You are on page 1of 1

PYROLYSIS OF DRY BEECH WOOD:

EFFECT OF HEAT CAPACITY AND HEAT CONDUCTIVITY


Suyitno
Institute of Thermal Engineering TU Graz, Austria. Inffekdgasse 25 B 8010 Graz Austria dan
Mechanical Engineering Department, Engineering Facult Sebelas Maret University Surakarta

Teknologi gasifikasi berbahan dasar kayu sekarang ini menjadi semakin penting karena
kayu mempunyai sifat dapat diperbaharui dan energi dari bahan bakar fosil menjadi
terbatas. Salah satu proses utama dalam gasifikasi adalah pirolisis. Pirolisis umumnya
dilakukan dengan temperatur tinggi sekitar 700K dan rasio udara adalah rendah (atau
inert). Pengetahuan terperinci dari pirolisis adalah utama untuk memperoleh pengetahuan
prosesnya sendiri dan kualitas gas yang dihasilkan dengan lebih baik. Latar belakang dari
penelitian ini adalah bahwa data kapasistas panas (cp) dan kkonduktivitas panas (k) dari
kayu bervariasi di antara peneliti. Variasi ini sangat membingungkan untuk pemodelan
pirolisis. Pada pemodelan CFD, proses pirolisis diselesaikan dengan menggunakan
memtode Lagrangian-Euler dengan asumsi utama bahwa tidak ada tahanan di dalam
kayu. Bahwa Two Competing Rate Model (TCRM) digunakan sebagai perumusan laju
devolatilisasi karena dapat memberikan hasil devolatilisasi lebih baik pada temperatur
tinggi. Dengan membandingkan data dari eksperiman laboratorium dan pemodelan CFD
(tanpa tahanan di dalam kayu) dapat disimpulkan bahwa konduktivitas panas tidak
mempunyai pengaruh pada proses pirolisis. Kapasitas panas kayu dengan formula c p =
-1212.8 + 4.58xT [J/kgK] memberikan hasil terbaik pada temperatur kayu, awa;
devolatilisasi pada proses pirolisis kayu kering.
Kata Kunci:
Kayu kering, pirolisis, CFD, kapasitas panas, konduktivitas panas

You might also like