You are on page 1of 16

HANGING

OLEH
dr. INDRA SAYKTI NASUTION, Sp.F

DEFINISI
Hanging adalah terhalangnya udara
masuk kedalam saluran pernafasan
akibat konstriksi dari tali pada leher
yang dipengaruhi oleh pengaruh
berat badan sendiri.

PEMBAGIAN HANGING
Berdasarkan kekuatan konstriksi,
hanging dapat dibagi 2 yaitu:

Tergantung total (complete)


Setengah tergantung (partial)

Berdasarkan titik gantung, hanging


dapat dibagi 2, yaitu:

Tipikal (Typical hanging)


Atipikal (Atypical hanging)

SIMPUL
Simpul hidup
(running noose)
Simpul mati (satu
atau lebih

PENYEBAB KEMATIAN
Asfiksia
Kongesti Vena
Iskemi serebral
Syok Vagal
Fraktur atau Dislokasi tulang
vertebra servikalis

TANDA POST MORTEM


PEMERIKSAAN LUAR

Jejas penjeratan pada leher berbentuk seperti


huruf V terbalik dan tidak kontinue.
Pada perabaan seperti kertas perkamen
Kedalaman dari bekas penjeratan
Wajah tampak pucat.
Jika korban lama tergantung, ukuran leher
menjadi semakin panjang
Air liur mengalir dari sudut bibir
Lebam mayat pada bagian telapak kaki dan
tangan
Posisi tangan biasanya dalam keadaan
tergenggam
Urin dan feses bisa keluar

TALI PENJERAT DAN


JEJAS JERATAN

PEMERIKSAAN DALAM
Otot disekitar jeratan mungkin memar
atau ruptur
Lapisan dalam dan bagian tengah
pembuluh darah mengalami laserasi
ataupun ruptur.
Dijumpai adanya red line

Fraktur tulang hyoid


Fraktur kartilago tiroid
Fraktur vertebra servikalis
Paru-paru oedem dan kongesti dan
dijumpai tanda Tardeous spot (bercak
ungu kemerahan pada mata)
Bilik kanan jantung penuh dengan darah
dan bilik kiri kosong

ASPEK MEDIKOLEGAL

suicide

homicide
accidental

Perbedaan Hanging dan Strangulasi


No

Observasi

Hanging

Strangulasi

Motif

Bunuh diri

Pembunuhan

Tanda asfiksia

Kurang jelas

Jelas

Tanda jeratan di

Miring, tidak

Horizontal dan

leher

kontiniu

kontiniu

Letak jeratan

Antara dagu dan

Di bawah tiroid

laring
5

Bekas tali

Keras, kering, coklat Lunak dan kemerahan


tua, seperti kulit
disamak

Lecet setentang tali

Jarang dijumpai

Umumnya ada

Tanda perlawanan

Tidak ada

Sering ada

Fraktur laring dan

Jarang

Sering

trachea
9

Fraktur os hyoid

Sering

Jarang

10

Dislokasi vertebra

Ada pada juridicial

Jarang

hanging
11

Perdarahan pada

Sangat jarang

saluran pernapasan
12

Air ludah

Ada, bersama buih dari


mulut dan hidung

Mengalir dari salah satu

Tidak ada

sudut mulut
13

Tardeous spot

Jarang

Sering

14

Muka

Pucat

Sianosis dan kongesti

LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI
KEMATIAN KARENA PENGGANTUNGAN
(GAMBARAN POST-MORTEM)
PEMERIKSAAN LUAR
No.

Aspek yang diperiksa

Memeriksa tanda penjeratan pada leher

Memeriksa
kedalaman
bekas
penjeratan
menunjukkan lamanya tubuh tergantung

Memeriksa ukuran leher korban yang tergantung

Memeriksa tanda-tanda asfiksia.

Memeriksa air liur yang mengalir dari sudut bibir di bagian


yang berlawanan dengan tempat simpul tali

Memeriksa adanya lebam mayat dan posisinya

Memeriksa posisi tangan dan jemari

Memeriksa urin dan feses yang keluar

untuk

PEMERIKSAAN DALAM
No.

Aspek yang diperiksa

Memeriksa jaringan yang berada di bawah jeratan


(tanda perkamen)

Memeriksa platisma atau otot lain di sekitarnya

Memeriksa lapisan
pembuluh darah

Memeriksa fraktur tulang hyoid dan adanya efusi


darah di sekitar fraktur

Memeriksa fraktur kartilago tiroid

Memeriksa fraktur 2 buah tulang vertebra servikalis


bagian atas

dalam

dan

bagian

tengah

PENATALAKSANAAN PADA KASUS


PENGGANTUNGAN YANG MASIH
HIDUP
Korban diturunkan
Ikatan pada leher dipotong dan jeratan dilonggarkan
Berikan bantuan pernafasan untuk waktu yang cukup lama
Lidah ditarik keluar, lubang hidung dibersihkan jika banyak
mengandung sekresi cairan
Berikan oksigen, lebih baik lagi kalau disertai CO2 5%
Jika korban mengalami kegagalan jantung kongestif,
pertolongan melalui venaseksi mungkin akan membantu
untuk mengatasi kegagalan jantung tersebut
Berikan obat-obat yang perlu
Gejala sisa: hemiplegia, amnesia, demensia, bronkhitis,
selulitis, parotitis.

TERIMA KASIH

You might also like