You are on page 1of 84

Warta Thomas

edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

DARI REDAKSI

BERKARYA DALAM SUKACITA


Ketika kepanitiaan Paskah 2015 dibentuk, kami yang ditunjuk sebagai tim Publikasi & Dokumentasi langsung menyusun strategi bagaimana menyelesaikan
tugas tersebut di tengah tugas kami sebagai pekerja. Karena keterbatasan waktu,
kami memperhitungkan tidak mungkin bila Warta Edisi Khusus Paskah ini terbit
pada saat Paskah.
Pertimbangan yang lain, kami ingin menjadikan Warta Edisi Khusus Paskah 2015
ini sebagai souvenir bagi umat Paroki St. Thomas. Kami pun mencoba untuk
menyajikan liputan seputar Pekan Suci yang selama ini selalu luput dari pemberitaan. Apalagi saat ini di Paroki St. Thomas bersamaan dengan momen pergantian Pengurus DPP, Stasi, Wilayah dan Lingkungan.
Penyusunan isi Warta Edisi Khusus plus pembagian tugas disesuaikan dengan
situasi dan kondisi anggota tim. Komunikasi antar-tim pun dibangun hampir
setiap saat untuk saling menginformasikan tugas maupun cek dan ricek tugas.
Meski komunikasi kami terbantu dengan adanya teknologi, terutama gadget, bila
tanpa tatap muka kami tetap merasa kurang. Secara berkala kami mengadakan
tatap muka sambil mengedit dan me-layout artikel-artikel yang sudah masuk.
Dan inilah hasil kerja sama kami yang bisa kami sajikan dalam Warta Edisi
Khusus Paskah 2015. Berbagai artikel dari berbagai penulis dan foto-foto berbagai
kegiatan kami sajikan secara full colors.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang indah dari tim Warta
ini. Terima kasih juga atas dukungan semua pihak hingga akhirnya kami dapat
menyelesaikan Warta Edisi Khusus Paskah 2015. Kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila pelayanan kami tidak memuaskan.
Kami berharap Warta Edisi Khusus Paskah 2015 ini bisa menjadi souvenir bagi
umat Paroki St. Thomas.
Selamat Paskah! Tuhan memberkati kita semua.
Tim Warta Thomas Edisi Khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Redaksi
Penanggung Jawab:
DPP St. Thomas
Pemimpin Redaksi:
Antonius Purnawan KH.
Editor:
Katharina Tatik
Redaksi:
Petrus JS
K. Tatik Wardayati
Ign. Donny Dwitama
Agatha Sandra
Carolina Astri Revinas
Layout/Setting:
Yudistiro Sampurno
F. Kristiyono
Iklan:
Tim Dana Panitia Paskah
Distribusi:
Tim Warta
Ketua Wilayah

DAFTAR

ISI

Sambutan Panitia Paskah 6


Sambutan Pastor Paroki 7
Kemenangan atas
Kebangkitan Kristus
dalam Keluarga Allah

10

Gereja, Rumah Iman Kaum Muda 12


Man Behind The Screen, 16
Spiritualitas Santo Yusuf,
Suami Santa Perawan Maria
Aku dan Panggilanku 18
Meneladan Perawan Maria 22
Jika Memang Belum Waktunya 24
Visi dan Misi
Paroki St. Thomas

28

Panggilan Menjadi Pengurus 32


Di Lingkup Gereja
Semakin Jauhkah Keberpihakan Kita 38
dengan Orang Miskin?
Proximal Processess; 42
Sumber Sukacita Keluarga Kristiani
Susunan Panitia
Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

46

48 Kegiatan
Donor Darah
48 Bina Iman Anak
49 Panitia in Action

50 OMK dan Harapan Mereka


53 OMK Dalam Tablo
54 Lomba Anak-anak
56 Misa Rabu Abu dan
Minggu Palma
57 Misa Kamis Putih
58 Ibadat Jumat Agung
59 Misa Malam Paskah
62 CREDIT UNION:
Gerakan Berbagi Sukacita
70 Misa Paskah Pagi

Tradisi Paskah di Dunia 74


80 Pekan Suci di Stasi BMR
Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN

PANITIA PASKAH
SALAM DAMAI DALAM KASIH KRISTUS,
Tahun 2015, Wilayah III Santo Paulus ketiban sampur sebagai Panitia Pelaksana Paskah 2015. Kami sudah membayangkan tugas ini tidak ringan, mampukah
kami melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan meriah sebagaimana
wilayah-wilayah lain.
Kalau tugas ini dianggap sebagai beban, tentunya akan dirasa semakin berat. Maka
kami menjadikan hal tersebut berkat dari Tuhan dan harus siap melaksanakan
tugas serta berusaha semaksimal mungkin agar semuanya dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
Karena panjangnya rangkaian kegiatan Paskah yang dimulai dari Rabu Abu (18
Februari 2015) sampai dengan Misa Lansia (11 April 2015), maka kami membentuk kepanitiaan, yang terdiri dari warga Wilayah III Santo Paulus. Kolaborasi orang
tua dan generasi muda di kepanitiaan bagaikan sebuah keluarga yang bersukacita
untuk menjalankan tugas.
Susunan kepanitiaan terbagi menjadi 2, yaitu bidang liturgi dan non liturgi. Kegiatan liturgi meliputi
penyiapan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan liturgi. Sementara kegiatan non
liturgi meliputi berbagai lomba untuk anak-anak dan remaja, Amplop Aksi Puasa Pembangunan,
penggalangan dana, bakti sosial, serta aksi sosial donor darah dan dokter gratis yang bekerja sama
dengan PSE Paroki. Tidak ketinggalan pula koordinasi petugas parkir dan keamanan.
Melalui diskusi kami melontarkan ide-ide kegiatan serta saling berkoordinasi antar-panitia. Tidak
hanya bertemu muka saja, komunikasi di antara anggota panitia pun kami lakukan melalui gadget
kami masing-masing. Berbagai aplikasi komunikasi kami pergunakan untuk itu, seperti Whatsapp,
BBM, atau SMS.
Pada kesempatan yang indah ini, kami menghaturkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan baik berupa moril maupun materiil kepada: seluruh Umat Paroki Santo Thomas, para Romo,
Frater, Suster, Dewan Pastoral Paroki, Ketua Stasi, para Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, OMK,
Kelompok Kategorial, dan Rekan-rekan Panitia. Juga kepada Mako Brimob Kelapa Dua, Tim Gegana, Tim Subdit Satwa, Polres Depok, Polsek Cimanggis, Koramil Cimanggis, Pengurus Masjid Agung
Mako Brimob. Para donatur, pemasang iklan, dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
per satu. Semoga segala sumbangsih yang telah diberikan, mendapat berkat dari Tuhan.
Kami menyadari bahwa dalam tugas pelayanan selama periode Paskah ini tidak mungkin dapat
memuaskan semua pihak. Untuk itu kepada Pastor Paroki, Pastor Rekan, dan seluruh umat Paroki
Santo Thomas, kami mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya dan setulus-tulusnya.
Semoga melalui perayaan Paskah tahun ini, kita semakin bersukacita menghadirkan Allah dalam
keluarga.
SELAMAT HARI PASKAH 2015, TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Felix Pranyatahadi
Ketua II

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN

PASTOR PAROKI
Umat Paroki St. Thomas yang terkasih,
Tema Paskah 2015 adalah Keluarga Sumber Sukacita. Mengapa tema
keluarga diangkat pada perayaan Paskah kali ini? Sebagaimana dimaklumkan oleh Bapa Paus Fransiskus, lewat Sinode Keluarga, dan dalam
pertemuan para Imam serta surat Gembala Uskup Bogor, Paskalis Bruno
Syukur. Paskah sebagai ungkapan misteri iman: Kristus Cahaya dunia,
Kristus puncak dari karya agung Allah sepanjang jaman, Kristus sebagai
Pusat Perjanjian Baru.
Kita merayakan persitiwa Paskah itu tidak hanya sehari, tetapi selama 40
hari sampai Hari Kenaikan Kristus ke surga. Perayaan itu kita isi dengan
permenungan dari bahan-bahan yang selama Prapaskah sudah kita perdalam. Apa saja yang harus kita lakukan dalam menumbuhkembangkan
iman kita?
Membangun kebersamaan dalam hidup persaudaraan kita. Pada saat kita
membaharui janji baptis, kita nyatakan pula kesediaan untuk mengamalkan panggilan dan tanggung jawab untuk menyejahterakan keluarga, komunitas basis, dan masyarakat.
Membangun kepekaan hati terhadap lingkungan sekitar kita. Kepekaan hati adalah tanda
kepedulian dan sikap berpihak dengan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh keluarga dan
masyarakat. Kepekaan hati juga menjadi awal lahirnya tindakan-tindakan positif yang kita lakukan
untuk memberi solusi terhadap persoalan di sekitar kita. Mungkin yang kita lakukan bukan
tindakan besar dan spektakuler, namun itu sudah berarti bahwa kita memulai sesuatu yang memberi pengaruh baik. Mulailah melatih kepekaan hati ini dalam keluarga, karena ini menjadi basis
untuk lingkungan yang lebih besar.
Membangun semangat murah hati dalam berbagi. Kita meyakini bahwa semua yang kita miliki
adalah berkat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk sesama. Kita pun meyakini bahwa
Allah berkehendak agar jangan seorang pun hidup dalam kekurangan. Untuk itulah kita mengisi
Paskah dengan amal kasih dan berbagi. Maka kita akan mengalami sikap murah hati, tidak pernah
kekurangan, tetapi sebaliknya akan memperkaya hidup batin kita. Berbagi harus kita wartakan sebagai sikap bersama dan kehidupan sosial kita, sehingga dapat menghayati keyakinan bahwa setiap
milik kita adalah berkat untuk kesejahteraan bersama.
Kita tiupkan suara kenabian di sekeliling kita yang makin individualis dengan menyerukan tanggung
jawab bersama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Tanggung jawab bersama menyadarkan
kita akan hakikat sebagai makhluk ciptaan dengan karakter religius, personal, dan sosial.
Masa Paskah menjadi kesempatan kita untuk mengamalkan panggilan dan tugas ini dengan semangat cahaya dunia. Paskah menawarkan jalan terang dan hidup baru. Semoga dengan pembaharuan janji iman kita itu tidak berhenti pada ucapan dan kata-kata saja, tetapi terus kita kembangkan
dalam perbuatan dan kebersamaan hidup keluarga dan persaudaraan kita.
Selamat Paskah !!!

RD. Robertus Eeng Gunawan


Pastor Kepala Paroki St. Thomas

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

RENUNGAN

KEMENANGAN

ATAS KEBANGKITAN KRISTUS

DALAM KELUARGA ALLAH


oleh RD. Robertus Eeng Gunawan
Pastor Kepala Paroki St. Thomas

Setiap tahun bersama keluarga kita merayakan Paskah.


Dulunya, Paskah ini adalah Perayaan Kebebasan bangsa pilihan Tuhan, yaitu bangsa Israel, dari belenggu
perbudakan bangsa Mesir.
pada makna Kebangkitan Kristus dalam kehidupan keluarga kita masa kini. Paskah, mendorong
kita mewujudkan keadaan yang kondusif dan damai di dalam keluarga umat Allah. Kita percaya
bahwa Kristus yang telah hidup dari kematian,
menciptakan kemanusiaan baru, yang adil dan
Syukurlah, penderitaan, kesengsaraan dan
memiliki tanggung jawab dalam mengukir masa
kematian yang dijalani Yesus mempunyai makna depan. Kita meyakini Paskah selalu memberikan
penebusan bagi manusia. Karena manusia sendi- secercah optimisme, sekalipun rasa kemanuri tidak mampu melakukannya, maka melalui
siaan kita sedang terusik. Saat ini, kemanusiaan
penderitaan, kesengsaraan dan kematian-Nya,
menjadi wacana penting ketika kita menyaksikan
Yesus menggantikan manusia, yang karena
keadaan dunia menunjukkan ketidakberundosa-dosanya seharusnya menerima hukuman
tungan, karena bencana alam serta dampak
berupa penderitaan, kesengsaraan, dan kemaburuk globalisasi, yang secara langsung ataupun
tian itu.
tidak langsung, berimbas kepada masyarakat
Indonesia terutama kaum muda dan anakSemua itu dijalani Yesus demi tergenapi misi
anak, serta khususnya keluarga. Penggambaran
penyelamatan-Nya, dan dibuktikan dengan
sengsara Yesus selayaknya menjadi simbol yang
kebangkitan Yesus dari kubur di Hari Paskah.
menawarkan undangan untuk setia kawan dan
Bila karya Yesus benar-benar berhenti atau
solidaritas dengan mereka yang menjadi korban
dihentikan oleh kematian-Nya, maka misi
dan menderita.
penyelamatan-Nya boleh dikatakan tidak lengkap, dan bahkan gagal. Tetapi syukur kepada
Misteri Paskah tidak hanya berhenti pada kayu
Tuhan, karya Yesus tidak berhenti pada salib
salib, melainkan diikuti oleh tindakan Allah
di Jumat Agung. Dengan kematian dan keyang membangkitkan Yesus dari alam maut,
bangkitan-Nya itu, dinyatakanlah betapa besar
menganugerahkan roh yang satu dan sama
kasih, pengorbanan, dan pengampunan. Hal
dengan Roh yang menghidupi Yesus. Jadi,
ini juga merupakan manifestasi dan wujud dari
anugerah penebusan itu berarti panggilan
kemahakuasaan-Nya, melampaui segala kuasa
untuk hidup mengikuti Yesus, memperjuangkan
dan keperkasaan yang bersifat manusiawi dan
apa yang disabdakan dan dikerjakan oleh Yesus,
duniawi.
menemukan Yesus yang paling hina, menderita,
Dalam suasana rasa syukur dan sukacita yang
menggelora, hari ini umat Katolik Indonesia dan
khususnya Umat St. Thomas memasuki hari
raya Paskah, peringatan kebangkitan Kristus dari
kematian.

Paskah tahun 2015 ini menginspirasi dan


memotivasi kita untuk memusatkan pemikiran

10

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

lapar, haus, telanjang, tak punya tumpangan,


sakit, dan tersingkirkan. Misteri Paskah membawa undangan untuk ikut serta secara kreatif

bekerja demi nilai-nilai yang diperjuangkan dan dimulai sejak zaman Gereja perdana. Peristiwa
dibela oleh Yesus dengan menanggung kematian Paskah selalu menempati tempat penting dalam
kehidupan Gereja. Pemahaman dan penghardi kayu salib.
gaan atas karya keselamatan Kristus semestinya
Paskah, adalah pilihan. Pilihan yang ditempuh
bertumbuh-kembang sepanjang perjalanan kita
oleh Yesus Kristus dan menjadi pilihan moral,
bersama Yesus. Ini berarti, pertumbuhan dan
yang bertolak dari kebebasan dan kata hati-Nya. perkembangan iman kita terjadi setiap hari.
Dengan peristiwa Paskah, kita diingatkan bahwa
Yesus telah memilih dengan kata hati untuk me- Kita sebagai pengikut-Nya dan sebagai Gerenempuh kematian demi membebaskan dan me- ja umat Allah dapat belajar banyak dari
nebus umat manusia dari kuasa dosa dan maut. penderitaan dan kebangkitan yang telah dijalani
Yesus Kristus. Penderitaan yang dijalani Yesus
Paskah adalah simbol dan meterai menangnya
keberadaan Allah atas kebatilan manusia. Paskah memberi makna bagaimana Ia memiliki komitmen tinggi terhadap pembaharuan kemanuadalah menangnya kehidupan atas kematian.
Paskah adalah menangnya kepentingan bersama siaan; Ia bersedia mengambil alih penderitaan
yang mestinya dijalani manusia menjadi bagian
umat manusia atas egoisme dan kepentingan
sejarah hidup-Nya dan tanggung jawab-Nya. Tupribadi, keluarga dan kelompok. Paskah adalah
menangnya pilihan kata hati atas pilihan karena han Yesus berkata, Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah
suap dan bujuk rayu kesenangan materialisme.
mereka yang tidak melihat, namun percaya
Paskah Kebangkitan dan kemenangan Kristus
(Yoh. 20:29) . Tampaknya bukan hanya Thomas
adalah dasar iman Gereja. Rasul Paulus dalam yang perlu mendapat peringatan itu, melainkan
suratnya menegaskan, Tetapi andaikata Kristus kita juga . Selamat Paskah !!
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan
kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu
(1 Kor 1: 14). Penghormatan Gereja terhadap
Paskah (termasuk peristiwa Jumat Agung) telah

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

11

ARTIKEL

GEREJA, RUMAH IMAN

KAUM MUDA

RD. Albertus Kurniadi


Pastor Rekan Paroki St. Thomas

Membaca judul diatas kita berhadapan


dengan refleksi sederhana, dan mendalam. Mengapa gereja disebut rumah
Iman kaum muda?
Apa sebabnya demikian?
Wajar saja, karena gereja merupakan rumah iman
bagi siapa saja yang berdiam di dalamnya. Di sana
ada bermacam pergulatan batin, ada relasi batin
yang hendak dibangun dan dikuatkan oleh berbagai macam pergulatan serta penghayatan hidup
manusia yang percaya pada Yesus Kristus.

Rumah iman dimulai dari proses saling mendengarkan, untuk membangun sikap saling percaya.
Dalam prosesnya, manusia muda menempa diri
sedemikian rupa untuk membangun empati dan
kepedulian pada yang lain. Ayah-ibu memperdengarkan kisah-kisah Yesus kepada anggota
keluarga. Lalu, manusia muda mengalami proses
olah rasa, yaitu kemanusiaan yang sejati. Dengan
demikian, manusia muda menempatkan diri dalam
situasi dan karakter yang berbeda, serta membangun relasi dengan baik.

Kisah tentang Yesus yang diperdengarkan kepada anak, membuat mata iman anak bertumbuh
Rumah. Terlintas dalam benak kita: bangunan kecil, dalam satu refleksi yang dipelihara pada permulaan hidupnya. Refleksi ini membuat anak untuk
sederhana, dihuni oleh orangtua, dan anak-anak.
mendalami dan mengalami sendiri. Tidak hanya
Di dalamnya, setiap anggota keluarga memiliki
kisah-kisah Yesus, juga memperdengarkan doa-doa
dinamika hidup, berbagi canda tawa, dan banyak hal lain. Rumah bukan hanya bangunan semi gereja. Tidak hanya lewat alat komunikasi yang
serba digital, juga melalui nada bicara orangtua
permanen, yang beralaskan langit dan bumi. Bila
kepada anak. Lalu, anak mencoba merekam,
demikian, maka orang muda tak memiliki filter
belajar untuk merangkai kata melalui gerak bibir
atau penyaring berbagai macam kebudayaan, tak
orangtuanya, dan mengulangi apa yang dikatakan
ada rasa aman, serta tenteram untuk berbagi.
sekaligus meresapkan keindahan doa di dalam hati
Rumah harusnya menjadi tempat yang aman dan
dan budinya.
nyaman bagi penghuninya untuk mengalami kasih
Landasan kedua dari rumah iman adalah mengserta mengungkapkan dalam kata dan tindakan.
Saling belajar meramu masa depan, belajar berta- ulang-ulang ataupun menghafal. Banyak yang
berusaha melewati tahap ini karena merasa kurang
han hidup dengan segala risikonya.
menguntungkan, dianggap karena talenta dan keRumah Iman
mampuan orang sangat berbeda. Padahal, tahap
ini menjadi menguntungkan karena orang muda
Rumah yang aman dan nyaman menjadi dambaan
diajak untuk melihat dan mempelajari kembali
bagi banyak orang, namun menjadi sesuatu yang
yang sudah dipelajari. Membosankan memang.
mahal saat ini. Padahal, itu menjadi titik awal bagi
Namun, kita berjumpa dengan satu pengalaman
tumbuh-kembang iman secara sempurna. Membaru, yaitu mengingat kembali semangat atau
buat orang belajar untuk saling mendengarkan,
komitmen hidup yang dibawa dalam tahap awal
memperhatikan serta saling mengampuni. Seberiman serta menimba semangat baru yang
hingga mereka yang berhimpun di dalamnya dapat
menyulutkan spirit yang lebih jos, mendalam,
merasa merayakan cinta dan membagikan cinta
dan berdaya tahan.
dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis.

Rumah

12

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Dalam lukas 2:41, tiap-tiap tahun orang tua Yesus


pergi ke Yerusalem pada hari raya paskah. Kata
tiap-tiap tahun menunjukkan kejadian yang berlangsung terus-menerus, dan berulang-ulang. Kata
ini menunjukkan kualitas yang tak pernah absen.
Pada ayat selanjutnya kita berjumpa dengan satu
pengalaman hidup Maria dan Yusuf saat melakukan tindakan pergi ke Yerusalem untuk merayakan
Paskah hanya dengan berjalan kaki, atau unta kalau
mereka mampu memiliki unta. Perjalanan tersebut
sangat jauh, 3 hari lamanya. Jadi, tiap tahunnya
untuk merayakan paskah Yahudi memerlukan pengorbanan yang tidak kecil, tidak sedikit.
Mengulang ataupun menghafal menjadi tahap
mengembangkan budi dan hati. Tidak hanya di
tempat sepi, bahkan di tempat ramai dan bising,
sehingga tidak hanya masuk ke dalam akal budi
manusia saja tetapi juga sanubari. Tidak hanya
menempel di mulut saja, tetapi mengakar bahkan
bersemayam secara penuh dan utuh dalam hati
yang bersih.

Kemartiran Kaum Muda


Pada saat pemilihan Presiden, Jokowi mengiyakan satu program industri kreatif, yang mengajak
orang untuk menciptakan satu kemandirian lewat
penciptaan lapangan kerja baru dan menampung
banyak orang untuk berbagi berkat di dalamnya.
Kata kreatif juga berarti satu kesempatan bagi
orang muda untuk mendapatkan sebuah cahaya
yang memimpin, serta mendampingi kaum muda
untuk berbuat sesuatu.
Gereja rumah iman kaum muda memberi kesempatan untuk mengalami iman dan memberi kesaksian atas iman yang dirayakannya. Hal ini mengajak
orang muda untuk menumbuh-kembangkan iman
yang diterima dari orang tuanya maupun iman
yang dipilihnya dalam perjalanan hidupnya. Iman
yang dipilihnya dalam perjalanan hidupnya ini merupakan iman yang dipelihara dan dikembangkan
sendiri oleh orang muda berdasarkan aktivitasnya,
perutusan, serta minat dan bakat yang dimilikinya.

Iman yang diterima dari orang tuanya, dan ditumbuhkan dengan berbagai macam cara tadi, menghantar kaum muda pada pilihan dan perutusan
yang mengajak kaum muda untuk meninggalkan
daerah aman dan berjibaku di daerah pinggiran.
Daerah yang penuh dengan penindasan, kesewenang-wenangan, dan kemiskinan. Orang tak
memiliki waktu untuk mengalami perjumpaan
dengan sesama, suami, isteri dan anak. Mereka
yang memiliki calon pasangan yang tak seiman,
putus sekolah, tak punya pekerjaan, pergi ke
Keteladanan dan kesaksian hidup berikutnya
daerah pinggiran bukan untuk menjadi sinterklas
adalah Maria menyimpan semuanya itu dalam ha- tetapi hadir melayani mereka dan berbagi berkat.
tinya. Kata menyimpan dalam hatinya bermakna Pergi ke daerah pinggir bukan untuk mengatakan
bahwa Maria tak menganggap remeh apapun yang kebetulan saya Katolik. Karena menjadi Katolik itu
dijumpainya dalam kehidupannya, dan mendiapilihan dan panggilan, membawa kita pada satu
logkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya permenungan bahwa hidup adalah anugerah dari
maupun keluarganya berdasarkan terang iman.
Allah yang mengandung panggilan dan perutusan.
Maria tak bersikap frontal, melainkan rendah hati
Kesadaran inilah yang bermuara pada pengalaman
karena mencari yang utama dalam hidup ini. Kita
iman untuk masa yang akan datang.
berjumpa dengan tokoh-tokoh yang tidak haKaum muda menjadi bagian dalam keluarga sumnya pandai berbicara tetapi mempraktekkannya
ber sukacita. Kebahagiaan, sukacita kaum muda
langsung dalam kehidupannya. Bukan melalui
serta kemartirannya didapatkan, ditumbuh-kemorangtuanya, tetapi mereka memperoleh ketelabangkan dalam keluarga. Gereja harusnya menjadi
danan atau kesaksian hidup dari orang-orang yang
sarana perjumpaan kaum muda untuk mengalami
dituakannya. Betapa kesaksian dan keteladanan
dan menghayati iman yang ada hingga berdaya
menjadi kemartiran yang dahsyat pada zaman ini.
tahan dan berdaya pikat.
Landasan ketiga dari rumah iman adalah kesaksian
hidup serta keteladanan. Proses ini dialami juga
oleh Yesus dalam Lukas 2:22-39. Lukas memberi
gambaran menarik tentang kehidupan Yesus bersama Maria dan Yusuf, bagaimana keluarga kudus
tersebut taat beribadah beradasarkan kitab Taurat,
ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum
Musa... Mereka pun menjalankan hukum tersebut. Tokoh lain, yakni Simeon dan Hanna, orang
tua yang tekun beribadah sampai masa tuanya.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

13

14

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

15

ARTIKEL

MAN BEHIND THE SCREEN

SPIRITUALITAS SANTO YUSUF,


SUAMI SANTA PERAWAN MARIA
RD. Yustinus Joned Saputra
Pastor Rekan Paroki St. Thomas

dengan tantangan. Seperti Abraham yang


berpikir bahwa Allah dapat membawa kembali
Ishak yang diminta Allah kepadanya untuk
dijadikan kurban bakaran kembali dari alam
maut (Ibr 11:19), Yusuf pun berpikir bahwa
Allah dapat melakukan hal yang tidak mungkin dalam hidupnya. Yusuf menaruh kepercayaan kepada Allah secara total dalam kasus
kehamilan Maria, dan berkat rahmat Allah,
Yusuf dapat mengatasi keragu-raguan dan
keputusasaannya, dan menggantikan semua
Seperti halnya sebuah cerita film, karya penyeitu dengan harapan dan iman. Bahkan Allah
lamatan Allah yang kini kita imani membaberbicara kepadanya dalam mimpi, seperti kewa ingatan kita akan karya besar Yesus. Di
tika Dia berbicara dengan Yusuf, salah seorang
belakang itu semua, seolah-olah kita luput
dari 12 orang anak Yakub/Israel (yang tidak
akan beberapa tokoh di balik layar yang memlain adalah cucu Abraham).
berikan andil besar bagi terciptanya karya
Untuk mematuhi kehendak Allah, Yusuf
penyelamatan. Selain Maria, satu tokoh luar
mengambil Maria sebagai istrinya dan menerbiasa tetapi lebih banyak berada di belakang
ima Yesus ke dalam hatinya dan rumahnya. Ini
layar adalah Yusuf. Walaupun cerita tentang
adalah keputusan besar di mana sejarah keseYusuf hanya merupakan sebagian kecil dari
lamatan terjadi. Dengan mengambil Maria senarasi-narasi Injil, kesalehannya memancar
bagai istrinya, Yusuf siap menanggung perkara
terang dari setiap ayat Kitab Suci yang mebesar, menerima Maria yang mengandung
nyangkut dirinya.
bukan dari dirinya. Di zaman modern, kepuDalam banyak cara, Yusuf menunjukkan
tusan ini akan langka ditemui. Ketika Ia harus
dirinya sebagai ahli waris dari Abraham, tidak
mendampingi Maria dan mempersiapkan
hanya secara fisik melainkan juga secara
kelahiran Yesus, dengan sabar ia menemani
spiritual. Seperti Abraham, Yusuf berharap
Maria sebagai Pria sejati dan penuh tanggudalam situasi tanpa pengharapan dan dia
ng jawab. Dengan kerendahan hati dan iman
menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada
yang mendalam, Yusuf membimbing Yesus
Allah, bahkan dalam situasi-situasi yang penuh

Dalam sebuah karya film yang kita saksikan, sering kali yang teringat dalam
ingatan kita adalah aktor dan aktris
pemeran utama film tersebut. Meskipun dalam akhir cerita selalu tertulis
banyak nama di sana, tetapi tetap saja
pemeran utama akan mendapatkan
tempat teratas dalam ingatan.

16

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

dan menolong-Nya bertumbuh dalam Roh dan


hikmat. Yusuf mendapat tanggung jawab luar
biasa untuk membesarkan Putera Allah sendiri
dan menyiapkan Dia untuk misi-Nya.
Kita yakin bahwa Yusuf tidak memandang
ringan panggilannya ini. Tentu Yusuf dari hari
ke hari memelihara dan mengembangkan
iman-kepercayaan yang telah ditunjukkannya
ketika menerima perwahyuan dari malaikat Tuhan. Tentunya iman Yusuf ini menjadi
sebuah contoh utama bagi Yesus tentang apa
artinya menghormati Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya.
Apa yang Yusuf peroleh dari kesetiaannya
akan perintah Allah? Namanya hampir tak
terdengar dan tercatat dalam kisah yang
diceritakan dalam Injil setelah Yesus dewasa.
Ia seperti hadir sebagai orang di belakang
layar dari kisah karya keselamatan Allah. Dari
kisah Yusuf, sebenarnya kita bisa mengambil
satu pembelajaran akan spiritualitas karya di
belakang layar (behind the screen). Sering kali,
meskipun terlupakan, bukan berarti yang di
belakang layar tidak memberikan andil apapun dalam segala hal.

Tokoh di belakang layar memberikan andil,


dan mungkin andil yang besar, tetapi tak
terdengar, tak terlihat dan bahkan menjadi tak
terkenal. Sering kali godaan terbesar kita sebagai pribadi adalah ingin tampil dan mendapat perhargaan, meskipun pada kenyataannya
tidak berperan aktif sama sekali. Sering kali
kita mendapatkan godaan ingin dianggap
sehingga melakukan segala cara supaya
mendapatkan pengakuan, tetapi dalam kenyataannya hanya bisa bicara tanpa ada aksi.
Santo Yusuf memberikan teladan istimewa,
meskipun ia adalah pribadi kecil, tak terkenal, dan bahkan biasa-biasa aja. Ia membuat
sesuatu yang bahkan orang lain tidak sadari
mampu mengubah dunia ini.
Belajar dari Santo Yusuf yang mau menerima
tugasnya dengan penuh syukur dalam karya
keselamatan Allah; walau hanya sebagai man
behind the screen. Namun karena kesungguhan hati, dan kesederhanaan, serta ketaatan
akan kehendak Tuhan, maka Santo Yusuf
dipercaya menjadi mempelai Santa Perawan
Maria. Melalui Santo Yusuf, kita pun diajak
melayani dengan kesungguhan hati dan kesederhanaan serta ketaatan akan sabda Allah
dalam tugas-tugas kita. Dengan demikian, kita
akan senantiasa mensyukuri apa yang menjadi
tanggung jawab kita.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

17

INSPIRASI

AKU DAN PANGGILANKU


Fr. Agustinus Nanang Wimbodo Purnomo
Frater TOP

Panggilan saya dimulai ketika aktif


sebagai misdinar. Keakraban di misdinar
membuat saya merasa memiliki keluarga baru. Bisa dikatakan, gereja adalah
rumah kedua, dan misdinar adalah keluarga kedua saya. Bahkan, kami sampai
menginap karena esok paginya harus
tugas.

ikut-ikutan saja. Beliau ragu karena saya termasuk


anak yang bandel, sedikit malas, dan tidak pintar di
sekolah. Ini benar-benar sebuah pukulan.

Dukungan datang dari Bapak, meski secara diam-diam. Mungkin beliau tidak mau mengganggu pendapat Ibu. Lalu, saya meminta tolong Bapak untuk
membawakan beberapa contoh surat lamaran
pekerjaan, yang digunakan untuk contoh membuat
lamaran. Karena syarat pendaftaran dari pihak seminari adalah membuat lamaran di kertas folio berFigur seorang imam atau romo menjadi sorotan meterai.
utama. Saya terkagum-kagum ketika seorang imam
memakai kasula yang model dan warnanya ber- Seiring berjalannya waktu, Ibu akhirnya mengizinmacam-macam. Juga ketika seseorang memakai kan saya mendaftarkan diri masuk Seminari. Saya
jubah putih. Saya baru tahu bahwa jubah imam katakan seandainya ini bukan jalan saya, pasti Tutidak hanya putih. Sosok romo menjadi sisi lain yang han akan mengembalikan saya ke rumah entah
menarik perhatian dan membuat saya semakin bagaimana caranya. Tapi jika memang Tuhan
betah untuk sekadar bermain atau nongkrong di mengizinkan, maka pasti akan dibantu pada jalan
gereja. Apalagi ketika masa liburan, kelompok mis- yang saya pilih dan tempuh ini. Orangtua saya
dinar mengadakan ziarah dan rekoleksi di luar kota. akhirnya mengantarkan ke Bogor untuk menjalani
tes penerimaan sebagai seorang seminaris. Syukur
Rupanya, beberapa teman dalam kelompok misdi- pada Allah, saya dinyatakan diterima sebagai siswa
nar akhirnya sekolah di seminari, yaitu sekolah bagi Seminari Menengah Stella Maris.
mereka yang berkeinginan menjadi Romo. Saat liburan, mereka bercerita tentang kehidupan yang Melangkah Menapaki Jalan Panggilan
dijalani di seminari. Saya senang mendengar mereAkhir Juli 2004, saya melangkahkan kaki ke kota Boka bercerita. Begitu menarik mendengar kisah lucu
gor dan berpisah dengan keluarga. Saya pun resmi
dan mandiri dalam satu asrama yang isinya anak
menjadi seminaris dan hanya boleh pulang sebulan
laki-laki semua. Diam-diam, saya pun berkeinginan
sekali dan masa libur Natal-Paskah. Tantangan permenjadi Romo.
tama adalah belajar memahami pribadi dan kebiasaan orang-orang dari pelbagai latar belakang buPenolakan Orang Tua
daya. Tidak mudah, apalagi tinggal bersama mereka
Keinginan untuk masuk seminari masih kuat tersim- selama 24 jam setiap harinya.
pan. Saya pun mengutarakan niat tersebut kepada
orangtua, namun mereka tidak langsung memberi Tantangan lain, pola hidup mandiri, disiplin dan
jawaban. Suatu hari, saya dan Ibu membahas hal serba ditandai dengan bel. Segala hal yang bertersebut. Sayangnya, Ibu meragukan niat saya dan kaitan dengan urusan pribadi diurus sendiri sepertidak mengizinkan saya masuk seminari, meski ti mencuci, merapikan tempat tidur, atau belajar.
secara implisit. Beliau menganggap saya hanya Semuanya diatur dengan bel mulai dari bangun

18

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

tidur hingga mau tidur. Sering kali kami bercanda


menyebutkan kalau seminaris itu manusia bel karena melakukan segala sesuatu selalu diawali dengan
bel, seperti bangun tidur, kerja bakti, olahraga, makan, belajar, berdoa, dan bahkan berekreasi. Tentu
saja itu dibuat untuk membentuk nilai-nilai kedisplinan sebagai insan yang kelak menjadi pelayan
umat Tuhan.

Memulai Babak Baru


1 Agustus 2009, sembilan orang pemuda datang ke
kota Bandung memulai babak baru dalam hidupnya.
Kami diterima oleh Rektor Seminari Tinggi, Romo
Tri Harsono. Pada tahun pertama, yang disebut Tahun Orientasi Rohani (TOR), saat kerohanian dan
spiritualitas kami ditempa dan dibentuk. Karena itu,
para frater yang baru masuk tahun pertama disebut
frater TOR dan selama setahun kami tidak boleh pulang ke rumah sama sekali. Kami belum berkuliah di
universitas tapi mengikuti semacam kursus spiritual
dengan para frater dan suster yang masih baru dari
Ordo Salib Suci (OSC), Frater Diosesan Bandung
(Projo Bandung), dan Suster Ursulin (OSU).

Akhirnya semua tantangan itu lambat-laun dapat


kami atasi. Kami mulai terbiasa hidup secara mandiri, tertib, dan disiplin. Kami bisa menjadi seperti keluarga untuk saling menguatkan dan meneguhkan
tatkala merasa sepi, sedih, atau kering dalam menjalani panggilan. Kami sedih bila ada yang mengundurkan diri. Kebiasaan di seminari tanpa sadar telah
membentuk saya menjadi pribadi yang tertib dan Pada tahun kedua sampai kelima kami memasuki
masa kuliah, di Fakultas Filsafat Universitas Katodisiplin serta peka dengan kehidupan sehari-hari.
lik Parahyangan. Berbagai rutinitas kami lalui. Bila
Panggilan saya sempat goyah menjelang akhir kelu- penat, di akhir pekan kami berekreasi, meski hanlusan SMA atau menjelang akhir tahun ketiga, ketika ya bersepeda keliling kota. Di akhir semester, kami
ada pameran perguruan tinggi. Saya merasa tertarik fokus dengan tugas akhir. Hingga kami pun lulus
untuk kuliah di perguruan tinggi sebagai mahasiswa dengan membanggakan orangtua.
umum dan bukan sebagai frater.
Program selanjutnya yang harus saya jalankan adaPada kesempatan retret pemurnian panggilan, yang lah Masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP). Ini dilakubiasanya diadakan pihak Seminari setahun sekali, kan agar para frater memiliki wawasan tentang tusaya menggunakan kesempatan ini untuk mere- gas yang akan diembannya kelak sebagai gembala.
nung kembali. Akhirnya, saya pun memutuskan un- Dan di Paroki St. Thomas inilah saya menjalani TOP.
tuk melanjutkan panggilan saya di Seminari hingga
selesai. Kami tetap menghormati keputusan teman- Epilog
teman yang tidak melanjutkan panggilannya.
Barang siapa setia pada perkara-perkara kecil
Menjadi kebanggaan tersendiri ketika kami bisa maka ia akan setia juga pada perkara besar. Tema
melangkah hingga tahun terakhir di Seminari Me- Paskah 2015, yaitu Keluarga Sumber Sukacita, senengah, karena sebentar lagi akan menyelesaikan baiknya bisa dirintis dan dikembangkan dari hal-hal
pendidikan. Selanjutnya, kami diberi kesempatan yang kecil atau yang dianggap remeh dan sepele.
untuk mengenal dan mencari tahu berbagai Semi- Bagaimana setiap anggota keluarga mampu menjanari Tinggi atau Biara yang hendak dituju. Apakah di inspirasi bagi yang lain untuk berbagi kasih dan
hendak ke Seminari Tinggi, Ordo, Tarekat, atau kegembiraan lewat perhatian yang kerap kali diangKonggregasi. Menjelang retret tahunan saya pun gap hal sepele. Sering bertukar kabar sehari-hari
memutuskan untuk masuk seminari di Keusku- antar-anggota keluarga adalah contoh kecilnya.
pan Bogor, tempat saya tinggal. Keuskupan ini pun
Sharing panggilan tadi hanyalah secuplik kesaksian
masih membutuhkan banyak imam untuk berkarbagaimana pun saya berasal dari keluarga dan tahu
ya. Dan saya pun bergabung di Seminari Tinggi St.
betul bagaimana dinamika dalam hidup berkeluPetrus-Paulus, Keuskupan Bogor.
arga. Maka dalam semangat Paskah ini, mari kita
Akhir Maret 2009 saya berangkat ke Bandung untuk bangun kembali kegembiraan dan sukacita sejati
menjalani tes dan wawancara masuk Seminari Ting- dalam keluarga kita masing-masing. Setiap anggota
gi. Sebulan kemudian saya dinyatakan lulus. Dari 13 keluarga berusaha menghadirkan kegembiraan dan
kebanggaan sebagai orang yang telah ditebus oleh
peserta, 9 orang dinyatakan diterima.
kebangkitan Kristus. Selamat Paskah!!!

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

19

20

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

21

ARTIKEL

MENELADAN

PERAWAN MARIA
Petrus JS
Koord. Bidang Pewartaan dan Kesaksian DPP St. Thomas

Per Mariam ad Iesum. Begitulah bunyi semboyan rohani dalam devosi terhadap Bunda Maria. Lewat perantaraan Maria kita sampai pada
Yesus. Dekat dengan Bunda Maria, maka kita bisa dekat dengan Yesus.
Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristiani,
Bunda Maria adalah sosok ibu yang menjadi
teladan umat beriman. Bunda Maria seperti
apakah dia sehingga mendapatkan tempat
yang istimewa dalam gereja Katolik. Pun
keterlibatannya dalam karya keselamatan dan
perannya dalam gereja awal.
Gereja menghormati Bunda Maria secara
resmi dalam ibadat Gereja; dan itu dinyatakan
dalam kalender Gereja dengan perayaanperayaan gerejawi. Kebaktian kepada Bunda
Maria bukan mengganti sembah sujud kepada
Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia,
penghormatan istimewa kepada Bunda Maria
karena hal itu mendekatkan orang beriman
pada sembah sujud kepada Allah Bapa, Putra,
dan Roh Kudus.

bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya , mulai dari sekarang
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan
nama-Nya adalah kudus.(Luk 1:46).

Berkat imannya yang unggul, ketika Bunda


Maria menerima kesanggupan menjadi ibu
Yesus, Sang Penebus, maka sepanjang hidupnya ia menjadi saksi iman yang istimewa. Ia
pantas menjadi Ratu para saksi iman. Bunda
Maria merupakan teladan iman yang paling
gemilang. Ia percaya bahwa untuk Allah
tidak ada yang mustahil (Luk 1:37) dan dapat
memuji Tuhan: Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku
dan namanya adalah kudus (Luk 1:49; KGK
Tidak terbilang jumlah doa-doa yang dilantun- 273).
kan untuk menghormati Bunda Maria. Kidung,
seperti nDherek Dewi Maria, yang amat
Segala usaha untuk memahami Bunda Maria
digemari oleh jemaat di Indonesia, khususnya dimaksudkan agar lebih memahami bagaimaJawa, tentunya memberikan inspirasi amat
na Allah Bapa Mahapengasih, melaksanakan
kaya bagi penghormatan kepada Bunda Maria. karya keselamatan-Nya bagi manusia dengan
Kita tidak cukup hanya menyanyikannya, me- melibatkan manusia secara penuh dalam
lainkan juga menghayatinya. Pada dasarnya,
karya itu. Hal ini terjadi pada Bunda Maria,
semua doa itu adalah confessio laudis (pujian) dan secara penuh terlaksana dalam diri Yesus,
Putra Maria yang terpuji, dan Roh-Nya. Karena
terhadap karya agung Allah. Bunda Maria
sendiri mengajarkan kepada kita pujian seperti dari kepenuhan-Nya kita akhirnya menerima
kasih karunia demi kasih karunia. (Yoh 1:16)
itu. Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku

22

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Peristiwa di sekitar salib yang dikisahkan oleh


Yohanes 19:25-27, menjelaskan kesetiaan
Bunda Maria dalam mendampingi Putranya
sampai tuntas. Kesetiaan yang tiada tara dan
membuahkan keselamatan bagi manusia.
Berkat kesetiaannya itulah manusia menjadi anak-anak Allah yang dicintai oleh Yesus
Kristus, seperti juga terjadi dalam diri murid
yang dikasihi Yesus. Ia diserahkan kepada
pendampingan Bunda Maria. Bunda ini dipercaya untuk mendampingi semua murid yang
dikasihi oleh Yesus. Itulah Ibumu!
Seluruh hidup Bunda Maria adalah pujian
yang merdu dan syahdu bagi Allah. Doa lalu
menjadi penyerahan diri secara khusus kepada
Bunda Maria yang telah menampakkan keberhasilan dalam menemani Yesus di jalan karya
keselamatan. Bukankah Bunda Maria sudah
Selaras dengan kisah Injil, menekankan hubupaham betul bahwa perjalanan hidup kita
ngan Maria dengan sengsara Putranya yang
berada dalam lembah duka ini? Dari aneka
mendatangkan keselamatan (bdk. Yoh 19:25doa kepada Bunda Maria kita tahu bahwa
27; Luk 2:34), dan membangkitkan banyak
Bunda Yesus ini memang murah hati, penuh
ulah kesalehan umat dalam meneladan Bunda
kasih sayang, dan manis. Banyak pengalaman
Maria. Planctus Mariae (= Ratapan Maria),
menunjukkan bahwa orang beriman yang berungkapan dukacita mendalam, dimana Bunda
seru kepadanya tidak ditinggal sendirian. Kita
kita meratap bukan hanya karena kematian
semua adalah pendosa dan butuh dikasihani,
Putranya, Sang Tak Berdosa, Sang Kudus, dan
hidup kita sesungguhnya rawan. Maka peBaik, tetapi juga karena kesalahan umat dan
ranan seorang ibu yang mencintai kehidupan
dosa manusia.
amat diperlukan. Bunda Maria adalah Bunda
Ora della Desolata (=Jam Kedukaan), di mana Yesus, dan sekaligus juga Bunda semua orang
kaum beriman berjaga bersama Bunda Tuhan beriman.
kita, yang merasa kesepian dan mengalami
Perawan Maria dengan iman dan ketaatan
duka yang mendalam karena kematian Putra
yang bebas, telah bekerja sama untuk kesetunggalnya; kita bisa melihat Bunda kita yang
lamatan manusia (LG 56). Oleh ketaatannya,
memangku jenazah Kristus (Pieta) sambil meia menjadi Hawa baru, menjadi Bunda orang
nyadari dukacita dunia karena kematian Tuhan
yang hidup (KGK 511). Bunda Maria menjadi
yang terungkap dalam diri Maria; dalam Maria
pengaku iman; dan dengan hadir di kaki salib,
kita melihat personifikasi semua ibu sepanjang
Bunda Maria menegaskan ketaatan imannya.
zaman yang berduka karena kehilangan putra.
Ia pantas menjadi Ratu para pengaku iman.
Dalam kesetiaan itu kita bisa melihat hubuBunda Maria doakanlah kami yang berdosa
ngan antara Kristus dan bunda-Nya: dalam
ini, sekarang dan sampai mati. Amin.
penderitaan, kematian, dan sukacita kebangkitan. Dari sini kita ditunjukkan bahwa Bunda
kita adalah orang pertama, yang berpartisipasi
penuh dalam misteri kebangkitan Tuhan.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

23

ARTIKEL

JIKA MEMANG BELUM

WAKTUNYA

Adrianus Meliala
Wakil Ketua 1 DPP St. Thomas

Belum dikenal
Sebentar lagi, akan ada ramai -ramai
pergantian pengurus di paroki kita.
Seluruh pengurus mulai dari tingkat lingkungan, wilayah, dewan pastoral paroki
& dewan keuangan paroki hingga pengurus kelompok dan organisasi kategorial,
kemungkinan besar akan berganti.
Saat itulah kita ucapkan terima kasih kepada
mereka yang telah selesai menjalankan masa
baktinya, serta ucapan selamat bekerja kepada
pengurus baru. Diperkirakan, lebih dari 1000
umat akan berganti posisi, dari pengurus menjadi umat biasa dan sebaliknya.
Tetapi, jauh lebih banyak umat yang tidak ikut
serta dalam hiruk-pikuk itu. Siapapun pengurusnya, dirinya tetap saja sebagai umat biasa.
Boro-boro terpilih dalam pemilihan tingkat
lingkungan, wilayah atau paroki, dicalonkan saja
tidak. Lalu, apakah jika demikian posisi mereka
tidak penting? Tentu saja tidak. Satu suara dari
umat, akan menentukan siapa yang dipercaya
sebagai pengurus.
Tulisan ini selanjutnya lebih ditujukan kepada
umat yang pada pergantian pengurus mendatang tidak dicalonkan, atau dicalonkan namun
tidak terpilih, sebagai pengurus. Agar mereka
tidak kecewa, mutung dan selanjutnya apatis,
sebaiknya kita mencoba memahami situasi
tersebut. Terdapat 4 (empat) perspektif sebagaimana akan diuraikan satu-persatu di
bawah ini.

24

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Komunitas umat beragama di tingkat paroki,


wilayah, dan bahkan lingkungan, membutuhkan
familiaritas antar orang-orang yang menjadi anggota komunitas. Semakin satu sama lain merasa
familiar (sesuai sebutannya, berarti merasa
seperti keluarga), maka semakin banyak masalah
bisa dipecahkan karena komunikasi berlangsung
lancar dan baik.
Sebaliknya, jika komunitas belum merasa familiar dengan seorang anggota baru yang pindahan
paroki lain, misalnya, maka kemungkinan yang
bersangkutan akan dilihat sebagai arogan, egois,
tak tahu malu atau bermuka tebal. Orang baru
cenderung selalu salah di mata orang lama.
Demikian halnya mereka yang hendak mengupayakan dirinya terpilih dalam suatu pemilihan
untuk tingkat RT. Sejauh mana kita telah dikenal
oleh warga (baca: pemilih), maka sejauh itu pula
kemungkinan kita akan memperoleh suara.
Jika kita orang baru di lingkungan, atau meskipun orang lama namun jarang aktif untuk
sekadar hadir dalam pertemuan warga, maka
kemungkinannya adalah orang memang belum
mengenal kita. Termasuk potensi dan kemampuan dalam kepengurusan pun tidak dikenal.

Belum siap
Bisa jadi, dalam pemilihan pengurus 2015 ini,
Anda sendiri yang memutuskan tidak mau ikut
serta duduk sebagai pengurus pada tingkat
apapun. Walau banyak orang mendorong Anda,
namun Anda dengan sadar memilih menjadi
umat saja.

Dalam situasi tadi, mungkin Anda merasa tidak


atau belum siap menjadi pengurus, merasa
belum waktunya berbakti. Menurut perhitungan Ada yang lebih baik
Anda, lain waktu saja, toh cepat atau lambat
Meski hanya menjadi pengurus organisasi sosial
roda kepengurusan akan terus mengalami rotasi.
seperti gereja, namun faktor kompetensi tidak
bisa dihindarkan. Menjadi pengurus gereja pun
Ketidaksiapan ini tentunya amat dihargai, tidak
tidak hanya bermodalkan kemauan dan niat
perlu dipersalahkan. Hak setiap orang untuk
menentukan prioritas dalam hidupnya. Seorang saja, tetapi juga memiliki skill, pengetahuan, dan
pengalaman yang cukup terhadap jabatan yang
mahasiswa, misalnya, memiliki prioritas untuk
akan diembannya. Misalnya, jabatan bendahara,
lulus dengan baik, atau seorang karyawan yang
memiliki prioritas untuk dapat diangkat sebagai diharapkan bisa menguasai salah satu program
pegawai tetap, sebelum melakukan hal-hal lain. komputer agar lebih cepat menghitung pemasukan pengeluaran yang tak jarang jumlahnya
Menjadi pengurus pun diperlukan kesiapan,
hingga ratusan juta rupiah.
baik secara fisik, mental, waktu, keuangan dan
Dalam hal ini, tak terhindarkan bila seseorang
pengetahuan. Contohnya kesiapan keuangan,
lebih baik daripada yang lain. Alhasil, dialah yang
idealnya seorang pengurus sudah memiliki sitterpilih, dan bukan Anda. Untuk itu, kita perlu
uasi keuangan yang baik. Ini dimaksudkan agar
tidak menyulitkannya pergi rapat, menyambangi berbesar hati dan legawa, dan melihat kembali
warga yang sakit, atau mewakili paroki ke Bogor, ke dalam diri kita apa motivasi kita menjadi
pengurus, yakni untuk melayani sesama melalui
misalnya.
Gereja-Nya.
Demikian pula kesiapan soal waktu. Ada orang
yang selalu bilang dirinya sibuk, tetapi ada juga Jika belum waktunya...
yang memang benar-benar tidak punya waktu
Nah, sampailah kita pada kenyataan bahwa kita
selain untuk bekerja. Untuk mereka yang tipe
kedua ini, tentunya belum ideal bila dipilih men- tidak menjadi pengurus apapun, dan tetap menjadi umat biasa sekurang-kurangnya untuk masa
jadi pengurus.
3 tahun ke depan. Betapapun kita berkeras, tapi
jika belum waktunya, apa boleh buat.
Belum pas posisi
Bisa jadi juta kita berada pada situasi seperti
berikut. Kita berminat untuk menjadi pengurus,
khususnya Seksi Liturgi. Namun, ada umat lain
yang lebih mumpuni untuk jabatan tersebut,
karena latar belakangnya dan ia dipilih oleh
umat. Sementara, kita ditawarkan jabatan lain,
dan merasa keberatan. Merasa terlalu berat
tuntutannya, tidak mengenal bidang tugasnya,
tapi alasan yang jelas merasa tidak pas di posisi
tersebut.
Akan banyak terjadi hal yang demikian, karena
perbedaan pemahaman akan tugas-tugas di dalam kepengurusan. Yang terjadi ada bidang yang
diminati oleh banyak orang, namun ada bidang
lain yang tidak ada peminatnya.

Untuk mempersiapkan diri menjadi pengurus di


periode berikutnya, kita harus mempersiapkan
diri melalui pemenuhan yang telah disebutkan
sebelumnya. Bergaul agar dikenal, terlibat dalam
kegiatan gereja, menguasai salah satu bidang
terkait pelayanan gereja, yang memungkinkan
kita menjadi yang terbaik di bidang tersebut.
Siapa tahu, tiga tahun kemudian sudah tiba
waktunya bagi kita untuk melayani umat dengan
menjadi sebagai salah satu pengurus di Paroki
Gereja Katolik Santo Thomas Kelapa Dua.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

25

Wilayah III St. Paulus

Wilayah II
Yohanes Rasul

Lingkungan St. Laurentius

Lingkungan St. Katarina

Wilayah III St. Paulus

Wilayah VIII St. Benediktus

Lingkungan St. Aloysius

26

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

27

VISI-MISI

VISI DAN MISI


PAROKI ST. THOMAS
VISI
Visi Paroki Santo Thomas mengacu Visi Keuskupan Bogor, yaitu: Paroki Santo Thomas Kelapa
Dua menjadi communio dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan
dialogal, memasyarakat dan misioner.

Communio
Yaitu suatu persekutuan, paguyuban dan persaudaraan yang:
Memelihara hubungan kesatuan dengan Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus;
Memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja partikukar dan antar umat sendiri;
Memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan kebudayaan dan agama-agama lain

Komunitas Basis
Yaitu satuan umat yang:
Relatif kecil dan mudah berkumpul secara berkala untuk mendengarkan Sabda Tuhan;
Berbagi penglaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari pemecahannya dalam
terang Kitab Suci;
Berusaha mengambil bagian dan mewujudkan misi Yesus Kristus

Beriman Mendalam
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang beriman mendalam adalah:
Umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah;
Hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Kudus;
Iman yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging dalam diri pribadi serta nampak
dalam sikap dan perilaku

Solider
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha:
Memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan masyarakat, terutama terhadap
kaum yang lemah dan tersisi dalam perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik;
Memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan keutuhan lingkungan hidup;
Turut merassakan kegembiraan dan kecemasan sesama.

Dialogal
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menyadari bahwa:
Gereja bagaikan Sakramen keselamatan yang diutus untuk membangun relasi dengan

28

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

sesama yang berbeda budaya, suku, asal dan agama/ keyakinan dalam usaha menciptakan
kerukunan dan persaudaraan yang sejati;
Gereja bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun tatanan masyarakat
yang lebih bersatu dan bersuadara, serta melihat orang lain sebagai teman seperjalanan
menuju dunia yang lebih baik.

Memasyarakat
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang memasyarakat adalah:
Umat yang hadir, melibatkan diri danberperan aktif dalam membangun masyarakat;
Umat yang imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat;
Umat yang kehadirannya menjadi orang asing bagi masyarakat di sekelilingnya;
Umat yang mampu menjadi garam, ragi, dan terang dunia, menjadi saksi Kristus di tengah
masyarakat, diterima dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.

Missioner
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang misioner adalah:
Umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan membagikan cinta kasih;
Umat yang juga ikut bertanggung jawab serta nyata terhadap perkembangan Gereja di
daerah Cimanggis Depok, Keuskupan Bogor, Gereja di Indonesia dan seluruh dunia.
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui
penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi;

MISI
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja
Partikular dan yang reksa pastoralnya di bawah Uskup diosesan, dipercayakan kepada Pastor
Paroki sebagai gembalanya sendiri. Oleh Pastor Paroki yang dipanggil menjadi bagian dalam
pelayanan Kristus, untuk menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin jemaat
bekerja sama dengan imam-imam lainnya dibantu kaum beriman kristiani awam menurut
norma tertentu. Semua itu disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan Ekaristi,
sehingga terbentuk Gereja Paroki yang di dalamnya Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik,
dan apostolik, sungguh-sungguh hadir dan berkarya.

Menghadirkan Kerajaan Allah


Paroki Santo Thomas Kelapa berusaha untuk menjadikan nilai-nilai kristiani sungguh-sungguh
terwujud dan secara nyata dihayati sebagai dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya
sehari-hari oleh Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

29

Mengabdikan diri secara aktif


Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha menjadikan hidup dan karya sebagai pelayanan bagi
orang lain dalam mengembangkan hidup, iman dan penghayatannya. Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan menunggu adanya permintaan, anjuran atau paksaan, tetapi proaktif
atas inisiatif sendiri, bersifat mendatangi dan menawarkan, serta terdorong oleh gerakan hati
yang tulus. Prinsipnya hanya dengan melayani dan memberikan diri kepada sesama, dirinya
semakin berkembang ke arah kepenuhannya.

Meningkatkan relasi dan mutu keimanan


Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menghidupkan kembali relasi iman yang
solider dan dialogal diantara sesama saudara seiman. Selain itu juga berupaya meningkatkan
mutu iman kekristenannya sehingga komunitas basis kristiani menjadi lebih baik dan dapat
diandalkan sebagai dasar membangun komunitas basis manusiawi.

Meningkatkan martabat manusia


Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memusatkan perhatiannya pada manusia, perkembangan pribadi dan imannya. Hak dan kewajibannya asasi bukan hanya diperhatikan dan dibela
dari berbagai tantangan yang menghambat atau merusaknya, melainkan didukung dan dipromosikan dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk perkembangannya.

Penataan mekanisme dan organisasi


Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha:
1. Membenahi tata organisasi Dewan Pastoral Paroki;
2. Membenahi mekanisme kerja organisasi Dewan Pastoral Paroki;
3. Menepati keputusan-keputusan yang diambil oleh Dewan Pastoral Paroki;
4. Melaksanakan keputusan-keputusan atas dasar komitmen moral untuk pelayanan pastoral
yang terpadu;
5. Bekerja sama dalam kebersamaan untuk mewujudkan komunitas basis gereja yang merasul.

Pemberdayaan Potensi Umat Basis


Umat basis itu bukan hanya obyek pelayanan, tetapi juga subyek pelayanan. Karena di dalam
umat basis ini tersimpan sumber daya yang kaya akan potensi, talenta, dan karunia. Oleh
karena itu, umat basis ini hendaknya dijaga, dirawat, dan diatur agar sumber daya itu tidak
segera habis, melainkan tetap ada dan menghasilkan. Diupayakan juga agar sumber daya itu
semakin meningkat dalam jumlah dan mutunya. Belajar terus-menerus dan sikap kreatif harus
terus diupayakan agar sumber daya sungguh-sungguh relevan, mendukung dan berdaya guna
bagi hidup, kelangsungan, serta perkembangan pribadi dan iman manusia yang semakin lama
semakin banyak jumlahnya.

30

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

PERKEMBANGAN Paroki St. Thomas pada awal berdirinya dirintis oleh beberapa keluarga Polri

JUMLAH UMAT

yang tinggal di Asrama Brimob dan di luar Asrama sekitar tahun 1970-an.

PAROKI ST. THOMAS Jumlah umat semakin berkembang dan bertambah setiap tahunnya. Puji

Tuhan. Tahun 2014 mulai dilakukan pembaharuan data umat, dengan harapan bukan jumlah umat saja yang diketahui tetapi keadaan umat. Untuk ke
depannya, database umat ini bisa menjadi data dalam penyusunan Program
Kerja Paroki.
Berikut ini jumlah umat Paroki St. Thomas hingga bulan Februari 2015.

sumber: Sekretaris DPP (FX. Bambang P.)

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

31

ARTIKEL

PANGGILAN MENJADI

PENGURUS

DI LINGKUP GEREJA
Lukas Heri Wasito
Sekretaris II DPP St. Thomas

Kata Panggilan menjadi Pengurus


akhir-akhir ini kembali terdengar lebih
sering dari biasanya. Dan terus menggema seiring semakin dekatnya pergantian
pengurus dimulai dari tingkat Paroki,
Lingkungan, Wilayah, dan Stasi. Umat
diajak untuk terlibat dalam karya pelayanan yang disediakan.
Bermacam persiapan sudah dilakukan baik oleh
pengurus saat ini maupun tokoh umat yang
peduli akan kelangsungan kepengurusan. Ada
yang mulai mencari calon penggantinya atau
berani memunculkan diri untuk menanggapi
panggilan melayani.

SDM di Lingkungan pun terbatas. Mana yang


harus diutamakan?
Gereja mendapat tugas mewartakan karya
keselamatan Kristus kepada dunia, pun menjadi tugas kita selaku orang Katolik. Oleh karena
itu, di setiap Lingkungan hendaknya merelakan
figur terpilih tersebut untuk membantu Pastor
Paroki dalam melaksanakan reksa pastoralnya.
Kemudian menjadi pertanyaan lagi, bagaimana
dengan pengurus lingkungan bila nanti tidak ada
lagi yang mau?

Seharusnya dari hasil KEP bisa memberikan


referensi alumninya yang pantang menolak
tugas pelayanan. Apalagi Lingkungan yang rajin
mengirimkan umatnya mengikuti KEP tentunPengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) pun suya tidak memiliki kesulitan. Pada mereka pun
dah mengupayakan agar umat dapat memahami sudah dibekali ajakan Yesus dalam Matius 28:20,
tugas dan perannya dalam karya keselamatan
untuk melakukan kesaksian melalui karya nyata
Gereja. Dengan kegiatan berbentuk seminar
dan yakin bahwa Ia menyertai kita sampai akhir
keimanan, juga Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) zaman.
yang sudah memasuki angkatan ketujuh. Dari
Memang tidak mudah mengajak umat untuk
enam angkatan sebelumnya sudah nampak
terlibat dan berkorban serta aktif dalam karya
semangat pelayanan.
pastoral di Paroki, Stasi, Wilayah, dan LingDari jumlah alumni KEP sekitar 320-an orang
kungan. Kendalanya ya berasal dari umat itu
yang tersebar di 12 wilayah dan 40 lingkungan,
sendiri. Berbagai alasan dikemukakan oleh umat,
sebetulnya tidak perlu khawatir untuk mencari
antara lain:
bibit-bibit panggilan pelayanan. Pertanyaannya,
Tuntutan Pemenuhan kebutuhan hidup
siapa yang mau?
Pertanyaan itu selalu muncul dalam setiap
proses pergantian pengurus. Mencari figur yang
pas memang tidak mudah, apalagi bila yang
sudah disiapkan harus diusulkan ke Paroki untuk
menjadi pengurus DPP. Akhirnya menjadi perdebatan, apakah figur tersebut akan diberikan
kepada Paroki atau untuk lingkungan? Apalagi

32

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Demi pemenuhan kebutuhan hidup yang terus


meningkat, tak pelak lagi bila kita harus menghadapi rutinitas dari bangun tidur hingga larut
malam. Rutinitas itu akan selalu terjadi sepanjang hidup, seperti yang disabdakan dalam Kitab
Kejadian dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi
menjadi tanah. (bdk Kej. 3:19)

Waktu yang tersedia


Kita diberikan waktu yang sama, 24 jam sehari.
Tapi sering kali kita mengatakan tidak punya
waktu. Apalagi bila dihadapkan pada banyak
kepentingan. Rasanya waktu 24 jam itu kurang.
Akhirnya dibutuhkan kalkulasi waktu yang tepat.
Lalu, apakah kita menyediakan waktu untuk
Tuhan?

Merasa tidak mampu


Sikap ini sering muncul saat diminta kesediaan
untuk menjadi pengurus. Padahal Yesus sendiri memilih murid-muridnya dari orang yang
sederhana. Dengan menjadi pengurus Lingkungan, Wilayah, Stasi, atau Paroki, kita harus
berubah untuk berbuah karena sudah dibekali
dengan talenta masing-masing. Jangan sampai
kita masuk dalam kelompok orang yang protes
dengan Tuhan yang mengatakan, menuai di
tempat di mana tuan tidak menabur dan memungut di mana tuan tidak menanam. (bdk Mat.
25:24).

tidak langsung pulang, tapi kongkow-kongkow


dulu saling berbagi cerita. Kini dengan semakin
banyaknya umat, suasana itu semakin hilang,
bahkan umat sudah meninggalkan gereja ketika
misa belum selesai.
Pantaslah kalau saat ini Paroki dipandang hanya
sebagai tempat untuk mengurus Baptis, Komuni
Pertama, Krisma, dan melaksanakan Sakramen
Perkawinan. Paroki tidak lagi dipandang sebagai
persekutuan umat beriman yang saling berkomunikasi. Umat kurang memahami atau malah
tidak tahu akan perannya dalam karya pewartaan.

Padahal dalam Dokumen Konsili Vatikan II disebutkan bahwa berkat baptis, kaum awam memiliki martabat yang sama dengan semua anggota
Gereja lainnya sebagai umat Allah (LG 32). Kaum
awam juga ikut ambil bagian dalam tri tugas
Kristus (LG34-36) dengan cara yang khas. Kaum
awam disebut sebagai pengambil bagian dalam
karya keselamatan Allah yang berlangsung lewat
perutusan Gereja (LG33). Gereja mengajak kaum
awam untuk terlibat dalam karya kerasulan di
Tidak peduli / apatis
Paroki dengan ikut ambil bagian dalam pewartaan, sebagaimana yang ditugaskan oleh Yesus
Sikap ini muncul akibat perkembangan sosial
yang menjadikan masyarakat tidak menaruh per- sendiri.
hatian pada kondisi atau kesulitan yang dihadapi
Keterlibatan awam dalam dinamika kehidupan
lingkungan sekitarnya. Inilah tantangan saat ini.
Gereja khususnya di Paroki dirumuskan dalam
Ketidakpedulian atas kegiatan di Lingkungan,
dokumen gereja Apostolicam Actuositatem (AA),
pergantian pengurus, gereja yang bocor, kondisi
yakni dekrit tentang kerasulan awam dikataParoki, dll.
kan bahwa: Paroki memberi teladan kerasulan
jemaat yang jelas dengan menghimpun semua
Luka batin dengan pengurus/Romo Paroki
anggota menjadi satu, entah bagaimanapun
Luka batin, sakit hati, marah, dsb. akibat dari
mereka itu diwarnai perbedaan-perbedaan mabenturan yang tidak siap dihadapi kala menjanusiawi, dan menyaturagakan mereka ke dalam
di pengurus. Sejatinya bila sudah menyatakan
Gereja semesta. Hendaknya kaum awam memkesediaan untuk melayani, harus siap pula untuk biasakan diri untuk erat bersatu dan bekerja
menghadapi kekecewaan. Terkadang karena
bersama dengan para imam di paroki ( AA 10 ).
sudah merasa banyak berkorban, namun tidak
dihargai. Rasul Paulus pun pernah dikecewakan Semoga melalui semangat Paskah, kita yang sudah merenungkan tema Sukacita dalam Keluaroleh Barnabas yang mengajak Markus (yang
ga, semakin bersuka cita dalam melakukan karya
pernah meninggalkan Paulus).
pelayanan. Kalau kita memiliki semangat seperti
Gereja Memanggil Kita
Rasul Paulus, kita pun akan berkata Tetapi
aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun,
Di Paroki pun mengalami pergeseran. Ada umat untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih
yang bercerita bagaimana dahulu selesai misa
Karunia Allah (KIs 20:24)

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

33

Lingkungan Sta. Theresia


Wilayah VII St. Benardus
Ketua: James Erland Lenggoe
Sekretaris: Andreanto Hermawan
Bendahara: Herman Hambalie
P. Fernandez
Herwanto Wijaya
Emmanuel Sugianto
Ibu Bambang NW
Djaya Rustandi
Drg. Stepanus Setiawan
T. Suditio
Thomas Slamet
Ibu Maryati
Freddy Singalingging
Hendrik Pangadian

Albertus Priatna S.
Anggoro Sudarso
AC Rudie Rustandi
Ibu Ancillia Liana
Andri Setiawan
H. Bernardi Wijaya
Holly Halim
Asta Ekadianto
Rudi Valentino
Suwardi
Zakaria H.

Ebenezer H.
Gultom
Andreas Haryanto
Hendri Gunawan
Denny Setiawan
Wisnu Widya Utama
Nicholas
Purba

Lingkungan Bunda Pencipta - Wilayah X Bintang Timur


1. Kelg. G Michael Jeno
2. Kelg. Johanes Baptista Lie Gan Yong
3. Kelg. Simon Petrus Sitanggang
4. Kelg. Anton Sijum
5. Kelg. FX.Djati Trinovianto
6. Kelg. Gregorius Cahyo Priono
7. Kelg. Petrus Pujiatno Bayu
8. Kelg. Yohanes Rachmat Kurniawan
9. Kelg. Benidiktus Arif Dewanto
10. Kelg. Filisianus Warujutomo
11. Kelg. Ambrosius Heri Widiyantoro
12. Kelg. Ambrosius Sudarminto
13. Kelg. Gregorius Sudaryanto
14. Kelg. Franciscus Hastanto
15. Kelg. Aloysius Pramuji
16. Kelg. Yohanes Wijaya Surya
17. Kelg. Paskalis S Trimo Syukur
18. Kelg. Antonius Marjodo
19. Kelg. O.A. Herry S Rianto
20. Kelg. Yohanes P.S. Sembiring

21. Kelg. Adrianus Haryanto S


22. Kelg. Yustinus Suryadi
23. Ibu GM Marie Hartati
24. Kelg. Yakobus Prihartanto
25. Ibu Agnes Cicilia Yuliati
26. Kelg. Thomas Hartono
27. Kelg. Theresia Ginarti Budiman
28. Kelg. Gabriela Mutmainah
29. Kelg. Ignatius Arif Rahardja
30. Kelg. Yohanes Hendrik Herepa
31. Kelg. Binatua Sibarani
32. Kelg. Robert
33. Kelg. Heribertus Novianto
34. Kelg. Maria Theodora Sri Buntari
35. Kelg. Fransisca Inung Priyo.S
36. Kelg. Petrus Hermanto
37. Kelg. Anton Chrisno
38. Kelg. Azevedo Totok Anwarsito
39. Keluarga Besar Christ Soepontjo
40. Kelg. Hari Basuki

41. Ibu Maria Suti


42. Kelg Fedelix Laudra
43. Kelg. Dominikus Theo
44. Kelg. FX Supriyadi
45. Kelg. Hermanus Wahyu Soenardi
46. Kelg. Arisan Manulang
47. Kelg. Alexander Widjaya
48. Kelg. Johardi Lambert
49 Kelg. Teddy Bahi
50. Kelg. Robertus Suhartono
51. Kelg. Bonifasius Poltak Manulang
52. Kelg. Asep Saepuloh Dewi
53. Kelg . Heri Saptono
54. Kelg . Y C Budi Hartono CH
55. Kelg Gregorius Nicephorus Gero
56. Kelg. Frans Lado Key
57. Kelg. John Meray
58. Kelg. Kristina
59. Ibu Caecilia Rini Budiani

mengucapkan

34

Selamat Paskah 2015

kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster,


Warta Thomas
dan seluruh umat Paroki St. Thomas Kelapadua
edisi khusus Paskah 2015

Kel. Drg. Ignatius Lioe Teddy


Lingk. Ratu Malaikat - Wilayah IX

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

35

Lingk. St. Aloysius - Wilayah III

Komunitas Keluarga
Muda Katolik (KKMK)

Kel. Ibu Gito Hanjaya

Lingkungan St. Yustinus

Lingk. St. Aloysius - Wilayah III

Wilayah II Yohanes Rasul

Kel. Antonius Budiono

36

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Kel. Iwan Perdana


Lingk. Ratu Rosari - Wilayah IX

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

37

ARTIKEL

SEMAKIN JAUHKAH

KEBERPIHAKAN KITA

DENGAN ORANG MISKIN?


Greg Cahyo Priono
Pengurus DPP Harian

Mewujudkan keberpihakan Paroki pada


orang miskin, meski berbekal ajaran
sosial gereja, hingga ensiklik Paus sekalipun, bukanlah perkara mudah. Donor
darah, periksa kesehatan gratis, bagi
sembako, sudah bukan hal baru. Sudahkah wajah Paroki kita jadi wujud kasih
Allah?
Kisah Orang Samaria (Luk.10:25-37) dan Ajaran
Paulus tentang Tubuh Mistis Yesus (1 Kor. 12:2426), kita jadikan cermin.

hidupnya, namun juga tidak dimilikinya kecakapan dan modal yang cukup. Mereka mudah
tersingkir dalam persaingan hidup, sehingga
tetap berada dalam situasi kemiskinan. Kemiskinan bukanlah akibat kesalahan dan kehendak orang miskin sendiri, atau karena malas.
Pelayanan di Paroki kita telah terancam kondisi
asal ada. Menjelang hari raya Paskah atau
Natal, biasanya Ketua Lingkungan mendaftarkan
nama yang akan diberi bantuan. Jumlahnya
dibatasi, dampaknya Ketua Lingkungan di satu
wilayah melakukan crossing. Lingkungan yang
surplus rela melimpahkan jatahnya ke yang
tekor, begitu solusinya.

Saat pencairan dana, meski sejak awal anggaran


disetujui, tetap saja harus ada re-negosiasi dalam suasana penuh kekhawatiran uang kas akan
Dalam kisah Orang Samaria yang murah hati,
habis. Tak kalah menarik, penerima bantuan
Yesus mengingatkan kita bagaimana menunalih-alih mau datang ke Paroki , malah apriori,
jukkan belas kasih kepada sesama secara total,
nilai bantuan lebih kecil dari ongkos transportanpa peduli siapa, tanpa takut kena sial. Apakah tasinya. Mirisnya lagi, tidak lebih dari 100 meter
di Paroki masih pilih-pilih kasih, orang lingkundari Paroki, bantuan pun dibelanjakan pulsa
gan mana ya? Stasi atau Paroki? Serta kekhaponsel.
watiran kehabisan uang. Santo Paulus mengajarkank bahwa anggota gereja merupakan satu
Evaluasi tim Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE)
tubuh dan Yesus-lah kepalanya. Jika satu orang
Paroki berbuah pertanyaan, seperti, kalau prakmenderita, semua anggota turut menderita. Jika tiknya seperti itu apa ada suasana dialog antara
satu anggota dihormati, semua anggota turut
penolong dan yang ditolong? Apakah bisa medihormati. Semangat saling memperhatikan dan ngangkat martabat orang yang ditolong? Apakah
solidaritas, khususnya bagi mereka yang menmuncul semangat solidaritas di lingkungan untuk
derita dan miskin. Apakah di Paroki ada seman- membantu saudaranya yang belum beruntung?
gat solidaritas membantu yang menderita?
Apakah Tim PSE punya alat untuk memonitor
dan mengevaluasi bantuan? Rumusan kriteria
Pengertian orang miskin tidak terbatas pada
yang bagaimana sehingga warga layak dibantu?
kemiskinan secara material, yakni tidak adanya
Lalu, bagaimana mengatasi kegalauan akan
barang-barang ekonomi yang dibutuhkan dalam pendanaannya?.

38

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Sebuah mimpikah?
Denyut pelayanan sosial sepatutnya sama dengan denyut kehidupan. Orang miskin tidak
harus menunggu Paskah atau Natal untuk
menerima pelayanan. Pelayanan idealnya berkesinambungan, berkelanjutan , dan terstruktur.
Manajemen perlu diadopsi. Prinsip the right
man on the right place perlu dipadupadankan
dengan kebijakan pastoral, sehingga Paroki tidak
menjelma sebagai Koperasi Simpan Pinjam atau
LSM.

pembiayaannya. Masing-masing membutuhkan


strategi dalam pengelolaannya.
Pembiayaan utama PSP bersumber dari Anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) sebesar 25%
dan saldo tahun sebelumnya. Sumber lainnya
bisa dari kolekte Misa Khusus untuk kesejahteraan sosial, juga sumbangan Donatur berupa
uang, beras, tepung terigu, minyak goreng, dll.

Sejak pengajuan permohonan pengurus Lingkungan terlibat, bahkan hingga penelaahannya. KSP wajib mensosialisasi aturan main yang
jelas dan mudah dipahami oleh Para pengurus
Agar Pelayanan Sosial Paroki (PSP) berjalan
fokus dan mandiri, perlu dibentuk Komite Sosial di Lingkungan. Kerja KSP terikat oleh batasan
waktu. Pengurus lingkungan dapat mengukur
Paroki (KSP). KSP diketuai oleh Ketua DPP (ex
lamanya proses. KSP dan pengurus Lingofficio Pastor Paroki) untuk mengelola PSP baik
penyaluran maupun penggalangan dananya. KSP kungan Wilayah adalah satu kesatuan, tidak
beranggotakan wakil tim PSE Paroki dan sejum- dapat dipisahkan dalam proses ini.
lah awam yang berdomisili di wilayah Paroki.
Mereka adalah orang-orang yang terpanggil un- Pengendaliannya, perlu ada Batas Maksimum
tuk melayani orang miskin, sukarela dan sukacita Penerimaan Bantuan (BMPB), baik untuk
perorangan atau keluarga. Ada tidaknya upaya
dalam melaksanakan tugas pelayanannya.
Lingkungan-Wilayah mengatasi persoalan
warganya menjadi pertimbangan keputusan
Dalam penyaluran bantuan, KSP memiliki
KSP. Pemantauan status bantuan, apakah masih
otoritas penuh untuk memutuskan diterima
layak diteruskan atau dihentikan, jadi perhatian
atau ditolak setiap permohonan yang masuk.
Pengambilan keputusan berdasarkan sidang dan bersama.
hasilnya keputusan kolektif.
Dukungan faktor- faktor pendukung, antara lain
Kategori pelayanan ada 5, yaitu Pelayanan Kaum tersedianya SDM di KSP. Figur yang punya waktu
dan wawasan menjalankan PSP. Kerelaan DPP
Papa Miskin, Aksi Puasa Pembangunan/Aksi
Adven Pembangunan, Pelayanan Sosial Ekonomi, mendanainya dan yang cukup menentukan adalah semangat Pengurus Lingkungan dan Wilayah
Pelayanan Bantuan Pendidikan dan Pelayanan
bergerak melayani. Bila hal ini berjalan lancar,
Bantuan Kesehatan. Semuanya memiliki spesifikasi yang berbeda, tujuan, sasaran, dan sumber Option For The Poor tidak hanya slogan.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

39

40

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Segenap Civitas Yayasan Pendidikan

Ignatius Slamet Riyadi


Cijantung

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

41

ARTIKEL

PROXIMAL PROCESSES
SUMBER SUKACITA

KELUARGA KRISTIANI

Taru Guritno
Seksi Kerasulan Keluarga DPP St. Thomas

Mengutip tulisan Psikolog senior, Prof


Dr Sarlito Sarwono, Koran Sindo 8 Maret 2015, Senin, 3 Maret 2015, di UI
berlangsung sebuah ujian Doktor. Promovendus (calon doktor) yang mempertahankan disertasinya hari itu adalah
Dr. Melok Roro Kinanti, psikolog, yang
meneliti perkawinan di desa Dadap,
Indramayu, Jawa Barat. Mengapa penelitian dilakukan di daerah Indramayu ?

adalah kuatnya komitmen untuk menghadapi


segala rintangan dalam mempertahankan ikatan
perkawinan.

Bagaimana dengan perkawinan Katolik?

Oh, di Katolik itu tidak boleh bercerai ya?,


Orang Katolik menikah kan hanya sekali ya?
Itulah ciri khas perkawinan Katolik yang dikenal
oleh khalayak di luar gereja Katolik. Positif dan
membanggakan tentunya, namun bagaimana
bisa dilaksanakan sepanjang hidup saat ini?
Bagaimana keluarga Katolik tetap bersuka cita
dan menjadi sumber kegembiraan bagi sesaProximal processes
manya, namun juga diutus Tuhan untuk mewujudkan hakekat perkawinan Katolik yaitu unitas
Indramayu adalah daerah yang tertinggi kasus
perceraiannya jika dibandingkan dengan daerah (kesatuan) dan indissoblitas (tak terputuskan/tak
lain di Indonesia, seperti laporan situs Republika terceraikan), itulah yang menjadi tema Paskah
saat ini, yaitu Keluarga Sumber Sukacita.
Online. Kepala Pengadilan Agama Indramayu,
Anis Fuadz, menyebutkan berdasarkan ajuan
Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1055) dikaperkara yang masuk ke Pengadilan Agama
takan arti perkawinan ada 2. Pertama, ConsorIndramayu, terdapat 9.300 perkara selama
tium Totius Vitae keluarga sebagai komuni2013. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 persen
tas hidup, ditandai adanya perjanjian antara
merupakan perkara tuntutan perceraian.
seorang laki-laki dan perempuan membentuk
kebersamaan hidup. Keduanya berkomitmen
Desa Dadap dikenal banyak penduduk wanitselalu bersama dalam keadaan apapun, untung
anya yang menjadi TKW di luar negeri. Peneliti
ingin melihat apa penyebab ikatan perkawinan dan malang, suka dan duka, sedih dan gembira.
mereka putus, meski ada yang tetap bertahan di Tidak boleh ada keterpaksaan, dan perjanjian
tengah tingginya angka perceraian. Mereka yang antar-keduanya harus bebas dari rasa ketakutan.
perkawinannya gagal karena faktor perselingKedua, Comunita di vita ed amore, persekutuan
kuhan, konflik dengan orangtua, dll. Pada kelomhidup dalam kasih, bukan persekutuan pribapok yang tetap bertahan, ditemukan alasan
di-pribadi. Tanpa cinta kasih, keluarga tidak akan
bahwa komitmen perkawinan diupayakan oleh
hidup, tumbuh dan saling menyempurnakan.
pasangan tersebut. Komitmen itu dalam istilah
Dengan cinta kasih, keluarga mengembangkan
Psikologi Klinis disebut sebagai proximal processsukacita dan menjadi api kasih tak kunjung
es, yang menurut bahasa sederhana Pak Sarlito,

42

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

padam yang menerangi kehidupan orang-orang


di sekitarnya.

Spiritualitas kristiani adalah sumber sukacita


keluarga
Perekat utama Perkawinan Katolik adalah Cinta
Kasih Tuhan sendiri. Pasangan suami istri Katolik
dengan sadar dan gembira menerima kehadiran
dan campur tangan Roh Kudus di dalam keluarga, sehingga menjadi sumber sukacita bagi
anggota keluarga.
Dengan hadirnya Roh Kudus, maka Keluarga
Katolik menyadari bahwa pilihan menikah
adalah panggilan Tuhan. Konsekuensi panggilan
adalah kerelaan untuk diutus dan ditugaskan.
Tuhan menghendaki pasutri menjadikan perkawinannya sebagai sakramen, suami istri hendaknya menjadi tanda relasi saling mengasihi,
sebagaimana Kristus mengasihi gerejaNya.
Spiritualitas perkawinan Katolik tidak hanya
berkenaan dengan kehidupan atas atau surgawi belaka, namun bagaimana hidup dipengaruhi
dan dirasuki oleh Roh Kudus. Sprititualitas mencakup semua segi kehidupan manusia, jasmani-rohani, personal-komunal, sosial, afektif dan
emotif. Pernikahan adalah jalan menuju Allah.
Spritualitas berkaitan dengan keimanan, yakin
dan percaya bahwa Tuhan akan selalu hadir
dalam setiap karya Penyelamatan-Nya.

Kesetiaan akan janji perkawinan adalah


dasar komitmen perkawinan
Pak Sarlito menulis demikian, Iman artinya percaya. Istilah ini khusus digunakan untuk agama
dan Tuhan. Jadi dalam agama kita mengatakan
bahwa kita beriman kepada Tuhan, dan karena
itu kita bersungguh-sungguh (berkomitmen)
melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya
serta menghindari apa yang dilarang-Nya.
Tetapi kita tidak mengatakan beriman kepada
isteri, walaupun kita sungguh-sungguh percaya
kepadanya dan karena itu bersungguh-sungguh
(berkomitmen) pula melaksanakan apa yang
diperintahkannya serta menghindari apa yang
dilarangnya.

Karena itulah ada istilah proses proksimal atau


komitmen terhadap perkawinan. Yang penting,
kedua pihak yang terlibat perkawinan harus sama-sama punya komitmen yang besar terhadap
janji perkawinannya sendiri untuk mempertahankan perkawinan. Itulah temuan dari disertasi
Dr. Melok Roro Kinanti.

Meneladan Komitmen Keluarga Nazareth


Maria dan Yosef penuh sukacita menerima
panggilan Tuhan, menjadi tempat awal Tuhan
berkarya. Kepasrahan Maria menerima Kabar
Gembira dari Malaikat Gabriel (Luk. 1:29-32),
ketulusan dan komitmen Yosef untuk mengikuti
sabda Tuhan dalam mimpinya (Mat 1:18-25),
adalah teladan bagaimana keluarga Nazareth ini
merenungkan semua sapaan Tuhan dalam keheningan, memantapkan komitmen pasrah diri,
dan berpengharapan bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan. Hal itu tampak dalam pola pikir,
pola tindak, dan pola ucap. Inilah gambaran
ideal bagaimana keluarga Katolik itu diwujudkan.
Sebagai Keluarga Kristiani, kita dipanggil untuk
menyerasikan keluarga kita dengan Keluarga
Nazareth. Keluarga yang saling setia, dan selalu
menjadi sumber sukacita. Tidak heran ketika Yesus di saat-saat akhir hidupNya memerintahkan
Yohanes untuk menerima Maria sebagai IbuNya
(Yoh 19:25-27). Tanda bahwa Yesus menghendaki kita meneladan Keluarga Nazareth yang selalu
bersuka cita dan berpengharapan dalam segala
kehidupan.
Kini, kita tinggal mewujudkan semua komitmen
dengan sukacita, semangat saling melayani,
saling percaya, setia, serta percaya bahwa Tuhan
akan selalu bersama kita. Dominus vobis cum!
(dari pelbagai sumber)

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

43

44

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Perkumpulan Dana Kematian

Yusuf Arimatea (PDKY)


Paroki St. Thomas

Wanita Katolik RI
cabang Santo Thomas

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

45

SUSUNAN PANITIA PASKAH 2015


Pelindung

Ketua

RD. Robertus Eeng Gunawan


RD. Albertus Kurniadi

Eustasius Suyanto
Felix Totok Pranyatahadi

Panitia Pengarah

Sekretaris

DPP Paroki St. Thomas

Lucia Anita L.
Kim Thjen
Lukas Heri Wasito (DPP)

Penanggung Jawab
Agustinus Sulistiyono

Bendahara

Veronika Titik Sunarti


Cicilia Sushandani
Theresia Wahyuni
Henny Hinggu M (DPP)

BIDANG LITURGI
Eustasius Suyanto

Sie Koor / Passio

Sie Prodiakon / Rasul

Aloysius Alimo
Elisabeth Dwikasari
Andre Ginting
Antonius T. Cahyono (DPP)

Sie Lektor / MC

Agatha D.A. Sandra


Carolina Astri
Marcelina Resti P. (DPP)

Sie Tata Bunga & Dekorasi


Melania Dinny Setiawati
Wenny Astuti
Jeane Tangkilisan (DPP)

Sie Penyambut Umat

46

Robertus Bekti Budiono


Stephanus Dhapo
Yustinus Heri Purnomo
Gabriel Parwoko

Sie Tablo

Sarah
Fr. Nanang

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Eka Widada
Markus Kisto Mintardjo (DPP)

Sie Misdinar

Agustinus Surono
Y.B Aryo Kristianto (DPP)

Sie APP

FX. Sudarmojo
PN. Soenarso (DPP)

Sie Paskah Anak


Luciana Nartasari
Ulyana Pakpahan
Lusia Utami
Yuliana Emy

Sie Paskah Lansia

Maria Y. Sulastri
Paulina Sri Sulastri
Catharina Sri Mawarni
Maria Fifi R.

BIDANG NON LITURGI


Felix Totok Pranyatahadi

Sie Perlengkapan

Markus Budiono
Suitbertus Eko Nugroho
Antonius Suwanto
Ignatius Sugianto
Agustinus Sumarno
Adi Trianto
Johanes Ginting
Agustinus Purdwiyanto
Kuswardono
Heri Susanto
Yudi Listrik dkk

Sie Konsumsi

Yuliana Maria Sri Widaryati


Andriyani Djuwanto
Rosalia Sri Nasehati
Lisa Robert
Fransiska Sri Tirani
Wahyuni Felix Totok
Selvy Carlos
Ibu Daniels

Sie Dana

Gus Djuwanto
Agustinus Djaswadi
Antonius Budiono
Hotman Simbolon

Sie Keamanan / Parkir

Robertus Handoko
A. Gomez
Natanael Adven Pare
Pareira
Dacrus
Bagus dkk

Sie Sosial

Elisabeth Maria Endah S.


Susana Widayati
Silalahi
Tiur Henny S. (DPP)

Sie Dokumentasi-Publikasi

Antonius Purnawan KH.


Yudistiro Sampurna
Ignatius Doni
Katharina Tatik
Kristiyono (DPP)

Sie Kesehatan

Lui Suhatmoko
DR. Irma Simbolon
C. Astari
Maria Theresia Supartinah
Cristiana Ery Krisnawati
Caecilia Sunarti

Segenap Panitia Paskah 2015


mengucapkan

Selamat Paskah 2015


kepada Pastor Paroki, Para Romo, Frater, Suster, Dewan Paroki,
dan seluruh Umat Paroki St. Thomas Kelapadua

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

47

SERBA-SERBI

DOKTER GRATIS
DONOR DARAH

BINA IMAN ANAK


Apa Arti Paskah Bagimu?
Pendidikan iman dimulai itu dari Keluarga. Dari kedua orangtuanya, anak-anak mulai mengenal
bagaimana berdoa dan mengenal kisah dalam Kitab Suci. Setelah itu melalui Bina Iman Anak (BIA)
dan Sekolah Iman Katolik (Seikat) anak-anak kembali diperkenalkan dan diperteguh. Seikat adalah
sekolah iman untuk anak-anak yang bersekolah di Sekolah Negeri.
Kami menanyakan Apa itu Paskah? kepada beberapa anak-anak dan jawaban mereka hampir
sama. Ternyata, keluarga sudah memulai pembinaan iman mereka dengan baik. Dan mereka pun
mendapatkan lebih banyak lagi melalui BIA dan Seikat.
Yoriska Sisilia, kelas 2 SD

Paskah itu Kebangkitan Tuhan Yesus. Saat Paskah biasanya ada telur Paskah saat kami merayakan Paskah Anak-anak.
Laurentius Yulianto de Fatima, Kelas 2 SD

Paskah itu Kebangkitan Yesus Kristus.
Sisilia Salutarinam, Kelas 2 SD

Paskah adalah Kebangkitan Tuhan Yesus.
Maria Ardelia, Kelas 2 SD

Paskah itu Kebangkitan Yesus Kristus.
Johanes Tryas Dewanto Nugroho, Kelas 1 SD

Paskah itu Kebangkitan Tuhan Yesus.
Wow. Luar biasa. Terberkatilah kedua orangtua mereka
yang dapat memberikan pendidikan iman kepada anak.

48

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

JEDA

PANITIA
IN
ACTION

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

49

OPINI

OMK
dan

Harapan Mereka
kedepannya lebih banyak OMK yang aktif di kegiatan lingkungan, wilayah maupun paroki.
Lebih banyak orang tua yang mendukung anak-anaknya dalam kegiatan gereja. Dan pengurus
gereja (DPP) memdukung dan mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan OMK.
Yosef Wira, Mahasiswa, OMK Wilayah II

adanya keterlibatan OMK dalam kegiatan menggereja baik liturgi maupun nonliturgi, tersedianya ruangan OMK agar OMK bisa menaruh segala infentaris dengan rapih dan tempat untuk
berkumpul ataupun rapat, dihidupkan kembali parker untuk pemasukan kas OMK wilayah
maupun OMK paroki untuk melancarkan kegiatan, jangan selalu berfikiran negatif tentang
kegiatan OMK karna segala kegiatan tidak selamanya berjalan dengan mulus, dan jangan
membawa kegiatan OMK sebagai alasan keluar rumah padahal tidak ada kegiatan OMK.
Miriam Ambarini, Karyawan, OMK Wilayah X

OMK mampu menjadi garam dan terang bagi sekitarnya, tidak hanya di lingkungan gereja
namun juga didalam lingkungan masyarakat pada umumnya (bdk. Matius 5:13-16)
Daniel Kurniawan, Karyawan, OMK Wilayah IX

Tantangan dalam hidup menggereja yang datang dari pribadi masing-masing OMK, dimana
masih belum bisa mengatur sikap ego-nya. Maksudnya, mereka masih belum isa mengimbangi antara kehidupan duniawi dan menggereja.

50

Franxizco, Desainer Web, OMK Wilayah VII

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Masih kurangnya kesadaran OMK dalam hidup menggereja sebagai generasi muda penerus
gereja. Mereka belum mengerti arti penting dan nilai-nilai positif yang bisa didapatkan.
Semoga untuk kedepannya OMK bisa menjadi wadah dan panutan dalam pergaulan untuk
orang-orang muda katolik.
Rocky Kurniawan, OMK Wilayah I

Menurut saya, tantangan yang dihadapi OMK adalah sikap apatis dalam kehidupan
menggereja untuk harapannya supaya OMK dapat lebih berani dalam ambil bagian mulai
dari wilayah kemudian berpartisipasi di paroki.
Yulian Benedictus, Mahasiswa, OMK Wilayah IV

OMK saat kegiatan gerejawi melepaskan gadgetnya dan bersosialisasi dengan yang lain,
serta setiap OMK bisa membawa nama baik parokinya dan orang tuanya dengan tidak
melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat nama OMK menjadi negatif.
Reza Gero, Wartawan, OMK Wilayah VI

Gap umur terlalu besar, sehingga antara anggota OMK yang memiliki umur minimal /
junior dengan yang memiliki umur maksimal / senior tidak bisa membaur dengan baik,
dan bisa mengakibatkan ke-kurangsolid-an bagi para anggota OMK satu sama lainnya,
terhambatnya regenerasi, transfer wawasan dan pengetahuan dari senior kepada junior.
Harapan agar senior dan junior saling membaur satu sama lain dan agar proses regenerasi,
transfer wawasan dan pengetahuan dapat terwujud sehingga OMK semakin solid dan aktif
dalam hidup menggereja.
Agnes Wulandari, Karyawan, OMK Wilayah VIII

Harapannya nggak muluk-muluk. Sederhana. Semoga OMK punya semangat melayani


tanpa dipaksa. Semoga OMK juga bisa berperan dalam kegiatan menggereja dan membangun solidaritas yang baik dengan sesama warga Gereja. Semoga OMK bisa menyalurkan pemikiran sekaligus tindakan positif yang selaras. Sehingga OMK bisa menjadi
citra Katolik yang baik, ketika membaur dengan masyarakat. Nggak cuma aktif dalam
internal menggereja, tetapi menebarkan cinta kasih ke sesama manusia, apapun agama,
suku, dan budayanya.
Githa Nila Maharkesri, Reporter, OMK Stasi BMR

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

51

PANITIA PASKAH 2015


WILAYAH III ST. PAULUS
Mengucapkan Terima kasih kepada Para Donatur.
Yang telah berpartisipasi dan bekerja sama
dalam membantu menyukseskan kepanitiaan dari
awal, pertengahan, hingga akhir kegiatan.

Kel. Robby Loho


Lingk. St. Filipus - Wilayah VI

52

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

TABLO
Tim Tablo 2015

OMK DALAM TABLO

Koordinator : Agatha Dipta Ari Sandra


Pelatih : Ina Kaka
Pemimpin Ibadat : Fr. Agustinus Nanang
Narator : Dominicus Widodo dan Agustina Budiawan
Pemain : Beni, Rocky, Grace, Yosep, Rino, Agnes Yuliana,
Astrid, Siska, Kevin, Denaldi, Hermawan, Napoleon Kevin,
Bagus, Avin, Andreas, Noval, Agnes Yosepha, Arin, Via,
Tia, Jenniyus, Fhedo, Jonathan, Sonia, Resi, Cindry, Enggar,
Angga, Brian, Sisco, Andriano, Monica, Indi, Dian, Donna
Bella, Karin, Michelle, Martha, Ona, Tesya, Sherly, Nina,
Georgia, Grace Nadia, Melani.
Black Man : Ipang, Agustinus, Sandro, Gary, Kifri, Ucok,
Jimmy, Denal, Avin, Bagus, Franky.
Tim Make Up : Chela, Winda, Diana, Meli, Tante Yani,
Widya, Stella.
Tim Dokumentasi : Astri, Devin, Harry, Donny, Reza.
Tim Sound Effect : Yudis, Nicky, Aan.
Tim Kebersihan : Panitia Wilayah 3 Santo Paulus.

Saya sebagai koordinator Tablo 2015 menghaturkan banyak terima kasih untuk temanteman yang bersedia membantu di belakang
layar, untuk segala dukungan dan kesabaran
membantu saya dan panitia menyelenggarakan
Tablo 2015. Hal ini juga terjadi karena kerelaan
dari teman-teman OMK untuk tampil sebagai
pemain yang selama proses meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, dan materi tiap
minggunya untuk latihan bersama. Tak lupa
saya mengucapkan banyak permintaan maaf
apabila selama proses latihan hingga terselenggaranya Tablo terdapat kekurangan dari saya
pribadi ataupun panitia. Semoga dengan memaknai kisah sengsara Yesus baik sebagai orang
di belakang layar, pemain, ataupun penonton
dapat memaknai dengan lebih baik dan belajar
makin mempercayai iman kita sendiri. (Agatha
D.A Sandra)

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

53

Pemenang: 1. Melani (St. Ign. Loyola), 2. Angel (St. Petrus), 3.


Nadia Analicia (St. Matius), 4. Vico (Sta. Maria Goreti)

LOMBA MEMBACA PUISI

LOMBA MENGHIAS TELUR

Pemenang: 1. Brigita Amanda (Ling. St. Yulius), 2. Maria Talise,


3. Andreas (St. Laurensius), 4. Nadia Analicia (St. Matius)

LOMBA MENCARI TELUR

SERBA-SERBI

Pemenang: 1. Theresa Grace Nadia (St. Laurensius), 2. Stella Regina Sitepu


(Sta. Maria Goreti), 3. Lusia Puspita Giriningtyas (St. Aloysius), 4. Fiore

54

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

55

SERBA-SERBI

Misa Rabu Abu dan Minggu Palma

56

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

SERBA-SERBI

KAMIS PUTIH merupakan undangan


untuk adorasi hening terhadap Sakramen mengagumkan yang ditetapkan
oleh Yesus pada hari ini.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

57

SERBA-SERBI

JUMAT AGUNG, Gereja berdoa untuk keselamatan dunia,


menyembah salib, dan mengenang asal usulnya dari lambung
Kristus yang terluka (bdk. Yoh. 19:34).

58

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

SERBA-SERBI

MALAM PASKAH, menantikan


kebangkitan Tuhan dengan
membaharui janji Baptis.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

59

Lingk. St. Paskalis


Stasi Bunda Maria Ratu

Lingkungan Bernardino Realino

Kel. Lukas Heri Wasito

Wilayah IV St. Stefanus

Sekretaris DPP St. Thomas

Selamat Hari Raya Paskah


KebangkitanNya memberikan
semangat untuk ewarakan Kasih
dan Sukacita dalam Keluarga.

60

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Johanes TDN & Andreas TGW

Kel. Sylvia & Victor Suarubun

Lusia PG & Stefanus T.AD

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Ferdinand Putra

Kel. Ainto Harry Budiawan

Kel. Konradus Fedhu

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Kel. M.K. Ginting

Kel. Warsono

Kel. Lusia Utami

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Kel. Adi Triyanto

Kel. Eka Widada

Kel. Carlos Purba

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Kel. Antonius Bunarso

Kel. Yulius Duwi Sulistyanto

Kel. M. Djumadi

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Ibu Slamet Murtiono

Kel. Andreas Suroso

Theresia Worowigati

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Yohanes Beu

Kel. Andreas Pramuji Nugroho

Kel. Aloysius Sakino

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Andreas Candra

Kel. Ign. Ana Suseno

Kel. Patric Ringo Henry Irawan

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Benedictus Holman Rumapea

Kel. Evantinus Hadi

Kel. Eduardus Sulistyanto

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Stefanus Satam

Kel. Yusuf Mujiman

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Keluarga

Petrus Gatot PB
Kel. Markus Budiono

Keluarga

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lukas Heri Wasito


Lingk. Bunda Kristus - Wil. X

Kel. A. Samosir
Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Lingk. Bunda Kristus - Wil. X

Seluruh Umat

Lingk. Bunda Kristus


Wilayah X - Bintang Timur

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

61

ORGANISASI

CREDIT UNION

GERAKAN BERBAGI SUKACITA


Ditto Santoso
Panitia Pendidikan CU Dian Padua

Beberapa waktu lalu, saya didatangi tamu sepasang suami-istri yang sudah berusia senja. Keduanya anggota Credit Union
(di Indonesia diterjemahkan sebagai koperasi kredit).

Beberapa waktu lalu, saya didatangi tamu


sepasang suami-istri yang sudah berusia senja.
Keduanya anggota credit union (di Indonesia diterjemahkan sebagai koperasi kredit).
Bapak-ibu ini bermaksud menanyakan perihal
pinjaman untuk pengembangan usaha mereka.
Sang bapak, yang pensiunan, bahu-membahu
dengan istrinya menjalankan usaha produksi dan
penjualan makanan kecil yang dititipkan ke tokotoko atau warung-warung.
Sebagian anak mereka telah bekerja, berkeluarga, dan tinggal bersama keluarga mereka
sendiri. Tinggal satu anak saja yang tinggal
bersama mereka, itupun sudah memiliki penghasilan sendiri. Meski anak-anaknya sudah
hidup mandiri, sebagai orang tua mereka tidak
mau menyandarkan diri kepada anak-anaknya.
Mereka memilih untuk berdikari (berdiri di atas
kaki sendiri), meski sudah memasuki usia senja.
Saya pun memberikan penjelasan yang diperlukan mengenai proses pengajuan pinjaman
serta membantu menyimulasikan perhitungan
angsuran dan jasa pinjaman.
Di lain hari, seorang ibu dari dua anak datang ke
rumah saya. Ibu ini mengutarakan niatnya untuk
mengajukan pinjaman. Anak sulungnya yang
baru lulus SMA hendak mendaftar di perguruan tinggi. Ternyata tabungan sang ibu selama
beberapa waktu untuk mempersiapkan dana
pendaftaran kuliah belumlah mencukupi.

62

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Oleh karenanya, sang ibu mengajukan pinjaman


ke credit union untuk memperoleh tambahan dana. Ia merasa bersyukur karena di saat
mendesak, keanggotaannya di credit union memungkinkan dirinya untuk mengakses pinjaman
secara mudah, tidak berbelit-belit, dan dengan
skema angsuran yang tidak memberatkan.
Berkaca dari dua pengalaman tersebut, kita
dapat melihat bahwa setiap tahap kehidupan
individu atau keluarga memiliki dinamika dan
tantangannya masing-masing. Siklus hidup
manusia berawal dari kelahiran, tumbuh sebagai
anak, kemudian dewasa, bersekolah, memasuki
dunia kerja, menikah, memiliki anak, menyekolahkan anak, menikahkan anak, memasuki
masa pensiun, hingga kembali kepada Sang
Penciptanya. Dalam setiap tahap kehidupan
tersebut tak pelak dibutuhkan sumberdaya, baik
yang bersifat finansial maupun non finansial.
Namun, tidak semua diantara kita memiliki kesadaran atau terbiasa untuk mempersiapkan jauhjauh hari sebelum kebutuhan itu muncul. Dalam
semua tahapan kehidupan inilah credit union
memberikan dirinya sebagai wahana pendukung
proses peningkatan kualitas kehidupan pribadi
maupun keluarga.
Kehadiran credit union tidak sekadar memberikan pinjaman. Credit union mendorong anggotanya untuk menabung. Mengapa? Karena credit
union mendorong anggotanya untuk memba-

semua anggota yang dikelola secara transparan dan akuntabel. Di sisi lain, credit union juga
memberikan jaring pengaman berupa asuransi
Daperma (Dana Perlindungan Bersama) yang
menjamin pinjaman anggota ketika yang bersangkutan meninggal. Banyak credit union juga
mendiversifikasi dengan model dana solidaritas
bagi anggota yang sakit dan diopname di rumah
sakit.
Menjalankan pilar-pilar pendidikan, swadaya,
dan solidaritas untuk memfasilitasi anggotanya dalam berbagi sukacita dengan sesamanya,
ngun keswadayaan atau dengan kata lain seperti credit union berkembang dinamis di Indonesia.
pasangan suami-istri di atas yang ingin berdikari. Per akhir tahun 1970, tercatat baru ada 9 credit
Ini sesuai dengan salah satu pilar credit union,
union primer dengan jumlah anggota 763 orang
yaitu swadaya. Sementara kedua pilar lainnya
dan jumlah simpanan Rp 1.259.187. Berdasarialah pendidikan dan solidaritas.
kan informasi dari website Inkopdit (Induk
Koperasi Kredit Indonesia), pada bulan Juni 2012
Melalui pendidikan, credit union mendorong
di Indonesia telah berkembang 957 credit union
anggotanya untuk mengelola keuangan pribaprimer dengan jumlah anggota 1.962.250 orang,
di atau keluarga dengan lebih tertata. Hal ini
jumlah simpanan Rp 12,55 trilyun, dan jumlah
diwujudkan dalam modul pendidikan dasar bagi
pinjaman beredar Rp 11,18 trilyun.
anggota yang baru bergabung. Dari segi produk, credit union yang sudah berkembang juga
Credit Union Dian Padua yang dibentuk di
mendiversifikasi produknya untuk membantu
wilayah paroki St. Thomas, sejak 18 Desember
pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga.
2005 telah memiliki anggota 400 orang. Jumlah aset per 31 Desember 2014 adalah Rp 1,5
Beragam produk dirancang, tak sekadar produk
milyar, sementara pinjaman yang telah dikucursimpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
kan sejak berdiri sejumlah Rp 6,8 milyar. Dengan
sukarela, serta pinjaman saja. Contohnya simjumlah nominal tersebut tentu dapat dibayangpanan harian, simpanan berjangka, simpanan
kan anggota yang terbantu dalam mengempendidikan, simpanan hari raya, simpanan naik
bangkan usaha, membiayai pendidikan anak,
haji, simpanan ziarah, simpanan hari tua, dan
merenovasi rumah, memiliki tabungan untuk
lain-lain. Produk pinjaman pun dapat divarihari tua, dan sebagainya. Inilah solidaritas yang
asikan menjadi pinjaman untuk kesejahteraan,
dibangun dalam credit union. Inilah berkat dan
pinjaman kapitalisasi, pinjaman pendidikan,
sukacita yang dikelola dalam credit union untuk
pinjaman usaha, pinjaman investasi, pinjaman
dapat dibagikan diantara sesama anggota yang
darurat, dan lain-lain.
membutuhkan.
Mengamalkan pilar solidaritas, credit union
Saya, istri, dan anak-anak saya sudah menjadi
memfasilitasi kebutuhan anggotanya terhadap
anggota dari gerakan berbagi sukacita melalui
sumberdaya finansial. Dengan pengelolaan
credit union. Bagaimana dengan Anda?
yang efektif, credit union mengelola dana
yang terkumpul dari simpanan anggotanya.
Anggota bisa mengajukan pinjaman melebihi
simpanannya apabila memenuhi persyaratan.
Dari mana dananya? Tentu saja dari simpanan

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

63

CU DIAN PADUA

HADIR DI SUKATANI
Pagi yang cerah di hari pertama bulan Maret 2015. Misa minggu pagi di Stasi Bunda Maria Ratu Sukatani baru usai. Kesibukan tampak di pos keamanan komplek gereja Sukatani.
Di samping ruang pos keamanan, dua meja sudah ditata rapi.
Beberapa berkas dokumen tampak ditumpuk rapi di atasnya.
Seperangkat alat tulis dan kalkulator pun terlihat di sampingya.
Hari itu CU (Credit Union) Dian Padua mengaktifkan Tempat
Pelayanan Anggota (TPA) untuk wilayah Sukatani. Ini adalah hari pertama pelayanan pasca misa dibuka kembali. TPA
Sukatani 1 ini membuka pelayanan bagi anggota dan calon
anggota CU Dian Padua setiap hari Minggu pukul 08.30
10.00 WIB.Pelayanan yang tadinya non-permanen dengan
membuka meja di depan tempat misa, kini berbagi ruang
dengan pos keamanan kompleks gereja Sukatani. Tampak M.
Murwindiani yang akrab dipanggil Ibu Barman, karyawan
CU Dian Padua, melayani beberapa anggota yang datang
melakukan setoran simpanan dan angsuran.
Martha Listya Irawati, anggota CU Dian Padua yang tinggal
di Sukatani, menyatakan kegembiraannya dengan aktifnya
kembali TPA Sukatani 1. Dengan adanya TPA pada hari Minggu pagi di stasi memudahkan saya untuk menabung tanpa
harus pergi jauh ke paroki, tutur ibu dua anak tersebut.
Secara terpisah Ketua Umum CU Dian Padua Antonius Sapto
Apriyanto mengatakan, Semoga de-ngan aktifnya TPA Sukatani 1, kehadiran CU Dian Padua dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat, khususnya bagi warga stasi Sukatani. Anggota dan calon anggota juga dapat mengakses pelayanan CU
Dian Padua di TPA Sukatani 2 yang berlokasi di Oma Indah
Cimanggis Blok FF 4 No. 16 (kediaman Ditto Santoso, salah
satu pengurus CU Dian Padua) untuk jadwal selain hari Minggu. (St. Andhika Bagaskara)

64

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

65

mengucapkan

Selamat Paskah 2015


kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan
seluruh umat Paroki St. Thomas Kelapadua

66

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Hasta Catering

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

67

68

Kel. Thomas R. Wahyuono

Kel. Paulus Pio

Kel. Thedorus Dwigo Prihatmoko

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Ibu Yosephine P. Joehari

Kel. FX. Mujito

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Yohanes Mulyadi


Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Kel. Max. Sri Sugeng Pamungkas

Kel. A. Sumarno

Kel. Yustinus Heri P.

Lingk. St. Nikolas - Wil. I

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Kel. Elisabeth Maria Endah

Kel. Felix Pranyatahadi

Kel. E. Suyanto

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Kel. Gabriel Parwoko

Kel. B. Ambar Sulistyanto

Kel. Ibu JMV Sugito

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Kel. Mayor Silalahi

Kel. Ibu Parisi Maria

Kel. Eddi Manalu

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Kel. Ponidjan

Kel. Fransiska Hartanti

Arifin Purba

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Matius - Wil. III

Lingk. St. Aloysius - Wil. III

Kel. Dwi Sumaryanto

Kel. IGS Budi Santoso

Kel. EC Lustyo Widanarto

Lingk. St. Laurentius - Wil. III

Lingk. St. Yulius - Wil. II

Lingk. St. Yulius - Wil. II

Kel. Marcus Paino

Kel. Th Indri K.

Bella & Bintang

Lingk. St. Yulius - Wil. II

Lingk. St. Yulius - Wil. II

Lingk. St. Yulius - Wil. II

Kel. Paulus Wiyono

Kel. Antonius Adi Soetasad

Kel. Eustasius Nugroho

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Kel. Medik Endrawahyudi

Kel. Bernadette Yuliasari M.

Kel. Ign. Widyo Pratomo

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Kel. Leni

Kel. F.X. Karyono

Lingkungan St. Paskalis

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Lingk. St. Paskalis - Wil. XI

Wilayah XI Sta. Anna

Lingkungan St. Yakobus

Lingkungan Keluarga Kudus

Lingkungan St. Mikael

Wilayah XI Sta. Anna

Wilayah XI Sta. Anna

Wilayah XI Sta. Anna

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Kel. FX. Daryanto

Kel. Gregorius Septayudha S.

Michael & Tenis

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. J. Purba

Kel. Moses Paso

Kel. FX. Hendro

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. Anastasius T.

Kel. Emanuel Ndapa

Kel. FX. Ellyas Nyoman

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. Yosefus Mulyanto

Kel. Stefanus Haryono

Ibu M.Th. Supraptinah Slamet

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. Stephanus S. Widagdo

Ibu Maria Rejuk

Ibu Gunawan

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. Gultom

Ibu Marselus Ano

Kel. Wawan

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Lingk. Sta. Sisilia - Wil. IV

Kel. Yustinus Hendy Ch.

Kel. Ibu Hendra Setiadi

Kel. A. Hariyanto

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Kel. Suharsono

Kel. Leonardo Dima

Kel. Thomas Purwono

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Kel. P. Suandi Halim

Kel. Yosep Beda Kumanireng

Kel. Edyardus Situmorang

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. St. Markus - Wil. VII

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Kel. Paulus Erwin Reno

Kel. Ibu Kasharina

Kel. Ibu Daman

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Kel. Ibu Soelistyo

Kel. Hari Lewandono

Kel. Arijuna Sembiring

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Lingk. Bunda Penebus - Wil. XII

Lingkungan Santa Monika

Lingkungan Santa Agnes

Lingkungan Bunda Penebus

Wilayah XII St. Yosef

Wilayah XII St. Yosef

Wilayah XII St. Yosef

Lingkungan St. Dionisius

Wilayah XI Sta. Anna

Wilayah XII St. Yosef

Wilayah XI Sta. Anna

Stasi Bunda Maria Ratu

Stasi Bunda Maria Ratu

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

69

SERBA-SERBI

MINGGU PASKAH, Kristus yang bangkit, dan kuasa Ilahi yang


keluar dari kemenangan-Nya atas dosa serta kematian.

70

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

71

IMMANUEL RENT A CAR


Daily, Weekly & Monthly
Special Rate for Personal / Corporate
Call : 0813 8989 2266
021 - 8402359

72

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Wilayah IX

Santo Lukas

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

73

SERBA-SERBI

Tradisi Paskah di Dunia


Paskah yang merupakan Kebangkitan Yesus Kristus, biasanya
dirayakan dengan simbol-simbol telur, lalu permen dan Kelinci
Paskah. Tradisi di Amerika Serikat ini dibawa oleh Jerman pada
tahun 1700-an. Mengapa telur dan kelinci? Kelinci dan telur diyakini melambangkan kesuburan dan kelahiran kembali. Tetapi,
tidak semua negara merayakan Paskah dengan telur lho. Mari
kita simak bagaimana negara-negara lain di dunia ini merayakan tradisi Paskahnya.
Penulis: Katharina Tatik

Semana Santa, Spanyol

Pekan Suci di Spanyol ditandai terutama oleh prosesi penebusan dunia. Meskipun tradisi seputar prosesi ini sangat bervariasi menurut wilayah, prosesi terakhir selama 10 tahun
berakhir pada Domingo de la Resurreccion, atau Minggu Paskah. Diperdebatkan, prosesi yang
paling populer di Spanyol terjadi di Seville, ibukota Andalusia dan pusat budaya dan keuangan
selatan Spanyol. Prosesi yang diselenggarakan oleh persaudaraan religius dan prosesi Pasos
patung kayu yang menggambarkan adegan individu periode akhir selama kehidupan Yesus.
Hebatnya, Pasos tampak bergerak sendiri. Rupanya, sejumlah tim pria berada di dalam struktur
dan tersembunyi dari pandangan, menyangga balok di pundak dan leher mereka. Karena beratnya, masing-masing paso dapat memakai 23 55 orang untuk memastikan gerakannya.

74

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Finlandia
Anak-anak di negara Skandinavia ini pergi mengemis di jalanjalan dengan wajah penuh jelaga dan syal di kepala mereka.
Mereka membawa sapu, wadah kopi dan ranting willow. Di
beberapa bagian Finlandia, orang membakar api unggun
pada Minggu Paskah. Tradisi Nordic ini berasal dari keyakinan bahwa api menangkal penyihir
yang terbang antara Jumat Agung dan Minggu Paskah.

Corfus, Yunani
Pada pagi hari Sabtu Suci, tradisi melontar
pot berlangsung di pulau Corfu, Yunani.
Orang-orang membuang panci, pot, dan
wadah dari tanah liat lainnya keluar dari
jendela rumah mereka, lalu hancur di jalanan. Ada yang bilang kebiasaan ini berasal
dari Venesia, yaitu membuang benda-benda lama pada Tahun Baru. Yang lainnya lagi
percaya, melempar pot tradisi menyambut
musim semi, melambangkan tanaman baru akan ada di pot baru.

Perancis
Nah, kalau Anda sedang berada di kota
Perancis saat Paskah, jangan lupa membawa garpu. Setiap tahun omelet raksasa
disajikan di alun-alun kota. Omelet ini
menggunakan lebih dari 4.500 telur dan bisa dimakan oleh hampir 1.000
orang. Ceritanya, ketika Napoleon dan pasukannya pergi melalui selatan
Prancis, mereka berhenti di sebuah kota kecil dan makan omelet. Napoleon
sangat menyukainya sehingga ia memerintahkan warga kota untuk mengumpulkan telur dan membuat omelet raksasa bagi pasukannya pada hari
berikutnya.

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

75

Verges, Spanyol

Pada Kamis Putih di kota abad pertengahan


Verges, Spanyol, dansa de la mort atau tari
kematian tradisional dilakukan. Semua orang
berpakaian dalam kostum kerangka, dan berpawai
di jalan-jalan. Prosesi berakhir dengan kerangka
menakutkan yang membawa kotak abu. Tarian
mengerikan dimulai pada tengah malam dan berlanjut selama tiga jam hingga pagi hari.

Kokkina, Yunani

Meski ada acara khusus dan kegiatan setiap


hari Minggu Suci, salah satu tradisi yang
paling jelas bagi wisatawan dan turis adalah
dominan telur merah. Telur rebus diwarnai
merah untuk mewakili warna darah Kristus, lalu digunakan untuk tujuan dekorasi,
ditambahkan roti manis. Pemilik telur yang
tidak retak dianggap yang beruntung. Karena
telur dianggap melambangkan pembaharuan kehidupan. Telur merah sebagai simbol
kemenangan atas kematian.

Polandia

Menuangkan air satu sama lain adalah tradisi


Paskah Polandia, disebut Smingus-Dyngus.
Lalu pada Senin Paskah, anak laki-laki mencoba untuk membasahi orang lain dengan
ember air, pistol air, atau apa saja yang bisa
mereka pakai di tangan. Anak gadis yang
terkena siraman air dipercaya aka menikah
dalam tahun ini. Tradisi inilah asal-usul pembaptisan Pangeran Polandia Mieszko pada
Senin di 966 SM.

Osterbaum, Jerman

76

Jerman masih mempertahankan beberapa tradisi mereka sendiri.


Salah satu tradisi tersebut adalah Osterbaum, yang diterjemahkan menjadi pohon Paskah. Pohon Paskah biasanya dibuat
salah satu dari dua cara, yaitu menggunakan pohon yang kecil
atau semak-semak, atau memotong cabang dari willow atau
semak-semak berbunga lainnya. Pohon itu kemudian dihiasi dengan telur kayu yang dicat warna-warni. (pelbagai sumber)

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Wilayah X
BINTANG TIMUR

Masak sup jamur pakai rempah-rempah,


masak pasta pakai paprika.
Umat Wilayah Bintang Timur mengucapkan
Selamat Paskah, semoga keluarga-keluarga
kita menjadi sumber sukacita

Kel. ZA Simamora
Lingk. St. Aloysius - Wilayah III

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

77

78

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

79

SERBA-SERBI STASI

Misa
Minggu Palma

Misa
Rabu Abu

80

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

SERBA-SERBI STASI

Misa
Kamis Putih

JALAN SALIB PAGI


Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

81

SERBA-SERBI STASI

Ibadat
Jumat Agung

82

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

83

84

Warta Thomas
edisi khusus Paskah 2015

You might also like