You are on page 1of 7

1

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pembangunan sanitasi dasar yang terpadu di Kabupaten Boyolali merupakan

salah satu langkah menuju pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun
2015, utamanya goal 7. Sebelum dilaksanakannya pembangunan sektor sanitasi, maka
perlu disusun suatu rencana pembangunan sanitasi jangka menengah yang komprehensif
dan bersifat strategis. Rencana pembangunan sanitasi jangka menengah ini yang berisi
visi, misi, dan tujuan pembangunan sanitasi Kabupaten Boyolali berikut strategi-strategi
pencapaiannya telah disusun oleh Pokja AMPL Kabupaten Boyolali dalam dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk
dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi di Kabupaten Boyolali. SSK
berisi informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek)
pengembangan layanan sanitasi kabupaten yang disusun sesuai tahun rencana
pelaksanaannya. Setelah disepakati, SSK akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak
tahunan.
Untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat serta
sinkron dengan program nasional dan dilaksanakan lebih efisien, dan efektif. Maka
pembangunan

sektor

sanitasi

di

Kabupaten

Boyolali

diupayakan

harus

dapat

dilaksanakan secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak baik Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Pusat, sektor swasta maupun sumber pembiayaan dari donor. Oleh
karena itu, Pemerintah Kabupaten perlu menyusun program memorandum yang bersifat
terpadu dan berkelanjutan.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) merupakan penjabaran lebih lanjut
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).
MPSS lebih memfokuskan kepada bagaimana memastikan strategi yang ada dalam SSK,
khususnya dengan skenario strategi pendanaannya guna mencapai tujuan/sasaran yang
telah ditentukan dengan mempertimbangkan segala kemampuan dan sumber daya yang
ada (keuangan, kelembagaan, SDM, dll) baik ditingkat Pusat, Daerah, maupun
Masyarakat.
1

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

1.2.

Maksud dan Tujuan


Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kabupaten Boyolali

dimaksudkan untuk memperoleh suatu program, kegiatan pembangunan sanitasi yang


komprehensif dan terintegrasi serta komitmen pendanaan oleh pemerintah daerah dan
pemerintah pusat serta pihak terkait dalam rangka percepatan pembangunan sektor
sanitasi di Kabupaten Boyolali.
Adapun tujuan Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS)
Kabupaten Boyolali, yaitu :
1.

Sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja dan penganggaran dalam rangka


implementasi pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi mulai tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017 baik pendanaan yang dialokasikan dari APBD Kabupaten,
Propinsi, Pemerintah Pusat maupun sumber pendanaan lainnya;

2.

Sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan sanitasi;

3.

Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak/stakeholder (instansi, masyarakat


dan pihak swasta) untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi
di Kabupaten Boyolali.

1.3.

Landasan Hukum

1.

Undang-undang RI nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

17 Tahun

2003 tentang Keuangan

Negara;
3.

Undang-undang RI nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4.

Undang-undang RI nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

5.

Undang-undang

RI

nomor

25

tahun

2004

tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan Nasional;
6.

Undang-undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7.

Undang-undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8.

Undang-undang RI nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional;

9.

Undang-undang RI nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10. Undang-undang RI nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;


11. Undang-undang RI nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

12. Instruksi Presiden RI nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan (yang mencakup program rakyat, keadilan untuk semua, pencapaian
tujuan pembangunan millinium);
13. Peraturan Menteri PU nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi
Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman;
14. Peraturan Menteri PU nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi
Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan;
15. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 2025;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang RPJMD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelayanan
Publik;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Boyolali Tahun 2010 2015;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2005-2025
23. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 2031;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 21 Tahun 2011 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2012;
26. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 43 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2012;

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

27. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 900/438 Tahun 2011 tentang Standar Satuan
Harga Tahun Anggaran 2012.

1.4.

Kedudukan Memorandum Program


Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Boyolali yang

diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan


daerah, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah sehingga mampu
mendorong pembangunan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan
kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan riil. Karena merupakan hasil
konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait dengan sektor
sanitasi dari berbagai Kementrian/Lembaga, maka secara struktural Memorandum
Program juga merupakan terminal expenditure plan dari seluruh instansi terkait tersebut
dalam penganggaran pendanaan, baik dalam tingkatan Kota/Kab, Provinsi, Pusat
maupun dari sumber pendanaan lainnya.
Memorandum Program merupakan terminal dari seluruh dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah sektor sanitasi di tingkat kabupaten yang meliputi subsektor Air Limbah, sub-sektor Persampahan, sub-sektor Drainase dan Higiene.
Memorandum Program disusun oleh Pemerintah Kabupaten, dengan mengacu pada
kondisi dan permasalahan yang ada, yang merupakan hasil suatu konsolidasi dan
integrasi keluaran proses perencanaan, tidak hanya SSK tetapi juga rencana investasi
dalam RPIJM Bidang Keciptakaryaan dan dokumen perencanaan lainnya dari berbagai
SKPD. Memorandum Program ini akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten
Boyolali dalam melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi.

1.5.

Metode Penyusunan
Karena Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) merupakan suatu

terminal dokumen, maka dalam penyusunan dokumen ini dilakukan terlebih dahulu
sinkronisasi, konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan yang ada yang
terkait program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang dilakukan antara lain
sebagai berikut :
1.

Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait sektor


sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan-usulan program
yang

terdapat

dalam

RPIJM

ataupun

pada

dokumen

perencanaan

dari

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

Kementrian/Lembaga lain dengan rencana kerja masing-masing SKPD terkait sektor


sanitasi (RPIJM/Kemen PU, RKA K/L Kemenkes, KLH, Kemendagri).
2.

Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil konsolidasi
dan integrasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan penyusunan prioritas
program.

3.

Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program dan


Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Boyolali Jangka Menengah (5 tahunan).

4.

Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Team Anggaran Kabupaten untuk


estimasi alokasi dana APBD yang memungkinkan dianggarkan untuk percepatan
program sektor sanitasi.

5.

Melakukan analisa ketersediaan alokasi pendanaan yang dimungkinkan dari APBD


dengan kebutuhan pembiayaan untuk program percepatan sanitasi.

6.

Melakukan verifikasi dan penyiapan Proposal Pendanaan/Project Digest untuk


program-program kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber di
luar APBD Kabupaten Boyolali.

7.

Penandatanganan

Nota

Kesepakatan

sebagai

komitmen

untuk

pendanaan

implementasi dari semua usulan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka Menengah.
Bagan alir metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program diilustrasikan
dalam Gambar 1.1 :

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

GAMBAR 1.1
BAGAN ALIR PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (MPSS)
1.6.
Sistematika Dokumen
Dokumen ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab 1. Pendahuluan
Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan MPSS,
landasan hukum, kedudukan memorandum, metode penyusunan dan sistematika
dokumen.
Bab 2. Kerangka Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Boyolali
Menjelaskan mengenai hasil review dan penajaman Kerangka Kerja Logis (KKL) yang
telah disiapkan dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). KKL disusun untuk
setiap subsektor,

yaitu air limbah, persampahan, drainase, dan higiene kesehatan

( PHBS )
Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan
Menjelaskan mengenai hasil konsolidasi program/ kegiatan, justifikasi, proses prioritasi
program/kegiatan, dan daftar program/kegiatan prioritas untuk 5 tahun mendatang (n+1
sampai dengan n+5) Kabupaten Boyolali.
Bab 4. Kebutuhan Studi dan Desain Lanjutan
Menjelaskan mengenai hasil telaahan terhadap kebutuhan Studi dan Disain Teknis untuk
menunjang pelaksanaan program/kegiatan sanitasi. Hal ini meliputi Pra Studi Kelayakan
/Pra Feasibility Study, Studi Kelayakan/FS, Master Plan, Amdal, DED dan RAB, dan lainlain.
Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah
Menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima)
tahun mendatang, yaitu dari tahun n+1 sampai dengan n+5. Dilengkapi dengan informasi
mengenai lokasi proyek, volume kegiatan, jumlah dana yang dibutuhkan dan sumber
pendanaannya, jangka waktu pelaksanaan, dan tahun dimulainya kegiatan tersebut.
Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan
Menjelaskan secara lebih rinci terhadap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun pertama (n+1). Program/Kegiatan tahun pertama utamanya adalah proyek yang
telah siap dilaksanakan karena telah memiliki: Studi dan Disain Teknis yang memadai,

Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi


POKJA AMPL-Sanitasi Kabupaten Boyolali

Anggaran telah dialokasikan (committed), tidak ada permasalahan pertanahan, sesuai


prioritas kabupaten, dan masyarakat sudah siap.
Bab 7. Rencana Pengelolaan Program
Menjelaskan mengenai tata cara pengelolaan program (manajemen dan organisasi),
SKPD pelaksana, jadual pelaksanaan kegiatan, skema pendanaan, rencana pengadaan
barang dan jasa (procurement plan), dan lain-lain.
Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Berisi mengenai rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan Kabupaten
Boyolali.

You might also like