Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Lingkungan
1. Definisi Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia. (WHO, 2015).
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang
sehat, sejahtera dan bahagia. (WHO, 2015)
Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari
dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat
dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti
spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang
menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan. (Umar Fahmi
Achmadi, 1991)
2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
a. Perumahan
Syarat syarat rumah yang sehat (Harsanto, 2002) :
1) Bahan bangunan : lantai, dinding, atap genteng, kayu untuk tiang.
2)
Ventilasi : menjaga aliran udara tetap segar dan menjaga
3)Luas bangunan rumah : luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup
untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan
tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Hal ini
harus disesuaikan dengan kadar O2 dalam bangunan rumah
tersebut. Luas bangunan yang optimum adalah 2,5 3 m2 untuk
tiap orang.
4)Fasilitas fasilitas didalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas fasilitas sebagai
berikut ;
Syarat fisik
kuat
bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu
d. Pembuangan sampah
Sampah mempunyai prinsip sebagai berikut
3.
Klasifikasi Lingkungan
Klasifikasi Lingkungan
Secara umum menjadi :
Menurut Wujudnya
Fisik
Biologi
Kimia
Menurut Permasalahannya
Makro
Meso
Mikro
Menurut Ruang
Eksternal
Internal
Panas, radiasi.
Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik,
dll.
Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.
Spesies agent
Ascaris lumbricoides
Plasmodium vivax
Candida albicans
Salmonella typhi
Rickettsia tsutsugamushi
Virus influenza
Tabel 1. Daftar Agent Biologis
Nama penyakit
Ascariasis
Malaria Quartana
Candidiasis
Typhus abdominalis
Scrub typhus
Influenza
10
d. Karakteristik Host/pejamu
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan
tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing masing
individu, yakni :
hati.
Gaya hidup : merokok, minum alcohol
Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.
Faktor Fisik
penting bagi masyarakat dalam memperhatikan dimana tempat
tinggal mereka akan di bangun. Jika suatu rumah dibangun di
pedesaan sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu.
Misalnya keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat di
pedesaan itu.
Faktor Sosial
11
Faktor Ekonomi
Berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan dimana pada umumnya
apabila dilingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang
tidak mampu maka secara tidak langsung mempengaruhi terhadap
kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya didaerah-daerah
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat baik.
Faktor Fisik
Dilingkungan yang tidak sehat akan menimbulkan berbagai macam
bibit penyakit. Misalnya sumber air di suatu kawasan tertentu yang
tercemar oleh bahan-bahan kimia, maka masyarakat yang
menggunakan air tersebut untuk kehidupan sehari-hari, mereka
Faktor Ekonomi
12
suatu
makanan
yang
mereka
konsumsi,
sehingga
Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan
syarat sebagai berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang
benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.
Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang.
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.
Kesehatan Pemukiman
13
persyaratan
pencegahan
penularan
penyakit
Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan faktorfaktor/unsur :
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat
aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim,
14
menimbulakan
diare.
Tikus
dapat
menyebabkan
minuman
tempat
15
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran
tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi
indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution
merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis
kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan
yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam
ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu
bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor
resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai
masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah,
berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan
peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan
resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi
penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah
12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang
akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran
hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya
ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan
akut,
iritasi
pada
mata,
terganggunya
jadual
penerbangan,
penduduk.
Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.
berpengaruh
terhadap
individu
17
18
f. TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan
pertukaran udara yang buruk.
g. Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi
cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian
penderita.
h. Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat
B. Sanitasi
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu
perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia (Kepmenkes, 2003).
Dalam penerapannya di masyarakat, sanitasi meliputi penyediaan air,
pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, kontrol vektor, pencegahan dan
pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi makanan, serta pencemaran udara
(Notoadmodji 2003).
Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan. Belum
optimalnya sanitasi di Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya
angka kejadian penyakit infeksi dan penyakit menular di masyarakat. Pada
19
tersebut.
mengakibatkan
Perilaku
perubahan
kurang
baik
ekosistem
dan
dari
manusia,
timbulnya
telah
sejumlah
20
21
22
2. Prinsip-prinsip STBM
Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dalam pelaksanaanyaprogram ini
mempunyai beberapa prinsip utama, yaitu (Permenkes, 2014):
a. Tidak adanya subsidi yang diberikan kepada masyarakat, tidakterkecuali
untuk kelompok miskin untuk penyediaan fasilitassanitasi dasar.
b. Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuaidengan kemampuan dan
kebutuhan masyarakat sasaran
c. Menciptakan prilaku masyarakat yang higienis dan saniteruntuk
mendukung terciptanya sanitasi total.
d. Masyarakat sebagai pemimpin dan seluruh masyarakatterlibat dalam analisa
permasalahan,
perencanaan,
pelaksanaanserta
pemanfaatan
dan
pemeliharaan.
e. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan danevaluasi
Pilar STBM :
Stop Buang air besar Sembarangan (SBS)
Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air
besar sembarangan. Perilaku SBS diikuti dengan pemanfaatan sarana
sanitasi yang saniter berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi
fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu
(Permenkes, 2014):
a. tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran
manusia; dan
b. dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada
pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Contoh perubahan perilaku SBS : Jamban sehat efektif untuk memutus
mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki,
dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan (di dalam rumah atau di
luar rumah) yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah.
Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari :
a. Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap)
23
24
a. Definisi
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya
(Soeparman, 2001).
Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang
lazim disebut kakus atau WC. Syarat jamban yang sehat sesuai kaidahkaidah kesehatan adalah sebagai berikut (Soeparman, 2001):
tikus.
Air kotoran tidak mencemari tanah sekitar olehnya itu lantai sedikitnya
berukuran 1 X 1 meter dan dibuat cukup landai, miring kearah lobang
jongkok.
Mudah dibersihkan dan aman penggunaannnya.
Dilengkapi dengan dinding dan penutup
Cukup penerangan dan sirkulasi udara.
Luas ruangan yang cukup
Tersedia air dan alat pembersih.
Pemanfaatan
jamban
keluarga
sangat
dipengaruhi
oleh
tingkat
25
Suatu komunitas yang sudah mencapai status Bebas dari Buang Air Besar
Sembarangan, pada tahap pasca ODFdiharapkan akan mencapai tahap yang
disebut Sanitasi Total. Sanitasi Total akan dicapai jika semua masyarakat di
suatu komunitas (Permenkes, 2014):
Mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat
26
Mencuci tangan pakai sabun dan benar saat sebelum makan, setelah
BAB, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum
menyiapkan makanan
Mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yang aman
Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat).
yang
berfungsi
menyimpan
dan
meresapkan
cairan
Jamban Leher Angsa ( Angsa Trine) Jamban leher angsa adalah jamban
leher lubang closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan terisi air
gunanya sebagai sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya
binatang-binatang
kecil.
Jamban
berbentuk
leher
angsa
yang
menularkan
organisme
penyakit,
air
minum
sehingga
27
Agent penyakit
Reservoir atau sumber infeksi dari agent penyebab
Cara transmisi dari reservoir kepenjamu yang potensial
Cara masuk ke penjamu baru
Penjamu yang rentan
Jika salah satu dari keenam faktor tersebut tidak ada mengakibatkan
penyebaran penyakit menjadi tidak mungkin.
28
C. Puskesmas
1. Pengertian
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Permenkes, 2014).
2. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tingal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud
derajat
kesehatanyang
setinggi-tingginya
dalam
rangka
memantau
perorangan
terutama
pemuka
29
Pelayanan
kesehatan
perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut
antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
program kesehatan masyarakat lainnya(Permenkes, 2014).
4. Upaya penyelenggaraan kesehatan
Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan
menjadi
dua
yakni
(Permenkes, 2014) :
1. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
5. Klasifikasi pengawasan kesehatan lingkungan pada puskesmas
1
2
3
4
5
30