You are on page 1of 8

Data Pekerja

Nama

: Bapak Syamsudin

Umur

: 33 tahun

Posisi

: Pembuat Donuts

Lama Bekerja : 10 tahun

Jam Kerja

: 5 Jam (06.00-11.00)

HariKerja

: Senin Sabtu

Penghasilan

: Rp. 2.200.000,-

Fasilitas yang didapat :

PemeriksaanUmum

KeadaanUmum

: Baik

Kesadaran

: Komposmentis

Tekanandarah

: 120/75 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

Frekuensi napas

: 20 x/menit

Suhu raba

: 36,3 c

PemeriksaanKlinis
Kepala

Rambut

: Hitam, Distribusi merata

Wajah

: Simetris

Mata

Telinga

Hidung

: Lapang kiri dan kanan, Sekret -/-

Mulut

: Gigi Geligi Normal, Tonsil T1-T1

Leher

: Pembesaran KGB -

Dada

: Sclera tidak ikterik, Konjungiva tidak anemis


: Normotia, Lapang, Sekret -/-

: pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri

: vocal fremitus kanan=kiri

: sonor kanan-=kiri

: BND, vesikuler, ronki -/-

Perut
I

: datar

: supel, H/L tak teraba membesar

: timpani

: bising usus (+) normal

Alat gerak

: simetris, kelainan kongenital (-)

Kulit

: Coklat, turgor baik

Pemeriksaan Antropometri

BB

: 65kg

TB

: 165

Kesan : BMI 23,9

Pada kesempatan ini tim mengunjungi sebuah pabrik donat bernama CV Mardonuts.
Kunjungan ini kami laksanakan pada hari Selasa, 4 Juni 2014, pada pagi hari. Pabrik
ini merupakan suatu industri rumahan yang terletak di Jl.Kampung Asem No.32 Rt 06
Rw 06, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pada kunjungan ini kami berkesempatan mewawancarai seorang pekerja bernama
Syamsudin. Pria yang berusia 33 tahun ini bekerja sebagai buruh pabrik di CV
Mardonuts selama 10 tahun terakhir ini. Bapak Syamsudin bertugas dalam proses
pembuatan donuts
Bapak Syamsudin bekerja setiap hari dari jam 06.00 WIB hingga jam 11.00 WIB.
Namun, bila pesanan banyak jam kerjanya akan bertambah hingga jam dua siang.
Bapak Syamsudin tidak mendapat fasilitas. Setiap bulannya Bapak Syamsudin
memperoleh gaji sebesarRp 2.200.000,00.
Setiap harinya Bapak Syamsudin mengkonsumsi makanan dua

sampai tiga kali

sehari. Bapak Syamsudin mengonsumsi nasi putih, telur, tahu dan tempe, ayam, sayur.
Kita dapat melihat gambaran status makanan bapak Syamsudin pada table di bawah
ini.
Zat gizi dibutuhkan oleh tenaga kerja seperti bapak Syamsudin untuk
mengerjakan tugasnya secara optimal. Pemenuhan kecukupan gizi pekerja selama
bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan syarat keselamatan, dan kesehatan
kerja sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan pekerja.

STATUS MAKANAN
Kualitas
No.

Jenis

Makanan

Kalori (per 100

Frekuensi

1
2

MakananPokok
Lauk-pauk

Nasi
Ikan

gram)
178 kal
113 kal

2x1porsi/hari
5x/minggu

Tahu/

68 kal

3x/minggu

Tempe

119 kal

3x/minggu

Telur Ayam

162 kal

6x/minggu

Ayam
3
4

SayurMayur
Buah-buahan

Sayur bayam

Kuantitas
No
1

WAKTU/

JenisMakan

Rincian

Hari I

an
Sarapan

Nasi

100 gram

175 kalori

Tahu

100 gram

111kalori

tempe

50 gram

118 kalori

Jumlah
100 gram

404 kalori
175 kalori

Pagi

Proporsi

Kalori

goreng
Siang

Nasi
Ayam
goreng

150 gram

Sayur

50

194.5 kalori
18 kalori

bayam
Malam

Jumlah
100 gram

387.5 kalori
175 kalori

kembung

80 gram

87.65 kalori

Telor

50 gram

110 kalori

Nasi

100 gram

175 kalori

Ikan

80 gram

87.65 kalori

Nasi
Ikan

balado
Total KaloriHariI
2

HariI

Pagi

Sarapan

I
kembung

Siang

Nasi

Soto ayam

Mala

Nasi

jumlah
100 gram

262.5 kalori
175 kalori

100 gram

101 kalori

Jumlah
100 gram

286 kalori
175 kalori

m
Telur dadar

75 gram

Jumlah
Total KaloriHari II

188 kalori

363 kalori
911 kalori

TOTAL KALORI RECALL


Analisa data kuantitas makanan yang masuk selama 2 hari:
Jumlah kalori yang masuk

= Jumlah kalori hari I + Jumlah kalori hari II


2
= 652,8 kal + 690,8 kal= 671,8 kal
2

Melalui tabel status makanan kita dapat melihat bahwa sehari-harinya bapak
Syamsudin hanya mengonsumsi sekitar 671,8 kalori per hari.Jumlah ini tentu sangat
sedikit bila melihat kepada usia, jenis kelamin, dan aktivitas beban kerja yang harus
dia kerjakan sehari-harinya. Jumlah kalori yang kurang akan berdampak pada kondisi
kesehatan Bapak Syamsudin
Kekurangan zat gizi, khususnya energi dan protein, pada tahap awal akan
menimbulkan rasa lapar. Bila hal ini dibiarkan terus-menerus dalam jangka waktu
lama, maka akan membawa dampak yang lebih serius. Dampak yang dapat

ditimbulkan yakni turunnya berat badan.Selain itu hal ini turut mempengaruhi
produktivitas kerja.
Bila tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yang mencukupi
kebutuhan tubuh, maka tubuh akan rentan terkena penyakit. Tubuh yang berada dalam
kondisi kurang gizi tentunya akan kekurangan zat-zat yang diperlukan tubuh baik
untuk zat pembangun maupun zat pengatur tubuh. Misalnya saja untuk pembentukan
enzim atau protein esensial tentunya akan tidak berjalan maksimal karena kurangnya
bahan baku yang dibutuhkan. Seperti pada kasus bapak Syamsudin ini, bapak
Syamsudin berisiko terkena anemia besi akibatnya kurangnya asupan besi yang
banyak diperoleh dari daging, hati, ataupun sayuran hijau.Seperti yang disampaikan
dalam tabel status makanan di atas bapak Syamsudin hanya mengonsumsi nasi, ikan,
telur ayam, dan tempe/tahu, tanpa sayur. Selain itu pasien mengonsumsi makanan
hanya satu kali sehari.
Tubuh yang kekurangan gizi akan rentan terhadap penyakit. Hal ini
disebabkan menurunnya imunitas orang tersebut. Produktivitas kerjaakan dipengaruhi
oleh kondisi kesehatan pekerja. Rendahnya kondisi kesehatan kerjaakan membuat
pekerja tidak bekerja dengan optimal. Begitu pula bila pasien terkena penyakit tentu
pekerjaan akan terganggu. Hal ini tentu mempengaruhi kinerja yang akan dihasilkan.
Bila pekerja tidak dapat bekerja dengan maksimal tentu hasil yang akan didapat tidak
optimal. Hal ini tentu mempengaruhi perusahaan/industri dimana ia bekerja.
Mengingat betapa pentingnya gizi kerja, maka diharapakan agar para
pengusaha turut memperhatikan kondisi pekerjanya, baik kondisi kesehatan, gizi dan
bahkan juga keselamatan kerja. Hal ini mungkin kurang menjadi perhatian, tapi hal ini
sangat penting untuk diperhatikan. Kondisi gizi dan kesehatan pekerjaakan
mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Tentunya hal ini berdampak pada
kesuksesan perusahaan/industri tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan perhitungan berat badan dan tinggi badan didapatkan IMT bapak
Syamsudin sebesar 23.9 IMT ini tergolong normal. Namun konsumsi makanan per
hari bapak Syamsudin sangat sedikit. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan dan
produktivitas kerja bapak Syamsudin. Untuk mencapai kondisi tubuh yang sehat
optimal dan produktivitas kerja berlangsung maksimal maka diperlukan gizi seimbang
bagi bapak Syamsudin
Menu makanan yang bapak Syamsudin konsumsi tidak sesuai dengan gizi kerja.
Kebutuhan kalori yang diperlukan bapak Syamsudin sangat dipengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, dan aktivitas kerja bapak Syamsudin Idealnya bapak Syamsudin
membutuhkan kalori sekitar 2300 kalori per hari (AKG 2004). Untuk bekerja selama
8 jam sehari, bapak Syamsudin membutuhkan kalori kurang lebih 940 Kkal.
Contoh menu makanan gizi seimbang yang dapat dianjurkan:
No
1
2
3
4
5
6
7
8

JenisMakanan
Nasi
Ayam/ ikan/ daging
Tempe/ tahu/ kacangkacangan
Sayur
Buah
Gula
Minyak
Air putih

Takaran
1 gelas
1 potongsedang
2 potongsedang

Jumlah
100 gram
40 gram
40 gram

1 gelas
1 potongsedang
secukupnya
secukupnya
Minimal 2 gelas

100
75
secukupnya
secukupnya
2 L perhari

Menu makanan bapak Syamsudin harus ditambah dari segi kualitas maupun kuantitas.
Makanan yang dikonsumsi harus lebih bervariasi, sebagaimana yang disampaikan
dalam prinsip gizi seimbang. Selain itu juga harus ditambah jumlahnya dari segi
kuantitas untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Pengelola industi/perusahaan seharusnya memperhatikan gizi kerja para pekerjanya.
Kesehatan dan kesejahteraan pekerja turut mempengaruhi produktivitas kerja.

You might also like