Professional Documents
Culture Documents
#
w,
{tgt
F
frF
"qF'
ffffi
ilF
iI
-{
{E
=,
m
ffi
.F
ry
Fffi
Jf.ffi
"!f,t
m.u
Ftt
F
EE
'ffi
IG
,,t6
'];-_ilL
...mD
-,L'-]F
ru
rF
ffi
h
:ff3
f,'b
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH
BABI
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
A LATARBELAKANG
B. PERMASALAHAN
C. TUJUAN
D. DASAR IiUKUM
I
I
)
2
7
7
8
9
BAB IV
BABV
PE N U T U P
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
3
J
tz
l5
l6
L7
18
18
18
18
18
18
19
19
DAFTAR ISTILAH
ABN
ACLS
AGD
ALS
ARDS
BE
BLS
BTLS
BUN
CAVH
COC
CPAP
CRR'[
CVP
CVVH
EKG/ECG
ETT
Fi02
GCS
IABP
ICU
IPPB
MAP
NTT/OTTITT
OPA
PaCO2
PaO2
PEEP
REC
RJP
Sa02
SiMV
TIK
TV
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B . PER]VIASALAHAN
Sebagianbesarrumahsakit di Indonesia(kelas A-C) sudahmempunyaipelayanan
intensif.Na-munpelayananyang dibenkari dari sisi sumberdaya manusi4 sarana,
prasztran4 dan asuhan keperawatan masih sangat bervariasi. Pengalaman di
lapanganmenunjukanantaralain, kualifikasi tenagaperawat di ruang ICU masih
sama dengan di ruang perawatan umum ruangan yang tidak memenuhi syarat
pelayanan keperawatan di ruang perawatan intensif belum maksimal yang
difunjukan denganbanyaknl'a keluhan masyarakatterrtangkineryaperawat.
Adanya asumsi tentang persepsi masyarakatbahwa keflka keluarganya dirawat di
ruang ICU tidali ada harapanuntuk hidup.
Dalarn upaya meningkatkan mutu pelayanan kepefawatan intensif (ICU), sesuai
dengan tugas dan fungsi Direklorat Keperar'atan dan Keteknisian Medik
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI menyusun standar pelayanan
keperawatan di ruangan intensif (ICU) sebagai pedoman kerja perawat di ruang
perawatanintensif.
C. TUJUAN
Tujuan umum:
Meningkatkan mutu pelayanankeperawatandi ruang perawatanintensif (ICU)
Tujuan khusus:
l. Tersusunnyastandarpelayanankeperawatandi ruang ICU
2. Tersusunnyastandara-suhankeperawatandi ruang ICU
3. Tersusunnyaprosedu/protap kerl a di ruang ICU
D. DASAR HI]KUM
Dasarhultumyang digrrnakandalam penyusunanbuku ini adalahsebagarberikut:
l. Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XIyl999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
2. Kepmenkes RI No 1277lMenkes/SK/Xi/2001 tentangSusunanOrganisasidan
Tata Keqja DepartemenKesehatan
3. Kepmenkes RI No. 004/Menkes/SKlllz003 tentang Kebijakan dan Strategi
DeserrtralisasiBi dang Kesehatan
4 Kepmenkes RI No. l457A4enkes/SKlxl2003 tcntang Standar Pelayanan
Minimal Bidang KesehatanDi Kabupaten/l(ota
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202lTr4enkes/SK/VIIV2003tentang
Indikator Indonesia Sehat 2010 dan PedomanPenetaDanIndikator Provinsi
Sehatdan Kabupaten/Kota Sehat
BAB II
PENGORGANISASIAN RUANG PERAWATAN INTENSIF
A . PENGERTIAN
Ruang perawaranintensif (ICU) adalah unit perawatankhusus yang dikelola
untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cedera dengan penyulit yang
mengancamnyawa denganmelibatkantenaga,kesehatanterlatih, sertadidukung
dengankelengkapanperalatankhusus..
B . R,UANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayananperawatanintensif meiiputt
l. Diagnosis dan penatalaksanaanspesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapamenil
hari.
sampaibeberapa
2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan
pelaksanaanspesifik pemenuhan kebutuhan dasar
3. Pemantauanfungsi vital tubuh dan penatalaksanaanterhadapkornplikasi yang
ditrmbulkanoleh
e. Penyakit
b. Kondisi pasienmenjadi buruk karena pengobatan/therapy(iarogenik).
4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang berganttrngpada frmgsi
alaVmesindan orang lain.
C. KLASIFIKASI PELAYANAN ICU
PelayananICU dapardiklasihkasikarrmenjadi 33 (figa) yattu:
f . ICU Primer
Ruang Pera*'atanIntensif primer memberikanpelavananpada pasien yang
memerlukan perawatan ketat (high care). Ruang Perawatan Intensif mampu
melakukan resrnitasijantung paru dan memberikanventilasi banfu 24 - 48
jam. Kekhususanyang dimiliki ICU primer adalah:
a. Ruangantersendiri, letaknya dekat dengankamar bedah. ruang darurat dan
ruangrawat pasienlain
b. Merrriliki kebrlakan/ kritena pasienyang masukdan yang keluar
c. Merruliki seoranganestesiologisebagaikepala
d. Ada dokterjaga24 jant dengankemampuanresusitasijantung paru
B. Konsulenyang membantuharussiap dipanggil
t. N{emrlikr 25% jurnlah perawat yang cukup telah nrempunyaisertifikat
pelatihanpera$'atanintensif,minimal satuorangper shift
g. Vampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium teftenru,
Rontgen untuk kemudahandiagaostik selama24 jarn dan fisioterapi
ICU Sekunder
Pelayanan ICU sekunder pelayanan yang khusus mampu memberikan
ventilasi bantu lebih lama, mampu melakukan bantuanhidup lain tetapi tidak
terlalu kompleks.Kekhususanyang dimiliki ICU sekunderadalalr:
a Ruangan tersendiri, berdekatan dengan kamar bedah, ruang darurat dan
ruang rawat lain
b Memiliki kriteda pasienyang masuk, keluar dan rujukan
c. Tenedia dokter spesialis sebagaikonsuitan yang dapat menanggu-langi
setiapsaatbila diperlukan
d. Memiliki seorangKepala ICU yaitu seorangdoller konsultan intensif care
atau bila tidali tersediaoleh dokter spesialisanestesrologi,
yang bertanggrurg
jawab secarakeseluruhardan dol:terjaga yang minimal mampu melakukan
resusitasijannmg paru (bantuanludup dasardanhidup lanjut)
e. Memiliki tenagakeperawatanlebih dat',5V/o bersertifikatICU dan minimal
berpengalamankeryadi writ PenyakttDaiam dan Bedahselama3 tahun
f. Kemampuan memberikan bantuan ventilasi mekarus beberapa lama dan
daiam batas tertentu, melakukan pemantauan invasif dan usaha-usaha
penunjanghidup
C. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu,
Rontgen untuk kemudahandiagnostik selama24 larn dan fisioterapi
h. Memiliki ruang isolasidan mampu melakukanprosedurisolasi
3. ICU Tersier
Ruang perawatan ini mampu melaksanakansemua aspek perawatanintensif,
mampu memberikan pelayanan yang tertinggi termasulc d'rrkrurgan atau
bantuanhidup multi sistem yang kompleks dalam jangka rvaktu yang tidak
terbatas serta mampu melakukan bantuan renal ekstrakorporal dan
pemantauan kardiovaskuler invasif dalarn jangka waktu yang terbatas.
Kekhususanyang dimiliki ICU tersieradalah:
a. Tempatkhusustersendiridi dalamrumah sakit
b. Memiliki kriteria pasienyang masuk,keiuar dan rujukan
c. Memiliki dokter spesialisdan sub spesialisyang dapat dipanggil setiap
saatbila diperlrrlian
d. Dikelola oleh seorang ahli anastesiologikonsultan intensif care atau
Dokter ahli konsultan intensif care yang lain, yang bertanggungjawab
secara keseluruhan.Dan dokter jaga yang minimal mampu resusitasi
jantung paru (bantuanhidup dasardan bantuanhidup lanjut)
Memiliki lebih dari 75% perawat bersertifikat ICU dan minimal
berpengalamanke4a di unit penyakitdalar, dan bedahselama3 tahun
Mampu melakukansemuabenluli pemantauandan perawatanintensii baik
invasif maupunnon invasif
s Mampu Cengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu,
dan fisioterapi
Rontgenuntuk kemudahandiagnostikselama?4 1'drn
h Memiliki paling sedikit seorang yang mampu mendidik medik dan
peralvat agar dapal memberikan pelayananyang optimal pada pasien
Memiliki staf iambahanyang lain misalnya tenaga administrasi,tenaga
rekam medik, tenagauntuk kepentinganilmiah dan penelitian
BAB III
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN INTENSIF
B. PENGOR.C.AI{FSASIAFI
Pengorganisasiandalam unit perawatan intensif berlujuan rurtuk menciptakan
kelancaran pemberian pelayanan keperal,uatan,pelayanan medik dan peliyanan
kesehatan iain. Struktur organisasi terganlung luasnya unit pelayanan rlan
kompleksitas kegiatan yang dikelola serta model asuhan keplrawaran yang
diberikan. Unruk mewujudkan terlaksananya tujuan terse6ut, diperluka.i
pengelola keperawatan di unit pelayarran keperawatan intensif seperti tabel
dibawahini.
Jenis
Pelayanm ICU
Ketegangan
I
Pcrsyaral4n :
Kepala Perawatan
Tersier
mrnimal lulus D-l
D3 Keperawatan
Keperalvatan
Pengalan:m ;5
Keperawatan
enwatai
pengalaman ICU
M i ni m al Sl
Kepepemwatan
5 tlll
Pengalaman
Pmgalamm
Lulus 52 spesialis
minimal 3 thl di
ninimal 3 tahun di
kritilial ere.)
ICU
ICU
pcngalamu
di
ICU mininal 2
thn
Sortifikat ICU
(temmk BLS,
BT L S)
SertifikatACLS
r)
SertifikatACLS
Sertifikrt ACLS
Sertifikat
Sertifikat ICU
(BLS/BTLS)
manajemo
ruang
Sertifikat
PeraEtan
Sertifikat
Senifikat
manalemen ruang
rnenajemen nrag
kctmmpilm
perawatar
perawatan
khums (ventilasi
mekanik,
hemodinmik,
IABP,
hemodialisis
CRR.T. dn)
srtifikat
manaJemen rualtg
pera*"tan
Fembimbing klinik
Minimal lulus D3
M i ni m al Sl
Kepemwatm
Ke;rcrawatm
erawalm
M i ni m al Sl
Keperarvatm
pangalam m
m i ni m al IC U 5
thn
Pengalamm 5 thn
Pengalamm
di ICU
minimal 5 tahun di
Lulus 52 spesialis
kritikal t)
ICU
pengalaman di
IC U m i ni m al 2
tahun
Serfifikat BLS
Sertifikat
Sertifikat
BI- S B- IT - S
I]LS,'BTLS
Sefl i l i k at AC LS
Senifikat ACLS
Serfrfikal ACLS*)
Sertifikat ('/tnl.d/
Serrilikal ICU
Sertilikal ICtJ
Ser ti l i k at C I
Serrili liar
In.slnrckr' (CI )
ketramprlan
k hus us ( v enti l as i
m ek ani k .
-t
ftlrt *run
p"r-*r
t_
pengalan)an k4a
IC U
M ir r r nr al lulr r s DJ
M r ni m el l ul us D 3
M i ni m al l ul us D - l
Kcper r qatm
Kc pr r as r l an
Kcprawats
Pengalaman di
Pr ngalar nandr
Pc r gal am ar rdr
nrartp rJ\\ul
2 tahur r
tahun
rnap I
-l tahun'high carc
r ni c m c di ate w or J
m i ni m al 2 tahr m
PenC i di k anS I
Ke;rn*
atarr<ielg
an pcnSaiarnd
kerja di ruang
rau,at minimal 2
talr u n
Sei i fi k at
BLS BI'I- S
]
I
Rasro peranal
I)asicrr
S erti ttkat
acLS
SertilikatICIJ
l'"'--
i
I
l0
b. Penetapanjumlah tenaga
Penetapanjumlah dan kualifikasi tenaga keperarvatandi unit peralvatan
formulasiketenagaansebagaiberikul .
intensif direkomendasikan
Ax Bx C x D x E
F rG
Kelerangan:
A : Jumlahshift peihari
ts = Jumlahtempattidur di unit
C : Jumlahhari di unit vang dipakaidalamsatuminggu
D - J u n rl a hp a s i e nv a n g m e n g rn a p
2(\-25Vo
E : Tenagatambahanuntuk libur, sakit(dalam%) biasany'a
F: Jumlahpasieny-angdibantuoleh seorangpera$at(rasiopasien.pera*at)
G = Jumtahhari dari setiapperawatyang bekerladalamsatu minggu Rasio
perauialpasienlergantungkompleksitas
kondisipasien(l : 1, i. 2, L 3 atau
2' t )
(Sumber Managementof intensive Care, Guidelines for Better Use of
2000)
Resources,
KompetensiPerawat Intensif
sesuaidengankompleksitaspasrendi
Untuk dapat rnernberikanpela-v-anan
ICU maka dibutuhkan perawat 1'ang mernilikr kompetensi klinis ICU
Kompetensiniinima!/dasardankhusus/l
an-i
ut dapatdilihat
KOMPETENSI
KHUSUS / LANJUT
S"l,"rltffi
Menge Iola paslcn yang menggrrnakan
v c ntr l as r m ek anr k
3
4.
5
6.
7.
8
9
dcngan menggunakanF fT
Melakukan fisioterapr dada
Mernbenkan Terapi inhalasi
MengukrLrsaturasioksigen dengan
m e n g g u n a ka np u lsc o xim ctr i
10. lr4emberikanterapi oksigen dengan
berbgai metode
11. Melakukan monitoring hemodinamik
n o n r n vr si' c
_
7.
8.
9.
10.
I
I I l.
I
I Il
Mempersi apkanpemasangankateter
artcri
Mempersrapkanpemasangankatetet
Venasentral
Men.rpersrapkanpemasangankateter
arterr pulmonal
Melakukan pengukuran cr:rahjantung
N{elakukanpencukuran tekananvena
sentral
Mel akukanpersi apanpemasangan,/n/r'a
.1or/tt Llaloon Punp t.\,\L)P)
Melakukan prengclolaanasuhan
Leperauatan paslenVanE!terpasang
Ir\B['
Melakukan perslapanl)ernasanganalat
hernodralrsts,hemolitrasr ((' on I inous
Arl eri ttI ['enous Henro-fih rat tott
IC 4I'l!]' (67111'ous(:enous l:enous
Henrc.filtrarion lC l'l:H I )
Melakukan pengelolaanpengukuran
tekanan intra kranial
. q)e _
lrfelakq\91 nenpqllb3nl$lln
t1
t2
lJ .
"s sipport)
(advancedttle
3".+l
Melakukanpet"kumuneleii:,
kardiogramGKG)
a.
b.
c
GangguanSistemKonduksi
Ganlguan lrama
Pasien dengan ganggu:ln mrocard
(isKemrk, uryury dan rnfark)
.
.
l{
Melakukan pengambilan contoh darah
untuk pemeriksaan analisa gas darah
(AGD)
16 . Mclakukan interpretasi hasil
pemeriksaan AGD
tt.
Melakukan pengambilan lerhadap
hasil
anahsa unhrk pemeriksaan elektrllit
Mengetahui koreksi terhadap hasil
analisa gas darah yang tidak norroal
ff;f1*.r
lerpasang.kateter
rrrrtssiv;AE;
t-,r",katerer
SwanGarz)
:yZ
Drerprerasi
hasilforo
uunsl parenteral
23. Melat-ukan pengelolaan pasien
dengan
|
terapt cauan intra vena
I
pengetolaan pasren
tO
dengan
I
Y"lffiT
sndroma koroner akut
t
25. Melakukan penanggulangan infeksi
|
nosokomral di ICU
1
I
l2
JENIS
PRIMER
Disain
Area pasien:
Unit terbukal2- l6 rn2
Unit tertutup16-20m
Outlet oksigen
SEKUNDER
TERTIER
1 tempat cuci
r.angansetiap 2
temoat tidur
I tempat cuci
tangan setlap I
tempat tidur
I per tempat lldur
I tempat cuci
tangan setrap 2
temoat tidrrr
I tempat cuci
tan[tan setlap I
tempat tidur
I per tempai tidur
I tempat cucr
tangan setiap 2
tempat tidur
I tempat cuci
l.angansetlap l
temoat tidur
'l
per tempat tidur
Vakum
StoD kontak
Area kerja:
Lingkungan
Suhu
Humiditas
Ruang
Ruang penyimpanan
pralatan dan baiang bersih
Ruang tempat buang
kotoran
Ruang peralvat
R'.rang staf dokter
Ruang tunggu keluarga
pasren
Laboratorium
Monitoring
l) COC (cardiac output
Air conditioncd
3-25 C
5-7OVo
Ada
Terpusat
Air condiiioned
23-25 C
50-700/o
Ada
Ada
Air conditioncd
?3-25 C
50-7OYo
Ada
Ada
ada
ada
ada
ada
ada
24 i am
.A
computer)
Aralisa oksigen
6)
1)
Analisa Na/I(/CI
(elektrolit)
8)
9)
l3
Trakmstomi set
Ventilator
Inhrbasi set
siory'syrtnge pumps
AIat pacu jantung temporer
Matras pemanas'pendingin
devices, pressure bags, dan
skala
2. PemeliharaanAlat
Pemeliharaanfasilitas dan peralatanyang ada perlu dilakukan secara berkala
dan terus menenrs,ini penling agat alat yang ada selalu siap bila diperlukan ,
a. Gunakan fasilitas dan peralatansesuaidengan fungsinya
l4
l5
l6
Pendidikanberkelanjutan
melaluiprogramsertifikasi
Pendidikanberkelanlutandarr peratiha' sebagaiupay.auntul, meningkatkan
kompetensi perawat (pengetahuan-keterampil*- j*
perilaku) sehrngga
mampr:mengambilkeputusanklrnik secara.cepatdan tepat.pengernbangan
prograrrlsertitl kasi dapat dilaliukan berdasarkan kebr.l
akan institrsi pelayanan
dcngan berkolaborasi <iengan organisasi prorest Keperarvatan
dan
DepartemenKesehatan.
L7
BAB IV
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN INTENSIF
A. PENGERTIAN
Standar asuhan keperawatanintensif adalah acuan minimal asuhan keperawatan
yang harus diberikan oleh perawat cii Unit/Instalasi PerarvatanIntensif.
Asuhan KeperarvatanIntensif adalahkegiatanpraktekkeperawatanintensif yang
diberikan pada pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilaliukan dengan
menggrmakan pendekatan proses kepera$'atan yang merupakan metode ilmiah
dan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna
mengatasi masalah pasien. Langkah-langkahyang harus dilakukan meliputi
pengkajian, masalah/diagnosa keperawatan,rencanatindakan dan evaluasi.
B. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal dari proses keperav/atanyang mengharuskan perawat
menemukan' rlata kesehatan klien secara tepat. Pengkajian meliputi proses
pengumpulan data, validasi
data, menginterprestasikan data dan
memformulasikanmasalahatau diagnosakeperawatansesuaihasil analisa data
Pengkajian a*,al di dalam keperawatan intensif sama dengan pengkajian
umumnya 1airu denganpendekatansvstem1'angmeliputi aspekbio-psiko-sosiokultural-spiritual,namun ketika klien yang dirawat telah menggunakanalat-alat
bantu mekanik seperti Alat Bantu Napas (ABN), hemodialisa,pengkajianjuga
diarahkanke hal-hal yang lebih khususyakni terkait denganterapi dan dampalr
dari penggunaanalat-alattersebut.
C. PENETAPAN MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah melakukan pengkajian, data dikuinpulkan dan diinterprestasikan
kemudian dianalisa lalu ditetapkanmasalah/diagrrosa
keperarvatanberdasarkan
data yang menf impang dari keadaanfisiologis. Kriteria hasil ditetapkanuntuk
mencapai tujuan dari tindakan keperawalanyang diformulasikan berdasarkan
padakebutuhanklien yang dapatdiuliur dan realistis(Craven& Himle, 2000)
D . PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaantindakan keperawatandibuat apabiia diagnosatelah diprioritaskan.
Prioritasmasalahdibuat berdasarkanpadaancarnan/nsikoancarnanhidup (contoh
: bersihanjalan napas tidak efektif, gangguan perfukarangas, pola nafas tidak
efektif, gangguanperfusijanngan,lalu dapatdilanlutkandenganmengidentifikasi
altematif diagrrosa keperawatanunfuk meningkatkan keamanan, kenyamanan
(contoh : resiko infeksi, resiko trauma/injurt', gangguan rasa nyaman dan
diagnosa keperawalanuntuk mencegah,komplikasi (contoh : resiko konstifasi,
t8
TINDAKAN KEPERAWATAN
l9
PASIEN
KRITIS
DENGAN
BANTUAN
PENGERTIAN
Stsrdar asuhankeperawalan pasiei de,nganpeng$naan ventilasi mekanik adalah standar
asuhankeperawatm paria setiap pasien kritis yang mengalami ketidakmampuanbemafas
spontan/normal dan mernbutuhkanAlat Bantu Napas(ABN).
PENGKAJIAN
Pengkajian dengan perrdekatansistem pasien yang menggunakanVentilasi Mekanik
adalah:
: Sesaknapas,sering pusrnglsakitkepal4 sesaknapassaat
KeadaanUmum
bicara, sering terbangun malam karena sesak. mu<iah
capek,sesaknapassaatberaktifitas.
StatusNeurologi
StatusRespirasi
Statuskardiovaskuler
20
Gastrointestinal
Ascitesdan hepatomegali
Muskuloskeletai
Ektremitas
Aktifitas
Pemeriksaan Penunjang
Ro Thorak
adanya gambaran Infiltrat, Hipennflasi, Atelektasis,
Pneumothorak, Efusi Pleura, ARDS. Edema Paru,
CTR>50
EKG
Disrytmia
Laboratorik
PulseOksimetri
Spirometri
Darah Lengkap
Elektrolit Darah
2l
TUJUAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Bersihkanjalan nafas
Mandiri
tidak efekrifb.d.
optimal
Menurunnya
Kriteria :
f'ungsi fisiologis
Suara nafas
saluran
vesikuler
. pernafasan
Irama dan
Peningkatan
keda!arnan
sputum
pernafasan normal
Ketidakmampuan
batuk
A<ianya benda
asing @TT)
Data :
Pemafasan cepat
dan dangkal
Ronkhi
KeluF,an sesak
paru
3. Monitor lokasi selang endotrakeal.
Fiksasi selang secarahati-hati. Minta
banhian saat memfikasi ulang selang
endotrakeal
l.
mudah di suctioning
ronkhi.
(d;hisap)
Sianosis
Endotracheal/nasotracheal)
Pengtgunaan otot
pemafasan
dan kenal
Kelemahan
Sputum banyak
22
s tidak
pemafasan
ventilator dengan
Perubahan ratio
lrriteria :
.
Fatique
o 2 / c o2
brhubungan
dengan :
r
Fatigue
r
Data cbjektif :
r
DYsPnea
r
pola
nafas efektifmelalui
efektif
Peningkatan kerja
pemafasan tidali ada
Tidak a&
pnSgunaan otol
Pemngkatan
bantu pemafasan /
gerakan dada
kerja pemafasan
retraksi
Penggu)aan otot
bannr nafas
perlarvanan (fiShtmg)
(tired)
PH :7 ,3 5 - 7,4 5
PaC02 : 35-45
Cianosrs
mmHg
PenurunanPaO2
SaO2: 95-100 %
peningkatan
BE: -2,5-2,5
PC02>55 mmHg
diperlukan.
Nadi:60-100x/rnnt
TD :90/60-120/90
mmllg
Kolaborasi :
RR: 16- 22x lm enit 1. Setttng ventilator dan sinkronkao /
r
.
Tampak capek
Peningkatan
kegelisahan dan
ketakukan
23
Ganggua pertukarar:
Sas b-d
.
Peaurunan
g8s
Kriteria evaluasi :
-
pengembangan
Penunrnan luas
Pemupukan
cairan di alveoli
Data :
Pernafasancepat
dan &ngkal
otot bantu
pemapasan
paru
a
Tidakmenggunakan
Tlda-taoda vital
Kaji sianosis
norrnal :
RR: l6-24x./crnt
Nadi : 60-100:v,mnt
brngung, somnolen.
TD: 90/6Orrmllg
AGD norrral :
pH:7,35-7,45mmHg
5.
6.
Sianosis
Suaranafas
tneaurun
PaO2:80-100
semifowler
Ronkhi
mml{g
Rotgenparu. ..
KadarPa02<&
BE: - 2, 5- + 2, 5
Sat 02 : gO-lOOVo
PaCO2: 35-45
mmHg
lingkuogaa
Posisikan klien fowler atau
tip.
PH<7,35
Monitoring
Oximetv"
Kolaborasi :
l.
J.
4.
6.
ObservasiFiO2
Pastikanhumiditas 02 inspirasi
adequate
Monitor kadarpO2 danpCO2
BerikanpressuesupportataupEEp
sesuaiprograrn
Pemeriksaan
AnalisaGasDarah
(AGD)
L
9
24
kebutuhan
verbal berhubungan
komunikasi dengan
adanya pemasangan
kriteria :1'
Klien dapat
ventilasi mekanik
mengungkapkan
keinginannya /
Data objektif :
kelulnnnya
isyarat / gerakan.
Klien terpasang
Hubungan terapeutrk
cnurouakheal tubc
perawat-klien, klien
Kiien kooperatif
pada'program
pengoba*.an dan
kebutuhan klien
Rerikan bel yang dapat dirarh dan
perawalan
(saluran pemafasan)
b.d
r
Penurunan
pe(ahanan hrbuh
primer / sek-under
Mandiri :
L
Kriteria :
Tanda-tanda vital
nonnal
.
TD 90/60-140/90
mmHg
Tindakan
prosedur rnvasive
2.
invasrve
Nadi 60-lO0Vnrnt
Penyai;it kroms /
Penrapasanl2-)2
x,/merllt
jika ada
malnutnsi
Aspirasi
Data:
r
TD 120/80mmHg
r
N 88x,/mnt, stfiu
Suhu 36-37oC
Jrunlah leukosit
antara 500-lai.0Cl0
3.
periodik
4.
tipe assist-control
Junlah leukosit
Pasien trerpasaug
UI
3?oC P I 5xlrnnt
.
'
9.000ul
5.
Lah:kan
alat invasive,
intubasi mekanik,
25
kateter, infirse,
cvP
6.
7.
8.
program
menyenhrh peralatan invasife,
mencuci tangan sebelun bertem,r
klien.
9.
10.
11. Pertahankanasupancairanyang
adekuat 40-50 cc&py'BB 24 jam atau
sesuai dengan toleransi tubuh klien
I 2.
I 3.
14
Kolaborasi
L
Resiko/actual program
Program penyapi-han
lv{andiri :
penyapihan yang
dapat optlnal
l.
istirahat
Kelemahan
an cnergi
PH7 ,3 5 - 7 ,4 5
Nyeri/ketidak
PaC)280-100 mmHG
nyamanan
PaC):35-45 mmHG
Penurunan
BE:/-
mottvasl
Sat 02 9l-loff/o
Lingkunganyang
Pemafasan normal
tidak mendukung
26
Gsngguan
Kriteria :
umum,/keterbatas
memanjang b.d
2,5
tubuh
.
ABI.I)
t
Tentukankesiapankondisi
psikologisklien
Jelaskanpadapasiententangtujuan,
(zupport/monitor
yang adekuat)
tan enrgl
Peningkatan
kekuatan otot
Data;
Gelisah
weamng
Kekuatan oiot
+/_
l'enunrnan tidak
atau mlnimal
>/=5 cclk-g/BB
ketidakmampuan beristirahat,
Takipnea tidak
ada
Kegagalan
tambahan, ketidaksinglronan
weaning +
Koiaborasi'
l.
kecukupanasupangizi klien
2.
3.
Lala'kanrontgendan"9:9t",'J
I
I
I
I
z7
PENGERTIAN
Gangguan hemodinamik adalah ketidakseimbangan antara. tekanan, aliran dan
oksigenisasi darah dalam sistem kardiovaskuler. Gangguan hemodinamik dapat
terjadi padakasus1'angdisebabkanoleh penurunankontraktilitasjantung, penumnan
pemasukan cairan (preload menurun) serta gangguan peningkatan pcrmeabilitas
pernbuluhdarah(Lewis at all, 2000).
Asuhan kepera$'atanpada pasien kritis yang mengalami gangguan hemodinamik
seperti pada kasus kardiogenik syok, hipovolemik syok dan seplic syok sebagai
contoh akan diuraikan asuhankeperarvatanpasien dargan syok hipovolemik dan
kardiogenik,
PENGKAJIAN
Hal yang perlu dikaji padapasiensyok hipovolemikdan kardiogenikadalah:
Keadaanumum
SistemRespirasi
z8
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap : Hb< 10 gr%o,Ht>45o/o
Beiapajenis urin meningkat(>1025)
Elektrolit darah penurunan nilai Kaliurn Natrium dan Klorida pada syok
Hipovolemik dan peningkatanpadasyok Kardiogenik.
EKG; adanyagelombangST Depresi
Analisa gas darah : pada awd tefadi respirasialkalosis dan akhimya asidosis
metabolik
gambaranedemapulmonalpadasyok Kardiogenik
Foto toraks : adan.va
NO
DIAGNOSA KEP
Volunre cairan fubuh
kurang dari kebuhrhan
bid :
Pengeluaran
'
berlebih
r
Pernasukan calran
lerrang
r
Peningkatan'
peerneabelitas
pembuluh darah
kapiler
Data :
.
Khen mengeiuh
pusing
I
Mata cekung
.
Membran mukusa
mulut kering, pucat
.
Iurgo; kulil buruk
.
Atraldingin
r
Penqisian kapiler >2
TUJUAN
Volume cairan tubr,rh
sermbangdengan
krilcria :
Tanda-tanda vital :
.
Suhu 36-37 oC
r
Nadi 60-100x/mnt
r
i"D 90/60-t40i90
mmHg
.
RR 16 16-24 x/mnt
.
Nadi Perifer leraba
ixsar dan kuat
.
Warna kulrt normal
hrrngat
.
Tingkat kesadararr
membarli
I
lJrine output 0,5
cc/kg/BB
r
Nila i I{ b 1 2 - 1 4g %
.
Hr 3 0 %d l
TTF{DAKANKEPERAWATAN
I.
a,
Monitor tanda-tandavital
setiapjam, kemudian setiap
2 jam selanjutnyascsuai
kondisi pasien.
lr4onitor tanda-tanda
dehrdrasi (haus, akral
dingin, nadi ccpat)
Monitor perubahan
membran mukosa mulut
dan turgor k-ulit
Anjurkan pasien untuk
cukup ninum (4()-50
cc,4ig43R)
LJkur pemasukan dan
'pengeluaran cauan setiap
l-2 jam,kemudian 3-4 jam
Bila pasien memakai CVP,
ukw C\? secara berkala
Kolaborasi :
r
Pemberian cairan
Reiridrasi &oloid)
29
detik
TD menwun <90/60
rnnt}{g
r
Nadi tak terahrr,
tekanan lemah dan
kecil
.
CVP menurun < 3
mmHg
r
koduksi urine < 0,5
ccke/BB/Jam
Penrrrunan cardiac output
berhubwrgan dengan
faktor mekanik
(xnurunan kemarnpuan
kontraksi miolrad)
Data :
r
Oliguna (produlcsi
unn kurang dari 0.5
ml/kgRB/Jam
.
JvPmeningkat
.
Tekanan darah
sistolik < 50 mmHg
.
Denyut nadi lemah
Denyutjantung
'
( F I R ) > l 0 0xm n t
.
RR : lambar, cepat
atau apnea
.
Akral dingin
r
Sianosis
30
Cardiac oulpul
menghgkat, dengan
kriteria evaluasi :
Urin output 0,5-l
cckgBB/Jarr:.
Tan& vital : sistolik
- 100-140mmHg
IIR :60-100 x/rrurt
RR: 16-24 x/mnt
Denyut rndi perifer
kual
Akral hangat
Pengisian kapiler <
3 deiik
Tidak ada Sianosis
J.
Kolaborasi :
Pemberian oksigen nasal
Pemasangando*'er kateter
Pemasangal l\rFD
Pemberian O'oat-obatan :
Lasix
Lanoxin (digoxin)
Inotropik
Pemeriksaa.nAGD dan Na, K,
CI
NO
J
DIAGNOSA KEP
TUJUAN
TINDAKANKEFERAWATAN
Data penunjang :
Napas cepat dan dangkal
RR lebih dari 24 Vrnnt
Penggunaan otot barrtu
Pernapasan
Ad an.1a ronkJri/craft /es
AtlD : pLI < 7,35 dan >
'/,45 PaCO, < 15 dan > 45
mrnHg- Sat O < 90 BE : <
- 2 , 5 d a n < 2 .5
3l
BAB V
PENUTUP
32
DAFTAR PUSTAKA
Stillwell, sB. 1996. critical care Nursing Reference.2 nd ed st Louis: Mosby year
Book, Inc.
Miranda, oR., wiltiams, A., Loirat, pH. 2000. Managementof Intensive care:
Guidelinesfor BetterUseof Resources.
Norrvell:KlurverAcademicpublisher.
'rinker, J., Brorvne,Doreen,RJ., Sibbald,wJ. 1996.cntical
care: Standard.Audrt.
and Ethics.New York: Amold
StandarPelayananICU. 2003. Jakarta:Deokes.
Lampiran I
33
STANDARPEL.
KEP6RAWATAN
Keamrnan
Setiap pasien mempcroleh
pelayanan keperawatanyang
anun
NO
3
STANDARPEL.
KEPERAWATAN
Psl
Ps2
Ps3
Ps4
P s5 P s 6
Ps7
PsE
Ps9 Ps l 0
optima.lsecaramandiri
Kemandirian
Kemampuan
melakukan
S e t i a pp a sie nd a p r t m e la ku ka n ketikapasienpulang(diisi denganprosentase)
tildakan mandiri sccara
Mandi,'menyikatgigi
optirnaluntuk memenuhi
kebufuhannla
BErpukuion
Mclakukonaktifitas
Mukanper oral
lvlintmper orol
Eliminasi(8.48/BAK)
Memelilnra fu ngsi pemapasan
Manajemenn.veri
4
Kecemasan
Setiappasicndapatnrenekan
porasaanL'effasnyaseminimal
mungkin
KepalaRuangan
.)
I'
I.
MEMBERIKAI{
TERAPI OKSIGEN
"4.. Pengertian
Memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pemafasan
denganmenggunakanalat sesuaikebutuhan.
B. Tujuan
Memenuhikebutuhanoksigendan mencegahterjadinyahipoksia
C. Indikasi
l. Pasienhipoksia
2. Oksigenisasikurang sedangkanparu normal
3. Oksigenisasicukup sedangkanparu tidak normal
4. Oksigenisasicukup, paru normal-sedangkansirkulasitidak rrormal
5. Pasienyang membutuhkanpemberianoksigendengankonsentrasitinggi
6. Pasiendengantekananpartial karbondioksida(PC0zrendah)
D. Macam-macampemberianterapi oksigen
l. Pipa oropharing(Grredel)
a) Alat-alatyang diperlukan
l) Pipa oropharing(Guedel)
2) Spatellidah
b) Carapemasangan.
1) Hanya dimasukkanbila mandibr-rla
agaklemasdan pasientidak sadar
2) Ruka mulut dengan paksa dan tekan tidah dengan spatel dan
dimasulckanpipa (guedel) dengan lingkungan menghadapkelangitlangit kemudianputar l80u tanpamendoronglidah kebelakangan.
2. KateternasalAridwrg;
a. Alat-alatyang diperlukan
l) Kateterhidung
2) Ielly
3) Sumberoksigendenganhumidifier (pelembab)
4) Flowmeteroksigen
5) Aqua steril
b. Curu p"**angl) Cuci tangansebelumdan sesudahmelakukantindalian
2) Membebaskanjalan napasdenganmengisapsekresi
3) Atur posisi pasiendengankepalaekstensi
4) Untuk memperkirakan dalam kateter ukur jarak antara lubang hidung
sampaike ujung telinga
5) Membuka regulator untuk menentukan tekanan oksigen sesuai
kebutuhan
6) Mengaturvolume oksigensesuaikebutuhan
36
PipaNasopharing;
a) Alat-alatyang diperlukan:
l) Pipanasophanng
2) Jelly
b) Cara pemasangan
1) Cuci tangansebelumdan sesudahmelakukantindakan.
2) Beri pelicin (elly) padaujung pipa
j) Masukkan kelubang hidung yang paten sampai ujungnya berada di
hipopharings (ditandai aliran udarayang lancar)
E. Kanule Binasal
a) Alat-alatyang diperlukan:
l) Kanul binasal
2) Sumberoksigendenganhurnidifier
b) Carapemasangan.
I ) Cuci tangansebelumdan sesudahmeialiukantindalian
2) Terangkanprosedurpadapasien
3) Hubungkan kanul dengan.slang oksigen ke humrdifier denganaliran Oz
yang rendah.Masukkankeduaujung kanul ke dalam lubanghidung.
4) Fiksasislang oksigen
5) Atur aliran Oz sesuaidenganyang diinginkan
F. Sungkupmuka denganselangoksigen(maskercksigen)
a) Alat-alatyang diperlukan
l) Sungkupmuka, selangoksigen
2) Sentral0?.denganhumidifier
b) Carapemasangan
l) Terangkanprosedurpadapasien
2) Cuci tangansebelumdan sesudahmelal<ukan
tindakan
3) Membebaskanjalan napasdenganmengisapsekiesi
4) Atur posisipasien
5) Membulia regulator untuh menenfukantekanan oksigen sesuai dengan
kebutuhan
6) Atur tali pengikat sungkup menutup rapat dan nyamanjika perlu dengan
kain kasa pada daerahyang tertekan
7) Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali
pengikat untuk mencegahidtasi kulit bila diperlukan.
5t
38
J. Sungkupmuka Aerosol
a) Alat-alatyang diperlukan
l) Sungkupmuka aerosol
2) SentralOz dengarrhumidifier
3) Kain kasa
b) Cara pemasangan
l) Terangkanprosedurpadapasien
2) Cuci tangansebelumdan sesudahmelakukantindakan
3) HubungkanslangO: padahumrdifier denganaliran rendah
4) Setelah sungkup dihubungkan dengan nebulizer atur aliran O2 sebesar
liter/menit
39
40
4l
3. Pelaksanaan:
a) Sebelumdan sesudahmelakukan tindakan harus cuci tangan
b) Mernasangmonitor EKG
c) Memberi obat relaksandan sedative sesuaiprogram pengobatan
d) Mengetur posisi datar,kepala ekstensi
e) Memonitor saturasiOxygen, memberikanoksigen 100% melalui masker
oksigen
0 Mengisapsekresisebelumdan selamatindakanintubasiberlangsung
g) Dokter melakukanintubasi
h) Mengisi Cuff pipa endotrakheatube sesudahdokter melakukanintubasi
i) Melakukan pengecekanketepatanposisi endotrschealtube dengan cara
auskultasi.
j) MemfiksasiNTT diantarabibir atasdan lubanghidung
k) MemfiksasiOTT di pipi kiri / kanan
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Letakkan punggung tangan diatas mulut untuk menilar cuff terisi udara
dengancukup ataumendengaradanl,ssuarakebocoran
b) UsahakanagartekananculT ETT tidak lebih dar; 30 crnH:C
c) Kempiskancuff secaraberkala,minimal tiap 4 jam selamal0 detik untuk
mempertahankan
sirkulasidaerahtrachea
d) Ganti ETT setiap I minggu (sesuaikondisi pasien)
e) Ubah letak OTT seliappergantianfiksasi
42
Cksigensisai
a) Pa 02 kurang dari 60 mmHg denganFl Oz Room Air 2l Yc
b) Pa Oz kurang dari 70 mmHg denganFlOz40oh
c) Pa Oz kurangdari 100 mmHg denganFl 02 100%
3. Ventilasi
Pa COz lebih dari 50 mmHg
D. Persiapan.
1. Pasien
a. Pasien/ keluargadiberi penjelasantentangtindakanyang akan drlakukan
b. Posisidiatur sesuaikondisi pasien
2. A lat :
a. Ventilator lengkapdan slap pakai
b. Spirometer'
c. Air viva (ambu bag)
d. Set pengisapsekresi
e. Cuff inflator atausouit l0 cc
3. Lingkungan
Meletakkanventilatordisampingtempattidur sisi kiri kepalapasien
E. Pelaksanaan
Penetapanpemasangan
ventilatordilakukanoleh dokter
l. Padapasiendenganpemapasankendali
a. Mengisapsekresi
43
44
3) Tanda-tandafighting (penolakanbantuanventilator)
4. Padapasienpemapasan"PositiveEnd Expiratory Pressure"(PEEP)
a. Menentukantekananpositif sesuaikondisi pasien
b. Pola napas kendali dengan PEEP, cara kerjanya sama pada pasien
pemapasankendali, ditambah dengan pemasangankatup pada selang
ekspirasi
c. Pola assisted dengan PEEP, cara ke{anya sama pada pasien dengan
pemapasanassisted,ditambah dengan pemasangankatup pada selang
ekspirasi
d. Pola napasSIMV denganPEEP, cara keqjanyasama pada pasien dengan
katup padaselangekspirasi
SIMV, ditambahdenganpemasangan
-5. Padapasiendenganpernapasan"ContinuousPositif Airway Pressure"(CPAP)
a. Mengatur ventilator kearah CPAP pada pasien yang suCah bemafas
spontan
b. Menghubungkanselang ekspirasi kedalam botol berisi air untuk pasien
yang sudah tidak memakai ventilator, tetapi masih memerlukantekanan
positif pada akhir ekspirasi.Besamyatekananpositif dalam alveoli ,,
denganpanjangselangekspirasiyang masukkedalamair
F
45
46
47
EXTUBASI.
A. Pengertian
Suatu tinAatan murgangkat pipa endotracheadari tracheamelalui hidung/mulut.
B. Tujuan
Mengembalikan fun gsi fi siologi s pernapasanC. Indikasi
Pasien yang sudah m{rmpu bernapas spontan dan tidak memerlukan alat bantu
nup^ d"ng* kriteri4 pasien sudah kooperatif dan mampu untuk batuli efeklil
nR p"r *itit rtaUit/ttormal,Analisa Gas Darah stabil, Minute Volume 90 mllkg,
'I'andaVital stabil.
Inspiratory Force : 20 - 25 cmHzO, Vital Capacity l5 nri/Lg,
D. Persiapan
l. Pasien
a. Pasien dan keluarga diberi penjelasantentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
b. Mengajarkan pasiencara batuk dan mengeluarkansputum yang efektif.
2. Alat-alat
a. Setterapi oksigen
b. EmergencyTrolly
c- Set ekstubasi
d_ Obat-obat life saving
Spuit l0 ccl?0cn,
f. Selang,kareterdan alat penghisap,lender.
E. Pelaksanaan
l. Terangkan padapasiendan keluarga tindakan yang akan dilai:ukan
2. Cuci tangansebelumdan sesudahmelakukantindakan
3. Menghisapsekresisebelumdilakukantindakanekshibasi
4. MengempiskancuffETT
5. Melepaskanfiksasi ETT
6. Dokter melakukan tindakan ekstubasi
7. Memberikanterapioksigenmelalui sungkupmuka dengankonsentrasitinggi'
8. Membersihkan bekasplester denganbensin
F. Kontra lndikasi Ekstubasi
l. Resiko tinggr obstruksijatan napasbagian ates
?.. SekretyangbanYak
3. Frekuensipemapasandan anaiisagas darahyang udak stabil'
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
l. Lakukan pemantauanrespirasi denganbaik dan benar'
2. Observasi tanda vital seperti kesadaran,frekwensi pemapasan,nadi, tensi,
warna kulit, ekspansidada untuk 2-3 jam perlama'
48
J"
4. Perhatikanhumidi fi kasi
ltetem'babaniokr-i;r;
) . .dnjurkanpasienbatukdannapasdalam
49
A. Pengertian
IPPB ialah suatu tindakan pemberian tekanan positif secara intermitten pada
salurannafas, denganmenggunakanventilator.
B. Tujuan
l. Memperbaiki pertukaranOz dan COz
2. Mengembangkanalveoli dan mencegahatelektasis
3. Memberikan terapi intalasi
4. Memudahkan pengeluaransputum
5. Mengurangi edemapada mukosa
C. tndikasi
l. Paskaekstubasi
2. Retensi sputum
3. Statusasmatikus
4. Padakasuspenunrnanfungsi neuromuskuler.
D. Persiapan
1. Pasien
a. Pisien dan keluarga diberi penjetasantertang tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasiendiatur semifowler.
2. Alat-alat
a. Ventilator inhaler lengkap dan siap pakai
b. Obat-obataninhalasi
' c. Sungkup nruka.
d. Mouth piece
e. Nose thrill ( penjepithidwrg)
f. Tisu
C. Bengkok
h. Set penghisapsekresi lengkap dan siap pakai.
E. Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelumdan sesudahmelakukan tindakan
2. Mengajarkan pasien cara penggunakanMouth piece yang benar.
3. Mendemonstrasikancara bemapasdenganmemakai alat dengan
a. Menutup hidung dengannose thrill
b. Menerima udara dari ventilator dengan cara menghisap rnelalur mouth
piece dan tidali melawan ventilator, selanjutnya mengehnrkan melalui
mouth piece kembali.
4. Memasukkan obal melalui inhalasi ke dalam mikronebulizer.
5. Menghubungkan ventilator ke sumber listrik, udara dan oksigen.
6. Memutar tombol IPPB kearah on
7. Mengobservasiapakahuap sudahbenar-benar-keluar dari selangventilator.
50
5I
52
53
VIII. MELAKUKAN
FISIOTERAPI DADA
A. Pengertian
Fisioterapi dada adalah tindakan yang terdiri
dari penepukan pada daerah dada
penggetaran (vibrasi),
drainage dan ratiian p.-upur*
untuk
.rosiyal
pencegahan penumpukan/mobilisasi sekreJi y*,g
tersumbatnya
jalan napasdatr komplikasi penyakit pemapasan
-.nlur.iuaitan
lainnya.
B. Tujuan
l. untuk mempertahankanventirasi yang adekuat
dan mencegahinfeksi saruran
pemapasanpada pasientirah baring
_
Merangsangterjadinya batuk dan riempertahankan
kelancaransirkulasi darah
?
3. Mencegahkolaps paru yang disebabkanretensi
sputum
C. Indikasi
1. Pasientirah barins
2. Sputum retensi
D. Peniapan
l. Pasien
a' Pasiendiberitatru penjelasantentangtindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuaikebutuhan
2. Alat
a. Handuk untuk alas
b. Bantal
c . Minyak untuk digosokkan pada bagrantubuh yang
tertekan
d. Set penghisapsekresi lengkap siap patai
e. Stetoskope
tBengkok
o
Tisu
E. Pelaksanaan
I Cuci tangan sebelum dan sesudahmelakukan tindakan
2 Melatih pernapasan(breathing exercise)dan baruk
efektif
3 Mengajarkan pasien teknik relaksasisesuaikondisi pasien
4' Menepuk ("perkusi /clapping") untuk membantu
agar sekresi
pada dinding alieoli terlepas dan terdorong'setinlga- vang melekat
oapur keluar
kepercabanganbronk's dan trakea sehinggamerangsang
batuk.
a. Konha indikasi
1) Patahtulang rusuk (fraktur costae)
2) Infeksi paru akur
3) Perdarahan/haemoptoe
4) Asma akut
5) Daerah penepukanada luka
6) Myocard infark
54
b. Caranya:
l. Penepukandilakukansecaraseksamapadadinding torak pasien
2. Posisipasiendiatur padasatu sisi miring
3. Posisi perawatberdiri dibelakangpasiensambil satutangandiletakkan
padabagianPosterior
4. bosisi tanganperawatteiungkup membuatrongg4 sehinggapada saat
pasien ditepuk tidak merasakesakitan
Menggetarkan/vibrasi
Unttik*mendorongkeluar sekresi yang tertimbun di alveoli dengan bantuan
menggetarkandinding toralispadasaatekspirasi
Caranya:
4. Posisipasiendiatur padasatusisi (miring)
b. posisi perarvatberdiri dibelakang pasien sambil satu tangan diletal:kan
padabagiandadaanteriordan satutanganlain padabagianposterior
c. berikan tekananpadasaatpasienekspirasidenganmenggunakankekuatan
otot bar\u perawat sambil mendorong darr menggetarkandinding dada
Pasien
Memberikanposisi drainase("pcstural drainase")
Untuk mengitittatt sekrisi dalam paru kejalan napas agar mudah drhisap
cara.nya
a. M.ngut,rr posisi lateraldalam sikap menunggingl0 - 20 deralat/postst
b. Mengaturposisi lateraldalam sikap lurus
c. MengaturPosisiterlentang
d. Ir{engaturposisi telungkuP
e. Lamanyaposisiposturaldrainase15 - 20 menit
i Mengembalikanposisipasienke posisrsemula'
Lalihan pemapasan.
Latihan pemapasanditujukan untuk mengeluarkanCo: Purse Lip breathing
dan untuk menguatkanotot diafragma(difiagmatic breathina)'
1. PursLip Breathing
a. Lakukan inspirasinormal melalui hidung.
b. Lakukan ekspirasimelalui mulut (post Lip) secaraperlahan-lahan
c Lakulian latihan ini sebanyak l, 2, sampai4 kali sesuarkemampuan
paslen.
breathing(bemapasmelaluidiafragma)
2. Diaphragrnatic
ciengantiduran ataududul:'
dilakukan
Dapat
a.
b Bila tidur : Usahakantempal tidur lurus
c. Ganjal bantal pada bagian barvahLutut dengantangan kanan dtatas
dada dan tangankiri menahandiafragma.
d. Lakukan inspirasi perlahan-lahansambil tangan menahan gerakan
diafragma.
e. Lalcukan ekspirasi secara pertahan-lahan,dengan tangan tidak
rnenahan,selamahitungan 7,2 atau4 sesuaikemantpuanpasren'
55
56
IX. MELAKUKAN
TINDAKAN HUMIDIFIKASI
A. Pengertian
Humidifikasi adalahsuatutrndakanuniuk melembabkanudarainspirasiagartrdak
teij adi pengentalansekresidenganmenggunakanhumidifi er
B. Tuluan
l. Melembabka'ldan menghangatkan
udarainspirasi
2. Mengecerkan
sekresi
C. Indikasi
l. Pasienpaskaekstubasi
2 Pasiendengansekresikental
D. Persiaparr
l. Pasien
a. Pasiendibentahupenjelasantentangtujuan tindakanyang akan dilakukan
b. Posisipasiendiatur sesuaikebutuhan
2. Alat
a. Air oksi I buah dan Oz oksi I buah untuk menyambungflowmeter ke
sentraludaradari dinding
b. Flovnreter2 buah
c. I buah untuk udara dan I buah uttuk oksigen. Alat ini untuk mengukur
jumiah aliran udarasehinggadapatmengeluarkanuap
d Humidifier i buah unhrk udara : diisi denganaquadeskira-kira ll3 - ll2
dari volume humidifier
e. Comrgatedtubing (selanghumidifier): digunakanuntuk mengalirkanuap
dan menghubungkanuap humidifier denganOHIO Mask
I Sungkupmuka,/OHIOmask
g. "Tracheashield" untuk pasiendengantrakeostomi
h. Aquadesdalamtempatnya
E. Pelaksanaan
1. Cuci tangansebelumdan sesudahmelakukantindakan
2. Memasangflorvmelerdan humidifier oksigenpadatabung/sentraloksigen
3 Memasangflowmeter dari humidifier udaratekan padasumberudarstekan
4. Mengatur aliran oksigen dengan mernbuka florvmeter sesuai dengan
kebutuhan
5 Memasangselangoksigenpadabotolhumidifierudara
6 Mengafur aliran udara dengan cara membuka flow meter sesuai dengan
kebutuhan
7. Meny'ambung"corrugatedtubing" dari humidifier udara denganOHIO mask,
rurtuk pasien pascaeksfubasisambil memeriksaapakahada uap yang keluar
dan memasangkanke pasien.
8. Menyambung "corrugated tuLring" dan humidifier udara dengan ,'tracheal
shield"padapasicitrakeostonli.
57
58
A Pengertian
Mengukur Tidal volume adalah tindakan untuk mengukur jumlah udara yang
masuk ke dalam paru dalam satu siklus pemapasan.
B Tujuan
l. Mengetahuikapasitasparu
2. Menentukanapakahpasienmemeilukanpenggunaanventilator.
C. Indikasi
Pasien dengan kelemahan daram bemapas dan pasien dengan kegagalan
pemapasan.
D Persiapan
l. Pasien
a. Pasiendiberitahupenjelasantentangtujuantindakanyang akan dilakukan
b. Posisipasiendiatur sesuaikebutuhan
2. A-tat
a. Spirorneterlengkapdengankonektor.
b. Cuff inflator padapasiendenganETT
c. Set penghisapsekresitengkapdan siap pakai.
d. su.rgkr:pmuka ataumouth piece padapasienyang bemapasspontan
e. Tisu
i Bengkok.
Pelaksanaan
l. Padapasiendengannapasspontan.
a. Menghubungkanspirometer dengan mouth piece pasien, dan kemudian
mengukurTidal Volume pasienuntuk beberapakali bemapas.
b. I\4elepaskan
spiro dari pasien
c. Mencatathasil pengukuranTV.
2. Padapasien de-nganmemakai ETT/ ventilator.
a- Melakukan perighisapansekresi
b. Menghubungkan spirometer ke ETT, kemudian mernbaca TV pasren
'.rntukbeberapakali bemapas.
c. Melepaskanspirometerda-riETT dan segerahubungkankembali dengan
set T. Piece/ventilator.
d. IMencatathasil I'V
Hal-hal yang perlu diperhatikan
l: TV diukur bila pasiensudahada usahabemapas.
2. Lakukan penghisapansekresisebelumpengukuran.
3. Lakukan pengukuransebelumdan sesudahfisioterapidada.
59
60
Indikasi
1. Pasienyang mendapatterapioksigen/ventilasimekanik.
2. Pasiendengangangguanhipoventilasiftientinapas
C. Persiapan
L Pasien
a. Pasiendijelaskan tentanglujuan tindakan yang akan dilakukan
b. Posisipa-siendiatu sesuaikebutuhan
2. Alat
Capnometrylengkap dan siap pakai yakni
a. Mesin Capnomem
b. Autokalibrator
c MonitorPCO,
D Pelaksanaan
1. Menghubungkankabel ke sumberlistrik.
2. Memasangkabel konektor rmtuk PaCOzke ekstremitasyang dipilih sebagai
sensingPCOzterbaik misalnya:jari tangandan kaki.
3. Memasangkabel konekteruntuk PaCO2ke selangekspirasipasien
4. Menghidupkanmesin Capnometrydenganmemutartombol power on.
5. Menunggubeberapasaatakanterlihatnilar PaCO2padalayarmcnitor.
6 Mencatathasil pemantauanPCOz.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
i. Periksadaerahdan posisi sensingPC02 setiap2-4 1arrr.
2. Hindarkantedadinyakerusakanjaringan.
6l
A^lat
a. I bh spuitstenl I 5 cc
b. 2 lernbarkain kasasterii
c. Sarungtanganstenl
d Kapasalkohol daiamtempatnya.
e. Perlakdan alasnya.
i Gabus,plesterdan gunting balutah.
g Obat : Heparininjeksiyang sudahdiencerkan.
E. Pelaksanaan
1. Mengukursuhutubuh.
2. Mengrsispuit2,5 cc denganHeparin0,1 cc
3 Menrasangperlal di bau'ahanggotatubrrhyang akan ditusuk.
4. Menentukandan meyakinkanarten vang akan ditusuk.
5. Mendesinleksidaeraharteri ),angakanditusuk.
6. N{enusukarterideneanposisijarum yang berbedasesuaidenganleta}iarten :
a. Radialisposisi45 deraiat.
b. Brachialisposrsi60 deralat.
c. Femoralisposisi90 derajat.
7. Menekan daerah trekaspenusukandengan kasa steril selarna5-l-5 menit.
kemudiandiplester.
8. Mengeluarkanudaradari dalamspuil dan ujunglarumditusukdengangabus.
9 Memasanglabel identitaspasienpadaspuit yang, berisi bahanpemeriksaan
10. NlengobservasiTensi, Nadi, Suhu dan Pemafasan serta daerah bekas
penusukan.
62
63
Setterapioksigen.lengkap
derrsiap paLai
Setpengisapsekresilengkapciansiappakar.
Formulir EKG
E K G m oni to rb i l a me mu n 3 k i n k a n
DC s hoc ki e n e k a u
E. Pelaksanaan
pasrendengancara
L Menilai pemapasan
a. Mehhat pergerakandadaatauperut
b. Mendengarsuarakeluarmasuknyaudaradari hidung
64
2.
3
4.
5.
6.
7.
c. Merasakan adanva udara dari mulrri eian hidung deogan pipi atau
punggung langan.
Menilai denyutjantung pasiendengancara nieraba arferi karotis.
Mengecek kesadaranpasiendengancara
a. Memanggil nama.
b. Menanyakankeadaan.
c. Menggoyangkanbahupasien.
Memasangpapanresusitasidi bawahpunggungpasien.
jalan napasdengancara :
Membebaskan
&. Membersihkansumbatanjalan napasdengancara mengisap sekresi
b. Triple maneuver:
a) Ekstensikepala
b) Mengangangkatrahangbawah
c) Mempertahankanposisi rahang balvah.
Melakukanpemapasan
buatar(baging12-20kali/menit)bila denyutjantungteraba
Melakukan RJP dengan ABC kombinasi bila denyut jantung tidak teraba
dengancara:
a. Pemapasanbuatan/baging2 kalijika dilakukanoleh 1 orang.
b. Cek arteri karotis.Bila tidak ada denyutbaging 1 kali.
c. Kompresijantung luar bergantiandenganbaging denganperbandingan15
: 2) bila RJP dilakukanoleh I orang
d. Kompresi jantung luar bergantiandenganbaging perbandingan5 : I bila
RJP dilakukanoleh 2 orang
65
66
Pelaksanaan
I Tindakan kardioversidan defibrilasidilakukanoleh dokter,
2. Mengecekbahwa monitor terpasangdenganbaik.
3. Memeriksaulang gambaranirama denyutjanfung padamonitor EKG.
4 Memberi bantuan pemapasanmenggunakanambubag dengan oz konsentrasi
tinggi. Selamadilakukantindakan.
5. Melakukan prekordialthumbjika perlu.
(r. Menentukankapasitas"watt secondjoule" sesualkebutuhan(algorifma khnik)
yang dimulai dari 50-350joule y'angdapat diberikansecarasinkronrse/asink.ronise.
7 Memasangkembali ventilatorbila tindakantelahselesaidan berhasil
67
XVI. Mf,NYIAPKAN
A. Pengertian
Tindakan peritoneal dialisis adalah tindakan untuk mernasukkan cairsr dialisisi
kedalam rongga peritonreum dm mcagalirka
kembali keluar dri rongga
peritoneum kedalam botol pezrampmg
B. Tujuan
Menurunkan kadar ureurrykrqtinin dan sisa-sisametabolisme di dalam darah
C. Indikasi
l. Gagal ginjal akui
2. Gagal ginjal kronik
D. Persiapan
1. Pasien
a. Pasien dibei penjetasan tnt8ng tind*m yang akan dilakukan
b. Posisi pasien didtr scsusi kehftluo/serni folwer
c. Daerah bawah perut dicuku sehai sebelum tindakan dilat*sr
d. Kandwrg ke.mih drkossrgkan, bila perlu dengan nrcrn&sang,katetcr
2. Alat
a. Alat steril
a) Spurt 5 cc denganjarrrn No. 12 dan l8
b) Semprit 1o cc denganruin No. 2
c) Mangkok kecil
d) Mousqito yang lancip dan tidak bergigi
e) A(eri klen/peur
0 Gunting
g) Bisfuri
h) Jarum besar parjang
i) Duk operasi4 lembar
j) Sarmg tangan 2 pasang
k) Agrave
l) Pinsetanatomi
rn) Pinsetchirurgic
n) Kain kasa
o) Doek klem
p) Kateterpentoneum
q) Troicard
r) Korentang
s) Kapas dalam tempatsrya
0 Kateter dan penampungurine
68
69
XVII. MELAKUKAN
PEMANTAUAN CVP
A. Pengertian
PemautauanCVP adalah pengukurantekanan vena cpntral untuk menilai jumlah
cairan dalam tubuh secaraberkala dan berkesinambunean.
B. Tujuan
Untuk mengetahuitekananvena central dan menilai jumlah cairan daJamtubuh.
C. Indikasi
Padapasienyang mengalarnigangguankeseimbangan
cairan.
D. Persiapan
l. Pasien
Pasiendiberi penjelasantentangtujuan dan tindakanyangakan dilakukan
2. Alat
a. Water pas
b. Cairanisotonik bila diperlukan
c. Manomeler
E. Pelaksarraan
l. Mengganticarraninfus dengancairanisotonicbila terpasangcairanhipertonik
2. Mempercepattetesaninfus untuk menilai kelancaranaliran cairan
3. Menghentikan aliran cairan ke pasiendenganmemutar three way stop coch
4. Mengalirkan cairan infus ke arah manometer sampai setinggi 20 cm H2O
diatas titik nol
5. Menghentikan cairan infus yang mengalir ke arah manolrreter dengan
mengwtci infus set
6. Mengalirkan cairan dari manometerke pasien dengancara memutar three way
stop coch
7. Menentukan titik nol pada manometer dengan cara mengukur antara
intercostae4 padagaris nud axial menggunakanwater pas
8. Menunggu sampai cairan dalam manometer tidak turun lagi sambil
memperhatikanundulasiyang sesuaidenganirama pemapasan
9. Ivlenghitungnilai CVP
10. Mengalirkankembalitetesaninfus menu;upasien
F. Hal-hal yang perlu diperhatikan
l. Alirkan segeracairan infts setelah selesai penguliuranunhrli menghindari
tedadinya kernacetanpada selanginfus karenaterjadinya gumpalan darah
2. Lapor segerabila hssil penguliuranlebih ataukurangdari nilai normal
70
SECARA INVASIF
Tujuan :
1. Diperolehnya data akurat tentang sistolik, diastolik dan
',Mean Artenal
Pressure"(tekanandarah arteri rata-rata)
2. Mengetahuiefek suatupengobatanyang diberikan
3. Mengurangirasasakiv memberirasaalnanpadapusier:yang sering dilakukan
pemeriksaananalisagas darah
C. Indikasi
4. Pasiendengantekanandarahyang tidak stabil
5. Pengambilansampledarahyang dilakukanuntuk AGD
6. Pasienyang menggunakanobat inotropik dan vasodilator
D. Persiapan
l. Pasien
a. Pasiendiberi penjelasantenta.ngtujuan dan tindakan yang akan dilakukan
b. Menanyakan apakahpasien alergi terhadapobat
2. Alar
a. Alat steril
a) Tranducer
b) cairan "Flush" Gria coz 0,9yo ywrg sudah di hepainisasi dengan
perbandinganI : I atau I cc NaCL O,g%l unit heparin)
c) Admintration set
d) Flush Device/ alat flush
e) Diapragmadome
0 Manometerline
g) Three way stop coch
h) Ekstensiontubing Jangiocath(kateterarteri)
i) Spuit2,Scc, I cc
j) Duk bolong
k) Kain kasrl) Benang3.0 (Catgut)
rn) Jarum kulit
n) Gunting benang
o) Sarungtangan
b
tl
c)
d)
e)
fl
g)
h)
i)
Kabel tranducer
Gulungan handuk (rolled towel)
Precssurebag (kantong tekanan)
Standar infus
Bengkok
Plester
Water pas
3. Obat-obatan
a. Obat anaestesilocal
b. Zalf desinfektan
c. Cairan desinfektan
d. Betadin
e. Alkohol T0%
E. Pelaksanaan
l. Menyiapkan sistem flush siap, pakai dengan cila menghubungkan
"Administration set" ke cairan flush
2. Membebaskanudara dari system flush yang siap pakai
3. It{emasukancairan flush kekantong tekanan (prssurebae) dan berikan tekanan
300 mmHG
4. Menghubungkankabel handucer ke monitor tekanan
5. Menyambugimenghubungkan kateter dengan manometer line melalui three
way stcp coch
6. Menghubungkan kabel transducerdari monitor tekanan ke lransducer
7. Menentukan titik nol pasienyaitu pada pertengahanaxilla (letak jantung)
72
4
1
2. Responverbal
a) Orientasi baik pasien dapat menjawab pertanyaandengan baik dan
benar ..................
b) Menjawabpertanyaandengankacau......
c) Menjawab dengantidak tepat
d) Menjarvabdengankata 1'angtidak dimengerti
e) Tidak ada respons
4
2
I
3. Responmotorik
a) Dapat menggerakkanekstremitassesuaikomando.
b) Dapat melokalisirrasanyeri
c) Dapat menghirfdardari rasan_veri
d) Dapat fleksi abnormal
e) Ekstensiabnormai
f) Tidak ada respons
5
i
;
1
IJ
r-\
\:/
No Dokumen:
No. Revisi:
Halaman:
Simbol
Rumah Sakit ...
ProsedurTetap
Tanggal Terbit
Ditetapkanoleh Direktw
T'UruAN
Kebijakan
Prosedur
Dokumen terkait
Unit terkait
74