Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam
tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Hormon berasal dari kata Hormaenin yang artinya memacu atau menggiatkan atau
merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit),
tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik
(kelainan
seperti
penyakit)
sehingga
dapat
mengganggu
pertumbuhan
dan
Untuk dapat melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan
perubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat diantara
kegiatan organ-organ tubuh. Dalam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem
yang dapat menjaga berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang
dihasilkan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pengertian hormon, jenis jenis hormon,
mekanisme reaksi hormon dalam tubuh manusia, sifat sifat hormon, fungsi fungsi
hormon, serta pengaruh dari kelebihan dan kekurangan hormon pada manusia.
Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu
saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan
kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang
spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
1.
2.
Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
3.
4.
Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target
5.
6.
Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa
7.
8.
kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses
metabolisme
9.
10. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus
Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :
No.
Kelenjar endokrin
Lokasi
Kelenjar hipofisis
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Kelenjar pankreas
Kelenjar adrenal
Ovarium
Testis
No.
Aspek
pembeda
Sistem hormon
Sistem saraf
Aksi
Bersifat lambat
Bersifat cepat/segera
Pengaturan
Jangka
misalnya
Sekresi
Hormon
Komunikasi
Komunikasi
antar Komunikasi melalui
neuron
melalui sistem sirkulasi
synapsis
panjang, Jangka
pendek,
misalnya
denyut
jantung
dan
pertumbuhan
dan kontraksi otot
perkembangan
neurotransmitter
2.
3.
Di dalam nukleus sel. Reseptor untuk hormon tiroid dijumpai di nukleus dan
lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom.
Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik. Pengikatan dari hormon
ke reseptor ini pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada reseptor
sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi kepada unsur spesifik lain dari sel.
Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular. Interaksi permukaan
hormon reseptor memberikan sinyal pembentukan dari mesenger kedua. Interaksi
hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada ekspresi gen.
Distribusi dari reseptor hormon memperlihatkan variabilitas yang besar sekali. Reseptor
untuk beberapa hormon, seperti insulin dan glukokortikoid, terdistribusi secara luas,
sementara reseptor untuk sebagian besar hormon mempunyai distribusi yang lebih
terbatas. Adanya reseptor merupakan determinan (penentu) pertama apakah jaringan
akan memberikan respon terhadap hormon. Namun, molekul yang berpartisipasi dalam
peristiwa pasca-reseptor juga penting; hal ini tidak saja menentukan apakah jaringan
akan memberikan respon terhadap hormon itu tetapi juga kekhasan dari respon itu. Hal
yang terakhir ini memungkinkan hormon yang sama memiliki respon yang berbeda
dalam jaringan yang berbeda.