You are on page 1of 5

Sistem Hukum Anglo Saxon dan Sistem hukum Eropa Kontinental

A. SISTEM HUKUM ANGLO SAXON


1.1 Pengertian Sistem Hukum Anglo Saxon
Sistem hukum Anglo Saxon mula mula berkembang di negara Inggris, dan dikenal
dgn istilah Common Law atau Unwriten Law (hukum tidak tertulis). Sistem Anglo-Saxon
adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan
hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem
hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada
(kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana
mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistim hukum Eropa Kontinental
Napoleon).
Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum
Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian
besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum
agama. Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada
masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan
zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam
memutus perkara.
1. Sistem hukum anglo saxon pada hakikatnya bersumber pada :
a. Custom
Merupakan sumber hukum tertua, oleh karena ia lahir dari dan berasal dari sebagian
hukum Romawi, custom ini tumbuh dan berkembang dari kebiasaan suku anglo saxon yang
hidup pada abad pertengahan. Pada abad ke 14 custom law akan melahirkan common law dan
kemudian digantikan dengan precedent
b. Legislation
Berarti undang-undang yang dibentuk melalui parlemen. undang-undang yang
demikian tersebut disebut dengan statutes. Sebelum abad ke 15, legislation bukanlah
merupakan salah satu sumber hukum di Inggris, klarena pada waktu itu undang-undang
dikeluarkan oleh raja dan Grand Council (terdiri dari kaum bangsawan terkemuka dan
penguasa kota, dan pada sekitar abad ke 14 dilakukan perombakan yang kemudian dikenal
dengan parlemen.
c. Case-Law

Sebagai salah satu sumber hukum, khsusnya dinegara Inggris merupakan ciri
karakteristik yang paling utama. Seluruh hukum kebiasaan yang berkembang dalam
masyarakat tidak melalui parlemen, akan tetapi dilakukan oleh hakim, sehingga dikenal
dengan judge made law, setiap putusan hakim merupakan precedent bagi hakim yang akan
datang sehingga lahirlah doktrin precedent sampai sekarang

1.2 Sistem Hukum Eropa Kontinental


Sistem hukum eropa kontinental banyak dianut dan dikembangkan di negara-negara
eropa. Sistem hukum eropa kontinental biasa disebut dengan istilah Civil Law atau yang
disebut juga sebagai Hukum Romawi. Sistem hukum ini disebut sebagai hukum romawi
karena sistem hukum eropa kontinental memang bersumber dari kodifikasi hukum yang
digunakan pada masa kekaisaran romawi

tepatnya pada masa pemerintahan Kaisar

Yustinianus yang memerintah romawi pada sekitar abad ke-5 antara 527 sampai dengan 565
M.
Prinsip utama atau prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah bahwa
hukum itu memperoleh kekuasaan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undangundang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi
tujuan hukum. Kepastian hukum dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam
pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis, misalnya UU. Dalam sistem hukum ini,
terkenal suatu adagium yang berbunyi tidak ada hukum selain undang-undang. Dengan
kata lain hukum selalu diidentifikasikan dengan undang-undang.

1.3 Perbedaan Sistem Hukum Anglo Saxon Dan Eropa Kontinenttal


A. perbedaan I
Pembeda
Sumber
Hukum

Sistem Hukum Kontinental

Sistem Hukum Anglo Saxon

1. Undang undang dibentuk oleh 1. Putusan hakim / putusan pengadilan /


legslatif (statutes)
yurisprudensi (judicial decisions)
2. Peraturan peraturan hukum
2. Peraturan hukum tertulis (undang
3. Kebiasaan (custom) yang hidup
undang), peraturan administrasi dan
dan diterima sebagai hukum oleh
kebiasaan
masyarakat

Bentuk

1. mengenal sistem peradilan


1.
administras
2. menjadi modern karena pengkajian
2.
yang dilakukan oleh perguruan
tinggi
3.
3. tidak dibutuhkan lembaga untuk
mengoreksi kaidah

hanya mengenal satu peradilan untuk


semua jenis perkara
dikembangkan melalui praktek prosedur
hukum
dibutuhkan suatu lembaga untuk
mengoreksi, yaitu lembaga equaty.
Lembaga ibi memberi kemungkinan
untuk melakukan elaborasi terhadap
kaidah-kaidah yang ada guna mengurangi
ketegaran.

Kodifikasi
hukum

Dikenal dengan adanya kodifikasi


hukum sedangkan pada sistem
hukum

Tidak ada kodifikasi

Keputusan
hakim

tidak dianggap sebagai kaidah atau


sumber hukum sedang pada sistem
hukum
lebih tidak tekhnis, tidak terisolasi
dengan kasus tertentu sedang pada
sistem hukum
bangunan hukum, sistem hukum,
dan kategorisasi hukum didasarkan
pada hukum tentang kewajiban
sedang pada sistem hukum

keputusan hakim terdahulu terhadap jenis


perkara yang sama mutlak harus diikuti.

Pandangan
hakim
Kategoris

Dasar hukum
Peran hakim

Kodifikasi hukum
Tidak bebas menciptakan hukum
baru karena hakim hanya berperan
menetapkan dan menafsirkan
peraturan yang ada berdasarkan
wewenang yang ada padanya

pandangan hakim lebih teknis dan tertuju


pada kasus tertentu.
kategorisasi fundamental tidak
dikenal.Pada sistem hukum eropa
kontinental strukturnya terbuka untuk
perubahan sedang pada sistem hukum
anglo saxon berlandaskan pada kaidah
yang sangat kongrit.
Yurisprudensi / keputusan hakim
Bertugas menafsirakan dan menetapkan
peraturan, menciptakan kaidah hukum
baru yang mengatur tata kehidupan
masyarakat, menciptakan prinsip hukum
baru yang berguna sebagai pegangan bagi
hakim dalam memutuskan perkara

B. Perbedaan II
Beberapa perbedaan antara sistem hukum eropa kontinental dengan sistem anglo saxon
sebagai berikut :
1.

Sistem hukum eropa kontinental mengenal sistem peradilan administrasi, sedang sistem
hukum anglo saxon hanya mengenal satu peradilan untuk semua jenis perkara.

2.

Sistem hukum eropa kontinental menjadi modern karena pengkajian yang dilakukan oleh
perguruan tinggi sedangkan sistem hukum anglo saxon dikembangkan melalui praktek
prosedur hukum.

3.

Hukum menurut sistem hukum eropa kontinental adalah suatu sollen bulan sein sedang
menurut sistem hukum anglo saxon adalah kenyataan yang berlaku dan ditaati oleh
masyarakat.

4.

Penemuan kaidah dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian


sengketa, jadi bersifat konsep atau abstrak menurut sistem hukum eropa kontinental sedang
penemuan kaidah secara kongkrit langsung digunakan untuk penyelesaian perkara menurut
sistem hukum anglo saxon.
5. Pada sistem hukum eropa kontinental tidak dibutuhkan lembaga untuk mengoreksi
kaidah sedang pada sistem hukum anglo saxon dibutuhkan suatu lembaga untuk
mengoreksi, yaitu lembaga equaty. Lembaga ibi memberi kemungkinan untuk
melakukan elaborasi terhadap kaidah-kaidah yang ada guna mengurangi ketegaran.
6. Pada sistem hukum eropa kontinental dikenal dengan adanta kodifikasi hukum
sedangkan pada sistem hukum anglo saxon tidak ada kodifikasi.
7. Keputusan hakim yang lalu (yurisprudensi) pada sistem hukum eropa kontinental
tidak dianggap sebagai kaidah atau sumber hukum sedang pada sistem hukum anglo
saxon keputusan hakim terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak harus
diikuti.
8. Pada sistem hukum eropa kontinental pandangan hakim tentang hukum adalah lebih
tidak tekhnis, tidak terisolasi dengan kasus tertentu sedang pada sistem hukum anglo
saxon pandangan hakim lebih teknis dan tertuju pada kasus tertentu.
9. Pada sistem hukum eropa kontinental bangunan hukum, sistem hukum, dan
kategorisasi hukum didasarkan pada hukum tentang kewajiban sedang pada sistem
hukum anglo saxon kategorisasi fundamental tidak dikenal.Pada sistem hukum eropa
kontinental strukturnya terbuka untuk perubahan sedang pada sistem hukum anglo
saxon berlandaskan pada kaidah yang sangat kongrit.
Kesimpulan

Sistem hukum Anglo Saxon ialah suatu sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi. Sumber hukum dalam sistem hukum ini ialah putusan hakim/pengadilan.
Dalam sistem hukum ini peranan yang diberikan kepada seorang hakim sangat luas.
Sistem yang dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental yang didasarkan atas
hukum Romawi disebut sebagai sistem Civil law. Sistem Civil Law mempunyai tiga
karakteristik, yaitu adanya kodifikasi, hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undangundang menjadi sumber hukum yang terutama, dan sistem peradilan bersifat inkuisitorial.
Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem hukum Civil Law berupa
peraturan perundang-undangan, kebiasaan-kebiasaan, dan yurisprudensi.

You might also like