You are on page 1of 4

PORTOFOLIO

KOMPLIKASI PADA HIPERTENSI


dr. Jonggi Mathias
RSAD TINGKAT IV SINGARAJA

Komplikasi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ baik secara langsung maupun
tidak langsung.Mekanisme yang menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian
berkaitan langung dengan pengaruhnya pada jantung dan pembuluh darah.Kerusakan
organ target yang banyak menimbulkan komplikasi pada pasien-pasien hipertensi
adalah:
Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke
dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang. Daerah yang kurang memperoleh aliran darah akan
mengalami iskemia dan kematian jaringan (nekrotik) yang berakibat terjadinya
stroke.
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh
terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kaku,
tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak.
Infark Miokard
Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Kebutuhan oksigen yang
melebihi kapaitas suplai oksigen oleh pembuluh darah yang mengalami gangguan
menyebabkan terjadinya iskemia miokardium lokal.Iskemia miokardium yang
berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan sel yang bersifat
irreversibel serta nekrosis. Bagian yang mengalami infark akan mengalami penurunan
fungsi miokardium dan gangguan daya kontraksi. Gabungan efek hipoksia
,berkurangnya energi yang tersedia , serta asidosis dengan cepat menganggu fungsi
ventrikel kiri.
Gagal Ginjal

Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan
mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein akan
keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang, menyebabkan
edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.
Gagal Jantung
Gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang
kembali kejantung merupakan akibat infark miokardium. Infark miokardium
menyebabkan turunnya daya kontraksi, menimbulkan abnormalita gerakan dinding,
dan mengubah daya kembang ruang jantung. Gejala dan tanda gagal jantung antara
lain adalah parosymal nocturna dyspneu, sesak setelah suatu kerja fisik, batuk,
oligouri, lemah, pucat, kenaikan berat badan,edem pergelangan kaki, dan
hepatomegali.
Ensepalopati
Ensefalopati dapat terjadi terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi
yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan
tekanan kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan
saraf pusat. Neron-neron disekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian.

Retinopati Hipertensif
Pada keadaan hipertensi,pembuluh darah retina akan mengalami beberapa seri
perubahan patofisiologis sebagai respon peningkatan tekanan darah. Awalnya terjadi
spasme arteriol dan kerusakan endhotelial pada tahap akut sementara pada tahap
kronis akan terjadi hialinisasi pembuluh darah yang menyebabkan berkurangnya
elastisitas pembuluh darah. Selanjutnya akan terbentuk eksudat yang akan
menimbulkan kerusakan sawar darah-retina, nekrosis otot polos dan sel-sel endotel,

eksudasi darah dan lipid, dan iskemia retina. Oklusi arteri primer atau sekunder akibat
atreosklerosis yang menyebabkan oklusi vena dapat menyebabkan perdarahan retina.

You might also like