Professional Documents
Culture Documents
Berita Gereja
Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Jumat Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Senin, 17 Agst. : Hari
Raya Kemerdekaan
Republik Indonesaia
Kamis, 20 Agst :
Peringatan Wajib St.
Bernardus, Abas
Pujangga Gereja
Jumat, 21 Agst :
Peringatan WAJIB St.
Pius X, Paus.
Sabtu, 22 Agst :
Peringatan Wajib St.
Maria, Ratu.
TIDAK DIPERKENANKAN BAGI
UMAT UNTUK MEMARKIRKAN
KENDARAAN DI HALAMAN
RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON,
MINI MARKET, DAN LAPANGAN
MAKO BRIMOB.
Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua
halaman 1
melainkan karena orang kecil itu dapat memberinya naungan dan mengurangi kesepiannya! Orang sederhana biasanya ingat Tuhan dan itu cukup
membuatNya menemukan kembali secercah kegembiraan yang telah hilang
dari surga dulu. Ini teologi sehari-hari.
Ayat-ayat selanjutnya, yakni 49-55, berupa pembacaan kembali sejarah
terjadinya umat Israel. Ditekankan tindakan-tindakan hebat Tuhan yang
membela orang-orang yang dikasihiNya di hadapan pihak-pihak yang mau
menindas mereka. Puji-pujian yang terungkap dalam Magnifikat ini senada
dengan ungkapan kegembiraan dan kepercayaan akan perlindungan ilahi
seperti terdapat dalam Kidung Hana dalam 1Sam 2:1-10.
Sering ada anggapan bahwa penderitaan, kemelaratan, ketidakberuntungan,
aib, semuanya ini dikenakan sebagai hukuman bagi suatu kesalahan. Juga
dianggap bahwa hukuman bisa juga diturunkan kepada keturunan orang
yang bersalah. Dosa menurun, hukuman berkelanjutan. Dalam Kidung
Magnifikat pendapat seperti ini tidak diikuti. Malah ditegaskan bahwa Tuhan
membela orang yang percaya kepadanya yang meminta pertolongan
dariNya. Bagaimana dengan orang yang hidupnya beruntung, menikmati
kelebihan, tidak kurang suatu apa? Apakah mereka itu akan dikenai
malapetaka? Kiranya bukan itulah yang dimaksud. Orang-orang yang
beruntung dihimbau agar mengambil sikap seperti Tuhan sendiri, yakni
memperhatikan mereka yang kurang beruntung. Sama sekali bertolak
belakang bila orang membiarkan kekayaan, kedudukan, kepintaran
membuat sesama yang kurang beruntung menjadi terpojok atau kurang
mendapat kesempatan untuk maju. Inilah yang kiranya hendak disampaikan
dalam ay. 52-53 yang mengatakan bahwa kaum congkak hati akan diceraiberaikan, orang berkedudukan akan direndahkan, orang kaya akan disuruh
pergi dengan tangan hampa. Kidung Magnifikat mengajak orang-orang yang
merasa beruntung diberkati oleh Tuhan dengan kelebihan bukan untuk
menikmatinya, melainkan untuk memungkinkan sesama ikut beruntung. Di
sini tidak ditawarkan sebuah teologi penjungkirbalikan nasib, melainkan
pelurusan hakikat kehidupan sendiri.
Kepercayaan akan kebesaran Tuhan tidak bisa diterapkan begitu saja untuk
memerangi ketimpangan sosial yang mengakibatkan adanya ketidakadilan
yang melembaga. Namun demikian, kepercayaan ini dapat membuat manusia makin peka dan mencari jalan memperbaiki kemanusiaan sendiri. Keterbukaan kepada dimensi ilahi akan membuat orang makin lurus.
RD. Yustinus Joned Saputra.
Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Robertus Eeng Gunawan
Koordinator: K. Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez - 0218715526
Email: warta@thomas.keuskupanbogor.or.id. Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non
berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari
Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan
dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.
Warta Thomas
halaman 2
halaman 3
Seorang gadis kecil menangis berdiri di dekat sebuah gereja kecil yang
enggan ia hampiri karena terlalu ramai.
Aku tidak bisa pergi ke Sekolah Minggu, isaknya ketika seorang pendeta
berjalan mendekatinya. Melihat penampilannya yang lusuh, acak-acakan,
pendeta itu menduga, pasti itu alasannya mengapa ia merasa tidak bisa ke
Sekolah Minggu. Pendeta itu pun menggandeng tangan anak itu, membawanya ke dalam, dan menemukan tempat untuknya di kelas Sekolah
Minggu. Anak itu sangat tersentuh hingga ia pergi tidur di malam hari masih
memikirkan anak-anak yang tidak memiliki tempat untuk menyembah Yesus.
Dua tahun kemudian, anak itu terbaring mati di salah satu bangunan rumah
petak miskin dan orangtuanya meminta kepada Pendeta, yang telah berteman baik dengan putri mereka, untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ketika tubuh yang kurus kecil itu dipindahkan, sebuah tas usang dan kusut
ditemukan di bawahnya, tampaknya gadis kecil itu menemukannya di
tempat sampah. Di dalamnya ditemukan uang sebesar 57 sen dan secarik
kertas bertuliskan tulisan tangan kekanak-kanakany yang bunyinya, Ini
untuk membantu membangun Gereja agar lebih besar, sehingga anak-anak
sepertiku bisa pergi Sekolah Minggu.
Rupanya gadis kecil itu telah menyimpannya selama dua tahun. Ketika
pendeta itu menangis membaca surat gadis kecil itu, ia langsung tahu apa
yang harus dilakukannya. Ia membaca catatan dari sobekan kertas dan tas
merah usang itu ke mimbar. Ia menceritakan kisah cinta yang tidak egois
dan penuh pengabdian itu. Ia menantang umatnya untuk mengumpulkan
cukup uang demi mendapatkan bangunan Gereja yang lebih besar.
Tapi, cerita itu belum berakhir! Sebuah koran besar menerbitkan kisah
pendeta tadi. Lalu, kisah itu dibaca oleh seorang makelar yang menawarkan
sebidang tanah senilai ribuan dolar. Ketika diberitahu bahwa Gereja tidak
bisa membayar begitu banyak, ia menawarkan dengan harga 57 sen. Jemaat
Gereja pun membuat sumbangan besar. Cek datang silih berganti, lebih
banyak dan luas jangkauan para penyumbang. Dalam lima tahun, hadiah
dari gadis kecil itu telah meningkat menjadi 250 ribu dolar. Jumlah yang
besar waktu itu, ketika pergantian abad dimulai. Cinta tidak egois dari gadis
kecil itu telah terbayarkan dalam jumlah besar.
halaman 4
Dari mana datangnya kebiasaan ini, tidak ada yang tahu. Siapa yang
memulainya, pasti sulit juga untuk
diketahui. Tapi yang jelas, sekarang
ini banyak umat, terutama di perkotaan, yang sibuk menggunakan produk pembersih tangan (hand sanitizer) sebelum menyambut Komuni.
Lho, apakah itu salah?
Problemnya bukan tentang salah atau
benar. Malah, niat umat yang seperti
itu patut dipuji (asumsikan saja niatnya adalah agar diri "bersih" sebelum menyambut Tubuh Tuhan).
Tetapi niat saja tidak cukup. Niat dari hati harus diarahkan oleh akal budi
yang diterangi iman, untuk menuju tujuan yang benar.
Komuni Kudus pertama-tama dan terutama adalah makanan bagi jiwa. Nah,
sudahkah JIWA kita bersih dan pantas menerima Komuni? Dengan cara
apakah kita membuat jiwa kita bersih? Tentu bukan dengan produk hand
sanitizer, tetapi dengan pengakuan dosa yang benar sebelum Misa. Ya, pengakuan dosa adalah "soul sanitizer" kita.
Sekarang, dari antara kita yang sibuk menggunakan pembersih tangan sebelum Komuni, berapa orang yang sudah membersihkan jiwa lewat pengakuan
dosa? Mari kita introspeksi diri masing-masing.
Merasa tangan kita kotor dan tidak pantas menyentuh Tubuh Tuhan? Ingat,
norma resmi tentang cara menerima Komuni adalah menerima langsung di
lidah, entah sambil berdiri atau berlutut. Bukan di tangan. Menerima Komuni di tangan sebenarnya adalah indult (izin) yang diberikan untuk situasi
tertentu. Norma yang lazim adalah menerima di lidah.
Maka, yuk, daripada kita buang-buang uang untuk pembersih tangan, lebih
baik: 1) bersihkan jiwa dengan pengakuan dosa, dan 2) menerima Komuni di
lidah.
Dan ingat, niat boleh saja terpuji, tetapi harus juga diarahkan dengan benar
menuju tujuan yang tepat pula. Servus Veritatis. (Tatik- gerejaKatolik)
Pengumuman Perkawinan
Alphonsus I Delly Stefanus dari Paroki St. Robertus Belaminus
#1
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut;
WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.
#3
#2
TOTAL
NOMINAL
958.559.950
99.772.000
311.125.000
88.891.200
5.400.329
1.463.748.479
NOMINAL
421.700.000
1.079.000
1.080.063
184.000
424.043.063
1.039.705.416
Romo dan Panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/sdr, kami masih
menunggu uluran tangan bapak/Ibu/sdr, karena renovasi gereja dan gedung pastoral masih
terus berlanjut.
Tuhan memberkati Panitia Renovasi Gereja St. Thomas
TAHBISAN DIAKON
1.
2.
3.
4.
halaman 6
Tgl
17/08
18/08
19/08
20/08
21/08
22/08
23/08
halaman 7
1. C.L. Supiah, 11 Agustus dalam usia 63 Tahun, Lingk. St. Mateus / III
2. Vicente D. Nery , 12 Agustus dalam usia 41 tahun, Lingk. Antonius / I
3. Fx. Iwan Boediono, 13 Agustus dalam usia 66 tahun, Lingk.
Yustinus / II
Semoga jiwanya diterima di pangkuan Bapa di surga dan keluarga yang
ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan iman.
SE IKAT
KATEKESE
KRISMA
Hari Minggu, 16 Agustus 2015 pukul 10.30
Dokumentasi Krisma diambil hari Minggu, 23 Agustus
di depan Aula pukul 10.00.
Pembaharuan Janji Lektor hari Minggu, 23 Agustus
pada saat Perayaan Ekaristi pukul 18.00. bagi
seluruh anggota lektor mohon kehadirannya dan
dilanjutkan acara ramah tamah di aula atas.
LEKTOR
OMK
SAB, 22/08
MGG, 23/08
MGG, 23/08
MGG, 23/08
MGG, 23/08STASI
Pkl.
Koor
Pemandu Umat
Tata Bunga
18.00
06.00
08.00
18.00
OMK W8
GREGORIAN
PIUS X W1
MATHEUS W3
GEMA EFATA + PS
STASI
OMK W7
MARKUS W7
RATU MALAIKAT W9
KATARINA W8
ALOYSIUS
07.00
W3
OMK STASI
Agustus
halaman 8
Universal: Para relawan : Semoga para relawan mau memberikan dirinya dengan
murah hati dalam melayani orang-orang yang membutuhkan
Untuk Evangelisasi: Menyapa orang-orang terpinggirSemoga dengan
mengesampingkan diri sendiri, kita belajar untuk menjadi sesama bagi warga
masyarakat yang secara sosial terpinggir.
Gereja Indonesia: Pola makan dan munim sehatSemoga para orang tua
memperhatikan pola makan dan minum yang sehat bagi keluarga dan anakanaknya.
Petugas Liturgi
Hari/Tanggal