You are on page 1of 19

BAB II

HEPATITIS
A. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
1. Struktur dan Fungsi Rongga Mulut
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas
luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan,
palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan
orafaring di bagian belakang.
1) Gigi
Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan
maksila
a) Anatomi gigi
Setiap lengkung berisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi.
Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigigigi atas secara normal akan menutup (overlap) gigi bawah. Manusia
memiliki 2 susunan gigi : gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi
sekunder (permanen).
b) Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan
yang masuk ke dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil
dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan
yang dapat ditelan.

2. Struktur dan Fungsi Faring dan Esofogus


a. Struktur Faring

Tekak atau faring merupakan tempat persimpangan antara jalan

pernapasan dan jalan makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di


bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher. Faring ini terdapat dibelakang rongga hidung
dan mulut kita. Yang kalau disentuh, kita bisa muntah. Hubungan faring
dengan organ - organ lain : ke atas berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana; ke depan
berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama
istmus fausium; ke bawah terdapat 2 lubang; ke depan lubang laring; ke
belakang lubang esofagus. Di bawah selaput lendir terdapat jaringan
ikat,

juga

di

beberapa

tempat

terdapat

folikel

getah

bening.

Perkumpulan getah bening ini di namakan adenoid. Di sebelahnya


terdapat 2 buah tonsil kiri dan kanan dari tekak. Di sebelah belakang
terdapat epiglotis (empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring
pada waktu menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian :
1. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut
nasofaring
2. bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut
orofaring
3. bagian bawah sekali dinamakan laringofaring
b. Fungsi Faring

Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Di dalam


terdapat amandel dan juga berfungsi sebagai ruang getar untuk
menghasilkan suara.
c. Anatomi esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar 9 sampai
10 inchi (25 cm) dan berdiameter 1 inchi (2,54 cm). Esofagus berawal
pada area laringofaring, melewati diagfragma dan hiatus esofagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka ke
arah lambung.
d. Fungsi esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui
gerak peristaltis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus
untuk melumasi dan melindungi esofagus. Esofagus tidak memproduksi
enzim pencernaan.

3. Struktur dan Fungsi Lambung


1)

Anatomi
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian
kecil, terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya
bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri
dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Bagian jantung lambung adalah area disekitar pertemuan esofagus dan
lambung (pertemuan gastroesofagus). Fundus adalah bagian yang
menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus. Badan lambung adalah bagian
yang

terdiltasi

di

bawah

fundus, yang membentuk dua


pertiga bagian lambung. Tepi
medial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil
tepi

lateral

badan

lambung

yang konveks disebut kurvatur


besar.
2)

Fungsi lambung
a)

Penyimpanan makanan

b)

Produksi kimus

c)

Digesti protein

d)

Produksi mukus

e)

Produksi faktor intrinsik

f)

Absorbsi

4. Struktur dan Fungsi Pankreas dan Biliaris


1. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatur
besar lambung. Sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas
mensekresi hormon insulin dan glukagon. Sel-sel ensokrin (asinar)
mensekresi

enzim-enzim

pencernaan

dan

larutan

berair

yang

mengandung ion karbonat dalam kosentrasi tinggi.


Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi
menjadi 4 bagian kaput, kolum, korpus, dan kauda.
Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm, panjang sekitar 25
cm, dan beratnya sekitar 150 gr.
Pankreas memiliki kapsul jaringan ikat tipis yang membentuk septa,
membagi pankreas menjadi lobus. Pembuluh darah dan persarafan
pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu
menghasilkan

empedu

dan

fungsi

endokrin,

yaitu

menghasilkan

hormon. Bagian endokrin pankreas tersusun atas aggregasi sel, disebut


Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar diantara asinus,
dengan kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda. Pulau
langerhans tersusun atas sekitar 3000 sel yang terdiri dari:
- sel alfa (70%) menghasilkan glukagon
- sel beta (20%) menghasilkan insulin
- sel delta (5%) menghasilkan somatostatin
- sel G (1%) menghasilkan gastrin
- sel F atau sel PP (1%) menghasilkan polipeptida pankreas

5. Struktur dan Fungsi Usus Halus


Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfinger
pilorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.
Diameter usus halus kurang lebih dari 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5
meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan
muskularis eksterna berelaksasi.
Usus halus terdiri dari :
1)

Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 sampai 30 cm).


Duktus empedu dan duktus prankeas, keduanya membuka ke dinding
posterior duodenum beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus

2)

Yeyunum adalah bagian yang yang selanjutnya. Panjangnya


kurang lebih 1 - 1,5 m

3)

Ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu dengan


usus besar
a)

Motilitas
Atau gerakan usus halus adalah
mencampur isinya dengan enzim
untuk pencernaan, memungkinkan
produk

akhir

pencernaan

mengadakan kontak dengan sel


aborptif dan mendorong zat sisa
memasuki usus besar. Pergerakan
ini dipicu oleh peregangan dan
secara refleks dikendalikan oleh
SSO.
b)

Peristalsis
Adalah kontraksi ritmik otot polos longtudinal dan sirkular. Kontraksi
ini adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah
bawah di sepanjang saluran.

6. Struktur dan Fungsi Usus Besar


Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke susu besar,
sebagian

besar

nutrein

telah

dicerna

dan

diabsorbsi

dan

hanya

menyisakan zat-zat yang tidak tercerna dan diabsorbsi dan hanya


menyisakan zat-zat yang tidak tercena. Makanan biasa memerlukan waktu
2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke
ujung lainnya : 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus,
dan sisa waktunya berada di usus besar.
1. Bagian-bagian usus besar :
Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di

a)

bawah area katup ileosekal. Apendik velmiform, suatu tabung buntu


yang sempit berisi jaringan limfoid, menonjol dari ujung sekum.
Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai

b)

rektum. Kolon memiliki tiga visi yaitu :


1)

Kolon esenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati


di sebelah kanan dan membalik secara horisontal pada fleksura
hepatika.

2)

Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati


dan lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar
ke bawah pada fleksura splenik

3) Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan


menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.
Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya

c)
dengan

panjang

12

sampai 13 cm. Rektum


berakhir

pada

saluran

anal dan membuka ke


eksterior di anus.
Mukosa

d)
saluran
dari

anal

tersusun

kolumna

rektal

(anal),

yaitu

lipatan-

lipatan

yang

masing-

masing berisi arteri dan vena


Sfinger anal internal otot polos (involunter) dan sfinger

e)

anal eksternal otot rangka (vounter) mengitari anus


2. Fungsi usus besar :
Mengobservasi

a)

80% sampai 90% air dan

elektrolit
b)

Usus besar hanya memproduksi mukus

c)

Mencerna

sejumah

kecil

selulosa

dan

memproduksi sedikit kalori nutrein bagi tubuh.


Mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.

d)

B. Anatomi Fisiologi Hepar


Hati merupakan organ terbesar d alam tubuh manusia, mempunyai berat
sekitar 1.5 kg. Walaupun berat hati hanya 2-3% dari berat tubuh, namun hati
terlibat dalam 25-30% pemakaian oksigen. Sekitar 300 milyar sel-sel hati
terutama hepatosit yang jumlahnya kurang lebih 80%, merupakan tempat
utama metabolisme intermedier (Koolman, J & Rohm K.H, 2001)
Hati manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, dibawah
diafragma, dikedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada
sebelah

kanan.

Beratnya

1200-1600

gram.

Permukaan

atas

terletak

bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan di

atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan


intraabdominal dan dibungkus oleh peritonium kecuali di daerah posteriorposterior yang berdekatan dengan vena cava inferior dan mengadakan
kontak langsung dengan diafragma.
Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan
jaringan elastis yg disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke dalam
parenchym hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus
biliaris. Massa dari hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di
dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem
pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda
dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel
yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer
lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan
kapiler-kapiler yang lain.
Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan
erat dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim
tersusun dalam lobuli-lobuli di tengah-tengah lobuli tdp 1 vena sentralis yg
merupakan cabang dari vena-vena hepatika (vena yang menyalurkan darah
keluar dari hepar). Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan
jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus portalis yang
mengandung cabang-cabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris. Cabang dari
vena porta dan A.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam
sinusoid setelah banyak percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi
biliaris yang halus yg terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut
membentuk dinding sel. Canaliculi akan mengeluarkan isinya ke dalam
intralobularis, dibawa ke dalam empedu yg lebih besar, air keluar dari saluran
empedu menuju kandung empedu. (Kelompok Diskusi Medikal Bedah,
Universitas Indonesia)
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan
sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 25% oksigen
darah. Ada beberapa fungsi hati yaitu :
1.

Fungsi hati sebagai metabolisme


karbohidrat
Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein
saling berkaitan satu sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa
yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut
glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan
memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd

glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan


sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa
melalui

heksosa

monophosphat

shunt

dan

terbentuklah

pentosa.

Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi,


biosintesis

dari

nukleotida,

nucleic

acid

dan

ATP,

dan

membentuk/biosintesis senyawa 3 karbon (3C) yaitu piruvic acid (asam


piruvat diperlukan dalam siklus krebs).
2.

Fungsi hati sebagai metabolisme


lemak
Hati

tidak

hanya

membentuk/mensintesis

lemak

tapi

sekaligus

mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi


beberapa komponen :
a. Senyawa 4 karbon KETON BODIES
b. Senyawa 2 karbon ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol)
c. Pembentukan cholesterol
d. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi
kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan
metabolisme lipid
3. Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan
proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam
amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari
bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg
membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi
produksi urea. Urea merupakan dan product metabolisme protein. globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum
tulang globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung
584 asam amino dengan BM 66.000
4. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang
berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen,
protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh
darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan
katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer
biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit

K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor


koagulasi.
5. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin Semua vitamin disimpan di
dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K
6. Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada
proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap
berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.
7. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai
bahan

melalui

proses

fagositosis.

Selain

itu

sel

kupfer juga

ikut

memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism.


8. Fungsi hemodinamik
Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang
normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang
mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari
seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor
mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat
pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ
penting untuk mempertahankan aliran darah .

C. Hepatitis
Istilah Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obatobatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis,
hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat
virus bisa akut (hepatitis A) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B, C) dan
adapula yang kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C).

1. Hepatitis A
a.

Pengertian
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan
jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus
Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang
penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi,
bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan
atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran
manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu


sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan
beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
b.

Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami
sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntahmuntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang
terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang
lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

c.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A


Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu
pertama

munculnya

yang

disebut

penyakit

kuning,

letih

dan

sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta


segera

mengunjungi

mendapatkan

fasilitas

pengobatan

pelayan

kesehatan

dari

seperti paracetamol sebagai

gejala

penurun

terdekat

untuk

yang

timbul

demam

dan

pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu


makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha
pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan
imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu.
penderita akan mengalami gejala gejala seperti demam, lemah, letih,
dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah muntah yang
terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti
demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
d.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A


Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu
pertama

munculnya

yang

disebut

penyakit

kuning,

letih

dan

sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta


segera

mengunjungi

mendapatkan

fasilitas

pengobatan

seperti paracetamol sebagai

pelayan
dari

kesehatan
gejala

penurun

terdekat

untuk

yang

timbul

demam

dan

pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu


makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha


pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan
imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
2. Hepatitis B
a. Penularan
Hepatitis

merupakan

bentuk

Hepatitis

yang

lebih

serius

dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa


terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal
yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.

Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang


mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada
saat persalinan atau segera setelah persalinan.

Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang


tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan
pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika
penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll)
atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual
dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima

dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima
reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti.
Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat
pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah
tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya
untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
3. Hepatitis C
a. Pengertian hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh
virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke
sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi
virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara
otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya.
Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan
secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut,

hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir


penyakit hati dan kanker hati.
b. Penyebab Hepatitis C
virus Hepatitis C
Hepatitis

berarti

pembengkakan
hati.Banyak

pada
macam

dari virus Hepatitis C.


Dalam banyak kasus,
virus yang masuk ke
dalam
hidup

tubuh,
di

hati,

mulai

dalam

sel

mengganggu

aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik


dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi
sel lain yang sehat.
Jika

anda

penderita

Hepatitis

C,

sangat

penting

untuk

mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan


memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan
ataupun tidak.
Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis.
Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C.
Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan
menjalankan olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat.
Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus
Hepatitis

(yang

sering

disebut genotipe) dan

lebih

dari

50

subtipenya.
Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan
virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin
melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah
dan seberapa cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi
genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam
pengobatan.
c. Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan
gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :

Lelah

Hilang selera makan

Sakit perut

Urin menjadi gelap

Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi


Dalam

beberapa

kasus,Hepatitis

dapat

menyebabkan

peningkatan enzim tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes
darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C kronis
mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda
pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah
berhubungan dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Satusatunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes
darah.
d. Penularan Hepatitis C
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan
darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang
terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi
Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau
darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh
penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat
cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui
hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari
satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi
Hepatitis C ke bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya.
Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif, resiko
menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak
menularkan Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan
Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk,
berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang
tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat
menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.
4. Hepatitis D
a. Pengertian

Tipe D (hepatitis delta) merupakan 50% hepatitis tiba-tiba dan


parah, dengan angka kematian yang tinggi. Di Amerika serikat, 1% dari
penderita hepatitis D mati dengan gagal hati dalam waktu 2 minggu
dan

infeksi

kebanyakan

menyerang

para

pemakai

obat-obatan

intravena dan penderita hemofilia. Masa inkubasi adalah 1-90 hari.


Tingkat keparahan mencapai 2-70%.
5. Hepatitis E
a.

Pengertian
Hepatitis

adalah

virus

hepatitis

(peradangan

hati)

yang

disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). HEV memiliki rute


transmisi fecal-oral (kotoran ke mulut). Infeksi dengan virus ini pertama
kali didokumentasikan pada tahun 1955 selama wabah di New Delhi,
India.
b.

Penyebab
Insiden hepatitis E tertinggi terdapat pada remaja dan orang
dewasa berusia antara 15 40 tahun. Meskipun anak-anak sering
terkena infeksi ini juga, namun mereka jarang menunjukkan gejala.
Tingkat kematian umumnya rendah, Hepatitis E biasanya akan hilang
dengan sendirinya dan pasien sembuh. Namun selama durasi infeksi
(biasanya

beberapa

minggu),

penyakit

ini

sangat

mengganggu

aktivitas keseharian. Hepatitis E kadang-kadang berkembang menjadi


sebuah penyakit hati akut yang parah, dan fatal pada sekitar 2% dari
semua kasus. Secara klinis, penyakit ini sebanding dengan hepatitis A,
tetapi pada wanita hamil penyakit ini lebih sering parah dan
berhubungan dengan sindrom klinis yang disebut kegagalan hati
fulminan. Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, mengalami
tingkat kematian tinggi dari penyakit ini (sekitar 20%).
Meskipun ada satu serotipe virus ini, empat genotipe yang berbeda
telah dilaporkan. Genotipe 1 dan 2 hanya terbatas pada manusia dan
sering dikaitkan dengan wabah besar dan epidemi di negara-negara
berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk. Genotipe 3 dan 4
menginfeksi manusia, babi dan spesies hewan lainnya dan telah
bertanggung jawab untuk kasus-kasus sporadis hepatitis E di negaranegara berkembang dan industri.
c.

Penyebaran
Hepatitis E adalah lazim di kebanyakan negara berkembang, dan
umum di negara manapun dengan iklim panas. Hal ini meluas di Asia

Tenggara, Afrika bagian utara dan tengah, India, dan Amerika Tengah.
Ini menyebar terutama melalui kontaminasi tinja pada pasokan air atau
makanan; transmisi orang-ke-orang jarang ditemukan, namun bisa
terjadi saat berhubungan seks oral-anus (misalnya menjilat anus).
Wabah epidemi Hepatitis E paling sering terjadi setelah hujan lebat dan
musim hujan karena gangguan pasokan air.
Hewan peliharaan telah dilaporkan sebagai reservoir untuk virus
hepatitis E, dengan beberapa survei menunjukkan angka infeksi
melebihi 95% yang diantaranya berasal dari babi. Kemungkinan Ini
berlaku juga jika seseorang mengkonsumsi daging babi hutan dan
daging rusa mentah. Namun, tingkat penularan pada manusia melalui
rute ini masih diperdebatkan para ahli.
Sejumlah mamalia kecil lainnya telah diidentifikasi sebagai reservoir
potensial: tikus Bandicoot lebih rendah (Bandicota bengalensis), tikus
hitam (Rattus rattus brunneusculus) dan cecurut rumah Asia (Suncus
murinus).
Sebuah virus flu burung telah digambarkan terkait dengan gejala
Hepatitis-Splenomegaly pada ayam. Virus ini secara genetis dan
antigenically terkait dengan HEV mamalia dan mungkin merupakan
sebuah genus baru.
replikasi virus telah ditemukan dalam usus kecil, kelenjar getah bening,
usus besar serta hati babi yang terinfeksi.
d.

Pencegahan
Perbaikan sanitasi adalah ukuran paling penting, yang terdiri dari
perawatan

kebersihan

pada pembuangan

limbah

manusia; juga

penting standar yang lebih tinggi untuk persediaan air masyarakat,


baik prosedur kebersihan pribadi maupun persiapan makanan sanitasi.
Sebuah vaksin, berdasarkan

protein-protein virus yang di-re-

kombinasi, telah dikembangkan dan baru-baru ini diuji dalam suatu


populasi berisiko tinggi (personil militer dari negara berkembang).
Vaksin tampak efektif dan aman, namun penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk menilai perlindungan vaksin jangka panjang dan
efektifitas biaya vaksinasi hepatitis E.
6. Hepatitis F
Masih terdapat perdebtan dalam penelitian hepatitis mengenai
kemunkinn

adanya

virus

hepatitis

F.

Debat

pertama

kali

ketika

Fagan(1994) melaporkan ditemukannya beberpa partikel virus. Pada tahun

1994 pernah masuk laporan dari salah satu organisasi kesehatan bahwa
telah ditemukan sesuatu mirip virus dalam dalam darah pasien yang
menjalani transfusi. Virus tersebut bukan masuk virus HAV, HBV, HCV
maupun HEV. Tetapi setelah disuntikkan pada seekor kera, ternyata
binatang tersebut mempunyai penyakit hepatitis yang kemudian untuk
sementara disebut sebagai hepatitis F atau virus Toga.
7. Hepatitis G
Virus

hepatitis

(HGV)

adalah

flavivirus

RNA

yang

mungin

menyebabakan hepatitis fulminal. Suatu penyakit inflamasi hati yang baru


ditemukan. Ditularkan memaui air, namun dapat ditularkan melalui air,
namun juga dapat ditularkan terutama mlalui seksual, tranfusi darah,
yang tidak sengaja tertusuk jarum suntik, pengguna obat melalui
intravena.
Hepatitis Fulminan
Suatu jenis klinis hepatitis yang jarang terjadi, dimana perjalanan
penyakitnya berkembang dengan cepat, terjadi ikterus yang semakin
berat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau ensefalopati
hepatic, kemudian masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut.
Manifestasi klinis
Penyakit ini berawal dari hepatitis akut ikterik yang lazim dijumpai
dan

dimulai

membahayakan

dengan
adalah

keluhan
muntah

prodromal.
berulang,

fetor

Gejala-gejala
hepatik,

yang

bingung,

mengantuk, flapping tremor secara spintas, peningkatan suhu dan


pengecilan hati. Pasien menninggal dalam waktu 10 hari. Mungkin
ditemukan tanda-tanda perdarahan yang luas.
Untuk menentukan jenis penyebabnya dapat diambil pegangan
perbedaan klinis yang terjadi. Pada hepatitis A paling sering didapatkan
peningkatan suhu badan. Pada hepatitis B didapatkan waktu protrombin
memanjang. Sedangkan pada Hepatitis C, lama penyakit sebelum tercapai
ensefalopati lebih panjang.

D.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada hepatitis terdiri dari diit, istirahat, dan pengobatan
medikamentosa.
a.

Diit
Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya
diberikan infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup
kalori (30-35 kalori/kg BB) dengan protein cukup (1 g/kg BB). Pemberian

lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi. Dulu ada kecenderungan untuk


membatasi lemak, karena disamakan dengan penyakit kandung empedu.
b.

Dapat diberikan diithati II-III.


Istirahat
Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
Istirahat

mutlak

tidak

terbukti

dapat

mempercepat

penyembuhan.

Kekecualian diberikan kepada mereka dengan umur tua dan keadaan


c.

umum yang buruk.


Medikamentosa
1)
Kortikosteroid tidak diberikan

bila

untuk

mempercepat

penurunan bilirubin darah.


Kortikosteroid dapat digunakan pada kolestasis yang berkepanjangan,
dimana

transaminase

tetapi bilirubin masih


diberikan prednison 3

serum sudah

tinggi.
X

10

Pada
mg

kembali
keadaan

selama

normal

ini
hari

kemudian

dilakukan tapering of.


2)
Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.
3)
Antibiotik tidak jelas kegunaannya.
4)
Jangan diberikan antiemetik. Jika perlu sekali
5)

dapat

diberikan

golongan fenotiazin.
Vitamin K diberikan pada kasus dengan kecenderungan
perdarahan. (Mansjoer A., 1999 : 514-515)
Pengobatan yang dilakukan terutama bersifat dukungan dan mencakup

istirahat, hidrasi,

dan

asupan

makanan

yang adekuat. Hospitalisasi diindikasikan bila terdapat muntah, dehidrasi,


faktor

pembekuan abnormal,

atau

tanda-tanda

gagal

hati

yang

membahayakan (gelisah, perubahan kepribadian, lethargy, penurunan


tingkat kesadaran, dan perdarahan). Terapi IV, studi laboratorium yang
berulangkali, dan pemeriksaan fisik terhadap perkembangan penyakit
adalah tujuan utama penatalaksanaan di rumah sakit.
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
a.

Globulin
digunakan

sebagai profilaksis sebelum

dan

imun (Ig)
sesudah

terpajan

hepatitis A.
b.

HBIG

diberikan

sebagai profilaksis setelah pemajanan.


c.

Vaksin hepatitis B
(HeptavaxB) : digunakan untuk mencegah munculnya hepatitis B.
(Betz C.L., 2002 : 185)

You might also like