You are on page 1of 26

ANAKKU KEJANG KEJANG

KELOMPOK 1 MODUL SISTEM SARAF

NADYA ANGGUN MOWLINA


HERDANDY DRIYA
NANI OKTAPIANI
SITI NAULI AMALIA
ANDRY YONATHA
DELMA YULISA
LING LING MEILIA
NADYA AKBARINA
SILVIANA WULANDIKA

0302009165
0302011129
0302011209
0302011275
0302012020
0302012067
0302012150
0302012184
0302012258

ANGGOTA KELOMPOK 1

Seorang anak perempuan 4 tahun dibawa ke IGD RS oleh orang tuanya


karena kejang dan tidak sadar. Usia ibu saat mengandung anak tersebut
32 tahun. Bayi lahir normal setelah kehamilan 9 bulan, langsung
menangis. Imunisasi tidak lengkap. Sejak umur 1 tahun pasien sering
mengalami demam, batuk, pilek. Sejak 2 minggu yang lalu anak demam
naik turun, sudah berobat ke puskesmas. Tadi malam anak kejang
kelojotan seluruh tubuh 10 menit. Tidak ada riwayat kejang
sebelumnya. Tidak ada riwayat sakit telinga.
Pada pemeriksaan didapatkan pasien sakit sedang, gizi kurang, TB=100
cm, BB=12 kg, lingkar kepala 54 cm, suhu=38C. Teraba pembesaran
lymphonodi cervical. Jantung dalam batas normal, pulmo ronkhi +|+.
Hepar dan lien tidak teraba. Bising usus normal. Turgor normal. Pada
pemeriksaan neurologi didapatkan kesadaran somnolen, GCS
E3M5V3=11. Kaku kuduk (+). Pupil isokor, refleks cahaya +|+, papil
edema -|-. Parese N. VI kiri. Hemiparese kanan tipe UMN. Refleks
babinsky +|-.

SKENARIO

TERMINOLOGI

Kejang : suatu kejadian paroksismal yang disebabkan oleh lepas muatan


hipersinkronabnormal dari suatu neuron SSP

Somnolen : keadaan mengantuk yang masih dapat pulih bila dirangsang, tetapi bila
rangsang berhenti, pasien akan tertidur kembali.

Meningitis : infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter


(lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan
mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial

Ensefalitis : peradangan akut dari jaringan parenkim otak yang disebabkan oleh
infeksi dari berbagai macam mikroorganisme dan ditandai gejala umum dan
manfestasi neurologi.

MIND MAP
Lahir normal,
umur kehamilan 9
bulan, langsung
menangis

riwayat

Sejak umur 1
tahu, sering
demam &
batuk pilek
-pasien
sakit
sedang
-Gizi kurang
-TB: 100cm,
BB:12kg,
LK: 54cm,
suhu: 38C

Anak
perempuan
4thn

Keluhan
utama

Sejak 2 minggu
lalu anak demam
naik turun ->
sudah ke
puskesmas

Kejang & tidak


sadar

Semalam, anak
kejang kelojotan
seluruh tubuh
10menit
Pemeriksaan

Teraba
pembesaran
lymphonodi
cervical

-jantung dalam
batas normal
pulmo : ronkhi +I+
-Hepar & lien tak
teraba
--bising usus
normal, turgor
normal

meningitis

Pemeriksaan neurologi:
Kesadaran somnolen, GCS E3 M5
V3=11
-kaku kuduk +
-pupil isokor refleks cahaya +/+
Papil edema -/-parase N. VI kiri.
Hempiparase kanan tipe UMN
-refleks babinski +I+

Meningitis

HIPOTESIS

Meningen (selaput otak) adalah selaput


yang membungkus otak dan sumsum
tulang belakang, melindungi struktur saraf
halus yang membawa pembuluh darah dan
cairan sekresi (cairan serebrospinalis),
memperkecil benturan atau getaran.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Terdiri dari 3 lapisan :


Lapisan bagian luar disebut Duramater.
Lapisan tengah disebut Arachnoidmater.
Lapisan bagian dalam disebut Piamater.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

KLASIFIKASI MENINGITIS

Peradangan pada selaput otak yang disebabkan infeksi


bakteri.

Ditandai adanya bakteri penyebab dan peningkatan sel


polimorfonuklear, bersifat purulenta.

Etiologi :
S. pneumonie
N. meningitis
Group B streptococcus atau S. agalactiae
L. monocytogenes
Staphylococcus aureus

MENINGITIS BAKTERIAL

Gejala klinis

-Demam, menggigil
-TIK meningkat (mual,muntah
-Paresis N.III dan N.VI
-Pupil anisokor
-Kaku kuduk
-Kejang
-Fotofobia
-Letargi
-Anoreksia
-Mialgia
-Takikardi
-Hipotensi
-Petekie, purpura, eritematosa

Faktor resiko

dan sakit kepala)

1. imunitas yang masih lemah diusia muda


2. defek imunitas spesifik

Merupakan tuberkulosis ekstrapulmonal yang terjadi sebagai akibat komplikasi


penyebaran tuberkulosis primer diparu (infeksi sekunder) melalui pembentukan
tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau vertebra yang
kemudian pecah kedalam rongga arakhnoid.

Etiologi : Mycobacterium tuberculosis

manifestasi klinis :
1. stadium I (prodromal)
berlangsung 1-3 minggu. Gejala berupa demam, lemas, anoreksia, nyeri perut,
sakit kepala, mual, muntah, apatis.
2. stadium II
tanda rangsang meningeal positif, kesadaran menurun, hidrosefalus, papiledema,
tuberkel di koroid, kelumpuah saraf kranial
3. stadium III (terminal)
berlansung cepat selama 2-3 minggu terjadi infark batang otak, koma, hemiplegia,
hiperpireksia, papiledema, hiperglikemia

MENINGITIS TUBERKULOSA

Disebut juga dengan meningitis aseptik, terjadi sebagai akibat


akhir / sequel dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus

Pemeriksaan LCS tidak ditemukan adanya organisme.


Inflamasi terjadi pada korteks serebri, white matter, dan lapisan
menigens.

Terjadinya kerusakan jaringan otak tergantung dari jenis sel


yang terkena. Pada herpes simpleks, virus ini akan mengganggu
metabolisme sel, sedangkan jenis virus lain bisa menyebabkan
gangguan produksi enzim neurotransmiter, akan berlanjut
terganggunya fungsi sel dan akhirnya terjadi kerusakan
neurologis.

MENINGITIS VIRUS

Meningitis

oleh karena jamur merupakan


penyakit yang relatif jarang ditemukan, namun
dengan meningkatnya pasien dengan gangguan
imunitas, angka kejadian meningitis jamur
semakin meningkat.

Etilogi

:
1. Cryptococcus neoformans
2. Coccidioides immitris

MENINGITIS JAMUR

PATOFISIOLOGI
BTA masuk ke
tubuh

Multiplikasi

Infeksi

Terbentuk
Tuberkel

Meningens

Bakteremia

BTA Tidak
Aktif/Dorman

Aktif

Rupture Tuberkel
Meningen

Pelepasan BTA ke
ruang Subarakhnoid

Meningitis

Diagnosis Klinis
:
demam,hemiparese
Diagnosis Topis
:
otak/meningea
Diagnosis Patologi :
Diagnosis Etiologi :

DIAGNOSIS

kejang,somnolen,
kanan tipe UMN
selaput
peradangan
bakteri/virus

Pemeriksaan

kaku kuduk
Pemeriksaan tanda kernig
Pemeriksaan brudzinski I
Pemeriksaan brudzinski II

PEMERIKSAAN FISIK

Pungsi

lumbal
Pemeriksaan darah
Radiologi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kejang

: antikonvulsan

1. Meningitis bakterial
- antibiotik (sefotaksim, seftriakson, atau
ampisilin, kloramfeniol)
- cairan i.v
- antikonvulsan
- kortikosteroid

TATALAKSANA

2. Meningitis tuberkulosa
- obat anti tuberkulosa (OAT) 4 macam,2
bulan (RHZE) lanjut RH 10 bulan
- prednison 2-3 minggu

TATALAKSANA

Ventrikulitis
Efusi subdural
Gangguan elektrolit
Meningitis berulang
Abses otak
Kelainan neurologis
Gangguan pendengaran
Hidrosefalus
epilepsi

KOMPLIKASI

Ad

Vitam
Ad Sanationam
Ad Functionam

PROGNOSIS

: dubia ad malam
: dubia ad malam
: dubia ad malam

Snell,

Richard. Neuroanatomi Klinik. Jilid


5. EGC. Jakarta.
Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro.
Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta : CV
Agung Seto, 2003.
Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Yogyakarta: Gajah Mada University,1996
Mansjoer,Arif. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI,2000.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like