You are on page 1of 6

Bahan interior ramah lingkungan

1. Kalsiboard
Kalsi board sangat aman bagi kesehatan, sedikitpun tidak tekandung
bahan asbes.Sebagaimana kita tahu debu-debu asbes jika terhirup paruparu dapat merusak sel paru-paru dan tidak dapat larut sehingga beresiko
kanker. Di sebagian Negara Eropa bahkan mulai dilarang penggunaan
bahan asbes.

2. Linoleum: Bahan Pelapis Lantai Ramah Lingkungan


Bahan pelapis lantai ini populer di Eropa. Banyak pilihan warna dan desainnya. Produk ini
bisa menjadi alternatif bahan untuk lantai rumah kita, lantai area komersial, bahkan rumah
sakit karena mudah dipasang, dirawat, dan dibersihkan. Untuk memasangnya hanya butuh
permukaan rata seperti lantai semen, lalu diberi perekat khusus. Kalau mau afdol, perekatnya
juga pakai yang ramah lingkungan.
Sebagai bahan lantai, jika tak lagi dibutuhkan, Linoleum mudah diurai kembali oleh tanah,
alias ramah lingkungan. Inilah yang menjadi salah satu kelebihannya. Standar Eropa yang
ketat tentang material ramah lingkungan membuat bahan ini dipergunakan sebagai salah satu
alternatif pilihan para desainer. Syarat yang ketat itu bisa dipenuhi oleh bahan pelapis
Linoleum ini. Ada satu hal penting juga yang menjadi keunggulan, yaitu daya tahannya
terhadap panas, dan tahan terhadap api lebih baik dari plastik dan kain.
Linoleum, bahan yang terbuat dari bahan alami yang terukur dan dihasilkan dari
sumber daya yang bisa diperbaharui. Terdapat setidaknya enam bahan utama,
linseed oil, rasin, woodfloor, limestone, pigment, jute . Linoleum pada produk
lantai terbagi menjadi tiga bentuk produk, yakni marmoleum yang menampilkan
motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan
Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur.

4 Pilihan Lantai Ramah Lingkungan

Instalasi desain lantai yang ramah lingkungan adalah salah satu cara
untuk meningkatkan kesan stylish interior rumah. Dengan pemilihan yang
tepat, Anda akan merasakan suasana yang berbeda di rumah sendiri.
Setidaknya terdapat 4 pilihan lantai ramah lingkungan yang cantik dan
cukup populer di masyarakat:

1. Lantai Bambu
Material bambu saat ini menjadi cukup populer karena harganya yang
relatif murah dan ketersediaannya yang melimpah. Dengan pengolahan
yang tepat, material bambu disulap menjadi bahan pelapis lantai yang
cantik, stylish sekaligus tahan lama. Modelnya pun tak melulu itu-itu saja,
kini banyak produsen lantai bambu yang menawarkan berbagai motif
sehingga terlihat lebih trendi. Oleh karenanya kini bambu menjadi
primadona lantai ramah lingkungan di kalangan masyarakat dunia.

2. Lantai Linoleum
Linoleum ditemukan pada tahun 1870 dan kini telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Hadir dengan desain yang beragam
warna dan corak mengikuti tren lantai yang ada, membuat masyarakat
mulai meliriknya sebagai salah satu pelapis lantai yang ramah lingkungan.
Karena terbuat dari sumber daya yang mudah diperbaharui seperti linseed
oil, pine resin, wood flour dan burlap. Kelebihan dari linoleum adalah
mudah diurai kembali oleh tanah jika tidak digunakan lagi, sekaligus tahan
terhadap panas bahkan lebih baik dibandingkan plastik atau kain.
Setidaknya terdapat 3 kategori produk linoleum yang dihasilkan yaitu,
Marmoleum yang menampilkan beragam motif, warna dan corak alami,
Artoleum yang menampilkan corak kayu, Walton yang menampilkan
beragam corak bertekstur.

3. Lantai Gabus
Material selanjutnya adalah gabus/cork. Bahan ini bila di aplikasikan pada
lantai dapat menyerap panas ruangan pada siang hari sehingga ketika
malam hari ruangan akan terasa hangat, selain itu gabus juga dapat
meredam bunyi di dalam ruangan. Sehingga sangat cocok digunakan pada
ruangan yang membutuhkan kenyamanan dan ketenangan seperti ruang
tidur atau ruang keluarga. Karena sifatnya yang lunak, ringan dan tahan
air sehingga material ini sering dijadikan sebagai pengganti karpet.

4. Lantai Kayu Daur Ulang


Dan yang terakhir adalah lantai kayu daur ulang. Bagi sebagian orang
dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, tentu menggunakan lantai kayu
daur ulang merupakan alternatif yang bijak demi ikut menjaga kelestarian
hutan. Lantai dari Kayu daur ulang juga memiliki tampilan yang lebih
natural karena ukuran lebar, panjang dan ketebalannya yang bervariasai
serta ketahanannya pun cukup tinggi.

Bahan bahaya
1Kayu sumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)
Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir

2. Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem
kontak
Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati,
ginjal

3. Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi
mesin

Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir,
eksim pada kulit

You might also like