APPENDIX C

Sistem Informasi Manufaktur

Copyright 2001 Prentice-Hall, Inc.

C-1

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Digunakan untuk mendukung upaya untuk menghasilkan

produk
Evolusi penggunaan komputer dalam manufaktur
- Sistem mengetik pada poin menyusun ulang
- MRP
- JIT
Terdiri dari tiga input dan empat subsistem keluaran

C-2

KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN

SISTEM FISIK

Fokus pada mesin yang dikendalikan komputer di area

produksi
- CAD (computer-aided engineering)
- Desain Database
- CAM (manufaktur dibantu komputer)
- Robotik

C-3

KOMPUTER SEBAGAI
SISTEM INFORMASI

Terminologi "sistem informasi manufaktur" digunakan untuk

menggambarkan subsistem CBIS yang memberikan
informasi mengenai operasi produksi

nama lainnya:
ROP, MRP, MRP II
JIT, CIM

C-4

REORDER POINT (ROP) SYSTEMS

Syarat Kunci
- titik Susun ulang, stockout, lead time, safety stock
Rumus ROP: R = LU + S
- Masih digunakan oleh banyak perusahaan
ROP cocok untuk persediaan ritel

C-5

Reorder Point With No Safety Stock

and With a Safety Stock
Reorder point
Balance
on hand
A. No safety stock

Lead time

Time

Balance
on hand
B. Safety stock

Safety stock
C-6

MATERIAL REQUIREMENTS
PLANNING (MRP)

Fokus pada masa depan dan mengidentifikasi bahan yang

dibutuhkan, komponennya:
1. Produksi sistem penjadwalan - menghasilkan master jadwal
produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu
produksi terpanjang.
2. Sistem MRP - meledak bill of material. Mengubah
persyaratan gross menjadi kebutuhan bersih.
Persyaratan bahan

C-7

MATERIAL REQUIREMENTS
PLANNING (MRP)
3. Sistem perencanaan kapasitas kebutuhan bekerja
dengan sistem MRP untuk menjaga produksi
dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output:
laporan dan jadwal pesanan terencana.
4. Orde sistem rilis menghasilkan laporan untuk
lantai toko dan pembelian.

C-8

Sistem MRP
Purchasing
system
Bill of
material
file

Customer
order file

3. Capacity
requirements
planning
Order release
report

Sales
forecast
file
Finishedgoods
inventory
file

Production
capacity
file

1.Production
scheduling
system

Master
production
schedule

2. Material
requirements
planning
system

Planned
order
schedule

Planning reports
Raw
materials
inventory
file

Performance reports
Exception reports
Changes to
planned orders

4.Order
release
system

Order release
report

Shop floor
control
system
C-9

TUJUAN MRP-II

Mengintegrasikan MRP dengan semua sistem yang

mempengaruhi manajemen bahan
- sistem Organisasi
- sistem informasi akuntansi

C-10

An MRP II System
Executive
information
system

Other functional
information systems

Order
entry

Billing

Accounts
receivable

Purchasing

Material
requirements
planning

General
ledger

Receiving

Accounts
payable

C-11

MANFAAT MRP-II

Lebih efisien penggunaan sumber:

- Mengurangi persediaan
- Mengurangi waktu
- Mengurai kemacetan

Prioritas perencanaan lebih baik:

- Percepatan periode produksi
- fleksibilitas Jadwal

C-12

MANFAAT MRP-II

Peningkatan layanan pelanggan

- Tepatnya tanggal pengiriman
- Peningkatan kualitas
- kemungkinan harga yang lebih rendah

Peningkatan moral karyawan

Informasi manajemen yang lebih baik

C-13

JUST-IN-TIME (JIT)

Aliran material Cepat

Ukuran lot Kecil

Waktu lebih singkat

Penekanannya bukan pada sistem Komputer

C-14

Definisi

Sebuah sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan

sistem informasi lain untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan proses manufaktur produk perusahaan

SISTEM INFORMASI
MANUFAKTUR
C-15

Model Sistem Manufaktur

Output
subsystems

Input
subsystems

Production
subsystem

Accounting
information
system

Internal
sources
Industrial
engineering
system

Environmental
sources
Manufacturing
intelligence
subsystem

D
A
T
A
B
A
S
E

Inventory
subsystem

Users
Quality
subsystem

Cost
subsystem

C-16

Terminal pengumpulan data atas:

- Alur aliran material
- Data pekerjaan
- Data kehadiran

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

C-17

Receiving area

Receiving
inspection

Raw-materials
storeroom

Lokasi Terminal Pengumpulan

Data
Terminal

Shop floor area

10

Finished-goods
storeroom

11

Shipping area

12
C-18

INDUSTRIAL ENGINEERING SUBSYSTEM

Dilaksanakan oleh industrial engineer (IE)

Studi sistem fisik dan konseptual

Menetapkan standar produksi

C-19

MANUFACTURING INTELLIGENCE
SUBSYSTEM

Manufaktur Intelligence Subsystem

Bisa dilihat dari segi kontak lingkungan

- aliran personil
- sistem formal dan informal
- informasi Personil
- kepatuhan kontrak

Pemasok (material dan arus mesin)

C-20

Alur of Informasi Tenaga Kerja

Labor Unions

Strategic level
management

Industrial relations
department

Union contract
performance

Government

Suppliers
Employment
agencies
College &
universities
Trade
schools

Personnel
requests
Human
resources
department

Manufacturing
management

Applicant
data

Global
community

Competitors

Formal flow
Informal flow

Employees
C-21

Input to Supplier Records

Supplier
input

Quality
control input

Customer
service input

Financial strength, quality control

emphasis, past quality and delivery
performance, and so on

Units rejected upon receipt, units

rejected during production,
reasons for rejection, and so on

Supplier
file

Units replaced or repaired because

of defective parts, supplier spare
parts availability, and so on

C-22

SUBSISTEM PRODUKSI

Digunakan untuk:
1. Membangun fasilitas produksi
2. Mengoperasikan fasilitas produksi

Jadwal Produksi menentukan kapan langkahlangkah produksi yang dilakukan

C-23

ALUR TUGAS DALAM PERUSAHAAN

Raw
materials
inventory

Plastic top

Step 5

Install bulb

Plastic
cylinder

Step 6

Install reflector

Step 7

Install red lens

Step 8

Install clear lens

Attach switch
Step 2

Step 3

Attach strap

Step 1

Step 4

Attach spring

Step 9

Put top on
cylinder

Add batteries
Flashlight

PRODUCTION AREA

Finished
goods
inventory
C-24

SUBSISTEM PERSEDIAAN

Penting untuk menentukan tingkat persediaan

Penting untuk memperkirakan biaya pemeliharaan

Penting untuk memperkirakan biaya Pembelian

Untuk menentukan Kuantitas Order

Untuk menentukan kuantitas manufaktur

C-25

Pengaruh Jumlah Pesanan Pada Level

Persediaan rata-rata
Balance on
hand

25
15
5
0

Average inventory level

--------------------------------------------------Safety stock
Time

Balance on hand

A. Order quantity of 20; average level is 15.

21
13
5
0

Average inventory level

-----------------------------------------------------Safety stock
Time

B. Order quantity of 16; average level is 13.

C-26

SUBSISTEM KUALITAS

Deming empat belas poin; menyatakan bahwa itu bukan

pekerja tapi manajemen yang menentukan kualitas
manajemen mutu total (TQM)
Elemen TQM:
Nol cacat produk
menekankan pada kualitas pada sumber daya

C-27

Total
Quality
Management

TQM Philosophy

Graphical Tools

*Customer-driven
quality standards
*Customer-supplier
links
*Prevention
orientation
*Quality at the
source
*Continuous
improvement

*Process flowcharts
*Check sheets
*Pareto analysis
and histograms
*Cause and effect
(fishbone) diagrams
*Run charts
*Scatter diagrams
*Control charts

Statistical
Tools
*Sampling plans
*Process
capability
*Taguchi
methods

C-28

SUBSISTEM KOS

Laporan Periodik

Unsur yang diperlukan:

1. Standards
2. Information

C-29

Pemanfaatan Sistem informasi Manufaktur Oleh

Manajer
Subsystem

User

Inventory

Quality

Vice president of manufacturing

Other executives
Plant Superintendent

X
X

Manager of planning and control

Production

Cost

X
X

X
X

Manager of Engineering

X
X

Manager of quality control

Director of purchasing

Manager of inventory control

Other managers

X
X
X

X
C-30