Efek samping hemodialisis meliputi berbagai kelainan sistem organ seperti hematologi, tulang, paratiroid, gastrointestinal, dan kardiovaskuler seperti hipertensi dan edema paru. Kelainan neurologis seperti demensia dan stroke juga dapat terjadi akibat hemodialisis.
Efek samping hemodialisis meliputi berbagai kelainan sistem organ seperti hematologi, tulang, paratiroid, gastrointestinal, dan kardiovaskuler seperti hipertensi dan edema paru. Kelainan neurologis seperti demensia dan stroke juga dapat terjadi akibat hemodialisis.
Efek samping hemodialisis meliputi berbagai kelainan sistem organ seperti hematologi, tulang, paratiroid, gastrointestinal, dan kardiovaskuler seperti hipertensi dan edema paru. Kelainan neurologis seperti demensia dan stroke juga dapat terjadi akibat hemodialisis.
Telah disebutkan diatas bahwa dengan hemodialisis tidak semua toksin dapat dikeluarkan dari dalam tubuh, sehingga masih dapat menyebabkan kelainan sistem organ lain. Efek samping hemodialisis yaitu: a. Kelainan Hematologi Anemia merupakan hal biasa ditemukan pada penderitagagal ginjal yang menjalani hemodialisis (Lazarus, 1991). b. Kelainan Tulang dan Paratiroid Penderita hemodialisa kronis, problem tulang dan sendi merupakan sumber morbiditas yang utama. Penyakit tulang disebabkan karena alumunium yang ada didalam dializat dan karena gangguan metabolisme vitamin. Gangguan metabolisme vitamin D ini menyebabkan meningkatnya hormon paratiroid. Tanda- tanda kelainan tulang antara lain, sakit pada tulang, dan fraktur patologis (Niven 2002). c. Kelainan Gastrointestinal Banyak kelainan gastrointestinal di temukan pada penderita gagal ginjal kronik yang mendapat terapi hemodialisa, yaitu gastritis, ulkus, perdarahan, obstruksi saluran cerna bagian bawah dan lain-lain( Suhud, 2009). d. Kelainan Kardiovaskuler 1. Hipertensi Pada penderita hemodialisa kronis, hipertensi merupakan salah satu faktor penting dalam menimbulkan aterosklerosis yang dipercepat, dan keadaan ini menyebabkan tingginya insiden penyakit kardiovaskuler dan penyakit serebrovaskuler (Lazarus , 1980). 2. Permeabilitas Kapiler Pulmonalnya Meningkat Pasien-pasien gagal ginjal berat baik akut maupun kronik akan menyebabkan permebilitas kapiler pulmonal meningkat sehingga menjadi edema paru (Lazarus , 1980). 3. Kelebihan Cairan Pasien gagal ginjal berat sering mengalami kelebihan cairan (fluid overload) sehingga curah jantungnya meningkat, dan akan mengalami gagal jantung (Susalit E, 1987). e. Kelainan Neorologis Banyak hal yang menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat penderita gagal ginjal kronik yang mendapat hemodialisa yaitu ensefalitis metabolik, demensia dialisis karena intoksikasi alumunium, disekuilibrium dialisis, penurunan intelektual progresif, ensefaalopati
hipertensi, arterosklerosis yang dapat menyebabkan cerebrovascular accident, perdarahan