You are on page 1of 7

ANTERIOR PITUITARY HORMONE

Terdapat 6 hormon utama yang dihasilkan oleh anterior pituitary yang dapat
dikelompokkan berdasarkan strukturnya.
Luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), dan thyroid
stimulating hormone (TSH)
Ketiga hormone ini merupakan jenis hormon glycoproteins dengan 2 subunits - dan
Hormon ini memiliki 204 asam amino.
Growth hormone (GH) and prolactin (PRL)
Kedua hormone ini termasuk ke dalam jenis hormone polipeptida. GH memiliki
191asam amino, dan prolactin memiliki 199 asam amino.
Adrenocorticotrophic hormone (ACTH)
Hormon ini merupakan derivate polipeptida dari pro-opiomelanocortin (POMC)
precursor molecule, yang juga dapat meningkatkan produk seperti melanocyte
stimulating hormone (MSH), lipotrophic hormone dan -endorphin. Hormon ini
memiliki 39 asam amino.

Tugas hasan

Page 1

1.

Hypothalamic hormone

Effect on anterior pituitary gland

Thyrotropin releasing hormone (TRH)

release of TSH and PRL

Gonadotropin releasing hormone (GnRH)

release of LH and FSH

Growth hormone releasing hormone (GHRH)

release of GH

Somatostatin (SS)

inhibition of GH

Corticotrophn releasing hormone (CRH)

release of ACTH

Dopamine (DA)

inhibition of PRL

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

TSH dilepaskan dari kelenjar pituitary bagian anterior sebagai respon terhadap
thyroid releasing hormone dari hypothalamus dan menyebabkan sintesis dan
sekresi triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) oleh kelenjar thyroid.

Tugas hasan

Page 2

2.

Proses ini berlangsung melalui


stimulasi thyroid follicular cells oleh
ikatan TSH dengan reseptor di
permukaan basal sel dan aktivasi
adenylate cyclase.
Proses ini memicu iodide uptake. T3
dan T4 pada akhirnya akan
berpengaruh dengan memberikan
respon negative feedback pada
produksi kelenjar pituitary yaitu
TSH dan produksi hipotalamus yaitu
TRH.
Faktor lain yang mempengaruhi
pengeluaran TRH dari hipotalamus
adalah level glukosa darah dan
tingkat metabolisme tubuh.
Somatostatin menghambat sekresi
TSH untuk mengembalikan
pengaruh negative feedback T3 dan
T4 pada TSH sebagai respon
terhadap TRH.

Gonadotrophins-luteinizing hormone (LH) and follicle stimulating hormone


(FSH)
Bagian hypothalamo-pituitary-gonadal berbeda pada pria dan wanita.
Pada wanita, GnRH disekresikan dari hypothalamus secara bersiklus sehingga
menimbulkan sekresi LH dan FSH secara bersiklus dari kelenjar pituitary, yang
mempertahankan siklus menstruasi.

Tugas hasan

Page 3

LH berperan di dalam folikel ovarium untuk merangsang ovulasi dan


mempertahankan corpus luteum.
FSH menyebabkan perkembangan folikel ovarium dan merangsang sekresi
oestradiol dan progesterone.
Steroid kemudian akan melakukan feedback untuk menghambat pelepasan GnRH
dan juga LH dan FSH. Namun, pada level yang tinggi, oestradiol menyebabkan
peningkatan tajam pada sekresi LH yang berhubungan denga ovulasi. Ini
merupakan contoh positive feedback.

Pada pria, GnRH menyebabkan pelepasan LH dan FSH dari anterior pituitary,
sebagai mana pada wanita.

LH berperan dalam Leydig cells dari testes untuk memproduksi testosterone.


FSH berperan dalam Sertoli cells dari testes untuk mempertahankan
spermatogenesis sebagaimana produksi sex-hormone binding globulin.

Pada pria dan betina, FSH merangsang produksi inhibin, yang memiliki efek negative
feedback terhadap hypothalamus dan pituitary.
Tugas hasan

Page 4

3.

Growth hormone (GH)


Growth hormone dilepaskan dari anterior
pituitary di bawah control dari dua
hypothalamic hormones.
GHRH berperan untuk merangsang
pelepasan GH sementara somatostatin
berperan untuk menghambat pelepasan
GH.
GH menggunakan efeknya secara
langsung maupun tidak langsung melalui
insulin-like growth factors (IGFs) 1 dan
2. Efeknya antara lain promosi
pertumbuhan tulang, jaringan lunak dan
pencernaan sebagaimana pengaruhnya
terhadap sintesis protein, lipolysis dan
transport dan metabolisme glukosa. IGF1
nantinya akan berperan sebagai negative
feedback terhadap pituitary dan
hypothalamus.
Faktor lain yang mempengaruhi sekresi
GHRH dan somatostatin antara lain tidur,
olah raga, stress, dan level gula darah.
Oestradiol juga berperan dalam
meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap GH.

Tugas hasan

Page 5

4.

Prolactin (PRL)
-

5.

PRL berperan untuk memicu dan


mempertahankan sekresi susu oleh kelenjar
mammae. PRL bekerja juga bersama
dengan hormone lainnya seperti oxytocin,
yang menyebabkan pengeluaran susu, dan
oestradiol, progesterone, glucocorticoids,
GH, thyroxine dan insulin, yang
mempersiapkan kelenjar mammae untuk
memproduksi susu.
Fungsi lain dari PRL masih belum jelas
tetapi berdasarkan hasil eksperimen pada
hewan, diperoleh bahwa PRL juga
diproduksi sebagai respon terhadap stress.
PRL juga memainkan peran dalam fertility
dan pendewasaan sikap.
Sekresi PRL di bawah control dopamine
yang dapat menghambat produksinya. Ini
berarti bahwa jika hubungan antara
hypothalamus dan pituitary semakin besar,
maka sekresi PRL akan meningkat, berbeda
dengan pituitary hormones lainnya yang produksinya akan menurun walaupun
tanpa stimulatory control di hypothalamus.
TSH juga memiliki efek stimulasi pada sekresi PRL. Oestradiol meningkatkan
produksi dan level PRL meningkat selama kehamilan dan tetap tinggi selama
masa laktasi.

Adrenocorticotrophic hormone (ACTH)

Tugas hasan

Page 6

ACTH dilepaskan dari kelenjar pituitary,


mencapai klimaksnya di waktu pagi dan
kemudian menurun. Hormon ini dikeluarkan di
bawah control hypothalamic CRH.
Pelepasan CRH dapat dipengaruhi oleh
pengaruh eksternal seperti stress. Fungsi
CRH dipotensiasi oleh peptide seperti
vasopressin.
ACTH mengontrol produksi
glucocorticoids oleh adrenal cortex,
merangsang konversi cholesterol ke
pregnenolone yang merupakan prekursor
cortisol. Cortisol akan memberi efek balik
untuk menghambat hypothalamus dan
pituitary gland.

Tugas hasan

Page 7

You might also like