Professional Documents
Culture Documents
mempelajari
Sifat2 racun z. kimia terhadap mahluk hidup
dan lingkungannya.
Xenobiotik
(xeno = asing)
Z. kimia : - Obat
- Makanan
Direktorat Pengawasan Obat dan
Makanan (POM) Depkes
Z kimia lain :
Diatur oleh Badan Enviromental Protection
Agency di AS.
TOKSIKOLOGI EKSPERIMENTAL
UJI FARMAKOKINETIK :
Otak mempunyai sawar yang menghalangi
beberapa obat dengan sifat tertentu untuk masuk
ke dalam otak.
Setiap obat akan dianggap oleh tubuh sebagai
suatu bahan asing, sehingga tubuh merombaknya
menjadi bentuk yang dapat diekskresi (lebih larut
dalam air)
Metabolit yang terbentuk, biasanya tidak aktif
lagi dan toksisitasnya biasanya berkurang,
walaupun kadang-kadang dapat terjadi sebaliknya
(prontosil Sulfa, Fenasetin Parasetamol)
UJI FARMAKODINAMIK :
UJI TOKSISITAS :
Hewan coba : tikus putih, 2 3 bulan,
BB 180 200 gr, aklimatisasi dalam lab,
sehat. Bisa juga menggunakan anjing,
babi, kera.
Toksistas akut : Single dose Eperiments
di evaluasi 3-14 hari sesudahnya,
1. 10 mg/kgBB
2. 15 mg/kgBB
3. 22,5 mg/kgBB
4. 33,75 mg/kgBB
BB
Umur
Zat pelarut
Jantan/Betina
Lingkungan
Evaluasi :
LD50
Tingkah laku
Stimulasi/depressi SSP
Aktivasi motorik dari pernafasan
Pemeriksaan laboratorium klinik dan
pembuatan sediaan histologik dari organ
yang dianggap dapat memperlihatkan
kelainan.
Hewan
menafsirkan = ekstrapolasi data
manusia
Percob toksisitas terhadap hewan
Perubahan :
Akumulasi
Toleransi
Metabolisme
Kelainan khusus diorgan atau sistem organ
tertentu harus dipelajari
blok AV (keracunan)
Hipnotik koma
Reaksi AgAb reaksi alergi
Ketidak murniaan sediaan hormon reaksi
toksik
KERACUNAN
, Keracunan :
Anamnese amat penting adanya keracunan
Cara terjadinya
1. Self poisoning
2. Attempted suicide
3. Accidental poisoning
4. Homicide poisoning
Waktu akut : muntah, diare, koma, konvulsi
dsb.
Organ tubuh yang terkena SSP sekaligus)
Penyebab Keracunan :
Enterokokkus stafilokokus
mencemari makanan keracunan
Toksin botulinus makanan kaleng
yang sudah rusak karena pengawetan
yang tidak sempurna
Sianida pada singkong
Muskarin dan Faloidin pada jamur
Ichtyosarcotoksin pada ikan.
Jengkol penyumbatan tubuli ginjal
hematuria sampai anuria.
TD
jelek
Peranan
Laboratorium :
- Analisis darah
- Analisis urin
- Analisis muntahan
Terapi Intoksikasi:
5% kasus memerlukan terapi khusus, mis nya
hemodialisis. Antidotum khusus hanya tersedia
untuk kurang dari 2-3% kasus.Misa nya pada
keracunan Pb, AS, HG, Sianida, insektisida
organofosfat, insektisida karbamat, morfin,
warfarin.
Menelan : muntahkan, bilas lambung dan
pencahar
Keadaan darurat :
Penanganan gagal nafas, syok, absorpsi
obat berlanjut
Gangguan nafas Anoksia : gangguan
keseimbangan asam dan basa
Shok : keracunan barbiturat (depressi otot
jantung akibat berkurangnya curah jantung)
aliran darah balik terganggu.
3. Cegah absorbsi lebih lanjut :
Sabun dan air
Inhalasi : Pindahkan ke ruangan segar
Menelan : muntahkan, bilas lambung atau
beri pencahar
Tindakan Lain :
1. Pemberian cairan untuk keseimbangan air dan
elektrolit serta gagal ginjal.
2. Antibiotik untuk komplikasi radang paru.
3. Barbiturat, diazepam untuk kejang2
Yang lain :
1. Transfusi
2. Dialisis peritoneal
3. Diuresis paksa
4. Hemodialise
Keracunan,
Gejala dan Tindakan Terapinya
Alkohol : muntah, delirium, depressi SSP
R/ Simptom, kopi tubruk, emetik.
Atropin
Insektisida
Golongan Organoklorin
Aldrin, BUC, DDT, Dieldrin, endrin, klordan,
tiodan dan toksafen.
Kejang tremor, koma paralisis
R/ Bilas lambung dengan MgSO4 30 gram,
fenobarbital 100-200 mg, diazepam iv 5-10 mg.
S.A 2 mg subkutan
Kanfer
Kejang
R/ Simptom
Luminal 100-200 mg i. m
CO
Sakit kepala, koma depressi pernafasan dan syok
R/ Pernafasan buatan dan O2
Kodein
Mual, muntah, sakit kepala, kulit
dingin, kejang, koma, fibrilasi
ventrikel, gangguan fungsi hati dan
ginjal kematian
R/ Simptom
Marihuana
mirip atropin
Reaksi Obat
Bermacam-macam reaksi kulit, demam,
angioneurotik udem, reaksi serum, reaksi
anafilaktik.
R/ 0,3 adrenalin 1% subkutan, ulangi 7-10 menit,
antihistamin, deksametazon 2 x 1 mg oral 4 hari.
Sianida (Singkong)
Mual, muntah, pernafasan cepat, delirium,
sianosis, koma
R/ 50 ml oxtiosulfa 25% iv.
Tingtur Yodium 30 50 ml
- Bila pekat bersifat korosif, hipotensi,
takikardia, delirium, stupor,
nefritis.
R/ - Berikan air tajin dan susu dengan
segera.
- Bilas lambung dengan larutan Na
tiosulfat 10%.