Professional Documents
Culture Documents
Outline
Persamaan
Hammerschmidt
Untuk memprediksi kebutuhan
konsentrasi inhibitor di dalam fasa
liquid untuk mengurangi kadar hidrat
tertentu
Untuk menghitung penambahan
inhibitor yang menggunakan larutan
metanol (sampai dengan 25% wt) dan
etilen glikol (sampai dengan 50 60%
wt)
Persamaan
Hammerschmidt
Ki X R
d M
100 d
XR
K i d M
M 100 X R
(6.5)
(6.6)
di mana:
d
= penurunan titik hidrat (SI: C; FPS: F)
= persen berat inhibitor dalam fasa
XR
liquid water
M
= berat molekuler inhibitor
= konstanta (SI: 1297; FPS: 2335)
Ki
Persamaan NielsenBucklin
Untuk menghitung pengurangan titik
hidrat yang menggunakan methanol
dengan konsentrasi sampai dengan
50% wt lebih akurat
Dapat digunakan untuk glycol sistem
sampai dengan 70% wt
Persamaan NielsenBucklin
(6.7)
d A ln 1 xm
di mana:
d
= penurunan titik hidrat (SI: C; FPS: F)
xm = fraksi mol inhibitor dalam fasa liquid
water
A
= konstanta (SI: 72; FPS: 129.6)
Persamaan Maddox
Untuk mengestimasi pengurangan hidrat
versus konsentrasi inhibitor
Konsentrasi inhibitor tinggi (> 50% wt)
XR
mI mW
XL XR
(6.8)
di mana:
mI = massa (larutan) inhibitor (SI: kg; FPS: lbm)
mW
= massa liquid water (SI: kg; FPS: lbm)
XR = konsentrasi inhibitor dalam liquid water (wt%)
XL = konsentrasi larutan inhibitor awal (wt%)
PENCEGAHAN DENGAN
GARAM ANORGANIS
Vapor
0.23 lbm/MMscf
Liquid
nol
nol
PERHITUNGAN
Langkah-langkah
Perhitungan
1. Menentukan suhu terbentuknya hidrat pada gas.
2. Memperkirakan suhu terendah pada sistem.
3. Menghitung jumlah liquid water yang ada pada suhu
dari Langkah 2, menggunakan dewpoint air pada
suhu tersebut dan korelasi water content.
4. Menggunakan Pers. 6.5 untuk mencari XR. Dalam
persamaan, d merupakan suhu dari Langkah 1
dikurangi Langkah 2. Menghitung berat inhibitor
menggunakan Pers. 6.8 menggunakan XR dari Pers.
6.5. (Perlu diperhatikan, jika Pers. 6.7 digunakan
untuk menghitung xm, maka harus dikonversi ke
persen berat, XR, sebelum digunakan pada Pers 6.8).
Laju alir volume injeksi larutan merupakan berat
inhibitor per satuan waktu dibagi dengan
densitasnya, setelah mengoreksi konsentrasi.
Langkah-langkah
Perhitungan (Lanj.)
5. Jika menggunakan metanol sebagai inhibitor,
harus dihitung losses-nya. Digunakan Fig. 6.20
untuk menghitungnya.
6. Laju injeksi total sama dengan hasil dari
Langkah 5 ditambah Langkah 4.
Contoh Perhitungan
(Example 6.6)
3.5 106 std m3 of natural gas leaves an
offshore platform at 40oC and 8000 kPa.
The hydrate temperature of the gas is
17oC. The gas arrives onshore at 5oC and
6500 kPa. Associated condensate
production is 60 m3/106 std m3.
Calculate the amount of methanol and
80% wt EG inhibitor required to prevent
hydrate formation in the pipeline.
K i d M
100
(1297 + (12)(32))
23 wt %
X R (2940) (23)
mI mW
880 kg/day
(100 23)
XL XR
Vapor Losses
kg/10 6 std m 3
17
wt% MeOH
1370 kg/day
23 wt% MeOH
day
kg MeOH
Liquid Losses 0.4 3
m
condensate
80 kg/day
60 m 3 condensate
6
3
10 std m
day
12 62 100
36.5 wt%
1297 12 62
2940 36.5
TERIMA KASIH