You are on page 1of 13
BAB IL ; REMAJA DALAM MASA PERALIHAN Peralihan merupakan suatu proses beralihnya satu tahap perkembangan kketahap beirikutnya. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak beralih ke ‘masa dewasa, anak-anak harus “meninggalkan segala sesuatu yang, bersifat kekanak-kanakan” dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru ‘untuk menggantikan perrilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan. Dalam _pembahasan mengenai remaja, titik tolaknya adalah adanya rmacam-macam gejala perubahan pada remaja. Dapaat dikatakan bahwa perubahan yang dialami dilatar belakangi oleh masa peralihan. Masa peralihan yang dialami oleh rekaja, setelah meningalkan masa anak dalam peningkatannya ke masa dewasa, Persiapan tuntutan masa dewasa berarti pula perubahan- perubahan yang harus dialami dan dijayati pada masa peralinan ini Remaja dalam masa peralthan ini, sama halnya seperti pada masa anak, rmengalami perubahan-perubahan jasmani, kepribadian, intelok dan peranan di dalam maupun di luar lingkungan, Perbedaan proses perkembangan yang,jelas pada masa remaja ini khususnya remaja awal adalah perkembangan yang, jelas pada masa remaja ini -khususnya remaja awal adalah _perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku para remaja Osterrieth menjelaskan, “struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak- anak, dan banyak cir yang umumnya dianggap ciri khas masa remaja berasal dori masa kanak-kanak, dan banyak ciri yang umumnya dianggap ciri Khas masa remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak’.Perbuatan fisik yang terjadi ‘selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu 21 Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Remaja Awal Setiap remaja sclalu mengalami perubahan-perubahan fisik seperti penambahan tinggi badan, berat badan, perkembangan seksualitas primer dan. 3 tanda-tanda seksualitas sekunder. Perkembangin selsualitas primer adalah Peralatan perkelaminan dalam yang menunjukkan’ jenis lakilaki atau Perempuan. Tanda-tanda seksuaitas sekunder adalah tanda sifat Kelakian atau ewanitaan yang nampak dari luar. Perubahan fisik timbul pada tahun-tahun permulaan masa remaja yang sering disebut pebertas, Perkembangan fisik pada masa pubertas sangat ‘menyolok, Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat terjadi dalam masa remaja awal (12/13-17/18 tahun). Pada saat inilah Pertumbuhan anggota-anggota badan dan otot sering berjalan tidak seimbang atau tidak terjadi serentak. Kepala, tangan, dan kaki lebih dahulu mencapai bentuk “kematangan”, Sesudah. bagian-bagian tersebut mencapai bentuk Kematangannya, baru bagian tubuh lainnya mendapat giliran untuk tumbuh. Perbedaan kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda akan menimbulkan persoalan bagi remaja Dalam masa remaja awal ini, terdapat perbedaan yang sangat menyolok antara remaja pria dan remaja wanita, Remaja wanita mengalami perkembangan fisik +2 tahun lebih cepat dari remajpria, Memang sejak lahirnya sudah terlihat bahwa tubuh bayi perempuan lebih sempurna. Bagilakiclaki, ia mulai ‘memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis yang ‘mulai nampak, Sedang bagi wanita, ia mulai menunjakkan mekar tubuh yang ‘membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Baik remaja pria maupun wanita, Pertumbuhan lebih ke arah memanjang dibanding melebar. Perbedaan jenis ‘lamin ini turut menentukan perbedaan intensitas dan hasil perkembangan. 1, Remaja pria: permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar antara 105 th dam 16 th 2 Remaja wanita: pada anak perempuan percepatan pertumbuhan sudah mulai terlihat antara umur 7.5 tahun dan 11.5 tahun, dengan umur rata-rata 10.3 tahun Yakni + 6 - 11 cm setahun, dan ketika umur 17 tahun hampir tidak ada pPenambahan ting lagi. Penambahan berat badan dimulaiantara 95 tahun dan 105 tahun dan mula 13 tahun merreka mengalami puncak penambahan berat. Selain perbedaan jenis Kelamin, dalam perubahan fisik juga terdapat pperbedaan individual yang, juga menentukan cepatnya pertumbuhan. Meskipun anak lakitaki memulai pertumbuhan pesatnya lebih lambat datipada anak perempuan, pertumbuhan laki-lakiberlangsung lebih lama, sehingga pada saat ‘matang biasanya lakilaki lebih tinggi daripada perempuan. Karena otot anak lakilak tumbuh lebih besar daripada otot anak perempuan. Setelah masa puber, ekuatan anak lakitoki melebihi kekuatan anak perempuan, dan perbedaan ini ters meningkat Perbedaan individual juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Ha tersebut dapat dilhat dari perbedaan antara anak yang matangnya terlambat dengan anak yang matangnya lebih awal > Anak yang matangnya terlambat cenderung mempunyai bahu yang, lebih besar dari pada yang matangnya lebih awal > ‘Tungkai kaki anak yang matang lebih awal cenderung, pendek, gemuk sedangkan tunghai kaki anak yang matangnya terlambat lebih ramping, > Anak perempuan yang matangnya lebih awal lebih berat, lebih tinggi, dan lebih gemuk dibanding dengan anak perempuan yang matangnya terlambat. [Paria bah selma masa remaja a |e Ting 15a penser Ratacata anak perempuan mencapai | Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi | ‘inggiyang matang ania sia yuh els |terampan berbenta pia, usus betambah | dan delapan belas tahun, dan ratarata anak Makilki ire setahun sesudahnya, Anak yang pada masa bayi | Ste imi isan Ti gs pata den esr ttt i dng ws | menjadi lebih tebel dan ust, hati bertambah berat dan kerongkongannya_ bertambah lebih panjang | kee sia, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga ccenderung memperlambat pertumbuian | Bera Perubahan berat badan mengikuti jadwel [yang sama dengan perubshan tinggi ‘Tetapi berat badan sekarang tersehar ke | bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya ‘mengandung.sedikit lemak atau tidak ‘mengandung lemak sama sekali | > Proporsi tubuh Berbagai anggota tubuh lambat aun ‘mencapei perbandingan tubuh yang baik: ‘Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga schingga anggota badan tidak Jagt kelihatan telalu panjang, > Organ seks | Baik organ sets maupun organ seks ‘anita meneapai ukuran yang -matang | ada akhir masa remaja,tetapifungsinya | belum maiang sampai beberapa tahun kemudian, >» Citi-cici seks sekunder Ciri-ciri yang utama berada pada tingkat ‘Perkembangan yang matang pada akhir ‘masa remaja > Sistem ‘darah Freee Jantung tumbuh pesat selama masa remgja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratya dua belas Kali berat pads waktu lahir. Panjang dan tbat dinding pembuluh darah_meningkat dan mencapai tingkat ‘kematanganbilamanajantung sudah matang Sistem peratisan | Kapasitas parwparu petempuan | amp matang pada usa tyjuh Deas tahun, laki-aki tingkat | ‘cmatangan beberapa tahun kemadian anak anak ‘mencapai > Sistem endokrin Kegiatan gonad yang meningkat pada masa | puber menyebabkan etidakseimbangen | sementara dari selurub sistem endokrin pada awal puber. Kelenjarcelenjar seks | | berkembang pesat dan berfungsi meskipun | belum mencapaiukuran matang_sampai | akhir mas rma atau awal masa dewasa. | > Jaringan tubuh Perkembangan kerangka bethentiratarata peda usia detapan belas. Jaringan, selain tulang, terus berkembang sampai_tulang ‘mencapi ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot 22 Pertumbuhan Otak dan Perkembangan Kemampuan | Berpikir (Kognitif) Remaja Awal Piaget mengemukakan, pada awal masa remaja kira-kira pada umur 12 tahun mulai berkembang bentuk-bentuk pemikiran yang. formil. Pemikiran ‘mengenai hal-hal yang, tidak kelihatan atau peristiwa yang tidak dialami secara langsung. Tercapai atau tidaknya cara berpikir tergantung juga dari taraf intellegensi dan kebudayaan sekitarnya. Seorang remaja dengan kemampuan {nteligensi yang terietak di bawah rata-rata, tidak akan mencapai taraf berpikir yang, abstrak. Seorang remaja dengan kemampuan berpikir yang normal, tetapi hidup dalam lingkungan atau kebudayaan yang tidak merangsang cara. berpikit Misalnya tidak adanya kesempatan untuk menambah pengetahuan, pergi ke sekolah tetapi tanpa adanya fasiitas yang dibutubkan, maka remaja maupun individu setelah dewasa tidak akan sampai pada taraf berpikit abstrak Sepanjang masa remaja awal, terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak dan kemampuan berpikir remaja dalam menerima dan mengolah informasi abstrak dari lingkungannya, Hal ini mengandung, arti bahwa remaja awal telah dapat meilai benar atau salahnya pendapat-pendapat orang tua atau orang, dewasa lainnya Berpikir abstrak, dengan istilah ilmiahnya (“Formal operation”) ‘merupakan cara berpikir yang bertalian dengan hal-hal yang tidak dilihat dan kejadian-kejadian yang, tidak langsung,dihayati. Dari berbogai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa remaja tidak semuanya dapat mencapai taraf berpikir abstrak. Kemampuan berpikir abstrak menyebabkan remaja menunjukkan pevhatian besar kepada Kejadian dan peristiwa yang tidak konksit seperti ‘misalnya pilihan pekerjean, corak hidup bermasyarakat, memilih pasangan hhidup, yang sebenamya masih jauh di depannya. Bagi remaja, corak hari ‘kemudian maupun corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda. Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya, Mereka dapat memikirkan mengenai diri sendiri dan refleksi diri, Refleksi ini sering mengarah Kepenilaian diri dan keitik dir Pikirannya sering dipengarubi oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan sikap brits terhadap, situasi dan orang tua, Setiap pendapat orang, tua dibandingkan dengan tcori- teori yang diharapkannya. Sikap keritis ini juga ditunjukkan terhadap habihwal yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya. Sehingga tata cara, adat fstiadat yang berlaku di lingkungan keluarga digantisikap kritis dan pertentangannya. Kemampuan abstralsi_menimbulkan kemampuan _ permasalahan Kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana mestinya sesuai dengan alam pikirannya, Pengaruh dari kuatnya perasaan remaja yang “ego- centris” itu akhirnya menimbulkan perasaan tidak puas dan putus asa. Remaja seving, membantah secara terang-terangan pendapat orang, lain yang dipikirnya tidak masuk akal, ataupun menunjukkan ketidaksetwjuannya itu secara tidak langsung, Pengaruh ego-centrisitas masihterihat pada jalan pikirannya: 1) Citacita dan idealisme yang naif, terlalu menitikberatkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis sehingga tidak berhasil menyelesaikan persoalan 2) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat orang lain dalam penilainnya. Masih sulit membedakan pokok perhatian orang lain daripada tujuan perhatian sendiri. Pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama dengan pandangan orang lain mengenai dirinya. Egosentrs inilah yang menyebabkan “kekakuan” para remaja dalam cara berpikir maupun tingkah lakunya, Persoalan yang timbul pada masa remaja adalah bertalian dengan perkembangan fisik yang dirasakannya mencekam 8 Girinya, karena disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai penampilan dirinya, 2.3 Perkembangan Sosio-emosional Remaja Awal 2.3: Perkembangan Sosial Remaja Awal Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan horus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga atau sekolah, Yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri_ dengan ‘meningkatnya pengaruh Kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokkan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nila-nilai baru dalam dukungan dari penolakan sosial, dan nilaé-nilai baru dalam soleksi pemimpin Kuatnya pengaruh kelompok sebaya arena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman- teman sebayanya sebagai ketompok, maka pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada Pengaruh Keluarga. Misalnya, bila anggota kelompok mencoba minum alkohol, ‘mala remaja cenderung mengikutinya tanpa mempedulikan perasaan mereka sendliriterhadap akibatnya, Karena keremajaan itu selalu maju, maka pengaruh kelompok sebaya pun ‘mulai akan berkurang, Ada dua faktor penyebabnya, diantaranya: 1) Sebagian besar remaja ingin menjadi individu yang berdti di atas kaki sendiri dan ingin dikenal sebagai individu yang mandir. Upaya bagi enemuan identitas diri melemahkan pengaruh kelompok sebaya pada remaja, Khususnya pada akhir masa remaja, ¢ 2) Faktor pemilihan sahabot. Pada masa remaja ada kecenderungan untuk ‘mengurangi jumlah teman meskipun sebagian besar rdmaja menginginkan anggotakelompoksosial yan lebih besa. Perubahan dalam perilaku sosial Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang Paling menonjol terjadi di bidang hubungan heteroseksual, Hubungan ini biasanya mencapai puncaknya selama tahun-tahun tingkat SMA. Dengan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam pelbagai kegiatan sosial, ‘maka wawasan sosial semakin membaik pada remaja yang lebih besar. Sekarang, ‘emaja dapat menilai teman-temannya dengan lebih baik, sehingga penyesuaian iri dalam situasi sosial bertambah baik dan pertengkaran. menjadi berkurang, Pengelompokan sosial baru Geng, pada masa kanak-kanak berangsur-angsur bubar pada masa puber ddan awal masa remaja ketika minat individu beralth dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat pada Kegiatan sosial yang lebih formal dan kurang ‘melelahkan, Maka terjadi pengelompokkan sosial baru, Pengelompokan sosial Yang sering terjadi selama masa remaja awa: a) ‘Teman dekat Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. b) Kelompok kecl Biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dai seks yang sama, tetapi kemudian meliputi dua seks. ©) Kelompok besar ‘Terdiri dari beberapa kelompok Kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan 10 4) Kelompok yang berorganisasi } Kelompok remaja yang dibina oleh orang dewasa dan dibentuk oleh sekolah ‘fan organisasi masyarakat untuk aiemenuhi kebutuhan sosial para remaja Yang tidak berkelompok besar. ©) Kelompok geng, Remaja yang tidak ikut Kelompok besar dan yang merasa tidak puas dengan ‘clompok yang, terorganisir mungkin mengikuti Kelompok gong. ‘Anggotanya biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka aualah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku antisosial. Pe°ytlasar Nila baru dalam memilih teman Para remaja tidka lagi memilih teman-teman berdasarkan kemudahan ‘sebagaimana pada masa kanak-kanak, dan kegemaran pada kegiatan-kegitan Yang sama tidak lagi merupakan faktorpenting dalam pemilihan teman. Remala ‘menginginkan teman yang mempunyai minat dan nila-niai yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan dapat mempercayakan ‘asalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan rang {ua maupun guru, Para remaja juga tidak hanya menaruh minat pada temansejnis. Mint pada lawan jenis bertambah besa selama masa remajp, Nilai baru dalam penerimaan sosial Sepert halnya adanya nila baru mengenai teman-temannya, remaj yang ‘mempanyai nila baru dalam menerima atau tidaknya anggota-anggota dalam berbagai helompok sebaya. Penerimaan bergantung. pada sekumpulansifat dan Pola perilaku,yaitu: ®) Sindroma penerimaan: yang disenangi remaja dan dapat menambah gengsi dari kelompok besar yang diidentifikasinya, ) Sindroma aliterasi' yang membuat orang lain tidak menyukai dan menolaknya, u \Nilai baru dalam memilih pemimpin , Pada umumanya remaja mengharapkan pemimpinnya mempunyai sifat- sifat tertentu, Faktor utama dalam kepimpinan adalah kepribadian, diantaranya: = bertanggung jawab = emosinya stabil = lebih ekstrovert penyesuaian dirinya baik ~ lebih bersemangat ~ orang yang berbahagia ~ dapat mengambilinisiatif 23.2 Perkembangan Emosional Remaja Awal Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan” suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena anak lakilaki ddan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk ‘menghadapi keadaan itu. Menurut Gessel dan kawan-kawan, remaja M4 tahun sering, kali mudah mara, mudah dirangsang, dan emosinya cenderung “meledak”, tidak berusaha mengendalikan perasaannya, Sebaliknya, remaja 16 tahun mengatakan bahwa mereka “tidak punya kepribadian”. Jadi adanya badai dan tekanan dalam periode ini berkurang menjelang aval masa remaia Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak- kkanak. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan Gerajat, Khususnya pada pelatihan pengendalian terhadap emosi mereka, Bentuk-bentuk emosi yang sering tampak dalam masa remaja awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas (anxiety), cemburu (jealcucy), iri hati (envy), sedih, gembira, kasih sayang, dan ingin tabu, Sebagian remaja dalam bertingkat laku sangat dikuasai oleh emosinya. Rasa sedih merupakan sebagian emosi yang sangat menonjol dalam masa remaja awal. Remaja sangat peka terhadap ejekan-ejekan yang dilontarkan R BABII , REMAJA DAN PERMASALAHANNYA 3.1 Masalat-masalah dalam Perkembangan Remaja Penyimpangan perilaku dan kenakalan remaja merupakan statu masalah ‘konkrit(nyata) yang terjadi pada saat perkembangan remaja. Jka dilhat sekils, penyimpangan perilaku dan kenakalan remaja adalah dua hal yang, sama Namun, beberapa tokoh berpendapat bohwa penyimpangan perilaku dan Kenakalan remaja adalah dua hal yang berpendapat bahwa penyimpangan perilaku dan kenakalan remaja adalah dua hal yang berbeda, ‘Menurut M. Gold dan J. Petronio “Kenakalan adalah tindakan oleh seseorang, yang belum dewasa yang ‘sengaja melanggar hukum dan yng diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum in bisa dikenai hukuman’’ Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya Psikologi Remaja, membuat bberbagai penggolongan terhadap tingkah laku remaja yang, menyimpang, dari kotentuan yang berlaku dalam masyarakat (norma agama, etika, peraturan sekolah, keluarga, dan lain-lain) dapat disebut norma hukum pidana barulah disebut kenakalan. ‘Asal__mulaKenakalan dan penyimpangan perilaku oleh Jensen digolongkan ke dalam beberapa teori, yaitu 4. Teor sosiogenik yaitu teor-teori yang mencoba mencari sumber penyebab Kenakalan dan perilaku penyimpangan remaja pada faktor lingkungan eluarga dan masyarakat . Teori psikogenik yaitu bahwa kelainan perilaku disebabkan oleh faktor- faktor di dalam ja remaja itu sendiri © Teori biogenik menyatakan bahwa Kelainan perilaku disebabkan oleh kelainan fisik dan genetik “ Berbeda dengan Jensen, Philip Graham lebih mendasarkan teorinya pada pengamatan empiris dari sudut Kesehatan mental anak dan remaja. Ta juga _membagi faktor penycbab itu ke dalam dua golongan yaitu: 1) Faktor lingkungan Malnutrsi . Kemiskinan di kota-kota besar . Gangguan ingkungan a. Migrasi ©. Faktor sekolah {. Keluarga yang tercerai berai 5 Gangguan dalam pengasuhan oleh keluarga 2) Faktor pribadi 4. Faktor bakat yang mempengaruhi temperamen Db. Cacat tubuh ¢.Ketidakmampuan untuk menyesuaikan dir. Jensen membagi kenakalan remaja menjadi jenis, aitu: ¢o\ygi_& contol 1. Kenakalan yang menimbulkan korban fistk 2 Kenakalan yang menimbulkan korban materi 3. Kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak orang, Iain 4. Kenakalan yang melawan status 3.2 Pencegahan dan Penanganan terhadap Kenakalan dan Penyimpangan Perilaku Remaja 3.21 Pencegahan Pencegahan yang paling utama adalah menjaga_keutuhan dan Keharmonisan keluarga sebaik-baiknya. Setiap remaja adalah unik, kebiasaan menyemarakkan remaja dengan saudara-saudaranya seringkali bukan tindakan Yang bijaksana karefa akan menimbulkan iri hati pada remaja. 5 Di samping faktor keluarga, pengembangan pribadi remaja yang optimal juga perlu diusahakan melalui pendidikan khususnya sekolah. Yang tidak Kurang pentingnya untuk menjaga stabilitas perkembangan jiwa remaja adalah ‘organisasi atau perkumpulan pemuda baik yang formal maupun informal 3.22 Penanganan Perilaku Menyimpang dan Kenakalan Remaja Penanganan terhadap perilakumenyimpang dan kenakalan remaja menurut Dr. Sarlito Wirawan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain 41) Penanganan individual, dengan cara 4 pemberian petunjuk dan nasihat b. konseling ©. psikoterapi > 2) Penanganan keluarga, metode yang dilakukan dalam terapi Keluarga ini antara lain adalah diskusi, bermain peran (ayah jadi anak, anak jadi ibu, dan sebagainya), pemecahan soal simulasi dan sebagainya, Vg olmpaees | 3) Penanganan Kelompok, tujuan dan dasar teorinya juga hampir sama dengan terapi keluarga, tetapi anggota kelompok yang diterapi bersama-sama ini Sidak perlu saling ada hubungan keluarga, melainkan bisa juga orang-orang lain, Dengan pernyataan-pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Keluargalah yang menjadi faktor utama pembentuk kepribadiannya remaja di samping remaja itu sendiri. 16

You might also like