You are on page 1of 18

PENDAHULUAN

Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai


low back. Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang
L-1 sampai seluruh tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya.Tulang belakang
lumbal sebagai unit structural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan
ditinjau dari sudut mekanika. Daerah pinggang mempunyai fungsi yang
sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut antara lain,
membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ
penting. Peranan otot-otot erektor trunksi adalah memberikan
tenaga imbangan ketika mengangkat benda. Dengan menggunakan alat
petunjuk tekanan yang ditempatkan didalam nukleus pulposus manusia,
tekanan intradiskal dapat diselidiki pada berbagaisikap tubuh dan keadaan.
Sebagai standar dipakai tekanan intradiskal ketika berdiri tegak. Tekanan
intradiskal yang meningkat pada berbagai sikap dan keadaan itudiimbangi
oleh tenaga otot abdominal dan torakal. Hal ini dapat diungkapkan
oleh penyelidikan yang menggunakan korset toraks atau abdomen yang
bisa di kembung kempiskan yang dikombinasi dengan penempatan alat
penunjuk tekanan di dalam lambung. Hasil penyelidikan tersebut
mengungkapkan bahwa 30% sampai 50% dari tekanan intradiskal torakal
dan lumbal dapat dikurangi dengan mengencangkan otot-otot torakal dan
abdominal sewaktu melakukan pekerjaan dan dalam berbagai posisi.
Kontraksi otot-otot torakal dan abdominal yang sesuai dan tepat dapat
meringankan beban tulang belakang sehingga tenaga otot yang relevan
merupakan mekanisme yang melindungi tulang belakang. Secara
sederhana, kolumna vertebralis
torakolumbal dapat dianggap sebagai tong dan otot-otot torakal serta
lumbal sebagai simpai tongnya.Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah
satu dari sekian banyak LowBack Pain akibat proses degeneratif.
Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat,dan biasanya dikenal
sebagai loro bonyok. Biasanya mereka mengobatinya dengan pijat urat
dan obat-obatan gosok, karena anggapan yang salah bahwa penyakit
inihanya sakit otot biasa atau karena capek bekerja. Penderita penyakit ini
sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama
pada saat aktifitasmembungkuk (sholat, mencangkul). Penderita mayoritas
melakukan suatu aktifitasmengangkat beban yang berat dan sering
membungkuk. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu
penyebab dari nyeri punggung (NPB) yang penting. Prevalensinya berkisar
antara 1-2% dari populasi.HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai
diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5. Biasanya NBP oleh karena HNP

lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira 6minggu. Tindakan


pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu.

DEFINISI----HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu keluarnya nukleus pulposus dari


discus melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang atau
dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan
radix spinalis sehingga menimbulkan gangguan.

B. ANATOMI
Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar dapat ditentukan elemen
yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah.Columna
vertebralis adalah pilar utama tubuh. Merupakan struktur fleksibel yang
dibentuk oleh tulang-tulang tak beraturan, disebut vertebrae.Vertebrae
dikelompokkan sebagai berikut :
Cervicales (7)
Thoracicae (12)
Lumbales (5)
Sacroles (5, menyatu membentuk sacrum)
Coccygeae (4, 3 yang bawah biasanya menyatu)

Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis


besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra,
diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum
longitudinal anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun
atas pedikel, lamina,kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan
spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna
vertebrale. Bagian posterior vertebrae antara satudan lain dihubungkan
dengan sendi apofisial (fascet joint)

Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum


dan tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus
vertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang
disebut discus

invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan


ligamentum longitudinalis posterior. Diskus invertebralis menyusun
seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah
cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna
vertebralis, dan berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna
vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.Discus intervertebralis terdiri dari
lempeng rawan hyalin (Hyalin CartilagePlate), nukleus pulposus (gel), dan
annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus,
memungkinkannya berubah bentuk dan vertebrae dapat mengjungkit ke
depan dan ke belakang diatas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi
columna vertebralis
Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus
pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Stabilitas vertebrae
tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus intervertebralis serta
dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot (aktif).
Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini
stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi
volunter dan refleks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus,
dan hamstring. Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus
menurun dan diganti oleh fibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus
ini tipis dan kurang lentur, dan sukar dibedakan dari anulus.
Ligamen longitudinalis posterior di bagian L5-S1 sangat lemah, sehingga
HNP sering terjadi di bagian postero lateral
C. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP :
Aliran darah ke discus berkurang
Beban berat
Ligamentum longitudinalis posterior menyempitJika beban pada
discus bertambah, annulus fibrosus tidak kuat menahan
nukleus pulposus (gel) akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh
karena gel yang berada di canalis vertebralis menekan radiks.
Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri)
yang terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal,
kimiawi). Stimulus ini akan di respon dengan pengeluaran berbagai
mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme
nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan

sehingga proses penyembuhan dimungkinkan. Salah satu bentuk


proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan
iskemia. Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan
denganterlibatnya berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik
yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf Iritasi neuropatik pada
serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan.Pertama,
penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya
nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri
dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan
pereganganserabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan
kedua, penekanan mengenaiserabut saraf. Pada kondisi ini terjadi
perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan
ion lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnyamechano-hot
spot yang sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal
inimerupakan dasar pemeriksaan Laseque.
ETIOLOGI
Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut
Degenerasi diskus intervertebralis
Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi
Trauma berat atau terjatuh
Mengangkat atau menarik benda berat
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah
Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi
Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita
Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya
Faktor risiko yang dapat dirubah

Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama


mengangkat atau menarik barang-barang berat
sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung
latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan
seperti supir

Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak


berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama
Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu
kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari
dalam darah
Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut
dapatmenyebabkan strain pada punggung bawah
Batuk lama dan berulang
GEJALA KLINIS
yang timbul tergantung lokasi lumbal yang terkena. HNPdapat terjadi
kesegala arah, tetapi kenyataannya lebih sering hanya pada 2 arah,
yang pertama ke arah postero-lateral yang menyebabkan nyeri pinggang
sciatica dan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks dan saraf mana
yang terkena. Berikutnya ke arah postero-sentral menyebabkan nyeri
pinggang dan sindroma kauda equina. Gejala klinis yang paling sering
adalah iskhialgia (nyeri radikuler sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus).
Nyeri biasanya bersifat tajam seperti terbakar dan berdenyut menjalar
sampai di bawah lutut. Bila saraf sensorik yang besar (A beta)terkena akan
timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan dermatomnya
Gejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah
Nyeri punggung bawah. Nyeri daerah bokong. Rasa kaku atau
tertarik pada punggung bawah
Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat
disertai baal, yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah
paha, betis bahkan sampai kaki,tergantung bagian saraf mana
yang terjepit
Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang
berlebihan,terutama banyak membungkukkan badan atau
banyak berdiri dan berjalan
Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang
yang berat,batuk, bersin akibat bertambahnya tekanan intratekal
Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan
kelemahan anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai
dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah dan hilangnya
refleks tendon patella (KPR) dan achilles (APR)
Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan
defekasi, miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan
neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah

kerusakan fungsi permanen. Kebiasaan penderita perlu diamati, bila


duduk maka lebih nyaman duduk padasisi yang sehat.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis, pemeriksaan klinis
umum, pemeriksaan neurologik dan pemeriksaan penunjang
Anamnesis
Mula timbul nyeri: apakah didahului trauma atau aktivitas fisik,
atau spontan.
Sifat nyeri: nyeri tajam, menusuk dan berdenyut sering
bersumber darisendi, tulang dan ligamen; sedangkan pegal,
biasanya berasal dari otot
Lokasi nyeri: nyeri yang disertai penjalaran ke arah tungkai
menunjukkanketerlibatan radiks saraf
Hal-hal yang meringankan atau memprovokasi nyeri: bila berkurang
setelah melakukan tirah baring mungkin HNP tetapi bila bertambah,
mungkin disebabkan tumor; bila berkurang setelah berjalan jalan
mungkin tumor dalam kanalis vertebralis
nyeri dan kaku waktu bangun pagi dan berkurang setelah melakukan
gerakan tubuh mungkin disebabkan spondilitis ankilopoetika
batuk, bersin dan mengejan akan memprovokasi nyeri pada HNP.
Klaudikasio intermitens dibedakan atas jenis vaskuler dan
neurogenik, jenis neurogenik memperlihatkan pulsasi pembuluh
darah perifer yangnormal dan nyeri berkembang menjadi
parestesia dan kelumpuhan
Adanya demam selama beberapa waktu terakhir menyokong adanya
infeksi,misalnya spondilitis
Nyeri bersifat stasioner mungkin karena gangguan mekanik kronik; bila
progresif mungkin tumor.
Adakah gangguan fungsi miksi dan defekasi, fungsi genitalia, sikl
us haid, penggunaan AKDR (IUD), fluor albus, atau jumlah anak.
Nyeri berpindah
pindah dan tidak wajar mungkin nyeri psikogenik.Riwayat keluarga
dapat dijumpai pada artritis rematoid dan osteoartritis

Pemeriksaan Fisik umum


Posisi Perhatikan cara penderita berdiri dan sikap berdirinya
Perhatikan bagian belakang tubuh: adakah deformitas, gibus, sk
oliosis,lordosis lumbal (normal, mendatar, atau hiperlordosis),
pelvis yang miringtulang panggul kanan dan kiri tidak sama
tinggi, atrofi otot
Derajat gerakan(range of motion)dan spasmus otot
Hipersensitif denervasi (piloereksi terhadap hawa dingin)
Palpasi untuk mencari trigger zone,nodus miofasial, nyeri pada
sendisakroiliaka dan lain-lain
Perhatikan cara penderita berjalan/gaya jalannya.
Posisi
duduk
Perhatikan cara penderita duduk dan sikap duduknya.
Perhatikan bagian belakang tubuhnya.
Posisi berbaring :
Perhatikan cara penderita berbaring dan sikap berbaringnya
Pengukuran panjang ekstremitas inferior
Pemeriksaan abdomen, rektal, atau urogenital.
Pemeriksaan neurologik
Pemeriksaan sensorik.
Pemeriksaan motorik dicari apakah ada kelemahan, atrofi atau
fasikulasi otot
Pemeriksaan tendon
Pemeriksaan yang sering dilakukan

Tes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes laseque, tesbragard,


tesSicard)Tes untuk menaikkan tekanan intratekal (tes Nafzigger, tes
Valsava)Tes Patrick dan Tes Contra Patrick
Tes Distraksi dan Tes Kompresi
Pemeriksaan penunjanga.
Pemeriksaan neurofisiologi. Terdiri dari:
Elektromiografi (EMG). Bisa mengetahui akar saraf mana yang
terkena dan sejauh mana gangguannya, masih dalam tahap
iritasi atau tahap kompresi
SomatoSensoric Evoked Potential ( SSEP) Berguna untuk
menilai pasien spinal stenosis atau mielopatic
Myelogram berguna untuk menjelaskan ukuran dan lokasi dari
hernia. Bila operasi dipertimbangkan maka myelogram dilakukan
untuk menentukan tingkat protrusi diskus. Juga digunakan untuk
membedakan kompresi radiks dari neuropati perifer
MRI tulang belakang bermanfaat untuk diagnosis kompresi
medulla spinalis atau kauda equina. Alat ini sedikit kurang teliti
daripada
CT scan dalam halmengevaluasi gangguan radiks saraf. MRI
merupakan standar baku emas untuk HNP
Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen tulang belakang. Pada penyakit diskus, foto ini
normal atau memperlihatkan perubahan degeneratif dengan
penyempitan selain vertebrata dan pembentukan osteofit

pemeriksaan Laboratorium klinik


Pemeriksaan lain,misalnya; biopsi, termografi,
zygapophy seal joint block melakukan blok langsung pada sendi yang
nyeri atau pada saraf yang menuju ke sana)

TERAPI
Pada prinsipnya penanganan LBP dapat mencakup
Medikamentosa. Pemberian obat anti inflamasi non steroid
(OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan
penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat.Tidak
dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek
depresan. Pada tahap awal, apabila di dapati pasien dengan
depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri,
pemberian anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan
simptomatis lainnya, kadang-kadang memerlukan campuran
antara obat analgesik, antiinflamasi,OAINS, dan penenang
Rehabilitasi Medik High frequency current (HFC CFM) Arus
kontinu elektromagnetik (CEM) berfrekuensi 27MHz dan panjang
gelombang 11,06 m, dapat memberikan efek lokal antara lain
Mempercepat resolusi inflamasi kronik, Mengurangi nyeri,
Mengurangi spasme, Meningkatkan ekstensibilitas jaringan
fibrous
Traksi Mekanik Traksi merupakan proses mekanik menarik
tulang sehingga sendi saling menjauh.Efek mekanis traksi pada
tulang belakang adalah :
Mengulur otot-otot paravertebralis, ligamen dan kapsul sendiPeregangan terhadap diskus intervertebralisPeregangan dan penambahan gerakan sendi apofisial pada prosesusartikularis
Mengurangi nyeri sehingga efek relaksasi akan lebih mudah
diperolehc. Bugnet Exercises Bugnet exercises (terapi tahanan sikap)
adalah metode pengobatan berdasarkan kesanggupan dan kecenderungan
manusia untuk mempertahankan sikap badan melawan kekuatan dari luar.
Kemampuan mempertahankan sikap tubuh melibatkan aktivitas
sensomotorik dan mekanisme refleks sikap. Aktivitas motorik terapi ini
bersifat umum yang diikuti oleh fungsi sensorik untuk bereaksi
mempertahankan sikap tubuh.Tujuan
Memelihara dan meningkatkan kualitas postur tubuh dan
gerakan tubuh
Mengoreksi sikap tubuh yang mengalami kelainan
Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan fisik
dan psikis sehingga tidak mudah lelah melalui perbaikan sirkulasi
darah dan pernafasan
Mengurangi nyeri

Double knee-to-chest stretch Pelvic tilt exercise

Pelvic tilt exercise

Ada juga
Curl-up exercise
Lower trunk rotation stretch Curl-up exercise
Alternate arm-leg extension exercise
Alternate leg extension

Trunk flexion stretch


Alternate arm-leg extension exercise
Prone Lumbar Extension
Alternate leg extension
Pembedahan
merupakan tindakan yang paling jarang di lakukan. Pada umumnya
dilakukan bila nyeri karena tonjolan discus (hernia nucleus pulposus/ HNP).
Bila nyeri tidak teratasi dan kelemahan tungkai beranjak memburuk, karena
tekanan pada saraf.

Pencegahan
Latihan Punggung Setiap Hari
Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras.
Tekukan satu lutut dan gerakkanlah menuju dada lalu tahan
beberapa detik. Kemudian lakukanlagi pada kaki yang lain.
Lakukanlah beberapa kali
Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu
luruskanlah ke lantai
Kencangkanlah perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke
lantai, tahanlah beberapa detik kemudian relaks. Ulangi
beberapa kali
Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki
berada flat dilantai
Lakukan sit up parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan
mengangkat bahu setinggi 6 -12 inci dari lantai. Lakukan
beberapa kali.Berhati-Hatilah Saat Mengangkat
Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum
mengangkatnya
Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang
lebih rendah
Peganglah benda dekat perut dan dada
Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda
Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda
Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri.
Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama2.
Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja,
pastikan bahwa lutut sejajar dengan paha
Gunakan alat Bantu (seperti ganjalan/bantalan kaki) jika
memang diperlukan
Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakkanlah salah satu
kaki pada bantalan kaki secara bergantian
Berjalanlah sejenak dan mengubah posisisecara periodic.
Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut dapat tertekuk dengan
baik tidak teregang
Gunakanlah bantal di punggung bila tidak cukup menyangga
pada saat duduk dikursi
Tetaplah Aktif dan Hidup Sehat

Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang


nyaman dan sepatu berhak rendah
Makanlah makanan seimbang, diit rendah lemak dan banyak
mengkonsumsi sayur dan buah untuk mencegah konstipasi.
Tidurlah di kasur yang nyaman
Hubungilah petugas kesehatan bila nyeri memburuk atau terjadi
trauma.
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi
konservatif sebagian kecil dapat berkembang menjadi kronik meskipun
sudah diterapi. Pada pasin yang dioperasi: 90 % membaik terutama nyeri
tungkai,kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5%.
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Fisioterapi.
Evaluasi Nyeri punggung bawah
Kram-kram kedua telapak kaki sampai tungkai bawah bilateral
Spasme otot bagian punggung
Program: Micro Wave Diatermi (regio lumbal)
Back exercise
Proper back mechanism Vibrator message punggung bawah

Okupasi terapi.
Evaluasi: Gangguan AKS.Program: Proper back mechanism
Psikologis.
Evaluasi: Kontak, komunikasi dan pengertian penderita baik.Program
saat ini belum diperlukan.
Terapi wicara.
Evaluasi: Tidak ada gangguan dalam berbicara. Program saat ini
belum diperlukan
Ortotik prostetik.
Evaluasi: Penderita masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari
meskipun tidak sama seperti sebelum mendapat nyeri punggung bawah.
Penderita masih dapat berjalan tanpa alat bantu. Program: Saat ini belum
diperlukan.
Sosial medik.

Evaluasi:Penderita bekerja sebagai pensiunan


biaya pengobatan ditanggung oleh ASKES
Edukasi
Menghindari mengangkat beban yang berat- Back exercise
Tempat tidur alas keras- Proper back mechanism
KESIMPULAN
Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak
Low Back Pain akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan
di masyarakat, dan biasanya dikenal sebagailoro boyok. Penderita
penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke
tungkai bawah terutama pada saat aktifitas membungkuk (sholat,
mencangkul). Penderita mayoritas melakukan suatu aktifitas mengangkat
beban yang berat dan sering membungkuk. Prevalensinya berkisar antara
1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering(90%) mengenai diskus
intervertebralis L5-S1 dan L4-L5. Biasanya HNP lumbalis akan membaik
dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan
kecuali pada keadaan tertentu.4. Terapinya meliputi medikamentosa dan
rehabilitasi medik. Terapi medikamentosa seperti obat AINS untuk
pemberian jangka pendek. Sedangkan terapi rehabilitasimedik seperti High
frequency current (HFC CFM ),Traksi Mekanik dan Bugnet Exercises.
Prognosisnya pada sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu
dengan terapi konservatif

1.
2.

3.

DAFTAR PUSTAKA
HerniaNukleusPulposus
(HNP).Inhttp://kliniksehat.wordpress.com/2008/10/02/hernianukleus-pulposus-hnp/
Mansjoer, Arif, et all., 2007. In http : //www. innappni.or.id/index.php?name=News&file =article&sid=1303.
Nuarta B., 2004. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta
Kedokteran, edisi III,Jilid kedua, cetakan keenam. Jakarta :
Media Aesculapius
Partono M. Mengenal Nyeri pinggang. In
http://mukipartono.com/mengenalnyeri pinggang-hnp/5.
Purwanto ET.Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis. Jakarta:
Perdossi6. Putrialthafunnisa, 2010. Rehabilitasi Medik
Pada Penderita Hernia NukleusPulposus.

4.

In http://putrialthafunnisa.wordpress.com/2010/07/04/rehabili
tasi-medik- pada-penderita-hernia-nukleus-pulposus/
Sidharta Priguna, 2004. Beberapa Segi Klinik dan
Penatalaksanaan NyeriPinggang Bawah. In
:http://www.kalbe.co.id8. Sidharta Priguna, 1999. Neurologi
Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta:PT Dian
Rakyat.9. Sidharta Priguna, 2005. Tata Pemeriksaan Klinis
Dalam Neurologi. Jakarta : PTDian Rakyat

You might also like