Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, penyakit kanker termasuk penyakit yang sangat ditakuti
karena sulit disembuhkan dan juga merupakan penyebab kematian. Kanker
merupakan penyakit kematian no.6 di Indonesia(depkes) dan diperkirakan
terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per
tahunnya. Untuk itu sangat dibutuhkan perawatan dan pengobatan yang baik
terhadap penyakit kanker ini.
Beberapa pengobatan kanker saat ini antara lain adalah dengan
pembedahan, radiasi, terapi hormon, immunoterapi, kombinasi dan
kemoterapi. Namun, pengobatan modern
samping, dimana akan merusak pembelahan sel normal karena dosis obatnya
yang berlebihan sehingga mengakibatkan mual, lemas, muntah, gangguan
pencernaan, rambut rontok, otak dan saraf mati rasa, kulit kering dan berubah
warna. (Nani.2000)
Untuk menyikapi hal ini masyarakat cenderung menggunakan obat
herbal untuk penyembuhan berbagai penyakit, termasuk penyakit kanker.
Pengobatan herbal merupakan suatu pengobatan dimana menggunakan
ekstrak dari tanaman obat tersebut yang dikombinasikan dengan bahan alami
lainnya yang diolah secara modern sehingga dapat membantu membersihkan
saluran darah dari pnyumbatan dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh
untuk bersama-sama membunuh sel kanker.
Salah satu
herbal adalah
kamphor, terpene, dan alkaloid anonain, saponin, tanin, polifenol. Biji srikaya
mengandung minyak resin dan bahan beracun yang bersifat iritan. Buah
mengandung asam amino, gula buah dan mucilago. Pada daun mengandung
alkaloid tetrahido isokuinolin p-hidroksi-benzil-6,7 dihidroksi 1,2,3,4tetrahido isokinolin, saponin, flavonoid. (Rogabe, 2011).
Polifenol yaitu metabolit sekunder yang merupakan senyawa turunan
fenol. Salah satu bagian dari polifenol adalah senyawa Tannin yang
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Senyawa ini mempunyai aktivitas
biologi sebagai penangkap radikal bebas sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai obat untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas
seperti penyakit kanker.
B. BATASAN MASALAH
Penulisan ini dibatasi pada senyawa tannin yang terkandung pada kulit batang
srikaya sebagai antioksidan penghambat pertumbuhan sel kanker
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mekanisme terbentuknya sel kanker dalam tubuh?
2. Bagaimana mekanisme senyawa tanin yang terkandung dalam kulit
batang srikaya sebagai antioksidan untuk mencegah kanker?
D. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui mekanisme senyawa tanin
yang terkandung dalam kulit batang srikaya sebagai antioksidan untuk
mencegah kanker.
E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca bahwa ektrak kulit batang Srikaya mengandung senyawa Tannin
sebagai antioksidan yang untuk mencegah kanker.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Bangsa
: Ranunculales
Suku
: Annonaceae
Marga
: Annona
Jenis
3. Kandungan Kimia
Srikaya
Kulit Batang
Biji
Buah
Daun
Kandungan Kimia
flavonoida, berneol, kamphor, terpene, dan
alkaloid anonain, saponin, tanin, polifenol
minyak resin dan bahan beracun yang bersifat
iritan
asam amino, gula buah dan mucilago
alkaloid tetrahido isokuinolin p-hidroksi-benzil6,7 dihidroksi 1,2,3,4-tetrahido isokinolin,
saponin, flavonoid.
C. KANKER
Kanker adalah pertumbuhan sel tidak beraturan yang muncul dari satu
sel. Kanker merupakan pertumbuhan jaringan secara otonom dan tidak
mengikuti aturan dan regulasi sel yang tumbuh normal. Menurut Djatdjat
(2005), Kanker adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang disebabkan
oleh pertumbuhan atau pembelahan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal,
yang berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah
diri. Kanker disebabkan oleh proses mutasi atau aktivasi abnormal gen sel
yang mengendalikan pertumbuhan sel dan mitosis sel. Gen abnormal tersebut
disebut onkogen. Kanker terjadi pada pertumbuhan sel-sel normal melalui
proses kesalahan genetika yang berubah menjadi sel-sel ganas yang
berproliferasi dengan cepat.( Azia.2006:21)
Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitarnya (invasi) dan terus
menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting
serta syaraf tulang belakang. Sel-sel tersebut mampu menyerang jaringan
biologis lainnya dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan
(invasi) dan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang
tidak terkendali tersebut, menyebabkan mutasi pada gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi dapat mengubah sel normal
menjadi sel kanker. Kanker disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
virus, kecanduan rokok, radiasi sinar ultraviolet, zat kimia, makanan
berlemak, faktor keturunan, dan lain-lain. (Sundaryono.2011)
D. ANTIOKSIDAN
1. Pengertian Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau
lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga reaksi radikal bebas tersebut
dapat terhambat. Antioksidan juga dapat diartikan sebagai bahan atau senyawa
yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat atau
bahan yang dapat teroksidasi, walaupun memiliki jumlah yang sedikit dalam
makanan atau tubuh jika dibandingkan dengan substrat yang akan teroksidasi.
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor) atau
reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul yang kecil, tetapi mampu
menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah
terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat
menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif (Winarsi 2011).Menurut (Nawar 1996), Antioksidan merupakan
zat yang dapat menghambat atau memperlambat laju oksidasi dari bahan yang
mudah teroksidasi. Penggunaan antioksidan dalam bahan pangan sangat
terbatas sesuai dengan anjuran pemakaian.
2. Klasifikasi Antioksidan
Menurut Winarno (2002) antioksidan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
antioksidan primer dan antioksidan sekunder.Antioksidan primer adalah suatu
zat yang dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal yang
melepaskan hidrogen.Zat-zat yang termasuk golongan antioksidan primer dapat
berasal dari alam maupun buatan. Antioksidan alami antara lain tokoferol,
lesitin, gosipol, dan askorbat. Antioksidan sintetik yang banyak digunakan
sekarang adalah senyawasenyawa fenol yang agak beracun. Empat antioksidan
sintetis yang sering digunakan adalah butylated hydroxyanisole (BHA),
butylated hydroxytoluene(BHT), propyl gallate (PG), dan nordihidroqueratic
acid (NDGA).Antioksidan sekunder adalah suatu zat yang dapat mencegah
kerja prooksidan sehingga digolongkan sebagai sinergik.Beberapa asam
organik tertentu, biasanya asam di- atau trikarboksilat, dapat mengikat logamlogam (sequestran). Sebagai contoh, satu molekul asam sitrat akan mengikat
prooksidan Fe seperti sering dilakukan pada minyak kacang kedelai (Winarno
2002).
Selain antioksidan Primer dan skunder, dikenal juga ada tiga kelompok
antioksidan, yaitu antioksidan enzimatik, antioksidan pemutus rantai dan
antioksidan logam transisi terikat protein. Yang termasuk antioksidan enzimatik
gluthathion
reduktase
(GR)
seruloplasmin.
Mekanisme
kerja
juga akan dirusak oleh senyawa radikal bebas sehingga terbentuk peroksida
yang memicu munculnya penyakit degeneratif (Winarsi, 2011).
Menurut I Ketut Sudiana (2008), radikal bebas terdiri dari :
1. Radikal Superoksida (O2-)
Reaksi samping melibatkan ion Fe. Misalnya pada eritrosit.
2. Hidrogen peroksida (H2O2)
Pembentukan Hidrogen peroksida (H2O2) karena adanya aktivitas suatu
enzim yang dikenal SOD (superoksid dismutase), dimana enzim ini
mengubah radikal superoksida menjadi hidrogen peroksida
3. Radikal hidroksil (OH*)
Pembentukan radikal hidroksil (OH*) dapat melalui reaksi HaberWeiss dan reaksi Fenton, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB III
PEMBAHASAN
OH
Guanin
radikal 8-hidroksiguanin
Radikal hidroksil berinteraksi dengan basa guanin membentuk radikal 8hidroksiguanin yang merupakan oksidasi lesi mutagenik. Kemuadian cincin
guanin akan terbuka sehingga terjadi penghentian replikasi DNA, yang
menimbulkan kesalahan pada enzim DNA-repair.
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Dea,
Luthfi
dan
(2002) Antioksidan sekunder adalah suatu zat yang dapat mencegah kerja
prooksidan sehingga digolongkan sebagai sinergik. Antioksidan sekunder
merupakan senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah
terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi keursakan yang lebih besar.
Sehingga hasil dari Tannin dengan radikal tersebut dapat bereaksi dengan hasil
Tannin dengan radikal bebas lainnya atau dengan senyawa penangkap radikal
bebas. Sehingga reaksi menjadi stabil kembali. Berikut Mekanisme reaksinya :
OH
HO
O
HO
OH
OH
HO
OH
HO
HO
OH
HO
OH
OH
HO
OH
HO
OH
HO
OH
HO
OH
HO
HO
OH
OH
OH
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian, hasil ekstrak kulit batang Srikaya (Annona
squamosa L.) mengandung senyawa Tannin yang dapat bertindak sebagai
antioksidan. Antioksidan hasil dari kulit batang Srikaya ini dapat digunakan
untuk menetralkan radikal bebas yang ada didalam tubuh.
Radikal bebas disebabkan oleh lingkungan seperti asap rokok,
pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraaan bermotor, radiasi matahari.
Radikal bebas ini dapat menyerang DNA dan RNA dalam inti sel sehingga
terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang abnornal. Sehingga akan
menyebabkan terjadinya Kanker yang sangat berbahaya dan penyebab
kematian.
B. SARAN
Dengan adanya antioksidan