Professional Documents
Culture Documents
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
mukosa)
i. Kekurangan sel darah merah dan oksigen sampai ke jaringan tubuh (anemia)
j. Pembesaran limpa, kelenjar hati, dan / atau getah bening
k. Nyeri tulang dan / atau nyeri
2. Gejala leukemia kronis meliputi:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Peningkatan metabolisme
d. Berkeringat di malam hari
e. Pembengkakan kelenjar getah bening
Diagnosis Leukemia
1. Leukemia Limfositik Akut
A. Klinis
- Adanya gejala gagal sumsum tulang: anemia, perdarahan, dan infeksi, sering
-
limfadenopati,
hepatomegali,
atau
splenomegali
B. Darah tepi dan sumsum tulang
- Blast dalam darah tepi > 5%
- Blast dalam sumsum tulang > 30%
C. Aspirasi sumsum tulang untuk mengidentifikasi sel-sel hematopoietik di sumsum
tulang. Klasifikasi LLA berdasarkan morfologik antara lain :
1. L-1 terdiri dari sel-sel limfroblas kecil serupa dengan kromatin homogen,
nukleolus umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit.
2. L-2 pada jenis ini sel limfoblas lebih besar tetapi ukruannya bervariasi,
kromatin lebih besar dengan 1 atau lebih anak inti.
3. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berbecak,
banyak
ditemukan
anak
inti
serta
sitoplasma
yang
basofilik
dan
bervakuolisasi.
2. Leukemia Limfositik Akut
Secara klasik diagnosis LMA ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
fisik,
morfologi
pemeriksaan
sel
terbaru
dan
pengecatan
yaitu
sitokimia.
immunoserotyping dan
Terdapat
analisis
teknik
sitogenik.
c. Pemeriksaan penunjang : jumlah darah lengkap dengan hitung jenis, apusan darah tepi
dan analisis sumsum tulang.