You are on page 1of 3

2.

2 Anatomi dan Fisiologi Pernapasan5,6


Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen kedalam
tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa
dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi. Secara garis besar saluran pernafasan dibagi menjadi dua zona yaitu zona konduksi
dan respiratorius. Zona konduksi dimulai dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus
segmentalis dan berakhir pada bronkiolus terminalis. Sedangkan zona respiratoris dimulai dari
bronkiolus respiratoris, duktus alveoli dan berakhir pada sakus alveolus terminalis.
4

Saluran pernafasan mulai dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa
yang bersilia. Ketika udara masuk kerongga hidung, udara tersebut disaring, dihangatkan dan
dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari
epitel thorak yang bertingkat, bersilia dan bersel goblet. Permukaan epitel dilapisi oleh lapisan
mukus yang disekresi oleh sel goblet dan kelenjar serosa. Partikel-partikel debu yang kasar dapat
disaring oleh rambut- rambut yang terdapat dalam lubang hidung. Sedangkan, partikel yang
halus akan terjerat dalam lapisan mukus untuk kemudian dibatukkan atau ditelan. Air untuk
kelembapan diberikan oleh lapisan mukus, sedangkan panas yang disuplai keudara inspirasi

berasal dari jaringan dibawahnya yang kaya dengan pembuluh darah, sehingga bila udara
mencapai faring hampir bebas debu, bersuhu mendekati suhu tubuh dan kelembapannya
mencapai 100%.

Gambar 1. Anatomi sistem pernapasan pada manusia

Udara mengalir dari hidung kefaring yang merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernafasan dan jalan makanan. Faring dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu nasofaring,
orofaring dan laringofaring. Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara terletak didepan bagian faring sampai
5
ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke trakea di bawahnya. Laring merupakan rangkaian
cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot dan mengandung pita suara. Diantara pita suara
terdapat glotis yang merupakan pemisah saluran pernafasan bagian atas dan bawah.
Trakea dibentuk dari 16 sampai dengan 20 cincin tulang rawan dan diantara kartilago satu
dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan fibrosa dan di bagian sebelah dalam diliputi oleh
selaput lendir yang berbulu getar (sel bersilia) yang hanya bergerak keluar. Sel-sel bersilia ini
berguna untuk mengeluarkan benda-bendaasing yang masuk bersama udara pernafasan, dan
dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos dan lapisan mukosa.

Bronkus merupakan lanjutan dari trakea dan terdapat dua cabang yang terdapat pada
ketinggian vertebra torakalis IV dan V. Sedangkan, tempat dimana trakea bercabang menjadi
bronkus utama kanan dan kiri disebut karina. Karina memiliki banyak syaraf dan dapat
menyebabkan bronkospasme dan batuk yang kuat jika batuk dirangsang. Bronkus utama kanan
lebih pendek, lebih besar dan lebih vertikal dari yang kiri yang terdiri dari 6-8 cincin dan
mempunyai tiga cabang. Bronkus utama kiri lebih panjang, lebih kecil, terdiri dari 9-12 cincin
serta mempunyai dua cabang.
Bronkiolus terminalis merupakan saluran udara kecil yang tidak mengandung alveoli dan
memiliki garis tengah 1 mm. Seluruh saluran udara mulai dari hidung sampai bronkiolus
terminalis ini disebut saluran penghantar udara atau zona konduksi. Bronkiolus ini mengandung
kolumnar epitelium yang mengandung lebih banyak sel goblet dan otot polos. Setelah bronkiolus
terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru yaitu tempat pertukaran gas.
Asinus terdiri dari bronkiolus respiratoris, duktus alveolaris dan sakus alveolaris terminalis yang
merupakan struktur akhir dari paru.
Secara garis besar fungsi pernafasan dapat dibagi menjadi dua yaitu pertukaran gas dan
keseimbangan asam basa. Fungsi pertukaran gas dibagi menjadi 3 proses. Pertama ventilasi,
merupakan proses pergerakan keluar masuknya udara melalui cabang-cabang trakeobronkial
sehingga oksigen sampai pada alveoli dan karbondioksida dibuang. Pergerakan ini terjadi karena
adanya perbedaan tekanan
6
antara udara luar dengan di dalam paru-paru. Proses kedua adalah difusi yaitu masuknya oksigen
dari alveoli ke kapiler melalui membran alveoli-kapiler. Proses ini terjadi karena gas mengalir
dari tempat yang tinggi tekanan parsialnya ketempat yang lebih rendah tekanan partialnya.
Oksigen dalam alveoli mempunyai tekanan parsial yang lebih tinggi dari oksigen yang berada
didalam darah. Karbondioksida darah lebih tinggi tekanan parsialnya dari pada karbondioksida di
alveoli. Proses ketiga adalah perfusi yaitu proses penghantaran oksigen dari kapiler ke jaringan
melalui transpor aliran darah.

You might also like