Professional Documents
Culture Documents
Di Susun Oleh:
Yulianingsih
Darwin Isasar Panjaitan
Dewi Anjani
DAFTAR ISI
BAB 1. PENGANTAR ORGANISASI KOMPUTER
1. Definisi Komputer
10
2. Struktur Interkoneksi
11
12
BAB 3. MEMORI
1. Definisi dan Fungsi Memori
16
17
3. Koreksi Kesalahan
21
4. Memori Virtual
24
26
2. Metode Pemetaan
27
3. Algoritma Penggantian
31
33
2. Optic Disc
36
3. Blu-Ray Disc
38
4. Magnetic Tape
38
40
43
45
2. Penjadwalan
46
3. Manajemen Memori
47
51
51
52
54
2. Format-format Instruksi
55
59
2. Teknik Pengalamatan
59
66
67
72
75
2. Microoperation
75
77
79
2. Komputasi Paralel
81
82
86
DAFTAR PUSTAKA
90
Masukan
Aritmatika
dan
Memori
Keluaran
Kontrol
Unit masukan menerima input yang dijadikan sebagai informasi untuk disimpan didalam memori
selanjutnya informasi dioleh pada unit ALU berdasarkan instruksi yang didapat pada memori.
Hasil-hasil yang diperoleh dikeluarkan melalui unit keluaran. Sementara seluruh proses diawasi
oleh unit kontrol.
Organisasi Komputer
Organisasi komputer merupakan bagian yang berhubungan dengan unit-unit operasional dan
interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek
arsitekturnya. Contoh: perangkat antar muka, teknologi memori, sinyal kontrol dan lain
sebagainya.
Arsitektur Komputer
Arsitektur berhubungan dengan atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang
programmer. Contoh: set instruksi, teknik pengalamatan dan lain sebagainya.
Central Processing Unit (CPU): pengontrol operasi komputer dan pusat pengolahan
fungsi fungsi komputer. CPU umumnya disebut sebagai prosesor.
System Interconnection: sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/O.
Struktur CPU:
Control Unit: mengontrol operasi CPU dan mengontrol komputer secara keseluruhan.
Arithmetic And Logic Unit (ALU): membentuk fungsi fungsi pengolahan data komputer.
Fungsi Komputer
Fungsi operasi dasar sistem komputer:
1945
Instruksi Kiri
Instruksi Kanan
Op Code
0
Alamat
7
Op Code
19
20
Alamat
27
28
39
Unit kontrol maupun ALU berisi lokasi- lokasi penyimpanan yang disebut register yang terdiri
dari beberapa jenis yaitu:
Memory Buffer Register (MBR): berisi sebuah word yang akan disimpan di dalam memori
atau digunakan untuk menerima word dari memori.
Memory Address Register (MAR): untuk menentukan alamat word di memori untuk
dituliskan dari MBR atau dibaca oleh MBR.
Instruction Register (IR): berisi instruksi 8 bit kode operasi yang akan dieksekusi.
penyimpanan sementara
instruksi
Program Counter (PC): berisi alamat pasangan instruksi berikutnya yang akan diambil
dari memori.
digunakan
untuk
penyimpanan
IAS beroperasi secara berulang membentuk siklus instruksi. Komputer IAS memiliki 21
instruksi, yang dapat dikelompokkan seperti berikut ini :
Data transfer: memindahkan data di antara memori dengan register register ALU atau
antara dua register ALU sendiri.
Pengambilan instruksi dilakukan dua sekaligus sehingga mempercepat waktu siklus instruksi.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
Address modify menghasilkan perubahan field alamat instruksi yang lain dalam memori.
Komputer Komersial
Tahun 1950 dianggap sebagai industri komersial dengan berdirinya dua perusahaan yaitu Sperry
dan IBM.
Tahun 1947 Eckkert dan Mauchly mendirikan Eckert-Mauchly Computer Operation untuk
memproduksi komputer secara komersial. UNIVAC I (Universal Automatic Computer)
merupakan komputer pertama yang mereka hasilkan.
Generasi kedua: transistor (1955-1965)
Pada era ini tidak lagi menggunakan tabung vakum melainkan transistor. Daya dan bentuknya
relative kecil. Transistor ditemukan tahun 1947 di Bell Labs. Dengan adanya transistor nikerja
hardware komputer makin cepat prosesnya. Memori makin besar kapasitasnya namun makin
kecil bentuknya. ALU menjadi lebih komplek ,lahirnya bahasa tingkat tinggi dan software sistem
operasi. Pada generasi ini munculnya Digital Equipment Corporation dengan komputer
pertamanya PDP 1.
Generasi Ketiga: Integrated Circuit (1965-1980)
Ditemukannya Integrated Circuits (IC) yang terbuat dari silicon oleh Robert Noyce pada tahun
1958 yang merupakan konsep penggabungan komponen elektronika dalam satu paket.
Generasi Keempat: Very Large Scale Integration
Diawali dengan peluncuran mikroprosesor Intel seri 4004 yang merupakan tonggak awal
perkembangan mikroprosesor selanjutnya.
Perancangan Kinerja
Perkembangan mikroprosesor sulit diimbangi oleh komponen lainnya semisal memori. Sehingga
menyebabkan berkurangnya sinkronisasi operasi antar komponen.
Meningkatkan jumlah bit yang dicari pada suatu saat tertentu dengan melebarkan DRAM dan
lintasan sistem bus.
Mengubah antarmuka DRAM sehingga lebih efisien dengan teknik cache atau pola buffer
lainnya pada keeping DRAM.
10
Dari jenis pertukaran data yang diperlukan struktur interkoneksi harus mendukung perpindahan
data berikut:
Memori ke CPU: CPU melakukan pembacaan data maupun instruksi dari memori.
I/O ke CPU: CPU membaca data dari peripheral melalui modul I/O
CPU ke I/O: CPU mengirimkan data ke perangkat peripheral melalui modul I/O
Interkoneksi Bus
Merupakan media transmisi yang dapat digunakan bersama namun dalam satu waktu hanya ada
sebuah perangkat yang dapat menggunakan bus.
Struktur Bus
Sebuah bus terdiri atas beberapa saluran. Secara umum fungis saluran bus dikategorikan dalam
tiga bagian yaitu: saluran data, alamat dan kontrol.
11
Memory write: memerintahkan data pada bus akan dituliskn ke dalam lokasi alamat.
Memory read: memerintahkan data dari lokasi alamat ditempatkan pada bus data.
I/O write: memerintahkan data pada bus dikirm ke lokasi port I/O
I/O read: memerintahkan data dari port I/O ditempatkan pada bus data.
Transfer ACK: menunjukan data telah diterima dari bus atau data telah ditempatkan pada
bus.
Bus grant: menunjukan modul yang melakukan request telah diberi hak mengontrol bus.
Apabila telah disetujui modul akan memidahkan data yang diinginkan ke modul yang dituju.
Mengirim request ke modul yang dituju melalui saluran kontrol dan alamat yang sesuai.
12
Untuk mengantisipasi dapat dilakukan dengan penggunaan bus jamak yang heirarkis yang terdiri
atas bus lokal, bus sistem dan bus ekspansi.
13
Prosesor, cache dan memori utama terletak pada bus level tinggi karena memiliki karakteristik
pertukaran data yang tinggi. Modul yang tidak memerlukan transfer data cepat disambungkan
pada bus ekspansi.
Pada bus jamak kinerja tinggi bus kecepatan tinggi lebih terintegrasi dengan prosesor. perubahan
pada arsitektur tidak mempengaruhi kinerja bus.
Dedicated bus, khusus menyalurkan data tertentu misal data saja atau alamat saja.
Multiplexed bus, menyalurkan data yang berbeda baik data, alamat atau sinyal kontrol.
Kategori ini memliki keuntungan hanya memerlukan saluran sedikit sehingga menghemat
tempat namun kerugiannya adalah kecepatan transfer menurun.
Metode Arbitrasi
Terdiri dari dua macam metode:
Terdistribusi:
Timing
Metode terbagi menjadi dua:
Pewaktuan sinkron: terjadinya event pada bus ditentukan oleh sebuah pewaktu. Biasanya satu
siklus untuk satu event.
Pewaktuan asinkron: memungkinkan kerja modul yang tidak sama kecepatannya. Event yang
terjadi tergantung pada event sebelumnya sehingga diperlukan sinyal validasi.
14
Lebar Bus
semakin lebar bus maka semakin besar data yang dapat ditransfer sekali waktu dan semakin
besar bus alamat semakin banyak range lokasi yang dapat direferensikan.
Contoh Bus:
Peripheral Component Interconnect (PCI): bus yang tidak tergantung pada prosesor dan
berfungsi sebagai bus peripheral. Digunakan untuk sistem I/O berkecepatan tinggi seperti:
NIC, video, sound card dan sebagainya,
Universal Standard Bus (USB): digunakan untuk peralatan I/O berkecepatan rendah.
Keuntungan penggunaan USB pemakai tidak perlu membuak casing untuk memasang
peralatan I/O baru dan tidak perlu memasang tombola tau jumper pada PCB atau peralatan.
Small Computer System Interface (SCSI): menggunakan interface paralel 8,16 atau 32
saluran data. Merupakan interface untuk drive CD-ROM, audio, hard disk, perangkat
eksternal berukuran besar.
15
BAB 3. MEMORI
1. Definisi dan Fungsi Memori
Memori berdasarkan lokasi terbagi mejadi tiga yaitu register, memori internal dan memori
eksternal. Register merupakan memori yang terletak pada prosesor sementara memori internal
dan eksternal berada diluar prosesor, yang membedakan keduanya adalah memori internal
(memori utama dan cache) pengaksesan dilakukan langsung oleh prosesor sementara memori
eksternal (disk, pita) terakses menggunakan piranti I/O.
Memori harus mampu mengikuti kecepatan CPU tujuan agar terjadi sinkronisasi kerja untuk
menghindari adanya waktu tunggu. Semakin besar kapasitas semakin besar waktu akses dan
semakin kecil harga per bitnya.
Metode mengakses unit data meliputi:
Akses Squential: memori diorgaisasi mejadi unit-unit yang disebut record. Informasi
pengalamatan dipakai untuk memisahkan record dan pencarian lokasi Akses dibuat dalam
bentuk urutan linier yang spesifik. Digunakan mekanisme baca/tulis bersama. Contoh : pita
magnetik
Akses Langsung: terdapat mekanisme baca/tulis bersama. Setiap blok dan record mempunyai
alamat unit berdasarkan lokasi fisik. Akses dilakukan langsung pada alamat memori. Contoh:
disk
Akses Acak: waktu untuk mengakses lokasi yang ditentukan tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan dilakukan secara langsung.contoh: memori utama
Associatif: memungkinkan untuk melakukan perbandingan dari suatu lokasi bit dengan
pencocokan secara spesifik suatu word secara simultan.
Berdasarkan karakterisitik unjuk kerja, memiliki tiga parameter utama pengukuran unjuk kerja:
Waktu akses: waktu yang dibutuhkan untuk baca tulis.
Waktu siklus: waktu akses ditambah waktu untuk menghilang pada saluran sinyal.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
16
Transfer rate: untuk non random akses hubungan berikut harus terpenuhi:
TN = TA +
dimana
1024 bytes
Megabyte (Mb)
1,048,576 bytes
Gigabyte (Gb)
1,073,741,824 bytes
Terabyte (Tb)
1,099,511,627,776 bytes
Memiliki dua keadaan stabil atau semi stabil direpresentasikan dengan 0 dan 1.
Mempunyai kemampuan untuk ditulis sedikitnya satu kali untuk menetapkan keadaan.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
17
Memili
Data masuk
Memili
Sel
Baca
Sel
Memili
Tulis
Kategori
Baca - tulis
Penghapusan
Secara elektrik,
tingkatan byte
Read only
Mekanisme Tulis
Volatilitas
Secara elektrik
Volatile
mask
memory (ROM)
Baca saja
Tidak mungkin
Programmable
ROM (PROM)
Erasable PROM
Sinar UV,
(EPROM)
tingkatan keping
Secara elektrik
Electrically
EPROM
(EEPROM)
Flash
Non-volatile
Baca saja
Secara elektrik,
tingkatan byte
Secara elektrik,
tingkatan blok
18
RAM
Random Akses Memori memiliki sifat diakses secara acak melalui logika wired-in-addressing
dan volatile. Memori ini digunakan kan sebagai media penyimpan sementara. Teknologi yang
digunakan pada RAM ada dua yaitu dinamis dan statis.
RAM Dinamis (DRAM) disusun oleh sel yang menyimpan data sebagai muatan listrik pada
kapasitor. Sifat dari kapasitor memiliki kecenderungan untuk mengosongkan muatan hal ini
menyebabkan DRAM memerlukan muatan listrik secara berkala untuk memelihara
penyimpanan. Memori jenis ini berkapasitas besar dikarenakan memiliki lebih banyak sel perunit
luas atau lebih padat. Karakteristik tersebut mengakibatkan memori dinamik digunakan pada
memori utama.
RAM Statis (SRAM) pada memori nilai biner disimpan menggunakan konfigurasi flip-flop yang
tradisional dan umumnya memiliki sifat lebih cepat dibanding memori dinamis. Karakteristik
tersebut mengakibatkan memori statis digunakan pada memori cache.
ROM
Read Only Memory memiliki sifat menyimpan data secara permanen tidak dapat diubah dan
nonvolatile. Dengan demikian mengakibatkan setiap data yang tersimpan menjadi aman namun
tidak memungkinkan untuk melakukan koreksi. Perubahan data dilakukan hanya dengan
melakukan penyisipan secara elektrik dengan bantuan alat khusus tanpa menghapus data
sebelumnya. Programmable ROM (PROM) merupakan jenis memori dari ROM yang dapat
melakukan hal tersebut.
Jenis-jenis memori ROM lainnya yang memiliki sifat lebih sering dilakukan pembacaan jika
dibandingkan dengan penulisan adalah EPROM, EEPROM dan flash. Perbedaan diantara ketiga
memori tersebut dalah pada proses penghapusan data EPROM dilakukan secara tingkatan
keping, EEPROM penghapusan dilakukan secara tingkatan byte
dilakukan secara blok yang merupakan tingkat menengah diantara EPROM dan EEPROM
dipandang dari sisi harga dan kemampuan
19
Pengemasan Keping
Penggunaaan pin pada EPROM keping 8 Mbit yang diorgnisasiskan sebagai 1M x 8. Dengan pin
32 (standar) yang mendukung beberapa saluran sinyal antara lain:
Alamat word yang sedang diakses. 1M word diperlukan 20 buah pin (A0-A19)
Chip Enable (CE) digunakan untuk menentukan kevalidan dari pin bila terdapat lebih dari
satu keping memori pada bus yang sama, A19.
20
3. Koreksi Kesalahan
Kesalahan pada memori semikonduktor dapat dikategorikan kedalam 2 keadaan:
1. Kesalahan berat, merupakan kerusakan sel memori secara permanen dikarenakan cacat
pabrikasi atau lainnya yang mengakibatkan memori tidak dapat dibaca/tullis.
2. Kesalahan ringan merupakan kerusakan nondestructive yang dapat mengubah isi data
didalam sel memori tanpa merusak sel yang disebabkan adanya gangguan pada pasokan
tenaga atau partikel alfa. Jenis kesalahan ini dapat masih dapat dikoreksi dengan dua
cara:
2.1.
Deteksi kesalahan
Deteksi kesalahan dengan cara menambahkan data word (W) dengan suatu kode
(K) yang disebut sebagai bit cek paritas, W
0
0
0
1
1
1
1
C
B
0
B
A
0
1
0
1
0
1
0
1
21
Pada word data 4 bit digambarkan dengan diagram Venn 3 lingkaran yang saling
berpotongan dan membentuk 7. Kotak pertama berisikan data. Pada kotak kedua
parity bit yang kosong diisikan dengan bilangan logika 1 sehingga berjumlah
genap. Pada kotak ketiga ditemukan adanya kesalahan penulisan bit pada data
dengan melihat bilangan logika 1 yang tidak genap.
Koreksi kesalahan 8 bit data:
Data Bits
16
32
64
128
512
10
8 bit data diperlukan 4 bit tambahan sehingga panjang seluruhnya adalah 12 bit
Posisi bit
12
11
10
Nomor
1100
1011
1010
1001
1000
0111
0110
0101
0100
0011
0010
0001
D8
D7
D6
D5
D4
D3
D2
C2
C1
posisi
Bit data
Bit cek
C8
D1
C4
22
C1 = D1
D2
D4
D5
D7
C2 = D1
D3
D4
D6
D7
C4 = D2
D3
D4
D8
C8 = D5
D6
D7
D8
Setiap cek bit beroperasi pada setiap posisi bit data yang nomor posisinya berisi
bilangan 1 pada kolomnya. Contoh pada data 00111001 kemudian ganti bit data
ke 3 dari 0 menjadi 1 sebagai errornya. Bagaimana untuk mendapatkan data ke 3
sebagai bit yang terdapat error?
0=1
C2 = 1
0=1
C4 = 0
=1
C8 = 1
=0
0=1
C2 = 1
0=0
C4 = 0
=0
C8 = 1
=0
Apabila bit-bit cek dibandingkan antara yang lama dengan yang baru maka
terbentuk syndrom word:
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
23
C8
C4
C2
C1
4. Memori Virtual
Memori virtual diperlukan pada dua kasus dalam mengeksekusi program-program besar yang
mempunyai ukuran melebihi ukuran fisik memori:
ukuran fisik memori utama dibiarkan kecil untuk mengurangi biaya walapun prosesor
mempunyai ruang memori logic yang besar.
User tidak perlu mengestimasi alokasi memori melainkan didilakukan secar otomatis sesuai
permintaan program.
Program dapat diload dalam suatu area memori fisik karena program tidak menggunakan
alamat fisik..
24
25
Kapasitas besar,
lambat
Cache
Word
Memori
utama
Block
26
Pemetaan Langsung, blok memori utama dipetakan ke satu baris khusus dalam memori
cache. Setiap saluran pada baris cache akan diberikan alamat dari blok sehingga tidak ada
2 blok memori utama dipetakan pada baris yang sama pada cache.
Kelebihan:
Metode ini sederhana karena tag dari baris cache hanya satu yang cocok dengan field tag
dari memori utama yang diberikan.
Kekurangan :
Blok memori tertentu dipetakan pada suatu baris cache yang tetap. Jika dua blok yang
sering diakses terjadi untuk dipetakan pada baris cache yang sama maka hit ratio pada
baris yang sering diakses kecil menyebabkan eksekusi program menjadi lambat.
27
Pemetaan Asosiatif
Setiap blok memori utama akan dimuat kesembarang saluran cache berdasarkan tag yang
dimiliki memori utama yang diatur oleh kontrol logika cache. Metode ini mengatasi
kekurangan pada pemetaan langsung.
Kelebihan :
Fleksibelitas tinggi. Suatu blok memori dapat dimuatkan pada sembarang baris cache
Kekurangan:
Merupakan sistem yang mahal. Pengontrol cache menjadi komplek karena pencarian
parallel terhadap perpindahan blok pada baris.
28
29
30
Random Choice: memilih baris cache secara acak tanpa suatu acuan.
First In First Out (FIFO) : memilih set yang telah berada pada cache dalam waktu yang lama.
Least Frequently Used (LFU): mengganti blok data yang mempunyai referensi paling sedikit.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
31
Least recently Used (LRU) mengganti blok data terlama yang berada pada cache dan tidak
memiliki referensi.
Write Policy
Sebelum dilakukan penggantian terhadap data yang berada pada memori cache perlu dilakukan
cek apakah data pada memori telah sama. Bila data memori utama telah using maka segera
digantikan. Dua metode yang digunakan:
Write Back Policy penulisan hanya pada memori cache saja. Data pada memori cache akan
dipindahkan ke memori utama apabila cache ingin melakukan perubahan data. Hal ini akan
menimbulkan masalah apabila perangkat I/O mengakses data pada memori utama yang
belum update.
Bus Watching with Write Through, cache controller akan melakukan monitoring bus alamat
untuk mendeteksi setiap operasi. Apabila ditemukan adanya penulisan pada alamat yang
dipakai bersama maka data pada cache akan dianggap tidak valid.
Hardware transparency, adanya perangkat keras tambahan yang menjamin semua updating
data pada memori utama dan cache.
Non Cacheable Memory, hanya bagian memori utama tertentu yang digunakan secara
bersama oleh lebih dari satu prosesor. seluruh Akses yang masuk pada bagian memori ini
dianggap sebagai cache miss dikarenakan data tidak akan pernah disalin kedalam cache.
32
yang
disebut sebagai track. Setiap track dibatasi oleh gap yang bertujuan untuk menghindari kesalahan
baca atau tulis yang disebabkan melesetnya head atau gangguan dari medan magnet. Lebar track
sama dengan lebar head.
Data yang tersimpan dalam pada track berbentuk blok berukuran tidak lebih besar dari track itu
sendiri yang disebut sebagai sector.
33
Gap 1
Sync Byte
Id
Track
Gap 2
Data
Head
Sector
Gap 3
Gap 1
ID
CRC
Gap 2
Data
Sync Byte
Data
Gap 3
CRC
Field ID merupakan header data berfungsi untuk menentukan letak sector dan track. Byte
SYNCH merupakan pola bit yang menandakan awal field data.
34
Jenis
Keterangan
Gerakan Head
permukaan)
Removable disk
Nonremovable disk
Bersisi tunggal
Bersisi ganda
Multiple platter
Kontak
Gap tetap
Gap
Sisi
Platter
Mekanisme head
(Winchester)
Seek Time disebut sebagai waktu yang digunakan head untuk menemukan track yang dicari.
Rotational latency disebut sebagai waktu berputar yang digunakan sector untuk menemukan
headnya apabila track sudah didapatkan.
35
Acces time adalah waktu yang diperlukan disk untuk berada pada posisi siap membaca dan
menulis.
Disk Drive
Floppy disk drive (FDD)
lebih lambat
lebih cepat
Saat baca tulis head menyentuh permukaan Head melayang diatas permukaan pada jarak
media
2. Optical Disc
Compact Disc (CD)
Pertama kali ditemukan tahun 1983 dengan kapasitas mencapai 700 MB berbahan dasar
aluminium berbungkus plastik atau resin yang dapat memantulkan cahaya. Pembacaan informasi
menggunakan sinar laser berdaya rendah dan tidak dapat dihapus dengan baca tulis
menggunakan teknik direct acces. CD berisi track berbentuk spiral yang berawal dari pusat
menuju sisi luar. Kecepatan rotasi semakin menuju pusat semakin lambat.
36
CD-R (Compact Disk Recordales): berbahan dasar resin polycarbonate. Memiliki sifat tidak
dapat dihapus menjadikannya back up data terbaik.
CD-RW (Compact Disk Rewritables): penulisan dapat dilakukan berulang berbahan dasar logam
perpaduan dari perak, indium, antimo dan tellurium.
Digital Versatile Disc (DVD)
Dikembangkan tahun 1997 berkapasitas 4,7 GB untuk yang bersisi tunggal dan berkapasitas
lebih untuk yang ganda. Penulisan menggunakan sinar laser dibuat dalam format sebuah ROM
serta dapat dihapus (DVD-E) dan yang dapat ditulisi sekali (DVD-R). Media berbahan dasar
polikarbonat dan menggunakan teknik direct acces. Baca tulis menggunakan teknis direct access.
Blu-Ray Disc (BD)
Blu-ray Disc (BD) adalah sebuah media penyimpanan cakram optik yang dirancang untuk
menggantikan format DVD. Disk plastik 120 mm dan diameter 1,2 mm, ukuran yang sama
seperti DVD dan CD. Konvensional (pre-BD-XL) Blu-ray Disc mengandung 25 GB per layer,
dengan cakram dual layer (50 GB) menjadi standar industri untuk fitur-panjang cakram video.
Disc tiga lapisan (100 GB) dan lapisan quadruple (150 GB) yang tersedia untuk BD-XL ulangpenulis drive. [3] Nama Blu-ray Disc mengacu pada laser biru yang digunakan untuk membaca
disk, yang memungkinkan informasi untuk menjadi disimpan dengan kepadatan yang lebih besar
daripada yang mungkin dengan laser merah panjang-panjang gelombang yang digunakan untuk
DVD. Aplikasi utama dari Blu-ray Disc adalah sebagai media untuk bahan video seperti film.
Selain spesifikasi hardware, Blu-ray Disc dikaitkan dengan satu set format multimedia.
Umumnya, format ini memungkinkan untuk video dan audio untuk disimpan dengan definisi
yang lebih besar dari pada DVD.
Format ini dikembangkan oleh Sony dan Blu-ray Disc Association, sebuah kelompok yang
mewakili pembuat elektronik konsumen, perangkat keras komputer, dan film. Blu-ray Disc
pertama prototipe yang diresmikan pada bulan Oktober 2000, dan pemain prototipe pertama
dirilis pada bulan April 2003 di Jepang. Setelah itu, ia terus dikembangkan sampai rilis resmi
pada bulan Juni 2006.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
37
38
secara sequensial. Apabila head berada lebih atas dari letak record yang diinginkan maka
pita harus dimundurkan. Kecepatan putaran pita rendah transfer data menjadi lambat.
Track 2
Track 1
Track 0
Tepi bawah
pita
Arah baca
tulis
39
Digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recovery data ketika terjadi
masalah.
Tingkatan RAID
RAID Level 0
Metode drive spinning, block interleave data spinning atau disk stripping digunakan pada level
ini yaitu penempatan blok-blok data pada stripe dalam beberapa permukaan disk. Level ini tidak
menawarkan fault tolerance karena tidak memiliki redundansi. Kelebihan ketiadaan redundansi
adalah kinerja lebih tinggi. Direkomendasikan untuk data yang tidak kritis yang membutuhkan
kecepatan baca tulis yang tinggi.
40
Raid Level 1
Konsep yang digunakan pada level ini adalah secara mirroring dengan memberikan proteksi
kegagalan yang terbaik dimana proses tulis dilakukan pula pada mirror set yang mengakibatkan
kinerja lebih lambat dari RAID 0. Namun mengakibatkan proses baca menjadi lebih cepat.
Direkomendasikan untuk proses yang memerlukan fault tolerance tinggi seperti kuntansi dan
gaji. Harga mahal karena diperlukan jumlah disk dua kali lipat.
Raid Level 2
Menggunakan konsep data stripping. Pada level ini disk terbagi menjadi disk penyimpan data
dan disk parity yaitu disk tambahan untuk menyimpan informasi koreksi kesalahan yang
dibangkitkan dengan metode kode hamming. Adanya metode koreksi ini mengakibatkan kinerja
menjadi lebih lambat.
Drive Hamming
Drive Data
Gambar 6.3. RAID 2 (redundancy melalui
kode Hamming
Raid Level 3
Konsep yang dibangun sama dengan RAID level 2 yang membedakan pada jumlah penggunaan
disk parity yang hanya 1 saja. Level ini dinilai lebih ekonomis. Berguna untuk penyimpanan data
dengan blok-blok yang besar.
41
Parity
Raid Level 4
Konsep yang diterapkan sama dengan level 0 hanya saja menggunakan 1 buah disk sebagai
parity. Tidak direkomendasikan untuk kinerja tinggi.
Parity
Gambar 6.5. RAID 4, Block Interleave data striping dengan satu parity disk
Raid Level 5
Konsep yang digunakan sama dengan level 4 hanya saja penempatan parity disebar pada masingmasing disk. Direkomendasikan untuk file dan server aplikasi, email dan server pemberitaan,
server berbasis data dan web dikarenakan memiliki proteksi terbaik untuk harga murah.
Raid Level 6
Kekurangan RAID adalah terjadinya kerusakan fisik secara bersamaan dikarenakan waktu
penggunaan. Level ini menjawab kerusakan multidisk pada RAID. Yaitu dengan menggandakan
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
42
paritas dan meletakan secara menyebar. Dan menempatkan sebuah level proteksi kedua yang
menggunakan kode-kode reed Solomon error correction disamping parity. Konsep yang
diterapkan sama dengan level 0 hanya saja menggunakan 1 buah disk sebagai parity. Tidak
direkomendasikan untuk kinerja tinggi.
Availability: satu salinan data dapat diakses oleh semua host melalui jalur yang berbeda dan
semua data lebih efisien dalam pengaturannya.
Reliability: infrastruktur yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang minimal dan
kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
43
Manageability: manajemen dilakukan terpusat dan deteksi, koreksi kesalahan yang proaktif.
44
Pembuatan program: layanan program utilitas seperti editor dan debugger yang bukan
bagian dari sistem operasi tetapi dapat di akses melalui sistem operasi
Eksekusi program:
Akses ke perangkat I/O: Digunakan untuk menjalankan program dengan bantuan I/O
Device, seperti:
Read (Baca)
Write (Tulis)
Akuntansi
Batch: program pengguna ditampung secara bersama program pengguna lainnya dan
kemudian disampaikan oleh operator komputer. Setelah program diselasaikan hasilnya
dicetak bagi pengguna.
45
Multiprogramming: beberapa program disimpan dimemori dalam sekali waktu tertentu untuk
kemudian dilakukan proses secara bersama untuk meningkatkan kinerja dari prosesor.
Uniprogramming : satu proses yang dilakukan dalam waktu tertentu.
2. Penjadwalan
Pada multiprogramming penjadwaln sangat diperlukan sekali guna mengatur seluruh proses yang
sedang berlangsung. Jenis-jenis penjadwalan:
Penjadwalan jangka panjang : bertugas pada antrian proses (batch) dan emilih proses
berkutnya yang akan dieksekusi. Berprioritas lebih rendah dan digunakan sebagai pengisi
agar pemroses selalu dalam keadaan sibuk
Program Jangka
Menengah
Suspende
d Blocked
Queue
Program Jangka
Pendek
Batch
Ready
Queue
Queue
Program Jangka
Panjang
Programprogram
CPU
Suspende
d Ready
Queue
46
Tujuan Penjadwalan
Efisiensi
Meminimalkan Turn around time, yaitu jumlah waktu eksekusi dan waktu tunggu.
Memaksimalkan Throughput, hasil yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.
FIFO (First In First Out): mengutamakan proses yang terlebih dulu masuk
SJF (Shortest Job First) : mengetahui seluruh waktu dari setiap proses untuk
mengambil proses dengan waktu terpendek yang terlebih dahulu dilayani.
2. Penjadwalan preemptive : proses dapat diambil alih atau dilakukan sela oleh proses
lainnya dan akan dilanjutkan kemudian.
RR (Round Robin): semua proses dianggap penting dan diberi sejumlah waktu yang
disebut quantum untuk dapat menyelesaikan proses.
3. Manajemen Memori
Pada uniprogramming memori utama dibagi menjadi dua satu bagian untuk sistem operasi dan
satu bagian untuk program yang sedang dieksekusi. Pada sistem multiprogramming bagian
pengguna dari memori dibagi lagi untuk mengakomodasi berbagai proses. Teknik pengaturan
memori yang demikian disebut sebagai manajemen memori yang efektif pada multiprogramming
47
Swapping
Suatu proses dapat di-swap secara temporary keluar dari memori dan dimasukkan ke backing
store, dan dapat dimasukkan kembali ke dalam memori pada eksekusi selanjutnya.
Backing store disk cepat yang cukup besar untuk mengakomodasi copy semua memori
image pada semua user; menyediakan akses langsung ke memori image.
Roll out, roll in varian swapping yang digunakan dalam penjadualan prioritas; proses
dengan prioritas rendah di-swap out, sehingga proses dengan prioritas tinggi dapat di-load
dan dieksekusi.
Bagian terbesar dari swap time adalah transfer time, total transfer time secara proporsional
dihitung dari jumlah memori yang di swap.
Modifikasi swapping dapat ditemukan pada sistem UNIX, Linux dan Windows.
Contiguous Allocation
Single-partition allocation
Relokasi register digunakan untuk memproteksi masing-masing user proses dan
perubahan kode sistem operasi dan data.
Relokasi register terdiri dari alamat fisik bernilai rendah; limit register terdiri dari
rentang/range alamat logik, setiap alamat logik harus lebih kecil dari limit register.
Paging
Membagi memori fisik ke dalam blok (page, frame) dengan ukuran tertentu (fixed) yang
seragam.
Memudahkan manajemen free memory (hole) yang dapat bervariasi.
48
Tidak perlu menggabungkan hole menjadi blok yang besar seperti pada
variable partition (compaction).
OS lebih sederhana dalam mengontrol (proteksi dan kebijakan) pemakaian
memori untuk satu proses.
Standard ukuran blok memori fisik yang dialokasikan (de-alokasi) untuk setiap proses.
Ukuranya (tergantung OS): 512 byte s/d 16 KB.
Segmentation
Skema pengaturan memori yang mendukung user untuk melihat memori tersebut..
Sebuah program merupakan kumpulan dari segment. Sebuah segement berisi unit logik
seperti:
main program,
procedure,
function,
method,
object,
common block,
stack,
Offset: 16 bits
RUN
Adalah proses yang sudah dipilih oleh prosesor dan program-programnyanya sedang
berjalan.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
49
2.
WAIT
Adalah proses yang sedang menunggu yang dikarenakan adanya event/kejadian
Misal:
suatu operasi Input-Output yang sedang berjalan maka prosesor tidak akan
READY
Adalah proses dalam kondisi yang siap dilaksana kan/ready, akan tetapi jumlah proses
lebih banyak dari jumlah prosesor sehingga proses tersebut harus menunggu giliran untuk
diproses (Ready to Run)
Kondisi lain;
1.
SUBMIT
Adalah kondisi dimana pemakai/user memasukan suatu JOB kedalam sistem, dan
sistem tersebut harus memberikan suatu respon.
2.
HOLD
Adalah kondisi dimana Job dimasukan telah dikonversikan kedalam bentuk yang
readable
(yang dapat dibaca oleh mesin). Tetapi tidak ada resources yang
COMPLETE
Adalah kondisi dimana prosesor telah menyelesaikan proses komputasi dan semua
resource sudah dikembalikan.
50
Perbedaan kecepatan transfer data antara perangkat eksternal dengan CPU maupun
memori.
Perbedaan format dan panjang data antara perangkat erksternal dengan CPU
Modul I/O
Link ke perangkat luar
lainnya
Sistem BUS
Gambar 8.1 Modul I/O
Dalam menjalankan tugasnya fungsi modul I/O terbagi menjadi beberapa kategori:
1. Kontrol dan pewaktuan: melakukan pengaturan dan pengawasan supaya terjadinya
sinkronisasi antara CPU, memori dan perangkat eksternal.
2. Komunikasi CPU:
51
pelaporan status modul I/O maupun perangkat eksternal apakah dalam keadaan
sibuk,siap atau error.
mendapati
I/O terprogram: Data saling dipertukarkan antara CPU dan Modul I/O.
Kelemahan: adanya waktu tunggu pada CPU saat I/O merampungkan tugasnya. Setiap
instruksi yang diberikan dari CPU kepada modul I/O maupun perangkat eksternal
dipastikan disertakan dengan alamat tujuan.
Empat klasifikasi perintah I/O:
1. Perintah Kontrol: mengaktivasi perangkat eksternal dan memberitahukan tugas yang
harus dikerjakan.
2. Perintah Test: menguji berbagai kondisi status modul
3. Perintah Read: mengambil paket data dari perangkat I/O kemudian menyimpannya
dalam buffer internal melalui bus data.
4. Perintah write: perintah dari CPU kepada modul I/O untuk mengambil data dari bus
data untuk selanjutnya dberikan ke perangkat eksternal.
52
Interrupt driven I/O: Tidak adanya waktu tunggu pada CPU. Saat instruksi menjalankan
perintah I/O dari modul I/O karena pada saat yang sama CPU melakukan proses lainnya
tanpa harus menunggu perintah I/O selesai.
Data hasil pembacaan oleh modul I/O dari perangkat I/O akan disimpan di bus data
hingga menunggu diminta baca oleh CPU sementara itu modul mengirimkan sinyal
interupsi kepada CPU untuk mengirimkan instruksi selanjutnya.
Terdapat empat keadaan yang digunakan CPU untuk menjawab interupsi tersebut:
1. Multiple Interrupt Lines: merupakan terknik yang paling sederhana yaitu dengan
membangun saluran interupsi yang banyak antara Modul dengan CPU.
2. Software Poll: saat menerima sinyal interupsi dari modul. Selanjutnya CPU akan
menuju Interrupt Services Routine tempat terjadinya software poll untuk
menentukan modul mana yang melakukan interupsi. Proses penentuan ini
mengambil waktu proses dari CPU menjadi lebih lambat.
3. Daisy Chain: seluruh modul I/O terhubung dengan saluran interupsi CPU secara
melingkar
4. Arbitrasi Bus: modul I/O akan mendapatkan kendali kontrol bus sebelum
melakukan interupsi kepada CPU hal ini mengakibatkan hanya ada satu modul
I/O yang melakukan interupsi.
DMA (Direct Memory Acces): CPU hanya akan melakukan proses di awal dan akhir saja
ketika menanggapi sinyal interupsi yang masuk. Seluruh proses interupsi akan diserahkan
kepada DMA dengan cara mengambil alih siklus bus pada jalur bus oleh DMA.
Sementara interupsi berlangsung CPU masih dapat melakukan proses lainnya.
53
Merupakan sekumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh sebuah CPU.
1. Elemen-elemen Instruksi
Source Operand reference : letak data yang harus dikerjakan sesuai perintah
Dalam sebuah instruksi, tidak harus semua elemen ini dicantumkan, tergantung kebutuhan dan
jenis instruksinya. Semua instruksi dijalankan didalam CPU dan umumnya menggunakan
register sebagai tempat membaca/menyimpan operand meskipun tidak selamanya register
berisikan operand melainkan menunjuk kepada salah satu media penyimpan lainnya missal:
memori, cache, modul I/O.
Source and result operand dari suatu operasi dapat berada pada tiga tempat berikut:
CPU register
Perangkat I/O
Representasi Instruksi
Pada bahasa mesin, setiap instruksi berbentuk pola bit biner yang unik untuk itu agar dapat
dimengerti oleh pengguna maka dibuatlah berbagai instruksi menggunakan singkatan sebagai
simbolik yang disebut sebagai mnemonic. Missal: ADD, SUB, MPY, DIV, LOAD, STOR.
Operand dapat direpresentasikan dengan menggunakan simbolik missal: ADD A,B
Tambahkan nilai yang berada pada B kedalam register A dan simpan hasilnya di register A.
seorang programmer diperkenankan menggunakan symbol dan menetapkan lokasi untuk
merepresentasikan bahasa mesin dimana setiap opcode symbol direpresentasikan dengan angka
biner yang selalu tetap.
54
Jenis-jenis Instruksi
1. Data processing:
Konversi data
2. Format-format Instruksi
Format Instruksi 3 Alamat
Bentuk umum: [OPCODE] [AH], [AO1], [AO2] merupakan suatu instruksi dengan satu alamat
hasil dan dua alamat operand.
Misal: SUB Y,A,B bentuk algoritmik Y A B yang mengandung arti kurangkan isi register
A dengan isi register B kemudian simpan hasilnya di register Y.
Dengan format seperti ini program lebih pendek dan mengoperasikan banyak register sekaligus
dan bentuk ini tidak umum digunakan di komputer.
55
SUB Y, A, B
bentuk algoritmik Y A B
MPY T, D, E
bentuk algoitmik T D E
ADD T, T, C
bentuk algoritmik T T + C
DIV Y, Y, T
bentuk algoritmik Y Y / T
Memerlukan 4 operasi
MOVE Y, A
bentuk algoritmik Y A
SUB Y, B
bentuk algoritmik Y Y - B
MOVE T, D
bentuk algoritmik T D
MPY T, E
bentuk algoritmik T T E
56
ADD T, C
bentuk algoritmik T T + C
DIV Y, T
bentuk algoritmik Y Y / T
Memerlukan 6 operasi
bentuk algoritmik AC D
MPY E
bentuk algoritmik AC AC E
ADD C
bentuk algoritmik AC AC + C
STOR Y
bentuk algoritmik Y AC
LOAD A
bentuk algoritmik AC A
SUB B
bentuk algoritmik AC AC B
DIV Y
bentuk algoritmik AC AC / Y
STOR Y
bentuk algoritmik Y AC
Memerlukan 8 operasi
PUSH A
PUSH B
SUB
PUSH C
PUSH D
PUSH E
MPY
ADD
DIV
57
POP Y
Memerlukan 10 operasi
Latihan
Kerjakan X = (A + B C) / (D E F)
Design dari sebuah intruksi sangat komplek karena mempengaruhi banyak aspek dalam sistem
komputer. Beberapa hal yang paling fundamental dalam prose perancangan antara lain meliputi:
Operation repertoire berkenaan dengan seberapa banyak dan jenis operasi apa yang yang
harus tersedia dan sekomplek apakah operasi itu seharunya.
Instruction format berknaan dengan panjang instruksi (bits), nomor alamat, ukuran field
dan sebagainya.
Register berkenaan dengan jumlah register yang dapat digunakan oleh instruksi dan
masing-masing fungsinya.
Data transfer :
Lokasi sumber dan tujuan harus ditentukan
Panjang data harus diidentifikasi
Mode address untuk setiap operasi harus ditentukan
Arithmetic
Logical
Conversion
I/O
System control
Transfer of control
58
1. Immediate Addressing
Merupakan metode yang tidak melakukan aktivitas pengambilan operand.
Operand benar-benar ada dalam instruksi atau bagian dari instruksi = operand sama
dengan field alamat
59
Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri hingga
maksimum word data
Contoh: ADD 5; tambahkan 5 pada akumulator
Keuntungan:
Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh
operand
Kekurangan:
2. Direct Addressing
Alamat operand secara eksplisit diberikan didalam instruksi.
Keuntungan:
Teknik ini banyak digunakan pada komputer lama dan komputer kecil
Hanya memerlukan sebuah referensi memori dan tidak memerlukan kalkulus khusus
Kekurangan:
Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan
panjang word
Contoh: ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator
60
Indirect addressing memori: jika sebuak lokasi memori menyimpan alamat operand.
Indirect addressing register: jika sebuah register digunakan untuk menyimpan alamat
operand.
Field alamat mengacu pada alamat word di alamat memori, yang pada gilrannya akan berisi
alamat operand yang panjang.
Contoh: ADD (A); tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi alamat A ke akumulator
Keuntungan:
Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
61
Kekurangan:
Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat proses
operasi
4. Register Addressing
Pengalamatan ini sama dengan direct addressing yang membedakan hanya pada lokasi
register yang digunakan.
Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori
utama
Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi
8 atau 16 register general purpose.
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi
memori
Akses ke register lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan
lebih cepat
Kekurangan:
62
Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register
Keuntungan dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada dasarnya sama
dengan pengalamatan tidak langsung
Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak
langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada
mode pengalamatan tidak langsung
6. Displacement Addressing
Menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak
langsung
Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field
yang eksplisit
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
63
Alamat efektif didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field
alamat
Base register addressing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori,
dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu
c. Indexing
Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang
direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
64
7. Stack Addressing
Semua operand untuk suatu instruksi diambil dari bagian teratas stack. Instruksi tidak
memiliki medan operand.
Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian
paling atas stack
Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack
pointer mereferensi ke elemen ketiga stack
65
Fetch data, proses eksekusi dari sebuah instruksi membutuhkan pembacaan data dari
memori atau modul I/O
Write data, hasil dari sebuah eksekusi butuh ditulis kedalam memori atau modul I/O
Untuk menjalan semua proses tersebut CPU membutuhkan proses penyimpanan, kemampuan
mengingat alamat instruksi terakhir untuk mencapai instruksi selanjutnya.
1. Komponen Utama CPU adalah:
Arithmetic and Logic Unit (ALU) yang terdiri dari dua bagian unit arithmetika dan unit
Boolean.
Control Unit
CU
ALU
Register
Control
Data
Address
Sistem BUS
66
Fungsi CPU
CPU berfungsi menjalankan program-program yang tersimpan di memori utama dengan cara
mengambil sebuah instruksi , mengeksekusinya dan kemudian mengambil instruksi selanjutnya
kegiatan yang berulang ini disebut sebagai siklus instruksi yang terdiri dari dua tahapan langkah,
yaitu: siklus pengambilan (fetch) dan siklus eksekusi.
Pengambilan Instruksi
Instruksi
Berikutnya
Eksekusi Instruksi
menjalankan proses yang diperintahkan. Proses tersebut dikelompokan kedalam empat kategori:
67
CPU I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
Pengolahan data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
Kontrol, merupakan instruksi untuk melakukan kontrol fungsi atau kerja. Siklus eksekusi
untuk suatu instruksi dapat melibatkan lebih dari sebuah referensi ke memori.
Instruction Address Calculation (IAS) menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan
dieksekusi.
Instruction Fetch (IF) membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memori ke CPU
Instruction Operation Decoding (IOD) menganalisa intruksi untuk menentukan jenis operasi
yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
Operand Fetch (OF) mengambil operand dari memori atau dari modul I/O
68
Siklus Interupsi
Interupsi merupakan suatu proses penghentian dan pengalihan instruksi yang sedang berlangsung
di dalam CPU untuk sementara menjalankan routine interupsi. Setiap komponen komputer
mempunyai kecepatan eksekusi yang berbeda sehingg fungsi
Program, merupakan interupsi yang terjadi sebagai hasil eksekusi program. Misal aritmatika
flow, operasi illegal, dll.
I/O, merupakan interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan dengan
pemberitahuan kondisi error dan penyelesaian suatu operasi.
Hardware failure, merupakan interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau
kesalahan paritas memori.
Ketika suatu modul telah menyelesaikan tugasnya dan bersiap untuk menerima instruksi
selanjutnya maka modul akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian
prosesor akan melayani routine handle tersebut dengan menghentikan aktifitas yang sedang
dikerjakan yang kemudian akan melanjutkan kembali setelah program interupsi selesai.
Ada dua kondisi respon ketika prosesor menerima sinyal interupsi yang masuk yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan ditolak.
Bilamana terjadi penangguhan maka prosesor akan melakukan beberapa hal berikut:
Menangguhkan eksekusi yang sedang berjalan dan menyimpan konteksnya dengan menyimpan
alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
Prosesor mengarahkan Program Counter (PC) pada alamat awal routine interrupt handler.
69
Pengolahan
interupsi
berurutan/sekuensial
bilamana
prosesor
menolak/tidak
mengizinkan interupsi lain saat menangani sebuah interupsi ditangani prosesor. Dan
prosesor akan menjawab interupsi bilamana telah merampungkan instruksi yang sedang
dikerjakan. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak memperhitungkan prioritas interupsi
70
71
Semua sistem komputer lama relatif mempunyai sistem CISC. Sementara generasi komputer
sekarang cenderung menggunakan RISC karena tingkat kinerjanya yang tinggi.
Konsep CISC
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu instruksi cukup dengan beberapa
baris bahasa mesin yang relatif pendek sehingga implikasinya hanya sedikit saja RAM yang
digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut. Arsitektur CISC menekankan pada
perangkat keras karena filosofi dari arsitektur CISC yaitu bagaimana memindahkan kerumitan
perangkat lunak ke dalam perangkat keras.
Kelemahan CISC:
1. Kompleksitas CPU: desain unit kontrol komplek karena mempunyai set instruksi yang
besar.
2. Ukuran sistem dan biaya: terdapat banyak sirkuit hardware mengakibatkan CPU menjadi
Komplek sehingga meningkatkan biaya.
3. Kecepatan Clock: sirkuit yang besar mengakibatkan propagation delay lebih besar
sehingga kecepatan clock menurun.
4. Keandalan: sirkuit besar mengakibatkan tingginya tingkat kegagalan.
5. Maintainability: rumitnya sirkuit mengakibatkan pendeteksian kegagalan jauh lebih sulit.
Penemuan microprogramming membantu menurunkan beban tersebut.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
72
Konsep RISC
RISC (Reduce Instruction Set Computing), merupakan sebuah arsitektur komputasi modern
dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan
pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer
vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa
mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation, Alpha AXP dari DEC, R4x00
dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur POWER dari International Business Machine.
Selain itu, RISC juga umum dipakai pada Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM
(termasuk di antaranya adalah Intel XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems,
serta PA-RISC dari Hewlett-Packard.
73
RISC
Menekankan pada perangkat keras,
atau
Memori
ke
Memori
bekerja terpisah
bekerjasama
menyimpan
instruksi
74
Memory Address Register (MAR), terhubungdengan jalur data pada sistem bus yang
yang berisikan data yang akan dsimpan atau terakhir dibaca dalam memori.
75
b. Siklus Indirect
Merupakan siklus mengambil operand sumber. Dengan asumsi format instruksi satu alamat,
pengalamatan
langsung
dan
tak
langsung
diijinkan.
Apabila
operasi
tersebut
menspesifikasikan alamat tak langsung maka siklus tak langsung harus mendahului siklus
eksekusi.
Tahapan siklus Indirect:
T1 : MAR (IR (Address))
T2 : MBR Memori
T3: IR (Address) (MBR(Address))
c. Siklus Interrupt
Siklus interrupt terjadi pada saat Control Unit memeriksa kehadiran permintaan interupsi
sebelum melakukan pengambilan intruksi baru dan setelah instuksi yang sebelumya
diselesaikan. Jika terjadi interupsi maka siklus interrupt dijalankan.
Tahapan siklus Interrupt
d. Siklus Execute
T1:
MBR (PC)
T2 :
Siklus ini jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan siklus lainnya. Pada siklus fetch,
T3 :
Memory (MBR)
indirect dan interrupt siklus cenderung
sama
untuk setiap program sementara siklus execute
76
Unit
Clock
77
78
memori
sendiri. Memori
2. Tightly coupled: melakukan sharing informasi melalui sebuah memori bersama.
Klasifikasi tightly coupled terbagi menjadi :
Uniform memory acces (UMA) : waktu akses memori sama untuk semua prosesor
Non uniform memory acces (NUMA) : waktu akses memori berbeda untuk prosesor
yang berbeda.
Cluster
Suatu interkoneksi sistem komputer multi independen yang dioperasikan seperti sebuah sistem
tunggal dalam suatu kerjasama. Setiap simpul dalam cluster dapat juga bekerja secara
independen
Cluster berbeda dengan sebuah jaringan komputer. Pada jaringan komputer tujuan utama adalah
resource sharing sementara cluster menyediakan semua kebaikan dari sistem mutiprosessor
Cluster komputer terbagi ke dalam beberapa kategori, sebagai berikut:
1. High-availability clusters
Diimplementasikan untuk tujuan meningkatkan ketersediaan layanan yang disediakan oleh
cluster itu sendiri. Ukuran yang umum digunakan adalah dua node.
2. Load-balancing clusters
Mendistribusikan beban kerja secara merata melalui beberapa node yang bekerja dibelakang.
79
3. Compute clusters
Tujuan clustering adalah untuk tujuan komputasi tidak mengedepankan layanan basis
data/web.
4. Grid computing
Mencakup banyak pekerjaan independen yang tidak harus berbagi data yang sama Berbagi
sumber daya mungkin dapat diterapkan namun hasil dari setiap proses tidak mempengaruhi
kegiatan yang lainnya.
Ada dua tujuan utama dibelakang terbentuknya cluster:
Load sharing: dua sistem membentuk cluster dan sharing beban pemrosesan
Share hard disk
Sistem 1
Adapter
Sistem 2
Adapter
Fault Tolerance: dua sistem yang membentuk cluster dimana salah satu digunakan sebagai
hot stand-by yang berfungsi melakukan pengambil alihan fungsi bila terjadi kegagalan. Dan
berlaku diam selama tidak menemukan kegagalan pada sistem lain.
Sistem utama
Stand by
Link kecepatan tinggi
Adapter
Adapter
80
2. Komputasi Paralel
Komputasi parallel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersama dengan
memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersama.
Perbedaan antara komputasi tunggal dengan komputasi paralel, bisa digambarkan pada gambar
di bawah ini:
81
Meningkatkan jumlah operasi yang dapat dilakukan dalam satu waktu tertentu (concurrency).
Komputer tunggal yang mempunyai satu unit kontrol, satu unit prosesor dan satu unit
memori.
Control
Instruction
Stream
Processor
Data
Memory
Stream
Komputer yang mempunyai beberapa unit prosesor di bawah pengawasan satu unit
kontrol. Setiap prosesor menerima instruksi yang sama dari unit kontrol, tetapi beroperasi
pada data yang berbeda.
Processor
Data
Stream
Shared
Memory
Control
Instruction
Stream
Processor
Data
Stream
or
Processor
Data
Stream
82
Sampai saat ini struktur ini masih merupakan struktur teoritis dan belum ada komputer
dengan model ini.
Control 1
Instruction
Stream
Processor 1
Control 2
Instruction
Stream
Processor 2
.
.
.
Instruction
Stream
Control N
Data
.
Memory
Processor N
Control 1
Control 2
Instruction
Stream
Processor 1
Instruction
Stream
Processor 2
.
.
Instruction
Stream
Stream
Shared
Data
Memory
Stream
Control N
Data
Processor N
or
Data
Interconnection
Stream
83
T.G. LEWIS
T.G. Lewis membedakan komputer paralel ke dalam dua kelas, berdasarkan ada atau tidak
adanya common global clock, sebagai : synchronous dan asynchronous.
PARALLEL COMPUTER
SYNCHRONOUS
ASYNCHRONOU
S
Vector / Array
MIMD
SIMD
Reduction
Systolic
84
Synchronous :
Pada komputer paralel yang termasuk dalam kategri ini terdapat koordinasi yang mengatur
beberapa operasi untuk dapat berjalan bersamaan sedemikian hingga tidak ada
ketergantungan antar operasi.
Parallelism yang termasuk dalam kategori ini adalah vector/array parallelism, SIMD dan
systolic parallelism.
Systolic parallel computer adalah multiprocessor dimana data didistribusikan dan dipompa
dari memory ke suatu array prosesor sebelum kembali ke memori.
Asynchronous :
Pada komputer paralel yang termasuk dalam kategori asynchronous, masing-masing prosesor
dapat diberi tugas atau menjalankan operasi berbeda dan masing-masing prosesor
melaksanakan operasi tersebut secara sendiri-sendiri tanpa perlu koordinasi.
Paradigma yang juga termasuk dalam kategori ini adalah MIMD dan reduksi.
Paradigma reduksi adalah paradigma yang berpijak pada konseph graph reduksi. Program
dengan model reduksi diekspresikan sebagai graph alur data. Komputasi berlangsung dengan
cara mereduksi graph dan program berhenti jika graph akhirnya hanya mempunyai satu
simpul.
MICHAEL J. QUINN
Quinn membedakan paralelisma ke dalam dua jenis : Data Parallelism dan Control Parallelism.
Data Parallelism : penerapan operasi yang sama secara simultan terhadap elemenelemen dari kumpulan data.
85
Teknik pemecahan satu tugas menjadi beberapa sub-tugas dan mengeksekusi tugas
tersebut secara bersamaan dalam unit-unit multihardware atau segmen-segmen yang
disebut sebagai Pipelining merupakan satu kasus khusus dari control parallelism dimana
aliran data membentuk jalur yang sederhana.
w1
SEKUENSIAL
w w w
1
PIPELINED
w
3
DATA PARALLELISM
86
Running Time
Running time adalah waktu yang digunakan oleh sebuah algoritma untuk menyelesaikan masalah
pada sebuah komputer paralel dihitung mulai dari saat algoritma mulai hingga saat algoritma
berhenti. Jika prosesor-prosesornya tidak mulai dan selesai pada saat yang bersamaan, maka
running time dihitung mulai saat komputasi pada prosesor pertama dimulai hingga pada saat
komputasi pada prosesor terakhir selesai.
Counting Steps
Untuk menentukan running time, secara teoritis dilakukan analisa untuk menentukan
waktu yang dibutuhkan sebuah algoritma dalam mencari solusi dari sebuah masalah. Hal
ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya operasi dasar, atau step, yang
dilakukan oleh algoritma untuk keadaan terburuknya (worst case).
Langkah-langkah yang diambil oleh algoritma dibedakan ke dalam dua jenis yaitu
a. Computational step
Sebuah computational step adalah sebuah operasi aritmetika atau operasi logika yang
dilakukan terhadap sebuah data dalam sebuah prosesor.
b. Routing step
Pada routing step, sebuah data akan melakukan perjalanan dari satu prosesor ke
prosesor lain melalui shared memory atau melalui jaringan komunikasii
Contoh 1:
87
Perhatikan sebuah file komputer dengan n entri berbeda. Pada file tersebut akan diperiksa
apakah x terdapat di dalamnya.
Dengan algoritma sekuensial, keadaan terburuknya (worst case) untuk menemukan x
membutuhkan n langkah, dimana tiap langkah adalah membandingkan x dengan sebuah
entri pada file. Keadaan terburuk terjadi jika x ternyata sama dengan entri terakhir pada
file atau x tidak terdapat pada file tersebut.
Dengan EREW SM SIMD (Exclusive Read Exclusive Write Shared Memory SIMD)
komputer dengan N prosesor, dimana N n, pada worst casenya dibutuhkan
n
/N
log N +
langkah.
x dengan P5 , P6 , P7 dan
P8 .
Dan seterusnya hingga semua prosesor mengenal x.
Proses ini dilakukan dalam log N langkah.
-. Searching, File dimana x akan dicari dibagi ke dalam sub file dan secara simultan
dilakukan pencarian oleh prosesor-prosesor :
P1 mencari pada n/N entri pertama,
P2 mencari pada n/N entri kedua,
P3 mencari pada n/N entri ketiga,
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
88
/N langkah.
log N +
/N
langkah.
Speedup
Pengukuran speedup digunakan untuk mengevaluasi kinerja algoritma parallel.
Dilakukan dengan melakukan perbandingan antara waktu yang diperlukan algoritma
sekuensial yang paling efisien untuk melakukan komputasi dengan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan komputasi yang sama pada sebuah mesin pipeline atau
parallel
Speedup =
Banyaknya Prosesor
Semakin banyak prosesor yang digunakan semakin tinggi biaya untuk memperoleh solusi
sebuah problem. Hal ini terjadi karena perlu dipertimbangkan biaya pengadaan prosesor dan
perawatannya.
Jumlah prosesor yang tergantung dari n, n=ukuran problem, dinyatakan sebagai p(n).
Kadang-kadang jumlah prosesor tidak tergantung pada ukuran problem.
Contoh 3 :
Perhatikan n bilangan x1,x2,,xn yang akan dijumlahkan.
Dengan menggunakan komputer tree-connected SIMD dengan log n level dan n/2 daun,
dibutuhkan pohon dengan ukuran (n-1) atau p(n) = n -1 .
Ilustrasi untuk n = 8.
Arsitektur dan Organisasi Komputer - universitas Indraprasta
89
P1
P2
INPUT
P3
P4
P5
P6
P7
x1 x2
x3 x4
x5 x6
x7 x8
90
DAFTAR PUSTAKA
1. Andrew S. Tanenbaum, Structured Computer Organization Fifth Edition, Pearson Prentice
Hall 2005
2. Willam Stallings, Organisasi & Arsitektur Komputer Edisi keenam, Prentice Hall 2003
3. Syahrul, Organisasi dan Arsitektur Komputer, Andi offset 2010
91