You are on page 1of 12

A.

JUDUL
KAJIAN

TEKNIS

PENAMBANGAN

ARAH

KEMAJUAN

TAMBANG

PADA

DI

B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Arah kemajuan tambang memegang peranan penting dalam kelangsungan
operasi penambangan. Arah kemajuan tambang dapat menentukan besarnya
tonase, kadar yang sesuai dan juga kondisi geologi yang memungkinkan untuk
dilakukannya kegiatan penambangan. Banyak hal yang akan terkena dampak
dari terabaikannya penentuan arah kemajuan tambang, yaitu sasaran produksi
yang tidak terpenuhi, kadar yang tidak sesuai dengan yang diharapkan serta
kondisi geologi yang tidak mungkin untuk dilakukannya kegiatan penambangan,
sehingga pada akhirnya akan menyebabkan operasi penambangan tidak
produktif dan efisien.
Berdasarkan alasan tersebut di atas maka penyusun memilih judul
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dilakukannya penelitian arah kemajuan tambang adalah :
1. Menentukan letak, kedalaman dan bentuk endapan bahan galian berdasarkan
data hasil pemboran eksplorasi.
2. Menentukan kadar endapan bahan galian berdasarkan data hasil pemboran
eksplorasi.
3. Menentukan tonase endapan bahan galian yang harus ditambang dan tonase
endapan bahan galian beda kadar untuk dilakukan pencampuran (blending).
4. Menentukan arah kemajuan tambang yang sesuai dengan yang diharapkan.
D. PERUMUSAN MASALAH
Selama kadar endapan bahan galian masih bervariasi, maka arah kemajuan
tambang harus ditentukan dengan mempertimbangkan masalah produktifitas dan
efisiensi dalam operasi penambangan, yang meliputi :

I. Letak, Kedalaman dan Bentuk Endapan


Dalam menentukan arah kemajuan tambang harus memperhatikan letak,
kedalaman dan bentuk dari endapan bahan galian yang akan ditambang. Apakah
endapan bahan galian tersebut masih mungkin untuk dilakukan penambangan
secara produkif dan efisien apa tidak. Penentuan arah kemajuan tambang yang
tidak memperhatikan letak, kedalaman dan bentuk endapan bahan galian akan
menyebabkan kurang produktif dan efisiennya kegiatan penambangan tersebut.
II. Kadar Endapan
Kadar endapan bahan galian akan sangat berpengaruh terhadap arah
kemajuan tambang. Endapan bahan galian dengan kadar yang rendah
menyebabkan kegiatan penambangan tidak produktif dan efisien, karena
endapan yang ditambang kadarnya lebih rendah dari yang diharapkan.
Sedangkan endapan berkadar tinggi jika masih memungkinkan untuk dilakukan
pencampuran dengan endapan yang berkadar rendah akan menjadikan kegiatan
penambangan lebih produktif dan efisien.
III. Pencampuran (Blending)
Dalam kegiatan penambangan, umumnya akan menemui endapan bahan
galian yang mempunyai kadar bervariasi. Endapan yang berkadar tinggi akan
ditambang dan endapan berkadar rendah akan diinggalkan. Untuk mengatasinya
dengan melakukan pencampuran antara endapan bahan galian berkadar tinggi
dan kadar rendah untuk mendapatkan bahan galian dengan kadar yang
diharapkan. Dengan ditambangnya endapan berkadar rendah maka tonase bahan
galian yang didapat dari kegiatan penambangan akan lebih produktif dan efisien.
E. PENYELESAIAN MASALAH
Dalam menyelesaikan masalah-masalah mengenai arah kemajuan tambang di
, penyusun menggunakan perhitungan-perhitungan yang bersumber dari
literatur-literatur yang ada. Hampir semua permasalahan yang ada diselesaikan
dengan mendasarkan pada data hasil pemboran eksplorasi. Oleh karena itu
informasi mengenai data hasil pemboran eksplorasi sangat penting. Selain itu

informasi mengenai keadaan geologi dan peta topogragi yang ada sekarang juga
sangat penting sebagai data untuk pengolahan lebih lanjut.
Analisa-analisa yang dilakukan lebih dititik beratkan pada pengolahan data
hasil pemboran eksplorasi, sedangkan untuk kondisi geologi serta pengeplotan
letak lubang bor eksplorasi pada peta topografi dilakukan dengan cara
pengamatan dan pengukuran dilapangan. Untuk mempermudah dalam penentuan
arah kamajuan tambang, lokasi penambangan endapan bahan galian dibagi
dalam blok-blok penambangan berdasarkan kadar rata-ratanya. Dengan
pembagian lokasi penambangan dalam blok-blok penambangan, diharapkan
ruang lingkup penelitian tidak akan terlalu komplek dan data yang dihasilkan
akan lebih mudah untuk dipahami.
F. DASAR TEORI
Dalam penentuan arah kemajuan tambang ini, teori-teori yang dipergunakan
adalah :
A. Pemboran Eksplorasi
Pemboran eksplorasi bertujuan untuk mendapatkan data-data yang lebih
detail mengenai penyebaran kadar disamping jumlah cadangannya.
Menurut Mc. Kelvey, klasifikasi cadangan yang dipakai untuk membuka
suatu daerah penambangan baru sebaiknya adalah terukur (measured), yaitu
pengukuran kadar cadangan yang datanya didapat dari perhitungan pengukuran
nyata.

Pola Pemboran Kegiatan Eksplorasi

Metode perhitungan volume yang dipakai adalah metode extended influence


area yaitu metode yang perhitungan volumenya dilakukan terhadap batas luar
lubang bor yang besarnya setengah dari interval koordinatnya. Luas daerah ini
dikenakan untuk semua sisi-sisinya, sehingga akan memberikan asumsi bahwa
semua luas daerah pengaruh pada tiap titik bor adalah sama.

Luas Daerah Pengaruh


Untuk mengetahui kadar rata-rata cadangan endapan bahan galian dengan
menggunakan rumus :
( t n x Cn )
CAV =
( tn )
ketebalan rata-rata :
( tn )
tAV =
n
dimana :
t = ketebalan atau kedalaman pemboran
c = kadar atau kualitas
n = nomor data

Metode perhitungan cadangan dengan metode isoline yaitu garis kurva


yang menghubungkan semua titik bernilai satuan sama atau metode perhitungan
cadangan dengan menghitung nilai total satuan garis yang mempunyai nilai
sama, misalnya : luas, temperatur, kadar, kelembaban.
Dalam

perhitungan

cadangan,

isoline

adalah

garis

kurva

yang

menghubungkan titik-titik yang mempunyai tinggi sama. Luas daerah dihitung


langsung dari peta topografi daerah tersebut.

I = interval kontur
s = luas
h = ketinggian
Garis Isoline
( S1 + S2 ) + S3
V = I x
2
dimana :
V = Volume kontur
I = Interval kontur bernilai tetap
S = Luas kontur per ketinggian

B. Pengujian Statistik
Metode pengujian statistik yang dipakai adalah uji T test (distribusi T).
Variabel yang perlu dicari dalam pengujian ini adalah nilai t, S 2, dK, jika
diketahui bahwa :
1

= simpangan baku kadar 1

= simpangan baku kadar 2

X1

= rata-rata kadar 1

X2

= rata-rata kadar 2
(n1 1) 2 + (n2 2) 2
2

S =
n1 + n2 2
X1 X2
t

S (1/n1) + (1/n2)

Hasil akhir disebut t hitung, nilai t hitung dibandingkan dngan t tabel. Dalam
distribusi T, sampel terdistribusi secara normal baku, dikatakan bahwa sampel
masih terdistribusi secara normalbaku jika jumlah sampel n 30. Perhitungan
statistik ini menggunakan dk (derajat kepercayaan) sebesar 60 (n1 + n2 - 2 = 60)
Dengan memakai taraf kepercayaan = 0,05 %, maka t dalam tabel adalah
0,975. Dengan demikian nilai t tabel adalah 2,00. Selanjutnya dianalisa dengan
kriteria pengujian untuk menerima hipotesa Ho yaitu adanya beda nyata antara
perlakuan bila nilai :
-t hitung t tabel t hitung
C. Perkiraan Penyebaran Kadar
Metode yang digunakan untuk melakukan perkiraan kadar yang dipakai
adalah metode inverse distance, yaitu salah satu metode statistik matematik
yang digunakan untuk memperkirakan kadar pada suatu titik.

Konsep dasar yang dipakai adalah pertama memberikan bobot pada setiap
perconto sesuai dengan relevansinya pada titik-titik atau blok-blok yang sedang
diestimasi yang dikenal dengan weighting. Kedua menentukan dan memilih
perconto-perconto yang akan digunakan untuk mengestimasi titik atau blok yang
akan dijadikan obyek, dikenal dengan searching.
Dengan melihat prosedur pengujian metode inverse distance, dikatakan
bahwa metode tersebut cocok untuk menghitung perkiraan kadar batuan yang
bersifat homogen, karena kemungkinan kesalahan yang timbul relatif kecil,
karena kadar diseluruh tubuh batuan relatif sama, kalaupun berbeda
penyimpangannya juga relatif teratur.
Proses estimasi dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang
terdapat pada titik-titik yang bertetangga dengan titik yang sedang diestimasi.
Metode ini disebut metode sphere of influence (Kings dkk, 1982). Data yang
dipakai dalam estimasi diberi bobot secara proporsional berbanding terbalik
terhadap jaraknya ke titik yang sedang kita estimasikan. Semakin jauh suatu
titik akan memiliki bobot semakin kecil.
Bentuk umum rumusnya :
( gi ) x ( 1/di2 )
Gi =

( 1/di2 )

dimana :
Gi = kadar pada lokasi i
di2 = jarak antara lokasi i dengan titik yang diestimasikan
gi = pembobot (kadar, berat, volume, dll)
Dengan menggunakan rumus di atas dapat diperkirakan batuan ditiap titik
berdasarkan posisinya terhadap sumbu X, Y, Z.
G. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menyelesaikan permasalahan ini, penyusun menggabungkan antara


teori dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang yang
diperoleh dari :
-

Instansi terkait

Perpustakaan

Informasi-informasi

Grafik dan Tebel

2. Penelitian Di Lapangan
Penelitian di lapangan ditujukan untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan secara langsung. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
pengukuran-pengukuran di lapangan. Data-data geologi didapat dengan cara
pengamatan dan pengukuran di lapangan. Pengukuran dilakukan terhadap :
-

Kedalaman lubang bor eksplorasi

Letak lubang bor eksplorasi pada peta topografi.

3. Penelitian Di Laboratorium
Penelitian di laboratorium ditujukan untuk mendapatkan data tentang kadar
pada masing-masing lubang bor eksplorasi dan juga litologi daerah
penambangan tersebut berdasarkan hasil dari pemboran eksplorasi.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan
penggambaran atau pengeplotan pada peta topografi daerah penambangan.
a.

Perhitungan Cadangan
Untuk menentukan besarnya cadangan dilakukan dengan menggunakan

metode Isoline.
b.

Perkiraan Kadar

Dalam memperkirakan kadar cadangan dilakukan dengan menggunakan


metode Inverse Distance.

c.

Kadar Rata-rata
Penghitungan kadar rata-rata didasarkan pada rumus-rumus dan teori-teori

dari Pofoff C.
Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan gambar,
maupun uraian yang merupakan penjelasan dari perhitungan yang dilakukan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan didapatkan setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan
data yang dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam menyimpulkan
hasil penelitian harus mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait, misalnya
keadaan umum sekitar lokasi penambangan, apakah memungkinkan atau tidak
untuk dilakukannya penambangan secara produktif dan efisien. Hal-hal yang
dicantumkan dalam kesimpulan antara lain :
1. Kadar rata-rata pada masing-masing blok penambangan.
2. Hasil pencampuran (blending) antar blok penambangan beda kadar untuk
menghasilkan kadar yang sesuai.
3. Arah kemajuan tambang yang produktif dan efisien berdasarkan hasil
pengolahan data.

H. RENCANA DAFTAR ISI


Dalam penelitian tentang arah kemajuan tambang ini, penyusun merencanakan
daftar isi sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
I.

PENDAHULUAN

II. TINJAUAN UMUM


A. Sejarah Singkat Perusahaan
B. Lokasi Dan Kesampaian Daerah
C. Geologi Dan Lokasi Penambangan
D. Iklim Dan Curah Hujan
E. Jumlah Cadangan Baku
F. Peralatan Tambang Yang Digunakan
G. Penambangan
III. DASAR TEORI
A. Pemboran Eksplorasi
B. Pengujian Statistik
C. Perkiraan Penyebaran Kadar
IV. PERSIAPAN RENCANA TEKNIS PENAMBANGAN
A. Pemboran Eksplorasi
B. Pengujian Statistik Data Pemboran Eksplorasi

V. RENCANA TEKNIS PENAMBANGAN


A. Persiapan Lahan
B. Jalan Angkut
C. Permuka Kerja Awal
D. Perkiraan Penyebaran Kadar
VI. PEMBAHASAN
A. Distribusi Penyebaran Kadar
B. Rencana Kemajuan Tambang
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Nas, Chairul, Estimasi Cadangan Mineral, Deptamben, Dirjen Pertambangan
Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, 1994.
2. Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta,1996.
3. Hartman, Howard L, Introducting Mining Engineering, John Willey and Sons,
New York, 1987.
4. K Sweet, Quarry I, Mc Graw Hill Book Company. Inc, New York, 1968.
5. Peter, WC, Exploration And Mining Geologi, John Wiley and Sons, New York,
1978.

You might also like