You are on page 1of 73

CASE REPORT

DENGUE SHOCK SYNDROME


Pembimbing : Dr. SML Toruan,
SpA
OLEH :
Kartika Prasasti
Ramadia
Mario Sadar B
Hutagalung
Ellyani Tiar Natalina
Ria Budi Irawati

PENDAHULUA
N

Dengue

shock syndrome (DSS)


merupakan salah satu komplikasi
serius
pada
kasus
demam
berdarah
dengue
(DBD)

keadaan gawat darurat.


Dapat terjadi bergantung pada
ketahanan host dan virulensi
virus, sindrom ini dapat berakibat
fatal bila tidak dikelola dengan
baik.
Deteksi dini dan penanganan
3

DEFINISI

Demam

dengue
(DD)
dan
Demam Berdarah Dengue (DBD) :
penyakit
menular
yang
disebabkan infeksi virus Dengue
dengan perantara vektor nyamuk
Aedes aegypti.
Berdasarkan gambaran klinis dan
lab, dibagi menjadi DBD derajat I,
II, III, IV.
DSS merupakan DBD derajat III-IV
4

ETIOLOGI
Virus Dengue

(grup B
Arbovirus, famili
Flaviviridae).
4 serotipe :
Den-1, Den-2,
Den-3, Den-4.
Vektor :
Aedes aegypti.

Virus Dengue

Nyamuk Aedes aegypti

EPIDEMIOL
OGI

Ditemukan di seluruh dunia

(pandemi).
Dilaporkan di seluruh provinsi
Indonesia,
200
kota
melaporkan KLB.
Dapat
menjangkiti semua
usia.
Insidens 35,19 per 100.000
penduduk (1998) 6-27 per
100.000 penduduk (kini).
8

CARA PENULARAN
Mengandung
virus

Vektor

Menggigit manusia
Vektor mengisap darah penderita
Masa inkubasi intrinsik
(46 hari)

INFEKSI
Viremia

2 hari sblm panas 5 hari stlh panas

PATOGENESIS

INFEKSI SEKUNDER VIRUS DENGUE YANG


BERBEDA

Reaksi anamnestik
antibodi

Virus
bereplikasi

Kompleks virus - antibodi

Agregasi
frombosit
Gangguan fungsi
trombosit

Aktivasi
koagulasi
Aktivasi factor
hageman

Pelepasan
trombosit faktor
III

Penghancuran
trombosit oleh RES

Trombositopeni
a

Aktivasi
Plasmin komplemen

Rangsang
koagulasi
intravaskular
Faktor
pembekuan
menurun

Anafilatoksin

Rangsang sistem
kinin

Kinin

Permeabilitas
dinding
pembuluh darah
meningkat

Produk degradasi fibrin

Perdarahan
yang berlebihan

Shock

11

Manifestasi
Klinis

INFEKSI VIRUS
DENGUE
Demam
anoreksia
muntah

Manifestas
i
perdaraha
n

Dehidrasi

Demam
dengue

DIC
Perdarahan
saluran cerna

hepatomeg
ali

Permeabilit
as vascular

trombositopeni
a

Kebocoran
plasma :
Komplek Ag Ab
Hemokonsentra komplemen
si
Hipoproteinemi
a
Efusi pleura
Asites
Hipovolemia

Derajat
I

Derajat II

Derajat
III

Anoksia
Syok

Asidosis

Derajat
IV

Meninggal

13

o
n

g
a
i
D is
s

Kriteria Diagnosis WHO


(1997)
Klinis
1. Demam mendadak tinggi dan terus menerus

selama 2-7 hari.


2. Manifestasi perdarahan (uji tourniquet (+),
petekia, purpura, epistaksis, perdarahan
gusi,hematemesis &/ melena)
3. Organomegali (hepatomegali)
4. Tanda syok dan gagal sirkulasi : nadi lemah,
cepat, tekanan nadi ( < 20 mmHg), tekanan
darah (sistolik < 80 mmHg), kulit & akral
dingin, gelisah, timbul sianosis sekitar mulut.
15

Lab
Trombositopenia

(<100.000/mm3)
Hemokonsentrasi
meningginya nilai hematokrit
sebanyak 20% atau lebih.

2 GEJALA KLINIS + 1 LAB DBD


16

Derajat Penyakit
DF/
DHF

DF

Grad
e

DHF

DHF

II

DHF

III

DHF

IV

Gejala
Demam + gejala
konstitusi

Uji tourniquet (+)


Perdarahan
spontan
Kegagalan
sirkulasi

Syok

Lab
Trombositopenia,
Leukopenia.
Tro < 100.000, Hct
20%
Tro < 100.000, Hct
20%
Tro < 100.000, Hct
20%
Tro < 100.000, Hct
20%

DHF III-IV = DSS

>
>
>
>

DERAJAT DBD

Derajat I :

Demam ringan dgn gejala tdk khas,


satu-satunya manifestasi perdarahan
uji bendung +
Derajat II :
Derajat I dengan manifestasi
perdarahan spontan spt petekie,
hematemesis,dll
Derajat III :
Nadi cepat-lemah, Tek. Nadi 20
mmHg, hipotensi, akral dingin
Derajat IV :

18

DENGUE SHOCK SYNDROME


Kriteria DBD + manifestasi

kegagalan sirkulasi yaitu


Pasien tampak gelisah
penurunan kesadaran
Sesak - sianosis
Nadi lemah dan cepat, isi
kurang
Tekanan nadi (< 20 mmHg)
Akral dingin
19

Perjalanan

penyakitnya

sulit

diramalkan
Fase demam 2-7 hari
Fase kritis selama 2-3 hari
Bila tidak segera diatasi dapat
terjadi
asidosis
metabolik,
perdarahan saluran cerna dan
organ
lain,
termasuk
intraserebral.
20

Manifestasi Syok pada


Anak :
1. Kulit pucat, dingin dan lembab terutama

2.

3.

4.
5.

pada ujung jari kaki, tangan dan hidung


sedangkan kuku menjadi biru.
Anak yang semula rewel, cengeng dan
gelisah lambat laum kesadarannya menurun
menjadi apatis, sopor dan koma.
Perubahan nadi , baik frekuensi maupun
amplitudonya. Nadi menjadi cepat dan
lembut sama tidak dapat diraba.
Tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg
/kurang.
Tekanan sistolik menurun 80mmHg/
kurang.

PENATALAKSANAAN
volume replacement
kunci keberhasilan pengobatan.
Deteksi
dini terjadinya syok &
pemantauan
berkala
terhadap
kejadian
kebocoran
plasma

monitor saat tiba


time of fever
defervescence pemberian cairan
pengganti
(volume
replacement)
dapat mencegah syok
Penanganan syok harus serentak
Ketepatan

22

PENATALAKSANAAN
DBD IIIIV
O2 (berikan 2-4 lpm)
Penggantian volume plasma segera
(cairan kristaloid isotonis)
RL/NaCl 0,9% 20 ml/kgBB
secepatnya (bolus dlm 30)
Evaluasi 30, apakah syok
teratasi?

23

Syok teratasi

Syok tdk teratasi

Kesadaran membaik
Nadi teraba kuat
Tek nadi > 20 mmHg
Sianosis/sesak (-)
Akral hangat
Diuresis cukup (2ml/kg/
jam)
Cairan
disesuaikan:10

ml/kg
Evaluasi ketat
Tanda vital
Tanda
perdarahan
Diuresis
Pantau Hb, Ht,
StabilTrodlm 24

jamTetesan 5 ml/kg/jam
Ht stabil dlm 2x
pemeriksaan

Infus stop tidak


melebihi 48 jam
setelah syok
teratasi

Syok
teratasi

Kesadaran menurun
Nadi lembut/tdk teraba
Tek nadi < 20 mmHg
Distres pernafasan/sianosis
Kulit dingin dan lembab
Ekstremitas dingin
Periksa kadar gula darah

1.Lanjutkan cairan 20
ml/kg/jam
2.Tambahkan koloid/plasma
Dextran/HES/FFP 10-20
(max 30 ml/kg/jam)
3. Koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam
Syok belum teratasi
Ht turun
tetap

Transfusi darah
segar 10 ml/kg, dpt

Ht

Koloid 20 ml/kg

PROGNOSIS
Tergantung beberapa faktor:
Lama dan beratnya syok, waktu,
metode, adekuat tidaknya penanganan.
Ada tidaknya rekuren syok 6 jam
pertama pembe- rian infus.
Panas selama syok.
Qua ad vitam
: dubia ad bonam
Qua ad functionum : dubia ad bonam
Qua ad sanationum : dubia ad bonam
25

PENCEGAHAN
Pemberantasan vektor
Dengan insektisida :
Malathion membunuh nyamuk dewasa
Temephos (abate) membunuh larva

Tanpa insektisida :
Menguras tempat penampungan air minimal

1x/minggu
Menutup tempat penampungan air rapatrapat
Membersihkan lingkungan dari benda-benda
yang dapat menampung air/genangan air.
26

L
A
P
O
R
A
N

K
A
S
U
S

TINJAUAN KASUS

IDENTITAS
PASIEN
Nama pasien
: An. R
Umur : 11 tahun 9 bulan 17 hari
Jenis kelamin
: Pria
Agama : Kristen
Suku
: Jawa
Alamat : Jl Mini II Rt 09/03 Kel.
Cipayung, Jaktim.

ORANG TUA
Ibu
Nama
: Ny.I
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : Akper
Agama : Kristen
Suku
: Jawa
Alamat : Idem
Ayah
Nama : Tn. E
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Peg. Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Suku
: Jawa
Alamat : Idem

RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama

:
Demam 4 hari yang lalu
Keluhan tambahan

:
Sakit di persendian,menggigil,mual,
muntah,mimisan

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


4 hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien mengeluh demam tiba tiba
mendadak tinggi diseluruh tubuh, terus
menerus sepanjang hari dan pasien juga
merasa menggigil. Suhu sempat diukur
dengan termometer 39,10C. Pasien juga
mengeluh sakit di persendian lutut dan leher.
Kemudian oleh orangtuanya pasien diberikan
obat penurun panas sanmol yang tersedia di
rumah. Setelah minum obat, demam turun
tapi beberapa jam kemudian pasien demam
lagi.
3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
juga mengeluh batuk pilek dan nyeri di
perut,mual,muntah. Nyeri di perut dirasakan
di sekitar ulu hati dan perut kanan, seperti di

2 hari sebelum masuk rumah sakit,


keluhan tidak berkurang meskipun pasien
sudah meminum obat. Nyeri di perut
membuat pasien tidak mau makan, setiap
makanan masuk pasien muntah.

1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien

mimisan sebanyak 3 kali dalam 1 hari.


Sebelumnya pasien belum pernah mengalami
mimisan. Orangtua mencoba menghentikan
dengan menyumpal hidung menggunakan
daun sirih. Darah berhenti tapi panas nya
tetap tinggi (terakhir 400C)

Karena melihat kondisi pasien seperti itu

maka
ibu
pasien
membawa ke RS UKI.

memutuskan

untuk

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH


DIDERITA
Menurut ibu pasien, sebelumnya pasien tidak
pernah mengalami hal yang seperti ini.
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
Ibu pasien tidak mengakui ada kerabat ataupun
tetangga yang menderita penyakit seperti ini.

RIWAYAT KELAHIRAN
Tanggal lahir
Anak ke

: 7 Januari 1999
:1
Tempat bersalin
: RS.Persahabatan
Penolong Persalinan : dokter
Cara persalinan : Spontan pervaginam
Usia kehamilan : cukup bulan (38 minggu)
Berat badan lahir : 3300 gram
Panjang badan lahir : 47 cm

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Perkembangan fisik/motorik

Umur

Gigi pertama

6 bulan

Duduk

6 bulan

Jalan sendiri

15 bulan

Bicara

15 bulan

Membaca

5 tahun

KESAN : Perkembangan sesuai dengan usia

IMUNISASI DASAR
Jenis

BCG

DPT

Polio

Hepatitis
B
Campak

II

III

Ulangan

KESAN : Imunisasi Dasar Wajib (PPI) lengkap sesuai usia

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum

: Tampak sakit berat (takikardi,tekanan nadi 20


mmHg,cap refill
>2)
Kesadaran
: compos mentis (kontak mata (+), gerak aktif (-))
Tekanan darah
: 100 / 80 mmHg
Frekwensi Nadi
: 140 x/menit (reguler, kuat angkat,isi cukup)
Frekwensi Pernafasan : 29 x/menit (reguler, adekuat)
Suhu tubuh
: 40,5 O C (aksila)
Berat badan
: 38 kg
Panjang badan
: 150 cm
Status gizi
: Cukup
Kepala
: bulat, normocephali,
Rambut
: Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata
: konjungtiva hiperemis, sklera tidak ikterik
Telinga
: Normotia, Lapang, serumen -/Hidung
: hidung bentuk biasa, cavum nasi kanan lapang, kiri
sempit ada
bekuan darah, sekret -/-, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Mulut
: mukosa bibir kering, Lidah kotor dan tepi tidak
hiperemis,
faring merah muda,tonsil T2-T2 hiperemis.
Leher
: Trakhea ditengah, kelenjar getah bening
tidak teraba

Toraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan
simetris statis
dan dinamis Retraksi interkostal
(-)
Palpasi
: vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi
: Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama
sonor
Auskultasi
: BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/Bunyi Jantung I dan II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium dan sisi perut
sebelah kanan
hepar / lien tidak teraba
membesar.
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas

: akral dingin, capillary refill > 2 detik.

DIAGNOSA KERJA
DHF Drade III

DIAGNOSA BANDING
Demam chikunguya
Demam dengue
PROGNOSIS
Ad vitam
: Dubia ad Malam
Ad Fungctionum : Bonam
Ad Sanationum : Dubia ad Bonam

PENATALAKSANAAN
Pengobatan
Rawat inap
O2 kanul 3 LPM
Diet
: Lunak
IVFD : IVFD RL secepatnya 20cc X 38 Kg = 760
cc/30
detik
dilanjutkan 10 cc /KgBB / jam
mm / Sanmol 3 X 400 mg (PO)
Cimetidine 2 X 30 mg (IV)
Epexol syr 3 X 1 Cth (PO)
Imunos Syr 1X1 Cth (PO)
Sanmaag syr 3X1 Cth (PO)
Observasi TTV/10 menit + balance cairan

Rencana Pemeriksaan
H2TL / 6 jam

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

26 *

mm/1jam

0 - 10

15

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

4.1 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Eritrosit

5.39

juta/uL

4.50 - 5.50

Hematokrit

42.2

40.0 - 48.0

Trombosit

38.000

ribu/uL

150.0 - 400.0

MCV

78

fL

82 - 92

MCH

27.8

pg

27.0 - 31.0

MCHC

36

32 - 36

Basofil

0-1

0*

1-3

Batang

2-5

Segmen

57

50 - 70

Limfosit

1*

20 - 40

LED
Hb

Eosinofil

Pemeriksaan lab 6 jam setelah


masuk
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

15

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

2.7 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

46.8

40.0 - 48.0

Trombosit

30.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

115

mg/dL

70-140

Hb

GDS

Pemeriksaan lab 4 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

14,7

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

2.5 * PEMERIKSAAN
ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

45.9

40.0 - 48.0

Trombosit

23.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 4 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

13,7*

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

2.9 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

43.2

40.0 - 48.0

Trombosit

18.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

FOLLOW UP PH 1 PP 5
S : Nyeri perut, lemas
O : Keadaan umum : tampak sakit berat
(takikardi,tekanan
nadi 20 mmHg,cap
refill >2)
Kesadaran
: Compos mentis (kontak mata (+))
tekanan darah
: 90/70 mmHg
Frekuensi nadi : 130 x/menit (ireguler, tidak kuat
angkat)
Frekuensi napas : 29 x/menit (reguler, adekuat)
Suhu
: 35,7 oC (axilla)
Mata
: konjungtiva hiperemis , sklera
tidak ikterik.
Hidung : sudah tidak ada perdarahan, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut
: mukosa bibir agak kering,
sianosis sirkumoral -,
lidah tidak kotor dan

Thoraks
I
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
intercostal Pal : vocal fremitus simetris kanan = kiri
Per : sonor kanan = kiri
A
: BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/BJ I & II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium dan sisi perut
sebelah kanan
hepar tidak teraba membesar
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral dingin, sianosis -, deformitas -,
capillary refill > 2
detik
Balance input (infus 1900ml, oral 600ml-> total 2500ml)
output (IWL 300ml, urin 900ml -> total 1200ml)
Balance : 2500ml-1200ml = +1300ml

A : DHF grade III


P : Diet : lunak
O2 facemask 5 LPM
IVFD : RL 15cc/KgBB/jam sampai nadi teraba
kuat
angkat
lanjutkan 10cc/KgBB/Jam
MM/ :
Sanmol 3 X 400 mg (PO)

Cimetidine 2 X 30 mg (IV)
Epexol syr 3 X 1 Cth (PO)
Imunos Syr 1X1 Cth (PO)
Evaluasi tanda vital dan balance
Periksa IGG dan IGM anti dengue
Periksa H2TL/6 jam

Pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

15,6

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

4,2 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

48,6

40.0 - 48.0

Trombosit

39.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 6 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

14,3

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

3,0 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

40,9

40.0 - 48.0

Trombosit

32.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 6 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

15,6

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

5,4

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

45,2

40.0 - 48.0

Trombosit

28.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 6 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

16,1

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

6,9

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

46,8

40.0 - 48.0

Trombosit

27.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

FOLLOW UP PH 2 PP 6
S : sesak nafas ,nyeri perut,lemas
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang (sesak
nafas )
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 102 x/menit (reguler, isi cukup,
kuat angkat)
Frekuensi napas : 32 x/menit (reguler, adekuat)
Suhu
: 36,3 oC (axilla)
Mata
: konjungtiva hiperemis , sklera
tidak ikterik.
Hidung
: tidak ada perdarahan
Mulut
: mukosa bibir lembab, sianosis
sirkumoral

Thoraks
I
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
intercostal Pal : vocal fremitus basal paru kanan < kiri
Per : kanan redup, kiri sonor
A
: BND vesikuler, basal paru kanan melemah ronkhi
+/-,
BJ I & II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium, hepar tidak teraba
membesar.
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis -, capillary refill < 2
detik, RL (+)
Balance input (infus 5030ml, oral 950ml-> total 5980ml)
output (IWL400ml, urin 2630,BAB 250ml -> total
6160ml)

A : DHF grade I
P : Diet : lunak
O2 kanul 2 Lpm
posisi setengah duduk
IVFD :
RL 20 tetes / menit (makro)
MM/ :
lasix 0,5 mg/KgBB
KSR 1X1
sanmol 3X400mg
Imunos 3X1 Cth
Epexol 3X1 Cth
Terfacef 2X1 gr
Cimetidine 2X30 mg
Evaluasi TTV + balance
Periksa elektrolit + H2TL/8 jam

Pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

14,6

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

6,0

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

41,7

40.0 - 48.0

Trombosit

13.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Na 135mmol/L
K 3,6 mmol/L
Cl 96 mmol/L
111

136 - 145
3,5-5,1
99-

Pemeriksaan lab 8 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

14,4

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

6,2

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

40,0

40.0 - 48.0

Trombosit

19.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 8 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

14,5

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

6,2

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

39,8

40.0 - 48.0

Trombosit

26.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

IGM anti dengue +


IGG anti dengue +

FOLLOW UP PH 3 PP 7
S : masih sesak
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang
(terpasang infus, lemah)
Kesadaran
: Compos Mentis ( kontak mata (+))
Tekanan darah
: 120 / 80 mmHg
Frekuensi nadi : 100 x/menit (reguler, isi cukup,
kuat angkat)
Frekuensi napas : 32 x/menit
Suhu
: 36,4 oC (axilla)
Mata
: konjungtiva hiperemis, sklera
tidak ikterik.
Hidung
: tidak ada perdarahan, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut
: mukosa bibir lembab, sianosis
sirkumoral -,

Thoraks
I
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
intercostal Pal : vocal fremitus simetris kanan < kiri
Per : sonor kanan = kiri
A
: BND vesikuler, ronkhi +/+,
BJ I & II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 6x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium (+), hepar tidak
teraba
membesar.
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis -, capillary refill < 2
detik
Balance input (infus 1200ml, oral 1925ml-> total
3125ml)
output (IWL 500ml, urin 3200ml -> total 3700ml)
Balance : 3125ml-3700ml = -575ml

A : DHF grade I
P : Diet : nasi tim tidak merangsang
IVFD : inj.plug
MM/ :
terfacef 2X1 gr
cimetidine 2X30 mg
Imunos syr 1X1
Epexol syr 3 X 1 Cth
Sanmaag syr 3X1 Cth
Lacto B 2X1 sach

Evaluasi TTV + balance


Periksa H2TL/ 12 jam

Pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

12,8

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

5,7

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

38,6 *

40.0 - 48.0

Trombosit

37.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

Pemeriksaan lab 12 jam


kemudian
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

12,6*

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

4,3 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

35,3*

40.0 - 48.0

Trombosit

50.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

FOLLOW UP PH 4 PP 8
S : sesak (+) nyeri perut (+) batuk (+)
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang
(sesak,nyeri perut)
Kesadaran
: Compos Mentis ( kontak mata (+))
Tekanan darah
: 110 / 80 mmHg
Frekuensi nadi : 96 x/menit (reguler, isi cukup,
kuat
angkat)
Frekuensi napas : 34 x/menit
Suhu
: 36,5 oC (axilla)
Mata
: konjungtiva tidak hiperemis,
sklera tidak ikterik.
Hidung
: tidak ada perdarahan, tidak ada
pernafasan
cuping hidung
Mulut
: mukosa bibir lembab, sianosis
sirkumoral -,

Thoraks
I
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
intercostal Pal : vocal fremitus simetris kanan = kiri
Per : sonor kanan = kiri
A
: BND vesikuler, ronkhi +/+,
BJ I & II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium (+), hepar tidak
teraba
membesar.
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis -, capillary refill < 2
detik
Balance input (oral 1800ml-> total 1800ml)
output (IWL 500ml, urin 1500ml -> total 2000ml)
Balance : 1800ml-2000ml = 200ml

A : DHF grade I
P : Diet : nasi tim
IVFD : inj.plug
MM/ :
terfacef 2X1 gr
cimetidine 2X30 mg
Imunos syr 1X1
Epexol syr 3 X 1 Cth
Sanmaag syr 3X1 Cth

Evaluasi TTV + balance


Periksa H2TL/ hari

Pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hb

11,8*

g/dL

14.0 - 16.00

Leukosit

3,9 *

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

36,7*

40.0 - 48.0

Trombosit

91.000*

ribu/uL

150.0 - 400.0

FOLLOW UP PH 5 PP 9
S : batuk (+)
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang
(sesak,nyeri perut)
Kesadaran
: Compos Mentis ( kontak mata (+))
Tekanan darah
: 120 / 70 mmHg
Frekuensi nadi : 82 x/menit (reguler, isi cukup,
kuat
angkat)
Frekuensi napas : 28 x/menit
Suhu
: 36,3 oC (axilla)
Mata
: konjungtiva tidak hiperemis,
sklera tidak ikterik.
Hidung
: tidak ada perdarahan, tidak ada
pernafasan
cuping hidung
Mulut
: mukosa bibir lembab, sianosis
sirkumoral -,

Thoraks
I
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
intercostal Pal : vocal fremitus simetris kanan = kiri
Per : sonor kanan = kiri
A
: BND vesikuler, ronkhi -/-,
BJ I & II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi
: supel, nyeri epigestrium (-), hepar tidak
teraba
membesar.
Perkusi
: Timpani,nyeri ketok (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis -, capillary refill < 2
detik

A : DHF
P : Diet : biasa
MM/ : sporetik 2X75 mg
cimetidine 2X30 mg
Imunos syr 1X1
Epexol syr 3 X 1 Cth
Sanmaag syr 3X1 Cth

Pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

12,7*

g/dL

14.0 - 16.00

5,2

ribu/uL

5.00 - 10.00

Hematokrit

35,6*

40.0 - 48.0

Trombosit

237.000

ribu/uL

150.0 - 400.0

Hb
Leukosit

ANALISA KASUS

Pasien, seorang anak laki laki umur 11 tahun , BB 38 kg,


di rawat di RSU FK UKI dengan diagnosa dengue hemoragic
fever grade III. Berdasarkan kriteria WHO , dari anamnesa
dan pemeriksaan fisik pada pasien ditemukan anak tampak
sakit berat, tekanan nadi 20mmHg, terdapat tanda
perdarahan spontan melalui hidung.
adanya perdarahan dan juga perembesan plasma akibat
dari adanya virus dengue, mengakibatkan pasien berada
dalam kondisi syok, karena kehilangan cairan didalam
pembuluh darah, yang mengganggu perfusi yang adekuat ke
seluruh jaringan tubuh.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap terdapat
leukopenia dan trobositopenia. Karena keadaan inilah maka
perdarahan pada pasien terjadi, yang mengakibatkan pasien
kehilangan volume darah dari pembuluh darahnya yang
mengakibatkan turunnya tekanan darah pasien, dan
menyebabkan pasien berada dalam kondisi syok
pada pasien ini dilakukan penatalaksaan dengan
rehidrasi secepat mungkin agar sirkulasi sistemik kembali
adekuat dan pasien melalui fase syok nya dengan segera

KESIMPULAN
Diagnosis

demam
berdarah
dengue
ditegakkan dengan menemukan 2 gejala
klinis ditambah salah satu dari kelainan
laboratorium.

Penatalaksanaan

terhadap pasien syok


dengue yang paling penting adalah rehidrasi
agar tanda vital sirkulasi segera pulih.

DAFTAR PUSTAKA
Hadinegoro SRH.Demam Berdarah Dengue.

Naskah Lengkap. Pelatihan bagi pelatih dokter


spesialis anak & dokter spesialis penyakit dalam
dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit
FKUI.2005
Hadinegoro,Sri Rejeki.Tatalaksana Demam
Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUI.2004
Setiati TE, A.Soemantri. Manifestasi Klinis
Kegawatan Anak : Pemantauan Hemodinamik dan
Terapi Medikamentosa dan Nutrisi. Semarang :
Penerbit Pelita Insani. 2009.
Konsensus Nasional. Tatalaksana Koagulasi
Intravaskular Diseminata (DIC). 2001
Setiabudy R. Hemostasis dan Trombosis. Balai
Penerbit FK UI, Jakarta. 1992.

You might also like