You are on page 1of 8

Motto: "Bersatu Teguh"

Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di


bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara
geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara,
provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi
Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi,
gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang,
telah terkenal sejak dahulu karena sempat menjadi ibu kota dari Kerajaan
Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk
dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau,
Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat
perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan
masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek,
model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan
tempoyak.
Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah
yang berjuluk "Venice of the East".
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan
Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan
pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan
terkuat di Nusantara.
Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa
sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih
berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan,
pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi.
Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati
setiap tahunnya.
Keadaan Geografis
Letak Geografis
Secara geografis, Palembang terletak pada 25927.99LS 1044524.24BT.Luas
wilayah Kota Palembang adalah 400,61 Km2 atau 40.061 Ha dengan ketinggian
rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Kota Palembang cukup strategis
karena dilalui oleh jalur jalan Lintas Pulau Sumatera yang menghubungkan antar
daerah di Pulau Sumatera. Selain itu Kota Palembang juga terdapat Sungai Musi

yang dilintasi oleh Jembatan Ampera yang berfungsi sebagai sarana transportasi
dan perdagangan antar wilayah dan merupakan Kota Air
Pemerintahan
Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatankecamatan tersebut yaitu:

Peta Kota Palembang

Ilir Timur I
Ilir Timur II

Ilir Barat I

Ilir Barat II

Seberang Ulu I

Seberang Ulu II

Sukarame

Sako

Bukit Kecil

Kemuning

Kertapati

Plaju

Gandus

Kalidoni

Alang-alang lebar

Sematang Borang

Penduduk
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu
yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa
Palembang.

Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota


Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini
merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi
telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi
Sumatera Selatan[6]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek
wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan
Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang
minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi
II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang
melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan
Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun
pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan
Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, terletak di pusat


Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan
dengan kapasitas 15.000 jemaah[7].

Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan
Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan
Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor
kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satusatunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat
perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk
keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi
nama pahlawan Eropa

Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini
berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air
keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini
gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu
sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.

Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah
kota, dekat dengan tempat tinggal walikota Palembang. Di tepian danau ini
terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari
libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik
di waktu malam.

Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7
km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan
sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan
menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan


Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu
peninggalan Kerajaan di area ini.

Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota


Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam
kuno Kerajaan Sriwijaya.

Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan


Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya didalam
bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa
penjajahan.

Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera


dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan
Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda
bersejarah Kota Palembang.

Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.

Rumah tradisional limas


Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang. Selain
ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini
memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu
biasanya diterima diteras atau lantai kedua.
Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi
atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang
kuat dan tanah air.Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu
tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama
dinding dan pintu diberi ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang
dibangun karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun
rumah biasa. Rumah limas yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah
milik keluarga Bayuki Wahab di Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo,
24 Ilir, Palembang. Namun hampir ditiap pelosok kota terdapat rumah limas
yang umumnya sudah tua, termasuk sebuah rumah limas di museum
Balaputra Dewa.

Salah satu objek yg menarik untuk dilihat di Palembang adalah Rumah


Limas, yang sampai sekarang masih dapat kita temui di pinggir-pinggir
sungai. Kehidupan sehari-hari penghuninya dilakukan tanpa gangguan.
Rumah Limas mempunyai ukuran lebar 15 m sampai 20 m dan panjang 30 m
sampai 60 m. Hampir semua bagian dari rumah Limas diukir seperti pintu,
jendela, kusen-kusen, dan lubang-lubang ventilasi.

Rumah Limas merupakan objek yang menarik untuk diamati dan beberapa
diantaranya dibuka untuk umum.

Seni dan Budaya

Festival perahu hias dan lomba bidar di Sungai Musi


Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[9] Dul muluk
adalah teater tradisional yang berkembang di Sumatera Selatan. Konon seni
pertunjukan ini bermulai dari syair Raja Ali Haji, sastrawan yang pernah bermukim
di Riau. Nah, karya sang raja ini terkenal dan menyebar hingga Palembang.

Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan


kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi
pernikahan

Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan
Ribang Kemambang

Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit

Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu
kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan
Sriwijaya dan diantara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai
Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun
secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain
songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim
digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China di masa
lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang
emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas
inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya
sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.

Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia.


Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat
Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi

beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan


tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar
tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain
pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan,
pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek
lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak.
Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa
menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan
gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut
saus cuka (cuko).
Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan
dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang
kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur
kuping sebagai pelengkap.

Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam dan gurih

Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk
menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu
udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni
Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong kecil-kecil dan
kemudian disiram kuah santan pedas.

Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip


tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.

Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie
soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging
udang.

Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip
dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.

Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.

Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar
daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya
ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat
disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.

Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang
masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu
pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap
sebagai lauk dengan nasi putih hangat.

Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.

Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian


yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan
biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.

Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia,


berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan
kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas
bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.

Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur
hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng
atau dipanggang hingga mengembang.

Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur,


kemudian digoreng.

Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek
dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat
mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis.
Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian
istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk
tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh
Palembang dan sering disajikan di hari raya." [10]

Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar
sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan
waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai
sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.

Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip
puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki
rasa manis dan legit.

Hotel
Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:

Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang

Novotel Hotel Palembang

Hotel Grand Zuri Palembang

Hotel Horison Palembang

The Jayakarta Daira Hotel Palembang

Hotel Sanjaya Palembang

Hotel Swarna Dwipa Palembang

Hotel Royal Asia Palembang

Sahid Imara Hotel Palembang

Hotel Lembang Palembang

Hotel Princess Palembang

Grand Zuri Hotel

Sriwijaya Hotel

Duku, ikan belidar

You might also like