You are on page 1of 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA P00000
DENGAN MIOMA
UTERI

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga dengan istilah
Fibromioma, Leiomioma, ataupun Fibroid.
Berdasarkan otopsi, Novak

menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma, dan pada wanita berkulit hitam lebih banyak. Mioma
uteri belum pernah (dilaporkan) terjadi sebelum menarche. Setelah menopause
hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Di Indonesia mioma uteri
ditemukan 2,39-11,7% pada semua penderita ginekologiyang dirawat.
Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan dan
ternyata menimbulkan tumor Fibromatosa baik pada permukaan maupun pada
tempat lain pada abdomen. Efek Fibromatosa ini dapat dicegah dengan Preparat
progesterone atau testosterone.
Tumor ini merupakan jenis tumor uterus yang paling sering, disangka bahwa 20%
dari wanita berumur 35 tahun menderita mioma uteri, walaupun tidak disertai
gejala-gejala.
Lokasi mioma uteri ada 2, yaitu Cervical (lebih jarang, tetapi bila mencapai
ukuran besar dapat menekan kandung kencing, menyebabkan gsnggusn miksi.
Juga secara teknik operasinya lebih sukar), dan Corporal.
1.2 TUJUAN
A.

Tujuan Umum
Agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan Myoma Uteri.

B.

Tujuan Khusus
Diharapakan mahasiswa mampu dan dapat :

1.

Melakukan pengkajian data pada ibu dengan mioma uteri.

2.

Membuat Analisa/diagnosa masalah pada ibu dengan mioma uteri.

3.

Mengidentifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada ibu dengan mioma


uteri.

4.

Menentukan tindakan segera pada ibu dengan mioma uteri.

5.

Menentukan rencana tindakan pada ibu dengan mioma uteri.

6.

Mengimplementasika rencana yang telah disusun.

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

7.

Mengevaluasi dari tindakan yang telah dilakukan pada ibu dengan mioma
uteri.

1.3 RUANG LINGKUP


Asuhan Kebidanan ini dilaksanakan di RS Wava Husada Kepanjen Malang
1.4 METODE PENULISAN
a.

Studi pustaka dengan mempelajari Ilmu Kebidanan Fisiologis dan Patologis


serta Manajemen Asuhan Kebidanan.

b.

Studi kasus data yang ada pada klien, yaitu data subyektif maupun data
obtektif.

c.

Pemecaha masalah dengan menggunakan manajemen 7 langkah.

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan
ikat yang menumpangnya. (Prawirohardjo,S. Ilmu Kandungan. 1999: 338)
Mioma uteri sering juga disebut Fibroid walaupun asalnya dari jaringan otot,
dapat bersifat tunggal atau ganda, dan mencapai ukuran besar. (Buku Ginekologi
FK Universitas Padjakaran Bandung: 154)
2.2 Etiologi
Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dari sel-sel otot yang belum matang.
Disangka bahwa estrogen mempunyai peran penting, tetapi dengan teori ini
sukar

diterangkan

apa

sebabnya,

pada

seorang

wanita

estrogen

dapat

menyebabkan mioma, sedang pada wanita lain tidak. Padahal seperti yang kita
ketahui estrogen dihasilkan oleh semua wanita, juga pada beberapa wanita
mioma dapat terjadi ovulasi yang menghasilkan progesterone yang sifatnya
antiestrogenetic. Percobaan penyuntikan estrogen dapat menimbulkan mioma
uteri, tetapi sifatnya agak berbeda dengan mioma biasa.
2.3 Gejala klinis
1.

Tumor/Massa di perut bagian bawah.

2.

Perdarahn abnormal.

3.

Rasa nyeri.

4.

Gejala dan penekanan pada kandung kencing akan menyebabkan poliuri, pada
urethra menyebabkan retensio urine, dll.

5.

Gejala sekunder :

Anemia.

Lemah.

Pusing-pusing.

Sesak napas.
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Fibroid Heart, sejenis degenerasi Myocard yang dulu disangka berhubungan


dengan adanya myoma uteri.

Erythrocytosis pada myoma yang besar.


2.4 Macam-macam Mioma Uteri

1.

Mioma Submucosa
Tumbuhnya

tepat

perdarahan

yang

dibawah
banyak,

endometrium,
sehingga

paling

memerlukan

sering

menyebabkan

Hysterektomi

walaupun

ukurannya kecil. Adanya mioma submucosum dapat dirasakan sebagai suatu


Curet Bump (benjolan waktu kuret). Kemungkinan terjadi degenerasi, juga lebih
besar pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang sehingga
menonjolmelalui servik atau vagina, disebut juga sebagai mioma submucosa
bertangkai yang dapat menimbulkan Myomgeburt ( dilahirkan melalui servik),
sering mengalami nekrose atau ulcerasi.
2.

Mioma Intramular
Terletak pada miometrium, kalau besar atau multiple dapat menyebabkan
pembesaran uterus dan berbenjol-benjol.

3.

Mioma Subserosum
Letaknya dibawah tunica serosa, kadang-kadang vena yang ada di permukaan
pecah dan menyebabkan perdarahan intraabdominal. Kadang-kadang mioma
subserosum

timbul

diantara

dua

ligamentum

latum,

merupakan

mioma

intraligamenter yang dapat menekan ureter dan A. Illiaca. Ada kalanya tumor ini
mendapat vascularisasi yang lebih banyak dari omentum sehingga lambat laun
terlepas dari uterus, disebut sebagai parasitic Myoma. Mioma subserosum yang
bertangkai dapat mengalami torsi.
2.5 Diagnosis
Seringkali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut
bagian bawah. Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor pada uterus,
yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke samping, seringkali
teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang
barhubungan dengan uterus.
Mioma

intramural

akan

menyebabkan

kavum

uteri

menjadi

luas,

yang

ditegakkan dengan pemeriksaan dengan uterus sonde. Mioma submucosum


Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

kadang-kadang dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikali,
dan terasa benjolan pada kavum uteri.
Diagnosis banding yang perlu kita pikirkan tumor abdomen di bagian bawah atau
panggul

ialah

dibedakan

mioma

subserosum

dan

kehamilan.

Mioma

submukosum

dengan suatu adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korposis

uteri atau suatu sarcoma uteri. USG abdominal dan transvaginal dapat
membantu dan menegakkan dugaan klinis.
2.6 Komplikasi
1.

Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari
seluruh

mioma,

serta

merupakan

50-75%

dari

semua

sarcoma

uterus.

Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histology uterus yang


telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat
membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
2.

Torsi (putaran tangkai)


Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan
sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah sindrom
abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal
ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang
mioma dalam rongga peritoneum.
2.7 Pengobatan
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55% dari semua
mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun,
terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak meninbulkan gangguan atau
keluhan.
Dalam dekade terakhir ada usaha mengobati mioma uteri dengan GnRH agonist
(GnRHa). Pemberian GnRHa (Buseriline Acetat) selama 16 minggu pada mioma
uteri menghasilkan deganerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam
keseluruhan nya menjadi kecil.

1.

Pengobatan operatif
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Miomektomi

adalah

pengambilan

sarang

mioma

saja

tanpa

pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma


submukosum

pada

myom

geburt

dengan

cara

ekstirpasi

lewat

vagina.

Pengambilan sarang mioma subserisum dapay mudah dilaksanakan apabila


tumor

bertangkai.

Apabila

miomektomi

ini

dikerjakan

karena

keinginan

memperoleh anak, maka kemungkinan terjadi kehamilan adalah 30-50%.


Perlu disadari bahwa 25-35% dari penderita tersebut akan masih
memerlukan histerektomi. Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang
umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilaksanakan per
abdominan atau per vaginam, yang akhir-akhir ini jarang dilakukan karena uterus
harus lebih kecil dari telur angsa dan tidak ada perlekatan dengan daerah
sekitarnya. Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan.
Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya
karsinoma servisis uteri. Histerektomi supravaginal hanya dilakukan apabila
terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya.
2.

Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau
terdapat kontra indikasi untuk tindakan operatif. Akhir-akhir ini kontra indikasi
tersebut semakin berkurang. Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila
tidak ada keganasan pada uterus.
2.8 Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu
pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
-

Bertahap dan sistematis

Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan

Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997


1.

Pengertian

- Proses pemecahan masalah


- Digunakan
tindakan

sebagai metode

untuk mengorganisasikan

berdasarkan teori ilmiah

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

pikiran

dan

- Penemuan-penemuan

keterampilan

dalam rangkaian/tahapan

yang

logis
- Untuk pengambilan suatu keputusan
- Yang berfokus pada klien
2.

Langkah-langkah
-

Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien


secara keseluruhan

Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah.

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi

penanganannya
-

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.


-

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional

berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.


-

Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.


- Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali

manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.


Langkah I

Tahap Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien yang terdiri dari data
subyektif

dan

objektif.

Data

subyektif

adalah

yang

menggambarkan

pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa. Yang


termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat, menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas. Biopsikologi spiritual,
pengetahuan klien.
Data

obyektif

adalah

yang

menggambarkan

pendokumentasian

hasil

pemeriksaan fisik klien. Hasil laboratorium dan test diagnositif lain yang di
rumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang
sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan
khusus

(inspeksi,

palpasi,

auskultasi,

perkusi).

Pemeriksaan

(laboratorium catatan baru dan sebelumnya).


Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

penunjang

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah


berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan
Mengantisipasi Penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial dan diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan di
harapkan dapat waspada dan bersiap-siap, diagnosa atau masalah potensial ini
benarbenar terjadi.
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk
melakukan

konsultasi,

kolaborasi

dengan

tenaga

kesehatan lain

berdasarkan kondisi klien


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien
Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan
pada langkah kelima di laksanakan secara efisien dan aman perencanaan ini bisa
di lakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
Langkah VII : evaluasi
Pada langkah in dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah di
berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
diagnosa dan masalah rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar
dalam pelaksanaannya.
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

BAB II
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi
P00000 dengan mioma uteri
NO.REGISTRASI
Tgl. Masuk

Tgl Pengkajian
A.

:
Pukul :
:

Pukul :

SUBJEKTIF
1.

IDENTITAS
Nama Ibu

Nama Suami :

Umur

Umur

Agama

: Islam

Suku

Pendidikan :

:
Agama

Suku

Pendidikan

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Pekerjaan

Pekerjaan

Alamat

Alamat

2.

:
:

ANAMNESA
1.

Alasan kunjungan saat ini

2.

Keluhan-keluhan

3.

Riwayat Menstruasi
Haid Pertama

Siklus

Lamanya

Banyaknya

Teratur / tidak
Sifat darah
4.

:
:

Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Tgl

Usia

Jenis

Tempat

Lahir
Umur

Keha

Persal

Persalin

milan

inan

an

Komplikasi

penol

Bayi

ong
Ibu

Bayi

5.

Riwayat Kehamilan ini

6.

Pola Kebiasaan Sehari-hari

PB/BB

Keada

Keada

Lakt

JK

an

an

asi

a. Nutrisi
Sebelum sakit

Selama sakit

b. Eliminasi
Sebelum sakit

: BAB

x/ hari

BAK / hari,
Selama sakit

:BAB
BAK x/hari
Ganti pembalut /hari.

c. Seksualitas
Sebelum hamil : x seminggu
Selama hamil

: tidak melakukan

d. Istirahat dan tidur


Sebelum sakit

Nifas

: tidur malam

jam/ hari

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

tidur siang jam/ hari


Selama sakit

: tidur malam

jam/ hari

tidur siang jam/ hari


e. Personal Hyegene
Sebelum sakit : Ibu mandi

x / hari, ganti pakaian

x/hari,

keramas x/minggu
Selama sakit : Ibu mandi

x / hari, ganti pakaian

keramas x/minggu
f. Aktifitas /Olahraga
Sebelum sakit:
Selama sakit :
7.

Riwayat penyakit sistemik yang lalu

8.

Riwayat penyakit sistemik sekarang

9.

Riwayat penyakit keluarga

10. Riwayat bedah ginekologi


11. Riwayat KB
12. Riwayat psikososial
13. Riwayat perkawinan

B.

OBJEKTIF
1. Keadaan Umum

Kesadaran

Keadaan Emosional

2. Tanda Vital

3.

Nadi :

x / menit

TD

RR

x / menit

Temp :

BB

kg

TB

cm

mmhg
C

Pemeriksaan Fisik
Kepala

Rambut :
Muka
o

Hidung

:
Mata

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

x/hari,

Mulut

Telinga

Leher

Dada

4.

Punggung

Abdomen

Pemeriksaan Kebidanan
a. Palpasi uterus :
b. Anogenital :
c. Ektremitas
Atas (tangan)

Bawah (kaki)

Perkusi : Reflek patella


C.

UJI DIAGNOSA
1. USG
2. Uji laboratorium
Hb : gr/dl

D.

ASSASMENT
P00000 diagnosa mioma uteri dengan anemia berat
Masalah : nyeri pada saat mengeluarkan darah
Diagnosa Potensial : mioma : keganasan uterus
Anemia : syok hipovolemik
Kebutuhan Segera : kolaborasi dengan tim medis

E.

PLANNING
1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita
mioma uteri.
Hasil : Ibu mengerti dan memahami tentang hasil pemeriksaan.
2. Memberikan pendkes tentang mioma uteri bahwa mioma uteri adalah
benjolan jinak di dalam rahim, dan ibu mengalami mioma yang
pertumbuhanya dapat membesar dan menutupi liang senggama dan
mioma tersebut harus di angkat dengan kuretase, dan memberikan terapi
manajemen nyeri pada ibu untuk mengurangi kesakitanya.
Hasil : Ibu mengerti tentang mioma uteri dan ibu menyanggupi tentang
terapi manajemen nyerinya.

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

3. Memberikan pendkes tentang ketidaknyamanan BAK bahwa ibu akan


sering mengalami BAK karena kandung kemihnya ditekan oleh massa di
rahimnya yaitu mioma yang diderita ibu, dan hal tersebut dapat diatasi
dengan cara segeralah BAK dan tidak menahanya.
4. Memperbaiki KU dengan mencukupi nutrisi, motivasi istirahat
5. Melakukan kolaborasi medis dengan advice
-

Perbaikan KU

Pemberian transfusi PRC (Packed Red Cell) untuk perbaikan KU ibu s/d
HB > 8 gr/dl

Diit sehat

Program kuretase bertingkat

Hasil : Infus sudah dipasang dengan tetesan 20 tpm untuk peraikan KU


ibu,
DATA PERKEMBANGAN I
Subjektif :
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah dari jalan lahirnya.
Ibu mengatakan ganti pembalut 5-6 x/hari
Ibu mengatakan masih lemah
Darah di Bank darah belum ada.
Obyektif :
KU :
Kesadaran :
TTV :
Nadi ; x/mnt
Suhu :
RR : x/mnt
Konjungtiva pucat anemis
Assasment :
Ny K, usia 40 th P3 A1 diagnosa mioma uteri dengan anemia berat
Masalah : nyeri perut
Diagnosa Potensial : mioma uteri : keganasan uterus
Anemia ; syok hipovolemik
Kebutuhan Segera : kolaborasi dengan tim medis

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

PLANING :
1. Memantau keadaan umum ibu
Hasil : ibu masih tampak lemah
2. Manganjurkan pada ibu untuk makan makanan bergizi
Hasil : Ibu memahaminya
3. Menganjurkan

pada

ibu

untuk

istirahat

total

(bedrest

mengurangi kelelahan serta stress


Hasil : ibu memahaminya
4. Darah keluar dari bank darah p
Hasil : ibu belum mendapatkan transfusi darah
5. Menunggu program operasi
Hasil : operasi dilakukan jika kondisi ibu sudah stabil

DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal pengkajian :
Subjektif :
Ibu mengatakan keadaanya masih lemah
Perdarahan dari jalan lahir

cc/hari (ganti pembalut 3 x /hari)

Obyektif :
KU :
Kesadaran :
TTV : Nadi : x per menit
TD :

mmHg

RR :

x per menit

T:

Konjungtiva :
Assasment :
P00000 diagnosa mioma uteri dengan anemia berat
Masalah :
Diagnosa Potensial : keganasan uterus
Tindakan segera :
PLANING :

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

total)

dan

1. Memantau keadaan umum ibu


Hasil : ibu masih tampak lemah
2. Manganjurkan pada ibu untuk makan makanan bergizi
Hasil : Ibu memahaminya
3. Menganjurkan

pada

ibu

untuk

istirahat

total

(bedrest

total)

dan

mengurangi kelelahan serta stress


Hasil : ibu memahaminya
4. Memberikan transfusi darah kepada ibu
Hasil : ibu sudah mendapatkan transfusi darah
5. Menunggu program operasi
Hasil : operasi dilakukan jika kondisi ibu sudah stabil

DATA PERKEMBANGAN III


Subjektif :
Ibu mengatakan lemes
Ibu mengatakan perdarahan berkurang , ganti pembalut 3x perhari , ( 100
cc)
Obyektif :
KU : sedang
Kesadaran :
TTV : TD : mmHg
Nadi ; x/menit
Suhu : derajat celcius
RR : x/mnt
Konjungtiva :
HB : g/dl
Assasment :
P00000 diagnosa mioma uteri dengan anemia berat
Masalah :
Diagnosa Potensial : keganasan uterus
Tindakan segera : kolaborasi dengan dokter
Planning

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

1. Menganjurkan ibu mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan serta istirahat


Hasil : ibu bersedia dan menyanggupinya
2. Memberikan tranfusi darah ke 3 dengan tetesan 20 tpm
Hasil : ibu sudah mendapat tranfusi darahke 3
3. Melakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap Esok hari.
Hasil : Belum diketahui
4. mengkonsultasikan keadaan pasien kepada Dokter tentang keluhan lemes.
Dengan advice
Pemberian injeksi Lasik
Hasil : lasik 1 ampul masuk jam

DATA PERKEMBANGAN IV
Subjektif :
Ibu mengatakan keadaannya mulai membaik
Ibu mengatakan perdarahan berkurang ,
Obyektif :
KU :
Kesadaran :
TTV : TD :

mmHg

Nadi ; x/menit
Suhu : derajat celcius
RR : x/mnt
Conjungtiva :
HB : g/dl
Assasment :
P00000 diagnosa mioma uteri dengan anemia berat
Masalah : tidak ada
Diagnosa Potensial : keganasan uterus
Tindakan segera : tidak ada
Planning
1. Melakukan pemeriksaan darah lengkap
Hasil : HB = gr/dl
2. Mengkonsultasikan keadaan pasien kepada Dokter tentang keadaan HB
yang sudah membaik. Dengan advice
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Program operasi dilakukan


Hasil : ibu memahami
3. Kolaborasi dengan ruang kamar operasi untuk menjadwalkan tgl operasi
Hasil : Ruang kamar operasi telah mendaftar pasien
4. Kolaborasi dengan dokter anestesi untuk melakukan anestesi operasi.
Hasil : dokter anestesi telah memeriksa dan telah menyetujui untuk
melakukan anestesi saat kuretase.
DATA PERKEMBANGANv
Subjektif :
Ibu mengatakan perdarahan berkurang ,ganti pembalut 3x perhari (70cc)
Ibu mengatakan cemas akan dilakukan operasi
Obyektif :
KU : baik
Kesadaran :
TTV : TD : mmHg
Nadi ; x/menit
Suhu : derajat celcius
RR :

x/mnt

Assasment :
P00000 diagnosa mioma uteri dengan anemia sedang
Masalah : ibu cemas
Diagnosa Potensial : keganasan uterus
Tindakan segera : tidak ada
Planning
1. Memberikan dukungan psikologi pada ibu bahwa ibu harus tenang dalam
menghadapi operasi, agar semuanya berjalan lancar.
Hasil : ibu mulai tenang
2.

Mengantar ibu ke ruang kamar operasi untuk dilakukan operasi.


Hasil : operasi dilakukan

3. Memonitor KU dan perdarahan ibu setelah bu dibawa ke Ruang nifas


Hasil : KU ibu baik , perdarahan berkurang
4. Melakukan uji laboratorium jaringan dengan PA
Hasil PA
Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Makroskopis
Mikroskopis
DATA PERKEMBANGAN VI
Subjektif :
Ibu mengatakan keadaanya lebih tenang setelah dikuretase
Obyektif :
KU :
Kesadaran :
TTV : TD :

mmHg

Nadi ;

x/menit

Suhu :

derajat celcius

RR : x/mnt
Assasment :
P00000 diagnosa post kuretase mioma
Masalah : tidak ada
Diagnosa Potensial : infeksi karena bekas luka
Tindakan segera : tidak ada

Planning
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dalam keadaan lebih baik
dari sebelum operasi dan ibu diperbolehkan pulang
Hasil : ibu menyetujuinya
2. Memberitahu pada keluarga tentang syarat-syarat keluar dari rumah sakit.
Hasil : syarat terpenuhi dan ibu beserta keluarga pulang
3. Menyarankan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi
Hasil : ibu mengerti dan menyanggupinya

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

BAB 4
PENUTUP
Dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan

asuhan

kebidanan,

diperoleh

kesimpulan

sebagai

berikut

Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat


membangun hubungan saling percaya antar klien dengan bidan. Dalam
menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah, dan
kebutuhan klien yang sesuai. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak
mengalami kesulitan jika ada kerja sama yang baik dengan klien. Pelaksanaan
tindakan

disesuaikan

dengan

prioritas

masalah

dan

disadarkan

pada

perencanaan tindakan yang disusun. Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah
dilaksanakan merupakan penilaian tentang keberhasilan asuhan kebidanan dan
pelaksanaan diagnosa.

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta. EGC.
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Prayetni, 1996. Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Gangguan Sistem
Reproduksi. Jakarta. Pusdiknakes : Depkes RI.
Saifuddin, AB. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Reproduksi P00000 dengan mioma uteri

You might also like