You are on page 1of 10

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
PT ELABRAM SYSTEMS
DENGAN

Masagus Arief Rachmat


Nomor : 00../PTES/SPK/XI/2013
Pada hari ini Selasa. tanggal 19 bulan November tahun 2013. (19 November
2013), yang bertanda tangan di bawah ini :
I.

Yohannes Satrio Dewandharu, Talent Acquisition &


Deployment Manager PT Elabram Systems alamat Jalan Minangkabau No. 46,
RT.001/RW.01, Pasar Minggu, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan, Nomor KTP
09.5302.101180.7073 dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
mewakili Direksi berdasarkan Surat Kuasa Khusus Direksi PT Elabram Systems
Nomor 162A/IV/ PTES/2012, tanggal Dua Puluh Lima bulan April tahun Dua Ribu
Dua Belas (25-4-2012), oleh karena itu berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan
yang dimuat dalam Akta Pendirian Perusahaan No. 14, tanggal Sebelas bulan
Oktober tahun Dua Ribu Lima (11-10-2005) dibuat dihadapan Sri Intansih, S.H.,
Notaris di Jakarta dan telah disahkan melalui SK Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tanggal Sembilan Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Lima (19-102005), dengan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat
dalam Akta Notaris Perubahan No. 25, tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Agustus
tahun Dua Ribu Tiga Belas (27-8-2013) dibuat dihadapan Suwanda, S.H., M.H.,
Notaris di Cibinong-Kabupaten Bogor, berkedudukan di Gedung Thamrin City
Tower, Pusat Bisnis Thamrin City, 7 th Floor, Jl. Thamrin Boulevard (d/h Jl. Kebon
Kacang Raya), Jakarta Pusat, 10230, Indonesia, untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.
II. N a m a
: Masagus Arief Rachmat
Jenis Kelamin
: L
Tempat/ Tanggal lahir : Palembang, 12/13/1988
Alamat
: KEMANG MANIS NO 145 C BUKIT BESAR PALEMBANG
Nomor KTP
Umur

: 1671011312880002
: 24

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama disebut
PARA PIHAK dengan ini menyatakan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerja

Page 1 of 10

Waktu Tidak Tertentu selanjutnya disebut Perjanjian Kerja - berdasarkan


ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
DEFINISI
Dalam Perjanjian Kerja ini yang dimaksud dengan :
(1) Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab dan
wewenang Pekerja dalam organisasi PIHAK PERTAMA.
(2) Peraturan Perusahaan adalah seluruh ketentuan di bidang Perusahaan yang
mengatur mengenai hak dan kewajiban Pekerja serta mekanisme pengelolaan
sumber
daya
manusia
PIHAK
PERTAMA
yang
penyusunan
dan
penyempurnaannya menjadi kewenangan PIHAK PERTAMA, dengan tetap
memperhatikan masukan dari Pekerja PIHAK PERTAMA.
(3) Unit Kerja atau Proyek adalah Unit Kerja atau Proyek PIHAK PERTAMA yang
berada di dalam dan di luar negeri.
(4) Pihak Klien adalah Pihak Perusahaan yang menyerahkan sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai Pekerja Tetap dengan
Jabatan Project Engineer.
(2)PIHAK PERTAMA dapat menempatkan dan memindahkan PIHAK KEDUA dari satu
Jabatan dan/ atau Unit Kerja ke Jabatan dan/ atau Unit Kerja lain di lingkungan
PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.
Pasal 3
PENUGASAN
(1) PIHAK KEDUA akan ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
pekerjaan pada Unit Kerja atau Proyek yang berada di Pihak Klien.
(2) Penugasan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini akan dibuat
Surat Penugasan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJA
(1)

Perjanjian Kerja dibuat untuk jangka waktu tidak tertentu sampai dengan usia
pensiun yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan, berlaku terhitung mulai
tanggal
19 November 2013.

Page 2 of 10

(2) PIHAK KEDUA harus menjalani masa percobaan, selama 3 (tiga) bulan terhitung
mulai tanggal berlakunya perjanjian kerja ini, sebelum ditetapkan sebagai
pekerja tetap (permanent employee) di PIHAK PERTAMA.
(3) Selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, PIHAK
KEDUA akan memperoleh Gaji Pokok, Tunjangan Jabatan, serta Tunjangan
Telepon dan Parkir dengan besaran, syarat dan cara, serta administrasi
pembayaran yang diatur dalam peraturan PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK PERTAMA akan mengevaluasi PIHAK KEDUA selama masa percobaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini.
(5) Apabila berdasarkan hasil evaluasi PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud ayat
(3) Pasal ini PIHAK KEDUA dinyatakan tidak layak untuk diangkat menjadi
pekerja tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat
memberhentikan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA sebagaimana diatur
dalam perjanjian ini tanpa harus menunggu berakhirnya masa percobaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA berhak menerima laporan hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sesuai
tugas-tugas sebagaimana dituangkan secara rinci dalam bentuk Uraian
Pekerjaan (Job Description).
(2) PIHAK PERTAMA dan/ atau wakil yang sah wajib memberikan penjelasan perihal
isi Perjanjian Kerja ini kepada PIHAK KEDUA, yang terdokumentasi dalam Berita
Acara Penjelasan Perjanjian Kerja yang ditandatangani dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kerja ini.
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak menerima Gaji, Tunjangan dan Fasilitas yang berlaku bagi
Pekerja Tetap dari PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA wajib tunduk pada ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA
yang dituangkan dalam Peraturan Perusahaan, peraturan lainnya yang berlaku
di PIHAK PERTAMA, dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta
menjaga kepentingan, data, dokumen dan peralatan PIHAK PERTAMA dengan
sebaik-baiknya, termasuk namun tidak terbatas pada :
a. Melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dengan
sebaik-baiknya.
b. Bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan PIHAK PERTAMA.
c. Mengganti dan menyelesaikan segala kerugian yang diderita PIHAK PERTAMA
sebagai akibat kelalaian atau penyimpangan PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan tugas atau PIHAK KEDUA dinyatakan tidak melaksanakan
dengan baik kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini.

Page 3 of 10

d. Bersedia ditempatkan di seluruh Posisi Jabatan dan Unit Kerja PIHAK


PERTAMA.
e. Tidak memberikan keterangan-keterangan tentang rahasia perusahaan PIHAK
PERTAMA, baik selama terikat dalam Perjanjian Kerja ini maupun setelah
berakhirnya Perjanjian Kerja.
f. Tidak memberikan keterangan pada media cetak dan media elektronik serta
media lain, tidak pula membicarakan di luar hubungan jabatan segala
persoalan yang diperoleh mengenai PIHAK PERTAMA, terkecuali dengan ijin
PIHAK PERTAMA.
g. Tidak melakukan suatu perbuatan yang melanggar peraturan yang berlaku di
PIHAK PERTAMA maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
tidak sesuai dengan etika, moral dan kesusilaan atau yang tidak sepatutnya
dikerjakan oleh Pekerja Tetap yang baik, termasuk namun tidak terbatas pada
kegiatan pornografi, berzina, berjudi, dan menggunakan obat terlarang.
(3) PIHAK KEDUA wajib menjamin bahwa seluruh dokumen, keterangan, data dan
informasi yang diberikan atau diserahkan kepada PIHAK PERTAMA lengkap,
benar dan sesuai dengan ketentuan dari PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA wajib menjamin bahwa sebelum perjanjian ini disepakati, PIHAK
KEDUA tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar peraturan maupun
perundang-undangan yang berlaku atau tidak sesuai etika, moral dan
kesusilaan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan memberikan
keterangan palsu (tidak sesuai fakta), fraud, pornografi, berzina, berjudi, dan
menggunakan obat terlarang, yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA setelah
disepakatinya perjanjian ini.
Pasal 7
GAJI, TUNJANGAN DAN FASILITAS
(1)

PIHAK KEDUA menerima Gaji dari PIHAK PERTAMA


yang terdiri dari Gaji Pokok dan Tunjangan dengan perincian sebagai berikut :
a) Gaji Pokok
Rp 5700000 , (+)

Total Gaji kotor diterima sebesar

Rp. 5700000

(
..)
(2) Atas Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini PIHAK
PERTAMA dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebijakan perusahaan
tanpa harus melakukan pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA maupun
melakukan addendum terhadap perjanjian ini.
(3) Pembayaran Gaji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dilakukan
PIHAK PERTAMA setiap bulan pada tanggal 28 (Dua Puluh Delapan).

Page 4 of 10

(4) Dalam hal tanggal 28 (Dua Puluh Delapan) sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) tersebut di atas bertepatan dengan hari libur, maka pembayaran gaji
dilakukan pada hari kerja terakhir sebelum tanggal 28 (Dua Puluh Delapan)
bulan yang bersangkutan.
(5) PIHAK PERTAMA memberikan Gaji dan Fasilitas lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku bagi Pekerja Tetap di PIHAK PERTAMA, termasuk namun tidak terbatas
pada :
a. Uang lembur atas kelebihan jam kerja lembur ditetapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku bagi PIHAK KEDUA di Pihak Klien.
b. Fasilitas dan lumpsum biaya perjalanan dinas berdasarkan ketentuan yang
berlaku bagi Pekerja Tetap di PIHAK PERTAMA yang disetarakan dengan
golongan jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
Perjanjian Kerja, dalam hal PIHAK KEDUA ditugaskan untuk melaksanakan
perjalanan dinas oleh PIHAK PERTAMA.
c. Cuti dan Tunjangan Cuti berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi Pekerja
Tetap PIHAK PERTAMA yang disetarakan dengan golongan jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Perjanjian Kerja.
d. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK).
(6) Kecuali diatur lain dalam ketentuan yang berlaku bagi Pekerja Tetap di PIHAK
PERTAMA, Pajak Penghasilan atas Gaji dan Fasilitas yang diterima PIHAK KEDUA
menjadi beban PIHAK KEDUA.
(7) PIHAK KEDUA dengan ini memberikan kewenangan dan kuasa kepada PIHAK
PERTAMA untuk melakukan pemotongan, terhadap Gaji, Tunjangan lainnya,
Fasilitas, dan/ atau segala pembayaran baik tunai maupun non tunai yang
diterima oleh PIHAK KEDUA baik untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA maupun Pihak Ketiga lainnya sesuai ketentuan yang berlaku di PIHAK
PERTAMA, termasuk namun tidak terbatas untuk kepentingan Pajak dan
JAMSOSTEK.
(8) Gaji dan Fasilitas yang diterima PIHAK KEDUA dalam bentuk tunai dibayarkan
PIHAK PERTAMA melalui pemindahbukuan ke rekening PIHAK KEDUA Nomor
Bank Mandiri. Di 9000007120901.
Pasal 8
PELANGGARAN
(1)

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak hadir secara penuh


selama jam kerja, maka Gaji Pokok yang diterima PIHAK KEDUA dikenakan
pengurangan dengan perhitungan pengurangan berdasarkan ketentuan yang
berlaku bagi Pekerja Tetap di PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal PIHAK KEDUA melanggar atau tidak memenuhi ketentuan dalam
Perjanjian Kerja ini dan atau melanggar atau tidak memenuhi ketentuan yang
berlaku bagi Pekerja Tetap di PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat
menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PIHAK KEDUA sesuai Peraturan Disiplin
yang berlaku di PIHAK PERTAMA.

Page 5 of 10

Pasal 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA
(1)

PIHAK PERTAMA dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dalam hal PIHAK
KEDUA :
a. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
b. Tidak cakap melaksanakan tugas dengan wajar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di PIHAK PERTAMA dan/ atau Pihak Klien;
c. Adanya kelebihan tenaga kerja (rasionalisasi);
d. Mencapai usia pensiun yang ditetapkan sesuai Peraturan Perusahaan;
e. Ditahan pihak yang berwajib:
f. Dinyatakan bersalah berdasarkan Putusan Pengadilan;
g. Dijatuhi Hukuman disiplin;
h. Dikualifikasikan mengundurkan diri karena tidak masuk kerja tanpa kabar
(mangkir);
i. Alasan kesehatan;
j. Pekerja meninggal dunia;
k. Terbukti melanggar Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) perjanjian ini; atau
l. Alasan PHK lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
disampaikan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(3)
Dalam hal PIHAK PERTAMA melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja, maka PIHAK PERTAMA memberikan Uang Pesangon, Uang
Penghargaan Masa Kerja, Penggantian Hak, Uang Pisah dan/ atau hak-hak
lainnya kepada PIHAK KEDUA sesuai Peraturan Perusahaan yang berlaku di
PIHAK PERTAMA.
(4) Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini, PIHAK KEDUA diwajibkan :
a.
Mengganti sejumlah kerugian yang telah ditimbulkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c Perjanjian Kerja ini;
b.
Menyelesaikan dan/ atau melunasi seluruh kewajiban dan/ atau seluruh
utangnya yang masih tersisa pada PIHAK PERTAMA dan/ atau lembaga intern
lainnya di PIHAK PERTAMA dan/ atau di Pihak Klien.
(5)
Hak-hak
PIHAK
KEDUA
akibat
Pemutusan
Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, diberikan
setelah diperhitungkan terlebih dahulu dengan kewajiban PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dan/ atau lembaga intern lainnya di PIHAK PERTAMA dan/ atau
di Pihak Klien.
(6)
Pembayaran kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) dan ayat (5) Pasal ini harus dipenuhi dalam waktu selambatlambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal Pemutusan Hubungan Kerja.
(7)
Dalam hal kewajiban tidak dipenuhi PIHAK KEDUA
dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam ayat (6) Pasal ini, baik sebagian
maupun seluruhnya, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan penagihan melalui

Page 6 of 10

media massa dan/ atau menyerahkan penyelesaiannya melalui Saluran Hukum


dan/ atau mendebet secara langsung dana pada rekening PIHAK KEDUA.
Pasal 10
KUASA-KUASA
(1) Untuk kepentingan PIHAK PERTAMA dan atau kepentingan pihak lain, dengan
ini PIHAK KEDUA memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA sebagai berikut :

a. KUASA MEMBLOKIR DAN ATAU MENDEBET REKENING


1) PIHAK PERTAMA dengan ini diberi kuasa oleh PIHAK KEDUA untuk
sewaktu-waktu memotong, mendebet, memindahbukukan dan/ atau
memblokir rekening dan/ atau dana yang terdapat di dalam rekening
PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA (termasuk rekening lain
yang secara hukum penarikan dan transaksinya berada di dalam
kekuasaan dan kewenangan PIHAK KEDUA), dengan ketentuan telah
terjadi salah satu atau lebih hal-hal sebagai berikut :
a) PIHAK KEDUA masih mempunyai utang dan/ atau kewajiban lain yang
belum diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA; atau
b) Berdasarkan temuan auditor, temuan tim yang dibentuk oleh unit kerja,
dan/ atau alat bukti yang ada, PIHAK KEDUA patut diduga telah
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku yang berpotensi atau telah menimbulkan kerugian bagi PIHAK
PERTAMA;
2) Dalam hal PIHAK PERTAMA memotong, mendebet dan/ atau
memindahbukukan dana yang terdapat dalam rekening PIHAK KEDUA
sebagaimana kuasa di atas, PIHAK PERTAMA wajib membayarkan dana
hasil pendebetan dan/ atau pemindahbukuan tersebut untuk :
a) Membayar utang dan/ atau kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA; dan/ atau
b) Membayar utang dan/ atau kewajiban PIHAK KEDUA kepada pihak
lain yang memiliki kaitan secara langsung dan timbul selama masa
hubungan kerja dengan PIHAK PERTAMA.
b.

KUASA MEMINTA ATAU MEMBERI INFORMASI REKENING


1) PIHAK PERTAMA dengan ini diberi kuasa oleh PIHAK KEDUA untuk
bertemu dan menghadap bank atau pihak lain maupun juga, tanpa ada
yang dikecualikan, untuk melakukan salah satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut:

Page 7 of 10

a) Meminta, menerima dan menandatangani tanda terimanya segala


informasi mengenai rekening-rekening dan/ atau account-account atas
nama PIHAK KEDUA, tanpa ada yang dikecualikan, termasuk informasi
yang merupakan Rahasia Bank; dan/ atau
b) Melihat dan memeriksa segala informasi dan mutasi rekening PIHAK
KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA atau pihak lainnya; dan/ atau
c) Memberitahukan segala informasi mengenai rekening PIHAK KEDUA
tersebut, termasuk informasi yang merupakan Rahasia Bank, kepada
pihak lain manapun juga.
2) Meminta atau memberi informasi rekening dilakukan ketika telah terjadi
salah satu atau lebih kondisi atau hal-hal sebagai berikut :
a) PIHAK KEDUA masih mempunyai utang dan/ atau kewajiban lain yang
belum diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA; atau
b) Berdasarkan temuan auditor, temuan tim yang dibentuk oleh unit kerja,
dan/ atau alat bukti yang ada, PIHAK KEDUA patut diduga telah
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku yang berpotensi atau telah menimbulkan kerugian bagi PIHAK
PERTAMA.
3) Yang dimaksud dengan rekening atau account PIHAK KEDUA adalah
segala macam rekening dan atau account milik PIHAK KEDUA tanpa ada
yang dikecualikan, termasuk tetapi tidak terbatas rekening tabungan,
deposito, giro, saham, reksadana, DPLK, Manfaat Pensiun, Jamsostek dan
lain sebagainya.
c. KUASA MEMPERJUMPAKAN UTANG
PIHAK KEDUA dengan ini memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk
memperjumpakan segala utang dan/ atau kewajiban PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA yang timbul karena perjanjian ini, maupun karena
perjanjian-perjanjian lain dengan PIHAK PERTAMA dengan piutang-piutang
PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA yang berupa, tetapi tidak
terbatas pada tabungan-tabungan, simpanan-simpanan dan/ atau rekeningrekening lain milik PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA,
termasuk pembayaran-pembayaran dari Pihak Ketiga kepada PIHAK KEDUA
yang dibayarkan melalui PIHAK PERTAMA.
Kuasa-kuasa yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA ini
tidak dapat dicabut, dibatalkan, dan/ atau diakhiri secara sepihak oleh PIHAK
KEDUA. PARA PIHAK sepakat bahwa kuasa-kuasa dimaksud tidak berakhir
karena sebab-sebab yang ditetapkan oleh undang-undang maupun oleh sebab
lain apapun juga. Kuasa-kuasa tersebut merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini yang tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut
perjanjian ini tidak dibuat.
Pasal 11

Page 8 of 10

PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan dalam penafsiran dan Pelaksanaan Perjanjian
Kerja ini, PARA PIHAK sepakat untuk sedapat mungkin menyelesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Dalam hal cara musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya melalui saluran hukum.
(3) Untuk Perjanjian Kerja ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK sepakat memilih
domisili tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pasal 12
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini, akan
diatur kemudian atas dasar pemufakatan bersama oleh PARA PIHAK yang akan
dituangkan dalam bentuk Surat atau Perjanjian Tambahan (Addendum) yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerja ini.
(2) Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan rangkap pertama
dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan rangkap kedua dipegang oleh PIHAK
KEDUA.
(3) Perjanjian Kerja ini mulai berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak
ditandatangani.
(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju meskipun perjanjian telah berakhir,
ketentuan pasal-pasal berikut tetap berlaku :
a.
Pasal
tentang
pelanggaran
b.
Pasal
tentang
Pemutusan Hubungan Kerja
c.
Pasal tentang KuasaKuasa
d.
Pasal
tentang
Perselisihan
e.
Pasal
tentang
Penutup

Page 9 of 10

PIHAK PERTAMA

PIHAK KEDUA

Yohannes Satrio
Dewandharu
TAD Manager

Masagus Arief Rachmat

Page 10 of 10

You might also like