You are on page 1of 105

Ediri d

Januari2fi5

Kepada Yth

BPK. TIMURABIMANYU, SH., t/lH


Kepala Sub Direktorat Syariah
Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata
Agama

##F

> MA Sudah Siapkan Hakim Khusus


> KY Percepat Usut Kasus Suhartoyo
> PN Jakpus Harus Segera Eksekusi

PutusAN BANI
> KPK dan Polri Harus Save Indonesia
> PK Anggota Bali Nine Tidak Halangi

Eksekusi

KATA PENGANTAR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti Kliping


adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah dan
sebagainya yang dianggap penting untuk disimpan atau di
dokumentasikan. Dalam hal ini Perpustakaan Mahkamah Agung
membuat Kliping khususnya dibidang hukurn dan peradilan
dengan mendokumentasikan berita atau artikel tentang hukum
dan peradilan dari berbagai media masa baik koran maupun
majalah yang kemudian dihimpun dan diterbitkan setiap 1 (satu)
bulan sekali.

Mengingat salah satu fungsi dari kliping adalah untuk


menunjang informasi yang dalam hal ini selaras dengan tugas
pokok dan fungsi Bagian Perpustakaan dan Layanan Informasi,
Biro Hukum dan Hurnas Badan Urusan Administrasi MA-RI, oleh
karena itu kami masih memandang perlu untuk diterbitkannya
Kliping Mahkamah Agung secara teratur dan berkesinambungan.
Memasuki era tahun 20L4 kami berusaha untuk melakukan
inovasi dalam pembuatan kliping agar tampil lebih menarik dan
mudah dibaca

Harapan kami semoga Kliping ini dapat bermanfaat bagi


para pembaca dan kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan ketidak sempurnaan. Untuk itu kami mohon kritik
dan sarannya agar lebih baik pada edisi berikutnya.

Penyusun

Eksekusi Mati Tahap

II Ditgntukan pekan Depan.i,rrr..,......r',,,,r,,,,,67

Pembiaran Iring Kaburnya LaborEl ,...r.,.r.rrr.rr.!..!trrrrrr..trrrr,.r..rr,.r..,.7L


Palsukan ldgntitas, Hakim Tipikor Bakal Dipecat,..,,,r...,,,,......,,,,,.,,73
KY sebut Bukti Kasus Hakim suhartoyo Makin Kuat.,r,,.,,,.,.,,,.,,. ,",.,7s
Februari, Eksekusi Tahap Keduartrrrrrtr.rrrrr,.r,,.,.r,,,.,.rr'rrrt,rrrr.*rr..,,77
Pasti Sgrefina Sinaga TgrbuKi Menerima Janji ,...,.!.,,....!.....,..,,..,..,7g
KPK dan Polri Harus Savg Indongsia,...r..r,r..,.,..r,,.rrrrr,..rr.,.,..rr.......84

Kghadiran Saksi di PK Pgrkuat Novumrr,.,,r'r*,r.,,,.,.,r.,,,,.,..,.,..,...,.87


l(Y Rekornendasikan Pemecatan Hakim..
....i,,.,...,.,,.....89

,.r,,.

Eksgkusi Mati Segera Ditgrbitkan...r,.,,,!.,,,,.,,.r,.,.r,,,r...r,.,.,..,r,,r.....,91


KY Ingatkan Hakim Jangan coba-coba Bermain perkara.....,,.,,..i,, ,,94

Terpidana Mati Masih Kuasi Bisnis Narkoba ra.... ..,.., ......96


PK Anggota Bali Nine Tidak Halangi Eksekusi ..... r.......r..! ....99
KOMISI I : Prgsiden Jangan Takut,r.r.r.rr'rrr.rrr.rrr.rtrrrrrra'rr..r,.rrt.,,,.101

DAFTAR ISI

Halaman

- ..Terpidana Mati Tak Bisa Ulur Waktu.,,,,.,,,r,,!,.,.,.,,,,,,.,,,,,,,,,,.,,.i,,..,


MA Sudah Siapkan Hakim

Khusus.....,,,.!..,r, ,,,.,.,,,,r,,,..,,,,,!r,,...,4

MA Tidak Memberikan Contoh Bagu Publik,,,....,r,.,,,,,,,,,.,,,r,r,,,,...,. 6

Seleksi Kepala Polri Dgserahkan kepada Presiden.,,.,,rr...,...,....,.,,...

JokowiPilihBekasPolitikusPDIPtrlll.tllrrt
Pemgrintah Pgftgmukan MA dengan MK.,,r,r',,,.,,,,!,,,r,r,,r,.r,,,,,,,.... 13
MA Tegaskan Tidak Langgar Putusan MK,,.,,.r,,,,,..r.r',,,.,.,,r,.,....,... 15
MA Usulin Sengketa Pilkada Diselesaikan KPU dan Bawaslu............ 18

Jumtat Pgmerintah Undang Berdebat.,,,,....i.!, ,r,.,r..,,,,,,,,,,,,r.,r.,20


KY Percepat Usut Kasus Suhartoyo..,.,,,,,.,....r,.,......,
....22

.r,...

MA Paling Tepat Sglesaikan Sengkgta Pilkada,.,,,,,.,.,,,.,,.r...,,,..,...,.25


Eksgkusi Terpidana Narkoba Didahulukan rr,.,,..,.,,,,,..r,r,,,,,,,.i.,,,... ,.28

..,,.,.r

rrr..r,..,.. rrr.r.

rr,..,,',,r....,.30
Kejaksaan Segera Eksekusi Terpida na Mati .... !.,,,,,.,,,. r, i,,.,, r,,,.,,,,,,.32
PK Berkali-kali BuKikan Ada Masa|ah......,.....r.....,.,,,, .r.,,,..,34
lC/ Akan Panggil Suhartoyo Dalam Waktu Dgkat,!,i,...,,,.!,,,.,,,..,, ,,,.37
Pgmilihan Kapolri Bakal Mulus ,,, r,, r. r ',,, r r,. ' r r r r., r,,, ! r r r r r i ! r.., r r r...,.,.38
MA Minta Dilibatkan dalam Pembahasan PP tentang Peninjauan
KPK

Tidak Dilibatkan

Kembali

rrrrr

' r.

r!r

r.

trr'

r.

rr

r.

rrr

r. r..

rrr

r.

rr

r. r r.

rrrrrrr

r.

rr

r..

rr

r..

rrrrrrrrrrirtr

.t4L

BANI.,...,...,...,,.,.,!.,,,.,..45
Kejaksaan Bersiap Mengeksekusi Enam Terpidana Hukuman Mati,
Terganjal Perdebatan Hukum Soal Pembatasan Peninjauan
PN Jakpus Harus Segera Eksekusi Putusan

Kembali

'

tr'

rr

r.

rt

',''

rrrrrt

r...

rrrrrrrr

r,

rr

t r r r r. r r r. t r I

Jaksa Agung Makin Berani Tembak Mati Napi Narkoba

r. t t......48

.rr'.r..,, .......57

MA Kewalahan Tangani Sengketa Pilkada..!,.,r,,,....,r,.,r,...,,,r..r,.'.'..61


Jaksa Tak Perlu Ragu Jalani Perintah Majelis

Hakim ...,..

,',.'65

Bawas MA Skors Hakim Selingkuh.,..r.r,,r'rrri',r,r',ri,r..r.r.rrr..r',,r..'67

KORAN TEMPO (2 Januari 2015)

Terpidana Mati Tak Bisa Lllur Waktu


Advokat mempersoalkan keputusan Mahkamah Agung.

JAKARTA - Jaksa Agung Muhammad


Prasetyo menilai langkah Mahkamah
Agung menerbitkan Surat Edaran
Nomor 07 Tahun ZAl4 memberikan

kejelasan hukum dalam mengmati.


terpidana
eksekusi
Surat yang terbit pada 31 Desember
lalu itu membatasi pengajuan
peninjauan kembali (PK) dalam perka-

narkotik, dan pembunuhan," kata


Prasetyo saat dihubungi TemPo,
kemarin. Menurut dia, sebelwn
adanya ketentuan tersebut, terpidana
rnati sering mengulur waktu eksekusi

mati dengan mengajukan peninjauan


kembali berulang kali. Para terpidana
itu mengacu pada putusan Mahkamah
Konstitusi yang membolehkan PK

ra pidana hanya sekali. "Surat edaran lebih dari sekali.


ini memudahkan kami mengeksekusi Peninjauan kembali

mati terpidana dalam

'

i .'

perkara

Kejaksaan

pembunuhan berencana

ii

lebih

sekali itu pula yang

i iiii '-a

dari
membuat

KORAN TEMPO {2 Januari 2015)

Agung menunda eksekusi


mati enam terpidana mati
pada akhir Desember lalu.
Dua dari enam terpidana
mati yang akan dieksekusi,
Agus Hadi dan Pujo Lestari,
mengajukan PK kedua kali
pada 15 Desember lalu
diiadwalkan sidang
dan
PK pada 6 Januari nanti.
Kedua terpidana narkotik
itu sebelumnya telah mengajukan grasi, tapi ditolak
oleh
Presiden. "Dalam
perkara mereka, karni kini

hanya menunggu ketetapan hukum dari Mahkamah

PK hanya boleh dua kali.

Ketua Tim Perumus Surat Edaran


Peninjauan Kembali, hakim agung
Suhadi,
batasan

mengatakan

tersebut

talkan putusan

uji

pemmembamateri

Mahkamah Konstitusi terhadap Pasal


ayrt
268
(3) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KIIHAP) yang membo-

lehkan peninjauan kembali


lebih dari sekali. "Putusan
MK kini tak berkekuatan
hukum mengikat," kata Suhadi.

Menurut Suhadi, putusan


Mahkamah Konstitusi hanya
berlandasan

Dia mengklaim

iandasan
Surat
mengacu pada

Agung," kata Prasetyo.


Mahkamah Agung

penerbitan
hukum
Edaran MA
dua
undang-undang, yakni
Kekuasaan Kehakiman
UU
Mahkamah
dan
UU
di dua
"Pasal-pasal
Agung.
masih
undang-undang itu
berkekuatan hukum tetap

aturan yang menyatakan

kembali

menerbitkan surat edaran


pada akhir Desember lalu
yang
memuat pembatasaupaya peninjauan kembali
pldaterhadap perkara
na hanya sekali. Ketua
Hatta dan belum dibatalkan
Mahkamah Agung
mengatakan penerbit- Mahkamah Konstitusi,' kata dia.
Ali
merupakan Setelah surat edaran ini beredar, pengan surat ini
jawaban
ekseku-i adilan negeri dan pengadilan tinggi tak
atas
menerima permohonan
mati. lagi
terpidana
enam
Sebelum terbit surat edar- peninjauan kembali lebih
an ini, hakim agung Gayus dati satu kali. Sedangkan
akan
Agung
Lumbun mendesak Hatta Mahkamah
p
auan
eninj
atalkan
memb
menerbitkan
segera
Ali
terpidana

yang diajukan lebih

sekali.

mati
dari

KORAN TEMPO (2 Januari 2015)

Wakil

Ketua

IJmum

Perhimpunan

Indonesia Sugeng
tak setuju
Santoso
ajuan

peninjauan

dibatasi satu

dia,

Surat

kali.
Edaran

bukanlah sumber hukum,


hanya petunjuk

Advokat
Teguh
peng-

kembali
Menurut

MA
melainkan

teknis

peradilan.

Dua

undang-undang yang dipakai rujukan MA, kata dia,

jugu produk hukum lama.


"Putusan MK yang membolehkan PK lebih dari
sekali itu hukum yarlg terbaru,'kata dia.

P-ZAADITYA

SUARA KARYA (12 Januari 2015)

MA Sudah Siapkan Hakim Khusus


JAKAR-TA (Suara Karya): Hakim
khusus untuk menangani sengketa
pemilihan gubernur, bupati, dan

kota sudah
Mereka adalah hakim

yang

ditunjuk

seng-

wali

menanganl

keta Pemilu Legislatif

siap.

2014

silam.

"Jadi, secara SDM, hakim khusus


pilkada itu sudah ada," kata Ketua

Supandi berharap sengketa pilkada bisa diselesaikan oleh lembaga pengawas pemilu dan tidak sampai dibawa ke pengadilan.
Dia menunjuk contoh penyelesaian sengketa di PTLTN,
demonstrasi kerap terjadi di
luar pengadilan dan mengganggu
lancaran persidangan.

Muda Perdata Mahkamah "ltu


melanggar
Agung (MA) Supandi di titusi. Sebab hakim
Jakarta, akhir pekan lalu.
Supandi
menyebutkan,

ada empat Pengadilan Tinggi


Tata Usaha Negara (PTTUN)
yang disiapkan untuk menyelesaikan sengketa selama
proses tahapan pelaksanaan
pilkada serentak.

Keempat PTTLIN itu


da di Medan, Jakarta,

beraSura-

boleh mengalami
dalam pengambilan

Kons-

tidak
tekanan
keputu-

sannya," jelasnya.

Konstitusi
Mahkamah
(lvff() sebelumnya menolak
sengketa
rnenyelesaikan
pilkada. Sebab begitu banyak gugatan yang masuk
dan tidak bisa terselesaikan.

baya, dan Makassar. Majelis Mendagri Tjutrjo Kumolo


khusus juga sudah disiap- pun menilai tepat penyelesaian sengketa pilkada dilakan oleh MA.
"Berdasarkan Perppukan perselisihan kukan di MA karena telah
di
pemilu harus melalui Panwaslu dan diatur dalam Pasal l5l
Tahun
Bawaslu, kalau tidak puas Perppu Nomor' I
baru ke pengadilan," tutur- 2014.
nya.

SUARA KARYA (12 Januari 2015

"Kami percaya MA akan


mampu menjadi lembaga
penyelesaian sengketa pilkada secara baik, adil, dan
memberikan kepastian hukurn," ujar Tjahjo.

Jika Perppu Pilkada


dah disahkan oleh
lahjo percaya MA
siap untuk menangani

su-

DPR,
sudah
seng-

keta pilkada.

"Itu tidak boleh ditolak.


Dengan

kewenangan

trni

maka MA menjadi satu-satunya lembaga negara yang


berwenang untuk hal itu.
Bila MA ingin ada lembaga
lain, maka hams dilakukan
perubahan. UU Pilkada lebih
dahulu," futumya.

(Wilmar P)

INDOPOS (5 Januari 2015)

MA Tidak Memberikan Contoh BagX Publik


PADA tanggal 31

Desember mah Agung Ridwan Mansyur


2014 Mahkamah Agung mener- pada 16 September ZAM menyabitkan Surat Edaran Mahkamah takan bahwa Putusan MK tidak
Agung (SEMA) omor 7 Tahun menjadi unsur memaksa kepada
2014. SEMA terse but menegas- hakirn dalarn menjatuhkan perkan bahwa permohonan Penin- timbangan pufusan.
jauan Kembali (PK) hanya sekali.
Mahkamah Agung membela
Padahal Mahkamah Konstitusi diri terkait putusan kontroversi
(MK) melalui Putusan No. 341 terhadap dokter Bambang SuPlru-XY2013, pada (61312014) prapto yang divonis penjara 1,5
memutuskan bahwa perrnoho- tahun dengan pasal kedaluwarsa.
nan PK dapat dilakukan lebih Mahkamah Agong beralasan
dari satu kali. Putusan MK terse- hakirn punya independensi dabut dimohonkan oleh Antasari lam melakukan pertimbangan
Azhar, terpidana 18 tahun penja- hingga amar putusan.

ra dalam kasus pembunuhan LBH Keadilan juga berpendapat,


Nazaruddin Zulkarnaen. MK alasan MA menerbitkan SEMA
menyatakan, Pasal268 ayat (3) dengandasarPasal}4 ayatz UU No
UU NO.8 Tahun 1981 tentang 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kitab Undang-Undang Hukum Kehakirnan dan Pasal66 ayat 1 tI[J

Acara Pidana (KUHAP) dinyata- No 3 Tahun 2009 tentang MA tidak


kan bertentangan dengan UUD tepat Halini mengingatkedua pasal
1945 dan tidak memiliki kekuatan tersebut mengatur PK dalam perkara Perdata, TLIN dan Agama. Sehukum mengikat.
LBH Keadilan berpandangan, dangkan perkara Pidana diatur

MA tidak memberikan contoh


bagi publik untuk tunduk terhadap Putusan MK. Berdasarkan
catatan LBH Keadilan, kali uu

khusus dalam KUHAP. Peninjauan


Kembali merupakan upaya hukum
luar biasa yang tidak bisa menunda

eksekusi Hal ini sesuai dengan keuntuk yang kedua kaiinya MA tentuan dalam LIu No. 14 Tahun
Putusan 1985 tentangMahkamahAgung semengenyampingkan

MK.

Sebelumnyanokter Bam- bagairnana telah diubah dengan tIU


bang Suprapto divonis penjara 0.5 Tahun2004.
1,5 tahun dengan pasal yang su- Praktik PK lebih dari sekali jug"
dah dibatalkan oleh MK. Kepala sesungguhnya sudah pernah
Biro Hukum dan Humas Mahka- dilakukan Mahkamah Agung

rypqlq!(lJanuari 2015)
antara lain dalam Kasus

Mochtar

Pakpahan dan Pollycarpus.

Bagi LBH

Keadilan,

di

kuman tidak hanya akibat perilaku


penegak hukum yang buruk, seperti

rekayasa kasus

oleh

, hukum, PK berkali-kali sangat


relevan. Bisa dibayangan jika ada
safu rekayasa kasus, yang kemu-

kepolisian
smakin banyaknya hakirn dan jaksa
yang terjerat kasus korupi hakim yang
dijatuhi sanksi
Majelis
Kehormatan Hakim (l\ffil-D serta jaksa
dan advokat yang terseret kasus suap.

lah ada bukti baru yang

Jauzie.

tengah

kondisi demoralisasi penegakan

oleh

dian seorang terdakwa dijatuhi


hukuman mati dan tidak bisa Tetapi
mengajukan PK yang kedua, ke- juga buruknya sejumlah peratuan
tiga dan seterusnya. Padahal te- perundang-undangan. Abdul Hamim
kan. Sungguh telah

ditemu-

merampas

rasa keadilan seorang terpidana.


Demoralisasi penegakan hu-

LEMBAGA BANTUAN
HUKUM KEAD1LAN
mail@1bh-keadilan.org

KOMPAS (7 Januari 2015)

PENEGAK IIUI(UM

Seleksi Kepala

Polri Deserahkan kepada

Presiden
JAKARTA, KOMPAS

Ke.

"Kalau Presiden memerintahkan

polisian Negara Republik Indonesia


menyerahkan sepenuhnya pemilihan
kepala Polri kepada Presiden Joko
Widodo. Polri akan mengikuti seluruh

keterlibatan Komisi Pemberantasan


Korupsi dalam pemilihan tersebut,
kami akan berkoordinasi dengan KPK
terkait proses pemilihan tersebut,"

proses seleksi yang berjalan.

kata Ronny.

Kepala Polri Jenderal (pol)

Keterlibatan KPK dalam pemilihan


kepala Polri bukanlah hal baru. Pada
20L5. Pemerintah akim me- tahun 2013 lalu, sejumlah calon kepala
nyeleksi sejumlah kandidat sebagai Polri menyerahkan laporan harta kekapengganti Sutarman yang dilantik yaan penyelenggaru negara (LHsebagai Kepala Polri pada 25 Oktober
Su-

tarman akan pensiun pada Oktober

2013.

Kepala Divisi Humas Polri Inspekfur


Jenderal Ronny F Sompie, Selasa (6lI),
di Jakarta, mengatakan, Polri
menyerahkan sepenuhnya pemilihan
kepala Polri yang baru kepada Presiden.
Polri akan mengikuti proses itu.

Kami harapkan proses itu


juga dilakukan dalam proses
pemilihan petinggi negara
lainnya.
Bambang Widjojanto KPN) kepada
KPK sebagai bagian dari proses seleksi,
termasuk Jenderal (pol) Sutannan.

Ronny

menjelaskan,

penyerahan

LHKPN para calon kepala Polri saat itu


merupakan perintah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. SBY merninta
KPK membuat laporan rekam jejak
para kandidat kepala Polri.
Secara terpisah, Wakil Ketua KPK

Bambang Widjojanto

mengatakan,

pihaknya siap membantu dalam proses


seleksi kepala Polri. Presiden Joko Widodo telah menunjukkan komitmen

mencegah praktik korupsi dengan


melibatkan KPK dalam seleksi menteri.

Bambang berharap kepemimpinan baru

dapat mempertahankan hal itu dan


meningkatkan hubungan dengan KPK
untuk memperbaiki penegakan hukum
di Tanah Air.

"Pemerintah tak perlu terburu-buru.


Masih ada cukup waktu untuk

menyiapkan pengganti kepala Polri


secara baik sehingga pejabat baru
merupakan pilihan yang terbaik," kata
Bambang.

Dorongan agar Presiden Jokowi


melibatkan KPK dalam melihat rekam

"KPK menyambut baik keputusan jejak kandidat kepala Polri pun


Presiden. Kami harapkan proses menguat.
tersebut juga dilakukan dalam proses
pemilihan petinggi negara lainnya," Pengamat kepolisian Universitas
kata Bambang.
Indonesia Bambang Widodo Umar
mengatakan keterlibatan KPK dalam
Menurut Bambang, Sutarman selama rnelihat rekam jejak kandidat dalarn
ini telah menumbuhkan budaya tindak pidana korupsi akan menguatkan
komunikasi yang baik antara Polri dan

KPK.

Polri.

KOMPAS

Januari 2015

"Keterlibatan KPK bisa mer{adi


indikasi bahwa proses ini terlepas dari
pertimbangan politis. Kepala Polri
seharusnya loyal kepada bangsa dan
juga sesuai dengan doktrin Polri, Tribrata," kata Bambang. (SAN)

70

KORAN TEMPO (7 Januari 2015)


SELEKSI HAKIM KONSTITUSI

Jokowi Pilih Bekas Politikus PDIP


Istana dan panitia seleksi

Menyatakan dia bukan titip an partai.

- Presiden Joko Widodo satunya oleh Presiden Jokowi.


memilih bekas politikus PDI Keduanya adalah Palguna dan
telah
Keduanya
Perjuangan, I Dewa Gede Palguna, Yuliandri.
JAKARTA

sebagai calon hakim konstitusi dari


pemerintah untuk
menggantikan Hamdan Zoelva yang
habis masa jabatannya. Jokowi akan
melantik Palguna bersama Suhartoyo,

unsur

menyisihkan 13 kandidat lain melalui


sejumlah tahapan seleksi.

Pertimbangan Presiden memilih


Palguna, kata Pratikno, didasari

calon hakim konsti tusi dari unsur rekomendasi tim panitia seleksi. Dalam
Mahkamah Agung.

Sekretaris Negara
Pratikno mengatakan keputusan

Menteri

Palguna
Presiden, kemarin.
mengen&t

diambil
"Keppres

ditandatangani kemarin sekitar pukul

12.00 dan karni langsung


mempersiapkan pengambilan sumpfr,"
kata dia di Istana Negara, kemarin.
Senin lalu, Panitia Seleksi Hakim
Konstitusi menyerahkan rekomendasi
dua nama kandidat untuk dipilih salah

rekomendasi tersebut dijelaskan


mengenai kompetensi integritas
Palguna serta kinerja independensi
yang baik. Selain itu, pengalaman

sebagai hakim
Palguna
Konstitusi pada
Mahkamah
pertama menjadi
periode
pertimbangan Jokowi.
Istana mengklaim Palguna bukan
titipan PDI Perjuangan. Panitia Seleksi
Hakim Konstitusi, kata Pratikno, sudah
melakukan pemeriksaan menYeluruh
serta mengklarifikasi hal-hal yang

71

KORAN TEMPO (7 Januari 2015)

dianggap bermasalah, termasuk fakta

Palguna.

tidak terbukti mengeluarkan

bahw-a Palguna merupakan bekaskader

keputusan yang

PDIPerjuangan.
"Presiden sudah membaca (secara) teliti

partai tersebut. Setelah menjadi hakim,


ia juga tak lagi terlibat dalam partai.
"Itu penelusuran dulu, kini tinggal

dan akhimya tetap diusulkan dan tidak

ada dissenting opinion di

antara

ditunggu

junji

menguntungkan

independensi dalam

anggota Pansel," kata dia.

mengawal MK," katanya.

Ketua Tim Pansel


Hakim
Konstitusi, Saldi Isra" mengatakan
Palguna memiliki peringkat terbaik
dari seluruh kandidat selama proses

Saat menjalani tahapan wawancara


pada 30 Desember lalu, Palguna
sempat ditanya kornitmennya jika
terpilih sebagai hakim konstitusi

seleksi.

terkait dengan posisinya sebagai bekas

itu, pengalamannya sebagai politiku PDI Perjuangan. Pansel


MK pada periode pertama ingin memastikan Palgun.a nantinya
menjadi keunggulan dibanding bersikap obyektif dan independen.
Selain
hakirn

kandidat lain. Rekam jejak selama Lantas, Palguna menjawab pertanyaan


menjadi hakim MK periode pertama, itu. "Saya selalu membatasi diri dalam
kata Saldi, mungkin menjadi bergaul dengan politikus PDIP selama
pertimbangan Presiden yang akhirnya menjadi hakim MK pada periode
memilih Palguna. "Ada keinginan 2003-2008,' kata dia. "Saya yakin
untuk mengulangi kinerja MK peri ode Pansel tidak akan menemukan putusan
pertama yang memang bagus," katanya.
Saldi memastikan Palguna bukan
calon titipan dari PDIP. Berdasarkan
penelusuran tim seleksi, kata Saldi,

saya yang mernihak salah

perkara, termasuk
PDIP.!'

selarna menjadi hakim konstitusi:

L2

satu

mernihak

KORAN TEMPO (8 Januari 2015)


PENINJAUAN KEMBALI

Pemerintah Pertemukan MA dengan


Menteri

JAKARTA

Hukum

dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly


akan mem- pertemukan Mahkamah

Konstitusi dengan Mahkamah Agung

untuk membahas ihwal

perbe-

kembali (PK) perkara

pidana.

MK

perkara pidana hanya sekali. "Hasil


diskusi nanti bukan produk hukum
yang

baru," kata dia. Menteri mengakui Surat

Edaran MA berlawanan dengan


Wakil Ketua Mahkamah

daan jumlah pengajuan peninjauan putusan

Mahkamah Konstitusi
tahun

Maret

Konstitusi Arief Hidayat, sebelumnya,


mengatakan Surat Edaran MA Nomor 7

memutuskan

merupakan

(I\ff()

lalu,

Tahun 2014 itu

pengajuan PK boleh lebih sekali, tapi

pembangkangan terhadap konstitusi


Mahkamah Agung berkukuh upaya dan putusan MK. Menurut dia, MA
hukum luar biasa itu dibatasi hanya tidak bisa seenaknya menafsirkan
sekali.
sendiri lewat penerbitan surat edaran
yang melampaui putusan MK.
"Diskusi ini digelar supaya sempurna
dan baik serta menghasilkan pemikiran Ketua Kelompok Kerja Surat Edaran
yang sarna," kata Laoly di Istana MA, Artidjo Alkostar, berkukuh posisi
surat edaran yang merujuk ke UndangNegara kemarin.

Pertemuan yang

direncanakan setelah salat Jumat besok itu iuga


mengundang Kejaksaan Agung, Komisi

Pemberantasan Korupsi, dan ahli


hukum. Mereka akan mendiskusikan
batas pengajuan PK dan menyamakan persepsi ihwal putusan MK dan
surat edaran MA yang membatasi PK

Undang Kekuasaan Kehakiman


dan Undang-Undang MA "itu cukup
kuat. "Dua undang-undang menyebut P hanya satu kali," kata hakim
agung itu.Ketentuan PK hanya sekali, yang dihapus oleh MK,
tercantum dalam Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana.

13

KORAN TEMPO (8 Januari 2015

Jaksa Agung M. prasetyo,


kemarin, mengatakan surat
edaran MA ifu tak cukup
untuk menjadi dasar buat
mengeksekusi

Tapi,
menurut Artidjo
Alkostar, pemb
asan
jumlah I'K bih bernilai
hukum dan kuat ketimbang
membatasi waktu pengajuan PK. Sebab, kata diq
tak ada dasar hukum yang
membatasi waktu pengaju-

terpidana

mati. "Masih ada putusan


MK yang tak bisa dibantah," kata dia. Kejaksaan
telah menunda pelaksana-

an PK perkara pidana.

an eksekusi enam terpidana mati karena


dua
di
antata

mereka

mengajukan

pK

kedua kalinya.

Kejaksaan, menurut

Prasetyo,

berharap MA mengeluarkan fafwa yang


membatasi waktu engaju-

an

PK,

bukan

jumlahnya.

Batas waktu, kata dia,

lebih

efektif

kepastian

akan

memberikan
hukum
bagi
unt
mengekse-

kejaksaan
kusi. "Waktu pengajuan PK

yang justru harus

dibatasi,"

kata Prasetyo.

14

" FRANSISCO ROSARIANS

MEDIA INDONESIA (8 Januari 2015

f,
**'

,*,*g

r.i
- r"

!a

, + &s*i."

TIDAK MELANGGAR PUTUSAN MK: Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali


memberikan papa ran dalam refleksi akhir tahun di -Gedung MA,
Jaka-rt4 kernarin. Dalam penjelasannya, Hatta menegaskan surat edaran tentang

pembatasan upaya

hukum

peninjauan kembali

tidal

rnelanggar putusan Mahkamah Konstitusi.

MA Tegaskan Tidak Langgar Putusan MK


Meski bed a tafsir, tidak ada yang salah dalam surat edaran
MA yang mengatur PK hukuman mati dan MK pun tidak
membatalkan pasal-pasal yang melandasi surat edaran itu.

15

MEDIA INDONESIA (8 Januari 2015)

LNDANG-UndangKekuasaan Kehakiman
kamah
harus

UU

dan

landasan bekerja

di-

(MA)

lakukan penelitian dan pernbentukan tim panitia kerja

merupakan
dan

PK. justru MA mencoba mernerikan.

Agung
dipahami

SEMA. Terlebih dahulu

Mah-

bagi MA

untuk mengkaji

pembatasan

sebagai
institusi kepastian
hukum
yang berwenang menenfukan terkait PK."Ada istilah justice delayed
justice
-ayak atau tidaknya penga- is
denied.
Juan peninjauan kembali WK). Ketidakpastian hukum justru
Terkait dengan Surat Edaran menimbulkan ketidakadilan " kata
MA (ten tang pembatasan u- Hatta.
paya hukum PK), Mahkamah Namun, SEMA Nomor 7

JaJarannya

Agung

menegaskan

hal itu tidak

bahwa

melanggar putu-

san Mahkamah Konstitusi.

Menurut Ketua MA Halta


Ali, penerbitan surat edaran
tersebut mendasarkan pada
Pasal 24 ayat (2) UU Kekuasaan Kehakiman dan Pasa166
ayat (1) UU MA yang tidak dibatalkan oleh MK. MA menyatakan enggan merevisi atau
memperbaiki surat edaran
terkait PK tersebut.
"Yang mengetahui

satu

kali

PK pidana

ialah

hanya

Tahun 2014 masih

peluang

memberi

penuuauan

upaya

apabila terdapat
yarrg bertentangan.
Hal tersebut diakui Hatta.
kembali
putusan

Narnun, clia memberi catatan


hal itu hanya bisa dilakukan

jalur SEMA Nomor 10


Tahun 2009 yang mengatur

melalui

pelarangan

pengaJuan

le.bih dari sekali. SEMA

diteken Ketua MA

A Tumpa (waktu
clitujukan

kepada

MA Pengadilan Negeri

institusi .lain tidak merasakan: PK Pengadilan

PK
yang

Harifin

itu) telah
parc Ketua
dan Ketua

Tinggi

se-Indo-

jarang
kedua
diterima, nesia. Intinya, MA melarang
karena hanya pengulangan," pengajuan PK lebih dari setegas Hatta.
kali dalam kasus yang sarna
la menambahkan, MA seba- baik pidana maupun perdata:
gai lembaga tertinggi dalam Bentuk konkret pelarangan
penegakan hukum m
ern- itu
ialah MA memerintahkan
bawahkan seluruh peradilan Ketua PN dan Ketua PT untuk
tidak seenaknya menerbitkan tidak menerima dan mengirimkan berkas PK ke MA.

15

MEDIA INDONESIA (8 Januari 2015

MA menyambut baik inisi- LP Besi tidak boleh ada warga


atif Menko Polhukam Tedjo binaan yang mendekat.
Edhy Purdijatno untuk berkoorclinasi bersama MK, MA, Namun,
ungkapnya,
samKejaksaan Agung, dan Kernen- pai sekarang pihaknya
belum
terian Hukum dan FIAM guna diberi tahu kapan
eksekusi
rnenyamakan persepsi ek- dilaksanakan, sebab
jika
sekusi pidana mati dan PK.
akan menjalani
eksekusi
Disiapkan kamar isolasi Sementara itu,

kemarin, Lembaga Pemasyarakatan


(LP) Nusakambangan, Cilac&p, [awa Tengah, rnulai menyiallkan kamar isolasi untuk

napi yang akal menjalani


eksekusi mati. Ada beberapa
alternatif kamar isolasi, di
antaranya cli LP Batu atau cli
LP Besi.

Kepala risr
Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum
dan HAM [ateng Yuspa]ruddin
mengatakan sebelum
eksekusi dilaksanakan, harus clisiapkan ruang isolasi.
"Ruangan itu akan diawasi
secara khusus. Intinya, ruang
isolasi disiapkan untuk terpidana yang akan menjalani

narapidana bakal
kan terlebih dahulu

dimasuk-

ke

sel

kejahatan

nar-

isolasi.

Maraknya

koba di wilayah Indonesia


makin menggila. Setelah pada
Senin (5/1) BNN menangkup sindikat dari Tiongkok
yang menyelundupkan sabu
seberat 800 kg senilai Rp1,6
triliun, kemarin, Polda NTT
memusnahkan barang bukti
sabu j enis ice dan kristal
seberat 9 kg senilai Ptp27 miliar.(LD/POn-2)

eksekusi," katanya.

Di LP Batu ada ternpatnya, tapi saat ini telah terisi


macam'macarn,
sedangkan
di LP Besi jugu ada ternpatnya. "Kalau nanti sudah ada
kejelasan, di blok khusus di

t7

RAKYAT MERDEKA (8 Januari 2015

MA l]sulin Sengketa Pilkada Diselesaikan


KPII dan Bawaslu.

KETUA Mahkamah Agung


(MA) Hatta Ali mengusulkan
sengketa pilkada diselesaikzur
Komisi Pemilihan Umum
(KPU) atau Badan Pengawas
PerniJu (Bawaslu). Caranyadengan membentuk panitia peny
elesaian piJkada atau dibuatkan
lembaga khusus unfuk rnenye-

Konstitusi (l\ffQ. Walaupun


sebelum dialihkan ke MK pada
tahun 2009, MA sudah Jebih

Jesaikan sengketa piikada.

Dijelaskannya,

Menurut Hatta,

penanganan

sengketa pilkada, sejatinya

dah tepat diem ban

su-

Mahkamah

,duJu punya pengalaman

mna-

ngani sengketa pilkada.

MA itu

kewenangan

tertuang daJam Peraturan Pemeritah Pengganti Un-

"Kami itu berupaya sedapat


mungkin kalau bisa sengketa dan -undang (Perppu) Pasal 1,57 yang
pilkada tidak perJu dibawa ke menyebutkan
bahwa
badan peradiJan. Karena terus dalam hal terjadi perselisihan
terang kalau bisa dihindari, kami pen eta pan perolehan s uara
rnenghindari itu," kata Hatta hasil pemilihan, pesefia dapat
menggelar jumpa pers di kan- mengajukan permohonan pemtomya, Jakarta Pusat, kemarin.
batalan penetapan hasil peng-

18

RAKYAT MERDI,KA (8 Januari 2015)

hitungan perolehan suara oleh Ridwan mengatakan, fakKPU Provinsi dan Kabupaten/ tor geografis bisa menjadi
Kota kepada Pengadilan Tinazi yang penghambat pelaksanaan penditunjuk oleh I\{A.

anganan sen keta pilkada. Padahal,

dalam

perkara

sengketa

"Sebenarnya selama ini di pilkada mensyaratkan adanya


MK sudah berjalan baik kok. penanganan sengketa secara
Tapi, MK tidak mau lagi me- cepat untuk mencegah adanya

nanganinya sekarang.
ingin mengembalikan ke
janganlah dibawa ke

Justru

MA,
MA,"

jelas Hatta.

kekosongan pemerintahan.

Atas hal itu, jelas Ridwan


M tengah memikirkan bagaimana
mengatasi

persoalan

Meski demikian, kalau ak- rru. Namun demikian, secara


hirnya Perppu itu menjadi UU keselu-han pihaknya menyadan tak ada perubahan dalam takan slap menangani perkara
isinya, MA siap mengemban tugas itu. s-ngketa pilkada. "Kita sudah
"Karni sedapat mungkin menghindari, b-asa menyidangkan sengketa
pengetahuan
kecuali ada perintah undang-undang," pilkada, untuk
hakimnya sudah cukup,

tegas Hatta.

karena

memang sudah pernah kita


lakukan. Tapi memang untuk

MA juga masih
kendala berupa sekarang ternpatnya terbatas " katanya.
geografis. Jika mengikuti kaidah dalam perppu, pengadilan
MRA
Sebelumnya,

menghadapi

khusus pilkada hanya

dibentuk

10 unit untuk keseluruhan daerah di Indonesia,


semen 'tara tidak semua daerah
sebanyak

mudah dijangkau.

"Kita kan ada faktor geografis terhadap pelaksanaan


persidangan di
lndonesia,"
ujar Kepala Biro Hukum dan
Humas MA Ridwan Mansyur,
Senin (29112).

19

SUARA KARYA (8 Januari

201

SEMA SOAL PK

Jum' at Pemerintah Ilndang Berdebat


JAKARTA (Suara Karya): pemerintah,
Mahkamah
Agung (MAl, Mahkamah Konstitusi (MK),
Badan Narkotika Nasional (BNN), Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akademisi, dan
ahli bidang
hukum bakal berdebat soal Surat Edaran MA (SEMA)
tentang PK hanya satu kali serta pufusan MK mengenai PK boleh berkali-kali, Jumat (09/1) besok.

"Jumat akan
ada perte- SEMA,
sebagaimana diatur
muan membahas SEMA dan dalam
UU
Kekuasaan
putusan MK yang mengun- Kehakiman dan UU MA, medang perdebatan itu. Saya nyatakan PK hanya satu
yang
mengumpulkannya,"
kali. Sedangkan putusan MK
ungkap Menkum FIAM Ya- menyatakan PK bisa lebih
sonna Laoli di Istana Negara, dari satu kali.
Jakarta, Rabu.

Yasonna. mengatakan, pertemuan itu


mencari titik keluar tentang perdebatan
SEMA dan putusan MK. Me-

nurutnya, SEMA dan putusan MK itu merniliki sisi pro


dan

SEMA,

kontra.

"Berdasarkan
membatasi
akan bicarakan

PK 'kan tidak

eksekusi, tapi kami


lagi," ujarnya.

Mengenai hasil peltemuan Jumat nanti,

Ketua MA
Hatta Ali
mengakui bahwa putusan
PK dalam Pasal 268 KUHAP
telah dihapus oleh MK.
Tetapi dalam UU Kekuasaan
Kehakiman diisyaratkan, PK
hanya satu kali. "UlJ Kekuasaan Kehakiman merupakan
UU pokok yang mengatur
asas hukum, tidak boleh
bertentangan dengan UU
turunannya," tegas Hatta.

katanya, hanya untuk menghasilkan


perspektif pada masing-masing pihak.

20

SUARA KARYA (8 Januari 2015)

Dia
mencontohkan para
bandar narkoba yang saat
hendak dieksekusi bisa PK
dan grasi. "Apa gunanya hukuman mati begitu berat tapi
tidak bisa dieksekusi. Selain
itu, tidak mengenakan bagi
terpidana sendiri karena menimbulkan kecemasan bagi
yang bersangkutan. Saya bawa lagi ke perdata dalam
praktik, saya pemah sidangkan perkara PK 4 kali di perkara perdata. Saat itu saya
katakan yang benar PK satu,

Secara

melihat subtansinya

Jaksa

seusai melantik Pejabat

Ion II Kejaksaan.

(Wilmar P/Sugandl/Jlmmy Radj ah)

yang lain' tidak," ujamya.


Hatta

terpisah,

Agung HM Prasetyo enggan


berkomentar saat ditanya
ihwal SEMA MA. "Jumat baru
akan .ketemu (MA;," katanya

adalah

ketidakpastian hukum yang berujung

pada ketidakadilan di dalam


hukum. Meski begitu, dfuinya tidak ingin menilai kebijakan lembaga lain.

Hakim agung Artidjo Ai.kostar yang dikenal "garang"


terhadap terdakwa korupsi
mendukung PK hanya sekali
sesuai tIU MA dan ttu Kekuasaan Kehakiman. Menurut Artidjo, putusan MK
yang membolehkan PK berkali-kali mempunyai celah.

2t

Ese-

KOMPAS (9 Januari 2015

KY Percepat [Isut Kasus Suhartoyo


Palguna dan Suhartoyo mulai bertugas di

MK

JAKARTA, KOMPAS Komisi yudisial akan


mempercepat pengusutan kasus dugaan pelanggaran
gtik yang diduga melibatkan suhartoyo, mantan
tinggi pada pengadilan Tinggi Denpasar yang
l1ki*
kini
menjabat hakim konstitusi dari
unrui
Mahkamah Agung. KY tidak ingin kasus ini menjadi
sandera dan
membebani Suhartoyo dalam

menjalankan tugasnya di Mahkamah Konstitusi.

Demikian disampaikan Komi- Mahkamah Agung (MA) mesioner Komisi Yudisial (Ky) ngabulkan permohonan peninImam Anshori Saleh, Kamis jauan kembali (PK) yang diaju(8/1), di Jakarta
kan istri Sudjiono Timan. Timan
sendiri berstatus buron setelah
Saat ini, lanjut Imam, KY ma- pada 3 Desernber 2A04 majelis
sih mengumpulkan bukti-bukti kasasi menjatuhkan pidana pendan keterangan saksi. Pekan de- jara selama 15 tahun dan mep&fl, KY akan meminta kete- merintahkan membayar uang
rangan iski Suhartoyo dan Ina S pengganti sebesar 98 juta dollar
Timan, kerabat Sudjiono Timan, Amerika Serikat dan Rp 369 miserta sejumlah pihak yang diduga liar. Ia dinyatakan bersalah dalam

kasus penyimpangan dana PT


Bahana Pembinaan Usaha Indonesia KY telah memeriksa majelis
PK Timan. Dalam penelusuran,

terkait kasus ini.

Munculnya kasus dugaan

pe-

etik yang dilakukan


Suhartoyo ini merupakan pe- KY menemukan ada beberapa
ngembangan dari kasus dugaan hakim yang bolak-balik ke luar
pelanggaran etik terkait bebas- negeri pada kurun wakfu Junya Sudjiono Timan, buron kasus niAgustus 2013. PK Timan diBantuan Likuiditas Bank Indo- putus pada 13 Juli 2013.
Ianggaran

nesia.

22

KOMPAS (9

Januari 201 5

Dalam salah safu penerbangan berapa hakim di Jakarta yang ke


ke luar negeri, Suhartoyo ber- sana ketika itu. Dia sendiri tiga
sama istrinya diduga pernah satu atau empat kali ke Singapura,"
pesawat dengan Ina S Timan. ujar Syahuri.
Keduanya duduk di kelas bisnis.
Dalam kaitannya inilah, istri Su- Sebelumnya,
seusar
dilantik
hartoyo dan lna Timan akan di- sebagai hakim konstitusi, kepada
mintai keterangan.
wartawan
Suhartoyo mengatakan, dirinya tak pernah menMasih terkait kasus yang sama, jadi hakim yang memeriksa bermenurut Imam, KY mendapat- kas PK Tirnan. Selaku ketua PN,
kan keterangan dari agen per- dia hanya menunjuk hakim yang
jalanan tempat Suhartoyo dan memeriksa berkas ifu. Ia memIna Timan membeli tiket.
bantah bolak-balik melakukan
perjalanan ke Singapura terkait
Bantahan
perkara Timan (Kompas, 8/1).
Bagian Humas PN Jakarta SeKomisioner KY lainnya, Ta- latan, Made Sutrisna, menuturufiqurrohman Syahuri, membe- kan, majelis hakim dalam pernarkan pernyataan Suhartoyo sidangan PK Timan diketuai Soebahwa dia bukan hakim yang hartono dengan hakim anggota

menyidangkan pemeriksaan ber- Andi Reza laya dan Usman.


kas perkara PK Timan di pengadilan Negeri (PN) Jakarta Se- Hal ini dibenarkan Soehartono
latan (Jaksel). Namun, Suhartoyo yang kini menjabat Ketua PN
saat itu menjadi Ketua PN Jaksel Kandangan, Kalimantan Selatan.
yang meneruskan berkas PK Dalam tugasnya saat menjadi
Timan ke MA "Yang bersangkutan juga majelis hakim PK Timan, dia
diperiksa karena diduga pergi ke rnengaku ditunj uk Suhartoyo.
Singapura. Dia diduga berada di
Singapura hanya dua jam pada hari Mulai bersidang
kerja," ujar Syahuri.
Syahuri

Juga

mernbenarkan

bantahan Suhartoyo terkaitjum-

lah

Kemarin, Suhartoyo, yang dilantik menjadi hakim konstitusi


bersama I Dewa Gede Palguna

kepergiannya ke Singapura, pada Rabu lalu, sudah mulai ber"Yaog (k pergian) 18 kali rtoju*- tugas di MK. Ia dan Palguna

lah total hakim (yang) bolak-ba- menempati ruangan sementara


lik pergi ke luar negeri. Ada be- di lantai 14 Gedung MK. Ia pun

23

KOMPAS (9 Januari 2015)

mengikuti persidangan

an

Peraturan

penguji-

Pemerintah

Pengganti Undang-undang

No-

mor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada dengan agenda rnendengarkan keterangan ahli.

(ANAiTAN)

24

REPUBLIKA (9 Januari 2015)

MA Paling Tepat Selesaikan Sengketa Pilkada


[JAKAR'TAI Menteri Dalam Negeri MA juga sudah terbiasa membuat
(Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai putusan.
bahwa Mahkamah Agung (MA) adalah
lembaga yang paling siap untuk "Mengapa tidak di MK? Karena
melaksanakan proses penyelesaian kewenangan MK sesuai LruD hanyalah
sengketa pemilihan kepala daerah pengujian UU Sengketa kewenangan
(Pilkada).
lernbaga negara, dan pembubaran

parpol,"

Dan apabila Peraturan

Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Pilkada akhimya disahkan DPR, maka

MA tak bisa menolak untuk


melaksanakannya

kata

J--uhjo,

di

Jakarta,

Jumat (911).

"Kami percaya bahwa MA

akan

mampu menjadi lembaga penyelesaian


sengketa pilkada secara baik, adil, dan
memberikan kepastian hukum.

Tjahjo menjelaskan bahwa berdasarkan


peraturan yang berlaku saat ini, yakni
Perppu No 112014 tentang Pilkada,

Saat ini yang paling siap dengan desain pilkada serentak adalah Mahkamah

maka kewenangan penyelesaian

Agung dengan menunjuk pengadilan

sengketa pilkada dilakukan di MA.

tinggi tertentu," katanya.

!ahjo

Catatan lainnya, Tjahjo menegaskan


bahwa bila perppu diterima di DP&

berpendapat, saat menyusun

perppu itu, pemerintah sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek bahwa

MA adalah lembaga yang


ditugasi oleh negara untuk

maka

MA adalah lembaga yang tepat.

menyelesaikan sengketa pilkada dan ini


tidak boleh ditolak.

Karena tersedia SDM dan kelembagaan di tiap provinsi.

25

REPUBLIKA (9 Januari 2015

"Dengan kewenangan ini maka MA


menjadi satu-satunya lembaga negara
yang berwenang untuk hal itu.

Seusai rapat dengan delegasi MA,


Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Husni Kamil Manik mengungkapkan


perihal pertemuan tertufup ifu.

Bila MA ingin ada lembaga lain maka


harus dilakukan perubahan UU pilka-

Husni mengatakan, pertemuan

da lebih dahulu.

sebut membahas bagaimana kerja sarna

MA dan KPU soal

ter-

penyelesaian

"Untuk diketahui, Ketua MA Hatta sengketa pilkada, khususnya ranah


Aii, menyatakan pihaknya siap administratif.
rnengikuti isi Perppu No i 12014 dalam
menangani sengketa pilkada jika "Persiapan-persiapan yang telah
aturan tersebut disahkan DPR.
dilakukan oieh Mahkamah Agung,

diinformasikan kepada kami.


Hanya saja, MA lebih memilih Kemudian, dalam kesempatan tadi,
sengketa pilkada tidak perlu dibawa ke kami juga menyampaikan apa yang
telah kami lakukan di internal
badan peradilan.

"Kami itu berupaya sedapat munzkin


kalau bisa sengketa pilkada tidak perlu
dibawa ke badan peradilan. Jadi MA ini
sebenarnya terus terang kaiau bisa

dihindari, kami menghindari,"


Hatta Ali.

kata

KPU,U katanya, kepada wartawan di


gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat
(et1).

Dalam pertemuan tersebut, Husni


mengungkapkan persiapan KPU
terhadap pilkada khususnya PKPU, jad-

wal pilkada, dan jadwal

penyelesaian
sengketa pemilu yang melibatkan MA.

26

REPUBLIKA (9 Januari

2015

Sebelumnya Hakim Agung MA,


Supandi berharap urusan sengketa
pilkada ka-

27

KOMPAS (tO Januari 2015

Eksekusi Terpidana ir{arkoba Didahulukan


JAKARTA, KOMPAS - Sejurnlah penasihat hukum terpidana rnati mendatangi kejaksaan
untuk menanyakan perihal eksekusi klien mereka Terkait hal
ini, Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Umum Basyuni Masyarlf
Jumat (911), di Jakarta, mengatakan, eksekusi terhadap terpid.ana rnati perkara narkoba akan

Choirul Anam, penasihat hukum Namaona Denis, rnengatakan, pihaknya akan kembali

ke

PN Tangerang pada pekan depan


terkait masalah PK yang dia-

jukan. Bahan yang diajukan sebagai novum adalah kekhilafan


hakim saat memutuskan hukuman mati karena pertimbangan kejahatan belum sempuma yang

didahulukan meski diharapkan dilakukan Dennis.


eksekusidilakukan serentak. Sebelum eksekusi dilakukan, aspek Penasihat hukum Agus Hadi
yuridis para terpidana mati di- dan Pujo Lestari, Charles Lubis,
pastikan telah selesai
mengatakan, dalam sidang PK
yang digelar Kamis lalu, jaksa
Merujuk pada daftar yang per- dalam tanggapannya menyata-

nah

diungkap Kejaksaan

kan menolak pengajuan PK itu


dengan alasan adanya Surat

Agung,

terpidana mati kasus narkoba


yang harusnya dieksekusi akhir
taliun lalu adalah Agus Hadi, Pujo
Lestari, Marco Cardoso Moreira,

Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2014. Sidang lanjutan kasus itu akan digelar pada

dan Namaona Denis.

Senin (12/1).

Narnun, tiga dari empat

ter- Sementara ifu, penasihat hupidana itu mengajukan penin- kum Marco Cardoso Moreira,
jauan kembali (PK) setelah di- yakni Utomo Karim, tidak mengumumkan akan dieksekusi. Me- ajukan upaya hukum apa pun meski
reka yang mengajukan adalah berharap ada
keringanan
Agus Hadi dan Pujo Lestari pada hukuman. Sebab, Marco yang
15 Desember ke Pengadilan Ne- merupakan warga negara asal
geri (PN) Batam, serta Namaona Brasil ini 'pernah mengajukan
Denis pada 29 Desember ke PN grasi dan ditolak Presiden Susilo
Tangerang.

Bambang Yudhoyono.

28

KOMPAS (10 Januari 2015

Secara telpisah, Kepala

Ke-

Eksekusi mati yang


diprioritaskan bagl
kami adalah kasus

polisian Republik Indonesia Jenderal (pol) Sutannan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan regu penembak unfuk mengeksekusi terpidana mati. Regu

.,

penembak

itu

berasal dari setiap

narkoba yang
berjumlah 64 orang.
Kapan pun dlmlnta,
karni siap.

polda berdasarkan lokasi eksekusi itu dilaksanakan. "Eksekusi


mati yang diprioritaskan bagi

ka-

mi adalah kasus narkoba yang


berjumlah 64 orang. Kapan pun

Sutarman

d.iminta kami siap," ujamya.

Vonis mati lagi

Sementara

itu, PN Batam,

Ke-

pulauan Riau, kembali menjatuhkan vonis mati. Vonis itu dijatuhkan kepada Reno Effendi
(19) yang membunuh dan merampok satu keluarga di Batam
pada Maret 2A14.

Majelis hakim yang diketuai


Cahyono menjatuhkan vonis itu
pada persidangan Kamis (S/l).
Reno dinyatakan terbuki merampok dan menghilangkan nyawa tiga orang di kawasan Sungai
Pancur secara keji. "Pembunuhan berencana dilakukan karena
terdakwa sakit hati,"
ujar
Cahyono. (IAN/SANjRAZ)

29

KOMPAS (11 Januari 2015)

KPK Tidak Dilibatkan


Presiden: Saya Gunakan Hak Prerogatif Saya

JAKARTA,
melibatkan

melakukan

KOMPAS
Komisi
penelusuran

Presiden Joko
Pemberantasan

rekam

Widodo
Korupsi

jejak

saat

Komisaris Jenderal Budi Gunawan


sebagai
kepala Polri yang dikirimkan ke DPR pada

tak
untuk
memilih
calon
Jumat

lalu untuk menggantikan Jenderal (pol) Sutarman,

"Tak sekalipun Jokowi (Joko


Widodo) pernah berkontak dengan kami terkait ini. Tak ada
permintaan (penelusuran rekam
jejak) kepada kami," kata Ketua
Abraharn

Samad.

Sabtu

(10/1), di Jakarta.

mengatakan, Jokowi telah memulai sesuatu yang baik saat


pembentukan kabinet kerja pada
Oktober 2014. Meski tak diwa-

jibkan uu, saat itu Jokowi me.minta masukan KPK sefta Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan

tuk melihat

rekam

Sebelumnya, Komisi Kepoli- jejak para karididat,


sian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama calon ke- "Tradisi baik ini sebaiknya dipala Polri kepada Presiden untuk lanjutkan. Tetapi, komunikasi demenggantikan Sutarman yang ngan Jokowi saja terakhir sekitar
akan pensiun pada Oktober 2015. dua bulan lalu," ujarnya.
Selain Budi Gunawan, empat caIon lain yang dikirimkan Kom- Dalam pemilihan kepala Polri
polnas adalah Komjen Badroddin di era Presiden Susilo Bambang

Haiti, Komjen Suhardi Alius,


Dwi Priyatno, dan Kom-

Yudhoyono, lanjut Bambang,

Komjen

jen Putut Elm Bayu Seno.

KPK jugu diminta melakukan

jiun

ka-

laporan hasil kekayaan pejabat negara (LHKPN) para ea-

Jokowi memang tak mempunyai kewajiban melibatkan KPK Ion. Hasil kajian itu lalu
dalam penelusuran rekam

jejak
calon kepala Polri. Namun, Wakil
Ketua KPK Bambang Widjojanto

rahkan kepada Presiden


bahan pertimbangan.

30

disesebagai

KOMPAS (11 Januariz}ls


Berdasarkan data LHKPN atas nama

Budi Gunawan sebagai calon

Prosedur

Budi Gunawan sebagai calon kepala Polri tetap menjadi hak pre-

ke-

nama Kepala Lembaga Pendi- pala Polri merupakan hal yang


dikan Polri Komjen Budi Gu- wajar dalam rangka konsolidasi
nawan tertanggal 26 Juli 2073, pemerintahan,
harta kekayaannya Rp 22,6 miliar
dan 24.000 'dollar Amerika. Jum- PDI - P, lanjut Hasto, ikut memlah ini meningkat Rp i 8 miliar berikan pertimbangan kepada
dibandingkan LHKPN yang di- Joko aat menyeleksi calon keberikan pada 19 Agustus 2008. pala Polri, dan salah safu nama
Saat itu hartanya Rp 4,6 millar. yang diajukan PDI - P adalah Budi
Dari. laporan itu, penambahan Gunawan. Namun, ia menegasaset terbanyak berupa tanah dan kan, partai hanya memberi mabangunan.
sukan. Keputusan penunjukan
rogatif Jokowi sebagai Pre iden.

Presiden mengatakan

telah
melalui prosedur pencalonan kepala Polri dengan meminta re-

"Wajar jika partai politik pemenang pemilu cPDI-P) mem-

rwakilan Rakyat, " katanya.

Salah

komendasi Kompolnas. Ia lalu berikan masukan ke Presiden. Ini


menggunakan hak prerogatifuya karena dibutuhkan kader dan
untuk memilih Budi Gunawan orang yang tepat untuk duduk di
sebagai calon kepala Polri. "Su- jabatan strategis, yang sejalan dedah dari Kompolnas. Hak pre- ngan kebijakan partai dan perogatif saya, saya pakai. Pilihan merintah," tutur Hasto.
saya sampaikan ke Dewan Pe-

Saat disinggung pilihan

ter-

hadap Budi Gunawan karena faktor kedekatan, Jokowi menjawab,


"Masa saya pilih yang jauh."

Menurut Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto

satu

pertimbangan
PDI-P mengajukan Budi Gunawan, ujar Hasto, adalah dia per-

nah menjadi ajudan Megawati


Soekarnoputri kala menjabat
presiden pada 2001-2044. Pertimbangan lain adalah karakter,
kepemimpinan, dan prestasi Budi Gunawan di kepolisian.

Kristiyanto, pencalonan tunggal


(

wHv/rANiD

31

ENj NDYIAGE/EDN )

MEDIA INDOI\ESIA (11 Januari 2015)

Kejaksaan Segera Eksekusi Terpidana Mati


MENYUSUL kesepakatan penga- Saat ini kejaksaan jugu sudah
juan peninjauan kembali (PK) berkoordinasi dengan pihak keatas suatu pufusan pengadilan polisian selaku eksekutor. Prasedibatasi hanya satu kali, Kejak- tyo pun mengatakan Polri sangat
saan Agung pun segera melaku- siap setiap saat jika diminta kejakkan berbagai persiapan untuk saan untuk mengeksekusi.
mengeksekusi terpidana mati.

"Ya, sudah barang tentu (sudah


"Saat ini segala sesuatunya se- ada koordihasi). Polri setiap saat
dang dalam persiapan," ujar Jaksa diperlukan, dah siap untuk
Agung HM Prasetyo kepada Media fugas itu," ucapnya.
Indonesia di Jakarta, kemarin.

rut renmengeksekusi

Kejaksaan Agung, menu

carla:, akan segera

terpidana mati, di antaranya


terpidana kasus narkoba, pada
bulan ini.

Namun, Prasetyo belum


mengungkapkan nama

bisa
para

Guru Besar Hukum Tata

Negara

Universitas Indonesia Jimly Asshiddiqie menegaskan kejaksaan


tidak perlu ragu dalam mengeksekusi dan tidak perlu terganggu
oleh putusan Mahkamah Kons-tusi yang membolehkan PK lebih
dari

kali.

ditolaknya
dengan
mati tersebut. Ia juga "Karena
masih merahasiakan kepastian semua permohonan grasi oleh
Presiden, itu artinya Presiden sumengenai waktu, tanggal, serta

terpidana

dah memberi restu untuk

temp

rerla

at

pelaksanaan eksekusi kamempertimbangkan faktor

keamanan

dan kelancaran proses

eksekusi.

rnengeksekusi.

Hal

segera

tersebutlah

yang harus menjadi

pegangan

Kejaksaan Agung," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta,


kemarin.

"Beberapa terpidana rnati narkoba memang akan segera dieksekusi. Siapa saJa dan kapan

eksekusinya untuk semen tara


memang belum bisa diu mumkan," paparnya.

Seperti diberitakan,

polernik

terkait dengan PK berakhir setelah ada pertemuan antara


Menkum dan I{AM Yasonna
Hamonangan Laoly, Menko Pol-

32

MEDIA INDONESIA

(1

I Januari 201 5)

hukam Tedjo Edhy Purdijatno,


faksa Agung HM Prasetyo, hakim
MA Artidjo Alkostar, mantan

Ketua MK [inily

Asshiddiqie,

Wakil Ketua Komnas HAM Siane


Indriani, Dirjen PAS Kementerian
Hukum dan FIAM Handoyo Sudrajat, Direktur Penuntutan KPK
Ranu Mihardja, dan Kabareskrim
Polri Komjen Suhardi Alius. Para

pemangku hukum tersebut telah menyepakati pengajuan PK


dibatasi hanya satu kali.

"Bagi terpidana mati yang permohonan grasinya ditolak Presiden, eksekusi tetap dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,"
kata Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly seusai pertemuan
tersebut, Jumat (9lI). (*D(-IO)

33

KOMPAS (12 Januari 2015)

PENEGAKAN HUKT]M

PK Berkali-kali Buktikan Ada Masalah

JAKARTA, KOMPAS - Man- lagi fakta yang tertinggal dalarn


tan Ketua Mahkarnah Konstitusi suafu penanganan perkara.
Jimly A'sshiddiqie rnengungkap- Jimly mengambil contoh di
kan, banyalmya terpidana yang Italia dan Belanda Di Belanda,
mengajukan upaya hukum luar PK tak dibatasi, tetapi dalarn kubiasa peninjauan kembali hingga run 1 5 tahun ( 1980- 1995)

lebih dari sekali

menunjukkan
ada masalah dalarn sistem peradilan. Oleh karena itu, perlu ada
evaluasi.

hanya

ada tiga atau empat pengajuan


PK Para ahli pun berpandahgffi,
jika berkaitan dengan hak asasi
manusia (perkara pidana),

tidak

"Idealnya peninjauan kembali perlu ada pembatasan upaya hu(PK) itu tidak berkali-kali, tapi kum terutarna jika ditemukan
juga tidak perlu dibatasi karena fakta yang sarna sekali belum
dengan sendirinya tidak ada. Jika
sistern peradilannya sudah baik,
tidak mungkin ada PK berulang
kali," ujar Jimly.

Menurut dia, tidak ada


batasan

PK di

pem-

negara-negara de-

dipertimbangkan.

"Saat pufusan MK keluar tentang PK lebih dari sekali, saya di


Roma Saya bertemu dengan

ke-

tua MK dan MA di sana Saya


tanyakan, di sana berapa kali PK
boleh diajukan. Mereka bilang

ngan sistem hukum yang sudah


mapan. Narnun, jarang ada ter- tidak ada pembatasan. Narnun,
pidana mengajukan PK Hal ini seingat mereka, PK baru ada satu
terjadi karena proses peradilan kali," kata Jimly.
mereka sudah matang. Tidak ada Menyusul Surat Edaran MA

34

KOMPAS (12 Januari 2015)

(SEMA) terkait upaya PK


pidana yang hanya sekali,

lola dengan baik, perlu ada permanent dialogue, antara MA dan


mengungkapkan, MA dan MK MK harus punya pergaulan inteperlu membangun dialog penna- lektual. Dunia kehakiman itu dunen atau dialog intelektual. Di- nia kaum intelektual," ujarnya
alog tersebut penting agar ada Menurut Jimly, hal itu menjadi
kesarnaan ca.ra membaca per- tugas ketua baru MK Ia berharap
kembangan sistem nofina Hal ketua baru MK bisa memahami
itu jugu penting supaya kedua lembaga kehakiman itu sebagai
lembaga tak mudah dipertenlembaga kaum intelektual. "Kita,
kasus

Jimly

tangkan.

kan, bukan

menang-menangan,

Masalah antara MA dan MK, tapi MK itu mengadili jalan pitambah Jimly, terjadi di semua kiran. MA juga begitu," ujarnya
negara yang memiliki MK. Masalah itu terjadi dalarn 2A bhun Direktur Populi Center Nico
pertama MK berdiri. Putusan Harjanto berpendapat, perbedaMK diabaikan MA, dan putusan an pendapat antara MK dan MA

MA dinilai-nilai oleh MK.


"Di kita lebih bagus tak sarnpai
terlalu jauh. Tapi, ini perlu dike-

soal PK merupakan hal wajar


sehingga tidak perlu terlalu di-

permasalahkan.

35

Di negara maju,

KOMPAS (12 Januari 20i5

seperti Amerika Serikat ptrn,

ke-

rap terjadi fenomena seperti itu.

UU Mahkamah Agung.

Dengan berpijak pada dua


yang tidak dibatalkan MK

Seperti diberitakan, MK
melalui putusan Nomor

sebu! MA pun tetap

34/PUU-XU2013 tanggal6 Maret permohonan

zAM

menyatakan,

PK boleh di-

ajukan tak hanya sekali. Namun,


MA, melalui SEMA Nomor 7 Tahun 2A14 bnggal 31 Desember
2014 menyatakan, PK dalam perkara pidana dibatasi hanya satu

I.IU
ter-

berpendapat

PK dalam perkara

pidana dibatasi hanya satu kali.

Berdasarkan data MA, mayoritas PK ditolak MA. Tahun ZA13


misalnya, ada 188 putusan PK

untuk jenis perkara pidana khusus) seperti narkotika dan koDalam putusan Nomor
rupsi. Dari jumlah itu, 162 pK
34lPtru-XU2013, MK menyara- atau sekitar 86 persen ditolak
kan, Pasal 268 Ayat 3 KUIIAP MA. Tahun 2074, persentase PK
yang berbunyi, "Permintaan pK yang dikabulkan menurun. Dari
atas suatu putusan hanya dapat 168 putusan PK untuk pidana
dilakukan satu kali saja", ber- khusus, sebanyak 158 PK atau 94
tentangan dengan konstifusi se- persen ditolak. (ANA/FAJ)
hingga tidak mempunyai kekukali.

atan hukum mengikat.

Dalarn pertimbangan hukumDyft, MK berpendapat bahwa PK


bertujuan untuk menemukan

ke-

adilan. Menurut MK, Keadilan


tidaklah dibatasi waktu, dan

harus melindungi
HAM siapa pun yang mencari
pengadilan

keadilan dan kebenaran.

Sementara

itu, dalam

SEMA

DAI4, MA menyatakan putusan


MK hanya membatalkan Pasal
7

268 Ayat 3 KIIHAP. Padahal, ketentuan PK hanya sekali tidak


hanya diatur dalam Pasal 268
Ayat 3 KUHAP, tetapi juga dalam
Pasal

24 Ayat 2 UU Kekuasaan

Kehakiman dan Pasal 66 Ayat

36

MEDIA INDONESIA (12

Januari 201

KY Akan Panggil suhartoyo Dalam waktu


Dekat
KOMISI Yudisial masih terus melanjutkan proses penyidikan dugaan pelanggaran
kode etik terhadap hakim mahkamah konstitusi Suhartoyo. Wakil fetua Ky
Imam Anshori Saleh menjelaskan ada keganjilan pada keberangkatan Suhartoyo ke Singapura.

Dirinya menjelaskan yang bersangkutan pergi ke Singapura hanya dalam

hari. Di

samping itu,

Imam

mengungkapkan

Ky

satu

akan

mengklarifikasi keberangkatan alasan keluarga Suhartoyo pergi ke Singapura

karena wakfunya bersamaan dengan Sujiono Timan. Karena


dalam waktu dekat

KY akan memanggil istri Suhartoyo

itu,

bersama dengan keluarga

dari Sujiono Timan. Setelah itu, Suhartoyo akan

dimintai

keterangan terkait hal itu.

"Kasus itu memang ketika dia masih men- jadi Ketua PN lakarta Selatan.
Keluarga Pak Suhartoyo pergi ke Singapura bareng dengan

keluarga pak Timan. Hanya sekian j u- balik iagi ke Jakarta. Itu yang kami
klarifikasi lagi," papar Iman kellada Media lndonesia, kemarin.

Imam mengungkapkan pemeriksaan ini sudah hampir masuk pada tahap akhir.

untuk semen tara, pihaknya masih fokus pada

dugaan

pelanggaran kode etik atas dibebaskannya Sudjiono Timan, terpidana kasus dana

talangan bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

ketika

Suhartoyo masih menjadi ketua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"KY fokus pada dugaan pelanggaran kode etik yang terakhir terkait peninjauan
kembali Saudara Sujiono Timan karena memang dia (Suhartoyo) masih menjabat

kepala ketua PN Jakarta Selatan. Memang hanya berkaitan

de-

ngan kode etik bisa luas lebih jauh misalnya ada pemberian sesuatu kalau tidak
segera melapor terkena pidana," papar lmam.

Sebelumnya, Suhartoyo membantah

ke

Singapura terkait jelang putusan

peninjauan kembali kasus Sujiono Timan. "Itu omong kosong. Di dokumen saya,
saya tidak pernah bolak-balik ke Singapura sebanyak 18 kali. ltu hanya tiga kali,"
ujarnya di Istana Negara, Rabu (7ll). (IndiP-s)

37

MEDIA INDONESIA (12 Januari 2015)

Pemilihan Kapolri Bakal Mulus


Mayoritas

fraksi

Gunawan

sebagai

di DPR menilai
figur yang tepat
Polri di masa

Budi
untuk

memimpin
institusi
menggantikan Jenderal Sutarman.
ASTRI NOVARTA

Joko Widodo telah


menunjuk Komisaris Jenderal
Budi
Gunawan
sebagai calon tunggal Kapolri.
Surat penunjukan tersebut
sudah dikirimkan ke pirnpinan DPR pada [urnat (9/1)

depan

secara gamblang menyatakan fraksinya


mendukung pencalonan Budi Gunawan

PRESIDEN

untuk menggantikan j enderal Sutarman.


"Jika menoleh ke belakang, sejarah fit and proper
test calon Kapolri maupun
Panglima TNI di DPR, ujungmenerlma
uJungnya
DPR
usulan presiden. Dan menup.etang.
rut saya, calon yang diajukan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 20A2 presiden
lnl
sebenarnya
tentang Polri- menyatakan presiden telah
kualifikasi
memenuhi
dalam mengangkat kapolri harus sebagai Kapolri. Paling tidak dia pernah
mendapatkan
persetujuan memimpin wilayah menjadi kapolda

dari DPR. Anggota DPR akan


memulai mas a persidangan
kedua tahun sidang 2AI42015 pada hari ini, setelah reses sebulan ejak pertengahan Desember

Sebelum

2l)14.
memberikan

dua kali," jelasnya di

Jakartq

kemarin.

Berkenaan dengan
rekening gendut,
mengatakan Komisi

riode lalu

klarifikasi

telah

dari
Danuri,

isu

Bambang

ru

pemendapat

Bambang

Kapolri
DPR terlebih da- Hendarso
hulu menggelar uji kepatutan ketika itu. "Penjelasan itu
yang
dan kelayakan. Namun, tam- menyatakan bahwa
paknya proses di DPR bakal bersangkutan (Bu di
Guberlangsung mulus karena nawan) sudah diperiksa institusi Polri
Budi Gunawan dinilai sebagai dan hasilnya elear," tandasnya.

persetujuan,

calon yang tepat.

Anggota Komisi III


dari F-PG Bambang

Intelektual
DPR
Soesatyo

Anggota Komisi III


F-PAN Tjatur Sapto Edy

38

dari

juga

UEDIA INDONESIA (12 Januari 2015

tiarap
Isu adanya rekening
gendut di institusi polri
tidak relevan untuk
dipersoalkan lagi saat ini
karena masalah tersebut
sudah diklarifikasi secara
tuntas oleh Bambang
Ilendarso Oanuri, Kapolri
periode 2008-2010.

menjadikan
musuh. (PollP-3)

Menurutnya, Budi Gunawan


sangat tepat menggantikan
Sutarman karena rekam jejaknya cukup baik dan merupakan salah satu intelektual
dan konseptor Polri.

Dia mengakui yang bersangkutan sempat dikaitkan


dengan dugaan kepemilikan
rekening

gendut.

Narnun;

menurut dia, isu


tersebut
sudah diklarifikasi oleh sejumlah pihak. "Beliau memang disangkutkan dengan
rekening gendut, tapi itu kan
sudah diklarifikasi oleh internal Polri, PPATK, serta KPK
sendiri," pungkasnya.
Ketua

Presidium

Indone-

sia Police watch.Neta Pane,


mengaku heran melihat sikap KPK dan ICW yang selalu
rekening

meributkan

KPK

mengutamakan

koordinasi dan bekerja


dengan Polri ketirnbang

masalah

gendut perwlra
kepolisian menjelang pemilihan Kapolri baru. Ia ber-

4A

Polri

sarna

terus
sebagai

KOMPAS (15 Januari 2015

IIUBTINGAN LEMBAGA MEMBAIK

MA Minta Dilibatkan dalam Pembahasan

PP

tentang Peninjauan Kembali

KOMPAS/RIZA FATHONI
Wakil Presiden Jusuf Kaila memberikan ucapan selamat kepada Wakil Ketua N{K Anwar
Usman ftedua kanan) setelah sidang Pasca Kefua Mahkamah Konstitusi yang baru, Arief
Hidayat (kedua kiri), dan Hidayat terpiiih secara aklamasi dalam pemilih Ketu MK Pencetus
pengucapan sumpah di gedung MK, Jakarta. Rabu 04(1). Arief Usman terpilih menjadi
Wakil Ketua MK menggantikan Hamdan Zoelva yang habis masa jabatannya Adapun
Anwar

41,

KOMPAS (15 Januari

JAKARTA,
KOMPAS
Hubungan antara Mahkamah Agung
dan Mahkamah Konstitusi sebagai
pelaksana kekuasaan kehakiman ke
depan diharapkan bisa lebih baik, MA
juga diharapkan ikut terlibat

ujar Hatta saat menghadiri pengucapan


hakim
konstitusi

sumpah

Arief Hidayat dan Anwar

Usman

sebagai Ketua dan Wakil Ketua


gedung MK, Rabu (1411).

MK di

dalam

pembahasan perafuran Hadlr dalam acara tersebut


pemerintah untuk melaksanakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua
putusan MK terkait pK lebih dari Dewan Perwakilan Daerah Irman
sekali.
Gusrnan, Kefua Komisi Yudisial

Harapan

tua

itu

Suparman Marzuki, sejumlah menteri


dan pimpinan DPR

disampaikan Ke- Kabinet Kerja,


Mahkamah Agung Hatta Ali

terkait pro-kontra mengenai berapa kali


peninjauan kembali (PR) pidana bisa
dilakukan menyusul putusan MK yang
menghapus ketentuan PK hanya sekali
dalam Pasal 268 Ayat (3) Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUFIAP). MA mengeluarkan Surat
Edaran Nomor I Tahun 2014 yang
intinya mengatur PK pidana hanya

Sebelumny4 Arief Hidayat sempat


mengkritik lembaga negara yang tak
melaksanakan putusan MK. Langkah
itu dinilai sebagai pembangkangan
terhadap putusan MK.

"Kita secara umum punya rasa


keprihatinan kalau
terjadi

ketidakpatuhan pada putusan MK.


Secara lebih tegas itu bisa dikatakan
disobedient terhadap putusan MK,
"Siapa bilang (hubungan kami) tegang. pembangkangan terhadap putusan
Biasa-biasa saja Tapi ke depan bisa MK. Dan, kalau itu terjadi, itu
sekali.

lebih baik,"

42

KOMPAS (15 Januari

adalah pelanggaran terhadap konstitusi. Oleh karena itu, MK


mengapresiasi
merupakan the sole interpreter of semua lembaga negara dan masyarakat
constitution (penafsir
tertinggi yang dengan kesadaran penuh

MK

konstitusi).

Jadi, tidak bisa

mematuhi dan menjalankan putusanpufusan tersebut.

lembaga-Iembaga

negara yang ada itu menafsirkan sendiri

konstitusi sesuai kewenangannya," ujar


Arief dalam jumpa pers akhir pekan

lalu (Kontpas, 6/l).

Dalam sambutan kemarin, Arief


menyinggung kembali tentang sifat
putusan MK. Meski final dan mengikat,
pelaksanaan putusan MK tidak bisa
dipaksakan. Ini berbeda dengan
lembaga peradilan lain yang eksekusi
bisa dilakukan dengan paksa

Pembahasan PP

Ali berharap MA dilibatkan


dalam pembahasan PP untuk
melaksanakan putusan MK Nomor
Hatta

34{PIjU-XIL|20L3 terkait PK lebih dari

sekali. Alasannya, keterlibatan MA


penting mengingat MA adalah pihak
yang akan melaksanakan ketentuan
tersebut.

Rencana membuat PP terkait putusan


mengenai ilK lebih dari sekali itu
merupakan persetujuan bersama yang

MK

Menurut Arief, pelaksanaan putusan


MK sangat bergantung pada kesadaran dicapai dalam pertemuan antara
dan komitmen lembaga negara serta Menteri Koordinator Politik, Hukum,
masyarakat untuk mewujudkan negara dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijathukum yang konstitusional.

no; Menteri Hukum dan FIAM

43

KOMPAS (15 Januari

2015

Yasonna Hamonangan Laoly; Jaksa


Agung M Prasetyo; Kepala Bareskrim
Polri Suhardi Alius; Ketua Kamar
Pidana MA Artidjo Alkostar yang
didarnpingi Juru Bicara MA Suhadi;
anggota Komnas FIAM Siane Indriyani
dan Jimly Asshiddiqie; serta Kepala

Pusat Penelitian dan

Pengkajian

Koordinasi diperlukan

Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva


menilai, kesadaran setiap institusi dan

organ negara unfuk

putusan MK
pelaksanaan

melaksanakan
karena

penting
putusan MK

sangat

bergantung pada institusi tersebut.

Perkara MK Guntur Harnzah.

Pertemuan itu menyepakati tentang


pelaksanaan eksekusi bagi terpidana

mati dalam kasus narkoba yang

permohonan grasinya sudah ditolak


presiden, membuat PP terkait putusan
PK lebih dari sekali, dan menunda
keberlakuan putusan MK itu hingga ada
peraturan pelaksananya Pemerintah
akan mengatur secara lebih detail
tentang apa yang dimaksudkan dengan
novum (bukti barn, fakta baru, atau
persepsi barn), rentang waktu

pengajuan

PI, dan tata

Koordinasi antar lembaga jugu penting.

Ia

mengaku sebelumnya memang


ada rencana berkoordinasi dengan MA
untuk menyamakan persepsi dalam hal
implementasi putusan.
Sebelumnya, mantan Ketua MK Jimly
Asshiddiqie pun menyarankan perlu
adanya dialog intelekfual permanen

antara MA

dan MK untuk
membicarakan perkembangan noffnanonna hukum terbaru. (ANA)

cara

pengajuan.

44

KORAN SINDO (16 Januari 2015

Pl{ Jakpus Harus Segera Eksekusi putusan

BAI\I

JAKARTA - Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat (PN Jakpus) didesak

Apalagi jika pihak Tutut tak kunjung


membayar utangnya sebesar Rp510
miliar kepada PT Berkah Karya

segera mengeksekusi pufusan Badan


Arbitrase Nasional Indonesia (BAM)
terkait kasus kepemilikan Televisi
Pendidikan Indonesia (TPl).

Bersama.

Apalagi, PT Berkah Karya Bersama

bisa dipaksa oleh pengadilan. Harusnya


segera dibayar, "ungkapnya.

sudah mengajukan

"Kalau yang kalah masih bandel saja,

permohonan

eksekusi ke PN Jakpus.

Menurut Frans,

PT Berkah

Bersama bisa menyita aset


Pengamat hukum bisnis Frans Hendra
Winarta mengatakan, tidak ada alasan

lagi bagi PN Jakpus

untuk

Kurya

milik Tutut

jika pihak Tutut tak kunjung membayar


utangnya sebesar Rp510 miliar
sebagaimana keputusan BANI.

mengeksekusi putusan BANI.

"Harusnya setelah didaftarkan ke pN


Jakarta Pusat, segera dieksekusi,' ucap
Frans di Jakarta kemarin.
Menurutdia, PN Jakpus bisa melakukan

aanmaning (teguran pengadilan)


kepada Siti Hardiyanti Rukmana

"Digugat lagi saja oleh PT Berkah


Karya Bersama kalau Tutut tidak bayar

utangnya," sebutnya.

PT

(Tutut) selaku pihak yang kalah dalam


putusan BANI itu.

Gugatan

permohonan sita jaminan itu, ujarnya,


bisa didaftarkan ke pengadilan negeri
ataupun ke BANI kembali.

Berkah Karya Bersama

bisa

menjadikan putusan BANI tertanggal


12 Desember 2014 sebagai dasar
gugatan tersebut.

45

KORAN SINDO (16 Jangari 2015)

"Kalau dapat sita jaminan,

putusan

nanti berkuatan hukum, kemudian tidak


dilaksanakan juga (oleh Tutut) , aset
Tutut bisa dilelang untuk bayar utang
tadi,' ungkapnya.

Menurut Frans, itu hanya salah safu


alternatif solusi kebuntuan jika pihak
Tutut tak kunjung membayar utangnya

kepada

PT Berkah Karya

Ber-

sama.

"Iyu, sudah
beberapa

didaftarkan

ke

hari yang lalu,"

Menurut dia,

PN

kami

katanya.

Jakpus

sedang

mempelajari putusan BANI yang memenangkan PT Berkah Karya Bersama


atas sengketa kepemilikan saham TPI
itu. "Yang melaksanakan eksekusi PN
Jakarta Pusat nanti," sebutnya.

Kuasa hukum PT Berkah Karya


Bersama Andi F Simangunsong pun
membenarkan pihaknya sudah

"Harusnya yang kalah membayar mendaftarkan permohonan eksekusi


utangnya. Di negara yang normal, tidak putusan BANI ke PN Jakpus pada 5
ada alasan untuk tidak melaksanakan Januari 2015.
putusan, tapi sepertinya ada resistensi
dari pihak yang kalah (TutuQ sehingga Karena itu, pihaknya masih menanti
perlu digugat lagi kalau tidak mau proses yang akan berjalan di PN
melaksanakan vonis BANI, " paparnya.
Jakpus. Sedangkan PT Berkah Karya

Bersama, lattjutnya,

Humas PN Jakarta Pusat Jamaludin


Samosir membenarkan pihaknya sudah
menerima permohonan eksekusi yang
di- daftarkan PT Berkah Karya
Bersama (BKB).

sedang

mempersiapkan langkah-langkah untuk

eksekusi putusan BANI. "PT Berkah


sedang me- nyiapkan langkah-langkah
untuk eksekusi putusan BANI ataupun eksekusi jaminan-jaminan dari
kubu Tufut,'tufurnya.

46

IiORAN SINDO (16 Januari 2015

Nasib perkara sengketa TPI antara pT


Berkah Karya Bersarna dan Siti

Hardiyanti Rukmana (Tutut)

telah

diputuskan majelis hakim Pengadilan


Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) pada 12 Desember2}l4.

. dita angga/sindonews

47

TEMPO (18 Januari 2015

CELAII SEMPIT PENINJAUAN KEMBALI

Kejaksaan Bersiap Mengeksekusi Enam

Terpidana Hukuman Mati,

Perdebatan Hukum SoaI

Terganjal

pembatasan

Peninjauan Kembali
:.::]j:

48

...'.-'*-

-.'-..

TEMPO (18 Januari 2015)

SIDANG peninjauan kembali terpidana


mati Agus Hadi dan Pujo Lestari itu
berlangsung singkat, tak sampai satu

Agustus 2009 dan ditolak Mahkamah


Agung pada i3 januari 2011. Pada

sang

bali yang kedua, 15 Desember 2014,

jam. Itu pun tanpa dihadiri

narapidana alias sidang in absentia.

permohonan peninjauan

Agus dan Pujo tak mengajukan novum

atau buk-

"Saya tak berani

menghadirkan

kern-

ti baru. "Kami

hanya

menekankan pada kesalahan hakim,"

terpidana di sidang tanpa bantuan


pengawalan," kata Charles Lubis,
pengacara Agus dan Pujo, kepada
Tempo di Pengadilan Negeri Batam,

ujar Charles.

Kepulauan Riau, Kamis pekan lalu.

terorganisasi.

Agus Hadi alias Oki dan Pujo Lestari


bin Kateno divonis mati Pengadilan
Negeri Batam pada 23 Mei 2007.

Padahal, kata dia, kedua orang


itu hanya kurir biasa. "Hukuman mati

Keduanya terbukti bersalah membawa


12.209 butir pil ekstasi merek Toyota,
800 butir pil ekstasi merek Love, dan

Agus dan Pujo mengajukan perrnohonan peninjauan kembali yang kedua sete-

12.490 butir psikotropik jenis hoppy


five merek Erinim.
Agus dan Pujo sudah dua kali mengaju-

Menurut Charles, kedua kliennya disebut hhkim sebagai pengedar narkotik

seharusnya menyasar bandar. "

lah

mengetahui rencana pemerintah


akan mengeksekusi hukurnan mati
mereka.
Selain mereka berdua, ada empat orang

kan permohonan peninjauan kembali lagi yang akan dieksekusi. Mereka


(PK). Upaya hukum luar biasa ini adalah Gunawan Santoso, Tanjoni,
pertama kali mereka ajukan pada2}

Namaona Denis, dan Marco Archer.

49

TEMPO (18 Januari 2015

Keenam terpidana mati itu kini mendekam di penjara yang berbeda. Empat

dikurung

di

Nusakambangan, yakni
Gunawan, Tan, Namaona, dan Marco.
Adapun Agus dan Pujo mendekam di
Lembaga Pemasyarakatan Batam.

Program Indonesia bebas narkotik di-

canangkan di masa Presiden Susilo


Bambang Yudhoyono pada juni 2011.

Sepanjang

mas a

pemerintahan

Yudhoyono, sejak 2A04 hingga 2A14,


lima terpidana mati kasus narkotik telah
dieksekusi.

ANCAMAN segera

mengeksekusi

terpidana hukuman mati disampaikan


Presiden joko Widodo dalam kuliah
umum di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, awal Desember 2014.

Presiden menyatakan

menolak

permohonan grasi 64 terpidana mati


kasus narkotik. Alasan penolakan itu,
kata Presiden, lndonesia kini berada
dalam status darurat narkotik.
Dalam rapat kabinet terbatas sehari sebelum Natal, jokowi juga

Mereka antara lain warga negara


Nigeria, Malawi, Pakistan, dan lndia.
Di luar kasus narkotik, pemerintah
Yudhoyono telah mengeksekusi l3
terpidana mati kasus pidana umum
dan terorisme.

Namun rencana pemerintah jokowi


mengeksekusi enam terpidana hukum-

an mati ini tak

berjalan mulus.

Penyebabnya, para terpidana, lewat


pengacara mereka, "rnengulur waktu"

dengan rnenggunakan putusan


memerintahkan kejaksaan segera Mahkamah Konstitusi Nomor 34l?UUmengeksekusi hukuman mati. H*yu, xuza13.
eksekusi tersebut diutamakan untuk
terpidana narkotik-sebagai bagian dari
program "lndonesia Bebas Narkotika
pada 2075".

Putusan yang diketuk pada 6 Maret


2014 itu memang membuka peninjauan
kembali dilakukan berulang kali.

50

TEMPO (18 Januari 2At5

Permohonan uji materi atas pasal 26g


ayat 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara pidana

berkaitan dengan PK itu diajukan


Antasari Azhar, mantan Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi, yang terlibat
kasus pembunuhan.
Setelah diuji materi, bunyi pasal itu pun

berubah menjadi,

"permintaan

peninjauan kembali atas suatu putusan

hanya dapat dilakukan satu kali saja

kecuali terhadap alasan ditemukannya keadaan baru (novum) dapat


diajukan lebih dari sekali."

Menurut Wakil Ketua

Mahkamah

Agung Bidang Nonyudisial Suwardi,


putusan Mahkamah Konstitusi hanya
membatalkan Pasal 268 avat 3
KUII,{P.
Sedangkan pasal-pasal yang mengatur
peninjauan kembali di undang-undang
lain masih berlaku dan konstitusional.

Suwardi pun merujuk

pada

Undang-Undang Kekuasaan Hakim dan


Undang-Undang Mahkamah Agung,
yang menyebutkan permohonan

peninjauan kembali hanya boleh


diajukan satu kali.

Para hakim di Mahkamah Konstitudakpastian hukum, pada akhir si bereaksi keras atas terbitnya surat
Desember 2014, Mahkamah Agung edaran Mahkamah Agung itu.
Dengan alasan untuk menghindari keti-

mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah


Agung Nomor 7 Tahun 2014.

Menurut Kefua Mahkamah Konstitusi

Hamdan Zoe|va, pasal

tentang

Bertolak belakang dengan putusan peninjauan kembali dalam UndangMahkamah' Konstitusi, surat edaran Undang Kekuasaan Hakim dan UnMahkamah Agung itu malah membatasi dang-Undang Mahkamah Agung,
peninjauan kembali hanya satu kali.

dengan dikabulkannya permohonan uji


materi Antasari itu, secara tidak

51

TEMPO (18 Januari 2015)

langsung sudah dibatalkan Mahkamah


Konstitusi.

MARCO ARCHER

MOREIRA

CARDOSO
(Brasil)

Menurut ahli hukum tata negara yang


jugu rnantan Ketua Mahkamah Konstitu Menyelundupkan narkotik jenis kokain
si, Jimly Asshidiqie, untuk menjarnm seberat 13,4 kilogram.
keadilan, idealnya memang tak ada
pembatasan pengajuan pennohonan o Vonis: Pengadilan Negeri Tangerang,
peninjaua.n kembali. "Itu berkaitan
7044.

dengan hak asasi manusia.

Status: Ditahan
Pemasyarakatan

ENAM MENLNGGU MATI

di

Lernbaga
Nusa-

kambangan, menunggu info


jaksa eksekutor.

NAMAOI{A DENIS (Malawi)


Peredaran narkotik jenis heroin seberat
1.000 gram.

"Vonis: Pengadilan Negeri Tangerang,

2001.

Status: Ditahan

di

Lernbaga
Nusakambangan, menunggu informasr

PUJO LESTART

Pemasyarakatan

jaksa eksekutor.

Penyelundupan puluhan ribu butir


ekstasi dan happy five dari Malaysia ke
Batam pada 2006

52

TEI}IPO (18 Januari 2015

*
e

Vonis:

Pengadilan Negeri GTNAWAN SANTOSO

Batam, 2AA7.

Status: Ditahan

di

Lembaga
Batam,
mengajukan permohonan
peninjauan kembali kedua pada

Pemasyarakatan

15

Desbmber 2014. Dalam

Pembunuhan berencana di Pluit, Iakarta


Utara, pada 20A4. Korbannya Direktur
Utama PT Aneka Sakti Bakti (Asaba)
Boedyharto Angsono, Boedyharto
adalah mertua Gunawan.

sidang PK.

Vonis: Pengadilan Negeri Jakarta


Utara, 2AA4.

AGUSHADI
Penyelundupan puluhan ribu butir
ekstasidan happy fn\e dari Malaysia ke
Batam pada 2006.

*
c

*Status: Ditahan di

TAN

JONI

alias

ASENG

Pembunuhan satu keluarga di Baran,


Meral, Kepulauan Rjau, pada 2006.

" Vonis: Pengadilan Negeri


Pekanbaru Riau. 2006.
e Status: Ditahan di Lernbaga

Vonis: Pengadilan Negeri Batam,


2007

Lembaga

Pemasyarakatan Nu sakamban gan.

Status: Ditahan di Lembaga


Pemasyarakatan Batam,
mengajukan permohonan

Pemasyarakatan
Nusakambangan.

peninjauan Kembali kedua pada


15
Desember 2014.
Dalam proses sidang pK.

53

TEMPO (18 Januari 2015

Menurut Menteri Hukum dan HAM Sidang peninjauan kembali atas


Yasonna Laoly, pufusan Mahkamah kasus terpidana mati Agus Hadi dan
Konstitusi tentang peninjauan kembali Pujo Lestari di Pengadilan Negeri
lebih dari sekali memerlukan aturan Batam, Kepulauan Riau, Kamis
pelaksanaan.
pekan lalu.

Nah, pada pertemuan itu

disepakati

pengampunan atas tindak pidana yang


terpidana

penerbitan aturan baru tentang syarat

telah terjadi. "Artinya,

dan mekanisme peninjauan kembali.

mengaku salah dan tidak ada upaya


hukum lain yang dia ajukan," ujarnya.

Peraturan pelaksana itu antara lain akan

berisi pengertian novum, pembatasan

waktu, dan tata cara

Dua terpidana mati yang

telah

permohonan peninj auan kembali.

mengajukan pennohonan grasi adalah


Namaona Denis dan Marco Archer.

Selama regulasi baru itu belum keluar,


menurut Yasonna, surat edaran Mahka-

Menurut juru bicara Kejaksaan Agung,


Tony Spontana, kedua teqpidana mati

mah Agung yang

pengajuan

menyatakan

peninjauan kembali hanya satu kali


yang menjadi acuan para hakim.

ini

akan dieksekusi setelah

kedutaan negara asal mereka selesai.

Meski ada perdebatan, menurut Ya- Notifikasi


sonna, rencana eksekusi terpidana mati

yang ditolak grasinya tetap

akan

berjalan. Alasannya, grasi merupakan


permohonan

proses

notifikasi-pemberitahuan kepada pihak

juga menjadi semacam

pemberitahuan untuk keluarga terpida-

na. "Keluarga tak perlu hadir

atau

bertemu dulu dengan narapidana," kata


Tony.

54

TEMPO (18 Januari 2015

Adapun terhadap terpidana mati yang

telanjur mengajukan

permohonan

peninjauan kembali, kejaksaan akan


menunda eksekusi sampai ada put us an
Mahkamah Agung atas permohonan

peninjauan kembali itu. "Kami


menghormati proses yang sedang
berlangsung," ujar Jaksa Agung H.M.
Prasetyo,

Surat perintah eksekusi sudah diteken


dan diberikan kepada kepala kejaksaan
tinggi di lokasi eksekusi pada
Desember tahun lalu. Anggaran
pelaksanaan eksekusi sebesar Rp 200
juta untuk setiap narapidana, menurut
Basuni, jugu siap dikucurkan.
Sejauh

ini, Kejaksaan Agung memang

belum memberitakan secara


Nah, terhadap terpidana yang belum

resmi

lokasi eksekusi.

mengajukan permohonan peninjauan

kembali, kata Prasetyo, jika ingin Kepada Tempo, seorang pejabat di


menempuh upaya hukum terakhir Kejaksaan Agung menyatakan eksekusi
itu, harus menunggu dulu keluarnya akan dilakukan di Nusakambangan,
regulasi baru.
]awa Tengah. Tujuh tahun lalu, pada
2008, Nusakambangan juga dipilih
Dua terpidana mati yang beren- sebagai tempat eksekusi tiga terpidana
cana mengajukan permohonan mati kasus born Bali I, yakni Amrozi,
peninjauan kembali adalah Gunawan Mukhlas alias Ali Gufron, dan Imam
Santoso dan Tanjoni.

Samudra alias Abdul Aziz.

Jaksa Agung Tindak Pidana Umum Basuni Masyarif menyatakan kejaksaan


sebenarnya sudah siap melaksanakan
eksekusi keenam terpidana mati itu.

Ketiganya dieksekusi berbarengan di


Bukit Nirbaya, Nusakambangan.

55

TEMPO (18 Januari 2015

Dari pantauan Tempo, kegiatan di Der-

maga

Wijayapura-pintu

gerbang

menuju Nusakambangan-hingga pekan


lalu masih berjalan normal. Di sana
belum terlihat penjagaan ketat seperti
ketika Amrozi dan kawan-kawan akan
dieksekusi.

. YULIAWATI, ISTMAN M.P, DEWI


SUCL RLMBADI DALLE IBATAMI
ARIS ADRIANTO ICILACAPI

56

RAKYAT MERDEKA (20 Januari 2015)

TAK GENTAR DIGERTAK NEGARA ASING

Jaksa Agung Makin Berani Tembak Mati Napi

l{arkoba
Kejaksaan Agung tahun ini akan kembali mengeksekusi
gembong narkoba lagi. Jumlahnya lebih dari satu, beberapa di
antaranya Warga Negara Asing (WII{A). Pemerintah tak takut
kebijakan ini diprotes negara lain.
SETELAH mengeksekusi mati enam Jaksa Pras hanya bisa memastikan
gembong narkoba. Jaksa Agung HM bahwa eksekusi mati gelombang kedua
Prasetyo mengungkapkan, tahun ini itu dilaksanakan pada 2015 ini.
akan dieksekusi lagi terpidana mati
lainnya. Jumlahnya lebih dari 1 orang.
Ia juga belum bisa menyebutjumlah,
dan nama-nama terpidana mati yang
Ketika ditanya waktu eksekusi mati akan dieksekusi. "Pastinya lebih dari
gelornbang kedua dilaksanakan, Jaksa
Pras belum bisa menjawab.

1 orang," imbuhnya.

Kabar ini agaknya membuat Australia


ketar-ketir. Sebab dua warga negaranya
masuk dalam daftar terpidana hukuman

"Belum tahu (pelaksanaan eksekusi


mati gelombang kedua-red), kita lihat
nanti. Kita tidak mau ada sedikit pun mati.
lubang kelemahan kita. Nanti kalau
semuanya sudah beres," katanya saat

Makanya Perdana

Menteri

dijumpai di Gedung Kejaksaan Agung.

(PM) Australia Tony Abbott

Kebayoran Baru, Jakarta

mengirimkan surat kepada Presiden

kemarin.

Selatan,

Jokowi memohon agar


mengeksekusi kedua warganya.

57

telah

tidak

RAKYAT MERDEKA

Dua warga negara Australia yang Belanda dan Brasil memanggil duta
masuk daftar eksekusi mati adalah besamya dari Indonesia pasca warga
kelompok 'Bali Nine' yakni Myuran negaranya yang jadi terpidana kasus
Sukurnaran, dan Andrew Chan.
narkoba dieksekusi. Narnun 'gertakan' kedua negara ini tetap tak
Permohonan grasi Myuran Sukumaran
Jokowi
pada Desember lalu, sementara Andrew

mernbuat gentar pemerintahan JokowiJK

hasil

Ir{enteri Koordinator Politik, Hukum,


dan Keamanan (Menkopolhukam)
Tedjo Edhy Purdijatno menilai wajar
saja jika kedua negara itu mengambil

telah ditolak oleh Presiden

Chan rnasih menunggu

permohonan grasinya.

Terkait hal itu, Jaksa pras

tegas

mengatakan tak akan berpengaruh.


"Kita tetap tidak akan surut, tidak .akan
mundur. Kalaupun mereka katakan
begitu, itu hak mereka," kata Pras.
Prasetyo menjelaskan negara lain punya
hak untuk protes silakan, tapi Indonesia

sikap seperti itu.

"Itu hak mereka memanggil (duta


besamya). Saya harap mereka
menghormati hukum negara kita," ujar
Menteri Tedjo di Istana Negara, Jakarta
Pusat kemarin.

punya kedaulatan hukum yang jugu

harus dihormati semua pihak.


Jaksa Pras menilai saat

ini

Indonesia

sudah darurat narkoba.

Dampak dari kebrjakan mengeksekusi


terpidana mati bandar narkoba ini

Menteri Tedjo menegaskan, pemerintah


Indonesia akan tetap tegas menegakkan
hukum yang berlaku meski ditentang
negara lain. "Kita tak boleh lemah. Kalau lemah, kita akan diperlakukan
rendah," ujar Menteri Tedjo.

memang cukup terasa.

s8

RAKYAT MERDJKA (20 Januari 2015)

Meski begitu, Menreri Tedjo


menyakini, hubungan

lndonesia
dengan negara-negara asa terpidana
yang sudah dieksekusi, termasuk
Belanda dan Brasil akan baik-baik saja.

Juru bicara Kemenlu, Arrnanatha asir


mengungkapkan, pemanggilan dubes
keduanegara tidak berlaku pennanen.
"Pemanggilan dubes ke ibu kota
negaranya untuk memberi tahu apa

yang terjadi, apa yang

telah

Dua duta besar tersebut hanya untuk dilaksanakan, dan bagaimana ke


dimintai konsultasi oleh negara mereka depannya konsultasi sifatnya," kata
ihwal kondisi di Indonesia. "Saya Arrmanatha saat konferensi pers di
yakin mereka akan kembali lagi," Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat
kata Menteri Tedjo.

kemarin.

Senada, Menteri Luar Negeri Retno Dia menjelaskan, Kemenlu menerima


Marsudi membantah Belanda dan notifikasi, Minggu (18/01/15) pagi
Brasil menarik diplomatnya. "Kedua waktu Indonesia bagian barat (WlB)
dubes hanya dipanggil untuk dari Kedutaan Besar RI di Brasilia
berkonsultasi," kata Menteri Retono di berisi pemanggilan pulang dubes
Istana Kepresidenen.

Menlu Retno menambahkan pihaknya


telah menghubungi negara sahabat yang
warganya dieksekusi mati.

Brasil.

Sementara notifikasi

pemanggi-

lan dubes Belanda diterima sore di hari


yang sarna dari Kedubes RI di Belanda.

Ia meminta mereka menghormati


kedaulatan hukum Indonesia dan Dijelaskannya, penegakkan hukum
memahami, eksekusi mati tersebut bukan insiden diplomatik, jadi
sudah melewati serangkaian proses hubungan antara lndonesia dengan
hukum resmi.

Brasil dan Belanda akan baik-baik saja.

59

RAKYAT MERDEKA

Seperti diketahui, pemerintah sudah


mengeksekusi enam terpidana mati
kasus narkoba pada Minggu dinihari
lalu. Mereka adalah Rani Andriani alias
Melisa Aprilia (Indonesia), dan lima
warga negam asing yakni Marco
Archer Cardoso (Brasil), Ang Kiem
Soei alias Tommy Wrjaya (Belanda),
Namaona Denis (Malawi), Daniel
Enemuo Q.{igeria) dan Tran Thi Bich
Hanh (Vietnam). _ FAQIKAL

60

KORAN TEMPO

MA Kewalahan Tangani sengketa Pilkada

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung MA, Ridwan
Mansyur, di Gedung MA Jakarta, Rabu, 23 Januari 2013

6t

KORAI{ TEMPO

Peradilan khusus
menghemat waktu

Selasa ialu, DPR mengesahkan


Peraturan Pemerintah pengganti
Undang-Undang tentang pemilihan

bisa
dan

memberi kepastian hukum.

Kepala Daerah.

Tika Primandari
t i ka.

pr imandari@tempo.

JAKARTA -

c o.

Dalam beleid tersebut disebutkan,


sengketa pemilihan kepala daerah
ditangani oleh Mahkamah Agung

id

Kepala

Biro

mengatakan lembaganya

bakal

selama ini ditangani oleh Mahkamah


Konstitusi.

Hukum dan Hubungan Masyarakat


Mahkamah Agung, Ridwan Mansur,

Mahkamah Agung nantinya

harus

kewalahan menangani sengketa hasil


pemilihan kepala daerah serentak.

tinggi yang bertugas menyelesai-

Menurut Ridrvan, Mahkamah

kan sengketa hasil pilkada paling lama


14 hari sejak permohonan diajukan.

sudah
cukup direpotkan oleh kasus-kasus lain,
seperti perkara niaga, industri, dan

lingkungan.
"Sebenarnya lebih bagus ada lembaga

peradilan pemilu khusus," ujar Ridwan


ketika dihubungi kemarin.

menunjuk hakim ad hoc di pengadilan

Rencananya,

204 pernilihan

kepala

daerah digelar tahun ini. Aturan itu juga

mewajibkan Mahkamah menunjuk


empat pengadilan tinggi yang bakal
menyelesaikan sengketa.

62

KORAN TEMPO e2lanuari 2015

PENGADILAN TII{GGI YANG Ridwan memastikan lembaganya akan


MENANGANI
SENGKETA terus berdiskusi dengan pemerintah dan
DPR guna mencari formulasi yang
PILKADA SERENTAK
tepat menyangkut penyelesaian

Pengadilan Tinggi Medan

sengketa pilkada.

Pengadilan Tinggi Jakarta

Mahkamah Agung juga akan menerbitkan peraturan soal teknik penyelesaian

Pengadilan Tinggi Surabaya

sengketa pilkada.

Pengadilan Tinggi Makassar

Empat pengadilan tinggi

berdasarkan

itu

wilayah

bekerja

pemilihan

kepala daerah.

Menurut Ridwan, empat pengadilan

Hakim Agung Suhadi

mengatakan

Salah satunya, terkait dengan kriteria


hakim ad hoc yang memimpin sidang
sengketa. "(Perpu) kan baru disahkan,
kami akan bahas lebih lanjut," kata
Suhadi.

Anggota Komisi Pemilihan Umum,


Hadar Nafis Gumay, juga setuju
sengketa pilkada diselesaikan oleh

tinggi yang telah ditunjuk adalah lembaga peradilan khusus. Tujuannya,


Pengadilan Tinggi Jakarta, Medan, supaya proses hukum bisa berlangMakassar, dan Surabaya. "Kami harus

mencari upaya supaya


pengadilan

itu

mudah

sung cepat.

empat

dijangkau,"

katanya.

63

Rakyat Merdeka (22 Januari 2015)

ADITYA MUTTI ARIFFIN


ANTGGOTA KOMISI M DPR

Jaksa Tak Perlu Ragu Jalani Perintah Majelis

Hakim
Jika saksi terbukti melakukan pelanggaran, statusnya pun bisa berubah
tersangka.

"Perintah hakim yang memimpin


persidangan, bisa dijadikan pedoman
jaksa dalam menindaklanjuti perkara,"
katanya.

Aditya menyatakan, posisi

saksi

Direktur Operasional PT Duta Cifra


Laras (DCL) ini cukup dilematis.

Di

satu sisi, saksi mengetahui adanya

penyelewengan yang dilakukan


terdakwa. Tetapi di sisi lain, saksi juga
disebut oleh saksi lainlya berbuat
kejahatan.

"Itu perlu ditelusuri lebih jauh. Jenis


kejahatan ini bisa berbahaya jika
dibiarkan," ucapnya.

POLITISI PPP Aditya Mufti Ariffin


mengatakan, jaksa tak perlu ragu-ragu
menindaklanj uti perintah hakim.

Dia

sependapat dengan hakim yang


meminta jaksa mencermati adanya
transaksi fiktif di sini.

65

Rakyat Merdeka (22 Januari 20lS)

Selebihnya, ia pun meminta jaksa agar

tidak ragu-ragu melakukan proses


penyelidikan dan penyidikan baru.

"Tidak boleh ada pihak-pihak yang


1010s dari jerat hukum. Apapun
kesalahannya, perlu diproses secara
hukum," tandasnya.

Aditya bilang, perkara ini sangat pelik.

Karena itu, hakim dan jaksa yang


menyidangkan kasus ini perlu cerrnat.

Perkara pokok pada kasus ini sudah


diputus pengadilan. Sekalipun sidang
perkara ini merupakan kelanjutan dari
perkara besar yang sudah berkekuatan
hukum tetap, penelusuran perkara mesti
dilakukan secara profesional. - GPG

65

SUARA KARYA_Q1 Januari

20 1 5)

PERILAKU IIAK

MA Skors Hakim Setingkuh

Bawas

JAKARTA (Suara Karya):

TI dan WN digerebek

warga tengah
TI di Puri Nirwana,
Demak pada 14 November 2011 pukul

Badan

Pengawas (Bawas) Mahkamah Agung


(MA) menjatuhkan sanksi skorsing
selama dua (2) tahun terhadap hakim
Pengadilan Negeri (PN) Demak inisial

berduaan di rumah
23.00

TI. Dia terbukti

wIB.

Warga lalu menggeruduk

berselingkuh dengan
instruktur senam di kantornya, WN.

PN

Demak pekan lalu dan menuntut TI


dipecat sebagai hakim. Dalam aksi itu,

suami WN, Imam Hambali, ikut

Selain hukuman disiplin berat berupa


hakim non-palu selama dua tahun di
Pengadilan Tinggu (PT) Maluku Utara,

melakukan penggerebekan.

juga dipotong
sebagaimana diatur dalam PP Nomor

tunjangan TI

Bawas MA juga menjatuhkan hukuman

bagi 10 hakim di Jakarta, lagi-lagi


karena melanggar kode etik. Mereka

94 Tahun 2012 tentang Hak


Keuangan dan Fasilitas Hakim yang

dikenai sanksi bervariasi akibat


berbagai bentuk pelanggaran yang dilakukan.

Berada di bawah MA.

"TI

masuk dalarn daftar hukuman

selama

Oktober-Desembe

2014

bersama 11 hakim. Dari jumlah itu,


lima hakim jugu mendapatkan sanksi
berat," demikian tulis panitera MA

sebagaimana
MA, Kamis.

dilansir di

laman

Berdasarkan data yang dilansir laman


MA, sanksi sesungguhnya dijatuhkan

terhadap 39 hakim untuk periode


pemeriksaan Juni- September 2014.
Dari jumlah itu, 10 hakim di antaranya berfuzas di Jakarta.

67

SUARA KARYA (23 Januari 2015)

di Pengadilan Negeri (PN)


Jakarta Timur berinisial RH dijatuhi

Hakim

teguran lisan. RH dinilai melanggar poin 8 kode etik hakim tentang


Disiplin Tinggi.

Di PN

Jakarta Barat, 5 hakim dijatuhi


sanksi karena melanggar poin I kode
etik. Mereka inisial AS, FR" FB, H, dan

SH.

Di PN Jakarta Utara

hanya Set

yang dijatuhi hukuman

seting-

kat lebih tinggi yaitu peringatan tidak


puas secara tertulis.

Sedangkan tiga orang hakim di Jakarta


yang dijatuhi hukurnan berasal dari
Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan

yaitu Sfd, AM, dan AY.

Ketiganya

diberikan sanksi teguran lisan karena

bersikap tidak profesional


melanggar poin 10 kode
(Wilmar PI)

58

etik

atau

hakim.

MEDIA II{DONESIA (24 Januari 2015)

Eksekusi

Mati Tahap II Ditentukan

Pekan

Depan
KEJAKSAAN Agung tetap akan Dari data yang sudah dimelaksanakan putusan pengadilan terima jaksa agung, sebanyak
terkait eksekusi mati bagi terpidana delapan terpidana mati narkoba sudah
kasus narkotika dan pembunuhair ditolak grasinya dan langsung masuk
berencana yang sudah ditoiak grasinya
oieh presiden.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana menjelaskan, saat


ini kejaksaan sedang melakukan evaluasi pelaksanaan eksekusi mati terhadap
enam terpidana sebelumnya.

daftar tunggu eksekusi"

"Sampai hari ini ada delapan terpidana


mati narkoba yang ditolak grasinya.
Tujuh warga negara asing dan satu
warga negara lndonesia," imbuhnya.
Tony juga menuturkan Kejaksaan sebagai eksekutor funduk terhadap putusan

"Sekarang kami sedang melakukan pengadilan, termasuk keputusan atas


evaluasi dari pelaksanaan eksekusi hak hukum yang diajukan setiap terpitahap pefiama kemungkinan pekan dana mati.
depan selesai," jelasnya, kemarin.

Tidak hanya itu, sesuai


Dikatakan lebih lanjut, setelah hasil
evaluasi didapatkan pekan depan, Kejagung akan langsung menetapkan jadwal
pelaksanaan eksekusi tahap kedua.

dengan

instruksi presiden untuk terlebih dulu


melakukan eksekusi terhadap pelaku
narkotika.

69

MEDIA INDONESIA (24 Januari 2015)

Semen tara itu, pengacara dua terpidana

mati kelompok 'Bali Nine',

yakni

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan


meminta pertimbangzur kembali dari
pihak terkait mengenai eksekusi mati
kedua narapidana berkewarganegaraan
Australia tersebut.

Julian McMahon, anggota

tim

pengacara dari Australia saat ditemui di

Lembaga Pemasyarakatan Denpasar di

Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali,


kemarin, menyatakan bahwa kedua

narapidana

itu

telah

banyak

menunjukkan perubahan yang lebih


baik.

"Situasi sekarang sudah berubah. Jika


tidak ada imbalan dari perubahan itu,

apa yang bisa diberikan

kepada

narapidana yang sudah memperbaiki

diri dan berubah untuk lebih

baik?"

kata Julian.

Saat menemui kedua narapidana nar-

koba itu, Julian menuturkan bahwa


keduanya telah berubah dan banyak
berkontribusi kepada warga binaan
lainnya. (SU/Ant/P-S)

70

MEDLA INDONESIA (27 Januari

201 5)

Pembiaran Iring Kaburnya Labora


PERMAINAN hukum

di

lembaga

pennasyarakatan (LP) masih saja


terjadi. Pemilik rekening gendut Aiptu
Labora Sitorus yang kabur dari LP So-

rong Papua hingga kini

masih

Direktur Dirjen Pemasyarakatan


Kemenkum dan HAM Handoyo
Sudrajat, kemarin, mengatakan
pihaknya baru sebatas mengetahui kejadian tersebut sebagai kalalaian

berkeliaran bebas.

petugasnya.

Tidak ada upaya serius dari pihak berwenang di sana untuk melacak dan
menangkap kembali terpidana kasus
pemilik rekening gendut yang divonis

"Kasus

itu

sudah

lama. Dia kan orang yang banyak


uang," ujarnya saat dihubungi Media
Indonesia.

15 tahun penjara itu.

menegaskan, meski saat ifu Labora


menjadi tahanan yang belum memiliki
kepastian hukum tetap, saat keluar
dengan alasan untuk berobat ke rumah
sakit Angkatan Laut, terpidana hanya
meminta izin kepada kepala LP.

Ia
Meski tidak mengakui secara gamblang
kemungkinan adanya tindakan suap dan
keengganan untuk mengusut kaburnya
terpidana Labora Sitorus dari tahanan
Sorong Papua, sampai saat ini Ditjen

Pemasyarakatan (Dirjen Pas)


Kementerian Hukum dan Hak Anehnya, pihak LP mengetahui jika
Asasi Manusia pun belum melakukan man tan anggota kepolisian ini seusai
tindakan konkret guna menyelidiki dirawat langsung pulang ke rumahnya
larinya terpidana hingga berujung pemberian sanksi tegas.

yang juga di Sorong,


menjemputnya
tahanan.

71

tidak

untuk kembali

ke

MEDIA INDONESIA (27 Januari 2015)

"Memang pada saat itu dari LP tidak


ada yafig mengawasi secara melekat
karena kami memang kekurangan orang
(sipir)," imbuhnya.
Saat di rumah sakit pun, berdasarkan
laporan yang diterima Handoyo, pihak

LP tidak ada yang

Sebanyak

diblokir Mabes Polri. Di tingkat kasasi,

Mahkamah Agung memvonisnya


dengan hukuman 15 tahun penjara
dan denda Rp 5 miliar subsider satu
tahun kurungan. (SU/P-2)

memantau dan

mengawasi Labora.
"Sekarang ini pihak rutan mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian

untuk mencari keberadaan Labora."


Labora Sitorus, polisi berpangkat aiptu,
menggegerkan publik karena memiliki

uang

di

60 rekening Labora sudah

rekening senilai Rp1,5 hi-

liun.

Dalam persidangan sebelumnya di


Pengadilan Tipikor Sorong, Labora
terbukti melakukan tindak pidana yakni
pernbalakan hutan liar dan penimbunan
BBM serta tindak pidana pencucian
uang.

72

KORAN SINDO (27 Januari 2015)

KODE ETIKHAKIM

Palsukan ldentitas, Hakim Tipikor Bakal


Dipecat
JAKARTA

Komisi Yudisial (KY) Imam pun mengungkapkan,

memutuskan membawa

kasus

hakim agung Ad Hoc Tipikor berinisial


SM dalam sidang Majelis Kehormatan
Hakim (MKH).

SM dinilai terbukti melakukan


etik berupa memal-

pelanggaran

sukan identitas untuk menikah lagi.

pun

merekomendasikan

pemalsuan

identitas sudah di- akui oleh SM dalam


pemeriksaan.

"Pidana itu," tandasnya. Bahkan,


tidak menutup kemungkinan KY
akan menyampaikan temuan
pelanggaran tersebut ke Bareskrim

KY Polri. lmam juga menyatakan

sanksi

menlusun surat dan

pemberhentian dengan tidak hormat

melayangkan

surat

terhadap SM.

pemecatan itu ke

MA.

sedang
segera

rekomendasi

"Pleno KY tadi siang (kemarin) sudah Mengenai rekomendasi pemecatan,


memutuskan untuk memberhentikan Imam meyakini MA akan menyetujui
dengan tidak hormat hakim agung Ad rekomendasi yang dilayangkan KY
Hoc Tipikor SM melalui MKH," tersebut, sebab data yang dimiliki KY

tandas Komisioner KY

Imam

sangat lengkap.

Anshori Saleh di Jakarta kemarin.

Iman menufurkan, pemalsuan identitas


merupakan pelanggaran kode etik berat,
yakni melakukan perbuatan tercela dan
tidak jujur.

"Sudah jelas persoalannya, data kita


lengkap dan sudah diakui oleh yang
bersangkutan. Ini kan masalah etik.
Biasanya yang jadi masalah kalau ada
irisan antara etik dan teknik yudisial,"
paparnya.

73

KORAN SINDO (27 Januari 2015)

Kepala Biro Hukum dan Humas MA


Ridwan Mansyur menyatakan, jika

memang ada

rekomendasi

pemberhentian dari KY pasti akan


dipertirnbangkan MA, sekalipun itu
mengenai hakim agung.

Namun, pihaknya pun

akan

memastikan Badan Pengawas (Bawas)

MA juga

melakukan pemeriksaan

terhadap SM. "Jadi nanti akan dibawa

dalam rapat pimpinan dan

me-

mutuskan apakah sependapat dengan


rekomendasi KY atau tidak," ungkap
Ridwan.
Sebelumnya hakim Ad Hoc Tipikor SM
diduga memalsukan identitas berupa

pekerjaan, umur? dan

stafus

perkawinan.

Dalam identitas palsunya, SM


mencantumkan pengacara sebagai
pekerjaan dan mengubah statusnya
sebagai jejaka meskipun sudah menikah

dan memiliki anak.

. nuruladriyana

74

TEMPO ( 27 Januari 2015)

KY

Sebut Bukti Kasus Hakim Suhartoyo

Makin Kuat
JAKARTA - Komisi Yudisial (KY) Menurut Imam, dalam satu perjalanan
menyatakan dugaan pelanggaran ke Singapura, Suhartoyo, istrinya, dan
kode etik oleh hakim konstitusi adik Sudjiono menggunakan pesaSuhartoyo makin terang-benderang. wat dan waktu pemberangkatan
yang sama.

Komisi telah mengantongi peng- "Hanya tempat duduknya yang tidak


akuan pegawai perusahaan agen berurutan walau sama-sama duduk di
perjalanan yang menjual tiket pesawat dari Jakarta ke Singapura atas
nama Suhartoyo dan istrinya.

"Tiket ternyata tidak dibeli langsung


oleh Suhartoyo, tapi oleh perusahaan
swasta. Kami masih selidiki itu
gratifikasi atau bukan," kata anggota Komisi Yudisial, Imam Anshori

kelas bisnis," kata dia. "Itu yang kami


selidiki, kok, bisa mereka bareng."

Serangkaian pemeriksaan tersebut


merupakan bagian dari penelusuran
KY terhadap dugaan pelanggaran
kode etik oleh Suhartoyo sewaktu
menjabat Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.

Saleh, kemarin.

Suhartoyo adalah hakim pemeriksa


memeriksa dua berkas peninjauan kembali terpidana

Pekan lalu, KY
orang dari dua agen tiket yang kasus Bantuan Likuiditas Bank
berbeda. Seorang lainnya diperiksa Indonesia, Sudjiono Timan. Sudjiono
terkait dengan pembeiian tiket atas divonis 15 tahun penjara oleh majelis
nama adik Sudj ionoTiman.

kasi pada Desember 2004.

75

TEMPO (27 lanuari 2015)

Namun, pada 2013, Mahkamah Agung


membebaskan Sudjiono melalui
peninjauan kembali.

Suhartoyo bahkan mengancam bakal

melaporkan anggota KY

ke

kepolisian jika ia masih terus difitnah.


"Saya enggak tahan," kata dia.

KY telah

mengantongi sejumlah
bulcti,' seperti tiket dan data imigrasi. Suhartoyo diduga bepergian ke Namun KY tidak gentar menghadapi
Singapura sebanyak 18 kali dalam ancaman tersebut dan tetaP akan
memeriksa istri Suhartoyo, adik
rentang Juni-Agustus 20 1 3.

Sudjiono,

serta

Periode itu bersamaan dengan "Pemeriksaan mereka


pemeriksaan berkas peninj auan kembali
Sudjiono oleh Pengadiian Negeri
Jakarta Selatan sebelum ditangani MA.

terakhir,"kata Imam.

AHMAD NUR HASIM


ADITYA

Kemarin, Suhartoyo belum bisa


dimintai tanggapan. Dia sebelum-

nya

mengatakan semua tudingan

yang dilontarkan KY itu

Suhartoyo.
nanti yang

tidak

benar.

Menurut Suhartoyo, dalam

rentang
Juni-Agustus 2013 itu, dirinya mernang

pergi ke' Singapura bersama istrinya,


tapi hanya satu kali. "Untuk keperluan
berobat dan membeli obat ibu saya,"
kata Suhartoyo.

76

REZA

Februari, Eksekusi Tahap Kedua


JAKARTA, KOMPAS -

Ekse-

kusi tahap kedua terpidana mati kasus


narkoba dimungkinkan pada Februari.

Keputusan ini' , mengacu pada hasil


evaluasi eksekusi tahap peftama yang

tengah dibahas dan

direneanakan

undang-

undang, 10- kasi bisa saja di luar


tempat yang menjatuhkan hukuman
selama pertimbangannya matang dan
alasannya jelas," ujar Tony.

Kejaksaan Agung telah

me-

ngantongi tujuh nama warga negara


asing dan satu warga negara Indonesia

selesai akhir bulan ini.

"Jika semua lanear, tak me-

"Tidak masalah. Sesuai

nufup

yang

akan

dieksekusi.

kemungkinan dilakukan bulan depan.


Yang pasti, hambatan dan kendala pada
tahap pertama diinventarisasi agar tak

ada ganjalan pada pelaksanaan selan-

Grasi mereka ditolak Presiden Joko


Widodo melalui keputusan presiden

jutnya," kata Kepala Pusat Pene- yang


rangan Hukum Kejaksaan Agung Tony
Tribagus Spontana di Ja- karta, Selasa
(27

masing-masing diterbitkan pada

30 Desember 20i4 serta 9 Januari dan


1

7 Januari 2015.

tl).

Di antara daftar itu, dua teqpidana mati


Tak hanya masalah waktu, 10 kasi atas nama Myuran Sukumaran dan
eksekusi juga diprediksi tak berubah, Andrew Chan adalah gembong narkoba
yaitu di Pulau Nusakambangan, Jawa kelompok Bali Nine.
Tengah. Apalagi, belakangan muneul
penolakan dari Gubernur Bali I Made Untuk dua terpidana mati ini, kuasa
Mangku Pastika terkait pelaksanaan hukum mereka, Todung Mulya Lubis,
eksekusi di Bali.
berencana mengajukan peninjauan
kembali.

77

KOMPAS (28 Januari 2015)

Todung tak mempennasalahkan grasi

adilan melalui berbagai upaya di-

Saat penangkapan, barang bukti yang


disita sebanyak 862,603 kilogram sabu
se- nilai Rp 1,7 triliun. Sisa barang
bukti sabu dijadikan alat bukti

izinkan bagi terpidana mati.

sidang.

yang ditolak oleh

Presiden

Joko Widodo. Menurut dia,

Terkait sikap tegas RI

ke-

pemusnahan itu hadir


dap kejahatan narkoba, Menko Kepala BNN Anang Iskandar, DiPolhukarn Tedjo Edhy Purdijatno rekfur Utama PT Angkasa Pura II
menyatakan, selain dengan penolakan Budi Karya, dan Kepala Kantor
grasi oleh presiden, pemerintah juga Bea Cukai Bandara lnternasional
memperketat pengawasan terhadap Soekarno- Hatta Okto Irianto.
terha-

Dalam

penyelundupan narkoba melalui jalur


laut.

Anang Iskandar menambahkan,

Tedjo

mengatakan

itu

seusai

menyaksikai pemusnahan barang bukti


penyelundupan sebanyak 185 kilogram
sabu

dan merapat ke

para

di

tengah laut
pelabuhan keeil di

tersangka bertransaksi

kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang,


Banten. (IANipIN)

di kawasan Bandara Internasional

Soekarno- Hatta, Tangerang, Selasa,


Barang bukti yang dimusnahkan adalah
sabu milik Wong Chi Ping (41), pria
asal Hongkong, salah seorang anggota
sindikat internasional yang ditangkap
Badan Narkotika Nasional (BNN),
Senin (5/1).

78

KOMPAS (28 Januari 2015

MANTAN IIAKTM DTVONIS 4 TAHUN

Pasti

Serefina

Sinaga Terbukti Menerima

Janji

Li

Mantan hakim Pengadilan Negeri Bandrurg Pasti Serefina Sinaga (tengah) meninggalkan
ruang sidang selesai dijatuhi hukuman 4 tahunpenjara oleh Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Bandung. Jawa. Barat, Selasa (2710. Pasti Serefina dijatuhi hukuman, karena oleh
majeiis hakim dinilai terbukti. menerima bagian suap dari kasus penyuapan terhadap
frakim Sefyabudi Tejocahyono sebesar Rp 500 juta serta peningkatan status hotel dari
bintang dua ke bintang tiga dari mantan Wali Kota Bandung DadaRosada.

BANDLING, KOMPAS - Majelis Sinaga, mantan hakim tinggi


Hakim Pengadilan Tindak Pidana Pengadilan Tinggi Bandung, dengan
Korupsi di Kota Bandung, Jawa Barat, pidana penjara selama empat tahun dan
Selasa (2711), memvonis Pasti Serefina

denda sebesar Rp 200

bulan kurungan.

79

juta subsider dua

KOMPAS (28 Januari 2015)

Vonis yang dijatuhkan

Pemerintah Kota Bandung Tahak:im yang diketuai Barita Lum- hun 2009-2010 menjatuhkan puban Gaol, dengan hakirn anggota tusan yang menguatkan putusan
Djoko Indiarto dan Basari Budhi Pengadilan Negeri Bandung, serPradianto, itu lebih rendah dari ta tidak menyeret Dada, Edi Sistunfutan jaksa penuntut umum, wadi (mantan Sekretaris Daerah
Jaksa menuntut Pasti dengan hu- Kota Bandung), serta Herry
kuman 11 tahun penjara dan den- Nurhayat (mantan Kepala Dinas
da Rp 200 juta subsider 6 bulan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Bandung) dalam kakurungan.
majelis

sus ini.

Majelis hakim dalam amar

pu-

tusannya menyatakan, Pasti ter- Sebagaimana diberitakan, dabukti menerima janji dari man- lam persidangan kasus bansos ini
tan Wall Kota Bandung Dada di PN Bandung, Ketua Majeiis
Rosada berupa surat izin per- Hakim Setyabudi Tejocahyono
setujuan peningkatan kelas Hotel pada 17 Desember 2412, menBumi Asih Jaya, Bandung, milik
Pasti, dari bintang dua menjadi jatuhkan vonis kepada Rocnman
bintang tiga
(pegawai Pemkot Bandung yang
mengurusi penyaluran dana banHal itu diberikan agar Pasti yang sos) dan kawan-kawan dengan
menjadi anggota majelis ha- hukuman satu tahun penjara dan
kim banding perkara tipikor pe- denda Rp 50 juta.
nyimpangan dana bantuan sosial

80

KOMPAS (28 Januari 2015)

Setyabudi dan anggota majelis hakim


lainnya, Ramlan Comel, juga menerima
suap dari Dada.

Dalam kasus

ini,

divonis 12 tahun

Setyabudi sudah
dan Rarnlan

penLjara

Cornel sudah divonis 7 tahun penjara.

Vonis Pasti jugu lebih ringan dari vonis


para terdakwa lainnya dalam kasus ini,
yaitu Dada (10 tahun penjara), Edi (8

Hal-hal

yang

meringankan,
menurut majelis hakim, Pasti belum

pernah dihukum selama persi angan


bersikap sopan, dan telah mengabdi
kepada bangsa dan negara hingga
pensiun.

"Hal-hal yang

memberatkan,

terdakwa sebagai hakim tidak

pe-

Toto Hutagalung yang

ka dalam gerakan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan


sebagai penegak hukum, terdakwa jugu tidak memberi contoh

orang kepercayaan Dada

yang baik kepada masyarakat.

pakan orang suruhan Toto (3 tahun 6

Perbuatan terdakwa

tahun penjara),

Henf'(5 tahun penjara),

merupakan
(7 tahun
penjara), serta Asep Triatna yang rnerubulan penjara).

mencederai
lembaga peradilan," kata Barita.

Tidak terbukti

Atas putusan hakim, jaksa

Hakim Basari saat membacakan amar


putusan menyatakan, terkait dakwaan

jaksa bahwa Pasti turut

menerima

hadiah atau uang sebesar Rp 500 juta


dari Dada, tidak terbukti.

dari

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


menyatakan pikir-pikir.

ifu penasihat hukum


terdakw4 Didit Wijayanto WiSementara

juy U menyatakan banding.

81

KOMPAS

"Selain banding, kami Juga Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan


akan melakukan perlawanan di Negeri Semarang mendakwa 14
pengadilan tinggi dengan mengajukan
eksepsi.

mantan anggota DPRD tersebut


korupsi dana asuransi sebesar Rp
1,7 miliar.

Kami memiliki rekaman video

saat

sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa Saat itu hakim menyatakan tidak ada bukti permuiaan
yang cukup untuk menetapkan

Tuntutan tersebut dibacakan


dalam sidang di Pengadilan tipikor Semarang yang diPimPi-

lau tidak ada bukti permulaan,


artinya penetapan terdakwa ha-

nintha Sibarani sebagai

klien

Ketua Majelis Hakim Anton Wl-

kami sebagai tersangka Ka- jantono dengan HastoPo

dan

Si-

hakim

anggota.

rus batal demi hukum.


Putusan ini jelas rnelawan hukum," ujar

Didit. Dia jugu

SUAP HAKTM KASUS KORUPSI


BA}{SOS KOTA BANDUNG

mempertimbang-

kan pula melaporkan majeiis

ha-

Kasus:

kim ke Komisi Yudisial.


Dugaan suap kepada Ramlan Comel,
anggota majelis hakim di Pengadilan
DPRD Kota Semarang periode 1999- Negeri Bandung dan anggota majelis
2A04, dituntut hukuman penjara 2 tahun
hingga 4 tahun, serta denda Rp 50 juta.

Di Jawa Tengah, L4

anggota

82

KOMPAS (28 Januari 2015)

hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat

Pasti Serefina Sinaga

dalam

penanganan kasus dugaan suap


bantuan sosial (bansos) Pemerintah

Kota,Bandung 2009-20 1 0.

22 Oktober 2013 KPK meminta pihak


Imigrasi untuk menc.egah kepergian ke
luar negeri 2 hakim yakni Ramlan
Comel dan Pasti Serefina Sinaga.

Pencegahan dilakukan

sampai

enam bulan.

19 November 2014 Ramlan Comel


dituntut 10 tahun penjara dan denda
Ramlan Comel dan Pasti Serefina Rp 75A juta subsider kurungan
Dakwaan:

Sinaga, didakwa ikut menerima


suap dari uang yang diberikan
mantan Wali Kota Bandung Dada
Rosada

ke

Setyabudi Teiocahyono,

ketua majelis hakim Pengadilan


lrlegeri Bandung dalam perkara
korupsi dana bansos.

tiga bulan penjara.


7 Oktober 2A14 Tersangka Kasus suap

perkara korupsi dana

bansos

Pemkot Bandung Ramlan Comel dan


Pasti Serefina Sinaga, menjalani sidang

perdana di

Pengadilan Tipikor

Bandung.

12 September 2013 KPK memeriksa


Pasti Serefina Sinaga sebagai saksi Awal Maret 2014 KPK menetapkan
terkait kasus dugaan suap bansos Ramlan dan Pasti sebagai tersangka
Pemkot Bandung.

kasus dugaan suap penanganan perkara


korupsi bansos Pemkot Bandung.

I}IFOGRAFIK, GT]NAWAN

83

MEDIA INDONESIA (28 Januari 2015)

KPK dan Polri Harus

Save Indonesia

Penyelesaian konflik antara KPK dan


Polri bukan untuk kepentingan orang-

Namun kalau ada pihak atau oknum

unfuk

depan.

ditindak tegas," ujar pengamat hukum


dari Universitas Indonesia, Chaudry
Sitompul, di Jakarta, kemarin.

ASTRI NOVARIA

Ia berharap semua yang dilakukan KPK

PERSETERUAN antara Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK)
dan Kepolisian Republik lndonesia

dalam menetapkan Komjen Pol Budi


Gunawan sebagai tersangka dan juga
Polri dalam menetapkan Wakil Ketua
KPK Bambang Widjojanto sebagai
tersangka perlu diselesaikan secara hu-

per orang, melainkan

kepentingan Bangsa dan negara di masa

(Polri) masih panas.

yang bermain

di air keruh harus

kum secara proporsional.


Berbagai pihak, termasuk Presiden joko
Widodo (Jokowi), tengah berupaya un-tuk mencari jalan penyelesaian yang

terbaik. Prinsipnya, institusi KPK dan


Polri harus diselamatkan.

"Kita berharap mereka tidak

mengada-ada. Apakah sangkaan itu

murni penegakan huklim atau oa motif


politik di batik itu, saya menilai sulit untuk mengatakan tidak ada motif
politik di batik Itu, pungkas Chaudry.

"Kita ambil hikmahnya saja, KPK dan


Polri harus diselamatkan. Bagaimana
memberdihkan kedua institusi itu, Keprihatinan akademisi
baik KPK maupun Polri jangan
Sementara itu, sebanyak 10 rektor
diserang.
perguruan tinggi negeri (PTN) se-jawa

84

MEDIA

Timur yang tergabung

dalam

Paguyuban Rektor PTN se-jatim


menyatakan KPK dan Polri harus
menggunakan kewenangan masing-

masing untuk srve

Indonesia
(menyelamatkan lndonesia), bukan

melancarkan

gerakan

untuk

sama-sarna

memiliki

kewenangan

penegakan hukum.

Namun, kewenangan

itu harus

kepentingan bangsa,

unfuk
bukan

menonjolkan kepentingan pribadi atau


oknum.

kepentingan pribadi.

"Semakin lama, perseteruan

"Untuk itu, rektor PTN


dan

polarisasi dalam penegakan hukum

se-Jatim

KPK dan Polri untuk


menujudkan harmonisasi penegakan
sepakat mendesak

KPK "Cian Polri sangat hukum secara struktural, submerugikan bangsa,


sehingga stansial, dan kulfural," kata
masyarakat akan semakin tidak percaya Rektor Unair Surabaya itu.
pada hukum," kata Ketua Paguyuban Relctor PTN se-jatim Harrnonisasi struktural, kata dia,
antara

H Fasich di Surabaya, kemarin.

merupakan keselarasan kelembagaan,

Didarnpingi sejumlah rektor PTN sejatim dalam pertemuan di Universitas

ialah keselarasan kewenangan.

Negeri Surabaya (Unesa), ia


menjelaskan rektor PTN se-jatim
menilai KPK, Polri, dan kejaksaan

sedangkan harmonisasi

substansial

Kemudian, harmonisasi kultural ialah


keselarasan bu- daya hukum yang
berorientasi pada kepentingan bangsa
dan negara.

85

MEDIA INDONESIA (28 Januari 2015)

"Karena itu, sikap mental dan pola pikir

untuk kepentingan seseorang at

au

kelompok harus dihindari jauh-jauh,"


tegasnya dalam pertemuan rutin yang
dihadiri delapan dari 10 rekfor PTN
se-jatim itu.

Saat ditanya, ke pihak manakah


pemyataan sikap itu akan disampaikan,
Guru Besar Farmasi Unair itu menyatakan pemyataan itu ditujukan

kepada

seluruh komponen bangsa, termasuk


KPK, Polri, dan kejaksaan.
Delapan reklor yang hadir ialah dari
Unair, Unesa, ITS, Unibraw,
Universitas Negeri Malang, Universitas
Jember, Unijoyo Bangkalan, dan UPN
Veteran Surabaya. Sementara itu, yang
absen ialah rektor IIIN Sunan Ampel
Surabaya dan IIIN Malik Ibrahim Malaog.(Ant/P-3)

86

SUARA KARYA (28 Januari 2015)

Kehadiran Saksi di PK Perkuat lYovum


Hal ini dapat dilakukan majelis hakim
PK untuk memberikan perangkat huPasal 263 hingga Pasal268 tIU , Nomor kum, baik menyangkut formil maupun
8 Tahun 1981 tentang KIIFIAP terkait materiil guna reformasi dalam sistem
pemanggilan saksi dalam sidang Pe- peradilan, " kata Djonggi.

JAKARTA (Suara Karya): DPR RI dan


Pemerintah diminta mengamandemen

ninjauan Kembali di Mahkamah Agung

(MA).

Djonggi yang jugu Ketua Bidang HAM


DPP I Kadin ini menjelaskan, upaya

Amandemen mendesak dilakukan PK sesuai pasal 263 KI-II{AP


lantaran belurn ada aturan khusus untuk
bila ditemukan
keadaan baru (novum).

menghadirkan saksi

bisa

dilakukan karena novum (keadaan batu)


serta munculnya kekhilafan dan keke-

liruan hakim dalam memu- tus suatu


perkara.

Usulan itu didampaikan

Djonggi
Manahan Simorangkir di hadapan tim
penguji saat mempertahankan diser-

Namun, Pasal 263-268 KUHAP tidak


mengatur pemanggilan saksi untuk

tasi dalam sidang terbuka progrum


Doktor Ilmu Hukum Universitas

menguatkan novum.

Jayaba;ra di Jakarta, Selasa (2111).

"Terpidana maupun kuasa hukum bisa

kesulitan menghadirkan saksi yang


"Perlu diatur pemanggilan saksi dalam erat kaitannya dengan novum untuk
persidangan PK guna menguatkan menemukan kebenaran materiil," kata
novum ' dari terpidana sehingga Djonggi.
fungsi kehadiran saksi bisa di tingkat
PK kasus pidana.

87

SUARA KARYA (28 Januari 2015)

Desertasi Djonggi berhasil meraih Dalam bedah desertasi 53, Djonggi


predikat Sangat Memuaskan. Tim mengangkat kerangka konseptual
penguji terdiri dari Prof Dr Komariah E penelitiannya tnenggunakan tiga
Sapardjaja sebagai promotor, dan tiga
ko-promotor yaitu Pror Dr Teguh Pra-

seQro,

Dr Yanto, dan Prof

Dr

lndrianto Seno Adji.

teori, grand theory menggunakan Teori


Negara Hukum, kedua Middle Range

Theory, dan ketiga teori

peradilan pidana. (Sadono)

Djonggl menyebutkan, alasan


mengambil desertasi bertema
pemanggilan saksi di sidang PK karena
pertama fungsi kehadiran saksi belurn pemah ada.
Padahal, kehadiran saksi dapat diterima untuk menguatkan novum dalam
perkara PK.
Padahal, tatacara kehadiran saksi untuk

menguatkan alat bukti baru dalam


perkara PK menurut KUI{AP dapat
memberi keadilan kepada terpidana.

88

sistem

SUARA KARYA (28 Januari 2015)

KY Rekomendasikan Pemecatan Hakrm


SM menuliskan pekerjaannya sebagai
pengacara dan mengubah statusnya

JAKARTA (Suara Karya):

Hakim ad hoc tindak

pidana

menjadi jejaka. Padahal

ia

sudah

Korupsi (tipikor) di Mahkamah Agung


(MA) berinisial SM direkomendasikan
untuk dipecat terkait tindak

menikah dan memiliki anak.

ke

MA

pidana

tersebut untuk ditindaklanjuti

dengan

pemalsuan

yang dilakukan guna

identitas
mengawini

perempuan.

Rekomendasi KY

pembentukan Majelis Kehormatan


Hakim (MKD. Nantinya, I\fl(FI akan

menentukan pemecatan

"Kami

(Komisi

Yudisial/KY)

merekomendasikan pemecatan terhadap

SM ke Mahkamah Agnng," ujar ko-

misioner KY, Imam

Anshori

Saleh, di Jakart4 Selasa (2711).

seo-

rang hakim.

Kepala Biro Hukum dan


Humas MA, Ridwan Mansyur,
mengaku belum menerima

surat

rekomendasi KY terkait kasus SM.

Yang bersangkutan, katanya,

sudah

Meski begitu, MA akan mempertimbangkan rekomendasi usul pemecatan


Hakim SM berasal dari jalur akademisi. terhadap hakim SM itu apakah bentuk
Selain memalsukan pekerjaan dan pelanggarannya masuk wilayah teknis
umur, SM juga memalsukan status yudisial
perkawinan untuk digunakan untuk tidak.
diperiksa dan mengaku bersalah.

menikah.

89

SUARA KARYA (28 Januari 2015)

"Kami akan membawa dahulu KY dan MA melalui MKH


rekomendasi itu ke dalam rapat sudah memecat hakim agung Ahmad
pimpinan untuk diputuskan apakah se-

Yamani terkait pemalsuan vonis terha-

pendapat atau tidak

dup gembong narkoba

dengan

Hengky

rekomendasi KY," kata Ridwan.

Gunawan.

Dia pun belum tahu pasti apakah Bawas


MA pernah memeriksa kasus dugaan

Meski KY dan MKH telah melaporkan


kasus itu ke Bareskrim Polri
atas dugaan pemalsuan akta otentik,

pemalsuan identitas SM.

hingga

kini Ahmad Yamani tak

Namun, katanya, setiap

kunjung dibawa ke pengadilan.

hasilnya ada pelanggaran

Ahmad Yamani memalsukan putusan


gembong narkotika Hengky Gunawan

laporan pengaduan masyarakat yang masuk


ke Bawas MA akan diperiksa. Jika
berat,

maka akan dibawa ke MKH.

menjadi 12 tahun dari sebelumnya


dijatuhi hukuman 15 tahun oleh majelis

Kasus-kasus perselingkuhan hakim hakim pimpinan Imron Anwari deselama ini begitu cepat ditanggapi baik ngan anggota Hakim Nyak Pha dan
oleh KY maupun Bawas MA. Ahmad Yamani sendiri" (Wilmar P)

Sebaliknya dengan pihak terkait lainnya

seperti Kepolisian dalam kaitan kasus


dugaan suap maupun perzinahan, terkesan diabaikan.

90

MEDIA INDONESIA (28 Januari 2015)

Eksekusi Mati Segera Diterbitkan


Cara mengajukan PK bagi terpidana
mati kasus narkoba akan dijabarkan

Ia mengatakan PP tersebut merupakan


tindak lanjut dari putusan Mahkamah

dalam peraturan itu.

Konstitusi (X/il() yang memperbolehkan


PK berulang.

SRI UTAMA

Adapun Kitab
SETIAP terpidana mati kasus narkoba

yang sudah ditolak grasinya oleh

Undang-Undang
hanya
memperbolehkan PK dilakukan sekali.

Hukum Pidana (KLIHP)

Presiden Joko Widodo dipastikan akan


segera dieksekusi.

Demikian
Direktorat

"Ketika putusan MK itu keluar, sempat


terjadi karut-rnarut, Terpidana mati
ditegaskan Direktur yang sudah ditolak grasinya oleh
Perundang-undangan

Kementerian Hukum

dan

HAM

Wicipto Setiadi di Jakart4 kemarin.

presiden berupaya mengajukan kembali

PK. Bila PP itu nanti rbit, tidak ada lagi

terpidana

yang grasinya

ditolak

mengajukan PK di atas PK, " tegas dia.

Menurut Wicipto, pihaknya tengah me-

nyiapkan peraturan pernerintah (PP)

Lebih jauh Wicipto mengatakan PP ter-

yang mengatur tentang eksekusi mati.

sebut akan menjabarkan

"Muara dari PP tersebut ialah terpidana

mengajukan PK bagi terpidana mati


kasus narkoba, perihal novum (bukti
baru) serta jangka wakfu untuk
mengajukan PK.

mati tidak bisa mengajukan peninjauan


kembali (PK) lebih dari sekali kiillka
grasinya ditolak presiden, " ujarnya.

9T

cata

MEDIA INDOI.{ESIA (28 Januari 2015)

"Saya optimistis PP itu sudah terbit Prioritaskan kasus narkoba


paling lambat dalam enam bulan ke
depan," imbuhnya.

Menurutnya, PP ten tang eksekusi mati

harus segera terbit agff Kejaksaan


Agung tidak keWalahan.
Pasalnya, Korps Adhyaksa ditargetkan
men ksekusi mati 10 terpidana dalam

satu tahun. "Karena PP belurn ada,


kejaksaan harus mengeksekusi 20
terpidana dalam setahun," imbuhnya.

Terkait novum, sambung Wicipto,


(MA) yang akan

Mahkamah Agung

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum


Ke.laksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) mengatakan pihaknya sebagai
eksekutor telah mengantongi 10 nama
terpidana mati narkoba yang akan
dieksekusi pada tahap kedua ini.
"Sampai saat ini yang akan didahulukan
untuk dieksekusi ialah terpidana
narkoba, sedangkan terpidana

pernbunuhan berencana akan


dieksekusi pada tahap selanjutflyd," jelas Tony kepada Media

Indonesia di Jakarta, kemarin.

menentukan apakah bukti tersebut baru


atau tidak.

Ia menambahkan, dari delapan terpidana narkoba yang telah ditolak

"PP itu juga mengatur bahwa MA grasinya, tujuh merupakan warga


adalah lembaga yang menentukan negara asing dan safu warga negara
sebuah bukti termasuk novum atau Indonesia.
tidak," tandas Wicipto.

92

MEDIA INDONESIA (28 Januari 2015)

"Semua tengah dipersiapkan sebelum


eksekusi," pukas dia.

Di sisi lain, Menteri KoordinatorBidang


Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko
Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno
menegaskan tidak ada keringanan bagi
para bandar narkoba yang telah divonis
mati.

"Apalagi

mereka

yang

menyelundupkan 862 kgsabu," katanya

di

sela-sela pemusnahan sabu di

Garbage Plan Bandara Soekarno-Hatta,


kemarin. (SIWP-S)

93

MEDIA INDONESIA (31 Januari 2015)

KY Ingatkan Hakim Jangan


Coba-coba Bermain Perkara
Komisi Yudisial menegaskan adanya hak publik

untuk

menuntut pengadilan dipimpin oleh hakim yang memiliki


kredibilitas tinggi dan kompetensi.
YAITYA FARTD NASUTIqN

memiliki kredibilitas tinggi, karena


pengadilan yang fair itu dihasilkan

KOMISI Yudisial' (KY) meminta para hakim yang memiliki kompetensi dan
supannan
hakim berlaku adil dalam menangani kredibilitas," kata
persidangan praperadilan Komisaris di Kantor KY, Jakarta.
Jenderal Budi Gunawan dan Wakil
Ketua Kornisi Pemberantasan Ko- Pengadilan Negeri Jakarta
rupsi (KPK) Bambang Wi- Selatan telah menjadwalkan
djojanto.

dua sidang sekaligus pada


Senin (212). Pertama, praperadilan dengan pemohon
kuasa huk,um Budi Gunawan
dan KPK sebagai termohon.
Sidang itu akan dipimpin hakim tunggal Sarpin Rizaldi

Ketua KY Suparman Marzuki, kemarin, mengatakan


pihaknya akan mengawasi
[alannya persidangan praperadilan, terutama persid.angan gugatan yang di- dan panitera Ayu Triyana.
ajukan Budi Gunawan yang
akan dilaksanakan Senin, 2 Pada sidang kedua, Budi
Februari 2015.
Gunawan dan Mabes Polri
menjadi termohon untuk
"Ptiblik punya hak untuk kasus penangkapan Wakil Kemenuntut pengadilan itu tua KPK BambangWidjojanto.
Sidang itu akan dipimpin
dip imp in oleh hakim yang
nakim tunggal suprapto dan
panitera Anwar.

94

MEDIA INDONESTA

(3

Januari 2015)

Suparman
mengatakan Ia mengatakan dirinya sebagai Kabares
meski Sarpin dan Suprapt- Krirn tidak boleh mengintervensi kepernah diadukan masyara- wenangan
penyidik dalam
kat ke KY, semua pengaduan melakukan penangkapan dan
itu tidak ada yang terbukti penyidikan.
karena minimnva data dan
hukti kOnkret.

"Jadi saya tidak boleh mengintervensi

"l.Jamun,

jalannya penyidikan. Saya sebagai


Kabareskrim mengawasi jalannya

semua

laporan

keputusan
di
itu tidak bisa ditindaklanjuti penyidikan,
karena tidak ada data da- lapangan adalah kewenangan

bukti," kata Suparman. Wewenang penyidik,u kata dia.


penyidik Di kesempatan berbeda
Kepala Badan Reserse Krimi- Budi Waseso juga
nal

(Kabareskrim)

Mabes
Polri Irjen Budi Waseso mepemborgolim
terngatakan
Bambang
hadap
Widjojanto
saat ditangkap akan
diperpetanggungjawabkan oleh

nyidik.

Jadi itu kewenangan penyidlk, nanti penyidik yarLg

mengungkapkan,

proses penang- kapan yang disertai


pernborgolan tersebut ada keten-

tuannya dan diatur

dalam

KU}IAP.

Budi Waseso dimintai kedelapan


terangannya oleh
komisioner Komnas
orallg
HAM yang berlangsung selama tiga jam.

" kata Budi


seusai dimintai keterangan oleh Sebelumnya Komnas IIAM

mempertanggungjawabkan
Komnas HAM kemarin,

melalui
menduga

penyelidikan
tirn
.adanya krirnina-

Budi mengaku dirinya ha- lisasi pimp in an KPK dalam


nya sebagai pengawas selaku penangkapan
dan penetapan
Kabareskrim daiarn penangBambang Widjotersangka
kapan Wakil Ketua Komisi janto serta
Iaporan-laporan
Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan tindak pidana yang
tersebut pada Iumar (2311) pe- dilakukan oleh pimpinan KPK
kan lalu.

lainnya. CNel/Pvl)
yahya
@mediaindonesia.com

95

MEDIA INDONESIA

(3

Januari 2015)

Terpidana

MatiMasih
Kuasi Bisnis
Narkoba
BNN
Agung

akan berkomunikasi
dengan Jaksa
jejak
tentang rekam
Mustofa yang
tiga kali
ketahuan
mengendahkan
sebaqai
LP
narkotika dari dalam

telah
bisnis
pertimbangan percepatan hukuman mati.

AKMAL FAUZI

SEPAK

terjangMustofa

dalammengendalikan

kapok. Tercatat sudah tiga kali


mengendalikan narkoba
dia
dari dalam LP," kata Kepala
B N, Anang Iskandar pada
saat jJ..hnpa Pers di Gedung

perdagangan
narkotika
dari
balik penjara BNN, Jumat (30/1)
bukan yang pertama kalinya.
Napi yang sudah divonis hu- hukuman mati. "Saya tidak
kuman mati pada 2004 kerena tahu dia salah satu napi yang
menyeludupkan 1,2 kg heroin akan dihukum mati selanjutnya pada Februari nanti atau
itu tercatat sudah tiga kali
bukan," tegasnya.

ustofa melakuan
dalian narkotika dari

pengen-

dalam

11 terpldana mati

Lembaga Pemasyarakatan.

Sementara itu,

Kejaksaan
menyampaikan ada

sudah dijatuhi Agung


mati pada 1 Sep- 11 terpidana mati yang akan
tember 2004, tapi dia tidak dieksekusi selanjutnya. Grasi
"Mustofa ini

hukuman

96

MEDIA INDONESIA (31 Januari 2015)

11 terpidana mati tersebut bel penguat sinyal untuk kotelah ditolak oleh Presiden munikasi,' kata Anang Untuk itu, kata
dia
[oko Widodo. Delapan orang Anang,
kasus narkotika dan tiga orang akan melakukan komunikasi
pidana umum. Dari delapan kepada jaksa Agung tentang
terpidana mati kasus narko- track record Mustofa sebagai
tika, tujuh di antaranya warga
negara asing dan satu orang Spontana menjelaskan dua
warga negara Indonesia.
terpidana mati asal Australia
Myuran Sukumaran dan AnKepala Pusat Penerangan drew Chan masuk daftar mesHukum Kejaksaan Agung.
kipun tengah mengajukan PK
Anang

mengatakan

pada

"Nonna yang berlaku

ialah

November 2012, Mustofa me- PK itu


tidak menghalangi
ngendalikan dua kurir unruk eksekusi. Yang bersangkutan
menyeludupkan 2,4 kg sabu sudah mengajukan grasi dan
dari Papua Nugini ke lndone- ditolak, kita memakai acuan
sia. Kemudian, pada 14 Agus- sesuai kesepakatan bersama
tus 2414, Mustofa kembali me- antara Jaksa Agung, Menkum

ngendalikan bisnis narkoba


dengan memerintahkan dua
kurir unfuk membawa 6,5 kg
sabu di Surabaya. "Terakhir
pada 25 Januari 2015, ia mengendalikan Dewi yang kami
tangkap di Jakarta."

dan HAM, Ivlenko Polhukam,


MA, dan sebagainya pada I
[anuari 2015,u papamya.

Terkait temp at pelaksanaan


eksekusi, Tony menyebut Nusakambangan masih menjadi
pertimbangan

Dalam

mengendalikan
narMustofa memanfaatkan

koba,
teknologi untuk berkomunikasi dengan kurir yang diperintahnya. "[adi dia memasang
kabel peranti penguat sinyal
di LP untuk berkomunikasi
dengan kurir. Walaupun sudah dipasangi jammer (alat
pengacak sinyal telepon genggam), dia memanfaatkan ka-

utama

Iaksa

Agung karenafaktor keamanan


dan pengamanan yang ideal.

Tony

jugu

anggaran Rp200

menyebutkan
o-

juta per

rang untuk eksekusi mati


meliputi biaya transportasi,
pengamanan, pemakaman,
serta akomodasi petugas yang
terlibat dalam proses eksekusi.
(oL{LD l+ lp-4)
akmal@mediaindone sia. com

97

MEDIA INDOI{ESIA (31 Januari 2015)

TERPIDANA MATI YANG AKAN DI EKSEKUSI

KASUS

NARKOBA

PEMBUNUHAN BERENCANA

. Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina)


. Miuran Sukumaran alias Mark
(Australia)
r Serge Areski Atlaoui (Prancis)
o Martin 'Anderson alias Belo
.
.
.

(Ghana)
Raheem Agbaje Salemi (Nigeria)
Rodrigo Gularta (Brazil)

Zainal Abidin (Indonesia)

98

.
.
.

Syofial alias Iyen

bin

Arwar

(Indonesia)
Harun Bin Ajis (Indonesia)

Sargawi alias
(Indonesia)

Ali Bin Sanusi

REPUBLIKA (31 Januari 2015)

PK Anggota Bali l.{ine


Tidak Halangi Eksekusi
Dessv Suciati Saputri

telah ditolak oleh

Bambang Norovono

Joko Widodo (Jokowi).

JAKARTA

Kejaksaan

Agung (Kejakgung) menegaskan, peninjauan kembali (PK)


yang diajukan dua terpidana
rnati kasus narkoba asal AustraLia, yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, tidak
akan rnenghalangi proses eksekusi rnati. Myuran dan Andrew adalah anggota [aringan
narkoba Bali Nine. "Ini (PK)
hak mereka yang kita hormati,
tapi apabila kita mengacu dan
PK tidak menghalangi eksekusi," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejakgung

Presiden

Kejakgung sendiri
telah
memastikan adanya proses
hukuman mati tahap kedua.
Kepastian ini
diungkapkan
J aksa Agung Prasetyo dalam
rapat dengan Komisi III DPR
Rabu (2811 "Eksekusi berikutnya, terpitlana dari Przurcis, Australia, Brasil, Ghana,
Kordova, Indonesia dan Filipina," kata Prasetyo.

menerangkan, pada 9
Januan 2015, Presiden Jokowi

Tony

menerbitkan empat

keppres

penolakan grasi bagi empat

Tony T Spontana, Jumat (30/1).

terpidana mati kasus narkoba


Bali Nine adalah kelompok Antara lain, Keppres VG 2015
jaringan narkoba beranggota- untuk terpidana mati Martin
kan sembilan warga negara Anderson alias Belo asal GhaAustralia yang ditangkap pada 17 April na dan Keppres zlG 2015 un2005 di Bali saat menyelundupkan tuk Zainal Abidin warga Inheroin seberat 8,2 kilogram dari Australia. Dua .dari sembilan terpidana

mati

oleh

donesia.

Dua

keppres lain,

yakni

Perigadilan Negeri Denpasar. Keppres 4lG 2015 untuk RaBalk Myuran rnaupun An- heem Agbaje Salami asal
drew, pemohonan grasinya Kordova dan Keppres slG

99

REPUBLIKA

(3

Januari 2015)

Z0l5 untuk Rodrigo Gularte kok, itu hukuman mati


asal Brasil. Tony mengatakan, ada di mana mana," ucap
keempat terpidana ini baru kemarin. _c07 ed: andri saubani
akan dieksekusi bersama tiga
terpidana mati yang belum
dieksekusi pada gelombang
pertama (18 Januari 2015).
"Koreksi untuk
(Raheem
Agbaje) Salami. Bukan dari
Kordova. Tapi, Nigeria," kata
Tony, Kamis (2911).

Menurut Tony, total sa at ini


Kejakgung memiliki 11 terpidana mati yang semua permo-

honan grasinya telah ditolak


Jokowi. Delapan di antaranya,
kata Tony, adalah terpidana
mati kasus narkoba, tennasuk
dua anggota Bali Nine. Narnun,
Tony menyatakan, Kejakgung
belum menentukan kepastian
temp at atau tanggal eksekusi
gelombang dua.

Menurut Wakil
Presiden
Jusuf Kalla (JK), pelaksanaan
hukuman" mati terhadap para
gembong narkoba akan terus
berjalan. JK pun menjelaskan,
pemerintah telah memberikan
penjelasan terhadap para duta
besar, termasuk kepada Australia. "Australia sudah ketemu, dubesnya sudah ketemu
kit a j elaskan. Dikatakan dubes pulang kan tidak ada yang
pulang, dia paham hukum kita

100

kan

IK,

SUARA KARYA (31 Januari 2015)


HUKUMAN MATI

KOMISI I : Presiden Jangan Takut


JAKARTA (Suara Karya):

Asasi Manusia)," ujar

politisi

Partai Golkar itu.

Prates keras dari luar

negeri
dan sejumlah elemen rnasyarakat di dalam negeri terterpidana
hadap eksekusi
mati bandar narkoba, dihamenyrrutkan
rapkan
pemerintah rnenelangkah

tidak

rapkannya. Sikap tegas itu,


menurut Wakil Ketua Komisi
I DPR R[, Tantowi Yahya, harus dilanjutkan terhadap ka'
sus serupa di masa datang.

Hal itu, menu rut dia, kamasalah penyalahgurena


naan narkoba di Indonesia
sudah pada titik yang mengkhawatirkan, sehingga perlu
hukuman yang berat bagi
paru pengedar dan bandar
narkoba.

juga
hukurnan
Begitu
yang
dilaksanaakan
mati
kan terhadap dua anggota
sindikat pengedar narkoba

yang tergabung dalam kelompok Bali ine. Tantowi


mendesak agar Menteri Luar
Negeri zu sudah harus melakukan lobi dengan Pemerintah Australia untuk mernberi pengertian bahwa hukuman mati adalah hukum Positif yang dianut Indonesia.
"Soal

dukung dan berada di belakang beliau. Apalagi, hukum-

gesekan

diplomasi

negara-negara

yang
daftar
masuk
warganya
merupakan fugas Kernente rian Luar
Pemerintah
Negeri.
memberikan pengerharus
kepada negara-negaru
tian
sahabat bahwa hukuman
dengan

"Presiden tidak perlu takut


menerapkan hukuman mati
bagi pengedar dan bandar mati itu
narkoba, karena rakyat men-

Australia

berkebangsaan

dilakukan

terhadaP

kejahatan yang digolongkan


sebagai exffa ordinary crime," ujar Tantowi.

an mati tidak ada dissenting Sebelurnnya, anggota Koopinion, kecuali dari Komnas rnisi III DPR dari Fraksi ParHAM (Komisi Nasional Hak tai Demokrat, Ruhut Sitom-

101

SUARA

KABIA

(31 Januari 2015)

pul,
menyatakan apresiasi beritahukan kepada masyanya
terhadap pemerintah rakat soal hukuman ini, biar
yang melaksanakan ekseku- semua tahu dan jer4" ujarsi terhadap terpidana mati nya menambahkan. { Sugandi}
kasus
narkoba. Eksekusi
itu, menurut dia, merupakan
komitmen pemerintah
untuk memberantas narkoba di wilayah hukurn Republik Indonesia.

"Saya sangat hargai kejaksaan cepat sekali rnelakukan perintah


presiden
memberantas narkoba. ltu

bukti
keberanian
tah meskipun ada
w-ga negara asing

pernerinbeberapa

terlibat"

kata Ruhut.

Bahkan, ia berbeda pandangan dengan sejumlah


anggota DPR yang menyatakan tidak setuju jika pelaksanaan eksekusi mati diliput
media.
Menurut
Ruhut,
eksekusi diliput media, justru akan menimbulkan efek
jera bagi para pelaku..
"Ekspos
gembong

nimbulkan
justru
borkan.
narkoba

na

dia

eksekusi.

eksekusi mat!
efek jera. .Jadi,
harus digembor-gemSelama ini, bandar
masih santai kare-

narkoba, bisa m--

tidak tahu akan diJadi lebih baik di-

742

You might also like