Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan maksud dari perkembangan?
2. Apa kaitan antara psikologi dan perkembangan?
3. Bagaimana perkembangan seorang anak dari segi psikologi?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah suatu psoses perubahan, yaitu perubahan dari
suatu keadaan menjadi keadaan yang lain, dan ini terjadi pada diri seseorang
secara terus-menerus sepanjang hayatnya.1 Dalam hal ini terdapat perbedaan
pendapat di kalangan para ahli. Masing-masimg mengemukakan konsepsi
tersendiri, berdasarkan latar belakang keahlian khusus, juga dipengaruhi oleh
variasi aliran psikologi yang mereka ikuti.
1
Drs. Imam Bawahi, Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan, (PT Bina Ilmu, Surabaya: 1985),
hlm. 93
2
Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Ny. Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan Keluarg,. (PT BPK Gunung Mulia, Jakarta: 1991), hlm. 1
1
berkaitan erat dengan kondisi dan tingkah laku psikisnya. Karena itu,
mempelajari jiwa seseorang akan terasa pincang bila tidak disertai dengan
mengenal keadaan raganya.
Setiap makhluk hidup itu pada dasarnya selalu dalam keadaan berubah,
dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain. Dan ini berlangsung sepanjang
waktu, selama hayat masih dikandung badan. Jadi dapat diambil simpulan
maksud dari psikologi perkembangan adalah ilmu yang membicarakan perihal
keadaan dan tingkah laku manusia yang berada dalam masa perkembangan.3
3
Drs. Imam Bawahi, Op. Cit, hlm, 23-27.
2
Perkembangan gerakan berubah menjadi lebih luwes. Kemampuan
berbicara bertambah maju dan perbendaharaan kata bertambah banyak. Anak
sudah dapat berjalan dan bicara, maka lingkungan sosial bertambah luas
karena ia bermain dengan teman-teman di luar lingkungan keluarganya.
Pada masa kanak-kanak, perkembangan yang lebih mudah diamati
adalah perkembangan motorik. Yang dimaksud dengan motorik ialah segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.4 Dalam
perkembangan motoris unsur-unsur yang berkembangan ialah otot, saraf dan
otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing perannya secara
‘interaksi positif’, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling
menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi
motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Motorik anak berbeda dengan motorik orang dewasa, diantara
perbedaannya adalah:
a. Cara memegang, pada orang dewasa perkakas dipegang dengan cara khas
agar ia dapat mempergunakannya secara optimal, sedang pada anak-anak
asal memegang saja.
b. Cara berjalan, ketika berjalan orang dewasa hanya mempergunakan otot-
ototnya yang perlu saja. Sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh
tubuhnya ikut bergerak.
c. Cara menyepak, sebagai contoh ketika anak-anak menyepak bola maka
kedua belah tangannya mengaju ke depan dengan berlebih-lebihan.
Pada masa ini anak sangat suka bermain, meskipun terlihat sepele
tetapi bermain memiliki banyak manfaat bagi balita, antara lain:
d. Mengubah kemampuan yang latent menjadi kemampuan dan ketrampilan
yang nyata.
e. Mengenal hukum-hukum alam dan akibatnya
f. Mengenal hubungan-hubungan dengan orang lain
4
Zulkifli, Psikologi Perkembangan (PT RosdaKarya. Bandung: 1995), hlm. 31.
3
g. Melatih penyesuaian terhadap situasi frustasi sebagai akibat dari keinginan
yang tidak terpenuhi5
5
Ibid, hlm. 8-10.
6
Ibid, hlm. 12
4
dirinya. Penyesuaian dan pengarahan diri menjadi sulit baginya. Anak yang
bergantung akan memindahkan ketergantungannya dari orang tua ke orang
lain, teman sebaya. Hubungan timbal balik dan teman sebaya perlu dalam
pembentukan harga diri dan sosialisasinya.
o Masa Anak Tanggung: Pra Remaja (10-12 tahun)
Masa pra remaja ditandai dengan meningkatnya cara berpikir kritis.
Anak tanggung selalu menanyakan sebab-sebab, akibat-akibat dengan cara
menyanggah pendapat orang dewasa. Pada masa ini mudah terjadi identifikasi
yang sifatnya emosional terhadadap teman sebaya yang sejenis. Minat dan
aktivitasnya mulai mencerminkan jenisnya secara lebih jelas. Pengendalian
emosi dan kesediaan bertanggung jawab lebih terlihat melalui perbuatan atau
tindakan. Perkembangan anak berlangsung dengan cepat, disertai dengan
dorongan kuat untuk ekspansi diri dan berpetualang karena merasa bisa dan
tangkas. Pengaruh kelompok sebaya sangat besar, sedangkan pengendalian
dari orang tua dan orang dewasa berkurang. Anak tanggung sering menolak
segala hal yang dianggap baik oleh orang tua. Perilaku mengkritik orang tua
berakibat menyusahkan orang tua. Namun demikian anak tanggung tetap
memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga dan membutuhkan
dukungan emosional orang tua bila mengalami kekecewaan dalam pergaulan.
5
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgih D. Gunarsa. Psikologi Praktis: Anak, Remaja
dan Keluarga. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta: 1991.