You are on page 1of 2

DISTRIBUSI NORMAL

Distribusi normal atau Distribusi Gauss adalah distribusi dengan


variabel acak kontinu. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling
penting dan banyak digunakan. Dalam statistika induktif perlu dilakukan
analisis data untuk mengetahui apakah data atau populasi yang sedang
diselidiki berdistribusi normal. Jika asumsi ternyata tidak sesuai maka
dapat dikatakan populasi tidak berdistribusi secara normal, sehingga
kesimpulan yang didasarkan pada teori menjadi tidak berlaku.
Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X =
x, dengan persamaan:
VIII(13)..... f(x) =

Ket:

-1/2

( x ) 2

= nilai konstan yang bisa ditulis hingga 4 desimal

= 3,1416

e = bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal, e = 2,7183


= parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi
= parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi

Nilai x mempunyai batas - < x < , maka dapat dikatakan bahwa


variabel acak x berdistribusi normal.
Sifat-sifat penting distribusi normal:
1) Grafiknya selalu ada diatas sumbu datar x
2) Bentuknya simetrik terhadap x =
3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal tercapai pada x =
sebesar

0,3989

4) Grafiknya mendekati sumbu datar x dimulai dari x = + 3


kekanan dan x = - 3 kekiri.
5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi
Untuk tiap pasang dan , sifat-sifat diatas selalu dipenuhi, hanya
bentuk kurvanya saja yang berlainan. Jika makin besar, kurvanya makin

rendah (platikurtik) dan untuk makin kecil, kurvanya makin tinggi


(leptokurtik).
Distribusi normal standar ialah distribusi normal dengan rata
rata = 0 dan simpangan baku = 1. Maka fungsi densitasnya adalah
sebagai berikut:
f(x) =

1
2

1
2
2z

Transformasi untuk mengubah distribusi normal umum menjadi


distribusi normal baku maka dapat digunakan rumus,
Z=

Antara distribusi binom dan distribusi normal terdapat hubungan


tertentu, jika fenomena yang berdistribusi binom berlaku:
a) N cukup besar
b) = P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat dengan
nol,
Maka dapat digunakan rumus sebagai berikut;
Z=

XN
N (1. . )

You might also like