You are on page 1of 87

IMS

SIFILIS
GONORHEA
TRICHOMONIAS
IS

KELOMPOK 2
Anggota :
1. Agus Harya
Pakpahan
2. Wahyudi Saputra
Lubis
3. Fauzia Fachri
4. Dhita Aulia Sari
Junaidi
5. Jingga Olga Puspita
6. Wulan Perwita Sari
7. Febri Lusiana
8. Hercegovina
9. Septaria
10. Nathania puri

Definisi
Infeksi menular seksual (IMS)
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Sexually Transmitted Disease (STDs),
Sexually Transmitted Infection (STI) atau
Venereal Disease (VD).
adalah infeksi menular lewat hubungan
dengan pasangan yang sudah tertular.

Penyakit yang penularannya terutama melalui


hubungan seksual
Genito

- genital
Oro - genital
Ano - genital
Mano - genital

seksual

Etiologi:
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.

Gonore

Uretritis non spesifik

Sifilis

Bakteri

Vaginitis bakterial
Herpes simplex
Virus hepatitis B
Virus
Kondiloma akuminata
Moluskum kontagiosum
HIV
Trikomoniasis
Protozoa
Kandidosis vaginal
Jamur
Skabies
Pedikulosis pubis
Ektoparasit

ANAMNESIS

Sopan, hormat, rahasia


Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat perjalanan penyakit
Kapan terjadi kontak seksual tersangka (CS)
CS dengan pria/wanita PSK, pacar, suami/istri
Jenis kelamin mitra seksual
Cara melakukan hubungan seksual
Penggunaan kondom
Riwayat pengobatan
Hubungan penyakit dengan keadaan lain (haid,
keletihan, penyakit, kehamilan ,dlll

Anamnesis

Riwayat IMS sebelumnya

Keluar duh tubuh/ nanah dari kemaluan


Luka, lecet di kemaluan
Bengkak di lipat paha
Benjolan/ jengger ayam
ya kapan, diobati/ tidak

Pemeriksaan Fisik

Sebaiknya dokter didampingi tenaga kesehatan


Laki-laki

Pasien duduk/ berdiri


Inspeksi, palpasi(perabaan dan penekanan bagian
tubuh dengan menggunakan jari atau tangan)

Perempuan

Posisi litotomi (posisi berbaring telentang dengan


mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut)
Inspeksi, palpasi

Pemeriksaan laboratorium
Pasien dg gejala duh genital

laki-laki

Bak 3 jam sebelumnya


Duh uretra sengkelit steril/ose/kapas lidi

Perempuan

Belum menikah sengkelit steril dari vagina &


uretra
Menikah Inspekulo (pemeriksaan spekulum)

SIFILIS
DEFINISI
Sifilis adalah penyakit menular seksual
yang
sangat
infeksius,
oleh
bakteri
berbentuk spiral,
Treponema pallidum
subspesies pallidum.
Schaudinn dan Hoffmann pertama kali
mengidentifikasi
Treponema
pallidum
sebagai penyebab sifilis pada tahun 1905.
Schaudin memberi nama organisme ini dari
bahasa Yunani trepo dan nema, dengan kata
pallida dari bahasa Latin.

EPIDEMIOLOGI
Sejak
tahun
1980,
di
US
peningkatan pesat sifilis primer
dan sekunder dan puncaknya
1990 yaitu 20,3 kasus per
100.000
populasi.
Penurunan
kasus sifilis 3,2 kasus per 100.000
populasi pada tahun 1997

Faktor risiko
usia muda,
sosial ekonomi rendah,

kurangnya
pemeriksaan
selama
kehamilan
yang adekuat,
pernah menderita penyakit menular
seksual,
perilaku seksual tinggi,
pemakai obat narkotika.

ETIOLOGI
Bakteri Treponema pallidum.
Bahasa Yunani yaitu trepo dan
nema yang artinya turning thread
(benang bergulung).
Treponema pallidum merupakan
salah satu bakteri Spirochetes
patogen dominan.
Panjang mikroorganisme 5-20 mm
dan diameternya 0,092-0,5 mm.

KLASIFIKASI

Klasifikasi menurut
epidemiologi :

WHO

berdasarkan

faktor

Sifilis dini
Perjalanan penyakit < 2 tahun
Bersifat menular
Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit

Sifilis lanjut
Perjalanan penyakit > 2 tahun
Bersifat tidak menular
Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil yang
menderita stadium lanjut, Treponema pallidum dapat
melalui plasenta masuk ke tubuh janin.

Secara klinis, Sifilis terdiri dari :

Sifilis Kongenital
Sifilis bawaan
Orang tua positif menularkan sifilis ke anak
yang dikandungnya, menimbulkan kecacatan
pada bayi, pada hidung yang disebut juga
sebagai Saddle Nose.
Treponema pallidum dapat melalui placenta
dan masuk ke peredaran darah janin. Plasenta
pada janin yang menderita sifilis memiliki
bentuk abnormal yang sangat besar dan berat
dengan warna kekuningan pucat.

Sifilis Kongenital dini


Terdapat pada usia < 2 tahun. Dapat muncul beberapa minggu (3 minggu)
setelah bayi dilahirkan. Kelainan berupa vesikel dan bula yang setelah
memecah membentuk erosi yang ditutupi krusta. Kelainan ini sering
terdapat pada telapak tangan dan kaki disebut pemfigus sifilitika.

Sifilis Kongenital lanjut


Terdapat pada usia > 2 tahun. Manifestasi klinis baru ditemukan pada usia 79 tahun, dengan adanya trias Hutcinson yakni kelainan pada mata (keratitis
interstitial yang dapat menyebabkan kebutaan) ketulian dan gigi Hutchinson
perforatum palatum durum, serta kelainan tulang tibia dan frontalis.

Stigmata
Terlihat pada sudut mulut berupa garis-garis yang jalannya radier, gigi
Hutcinson, gigi molar pertama berbentuk seperti murbei dan penonjolan
tulang frontal kepala (frontal bossing).

Sifilis Akuisita
Sifilis yang didapat atau ditulari melalui
hubungan seksual ini terbagi menjadi :

Stadium I

Stadium II

Stadium laten :
Dini : bersifat menular
Lanjut : bersifat tidak menular

Stadium III
Stadium kardiovaskular dan neurosifilis

GEJALA & TANDA

Lesi primer (Chancre = ulcus durum) 3 minggu


setelah terpajan.
Lesi biasanya keras (indurasi), tidak sakit,
terbentuk ulcus dengan mengeluarkan eksudat
serosa di tempat masuknya mikroorganisme.
Mikroorganisme masuk ke dalam darah terjadi
sebelum lesi primer muncul, ditandai dengan
pembesaran kelenjar limfe (bubo) regional, tidak
sakit, keras non fluktuan.
Infeksi juga dapat terjadi tanpa ditemukannya
ulcus durum yang jelas, misalnya kalau infeksi
terjadi di rektum atau servik.

PATOGENESIS
Treponema pallidum melalui plasenta masuk
ke dalam peredaran darah janin dan
menyebar ke seluruh jaringan. Kemudian
berkembang biak dan menyebabkan respons
peradangan selular yang akan merusak
janin. Kelainan yang timbul dapat bersifat
fatal sehingga terjadi abortus atau lahir mati
atau terjadi gangguan pertumbuhan pada
berbagai tingkat kehidupan intrauterine
maupun ekstrauterin.

MANIFESTASI KLINIS

Sifilis Stadium Dini


Sifilis Primer
Manifestasi klinis awal ---- papul kecil soliter,
beberapa minggu ---- ulkus yang keras dengan
dasar yang bersih, tunggal, tidak nyeri, merah,
berbatas tegas, dipenuhi oleh spirokaeta.
Ulkus dapat ditemukan dimana saja tetapi paling
sering di penis, servik, dinding vagina rektum dan
anus.

Sifilis Sekunder
Apabila tidak diobati, gejala timbul dalam 2 sampai 6
bulan setelah pajanan, 2 sampai 8 minggu setelah
chancre muncul. Sifilis sekunder adalah penyakit
sistemik dengan spirokaeta yang menyebar dari chancre
dan kelenjar limfe ke dalam aliran darah dan ke seluruh
tubuh. Sistem yang paling sering terkena adalah kulit,
limfe, saluran cerna, tulang, ginjal, mata, dan susunan
saraf pusat. Tanda ---- ruam kulit makulopapula.

Sifilis Laten Dini


Sifilis laten atau asimtomatik adalah periode hilangnya
gejala klinis sifilis sekunder sampai diberikan terapi atau
gejala klinik tersier muncul.

Sifilis Stadium lanjut

Sifilis Tersier
Sifilis tersier sekitar 3-15 tahun setelah infeksi awal dan
tiga bentuknya yaitu; sifilis gumatous sebanyak 15%,
neurosifilis lanjut (6,5%) dan sifilis kardiovaskular
sebanyak 10%.
Sifilis gumatous merupakan lesi yang granulomatous,
nodular dengan nekrosis sentral, muncul paling cepat.
setelah dua tahun infeksi awal, meskipun guma bisa juga
muncul lebih lambat. Lesi ini bersifat merusak biasanya
mengenai kulit dan tulang, meskipun bisa juga muncul di
hati, jantung, otak, lambung dan traktus respiratorius atas.

Neurosifilis merupakan infeksi yang


melibatkan sistem saraf sentral, dapat
muncul lebih awal, asimtomatik atau
dalam bentuk sifilis meningitis, lebih
lanjut sifilis meningovaskular, general
paresis, atau tabes dorsalis.

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Treponema pallidum


Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap : melihat
pergerakkan Treponema
Pewarnaan Burri (tinta hitam); tidak adanya
pergerakan Treponema, T. pallidum telah mati,
kuman berwarna jernih dikelilingi oleh lapangan
yang berwarna hitam.
Tes Serologik Sifilis (STS)
Prinsip pemeriksaan STS : mendeteksi bermacam
antibodi yang berlainan akibat infeksi T. pallidum.

Pemeriksaan lain

Pemeriksaan sinar Rontgen untuk melihat kelainan khas


pada tulang, kelainan sistim kardiovaskular
Pemeriksaan EKG untuk menilai kelainan sistim
kardiovaskular
Pemeriksaan USG untuk menilai kelainan organ tubuh
lain
Pemeriksaan lab darah lain untuk menilai fungsi hepar,
ginjal

PENGOBATAN

Penisilin G parenteral ----- pilihan untuk semua tahap sifilis.


Karena T. Pallidum berkambangbiak lambat , dosis tunggal
penisilin kerja pendek atau menengah tidak memberikan
efek yang lama, tingkat paparan rendah terhadap penisilin
yang diperlukan untuk memberantas treponeme tersebut.
Akibatnya, benzatin penisilin G adalah satu-satunya
penisilin yang efektif untuk terapi dosis tunggal.

Pengobatan yang disarankan untuk sifilis kurang dari 1


tahun adalah penisilin benzatin G 2,4 juta unit sebagai
dosis tunggal.

Pada pasien dengan sifilis lebih dari 1 tahun dan


pemeriksaan
CSF
normal,
Benzathine
penisilin
G diberikan selama satu minggu untuk tiga dosis berturutturut.

Rejimen alternatif yang disarankan untuk pasien


alergi penisilin adalah doksisiklin 100 mg secara
oral dua kali sehari atau tetrasiklin 500 mg per
oral empat kali sehari selama 2 sampai 4 minggu
tergantung pada durasi infeksi sifilis.

Meskipun eritromisin 500 mg secara oral empat


kali sehari direkomendasikan di masa lalu
sebagai rejimen alternatif pada masa hamil,
pada pasien yang alergi terhadap penisilin, bukti
menunjukkan bahwa pilihan obat tersebut
kurang efektif.

Untuk pasien hamil, penisilin adalah


terapi pilihan pada dosis yang dianjurkan
untuk tahap tertentu sifilis. Untuk
memastikan keberhasilan pengobatan
dan mencegah penularan ke janin,
beberapa ahli menganjurkan dosis IM
tambahan benzatin penisilin G 2,4 juta
unit 1 minggu setelah selesai rejimen
yang direkomendasikan.

INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
GONORRHEA

GONORE

Definisi:

Penyakit infeksi disebabkan o/ Neissseria


gonorrhoeae

Synonym
Gonore ; Kencing Nanah
Drupper ; Clap ; Blenorrhoea

History

Hunter: Gonorrhoea infection = Syphilis


1879 : Neisser = isolasi Gonococcus
1885 : Bumm = membiak Gonococcus

Etiologi

Neisseria gonorrhoea (= Gonococcus)


diplococcus gram negatif, mudah mati
Bentuk biji kopi, tersusun dua-dua:
tunggal dan bergerombol
Pewarnaan Gram: kuman merah dengan
latar belakang biru
Menyerang mukosa epitel kuboid dan epitel
gepeng belum berkembang

Sifat

Tak tahan udara bebas; kering mati


Tak tahan suhu > 39C
Tak tahan zat desinfektan
Kultur lempeng media Thayer Martin
4 strain:
Koloni kecil
: pili (+) = T1 & T2 patogen
Koloni besar : pili (-) = T3 & T4 non virulen

Simtomatologi
Pria

Masa tunas 2 5 hari (1 14 hari) = post c.s


Uretritis anterior:
Miksi gatal/ panas
Disuria
Sekret mukopurulen (duh tubuh/ ecoulement/
secret purulen di OUE pada waktu bangun
pagihari)
sekret yang mengandung mukus dan purulen
(nanah) yang bersifat kental spt
susu&berwarna kehijauan
Darah (+)
Orificium Urethra Externum (O.U.E)
Merah, udem
Ektropion (mulut ikan)
Mukopurulen

Simtomatologi
Pria
Uretritis posterior:
Disuria (nyeri saat berkemih )/ polakisuria
(kencing sedikit-sedikit dan sering akibat
kandung kemih tidak dapat menampung urin
lebih dari 500 ml karena mukosa yang
meradang)
Terminal hematuria (darah yang terlihat pada
akhir proses berkemih)
Duh tubuh <
95% resolusi spontan (pendarahan berat)
Infeksi asimptomatik
Komplikasi lokal & metastatik (hematogen/
penyebaran mikroorganisme patogen yang
masuk melalui darah yang terdapat kuman

Simtomatologi
Pria
Komplikasi : (pada anatomi genitalia pria)

Balanitis (peradangan yang terjadi pada glans atau ujung penis),


Tysonitis (Peradangan kelenjar tyson yang menghasilkan
smegma/sekresi alami sel kulit dan minyak yang berkumpul di
bawah kulup pada laki-laki dan perempuan)
Uretritis totalis: lacunitis, litritis, cowperitis (peradangan pada
kelenjar Cowper yang dapat menyebabkan abses atau nanah
Prostatitis; (seminal); vesikulitis (Seminal vesikulitis :
peradangan kelenjar vesikula seminalis, yaitu sepasang kelenjar
di bagian belakang-bawahkantung kemihpria yang berfungsi
mensekresi 70% cairan pada semen pria yang merupakan
pemberi nutrisi utama bagi sperma)
Funikulitis (radang saluran sperma yg dapat merusak sel sperma
pria)
Epididimitis
Orchitis (inflamasi (peradangan) satu atau kedua biji
testiszakar)
Jarang: cystitis, uretritis, pyelitis
Striktur urethra

Simtomatologi
Wanita

Neonatus, orang tua; vulvo-vaginitis


Dewasa, predileksi cervix (+), vagina (-)

Urethra
Kelenjar Skene
Kelenjar Bartholini
Masa tunas: ?? (c.s gejala +)
Gejala :
Fluor albus yang masif (banyak)
Rasa sakit/ berbau
Kering di celana kuning hijau

Simtomatologi
Wanita

DD/ fluor albus

susu pecah + gatal Kandidiasis


berbusa
+ gatal Trichomoniasis

Kolposkopi: portio oedem, ektropion, sekret


mukopurulen
+ fluor albus ringan & keluhan (-) prostitusi
Asymptomatic Female Carrier of Gonococcus

Simtomatologi

Wanita

Komplikasi utama :

1. Skenitis
2. Bartholinitis
3. Wanita hamil :
a. Abortus spontan
b. Prematur (o.k. pecahnya selaput amnion)
c. Chorio-amnionitis
4. Proctitis: 35 50%
(ano-rectal : 100% homosex)
5. Pharingitis Gonore: 90% asymptomatik
6. Urethritis
7. Endometritis, Salpingitis, Oophoritis
8. Steril (obstruksi bilateral)
9. Kehamilan Ektopik (perlekatan/
penyempitan)
10. Vulvo-vaginitis pada bayi/ balita dan wanita

Gejala Infeksi
Infeksi Anorektal
Anorektal ::
Gejala

Pruritus ani,
ani, defekasi
defekasi sakit,
sakit, tenesmus
tenesmus
Pruritus
Fissura ani/
ani/ lecet
lecet
Fissura
Faeces +
+ nanah
nanah &
& darah
darah
Faeces
Proctoskopi:
Proctoskopi:
Eksudat muko-purulen
muko-purulen
Eksudat
Dinding rektum
rektum eritem
eritem dan
dan oedem
oedem
Dinding
Mudah berdarah
berdarah
Mudah

PATOLOGI
Bacter
y

Pili
melekat

Mucosa (fossa
naviculare)
2 x 24 jam

Reaksi inflamasi mukosa/ submukosa

akut

Eksudasi PMN
>>
Pernanahan
Chronic inflammation MN (Monosit
>>)
Complicatio
n

Strain GO

Infeksi asimptomatis

Auxotypes A: Arginine
H: Hypoxantine
U: Uracyl

DGI (Disseminated
Genital
Infection )
Negro > White skin

DIAGNOSIS
Anamnesis:
- CS 3-5 hari sebelumnya
- : Asimptomatis
-:
- Rasa panas/gatal distal uretra
- Disuria, polakisuria, nyeri waktu ereksi

Pemeriksaan fisik

O.u.e edema, eritema, ektropion,


Duh tubuh purulen/mukopurulen
KGB ingunal membesar, unilateral/ bilateral
Serviks merah, edema, erosi
Kel. Bartholin membengkak, sangat nyeri bila
berjalan

Uretritis
gonore

Servisitis gonore

Pemeriksaan penunjang
1.

Pewarnaan Gram

Gonokokus gram negatif


Intra/ ekstra seluler
: fosa naviculare
: urethra, kelenjar bartholini, serviks &
rektum

Diplokokus Gram negatif intra/ekstrasel

Lab/ Pemeriksaan
Pembantu
2. Tes Thomson: Tes 2 gelas bed side
Gelas

II

Normal

Jernih

Jernih

Uretritis Anterior

Keruh

Jernih

Uretritis Posterior

Keruh

Keruh

Syarat :
- V.U > 100 ml urin
- Urin pagi

Lab/ Pemeriksaan
Pembantu

3. Kultur:
Koloni abu-abu bening
Media tranfer: M. Stuart, M. Transgrow
Media pertumbuhan: M. Thayer Martin
+ Vancomycin m.o gram +
Colistimethate m.o gram (-), kecuali
proteus
Nystatin
jamur candida
Trimethoprim
proteus
4. Tes Oksidasi:
Koloni + sol. Tetrametil paraphenil diamine 1%
+ : koloni merah muda hitam
golongan Neisseria; gol. Vibrio; gol. Brucellae

Lab/ Pemeriksaan
Pembantu

5. Tes Fermentasi: fermentasi glukosa saja


Macam Gula
Species
Glukosa

Maltosa

Sukrosa

Lactosa

N. catarrhalis

N. gonorrhoea

N. meningitidis

N. pharyngis sicca

N. lactamica

Neisseria

6. Tes Serologis: Complement Fixation Test (C.F.T)


Antigen gonokokus (standar) uji antibodi
Reaksi silang dengan N. meningitidis

KOMPLIKASI

Pria:

Lokal:
- Tysonitis
- Para uretritis
- Littritis
- Cowperitis
Asenden:
- Prostatitis
- Vesikulitis
- Vas deferentis
- Epididimitis
- Trigonitis

Wanita:
Bartholinitis
Salpingitis
P.I.D
Gonore disseminata
Proktitis
Orofaringitis
Konjungtivitis

Terapi
Tanpa Komplikasi dosis tunggal epidemiologik
1. Penisilin
a. 2,4 juta unit pp
+ 1 gram
b. 4,8 juta unit pp
probenesid
2. Ampicillin: 3,5 g + 1 gram probenesid
3. Amoxycillin: 3 g
4. Thiamphenicol (utk PPNG)
Single dose 2,5 3,5 + 4 x 500 mg/ hari (4 5
hari)
5. Tetracycline !!!
Dulu 8 capsul = 2 g single dose
6. Cotrimoxazole:

4 tablet/ hari 5 hari

Terapi
7. Kanamycin 2 g i.m single dose
8. Spectinomycin 2 g i.m single dose
9. Azithromycin 500 mg + 1 x 250 mg/ hari 4 5
hari
+ 2 x 250 mg
4 hari
10. Kuinolon (Quinolone)
Siprofloksasin 250 500 mg o.d
Ofloksasin
400 mg o.d
Norfloksasin 800 mg o.d
Dengan Komplikasi:
Penicilline
5 10 hari
Thiamphenicol 10 14 hari
Tetracycline
10 14 hari

Penicillinase Producing
Neisseria Gonorrhoea (PPNG)

1976 : Timur Jauh, USA


1980 : Indonesia oleh Utama Widjaja, dkk
Kriteria Tes :
1. Tes Jodometri
2. Tes Asidometri
3. M.I.C untuk penisilin 16 minggu
4. Chromogenic Cephalosporin

Trichomoniasi
s

Trichomonas vaginalis
Class : Flagellata
Family :
Trichomonadidae
Genus : Trichomonas
Species : Trichomonas
vaginalis

Pendahuluan

Spesies parasit ini ditemukan pertama


kali oleh Donne 1836 pada sekresi
purulen dari vagina wanita dan sekresi
traktus urogenital pria.
Pada tahun 1837, protozoa ini
dinamakan Trichomonas vaginalis.
Parasit ini bersifat cosmopolitan
ditemukan pada saluran reproduksi pria
dan wanita.

Cont...

Spesies ini habitatnya pada daerah


genital dan dapat menyebabkan patologi
urogenital dan sebagai pemicu
munculnya penyakit kelamin.
Pria yang mengandung Trichomonas
vaginalis sebagian besar asimtomatik dan
respon radang pada uretra pria biasanya
tidak ditemukan. Hal ini berhubungan
dengan epitel kuboid pada uretra.

Cont...

Trichomonas vaginalis tumbuh di


lingkungan yang basah dengan suhu 3537 C dengan pH antara 4,9-7,5
Trichomonas vaginalis tidak menyerang
jaringan di sebelah bawah dinding
vagina, ia hanya ada di rongga vagina;
sangat jarang ditemui di tempat lain.
Lingkungan vagina sangat disukai oleh
organisme ini.

Cont...

Trichomonas vaginalis dapat


menimbulkan reaksi radang pada
rongga vagina yang didominasi oleh
sel lekosit polymorphonuclear
(PMN).
Trichomonas vaginalis dan
ekstraknya dapat merangsang
kemotaktik sel lekosit PMN, yang
mungkin mempengaruhi
perkembangan gejalanya.

Hospes, Nama Penyakit dan Habitat

Hospes dari Trichomonas vaginalis adalah


manusia.
Parasit ini terdapat pada genital wanita
dan pria, terutama ditemukan pada
saluran kencing kedua jenis kelamin
tersebut. Wanita frekuensi lebih banyak
dijumpai daripada pria.
Trichomoniasis adalah nama penyakit
yang disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis.

Morfologi

Trichomonas vaginalis berbentuk oval, dengan


panjang 4-32m, dan lebar 2,4-14,4 m.
Organisme ini memiliki flagella dan
undulating membrane yang panjangnya
setengah panjang tubuhnya.
Nucleus berbentuk oval, dan di belakang
nucleus terdapat blepharoblast yang
merupakan tempat keluarnya 4 buah flagella
yang menjuntai bebas dan melengkung di
ujungnya sebagai alat gerak.

Cont...

Flagella ke lima melekat ke undulating


membrane dan menjuntai. Trichomonas
vaginalis ini memperoleh makanannya
scara omosis dan fagsitosis.
Perkembangbiakannya secara membelah
diri (binary fission), yang dilakukan
setiap 8-12 jam pada kondisi optimum.
Tidak seperti protozoa lainnya,
Trichomonas vaginalis tidak memiliki
bentuk kista.

Cont...

Untuk hidup dan berkembang biak,


Trichomonas vaginalis memerlukan
kondisi lingkungan yang konstan
dengan temperature sekitar 3537oC, pH sekitar 4,9-7,5. Protozoa
ini sangat sensitif terhadap tekanan
osmotic, dan akan cepat mati
apabia berada dalam lingkungan
kering.

Siklus Hidup

Pada wanita tempat hidup parasit ini di


vagina dan pada pria di uterus dan prostat.
Parasit ini hidup di makosa vagina dengan
makan bakteri dan leukosit.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan
cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel
dan leukosit dengan menggerakkan flagel
antesias dan membran bergelombang.
Trichomonas vaginalis berkembangbiak
secara belah pasang longitudinal.

Cont...

Di luar habitatnya, parasit mati pada


suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5
hari pada suhu 00C. Dalam biakan,
parasit ini mati pada pH kurang dari 4,9,
inilah sebabnya parasit tidak dapat
hidup di sekitar vagina yang asam (pH
3,8 4,4). Parasit ini tidak tahan pula
terhadap desinfektans dan antibiotik.

Cont...

Infeksi terjadi secara langsung waktu


bersetubuh melalui bentuk trofozoit pada
keadaan lingkungan sanitasi kurang biak
dengan banyak orang hidup bersama
dalam satu rumah. Infeksi secara tidak
langsung melalui alat mandi seperti : lap
mandi atau alat sanitasi seperti toilet
seat, pernah di laporkan.

Cont...

Pada sebagian besar kasus, Trichomonas


vaginalis ditransmisikan saat terjadi hubungan
kelamin. Pria sering berperan sebagai
pembawa parasit. Parasit ini berada pada
saluran urethra pada pria. Seorang pria yang
membawa parasit akan menularkan pada
pasangannya saat terjadi hubungan seksual.
Selanjutnya wanita pasangannya tersebut akan
terinfeksi oleh parasit dan berkembang biak di
daerah genital. Apabila wanita tersebut
kemudian berhubungan seksual dengan pria
lain yang sehat maka akan terjadi penularan
kembali.

Cont...

Mengamati proses penularan parasit ini,


maka kelompok resiko tinggi untuk
mengidapTrichomoniasisadalah para
wanita pekerja seks komersial dan pria
yang suka berganti-ganti pasangan
dalam berhubungan seks serta semua
orang yang memiliki kebiasaan seks
bebas.

Epidemiologi

Trikomoniasis vagina ditemukan di mana-mana.


Penelitian menunjukkan bahwa parasit ini di
temukan pada semua bangsa/ras dan pada
semua musim, sukar untuk menentukan
frekuensi penyakit ini di suatu daerah atau
negeri, karena kebanyakan penelitian dilakukan
pada golongan tertentu saja seperti golongan
wanita hamil (18 25 % di AS) dan dari klinik
ginekologi (30 40 % di eropa timur).
Di Indonesia berdasar hasil penelitian di RSCM
Jakarta terdapat 16% kasus dari klinik
kebidanan dan 25 % wanita dari klinik
ginekologi (sample sebanyak 1146 orang).

Cont...

Cara pemeriksaan yang berbeda dapat


pula memberikan hasil yang berlainan,
pada pria umumnya angka-angka yang
ditemukan lebih kecil, mungkin sekali
oleh karena parasit lebih sukar di
temukan dan oleh karena infeksi sering
berlangsung pada gejala pada wanita
parasit lebih sering di temukan pada
kelompok usia 20 49 tahun, berkurang
pada usia muda dan usia lanjut dan
jarang pada anak gadis

Cont...

Pada pemeriksaan in speculo, tampak


kelainan berupa vaginitis, dinding vagina
dan porsio tampak merah meradang dan
pada infeksi berat tampak pula
pendarahan-pendarahan kecil. Flour
tampak berkumpul di belakang porsio,
encer atau sedikit kental pada infeksi
campur, berwarna putih kekuningkuningan atau putih kelabu dan
berbusa.banyak flour yang di bentuk
tergantung dari beratnya infeksi dan
stadium penyakit.

Cont...

Selain gejala flour albus yang merupakan


keluhan utama penderita, pruritus vagina
atau vulva dan disuria (rasa pedih waktu
kencing) merupakan keluhan tambahan.
Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
uretritis. Kadang-kadang infeksi terjadi
tanpa gejala. Pada pria, infeksi biasanya
terjadi tanpa gejala, atau dapat pula
menyebabkan uretritis, prostatitis dan
prostatovisikulitis.

Gejala Trikomoniasis

Pada sebagian wanita yang terinfeksi parasit


Trichomonas vaginalis tidak menimbulkan gejala.
Namun sebagian lagi menimbulkan gejala yang
biasanya muncul dalam waktu 5 sampai 28 hari
setelah terinfeksi parasit tersebut. Gejala-gejala pada
wanita meliputi:
Vagina berbusa berwarna kuning kehijauan atau
abu-abu
Merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
Vagina berbau busuk
Terasa nyeri saat buang air kecil
Pada seorang wanita juga mungkin akan terjadi
iritasi dan
gatal- gatal di daerah genital. Dan
kadang juga timbul rasa nyeri perut bagian bawah.
Kebanyakan pria yang
terinfeksi tidak memiliki
gejala. Jika hal itu terjadi, gejalagejala yang timbul
adalah sulit buang air kecil dan sulit
ejakulasi

Diagnosa penyakit

Diagnosis berdasarkan keluhan


keputihan atau flour albus, rasa panas
dan gatal pada vulva/vagina dan
keluarnya sekret encer, berbusa berbau
tidak sedap dan berwarna kekuningkuningan, serta adanya rasa bekas
garukan karena gatal dan heperemia
pada vagina.
Diagnosis laboratorium di buat dengan
menemukan parasit Trichomonas
vaginalis pada bahan sekret vagina,
sekret uretra, sekret prostat dan urine.

Cont...

1)

2)

Dengan cara pembuatan preparatnya sbb :


Pada wanita, diambil sekret dari vagina (diambil
pada bagian yang putih). Secara mikroskopis
apabila ditemukan parasit Trichomonas
vaginalis maka diagnoas laboratorium dapat
ditegakkan.
Pada laki-lakidengan cara memasukan jari
peranum, kemudian prostat dipijat sampai
keluar sekret 1 - 2 tetes.
Untuk kontrol pasca pengobatan, pemeriksaan
langsung dengan menggunakan mikroskop
perlu di tunjang dengan melakukan pembiakan

Cont...
Metode serologi
Beberapa studi mengatakan bahwa uji
serologis kurang sensitif daripada kultur
atau pemeriksaan sediaan basah.Pada
metode serologi ini dapat digunakan
teknik ELISA, tes latex agglutination yang
menggunakan antibodi poliklonal Antigen
detection immunoassay yang
menggunakan antibodi monoklonal dan
nucleic acid base test.

a.
b.

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Spekulum
Pemeriksaan spekulum untuk menginspeksi vagina
dan serviks secara langsung. Ada beberapa macam,
speculum metal cusco, atau bivalve adalah yang
paling popular. Speculum ini terdiri dari dua daun
yang dimasukkan dalam keadaan tertutup, dan
kemudian dibuka dengan menekan pegangannya. 2
macam speculum dua daun yaitu :
1. Graves (speculum cocor bebek), speculum yang
lebih umum digunakan. Daun daunnya lebih lebar
dan melengkung pada
sisinya.
2. Pedersen, mempunyai daun yang lebih sempit dan
rata, dipakai
untuk wanita dengan introitus kecil.

Teknik Penggunaan :
1. pasien dibaringkan dalam posisi litotomi
2. cuci tangan dengan sabun di bawah air
mengalir
3. keringkan tangan dengan handuk bersih
4. gunakan sarung tangan dengan benar
5. bersihkan vulva dan perineum dengan kasa
kering
6. ambil spekulum cocor bebek (sesuaikan
dengan
ukuran yang dibutuhkan) dengan
tangan kanan dan
masukkan ke dalam
introitus vagina dengan posisi lebar spekulum
pada sumbu vertikal (anteroposterior)

7. Pemeriksa menggunakan jari telunjuk


dan tengah kiri untuk memisahkan labia
dan menekan perineum, speculum yang
masih tertutup, dengan dipegang oleh
tangan kanan pemeriksa dimasukkan
secara miring dengan perlahan- lahan kr
dalam introitus diatas jari-jari tangan
kiri. Speculum tidak boleh di masukkan
secara vertical, karena dapat timbul
sedera pada
uretra/meatus.

8. Spekulum dimasukkan sejauh mungkin


kedalam vagina,kalau sudah masuk dengan
lengkap, speculum diputar ke posisi
transversal, dengan
peganganya sekarang
mengarah ke bawah, dan dibuka secara
perlahan-lahan.
9. Dinding vagina dan serviks dapat
divisualisasikan adanya :
a. secret, eritema, erosi, ulserasi,
leukoplakia, atau massa.
b. Apa bentuk orifisium externum servisis?

Pemeriksaan Penunjang :

pH vagina
Menentukan pH vagina dengan mengambil
apusan yang berisi sekret vagina pada kertas
pH dengan range 3,5 5,5. pH yang lebih dari
4,5 dapat disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis dan bacterial vaginosis.
Apusan basah/Wet mount
Apusan basah dapat digunakan untuk
identifikasi dari flagel, pergerakan dan bentuk
teardrop dari protozoa dan untuk identifikasi
sel. Tingkat sensitivitasnya 4060 %, tingkat
spesifiknya mendekati 100% jika dilakukan
dengan segera.
Pap Smear

Test Whiff
Tes ini digunakan untuk menunjukkan adanya amina-amina dengan
menambahkan Potassium hidroksid ke sampel yang diambil dari
vagina dan untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
Kultur
Dari penelitian Walner Hanssen dkk, dari insiden Trikomoniasis
dapat deteksi dengan kultur dan tidak dapat dideteksi dengan Pap
Smear atau apusan basah.Kebanyakan dokter tidak mengadakan
kultur dari sekresi vagina secara rutin.
Direct Imunfluorescence assay
Cara ini lebih sensitive daripada apusan basah, tapi kurang
sensitive dibanding kultur. Cara ini dilakukan untuk mendiagnosa
secara cepat tapi memerlukan ahli yang terlatih dan mikroskop
fluoresesensi.
Polimerase Chain Reaction. Cara ini telah dibuktikan merupakan
cara yang cepat mendeteksi Trichomonas vaginalis.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan dapat topical maupun sistemik :
1. Topikal
a. Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidrokarbon peroksida
1-2% dan larutan asam laktat.
b. Bahan berupa suposituria, bubuk yang bersifat
trikomoniasidal.
c. Gel atau krim yang bersifat trikomoniasidal
2. Sistemik
Golongan obat Nitromidazol seperti :
1. Metronidazol : dosis tunggal 2gr atau 3 x 500mg/hari selama
7 hari.
2. Nimorazol : dosis tunggal 2gr
3. Tinidazol : dosis tunggal 2gr
4. Omidazol : dosis tunggal 1.5 gr

Regimen yang dianjurkan :


Metronidazol 2 g dosis tunggal, peroral.
a. Pengobatan ini sangat efektif dengan angka
keberhasilan antara 82- 90%
b. Pengobatan juga diberikan kepada pasangan
seksualnya dengan rejimen yang sama
c. Jika pasangan seksual-nya diobati bersamasama
maka angka kesembuhan melebihi 95%.
Angka reinfeksi 16-25% terjadi jika pasangan
seksualnya
tidak diobati
d. Penderita dan pasangan seksualnya
dianjurkan untuk
tidak berhubungan seksual
hingga dinyatakan sembuh

Regimen alternatif :
a. Metronidazol 500 mg, 2 kali sehari selama 7
hari. Regimen ini dianjurkan untuk penderita
yang tidak sembuh dengan pengobatan dosis
tunggal
b. Metronidazol 2 g dosis tunggal selama 3-5
hari. Di- anjurkan untuk penderita yang gagal
dengan
pengobatan ulangan
c. Regimen metronidazol multidosis selama 7
hari sangat efektif untuk penderita pria
d. Metronidazol 250 mg, 3 kali sehari selama 7
hari

e. Metronidazol 1 g, 2 kali sehari selama 1-2


hari
f. Fenobarbital dan kortikosteroid akan
menurunkan kadar metronidazol plasma dan
akan menurunkan aktifitas metronidazol
terhadap Trichomonas vaginalis, sedangkan
cimetidine akan menaikan kadar metronidazol
plasma
g. Kasus yang resisten secara klinis dapat
diobati dengan dosis 2-4 g metronidazol
selama 3-14 hari atau metronidazol 2 g
peroral setiap hari disertai 500 mg yang
diberikan intravagina

Pencegahan

Karena trikomoniasis merupakan penyakit


menular seksual, cara terbaik menghindarinya
adalah tidak melakukan hubungan seksual.
Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya
penyakit ini antara lain:
Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko
tertularnya penyakit ini.
Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi
seperti handuk karena parasit ini dapat hidup
di luar tubuh manusia selama 45 menit.
Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang
di tempat pemandian umum.

~ Thank You ~

You might also like