You are on page 1of 35

EVALUASI PROGRAM

PENGENDALIAN PENYAKIT
KUSTA DI UPTD PUSKESMAS
SEDONG BULAN APRIL MEI 2015
PENDAMPING: DR. PRABOWO D. A

OLEH: DR. TRIA MEIRISSA

LATAR BELAKANG
Kusta -> penyakit menular yang menimbulkan

masalah kompleks
WHO (2011) jumlah kasus baru di dunia 219.075.
Indonesia (2011) peringkat ketiga di dunia: 19.371
kasus
Jawa Barat -> Kab. Cirebon: 237 orang
Wilayah kerja Sedong (2015): Sedong Lor,
Windujaya dan Putat. 3 tipe MB dewasa, 1 tipe MB
anak dan 1 tipe PB anak

IDENTIFIKASI MASALAH
Bagaimana upaya peningkatan peran serta petugas

kesehatan dan masyarakat dalam rangka


pengendalian penyakit kusta

Tujuan dan manfaat


Tujuan:
Melakukan evaluasi program pengendalian penyakit
kusta di wilayah kerja Puskesmas Sedong Kecamatan
Sedong Kabupaten Cirebon Jawa Barat periode
April-Mei 2015
Manfaat:
Mengetahui masalah-masalah yang timbul
Memperoleh masukan dari saran-saran yang
diberikan

TINJAUAN PUSTAKA
Kusta penyakit menular menahun

disebabkan oleh M. leprae


menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan
organ tubuh lain
dapat menimbulkan kecacatan

Klasifikasi Kusta Menurut WHO


Tanda Utama
Bercak Kusta
Penebalan saraf tepi yang

PB

MB

Jumlah 1 s/d 5

Jumlah > 5

Hanya satu saraf

Lebih dari satu

disertai dengan gangguan

saraf

fungsi
Sediaan apusan

BTA negatif

BTA positif

Klasifikasi Kusta berdasarkan Kelainan Kulit dan Hasil


pemeriksaan
Kelainan Kulit & Hasil

PB

MB

Pemeriksaan
1. Bercak (makula) mati rasa
Ukuran

Kecil dan besar

Kecil-kecil

Distribusi

Unilateral atau bilateral

Bilateral simetris

asimetris
Konsistensi

Kering dan kasar

Halus, berkilat

Batas

Tegas

Kurang tegas

Kehilangan rasa pada bercak Selalu ada dan jelas

Biasanya tidak jelas, jika ada,


terjadi pada yang sudah lanjut

Kehilangan kemampuan
berkeringat, rambut, rontok
pada bercak

Selalu ada dan jelas

Biasanya tidak jelas, jika ada,


terjadi pada yang sudah lanjut

Kelainan Kulit &

PB

MB

Hasil Pemeriksaan
2. Infiltrat
Kulit

Tidak ada

Ada, kadang-kadang tidak ada

Membrane mukosa

Tidak pernah ada

Ada, kadang-kadang tidak ada

Central healing

Punched out lesion (seperti

3. Ciri-ciri

(penyembuhan di tengah)

donat), ginekomasti,
hidung pelana, suara
sengau

4. Nodulus

Tidak ada

Kadang-kadang ada

5. Deformitas

Terjadi dini

Biasanya simetris, terjadi


lambat.

CARDINAL SIGNS
Adanya kelainan kulit dapat berupa hipopigmentasi,

bercak eritem, infiltrat, nodul


Berkurang sampai hilang rasa pada kelainan kulit
Penebalan saraf tepi
Adanya kuman tahan asam didalam korekan kulit
jaringan kulit (BTA +)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULARAN


Faktor sumber penularan
Faktor kuman kusta
Faktor daya tahan tubuh

PENGOBATAN PAUCI BACILER (PB)


Dewasa dan Anak (10-14 tahun)
Hari pertama : 1 kapsul Rifampisin 600 mg dan 1
tablet Dapsone/DDS 100 mg
Hari ke-2 sampai 28 : 1 tablet Dapsone/DDS 100 mg
dan 1 blister untuk 1 bulan.
Lama pengobatan 6-9 bulan.

PENGOBATAN MULTI BACILER (MB)


Dewasa dan anak (10-14 tahun)
Hari pertama : 1 tablet Rifampisin 600 mg, 3 tablet
Lampren @100 mg (300 mg) dan 1 tablet
Dapsone/DDS 100 mg
Hari ke 2-28 : 1 tablet Lampren 50 mg, 1 tablet
Dapsone/DDS 100 mg dan 1 blister untuk 1 bulan.
Lama pengobatan 12-18 bulan

JENIS PASIEN
RFT
PB

mendapat MDT 6 dosis selama 6-9 bulan


MB mendapat MDT 12 dosis selama 12-18 bulan
Default
PB tidak ambil obat >3 bulan
MB tidak ambil obat >6 bulan
Relaps
Setelah dinyatakan RFT timbul lesi baru pada
kulit

PENCEGAHAN PRIMER
Promosi kesehatan
Penyuluhan
Menjaga

kebersihan lingkungan
Perlindungan spesifik
Perlindungan terhadap luka
Membatasi diri kontak langsung terhadap
pasien

PENCEGAHAN SEKUNDER
Diagnosa awal
Melakukan

pemeriksaan kesehatan ke pelayanan


kesehatan secara berkala
Bita telah terdiagnosa, melakukan pengobatan
rutin
Pembatasan kelumpuhan
Pengobatan yang adekuat untuk mencegah
kecacatan pada penderita

TINGKAT CACAT (WHO)


Cacat Tingkat 0: tidak ada cacat
Cacat Tingkat 1: cacat yang disebabkan

oleh kerusakan saraf sensoris yang


tidak terlihat
Cacat Tingkat 2: cacat atau kerusakan
yang terlihat

PENCEGAHAN TERSIER
Penggunaan protesa extremitas

atau kaki-tangan palsu


Psikoterapi

RANCANGAN MINI PROJECT


Masukan: variabel dalam

melaksanakan evaluasi program


pemberantasan penyakit kusta
Proses berfungsi untuk mengubah
masukan menjadi keluaran yang
direncanakan dalam melaksanakan
evaluasi program pemberantasan
penyakit kusta

Keluaran: bagian yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem


dari kegiatan pemberantasan penyakit
kusta
Lingkungan: sistem yang tidak dikelola
tetapi mempunyai pengaruh besar
terhadap program pemberantasan
penyakit kusta

Tempat :

Wilayah kerja Puskesmas Sedong,


Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon
Waktu :
Bulan April Mei 2015
Subjek:
Semua pasien penderita kusta tipe MB
dan PB baik anak maupun dewasa

DATA DEMOGRAFI
No

Desa

Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

Sedong Kidul

3,4

5.053

Sedong Lor

4,1

4.027

Windujaya

2,4

4.025

Winduhaji

2,8

3.206

Karangwuni

4,2

5.175

Kertawangun

3.626

Panambangan

2,9

4.222

Panongan

2,5

4.800

Panongan Lor

2,2

4.592

10

Putat

2,7

5.739

JUMLAH

26,8

44.465

KARAKTERISTIK RESPONDEN
No Nama

Umur Jenis

Alamat

Tipe

Status

kelamin
1

Rumini 66

Perempuan

Sedong Lor

MB

Kambuh

Turi

Perempuan

Windujaya

MB

Baru

Wawan 23

Laki-laki

Putat

MB

Baru

Dimas

Laki-laki

Panongan

MB

Baru

PB

Baru

68
7

Lor
5

Wilda

Perempuan

Panongan
Lor

TOLAK UKUR KEBERHASILAN


Variabel masukan

No Variabel

Tolak

Pencapaian

Masalah

Ada

Tidak ada

(+)

Ada

Tidak ada

(+)

ukur
1

Alat
penyuluhan
brosur

Alat
penyuluhan
poster

Penyelesaian masalah:
Pemegang bagian kusta sebaiknya meminta
lagi kepada Dinas Kesehatan.
Membuat sendiri poster sederhana.
Untuk pembiayaan pembuatan brosur
maupun poster, bisa diusulkan ke Dinas
Kesehatan untuk pelaksanaan program di
bulan selanjutnya.

Variabel proses

No Variabel
Tolak ukur
1 Penyuluhan Penyuluhan
perorangan

Pencapaian Masalah
Penyuluhan (+)
kelompok

dan kelompok tidak


dilakukan

dilakukan

Penyelesaian masalah:
Menjalin kerja sama dengan semua pihak
sehingga dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang penyakit kusta.
Melaksanakan penyuluhan dengan
bahasa dan cara yang mudah dimengerti.

Variabel keluaran
No

Variabel

Tolok ukur

Pencapaian

Masalah

Angka Penemuan

80%

4,17%

(+)

< 1 : 10.000

1,08 : 10.000

(+)

Penderita Baru
2

Prevalensi Penyakit
Kusta

Proporsi Cacat Tingkat 2 < 5%

Proporsi Penderita Anak

5%

40%

(+)

Proporsi Penderita MB

< 65%

80%

(+)

Penyelesaian masalah:
Active case finding
Survei sekolah
Survei khusus

Variabel lingkungan
No Variabel

Tolok ukur

Pencapaian

Masalah

Tidak kumuh, ventilasi

Kumuh, ventilasi rumah dan

(+)

rumah dan pencahayaan

pencahayaan kurang, sanitasi

baik, sanitasi baik

tidak baik

Tidak menjadi hambatan

Mayoritas penduduk

dalam pelaksanaan

berpendidikan rendah

Perumahan

Pendidikan

(+)

program P2 kusta
3

Peran serta

Tidak menjadi hambatan

Tidak semua masyarakat

perilaku

dalam pelaksanaan

berperan aktif dan saling

masyarakat

program P2 kusta

mendukung dalam
pemberantasan penyakit kusta

(+)

Penyelesaian masalah:
Mengubah stigma negatif masyarakat
tentang kusta.
Memotivasi penderita untuk melakukan
pengobatan teratur, pencegahan serta
perawatan diri
Menjaga agar lingkungan rumah bersih dan
sehat

KESIMPULAN
Angka penemuan penderita baru kusta 4,17%

dengan target 80%


Prevalensi Penyakit Kusta adalah 1,08 :
10.000, hal ini masih diatas target yaitu < 1 :
10.000.
Proporsi cacat tingkat 2 tidak ditemukan,
target program: < 5%. Sehingga sudah
memenuhi target.
Proporsi penderita anak (0-14 tahun): 40%, hal
ini masih diatas target yaitu 5%.

Proporsi MB: 80%, masih diatas target < 65%


Tidak memiliki alat penyuluhan, sehingga

menghambat dilakukannya penyuluhan


kelompok
Penyuluhan kelompok belum pernah dilakukan
Lingkungan rumah yang kurang mendukung,
masyarakat banyak yang berpendidikan rendah
serta peran masyarakat yang kurang aktif
dalam mendukung pemberantasan penyakit
kusta

SARAN
Untuk Puskesmas:
Ditingkatkannya

angka penemuan penderita


baru dengan lebih agresif
Peningkatan pengawasan minum obat
Diadakannya penyuluhan kelompok oleh petugas
promosi kesehatan Puskesmas
Penyuluhan dilakukan dengan rutin bekerja
sama dengan pihak-pihak luar

Untuk masyarakat:
Mengikuti

penyuluhan yang akan


diberikan oleh Puskesmas.
Memberdayakan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Terima kasih

You might also like