Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Payudara
b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan
aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe
dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2004).
2.2.
Kanker Payudara
Jenis kelamin
Berdasarkan penelitian, wanita lebih beresiko menderita kanker payudara
daripada pria. Prevalensi kanker payudara pada pria hanya 1% dari seluruh
kanker payudara.
2.
Faktor usia
Resiko kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Setiap
sepuluh tahun, resiko kanker payudara meningkat dua kali lipat. Kejadian
puncak kanker payudara terjadi pada usia 40-50 tahun.
3.
Riwayat keluarga
Adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga merupakan faktor resiko
terjadinya kanker payudara.
4.
Faktor genetik
Pada suatu studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan
dengan gen tertentu. Bila terdapat mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, yaitu gen
suseptibilitas kanker payudara, maka probabilitas untuk terjadi kanker
payudara adalah sebesar 80%.
5.
Faktor hormonal
Kadar hormon estrogen yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika
tidak diselingi perubahan hormon pada saat kehamilan, dapat meningkatkan
resiko terjadinya kanker payudara.
6.
Usia menarche
Berdasarkan penelitian, menarche dini dapat meningkatkan resiko kanker
payudara. Ini dikarenakan terlalu cepat mendapat paparan dari estrogen.
7.
Menopause
Menopause yang terlambat juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
Untuk setiap tahun usia menopause yang terlambat, akan meningkatkan
resiko kanker payudara 3 %.
8.
tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar
sudah mulai.
2.
3.
Gejala retraction
Gejala retraction merupakan penarikan ke dalam oleh puting payudara.
4.
Nipple discharge
Yang disebut sebagai Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan puting
payudara secara spontan dan memberikan bekas di BH. Cairan yang keluar
berupa darah.
5.
2.2.4. Diagnosis
Diagnosis dari kanker payudara dapat ditegakkan dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
1. Anamnesis
Pada anamnesis ditanyakan keluhan di payudara atau daerah aksila dan
riwayat penyakitnya. Keluhan dapat berupa adanya benjolan, rasa nyeri, nipple
discharge, nipple retraction, krusta pada areola, kelainan kulit berupa skin
dimpling, peau dorange, ulserasi, dan perubahan warna kulit. Selain itu juga
ditanyakan apakah terdapat penyebaran pada regio kelenjar limfe, seperti
timbulnya benjolan di aksila, dan adanya benjolan di leher ataupun tempat
lain. Adanya gejala metastase juga ditanyakan, seperti sesak napas atau batuk
yang tidak sembuh meskipun sudah diobati, dan nyeri pada tulang belakang,
serta rasa penuh di ulu hati. Riwayat penyakit yang pernah diderita pasien,
serta obat-obat yang digunakan dan jenis pengobatan yang didapat, serta faktor
resiko kanker payudara pada pasien juga ditanyakan dalam anamnesis.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini terdiri atas inspeksi dan palpasi.
a. Pada inspeksi dilakukan pengamatan ukuran dan bentuk kedua payudara
pasien, serta kelainan pada kulit, antara lain : benjolan, perubahan warna
kulit (eritema), tarikan pada kulit (skin dimpling), luka/ulkus, gambaran
kulit jeruk (peau de orange), nodul satelit, kelainan pada areola dan puting,
seperti puting susu tertarik (nipple retraction), eksema dan keluar cairan
dari puting. Ada atau tidaknya benjolan pada aksila atau tanda-tanda radang
serta benjolan infra dan supra klavikula juga diperhatikan.
3. Pemeriksaan Tambahan :
a. Mamografi payudara
b. CT pada payudara
c. Ultrasonografi (USG)
d. MRI payudara
e. Skrining tulang
Definisi
Tumor primer tidak didapatkan
T0
Tis
Tis (DCIS)
Tis (LCIS)
Tis (Paget)
T1
T1 mic
T1a
T1b
T1c
T2
T3
T4
Stadium
Ukuran Tumor
0
I
IIA
Tis
T1
T0
T1
T2
IIB
T2
T3
IIIA
T0
T1
T2
T3
IIIB
T4
IIIC
T apapun
IV
T apapun
TNM : Tumor Nodus Metastasis
(Rasjidi, 2010).
Metastasis Kelenjar
Limfe
N0
N0
N1
N1
N0
N1
N0
N2
N2
N2
N1,N2
N apapun
N3
N apapun
Metastasis Jauh
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1
2.2.6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker payudara terdiri dari :
1.
Pembedahan
Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan bedah
konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor
terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit
mamma atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya.
2.
Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif
dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan.
3.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
sisitemik dan sebagai terapi adjuvan. Kemoterapi adjuvan diberikan kepada
Terapi Hormonal
Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. Biasanya
diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih
lama dan efek sampingnya kurang (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong,W,
2005).
2.2.7. Pencegahan
Kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
Berikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin, hal ini dapat
mengurangi resiko terkena kanker payudara (Purwoastuti, 2008).
2.2.8. Prognosis
Prognosis dari kanker payudara dapat dilihat dari tingkat penyebaran dan
potensi metastasis kanker payudara tersebut. Data-data prognosis harapan hidup
pada penderita kanker payudara per stadium (Sjamsuhidajat,R., dan De Jong,W.,
2005).
2.3.
ruangan yang terang. Lihat dan perhatikan apakah terdapat kelainan pada
payudara berupa :
a. Bentuk dan ukuran kedua payudara simetris
b. Bentuk payudara membesar dan mengeras
c. Ada urat yang menonjol
d. Perubahan warna pada kulit payudara
e. Kulit payudara tampak menebal dengan pori-pori melebar, seperti kulit
jeruk
f. Permukaan kulit payudara tidak mulus dan tampak adanya kerutan atau
cekungan pada kulit payudara
g. Puting payudara tertarik ke dalam
h. Luka pada kulit atau puting payudara
Kemudian ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan
lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi kembali pengamatan dengan posisi
kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan kedua siku ditarik ke
belakang. Semua pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada
atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit (Rasjidi, 2009).
2.
yang terlewatkan. Gerakan memutar juga dapat dilakukan mulai dari puting
susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke
atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan.
Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke
puting. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu
(seharusnya, tidak ada cairan yang keluar, kecuali pada wanita yang sedang
menyusui). Kemudian ulangi palpasi dalam posisi berbaring (Rasjidi, 2009).
2.4.
Pengetahuan
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis dapat dilihat dalam penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis
mewujudkan
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik
dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4
kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga
hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat
pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir
seseorang semakin matang dan dewasa.
4. Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal
dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
5. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang
kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika
pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis
akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi
kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam
kehidupannya.
6. Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai
budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin
masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap
pribadi atau sikap seseorang.
7. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Notoatmodjo, 2005).
apabila
menghadapi
persoalan
atau
masalah,
upaya
Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja
oleh orang yang bersangkutan.
c.
d.
e.
2.
logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian atau lebih populer disebut
metodologi penelitian (Notoatmodjo, 2010).