You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

Sirosis hepatis merupakan perjalanan patologi akhir berbagai macam


penyakit hati.Istilah sirosis diperkenalkan pertama kali oleh Laennec pada tahun
1826.Diambil dari bahasa Yunani scirrhus atau kirrhos yang artinya warna oranye
dan dipakai untuk menunjukkan warna oranye atau kuning kecoklatan permukaan
hati yang tampak saat otopsi.Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatis yang berlangsung progresif yang
ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif.Sirosis hepatis secara klinis dibagi menjadi sirosis hepatis kompensata
yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata dan sirosis hepatis
dekompensata yang ditandai gejala-gejala dan tanda klinis yang khas.1,2,3
Penyakit hati menahun dan sirosis dapat menimbulkan sekitar 35.000
kematian per tahun di Amerika Serikat.Sirosis merupakan penyebab kematian
utama yang kesembilan di AS, dan bertanggung jawab terhadap 1.2% seluruh
kematian di AS.Banyak pasien yang meninggal pada dekade keempat atau kelima.
Setiap tahun ada tambahan 2000 kematian yang disebabkan karena gagal hati
fulminan (fulminant hepatic failure).3,4,5 FHF dapat disebabkan hepatitis virus
(virus hepatitis A dan B), obat (asetaminofen), toksin (jamur Amanita phalloides
atau jamur yellow death-cap), hepatitis autoimun, penyakit Wilson, dan berbagai
macam penyebab lain yang jarang ditemukan.
Belum ada data resmi nasional tentang sirosis hati di Indonesia. Namun dari
beberapa laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, berdasarkan
diagnosis klinis saja dapat dilihat bahwa prevalensi sirosis hati yang dirawat di
bangsal penyakit dalam umumnya berkisar antara 3.6-8.4% di Jawa dan Sumatra,
sedang di Sulawesi dan Kalimantan di bawah 1%. Secara keseluruhan rata-rata
prevalensi sirosis adalah 3.5% dari seluruh pasien yang dirawat di bangsal
penyakit dalam, atau rata-rata 47.4% dari seluruh pasien penyakit hati yang
dirawat.

Dengan data seperti ini, dapat disimpulkan bahwa sirosis hati merupakan
penyakit kronik progresif yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan
mortalitas jika tidak ditindaklanjuti secara profesional.Tindakan yang tepat dapat
dilakukan jika para praktisi medis mengenal dengan baik faktor-faktor risiko,
etiologi, patogenesis, serta tanda dan gejala klinis dari sirosis hati.Oleh karena itu,
kami mengambil kasus ini sebagai bahan presentasi kasus,dengan harapan kami
dan teman sejawat mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
penatalaksanaan yang tepat berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan untuk kasus ini.

BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 IDENTIFIKASI PASIEN


a. Nama
: Tn.SM
b. Umur
: 64 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama
: Islam
e. Pekerjaan
: Petani
f. Alamat
: Sumber Rejo Pulau Rimau
g. Status
: Menikah
h. No Rekam Medis
: 888987
i. Tgl masuk RS
: 28 April 2015
2.2 ANAMNESIS
(Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 16 April 2015, pukul 10.00
WIB)
a. Keluhan Utama
Perut terasa semakin membesar sejak 1 bulan SMRS
b. Keluhan Tambahan
Badan terasa lemas dan mudah sesak saat berjalan 50 m
c. Riwayat Penyakit Sekarang
1 bulan SMRS, Os mengeluh perut terasa membesar yang
dirasakan dari celana Os yang semakin sempit, nyeri (-), perut terasa
penuh saat makan terlalu banyak dan os merasa lebih cepat kenyang.
Mual (-), muntah (-), demam (-), sembab di wajah pada pagi hari (-),
sembab di kedua tungkai kaki (+). Os juga meengeluh badan terasa
lemas. Os mengeluh sasak apabila berjalan jauh 50 m. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca, emosi, dan posisi. Sesak berkurang dengan istirahat.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Os belum berobat.
1 minggu SMRS os mengeluh perut semakin membesar, perut
terasa penuh, mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun, sembab di
kedua kaki (+), badan semakin lemas, pandangan berkunang-kunang (+)
nyeri dada (-). Os juga masih mengeluhkan sesak nafas. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca, emosi, dan posisi.Os tidur dengan 1 buah bantal.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Os lalu berobat ke RSUD Banyuasin
dan dirujuk ke RSMH.

Os sudah dirawat selama 9 hari dan mendapat transfusi darah


sebanyak 4 kantong. Keluhan badan lemas dan penglihatan berkunandkunang. Os juga telah dilakukan parasintesis pada tanggal 6 Mei 2015
dan keluhan sesak berkurang.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Penderita pernah menderita sakit Hepatitis B pada tahun 2011 dan
dinyatakan sembuh, penderita pulang.
Riwayat minum alkohol (-)
Riwayat merokok (-)
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat BAK berbusa (-), berpasir (-)
Riwayat trauma (-)
Riwayat cacar air (+)
Riwayat batuk (+)
Riwayat Influenza (+)
Riwayat Gastritis (+)
Riwayat perdarahan (gusi berdarah, mimisan) (-)
Riwayat minum jamu-jamuan (+) 1 minggu sekali
Riwayat mengonsumsi obat-obat reumatik disangkal
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga sakit kuning atau sakit yang sama dengan pasien

disangkal.
Riwayat Asthma ada, ayah os.
Riwayat hipertensi pada keluarga disangkal.
Riwayat kencing manis pada keluarga disangkal.

2.3 PEMERIKSAAN FISIK


(Dilakukan pada tanggal 16April2015, pukul 10.30 WIB)
a. Keadaan Umum
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Tekanan darah : 110/70 mmHg
4. Nadi
: 96 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup
5. Pernapasan
: 24 x/menit
6. Suhu tubuh
: 36,4oC
7. Berat badan
:53kg
8. Tinggi badan :160 cm
9. IMT
: 20,70
10. Lingkar perut : 98 cm
11. Status gizi
:Normoweight ( ascites + edema pretibial )

b. Keadaan Spesifik
1. Kepala
Normosefali, simetris, ekspresi tampak sakit sedang, warna rambut
hitam, alopesia (-).
2. Mata
Edema palpebra (-/-),konjungtiva palpebral pucat (+/+), sklera
ikterik (+/+), pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+, diameter
3mm/3mm.
3. Hidung
Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), cavum nasi
lapang, tidak keluar cairan, epistaksis (-).
4. Mulut
Sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah pucat (-), lidah kotor (-), atrofi
papil (-), pembesaran tonsil (-).
5. Telinga
Tampak luar tidak ada kelainan, kedua meatus acusticus externus
lapang, tidak ada keluar cairan.
6. Leher
JVP (5-2) cmH2O, struma (-), isthmus (-), pembesaran KGB (-).
7. Thoraks
Paru
Inspeksi: spider naevi (-),ginekomastia (-), statis: simetris,

dinamis: kiri sama dengan kanan.


Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada ICS IV

dekstra dan sinistra.


Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai, batas paru-

lambung sulit dinilai.


Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV dekstra dan
sinistra, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

Inspeksi: ictus cordis terlihat pada ICS III


Palpasi: ictus cordis teraba pada ICS III
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit dinilai
Auskultasi: HR 96 x/menit, reguler, tidak ada pulsus defisit,
HR=PR, murmur (-), gallop (-)

8. Abdomen

Inspeksi:cembung, venektasi (+), spider naevi (-),

umbilikalis (-), massa (-)


Palpasi: tegang, nyeri tekan (-),hepardan lien sulit dinilai,

hernia

undulasi (+), ballottement (+)


Perkusi: redup (+), shifting dullness (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
9. Genitalia: edema skrotum (-)
10. Ekstremitas: palmar eritem (-/-), edema pretibial (+/+), akral pucat (+/
+)

2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


a.

Laboratorium RSMH( 1 Mei 2015 )


Pemeriksaan
KIMIA KLINIK

Hasil

Nilai Normal

Interpretasi

Bilirubin Total
Bilirubin Direk

3,4
2,0

1,0
0,25

Meningkat
Meningkat

Bilirubin Indirek

1,4

0,8

Meningkat

Albumin

2,8

3,5-5,2

Menurun

Globulin
SGOT
SGPT

3,2
30
52

1,3-2,7
0-35
0-45

Meningkat
Normal
Meningkat

Hasil

Nilai Normal

Interpretasi

9,8
30
4,700
78,000

14-18 g/dL
40-50 vol%
5000-10000/mm3
150-400 103/L

Menurun
Menurun
Normal
Menurun

Basofil

0-1 %

Normal

Eosinofil

1-3 %

Normal

Segmen

61

50-70 %

Normal

Limfosit

25

20-40 %

Normal

Monosit
KIMIA KLINIK

12

2-8 %

Meningkat

Glukosa Sewaktu

95

<200

Normal

b. Laboratorium RSMH ( 8 April 2015 )


Pemeriksaan
DARAH RUTIN
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Hitung jenis

Protein Total

7,4

6,6-8,7

Normal

Albumin

2,2

3,8-5,8

Menurun

Globulin
GINJAL
Ureum
Kreatinin
Asam Urat
IMUNOLOGI
HbsAg

5,2

1,3-2,7

Meningkat

36
0,75
6,70

16,6-48,5
0,70-1,20
<8,4

Normal
Normal
Normal

(+)

(-)

Reaktif

HCV
FAAL HEMOSTASIS

(-)

(-)

Negatif

Waktu Perdarahan

1-3

Normal

Waktu Pembekuan

9-15

Normal

c. USG Abdomen (RS Dr. AK GANI - 31 Maret 2015)


Hepar tampak contracted ekoik hyperdan irregular, tampak asites,
tidak tampak lesi nodular, tidak tampak pelebaran CBD, gallbladder
dinding tebal tidak tampak batu. Spleen tampak melebar hiperekoik.
Kesan: Sirosis Hepatis

d. Ro Thorax PA (08 April 2015)

o Trakea di tengah. Mediastinum superior tidak melebar


o Tulang-tulang dan jaringan lunak baik
o Kedua hilus tertutup opasitas
7

o Tampak opasitas setinggi ICS 4 dekstra hemithoraks kanan, dan


setinggi ICS 5 hemitoraks kiri
o Hemidiafragma kanan dan kiri tertutup opasitas
o Sudut costoprenikus kanan dan kiri tumpul
Kesan : Efusi Pleura bilateral
2.5 DIAGNOSIS
Ascites e.cSirosis Hepatis Dekompensata + Anemia Penyakit Kronik
2.6 DIAGNOSIS BANDING
1. Ascites e.cSindrom Nefrotik +Efusi Pleura Bilateral
2. Ascites e.c Gagal Jantung Kongestif
3.7 .ANALISIS CAIRAN PLEURA
Makro:
-

Volume: 6 cc
Warna : kekuningan
Kejernihan= Jernih
Bau: tidak berbau
BT 1020
Bekuan (-)
pH =8.0
Leukosit: 124jel/ml

Hitung Jenis :
PMN: 26%
MN: 74%
Rivalta: Protein; 1.6 g/dl
LDH: 0.5 v/l
Glukosa : 114,7

3.8 TATALAKSANA
Nonfarmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1 gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Lactulac syr 3x1C

3.9 RENCANA PEMERIKSAAN


Pemeriksaan faktor pembekuan darah (PT, aPTT, INR)
Biopsi hati dan pemeriksaan histopatologis
Pemeriksaan EGD (esofago-gastroduodenoskopi) untuk deteksi varises

3.10

3.11

esofagus
Pungsi cairan pleura
USG abdomen

PROGNOSIS
a. Quo Ad vitam: dubia ad malam
b. Quo Ad functionam: dubia ad malam
c. Quo ad sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal
S
O:
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur
BB
Lingkar Perut

08 Mei 2015
Perut mulai mengecil

Keadaan spesifik
Kepala

Konjungtiva palpebra pucat (+/+)


Sklera ikterik (+/+)

Leher

JVP (5-2) cm H2O


Pembesaran KGB (-)

Thorax:
Paru

Compos mentis
110/70 mmHg
87x/menit
22x/ menit
36,8oC
53 Kg
108 cm

Inspeksi: spider naevi (-), statis: simetris dan


dinamis : kiri sama dengan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada
ICS IV dekstra dan sinistra
Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup pada ICS
IV dextra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai.
Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit
dinilai
Aukskultasi: HR 87x/menit, reguler, tidak ada pulsus
defisit, HR=PR, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

Genitalia
Ekstremitas
A

Inspeksi: cembung, venektasi (+), spider naevi(-),


hernia umbilikalis (+)
Palpasi: tegang, nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit
dinilai, undulasi (+)
Perkusi: redup (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Edema scrotum (-)
Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat
(+/+)
Ascitesmasif ec Sirosis Hepatis Dekompensata +
Efusi Pleura Bilateral + Anemia Penyakit Kronik +
Trombositopenia + Hepatitis B Kronik
Non Farmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1
gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Lactulac syr 3x1C

Tanggal
S
O:
Keadaan umum

18April 2015
Perut mulai mengecil

10

Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur
Lingkar perut

Compos mentis
110/70 mmHg
90x/menit
22x/ menit
36,8oC
108 cm

Keadaan spesifik
Kepala

Konjungtiva palpebra pucat (+/+)


Sklera ikterik (+/+)

Leher

JVP (5-2) cm H2O


Pembesaran KGB (-)

Thorax:
Paru

Inspeksi: spider naevi (-), statis: simetris dan


dinamis : kiri sama dengan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada
ICS IV dekstra dan sinistra
Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup pada ICS
IV dextra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai.
Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

Abdomen

Genitalia
Ekstremitas

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat


Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit
dinilai
Aukskultasi: HR 87x/menit, reguler, tidak ada pulsus
defisit, HR=PR, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: cembung, venektasi (+), spider naevi(-),
hernia umbilikalis (+)
Palpasi: tegang, nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit
dinilai, undulasi (+)
Perkusi: redup (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Edema scrotum (-)
Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat
(+/+)
Ascitesmasif ec Sirosis Hepatis Dekompensata +
Efusi Pleura Bilateral + Anemia Penyakit Kronik +

11

Trombositopenia + Hepatitis B Kronik


Non Farmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1
gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Lactulac syr 3x1C

Tanggal
S
O:
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur
Lingkar Perut

19April 2015
Perut mulai mengecil

Keadaan spesifik
Kepala

Konjungtiva palpebra pucat (+/+)


Sklera ikterik (+/+)

Leher

JVP (5-2) cm H2O


Pembesaran KGB (-)

Thorax:
Paru

Compos mentis
120/70 mmHg
88x/menit
20x/ menit
36,4oC
107 cm

Inspeksi: spider naevi (-), statis: simetris dan


dinamis : kiri sama dengan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada
ICS IV dekstra dan sinistra
Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup pada ICS
IV dextra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai.
Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

12

Jantung

Abdomen

Genitalia
Ekstremitas
A

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat


Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit
dinilai
Aukskultasi: HR 87x/menit, reguler, tidak ada pulsus
defisit, HR=PR, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: cembung, venektasi (+), spider naevi(-),
hernia umbilikalis (+)
Palpasi: tegang, nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit
dinilai, undulasi (+)
Perkusi: redup (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Edema scrotum (-)
Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat
(+/+)
Ascitesmasif ec Sirosis Hepatis Dekompensata +
Efusi Pleura Bilateral + Anemia Penyakit Kronik +
Trombositopenia + Hepatitis B Kronik
Non Farmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1
gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Lactulac syr 3x1C

Tanggal
S
O:
Keadaan umum
Kesadaran

20April 2015
Perut mulai mengecil

Compos mentis

13

Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur
Lingkar Perut

110/70 mmHg
84x/menit
20x/ menit
36,3oC
106 cm

Keadaan spesifik
Kepala

Konjungtiva palpebra pucat (+/+)


Sklera ikterik (+/+)

Leher

JVP (5-2) cm H2O


Pembesaran KGB (-)

Thorax:
Paru

Inspeksi: spider naevi (-), statis: simetris dan


dinamis : kiri sama dengan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada
ICS IV dekstra dan sinistra
Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup pada ICS
IV dextra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai.
Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

Abdomen

Genitalia
Ekstremitas

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat


Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit
dinilai
Auskultasi: HR 87x/menit, reguler, tidak ada pulsus
defisit, HR=PR, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: cembung, venektasi (+), spider naevi(-),
hernia umbilikalis (+)
Palpasi: tegang, nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit
dinilai, undulasi (+)
Perkusi: redup (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Edema scrotum (-)
Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat
(+/+)
Ascitesmasif ec Sirosis Hepatis Dekompensata +
Efusi Pleura Bilateral + Anemia Penyakit Kronik +
Trombositopenia + Hepatitis B Kronik

14

Non Farmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1
gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Lactulac syr 3x1C

Tanggal
S
O:
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Temperatur
Lingkar Perut

21April 2015
Perut mulai mengecil

Keadaan spesifik
Kepala

Konjungtiva palpebra pucat (+/+)


Sklera ikterik (+/+)

Leher

JVP (5-2) cm H2O


Pembesaran KGB (-)

Thorax:
Paru

Compos mentis
120/70 mmHg
88x/menit
22x/ menit
36,5oC
104 cm

Inspeksi: spider naevi (-), statis: simetris dan


dinamis : kiri sama dengan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus melemah pada
ICS IV dekstra dan sinistra
Perkusi: sonor di kedua lapang paru, redup pada ICS
IV dextra dan sinistra, batas paru-hepar sulit dinilai.
Auskultasi: vesikuler menurun setinggi ICS IV
dekstra dan sinistra, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

15

Jantung

Abdomen

Genitalia
Ekstremitas
A

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat


Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan dan kiri sulit
dinilai
Aukskultasi: HR 87x/menit, reguler, tidak ada pulsus
defisit, HR=PR, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: cembung, venektasi (+), spider naevi(-),
hernia umbilikalis (+)
Palpasi: tegang, nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit
dinilai, undulasi (+)
Perkusi: redup (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Edema scrotum (-)
Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat
(+/+)
Ascitesmasif ec Sirosis Hepatis Dekompensata +
Efusi Pleura Bilateral + Anemia Penyakit Kronik +
Trombositopenia + Hepatitis B Kronik
Non Farmakologis
Edukasi
Tirah baring
Diet hati III
Diet rendah garam dan diet protein 1
gr/kgBB
Farmakologis
IVFD RL gtt X/menit mikro
Furosemide 2 x 40 mg (iv)
Spironolakton 3 x 200 mg tablet
Propanolol 1x20 mg
Kanamycin 4x500mg PO
Lactulac syr 3x1C

16

17

You might also like