yang dirasakan penderita, agar dapat memberikan
diagnosis yang jelas dan terarah.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti
dan menjelaskan bagaimana cara mengenal, menilai, dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat pada penderita dengan kesadaran menurun.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan penyebab dab patomekanisme penurunan kesadaran baik baik
pada koma intranial maupun ekstrakranial.
2. Membedakan gejala dan tanda penurunan kesadaran pada koma intrakranial
maupun ekstrakranial.
3. Menjelaskan bagaimana cara tindakan awal penanganan jalan napas,
pernapasan dan sirkulasi pada penderita dengan penurunan kesadaran.
4. Menjelaskan bagaimana cara memberikan tindakan lanjut apabila terjadi
kegagalan tindakan awal.
5. Menjelaskan bagaimana cara pemakaian obat-obat darurat sesuai dengan
penyebab penurunan kesadaran.
6. menjelaskan bagaimana cara melakukan tindakan khusus pada pasien dengan
penurunan kesadaran, baik trauma maupun nontrauma.

7. Menjelaskan syarat-syarat melakukan transportasi dan rujukan pada penderita


dengan penurunna kesadaran

BAB II
PERMASALAHAN

A SKENARIO
Perempuan 21 tahun dibawa ke PUSKESMAS dalam keadaan tidak sadar, setelah
diletakan di tempat tidur dan di periksa, penderita tidak memberi respon dan tetap
mendengkur dengan irama napas 40 x/mnt. Muka terlihat pucat, nadi radial tidak
teraba. Ditemukan jejas pada daerah pelipis kanan, bahu kanan, dan perut kiri bawah.
Dari beberapa orang yang mengantar tidak satupun yang tinggal dan dapat memberi
keterangan tentang keadaan dan apa yang terjadi pada penderita tsb.
B. KATA KUNCI
21 tahun
Dibawa ke PUSKESMAS dalam keadaan tidak sadar
Tidak memberikan respon setelah diletakan di tempat tidur
Mendengkur, irama napas 40x/mnt
Muka pucat, nadi radial tidak teraba
Jejas pada pelipis kanan, bahu, perut bawah
Yang mengantar tidak ada yang tinggal dan memberi keterangan tentang
keadaan dan apa yang terjadi
C. PERTANYAAN
Mekanisme penurunan kesadaran
Sebutkan dan jelaskan tingkat kesadaran
Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, serta jelaskan hubungan jejas
dengan keadaan pasien
Penyebab dan gejala
Hubunggan nadi lemah, muka pucat, nadi radial tidak teraba dg penurunan
kesadaran
Bagaimana tindakan awal, lanjutan & tindakan khusus berdasarkan skenario
di atas

Syarat melakukan transportasi dan rujukan pada kasus ini


Apakah penderita mengalami shock dan apa penyebabnya

Penyebab trauma dan non trauma pada penurunan kesadaran

Cara pemakaian dan jenis obat2an yang dipakai pada kasus ini.

D. ANALISA KASUS
1. Tidak sadar semi koma-koma
2. Mendengkur lidah jatuh ke belakang
3. Frekuensi nafas 40x/menit Takipneu
4. Muka pucat perdarahan, anemia
5. Nadi radial tidak teraba syok hipovolemik
MENDENGKUR
Mendengkur adalah obstruksi sal. Napas bagian atas.
Mekanisme mendengkur : Pada waktu pasien tidak sadar lidah jatuh ke belakang
karena tonus otot yang menurun menyumbat saluran pernafasan
MENDENGKUR
Mendengkur Obstruksi sal. Napas O2 hipoksemia terjadi peningkatan
kadar CO2 dalam tubuh ( Hiperkapnia ).
Hipoksemia Gagal Napas.
Hipoksemia yang disertai hiperkapnia disebabkan oleh Kegagalan Ventilasi .
Penyebab terjadinya kegagalan ventilasi adalah HIPOVENTILASI ALVEOLAR .
Hiperkapni tubuh akan kompensasi untuk mengeluarkan CO2 yang berlebih
peningkatan frekuensi napas.
NADI RADIALIS TIDAK TERABA

GEJALA

PENYEBAB

TRAUMA
Epidural hematom
Subdural
hematom
Syok hipovolemia

NON TRAUMA
Infeksi
Imunologi
Congenital

PENURUNAN
KESADARAN
TINDAKAN PENGOBATAN

AWAL

ALAT

TINDAKAN LANJUT

TANPA ALAT/
OBAT

BEDAH

E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Penyebab Penurunan Kesadaran
a. Penyakit intrakranial
Trauma susunan saraf pusat
Gangguan peredaran darah otak
Infeksi susunan saraf pusat
Tumor susunan saraf pusat
Serangan-serangan, kejang dan epilepsi
Penyakit degeneratif susunan saraf pusat
Peninggian tekanan intrakranial oleh berbagai sebab
b. Penyakit Ekstrakranial

NON BEDAH

Vaskular syok, payah jantung akut, hipertensi, hipotensi

Metabolik asidosis diabetik, hipoglikemi, hiperglikemi, koma uremi


hepatik, hipoksi, ketidakseimbangan elektrolit

Keracunan alkohol, barbiturat, narkotik, CO, penenang lain

Infeksi sistemik berat pneumonia, malaria, tifoid

Lain-lain hipertermi, hipotermi, syok listrik, syok anafilaktik

2. Langkah-Langkah Diagnostik
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
- Tanda vital, keadaan jalan nafas, kardiovaskuler, sistem pernafasan
- Kulit : memar, bekas injeksi, sianosis, merah terang, pucat, banyak keringat,
kering
- Kepala : cari tanda trauma, nyeri tekan, krepitasi, perdarahan dari hidung &
telinga
- Leher, dada, perut, anggota gerak

- Nafas : alkohol, aseton, amoniak/urin,


Pemeriksaan saraf :
1. Observasi: posisi tidur, menguap, menelan, mata terbuka rahang tergantung.
2. Tentukan derajat kesadaran dengan GCS
3. Pola pernafasan
- respirasi cheyne-stoken
- hiperventilasi sentral neurologik
- pernapasan apneustik
- pernafasan ataksi & cluster
4. Funduskopi
Pupil Diperhatikan besar, bentuk dan refleks cahaya direk dan indirek.
5. Kelainan memandang
Pada lesi hemisfer, kepala & kedua mata melirik ke arah lesi & menjauh dari
hemiparesis. Lesi di pons kebalikannya. Pada Iesi di talamus & mesensefalon
bagian atas, kedua mata melirik ke arah hidung.
6. Gerakan bola mata
- Gerakan bola mata spontan
- Gerakan bola mata refleks
7. Respon motoris
- Spontan
- gerakan-gerakan refleks

Penderita tak sadar

Buka jalan nafas


Bersihkan jalan napas
tidak

tidak

Dada mengembang

Bernafas

Pertahankan jalan napas


Ventilasi (pernafasan buatan)

Pipa orofaringeal
Raba denyut karotis
ada
tidak
Ventilasi
Ventilasi+kompresi

Dada mengembang
tidak

Intubasi endotrakeal

Epinefrin
Ca.klorida
Na.bikarbonat

Dada mengembang
tidak

Obat2an
Bila perlu
Na.bikarbonat

Krikotirotomi/trakeostomi

asistol

EKG

fibrilasi

Defibrilasi
lidokain
Na.bikarbonat

Epinefrin
Ca.klorida
Na.bikarbonat

Pengobatan definitif
Tes urin & darah thp awal
Radiologi tahap awal
Pemeriksaan penunjang lain

DIAGNOSIS

3. Hubungan Jejas dengan Kehilangan kesadaran :


Pelipis kanan :
Trauma Arteri meningea media perdarahan epidural pean TIK
pean kesadaran
Bahu kanan :
Bahu & lengan atas dipengaruhi o/ A. Subclavia menjadi A.aksilaris (lipat
ketiak depan) mulai batas tersebut dikenal sebagai A.brakhialis
Abdomen kiri bawah :
Usus halus Ar. Yeyenal(yeyenum intra peritonium), Colon desenden
(peritonium), tuba Fallopii, Ovarium kiri.
4. Efek dari jejas yang mungkin terjadi pada kepala:

5.

Epidural hematoma

Subdural hematoma

Subarachnoid Hemorrhages

Intracerebral/ Intraparenchymal Hemorrhages


Dejarat dan Kualitas Kesadaran

Derajat kesadaran awas-waspada dan adekuat menurun kualitas


kesadaran menurun.
Derajat kesadaran ditentukan oleh : Kwantitas persepsi
Kualitas kesadaran ditentukan oleh : Pengolahan dan pengintegrasian
persepsi
Sadar Otomatisme Konfusi Delirium Stupor Stupor dalam Koma
Koma irreversibel Kematian
Hilangnya kesadaran disebabkan oleh berkurangnya oksigenasi ke otak
Etiologi:
Alcohol

OverDose

Infeksi

Trauma

Uremia

Insulin

Epilepsi

Psychosis

Stroke

BAB III
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
A. SUBDURAL HEMATOMA

Definisi
adanya darah diantara duramater dan arachnoid

Etiologi
Terjadi trauma kepala robeknya vena-vena jembatan, sinus venous
duramater atau robeknya arachnoid

Tempat predileksi
Lobus Frontal & parietal
Fossa posterior
Dekat falx serebri & tentorium

Gambaran klinik
Klinis lebih lambat dari
pada epidural

Pusing

hematoma

Disorientasi

TIK m
Edema papil
Nyeri kepala menonjol

Amnesia
Kelemahan atau
lethargy

Mual & muntah

Perubahan Personality

Loss of consciousness

Gangguan berbicara

Irritability

Ataksia, kesulitan

Kejang

Kedinginan

Patomekanisme

berjalan

Gejala dari subdural hemorrhage mempunyai onset yang lebih lambat dari
epidural hematome.
Karena tekanan pembuluh vena yang lebih rendah & lebih lambat dari
arteri.
Tanda & gejalanya dapat terlihat dalam 24 jam bahkan sampai 2 minggu .
Jika perdarahannya cukup banyak tekanan di otak TIK / kerusakan
di bagian otak tersebut

Faktor Resiko :
Umur sangat muda/tua
Shaken baby syndrome
Kista arahnoid.
Anticoagulants

Diagnosis
Pemeriksaan Neurologis

Neurologic status GCS.

Focal neurologic deficits

Tanda-tanda P ICP.

CT scan akut hiperdens


subakut isodens
kronik hipodens
MRI scan.

Pengobatan :
Craniotomy
Neurosurgically

Komplikasi :
Postoperative complications

P ICP

Edema Otak

Pembentukan pem.darah yg baru /hematoma

Infection

Seizures

Chronic SDH

Recurrent hematoma (50%)

Infection ( subdural empyema)

Seizures (up to 10%)

B. SHOCK HIPOVOLEMIK

Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik
dan metabolik ditandai dengan kegagalan sirkulasi untuk mempertahankan
perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.

Syok Hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume


darah dalam pembuluh darah yang berkurang.

Bisa terjadi akibat perdarahan yang masif atau kehilangan plasma.

Etiologi
Akibat pengisian sirkulasi yg tidak adekuat :
Kehilangan Darah

Eksternal
Trauma

Internal
Intratoakal
Intraabdominal

Kehilangan Plasma

Luka bakar, Pankreatitis, Deskuamasi kulit, Sindrom dumpin

Kehilangan Cairan

Diare, muntah, luka bakar, gagal ginjal.

Patofisiologi Syok :
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan
menurunkan aliran darah balik ke jantung sehingga menimbulkan penurunan
curah jantung. Curah jantung yang rendah di bawah normal akan menimbulkan
beberapa kejadian pada beberapa organ :
- Mikrosirkulasi

- Gastrointestinal

- Neuroendokrin

- Ginjal

- Kardiovaskuler
Tanda-tanda Syok :
- Onset Bertahap
- Keadaan jiwa Apatis, lalu tidak sadar.
- Nadi Cepat dan sangat lemah.
- Nafas Cepat, dangkal kadang dalam.
- Kulit Pucat, dingin, lembab.
- Pupil Sama besar, dilatasi.

Gejala Klinis
Ringan

Sedang

Berat

(< 20 % vol. darah)


Ekstremitas dingin

(20-40 % vol. darah


Ekstremitas dingin

(> 40 % vol.darah
Ektermitas dingin

Takikardi

Hemodinamik tak

Waktu pengisian
kapiler meningkat

stabil

Diaporesis

Takipnea

Takikardi bergejala

Vena kolaps

Oligouria

Hipotensi

Cemas

Hipotensi ortostatik

Perubahan kesadaran

Diagnosis
Syok hipovolemik didiagnosis jika ditemukan tanda berupa :
- ketidakstabilan hemodinamik
- adanya sumber perdarahan
Dignosis sulit perdarahan tidak ditemukan dengan jelas, berada pada traktus
gastrointestinal atau terjadi penurunan jumlah dalam plasma

Periksa ABC
dan tangani seperlunya

Pertahankan panas tubuh


Cedera kepala
Atau kesulitan
Bernapas ?

Naikan kepala & bahu


jika tdk ada trauma serviks

Tidak sadar atau


Ada kemungkinan muntah
Angkat kaki 8-12 inci
Jika tdk ada trauma serviks

Jika sadar & dpt menelan,


Berikan sejumlah kecil
cairan

Balikan ke sebelah
kiri jika tdk ada luka

< 1-2 jam setelah perawatan medis,


Kemungkinan operasi,
Atau luka sekitar perut ?

Cari pertolongan medis

Jangan berikan cairan


kecuali pd luka bakar berat
yang sadar

BAB IV
KESIMPULAN
Pasien tersebut telah mengalami traumatic brain injury dan shock sehingga perlu di
lakukan diagnostik dan penatalaksanaan yang tepat untuk mengurangi angka
mortalitas dan morbiditas

DAFTAR PUSTAKA
1.adam, Dasar Diagnositk Fisik, EGC.Jakarta
2. Tim dokter, Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, FKUI PUSAT. Jakarta
3. Ganong,William, Fisiologi kedokteran, edisi 20, EGC, Jakarta
4. Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., Patofisiologi 2, edisi 6, EGC, Jakarta.

You might also like