Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
ANASTASIA LILIANA
NIM. 12010111130050
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Anastasia Liliana
: 12010111130050
Fakultas/Jurusan
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
Nama
: Anastasia Liliana
: 12010111130050
Fakultas/Jurusan
Judul Skripsi
EFEK
KEPUTUSAN
KOMUNITAS
PEMBELIAN
TERHADAP
PRODUK
(....................................)
2. Drs. Sutopo, MS
(....................................)
(....................................)
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Anastasia Liliana, menyatakan bahwa
skripsi dengan judul : ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN
EFEK KOMUNITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
PRIVATE LABEL (STUDI: PRODUK PRIVATE LABEL DI KOTA
SEMARANG), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan
dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang
saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di
atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
(Anastasia Liliana)
NIM. 12010111130050
ABSTRAK
Perkembangan bisnis ritel di Indonesia yang tumbuh dengan pesat ini perlu
disikapi oleh pebisnis ritel supaya mampu memenangkan pasar. Salah satu upaya
pebisnis dalam memenangkan persaingan ini adalah dengan menciptakan produk
private label. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, promosi,
dan efek komunitas dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk private label
di Kota Semarang.
Setelah dilakukan tinjauan pustaka, maka diperoleh data primer dari seratus
orang responden yang pernah membeli produk private label. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan non probability sampling. Data yang
diperoleh ini kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa metode analisis,
yaitu analisis angka indeks, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis
regresi linear berganda, uji kelayakan model dan uji t.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah harga dan promosi tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk private label,
sedangkan efek komunitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk private label.
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat, perlindungan, dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah
satu syarat kelulusan program sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro ini.
Banyak pihak yang dengan tulus hati mau membantu dalam terselesaikannya
skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya kepada kepada:
1. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
2. Dra. Amie Kusumawardhani, M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar memberikan waktu dan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
3. Drs. H. Mudiantono, M.Sc. selaku Dosen Wali yang telah mendampingi
penulis dalam kegiatan perkuliahan di Universitas Diponegoro ini.
4. Keluarga penulis, Bapak Gregorius Rudianto Lesmono (Alm), Ibu
Florentina Sumartini, Odilia Levina, dan Natalia Vita Nova yang menjadi
penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap dosen dan staff di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro yang telah banyak membantu dalam kelancaran kegiatan
belajar mengajar.
6. Segenap teman-teman kelas C: Felicia Kartika, Yohana Bella Pratiwi, Maria
Nindya Kirana, Meiga Kharisma, Nurita, Antin Azizah, Anis Prastika, Putri
Nur Rositawati, Lydia Apriliani, Vivin Tri Prasasti dan Yesy Hartina Alusia
yang telah banyak memberikan pengalaman baru dan membuat hidup
penulis menjadi berwarna.
7. Antonius Amadeo Ajidewanto yang tidak pernah lelah dalam memberikan
waktu dan semangat untuk penulis dan telah menjadi teman yang sangat
baik dalam hidup penulis.
8. Teman-teman PRMK angkatan 2011: Albertus Bayu, Gregorius Satrio,
Stevanus Tri Anggara, Aditya Damarjati, Winarti Monika Sagala, Titis
Ekky, Felicia Kartika, Bernadetha Meiga, Nicodemus Hendro, Benedictus
Shindy dan Selvia Helda yang banyak memberikan pelajaran hidup dan
menjadi teman yang luar biasa dalam hidup penulis.
9. Teman-teman alumni SMA Kolese Loyola: Julius Sando, Andhy
Widjanarko, Eric Raycardo, Alisya Martha, Emilio Garry, dan lainnya yang
menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan menjadi
saudara yang tulus bagi penulis.
10. Teman-teman KKN TIM II 2014 Desa Slagi, Kecamatan Pakisaji, Jepara,
yang telah memberikan kenangan khusus di hidup penulis.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat ditulis satu per satu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan, semoga Tuhan memberikan hal-hal
baik kepada segenap pihak yang telah mendukung penulis. Akhir kata, semoga
penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Terdapat banyak keterbatasan dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini.
Anastasia Liliana
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .........................................................iv
10
11
12
4.2
4.3
Analisis Data.........................................................................................43
4.3.1 Uji Validitas..................................................................................43
4.3.2 Uji Reliabilitas..............................................................................45
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
13
Pembahasan...........................................................................................62
BAB V PENUTUP................................................................................................65
5.1
Kesimpulan............................................................................................65
5.2
Keterbatasan Penelitian.........................................................................66
5.3
Saran.....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................70
LAMPIRAN
1.
2.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Definisi Operasional.......................................................................25
Tabel 4.1
Tabel 4.2
14
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Collinearity Statistics.....................................................................51
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Uji Anova.......................................................................................61
Tabel 4.19
Koefisien Determinasi....................................................................62
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Histogram.....................................................................................53
15
Gambar 4.3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui sekarang ini, banyak sekali bisnis ritel modern yang
tumbuh dan berkembang di Indonesia. Peritel besar seperti Hypermart dan Carrefour
16
sangat menarik minat pembeli, terlebih lagi saat ini aktivitas berbelanja dianggap
sebagai salah satu cara untuk rekreasi. Bisnis ritel bertumbuh pesat di pusat-pusat
pinggiran kota, mengingat banyak sekali pemukiman penduduk yang berada di
sekitarnya. Jumlah penduduk Indonesia yang padat juga merupakan salah satu faktor
yang membuat pebisnis ritel tertarik untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar
potensial mereka.
Di Indonesia sendiri, banyak sekali bisnis ritel yang saat ini sudah menguasai
pasaran, baik yang berupa hypermarket, supermarket, ataupun minimarket.
Pertumbuhan yang dialami oleh bisnis ritel dari tahun ke tahun pun juga mengalami
peningkatan. Disebutkan dalam www.marketing.co.id bahwa dalam enam tahun
terakhir, jumlah gerai ritel di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 17,57% per
tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai,
kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota di
Indonesia.
Banyaknya bisnis ritel yang saat ini berkembang di masyarakat, membuat
persaingan di dunia ritel sangat ketat. Para pebisnis yang bergerak di bidang ritel pun
harus memikirkan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan tersebut.
Dari sinilah awal dari kemunculan private label dalam dunia ritel. Menurut Kumar
dan Steenkamp (2007), private label dipahami sebagai merek yang dimiliki oleh
peritel atau distributor dan hanya dijual di outlet milik mereka saja.
Produk dengan private label ini bisa digunakan sebagai produk pengganti
terhadap produk dengan merek yang sudah dikenal masyarakat pada umumnya.
Private label biasanya memiliki harga jual yang lebih rendah dibanding produk
dengan merek lain yang sudah dikenal masyarakat secara luas. Director Retailer
2
Service Nielsen Indonesia, Yongky Suryo Susilo mengatakan bahwa harga jual yang
rendah ini dimanfaatkan oleh pebisnis untuk memfasilitasi konsumen dengan
kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
Private label merupakan salah satu produk yang dinilai cukup menarik oleh
sebagian pebisnis. Mindiarto Djugorahardjo, Managing Partner Force One
(perusahaan konsultan pemasaran dan distribusi) mengungkapkan bahwa mengelola
produk dengan private label menarik bagi para pebisnis karena laba yang dihasilkan
dari penjualan private label ini cukup besar. Laba yang dihasilkan dari penjualan
produk private label bisa mencapai 50% di atas laba merek massal. Keuntungan lain
adalah dari penjualan private label ini adalah menguntungkan para pemasok, karena
dengan proses yang tidak bertele-tele bisa memasarkan produknya di banyak ritel
dengan prosedur yang jelas (www.businessweekindonesia.com).
Peritel menyukai produk private label karena produk private label ini
mempunyai berbagai keuntungan, antara lain berpotensi meningkatkan keuntungan
perusahaan, perusahaan mampu mengontrol kapasitas produk mereka di rak pajang di
toko mereka, dan kekuatan menawar perusahaan kepada pihak pemasok.
Proses pendistribusian barang yang cepat dari pemasok ke sejumlah ritel
membuat biaya untuk pendistribusian produk private label ini bisa dipangkas. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang membuat mengapa produk private label ini
memiliki harga jual yang relatif terjangkau dibanding produk dengan merek-merek
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Keberadaan private label ini disambut dengan sangat baik di berbagai negara,
misalnya Belanda, Portugal, dan Jerman. Di negara-negara tersebut posisi private
label di pasar sangatlah kuat. Namun, keberadaan produk private label di Asia
3
belumlah kuat. Survei tahun 2004 menunjukkan bahwa hanya 21% dari konsumen
Indonesia yang mau membeli produk private label. Di negara berkembang sendiri,
rendahnya harga produk private label ini justru membuat konsumen beranggapan
bahwa konsumen yang membeli produk private label berarti tidak mampu membeli
produk dengan merek-merek terbaik. (http://www.marketing.co.id/sikap-konsumenterhadap-private-label/).
Survei tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan atas produk private
label di Malaysia oleh Nurafifah, et al (2012), di mana konsumen cenderung tidak
ingin mengambil risiko dalam membeli sebuah produk, sehingga mereka enggan
untuk membeli produk private label. Risiko yang dimaksudkan dalam penelitian
tersebut disebabkan karena tidak adanya informasi mengenai kualitas produk dalam
private label.
Penelitian terdahulu banyak membahas mengenai persepsi konsumen terhadap
produk private label. Menurut Sudhir dan Talukdar (2004), konsumen selalu berpikir
dengan membeli produk yang memiliki harga murah, kemasan yang sederhana, dan
dengan merek tidak terkenal merupakan sesuatu yang berisiko tinggi karena kualitas
dari produk tersebut dinilai meragukan.
Batra dan Sinha (2000) juga mengemukakan hal yang serupa, di mana
konsumen merasa kurang percaya akan kualitas produk private label karena
kurangnya informasi pada kemasan produk private label, sehingga mereka akan
sedikit membeli produk private label.
adalah lingkungan di sekitar konsumen, baik dari keluarga atau di lingkungan tempat
konsumen bergaul.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini akan dianalisis faktor-faktor
yang mampu mempengaruhi persepsi konsumen mengenai produk private label,
sehingga konsumen akhirnya tidak ragu untuk memutuskan membeli produk private
label tersebut.
Penelitian dilakukan atas private label yang tersebar di ritel-ritel yang
berkembang khususnya di Kota Semarang. Kota Semarang dipilih karena Semarang
dinilai sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan pertumbuhan bisnis ritel
yang cukup tinggi. Menurut Ferdian Haris, Store Manager salah satu pasar modern di
Semarang, pengunjung pada hari biasa mencapai 700-800 pengunjung, dan pada
akhir pekan mencapai 1.000-1.500 pengunjung.
Melihat fenomena akan private label tersebut, maka penelitian yang berjudul
Analisis Pengaruh Harga, Promosi, dan Efek Komunitas terhadap Keputusan
Pembelian (Studi : Produk Private Label di Kota Semarang) dilakukan.
1.2.Rumusan Masalah
Banyaknya ritel modern yang berkembang di Indonesia, khususnya di Kota
Semarang ini membuat para pebisnis ritel harus membuat strategi untuk bisa bersaing
dalam pasar. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan memunculkan produk
private label, yaitu produk yang menjadi ciri khas dari bisnis ritel yang mereka
kelola.
Sejauh ini, masih sedikit penelitian mengenai private label, khususnya di Kota
Semarang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana
sikap konsumen di Kota Semarang dalam menanggapi adanya produk private label
ini jika ditinjau dari beberapa aspek, seperti harga, promosi dan efek komunitas.
Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.2.1. Apakah harga jual mempengaruhi keputusan pembelian produk
private label?
1.2.2. Apakah promosi mempengaruhi keputusan pembelian produk private
label?
1.2.3. Apakah efek komunitas mampu mempengaruhi keputusan pembelian
produk private label?
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.3.1. Menganalisis pengaruh harga jual terhadap keputusan pembelian
produk private label.
1.3.2. Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
produk private label.
1.3.3. Menganalisis pengaruh
efek
komunitas
terhadap
keputusan
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk:
1.4.1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi
ilmu pengetahuan, khususnya di bidang manajemen.
1.4.2. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan penulis,
khususnya untuk konsentrasi manajemen pemasaran, di mana penulis
mampu untuk lebih lanjut mengetahui seberapa jauh private label
mampu diterima secara luas oleh masyarakat.
1.4.3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada
perusahaan terkait persepsi konsumen terhadap minat beli akan
produk private label. Diharapkan hasil penelitian ini juga bisa
digunakan oleh perusahaan peritel untuk menentukan strategi-strategi
pemasaran mereka terkait dengan produk-produk private label milik
mereka.
1.5.Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan, penulisan skripsi ini disusun secara
sistematis dalam lima bab, yaitu:
BAB I
: PENDAHULUAN
Bagian ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
BAB II
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Perilaku Konsumen
Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
studi tentang bagaimana individu, kelompol, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Jeff Bray (2008), perilaku
konsumen diartikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan
jasa yang mereka ekspektasikan dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Sedangkan menurut Bamossy Solomon dalam Jeff Bray (2008),
perilaku konsumen adalah studi mengenai proses bagaimana individu atau
kelompok memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli di atas, maka secara
umum perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang proses
pengambilan keputusan oleh konsumen dalam membeli, memilih, memakai,
10
serta memanfaatkan barang atau jasa dalam rangka memuaskan hasrat atau
kebutuhan konsumen.
2.1.2. Private Label
Kotler (2003) berpendapat bahwa merek merupakan sebuah nama,
istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang maupun jasa dari suatu
kelompok penjual dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing.
Interbrand (2004) mendefinisikan bahwa merek adalah sesuatu yang
mencolok secara intrinsik dan merek berfungsi untuk menciptakan kesan yang
tidak terhapuskan.
Menurut Aaker (1991:7) merek didefinisikan sebagai
A brand is a distinguishing name and/or symbol (such as logo,
trademark, or package design) intended to identify the goods or services of
either one seller or a group of sellers, and to differentiate those goods or
services from those of competitors. A brand thus signals to the customer the
source of the product, and protects both the customer and the producer from
competitors who would attempt to provide products that appear to be
identical.
Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa merek
merupakan sesuatu yang dapat berupa tanda, gambar, simbol, nama, kata
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya untuk membedakan sebuah produk dengan
produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat memberikan
nilai tambah bagi pelanggan dengan tujuan untuk menjalin sebuah hubungan
yang erat antara konsumen dan perusahaan melalui sebuah makna psikologis.
11
Konsumen
Merek memudahkan
penjual dalam mengolah
pesanan dan menelusuri
masalah yang timbul.
Merek dapat
menceritakan sesuatu
kepada pembeli tentang
suatu mutu produk
maupun jasa.
Merek membantu
penjual dalam
melakukan segmentasi
pasar
Merek memungkinkan
untuk menarik
sekelompok pembeli
yang setia dan
menguntungkan.
Masyarakat
Pemberian merek
memungkinkan mutu
produk lebih terjamin
dan lebih konsisten.
Merek dapat
meningkatkan efisiensi
pembeli karena merek
dapat menyediakan
informasi tentang
produk dan dimana
dapat membeli produk
tersebut
Merek dapat
meningkatkan inovasi
produk baru, karena
produsen terdorong
untuk menciptakan
keunikan baru guna
mencegah peniruan dari
para pesaing.
Merek dapat
memberikan
perlindungan hukum
atas keistimewaan yang
dimiliki oleh suatu
produk.
12
13
14
15
Tipe Pasar.
Untuk pasar bisnis dan pasar konsumen, perusahaan menggunakan
metode promosi yang berbeda. Untuk pasar konsumen, perusahaan
umumnya menggunakan media periklanan dalam mempromosikan
produk mereka, sedangkan untuk pasar produsen, perusahaan
umumnya
menggunakan
media
personal
selling
dalam
16
tetapi
tujuannya
tidak
lagi
untuk
mendorong
percobaan.
Pada tahap dewasa (maturity), promosi penjualan lebih berperan
dibandingkan periklanan, karena pada tahap ini konsumen sudah
mengetahui produk tersebut, dan iklan hanya berfungsi sebagai
pengingat akan produk tersebut.
Pada tahap penurunan (decline), promosi melalui periklanan harus
dikurangi. Di sini perusahaan lebih berfokus pada promosi
penjualan, yaitu dengan memberikan banyak diskon pada stok-stok
lama milik perusahaan. Misalnya dengan cuci gudang.
3.
17
18
laku, cara berpikir, dan tindakan dari individu tersebut. Dalam penelitian ini,
efek komunitas akan dikaitkan dengan proses individu dalam menentukan
sebuah merek, khususnya private label.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, ada
pengaruh antara efek komunitas terhadap keputusan pembelian konsumen.
Arnould dan Epp (2006) menjelaskan bahwa keluarga memberikan pengaruh
yang kuat bagi seseorang dalam menentukan produk dan merek apa yang akan
dipilih untuk dikonsumsi.
H3: Efek komunitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
produk private label.
Semakin banyak pengaruh komunitas dalam membeli produk private
label maka konsumen akan semakin mantap dalam membeli produk private
label.
2.2.
Penelitian Terdahulu
Nama
Judul
Rajeev Batra Consumerdan
Indrajit Level Factors
Sinha
Moderating
The Success
Of
Private
Label Brands
Tahun
2000
Variabel
Harga,
Kualitas
Variasi, Risiko,
Pengalaman,
Private label
2011
Perceived
benefit, Price,
19
Hasil
Konsumen
akan
membeli
sedikit
produk private label
karena
konsumen
merasa ragu terhadap
kualitas
produk
private label.
Semua
variabel
independen
yang
Min,
Cheak
Audrey
Poh
Choo, Soon Yu
Han
Yolanda
Jordaan
Satheesh
Seenivasan,
K. Sudhir,
Debabrata
Talukdar
2.3.
consumers
buying
attitude: a
study on
private label
brand
Products
Private
Labels: From
Inferior
Generics To
Brands
In
Their
Own
Right
Are
Loyal
Store Brand
Users
Less
Store Loyal?
Social
influence,
Economy,
Private Label
Brand
2012
2012
diteliti
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan pembelian
produk private label.
20
variabel dependen. Yang menjadi variabel dependen dari penelitian ini adalah
keputusan pembelian produk private label, di mana variabel inilah yang menjadi
fokus utama dalam penelitian penulis.
2.4.
Hipotesis
Menurut Sekaran dan Bougie (2013), hipotesis didefinisikan sebagai
pernyataan sementara dan belum diuji kebenarannya yang mana pernyataan tersebut
merupakan prediksi dari hasil penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan perumusan masalah dan tinjauan penelitian terdahulu, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk
H2 :
private label.
Daya tarik promosi berpengaruh positif terhadap keputusan
H3 :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
21
Variabel
Definisi
Indikator
22
Skala
Pengukuran
1.
Harga
(X1)
i. Perbandingan
harga
produk sejenis dengan
merek lain.
Sejumlah uang tertentu
yang diserahkan pembeli
ii. Kewajaran harga produk.
kepada penjual untuk
Skala Likert
memperoleh
sejumlah iii. Kesesuaian antara harga (1-5)
barang atau jasa tertentu.
produk dengan manfaat
yang diberikan
produk.
oleh
i. Responden mendapatkan
referensi produk private
label dari keluarga.
2.
3.
Kegiatan
i. Responden
mendapat Skala Likert
menginformasikan produk,
informasi yang cukup (1-5)
membujuk
konsumen
mengenai
produk
untuk
membeli
serta
private label melalui
mengingatkan konsumen
brosur perusahaan.
untuk tidak melupakan
ii. Responden
memiliki
produk.
pengetahuan
akan
produk private label
(Sumber:
Simamora
melalui
kemasan
(2007))
produk.
iii. Responden
tertarik
membeli produk private
23
4.
Keputusan
Pembelian
(Y)
3.2.
Populasi dan Sampel
3.5.2.1 Populasi
24
Z2
4e 2
Keterangan:
n= jumlah sampel
Z= confidence level
e= tingkat kesalahan atau error.
25
3.8416
0.04
n= 96.04
kuantitatif.
1. Data kualitatif adalah data yang berwujud kata-kata atau kalimat, seperti
observasi yang dilakukan dan sejalan dengan penelitian ini.
2. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka, atau data kualitatif
yang dikonversikan dalam wujud angka (scoring).
Untuk sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer
dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang
bersangkutan. Pengumpulan data primer ini menggunakan kuisioner yang
dibagikan kepada responden yang terpilih.
26
2. Data sekunder adalah data-data atau informasi yang diperoleh dari internet
atau pihak lain yang telah menyediakan data yang berhubungan dengan
penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data sekunder diambil dari
internet dan data dari pihak peritel.
3.4.
3.5.Metode Analisis
Supaya data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka diperlukan kegiatan
untuk menganalisis data yang terkumpul tersebut. Hasil dari analisis ini nantinya
dapat dijadikan dasar atas pengambilan keputusan. Tujuan dari metode analisis data
ini adalah untuk mengintepretasikan hasil dari sejumlah data yang telah terkumpul.
3.5.1 Analisis Angka Indeks
27
rendah
sedang
tinggi
Uji Reliabilitas
28
29
bisa
disimpulkan
bahwa
model
regresi
tidak
30
31
Koefisien
determinasi
digunakan
untuk
menggambarkan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
32
Jumlah
33
Persentase (%)
Tissue
Air mineral
Gula
Minyak
Lainnya
Total
53
43.089
40
32.52
10
8.13
3
2,439
18
13.822
123
100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa konsumen produk private label di Kota
Semarang paling banyak memutuskan untuk membeli tissue dan air mineral. Produk
ini memang banyak diminati oleh konsumen karena produk ini mudah dijumpai di
hampir seluruh private label. Terlebih lagi, munculnya banyak ritel modern yang baru
tumbuh membuat konsumen lebih mudah lagi mendapatkan produk-produk private
label.
Menyinggung masalah kualitas produk private label, sebenarnya produk
private label ini mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan produk-produk
dengan merek yang sudah terkenal, karena produk private label ini adalah hasil dari
kerja sama pihak ritel dengan pihak suplier, sehingga kualitas yang dihasilkan pun
sebenarnya sama baiknya dengan produk lain dengan merek yang sudah dikenal luas
oleh masyarakat. Tetapi, dari hasil penelitian yang dilakukan, banyak responden yang
menilai bahwa produk private label mempunyai kualitas yang lebih rendah dibanding
produk bermerek terkenal lainnya. Adanya anggapan ini di kalangan masyarakat
hendaknya disikapi oleh pihak ritel untuk menjelaskan bahwa sebenarnya kualitas
produk private label ini sama baiknya dengan produk bermerek terkenal lainnya.
4.2. Gambaran Umum Responden
34
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen produk private label di Kota
Semarang. Pengambilan sampel ini menggunakan metode non-probability sampling,
karena jumlah pengguna produk private label ini tidak diketahui secara pasti.
Berdasarkan data yang diambil dari seratus responden yang melakukan
pembelian atas produk private label, didapatkan data mengenai jenis kelamin,
pekerjaan, usia, pendapatan per bulan, dan status responden (sudah menikah atau
belum menikah). Penggolongan responden ini digunakan untuk mengetahui gambaran
umum responden sebagai objek penelitian ini.
4.2.1.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari penelitian yang sudah dilakukan atas konsumen produk private
label di Kota Semarang, responden digolongkan berdasarkan jenis kelamin
dengan proporsi sebagai berikut.
Tabel 4.3
Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan
Persentase (%)
Laki-Laki
19
Perempuan
81
Jumlah
100
Sumber: data primer yang diolah
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan, di mana di sini juga bisa dilihat bahwa
kecenderungan belanja, khususnya untuk produk private label, dilakukan oleh
wanita.
4.2.2.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan pekerjaan-pekerjaan
yang dimiliki oleh responden yang diteliti. Ada lima jenis pekerjaan yang
tercatat yakni mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan swasta, dan
35
guru. Berikut ini adalah proporsi dari responden berdasarkan pekerjaan yang
digeluti.
Tabel 4.4
Proporsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan
Persentase (%)
Mahasiswa
73
Ibu Rumah Tangga
15
Karyawan Swasta
10
Wiraswasta
1
Guru
1
Jumlah
100
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel distribusi pekerjaan responden di atas, diketahui bahwa
sebagian besar responden berprofesi sebagai mahasiswa.
4.2.3.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Responden dalam penelitian ini memiliki usia yang beragam di mana
usia yang beragam tersebut dikelompokkan dalam range sebagai berikut
Tabel 4.5
Proporsi Responden Berdasarkan Usia
Keterangan
Persentase (%)
18-25
76
26-33
4
34-42
5
>42
15
Jumlah
100
Sumber: data primer yang diolah
Responden yang terbanyak berusia di range 18-25 tahun, di mana jika
dikaitkan dengan profesi responden, maka hal ini sangat berkaitan karena di
usia 18-25 tahun kebanyakan berprofesi sebagai mahasiswa.
36
4.2.4.
Per Bulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, responden dikelompokkan juga
atas penghasilan yang mereka dapatkan setiap bulannya. Berikut ini adalah
penggolongan responden berdasarkan pendapatan per bulan.
Tabel 4.6
Proporsi Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan
Keterangan
Persentase (%)
< Rp 3.000.000,00
85
Rp 3.000.000,00 4.999.999,99
4
Rp 5.000.000,00 7.499.999,99
8
Rp 7.500.000,00
2
10.000.000,00
>Rp 10.000.000,00
1
Jumlah
100
Sumber: data primer yang diolah
Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki
penghasilan per bulan kurang dari tiga juta rupiah. Hal ini bisa saja menjadi salah satu
alasan responden bersedia membeli produk private label karena produk private label
memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk bermerek lain.
4.2.5.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Status
Responden dalam penelitian ini dilihat juga berdasarkan status mereka,
apakah sudah menikah atau belum. Berikut ini adalah distribusi responden
berdasarkan marital status mereka.
37
Tabel 4.7
Proporsi Responden Berdasarkan Status
Keterangan
Persentase (%)
Sudah Menikah
23
Belum Menikah
77
Jumlah
100
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 77% responden
yang diteliti belum menikah dan sisanya sebanyak 23% sudah menikah.
4.3. Analisis Data
4.3.1.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut (Ghozali, 2013).
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n 2. Dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Untuk penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak seratus
orang, sehingga df nya adalah 98 dan alpha 0.05.
Hasil yang diharapkan adalah jika r hitung lebih besar dari pada r tabel
dan bernilai positif, maka indikator dinyatakan valid. Nilai dari r tabel dengan
df = 98 dan alpha 0.05 adalah sebesar 0.1966 (dengan uji dua sisi / 2 tail).
Berikut ini adalah tabel dari perbandingan r tabel dan r hitung masing-masing
indikator variabel.
38
Tabel 4.8
Perbandingan r tabel dengan r hitung
Indikator
VARIABEL HARGA
Perbandingan harga produk sejenis dengan
merek lain
Kewajaran harga produk
Kesesuaian harga produk dengan manfaat yang
diberikan oleh produk private label
VARIABEL PROMOSI
Responden mendapat informasi yang cukup
mengenai produk private label melalui brosur
perusahaan
Responden memiliki pengetahuan akan produk
private label melalui kemasan produk
Responden tertarik untuk membeli produk
private label karena adanya diskon
Responden mendapat informasi mengenai
produk private label melalui surat kabar dan
media lainnya
VARIABEL EFEK KOMUNITAS
Responden mendapat referensi produk private
label dari keluarga
Responden mendapat referensi produk private
label dari teman dekat
Intensitas keluarga responden dalam membeli
produk private label.
Intensitas keluarga responden dalam membeli
produk private label.
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
Responden merasa percaya akan kualitas
produk private label
Responden tidak ragu untuk memilih produk
39
r hitung
r tabel
Keterangan
0.441
0.1966
Valid
0.533
0.1966
Valid
0.285
0.1966
Valid
0.487
0.1966
Valid
0.318
0.1966
Valid
0.513
0.1966
Valid
0.495
0.1966
Valid
0.531
0.1966
Valid
0.393
0.1966
Valid
0.575
0.1966
Valid
0.646
0.1966
Valid
0.557
0.1966
Valid
0.676
0.1966
Valid
4.3.2.
Uji Reliabilitas
Sebuah instrumen pengukur data bisa dikatakan reliable atau
terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang
sama setiap kali dilakukan pengukuran (Ferdinand, 2006). Reliabilitas suatu
variabel dapat dikatakan baik apabila nilai Cronbachs Alpha > 0.60. Adapun
hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Harga (X1)
Efek Komunitas (X2)
Promosi (X3)
Keputusan Pembelian
(Y)
Cronbachs Alpha
0.608
0.738
0.669
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
0.782
Reliabel
40
rendah
sedang
tinggi
yang telah dilakukan, dihasilkan angka indeks untuk masing-
4.4.1
Harga
Terdapat tiga indikator untuk mengukur variabel harga, yaitu
perbandingan harga produk sejenis dengan merek lain, kewajaran harga produk,
dan kesesuaian antara harga produk dengan manfaat yang diberikan oleh
produk private label.
Tabel 4.10
Angka Indeks Variabel Harga
Indikator
Perbandingan harga produk sejenis dengan merek lain
Kewajaran harga produk
Kesesuaian harga produk dengan manfaat yang diberikan
41
Angka Indeks
79.8
72.6
72.8
75.067
42
Angka Indeks
77.2
71
72.8
60.6
70.4
44
Tolerance
VIF
Harga
0.777
1.288
Efek Komunitas
0.811
1.233
Promosi
0.750
1.334
Keterangan
Tidak ada
korelasi
Tidak ada
korelasi
Tidak ada
korelasi
Uji Normalitas
45
Gambar 4.2
Histogram
Dari histogram di atas juga dapat dilihat bahwa grafik histogram tidak
menunjukkan grafik menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hal ini berarti
data yang diambil terdistribusi normal.
4.5.3
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap,
maka
dikatakan
homokedastisitas,
dan
jika
berbeda
disebut
47
dan data tersebar di atas dan di bawah angka nol. Berikut ini adalah scatterplot
dari data yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan.
Gambar 4.3
Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot di atas bisa dilihat bahwa persebaran data tidak
membentuk pola tertentu dan data tersebar di atas dan di bawah angka nol. Hal
ini
bisa
disimpulkan
bahwa
model
yang
diajukkan
tidak
terjadi
48
masing variabel berhubungan positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen jika terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) dari variabel
independen.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y
: Keputusan pembelian produk private label
b
: Koefisien regresi
X1 : Harga
X2 : Promosi
X3 : Efek Komunitas
e
: Standar error
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, berikut ini adalah hasil dari
analisis regresi linier berganda atas data yang sudah terkumpul.
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Beta
B
Std. Error
Konstanta
3.409
1.637
Harga
.208
.146
.131
Promosi
.063
.100
.059
Efek Komunitas
.528
.090
.526
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, maka model penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut. Keputusan pembelian produk private label = 0.131 Harga + 0.059 Promosi +
0.526 Efek Komunitas + error
Dari model persamaan yang sudah terbentuk, bisa dilihat bahwa semua variabel
independen berpengaruh positif dengan variabel dependen. Jika terjadi kenaikan pada
variabel independen, maka terjadi kenaikan juga pada variabel dependennya.
Berdasarkan variabel yang sudah diajukkan, efek komunitas merupakan variabel
49
masing-masing
variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependennya. Dari penelitian yang sudah dilakukan, berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan signifikansi parameter individual (uji t).
Tabel 4.16
Uji Signifikansi Parameter Individual
Unstandardized
Standardized
Model
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
3.409
1.637
2.083
.040
harga
.208
.146
.131
1.427
.157
1
promosi
.063
.100
.059
.630
.531
komunitas
.528
.090
.526
5.875
.000
Sumber: data primer yang diolah
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah dengan membandingkan
nilai t-hitung dengan t-tabel pada alpha 0.05. Jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel pada
alpha 0.05, maka disimpullkan bahwa Ho diterima, dan jika t-hitung lebih besat ttabel maka disimpulkan Ho ditolak. Nilai dari t-tabel pada df= n-2 (atau dalam
penelitian ini adalah df=98) dan alpha 0.05 adalah sebesar 1.9845 (dengan metode
dua sisi)
Tabel 4.17
Perbandingan t-tabel dengan t-hitung
Variabel
Harga
Promosi
t-tabel
1.9845
1.9845
t-hitung
1.427
0.630
50
Keterangan
Ho diterima
Ho diterima
Efek Komunitas
1.9845
5.875
Ho ditolak
Sumber: data primer yang diolah
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka bisa dilihat bahwa pengaruh
variabel harga dan promosi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk
private label, karena menunjukkan t-hitung yang lebih kecil dari t-tabel, dan nilai
signifikansi variabel harga dan promosi berada di atas 0.05. sedangkan variabel efek
komunitas berpengaruh signifikan pada 0.05. Hal ini bisa dilihat dari nilai t-hitung
yang lebih besar dari t-tabel dan nilai signifikansi variabel di bawah 0.05.
4.7.1
keputusan
51
52
c. Efek
komunitas
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
53
regresi dan mean square dari residual. Jika hasil dari F-tabel lebih kecil
daripada F hitung, maka model mempunyai goodness-of-fit yang baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil
dari uji Anova atas data yang telah diperoleh.
Tabel 4.18
Uji Anova
Model
Regresi
Residual
Total
Sum of
Square
280.811
467.229
784.040
df
Mean
Square
93.604
4.867
Sig.
3
19.232
.000
96
99
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel uji anova atau F tes di atas di dapat nilai F hitung sebesar
19.232 dengan probabilitas 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen (keputusan pembelian produk private label).
4.8.2
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kemampuan
model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Nilai dari
koefisien determinasi memiliki range antara nol sampai satu. Model yang baik
seharusnya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, maka didapatkan hasil untuk
nilai koefisien determinasi sebagai berikut.
Tabel 4.19
54
Koefisien Determinasi
Model
R Square
Adjusted R
Square
.613
.375
.356
55
56
konsumen tidak lagi meragukan kualitas dari produk private label, sehingga
asumsi akan barang murah berkualitas rendah bisa diminimalisir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Persaingan di dunia bisnis ritel modern membuat para pengusaha yang bergerak
di bisnis ritel ini memutar otak supaya mampu memenangkan persaingan. Salah satu
cara yang ditempuh adalah dengan memunculkan produk bermerek toko yang kita
kenal sebagai produk private label. Banyak cara yang ditempuh pebisnis dalam
memperkenalkan produk private label ini ke pada masyarakat, baik dalam
memberikan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk bermerek lain yang
sejenis, ataupun dengan memberikan penawaran-penawaran khusus kepada
konsumen supaya tertarik membeli produk private label ini.
57
58
59
60
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Aaker, David. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of Brand
Name. New York: Free Press.
Arnould, Eric J. dan Epp, Amber M. 2006. Living Legacies: Exploring Influences on
Family Consumption Behavior. Advances in Consumer Research. Vol. 33
Batra, Rajeev dan Sinha, Indrajit. 2000. Consumer-Level Factors Moderating The
Success Of Private Label Brands. Journal of Retailing. Vol. 76(2) pp. 175-191.
Belch, George E., dan Belch, Michael A. 2003. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspectives Sixth Edition. The McGraw
Hill Companies.
5. Brand Switching Analysis dalam Industri Ritel Modern (2013).
URL: http://www.marketing.co.id/brand-switching-analysis-dalam-industriritel-modern/. Diakses tanggal 8 April 2014
Bray, Jeff. 2008. Consumer Behaviour Theory: Approaches and Models.
URL:
http://eprints.bournemouth.ac.uk/10107/1/Consumer_Behaviour_Theory__Approaches_%26_Models.pdf. Diakses tanggal 11 Juli 2014.
Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan (Churchill Livingstones Mini
Encyclopedia of Nursing 1st edition). Singapore: Elsevier Ltd.
Ferdinand, Augusty Tae. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP Undip.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: BP Undip
Information Research, Inc. (IRi). 2013. Private Label and National Brands: Paving
The Path To Growth Together. URL: www.IRIworldwide.com. Diakses tanggal 5 Juni
2014.
Interbrand. 2004. What Is A Brand? A Chapter From Brands and Branding. New
York: Interbrand.
Jian Ai, Yeow et al. 2011. Develop A Framework On Consumers Buying Attitude: A
Study On Private Label Products.
61
13.
Jordaan, Yolanda. 2012. Private Label: From Inferior Generics To Brands In Their
Own Rights. Academic Group of the European Marketing Confederation (EMC).
14. Kotler, Philip dan Keller, Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi ke Tiga
Belas Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
15. Kumar, Nirmalya dan Jan-Benedict E.M. Steenkamp. 2007. Private Label
Strategy: How to Meet The Store Brand Challenge. United State of America:
Harvard Business School Press.
16.
17.
22.
23.
24.
25.
26.
62
FAKULTAS
EKONOMIKA
DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
Anastasia Liliana 12010111130050
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang saya hormati.
Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang. Dalam hal ini, saya sedang mengadakan penelitian yang berhubungan
dengan persepsi Anda sebagai konsumen akan produk private label dan kaitannya
dengan keputusan Anda dalam melakukan pembelian produk private label. Hasil
penelitian ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan hanya untuk kepentingan
penelitian semata.
Atas bantuan dan kesediaan waktu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, saya ucapkan terima
kasih.
Hari / Tanggal
( ) Ya
Petunjuk Pengisian :
- Isilah titik-titik sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.
- Berikan tanda () pada kolom jawaban yang Anda pilih.
1. Dari manakah Anda mengetahui adanya produk private label tersebut?
( ) Surat kabar
( ) Brosur toko tersebut
( ) Keluarga
( ) Teman
( ) Lainnya, sebutkan
2. Seberapa sering Anda membeli produk private label tersebut?
( ) Selalu
( ) Kadang-kadang
( ) Lainnya, sebutkan
3. Produk private label apakah yang biasanya Anda beli?
( ) Minyak goreng
( ) Tissue
( ) Gula
( ) Air Mineral
( ) Lainnya, sebutkan ..
64
RESPONSE VARIABEL
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda () pada pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda.
STS= Sangat Tidak Setuju, SS= Sangat Setuju, dengan interval sebagai berikut.
STS
TS
Netral
S
SS
1
2
3
4
5
Jawaban
No
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
label.
Teman-teman menyarankan saya untuk membeli
7.
8.
9.
10.
65
12.
13.
14.
15.
label.
Saya merekomendasikan produk private label kepada
orang-orang terdekat saya.
66
( )L ( )P
67
3. Pekerjaan:
4.
5.
6.
7.
8.
( )
( )
( )
Wiraswasta
Karyawan Swasta
Pegawai Negeri Sipil
( )
Mahasiswa
9. ( )
10. ( )
sebutkan ...............
Status:
18.
( ) Menikah
19.
( ) Belum Menikah
20.