Professional Documents
Culture Documents
adalah
diklasifikasikan
gangguang
menurut
heterogen
berbagai
yang
cara.
digolongkan
Menurut
edisi
dan
keempat
sedangkan
menunjukkan
gangguan
depresi
yang
bipolar
dan
berhubungan
gangguan
dengan
siklotimik
mania.
Suatu
(2) depresi
melankolik
bipolar
(manik-depresif).
Karena
sekarang
telah
tersedia
dan
trisiklik
serotonin
dan
ke
polisiklik
neuron.
menghambat
Tetapi
jangka
ambilan
panjang
Obat
penting
amitriptiline,clomipramine,
protriptiline
dan
dalam
grup
ini
tianeptine,
doksepine.
Amoxapine
adalah
imipramine,
desipramine,
nortriptiline,
dan
maprolitine
disebut
sama
dengan
farmakokinetik
imipramine,
meskipun
memperlihatkan
anti-depresan trisiklik
efek
ambilan
norepinefrin
dan
jalan
depresan trisiklik
utama
pengeluaran
neurotransmiter,
anti-
Hal
ini
menunjukan
ambilan
neurotransmiter
yang
dalam
otak
dapat
berubah
setelah
2-4
minggu
telah
dilaporkan.
Obat
dapat
digunakan
untuk
panic
juga
responsive
dengan
anti-depresan
trisiklik.
Imipramine relah digunakan untuk mengontrol ngompol pada anakanak yang usianya lebih tau dari 6 tahun karena obat menyebabkan
kontraksi springter interna kandung kemih. Penggunaan obat ini harus
digunakan secara hati-hati kerena dapat menyebabkan aritmia jantung
dan masalah kardiovascular lainnya yang berbahaya.
D. Farmakokinetik
Anti-depresan trisiklik mudah diabsobsi peroral dan Karena bersifat
lipolitik, tersebar luas dan masuk ke SSP. Palarutan lipid ini juga
menyebabkan
misalnya
4-17
obat
jam
mempunyai
untuk
waktu
imipramine.
paruh
Akibat
terhadap
berbagai
jantung,
vasiari
yang
dapat
membahayakan
bila
dosis
berlebihan.
spesifik.
Berbeda
dengan
anti
depresan
trisiklik
yang
antidepresan
trisiklik,
termasuk
efek
antikolinergik,
antidepresan
trisiklik.
Dengan
demikian,
fluoksetin
aktif,
norfluoksetin.
Fluoksetin
dan
norfluoksetin
ejakulasi
terlambat
dan
anorgasme
berangkali
sedikit
www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEKMra041867.
Desember 2013
Diakses
tanggal
18
2A
1A
, dapat
Diagnosis
Tidak ada tes laboratorium yang mengkomfirmasi diagnosis sindrom
serotonin. Sebaliknya, kehadiran tremor, klonus, atau akhatisia tanpa tandatanda ekstrapiramidal tambahan harus dipertimbangkan untuk diagnosis,
yang harus disumpulkan dari riwayat pasien dan pemeriksaan fisik. Ketika
memperoleh riwayat pasien, dokter harus menanyakan tentan resep dan
penggunaan obat-obatan, narkoba dan suplemen dien, karena semua agen ini
telah terlibat dalam pengembangan sindrom serotonin. Evolusi gelaja dan laju
perubahan juga harus ditinjau ulang. Pemeriksaan fisik harus mencangkup
penilaian terhadap refleks patella, klonus, dan kekakuan otot. Selain evaluasi
ukuran dan reaktivasi pupil, kekeringan mukosa mulut, intensitas bising usus,
warna kulit dan ada atau tidak adanya diaphoresis.
Diagnosis banding meliputi keracunan antikolinergik, hipertermia maligna dan
sindrom neuroleptik maligna, yang masing-masing dapat dengan mudah
dibedakan dari sindrom serotonin atas dasar klinis dan berdasarkan riwayat
pengobatan. Pasien dengan sindrom antikolinergik memiliki refleks normal
dan menunjukan toxidrom dari midriasis, gelisah, delirium, mukosa mulut
kering, panas, kering, kulit eritematosa, retensi urin, dan tidak adanya bising
usus. Suara peristaltik usus hiperaktif dan dengan kelainan neuromukuler,
diaphoresis dan warna kulit normal.
Hipertermia maligna adalah gangguna farmakodinamik ditandai oleh
meningkatnya konsentrasi karbon dioksida, hipertonisitas dan asidosis
metabolic. kelainan ini terjadi dalam beberapa menit setelah terpapar agen
anestesi inhalasi. Pada pemeriksaan fisik, kulit sering berbintik-bintik dengan
daerah sianosis dan bercak kemerahan terang. Kekakuan otot dan hiporefleks
yang terlihat pada hipertermia maligna adalah kondisi yang membedakan
secara jelas dengan klinis sindrom serotonin.
Serotonin neuroleptik maligna adalah reaksi idiopatik antagonis dopamine.
Suatu kondisi yang didefinisikan oleh onset lambat, bradikinesia atau akinesia,
kekakuan otot, hipertermia, kesadaran yang berfluktuasi dan ketidakstabilan
otonom. Tanda dan gejala dari neuroleptik maligna sindrom biasanya
berkembang selama beberapa hari, berbeda dengan onset cepat dan
hiperkinesia sindrom serotonin. Pengetahuan tentang pencetus juga
membantu dalam membedakan antara sindrom ini. Antagonis dopamine
www.medsafe.govt.nz/profs/PUArticles/SerotoninSyndromeToxicityReminder.ht
m
Sindrom serotonin, lebih tepat disebut toksisitas serotonin adalah satu set
diprediksi tipe A dosis efek samping tergantung disebabkan oleh peningkatan
serotonin intra-synaptik/ekstraseluller.
(Gillman PK 2006. A review of serotonin toxicity data: implications for the
mechanisms of antidepressant drug action. Boil Psychiatry 59: 1046-1051)
Kriteria diagnostik telah banyak diusulkan untuk sindrom serotonin namun
yang paling sering digunakan adalah Sternbach s1 (berdasarkan penelaahan
dari 38 laporan kasus) kriteria Hunter (berdasar dari data toksikologi
Australis).2 Kriteria hunter umumnya dianggap lebih baik karena didasarkan
pada ukuran sampel yang lebih besar (2.222 kasus) dan telah terbukti lebih
sederhana, lebih sensitive dan lebih spesifik.3
Kriteria Hunter dapat dikelompokkan menjadi tiga serangkai gambaran klinis:
Efek Neuromuskular
Hyperrefleks
Klonus (spontan atau
Efek Otonom
Takikardi
Hiertermia (ringan
diinduksi)
Myoclonus
Menggigil
Hypertonia / kekakuan
Kegelisahan
Kebingungan
Zat Serotoninergik
Escitalopram
Clomipramine
SNRIs
Imipramine
Velafaxine
Sibutramine
Analgesik Opioid
Dulexetine
Petidin
Tramadol
Dekstropoksifen
Fentanyl
Metadon
Dextrometorpan
Monamine Oksidase Inhibitor
Yang tidak diubah
Phenelzine
Reversibel
Tranylcypromine
Selegilene
Antibioti
Moclobemide
Linezolid
Isoniazid
Lainnya
Methylthioninium klorida
Serotonin Pelepas Agen
Fenfluramine
amfetamin
Kematian dapat terjadi oleh karena Cardiac Arrest. Lethal Dose trisiklik
sama dengan sekitar 10 kali terapeutik dose, maka itu tidak
memberikan obat dalam jumlah besar kepada penderita depresi (tidak
lebih dari dosis seminggu), dimana pasien seringkali sudah ada pikiran
untuk bunuh diri. Obat antidepresan golongan SSRI relative paling aman
pada overdosis.