Professional Documents
Culture Documents
B. BENTUK-BENTUK CAMPURAN
1
1. Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lainnya dalam larutan disebut pelarut.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi
larutan. Contoh larutan ialah:
Larutan oralit adalah campuran homogen dari gula dan garam dalam air.
2. Suspensi
Suspensi adalah campuran heterogen dari zat padat dalam zat cair dimana
terbentuk sedimentasi sehingga batas antar komponen dapat dibedakan tanpa perlu
menggunakan mikroskop. Suspensi tampak keruh dan zat yang tersuspensi lambat
laun terpisah karena gravitasi dan membentuk sedimentasi.
Contoh suspensi ialah:
3. Koloid
Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
Koloid merupakan bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang
bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1
100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Namun karena koloid merupakan campuran
homogen maka partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga
tidak terbentuk sedimentasi (endapan). Contoh Koloid ialah:
Lem kanji adalah koloid gel dari pati dan air yang dipanaskan.
Perbedaan Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya.
Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar (pelarut yang memiliki
kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti
alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.Dengan hal
menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan campuran dengan
pelarut tertentu.
Perbedaan Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam larutan
yang berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada pelarutnya akan
mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa
zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat melakukan
pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentsi atau sentrifugsi atau
pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih dari satu zat yang akan kita
inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang dikombinasi dengan metode
filtrasi.
2. Dekantasi
Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternative selain filtrasi
untuk memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang
cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam
wadah tersebut. Metode jenis ini memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi,
namun hasilnya masih kurang efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat
padat jauh lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.
3. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan
sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan
secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma
darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar
tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
6
4. Evaporasi
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut
tidak dapat dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang
digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut
evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara
perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahanperlahan hingga habis dan meninggalkan Kristal garam sebagai residu.
5. Distilasi (penyulingan)
pembuatan
etanol
atau
alkhol,
dan
proses
pemisahan
minyak
bumi.
6. Corongpisah
Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan
dengan corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua
lapisan terpisah. Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan minyak.
7. Kromatograf
Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk
dikonsumsi.
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek
dan giro.
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan
narkoba.
Memeriksa apakah pestisida yang terdapat pada sayuran atau buah-buahan
masih dalam batas aman.
8. Sublimasi
9. Ekstraksi (penyarian)
10. Rekristalisasi
Hand sieve
Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive
Sieve shaker / rotap
Wet and dry sieving
Stationary grizzly
Roll grizzly
Sieve bend
Revolving screen
Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck.)
Shaking screen
Rotary shifter
11
Screening dapat juga diartikan melewatkan bahan melalui ayakan seri (sieve shaker)
yang mempunyai ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan padatan
berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. Standar screen mampu mengukur
partikel dari 76 mm sampai dengan 38 m. Operasi screening dilakukan dengan
jalan melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau
openings
dengan
ukuran
yang
sesuai.
Ditinjau sebuah ayakan :
Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.
Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan
diperoleh fraksi- fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai dengan
ukuran lubang ayakan.
12. Pelarutan
Pelarutan adalah membuat larutan dari padatan murni dengan mencampurkan zat
terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu, sehingga konsentrasinya tetap.
Proses terjadinya suatu larutan dapat mengikuti salah satu mekanisme berikut:
Zat terlarut bereaksi secara kimia dengan pelarut dan membentuk zat yang
baru,
12
Pada contoh diatas terbentuk sistem homogen tetapi sifat kimia zat terlarut berubah.
Molekul air sebagai dwikutub mengelilingi ion-ion Na+ dan Cl- seperti tampak
pada Gambar. Dalam hal ini dikatakan ion-ion Na+ dan Cl- dalam kedaan tersolvasi.
Solvasi dapat pula terjadi antara molekul yang polar, misalnya etanol C2H5OH
dengan air. Oleh karena itu alkohol dapat larut dalam air.
Sedangkan, proses terjadinya larutan berdasarkan dispersi dapat ditunjukkan
oleh CCl4 dan benzena. Kedua molekul ini non polar sehingga tidak ada gaya tarik
menarik antara kedua zat tersebut. Kelarutan dalam hal ini disebabkan karena
adanya kecenderungan dari benzena dan karbon tetraklorida untuk terdispersi
sejauh mungkin.
13
Oksigen pada molekul air bermuatan negatif secara parsial dan sisa
hidrogennya bermuatan positif secara parsial. Sehingga bila NaCl larut dalam air, ion
negatif (Cl-) akan berinteraksi dengan kutub positif hidrogen dari molekul air dan ion
positif (Na+) akan berinteraksi dengan kutub negatif oksigen dari molekul air yang
lain.
(a) Ion Na+ tersolvasi oleh air sebagai dwi kutub dan
(b) Ion Cl tersolvasi oleh air sebagai dwikutub.
13. Volumetri
Analisis volumetri juga dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis
dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret
dalam bentuk larutan. Konsentrasilarutan yang tidak ketahui (analit) kemudian dihitung.
Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung secara cepat, reaksi berlangsung
kuantitatif
dan tidak ada reaksi samping. Selain itu jika reagenpenitrasi yang diberikan berlebih, maka
harus dapat diketahui dengan suatu indikator. Atau dapat dikatakan bahwa volumetri adalah
penetapan kadarsuatuzat dalam larutan dengan jalan direaksikan dengan larutan zatlain
yang konsentrasinya diketahui sehingga keduanya bereaksi ekuivalen dengan teliti.
Gasometri yaitu analat direaksikan sehingga terbentuk suatu gas atau terpakai
pereaksi terbentuk gas. Jumlahzat / komponen yang dicari, dihitung dari volumen gas
tersebut.
Titrimetri
14
Titrimetri adalah suatu cara analisis yang berdasarkan pengukuran volume larutan
yang diketahui konsentrasinya secarateliti (titran/penitar/larutan baku) yang direaksikan
dengan larutan sampel yang akan ditetapkan kadarnya.
Reaksi metatetik, yaitu suatu reaksi berdasarkan pertukaran ion tanpa adanya
perubahan bilangan oksidasi. Jenis titrasi yang termasuk reaksi metatetik, yaitu:
1) Titrasi asam-basa
Reaksi dasar dalam titrasi asam-basa adalah netralisasi, yaitu reaksi asam
dan basa yang dapat dinyatakan:
H+ + OH-
H2O
Bila larutan asam dengan kepekatan tertentu digunakan sebagai penitar maka titrasi
ini disebut asidimetri, sedangkan bila yang diketahui sebagai penitarnya adalah
basa, maka titrasi ini disebut alkalimetri.
3) Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri disebut juga khelatometri, yaitu pembentukan
senyawa
rangkai
(kompleks)
yang
mantap
dan
larut
dalam
air,
bila
15
REFERENSI
http://bisakimia.com/2012/12/04/macam-macam-pemisahan-campuran/
http://farmasifisika.blogspot.com/2012/07/pengayakan-sieving.html
http://kimiakoratomoku.blogspot.com/2009/12/pemisahan-dan-analisis.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/iodimetri/analisiskuantitatif-secara-volumetri/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/prosespembentukan-larutan/
http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/proses-pelarutan/
16