You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,
misalnya statum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan
golongan jamur dermatofita.1 Dermatofita merupakan golongan jamur yang mencerna
keratin.1 Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3 genus
yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.1 Hingga kini dikenal sekitar
41 spesies dermatofita yang terbagi dari 2 spesies Epidermophyton, 17 spesien
Microsporum, dan 21 spesien Trichophyton.1 Dermatofitosis dibagi berdasarkan
lokasi sehingga dikenal bentuk tinea kapitis, tinea barbe, tinea pedis et manum, tinea
unguium, dan tinea korporis.1
Tinea kapitis (ringworm of the scalp) merupakan dermatofitosis pada kulit
kepala dan berhubungan dengan rambut yang disebabkan oleh spesies Microsporum
dan Trichophyton.1-3 Terdapat 3 cara penularan dermatofita yaitu infeksi
antropofilik, infeksi zoofilik dan infeksi geofilik.4
Tinea kapitis merupakan penyakit jamur yang sering terjadi pada anak-anak
dibandingkan orang dewasa.2-5 Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tinea
kapitis adalah higienitas yang buruk, kepadatan penduduk dan status sosial ekonomi
yang rendah.3,5 Di negara-negara maju, Trichophyton tonsurans merupakan
penyebab paling umum, sedangkan di negara-negara berkembang penyebab paling
umum adalah Microsporum canis.5
Kelainan pada tinea kapitis dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerahmerahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran yang lebih berat yang disebut
kerion.1 Dalam klinik tinea kapitis dapat dilihat sebagai tiga bentuk yaitu gray patch,
kerion, dan black dot ringworm.1 Untuk menegakkan diagnosis maka dibutuhkan
1

pemeriksaan penunjang seperti lampu wood, microskopis menggunakan KOH dengan


mengambil sampel dengan kerokan pada lesi.1,2,6
1.2

Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang diangkat dalam referat ini, yaitu:
1. Bagaimana definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,
faktor resiko, diagnosis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa
banding, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis dari Tinea Kapitis?

1.3

Tujuan
1. Mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,
faktor resiko, diagnosis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa
banding, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis dari Tinea Kapitis.
2. Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang kedokteran khususnya di
bagian ilmu penyakit kulita dan kelamin.
3. Memenuhi salah satu syarat ujian kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas kedokteran Universitas Islam Malang
RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.

1.4

Manfaat
1.4.1

Manfaat Keilmuan
Diharapkan referat ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

mengenai Tinea Kapitis, antara lain definisi, penyebab, patofisiologi, gejala dan
tanda, diagnosa serta penanganannya.
1.4.2

Manfaat Praktis
Diharapkan referat ini dapat memberikan tambahan literatur dalam

menghadapi kasus Tinea Kapitis.

You might also like