You are on page 1of 6

STEP 1

1. Ekstraksi adalah pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar


2. Komplikasi adalah penyakit yang baru timbul kemudian sebagai
tambahan pada penyakit yang sudah ada. Komplikasi pasca ekstraksi
adalah suatu respon pasien tertentu yang dianggap sebagai kelanjutan
abnormal dari pembedahan.
3. Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di celah gigi.
Debris mudah dihilangkan dengan gerakan lidah atau berkumur-kumur.
4. Oedem adalah meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan
di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di
jaringan serosa. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
kondisi bengkak.
5. Soket = - suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi dicabut.
- Lubang tempat melekatnya gigi pada tulang alveolar.
6. Callus adalah pembentukan sel tulang yang terjadi pada kurun waktu
selama fase reparatif dengan menghasilkan sejumlah banyak fiber kolagen.
7. Plak putih adalah penebalan mukosa yang disertai dengan warna putih
dan dapat dibedakan dengan jaringan mukosa yang sehat.
8. Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gama) untuk
membentuk bayangan benda yang dikaji pada film.
9. Oral hygiene adalah kebersihan mulut
STEP 2
1. Mengapa setelah ekstraksi tidak boleh kumur-kumur, makan, dan minum
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

kurang lebih selama 2 jam?


Apa fungsi kompres dengan air dingin ketika terjadi peradangan?
Mengapa rasa sakit bisa timbul setelah 2 hari pasca ekstraksi?
Apa factor yang menyebabkan rasa sakit?
Bagaimana proses pembengkakan?
Apa hubungan adanya pembengkakan dengan kenaikan suhu tubuh?
Apa pengaruh oral hygiene terhadap proses penyembuhan?
Bagaimana proses penyembuhan inflamasi?

STEP 3
1. Hal tersebut dikarenakan setelah post ekstraksi trauma atau luka yang
ditimbulkan masih bersifat rentan terhadap gangguan fisik. Misalnya saja
berkumur. Pada saat berkumur otomatis akan terjadipergerakan di dalam

rongga mulut termasuk pada area yang mengalami luka. Hal ini bisa
menghambat prosespenyembuhan dan mengakibatkan pendarahan kembali
pada daerah luka. Kenapa disarankan dalam waktu 2 jam karena selama
kurun watu tersebut leukosit sedang bekerja untuk mereposn adanya jejas
dan mulai terjadinya proses pembentukan pembuluh darah baru.
2. Fungsi kompres menggunakan air dingin adalah dapat mengurangi nyeri.
Ini terjadi karena didalam rongga mulut ada banyak saraf, salah satu saraf
yang dapat menangkap suhu adalah termoreseptor. Itu sebabnya setelah
ekstraksi diberikan air dingin dapat mengurangi rasa nyeri yang mungkin
dirasakan pasien setelah ekstraksi.
3. Rasa sakit dapat timbul kembali setelah 2 hari disebabkan karena kematian
dari sel- sel leukosit. Sel leukosit yang bermigrasi ke daerah luka hanya
memiliki umur pendek yaitu berkisar antara 24-48 jam. Leukosit yang
mati ini seharusnya akan dibuang melalui proses limfatik. Namun apabila
jumlahnya

terlalu

banyak

dan

sistem

limfatik

tidak

mampu

mengimbanginya dengan proses pembuangan, maka akan terjadi


penumpukan di daerah radang. Hal ini menyebabkan tekanan terhadap
jaringan yang luka menjadi meningkat sehingga akan timbul rasa nyeri.
4. Faktor yang menyebabkan rasa sakit :
a. Rangsangan dari luar tubuh, berupa:
Benda mati: bahan kimia (chemical agent), suhu (panas dingin),
trauma fisik, infeksi mikroorganisme, radiasi.
b. Rangsangan dari dalam tubuh, berupa:
Gangguan keseimbangan hormona;
Gangguan metabolism
Gangguan keseimbangan elektrolit
Kekurangan suplay darah
(Jika) Pasien kelainan gen sendiri
5. Aktifitas peradangan yang diselenggarakan oleh mediator inflamasi
dimulai dengan dilatasi pembuluh darah arterial dan pembuluh darah
kapiler setempat untuk menciptakan kondisi hiperemi. Setelah itu, akan
terjadi kontraksi endotel dinding kapiler yang dapat meningkatkan
permeabilitas vaskuler, sehingga akan terbentuk eksudat serous di
interstisium daerah yang mengalami peradangan. Pembuluh darah kapiler
yang sehat mempunyai permeabilitas yang terbatas, yaitu dapat dilalui
oleh cairan dan larutan garam, tetapi sulit untuk dialui larutan protein yang

berupa koloid. Apabila pembuluh darah kapiler cedera akibat peradangan,


maka dinding pembuluh darah kapiler menjadi lebih permeabel dan akan
lebih mudah dilalui oleh larutan protein yang berupa koloid. Peningkatan
permeabilitas tersebut menyebabkan peningkatan jumlah cairan yang
keluar dari pembuluh darah kapiler. Cairan tersebut akan mengisi jaringan
sekitar radang dan menyebabkan edema, sehingga akan terlihat gejala
radang yaitu pembengkakan
6. Demam merupakan manifestasi sistemik yang paling sering terjadi pada
respon radang dan merupakan gejala utama penyakit infeksi. Mekanisme
terjadinya demam adalah aktivator berupa mikroba, toksin, kompleks
antigen-antibodi, proses radang dll menginduksi fagosit dan selalu
sehingga melepaskan interleukin 1 yang mempengaruhu pusat pengaturan
shu yaitu hipotalamus melalui darah sehisngga terjadi respon fisiologik
berupa demam.
7. Pengaruh oral hygiene terhadap penyembuhan adalah dapat mencegah
infeksi. Bila oral higen buruk bakteri pathogen bisa masuk dan dapat
mengakibatkan infeksi. Setelah infeksi dapat memperlambat proses
penyembuhan
8. Proses penyembuhan inflamasi
Hari pertama pasca bedah. Luka akan terisi oleh bekuan dayah yang

membentuk kerak yang menutupi luka


Hari kedua terjadi reepitalisasi permukaan dan pembentukan jembatan
yang terdiri dari jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah

subepitel
Hari ketiga, respon radang akut mulai berkurang, neutrofil digantikan oleh
makrofag yang membersihkan tepi luka dari sel-sel rusak dan pecahan

fibrin
Hari kelima,, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya
pembuluh darah dan longgar. Dapat dilihat dengan adanya serabut kolagen

dimana-mana
Akhir minggu pertama luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan
yang kurang normal dan celah subepitel yang telah terisi jaringan ikat

yang kaya pembuluh darah mulai membentuk serabut-serabut kolagen.


Minggu kedua, fibroblast dan pembuluh darah berproliferasi terusmenerus dan tampak adanya timbunan proresif serab,ut kolagen. Kerangka

fibrin sudah lenyap. Jaringan parut masih tetap berwarna merah cerah

sebagai akibat peningkatan vaskularisasi


Akhir minggu kedua, struktur jaringan parut telah kembali seperti semula.
Jaringan parut berwarna lebih muda akibat tekanan pada pembuluh darah.
Timbunan kolagen dan peningkatan daya rentang luka

STEP 4

Trauma

kerusak
an

inflamas
i

Respon
vaskuler

eksudasi
radang

infeksi
sekund
er

dihancurkan
seluruhnya

tidak dihancurka
dengan segera

tanpa sel
nekrosis

terdapat sel
nekrosis

eksudat
dilarutkan

eksudat
diorganisasi

normal

jaringan
parut

stabil/la
bil

perman
en

utuh

rusak

normal

jaringan paut

jaringan
parut

STEP 5
1. Memahami respon lokal tubuh terhadap trauma pencabutan gigi (fase-fase
inflamasi)
2. Memahami mekanisme penyembuhan jaringan akibat trauma
3. Memahami dampak oral hygiene terhadap komplikasi
penyembuhan luka post ekstraksi

proses

You might also like