Professional Documents
Culture Documents
BAB I
BATASAN DAN RUANG LINGKUP
Sequa pihak ingin SEHAT
Menurut U U No 23 tahun 1992:
Keadaan sejahtera badan,jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
social dan ekonomis.
Disini tersirat bahwa hidup dapat mandiri secara ekonomis dalam
lingkungannya baik terhadap keluarga maupun masarakat sekitarnya.
Untuk mewujudkan keadaan sehat menurut Blum,1976 pelayanan
haruslah:
Tersedia (available)
Tercapai (accessible)
Terjangkau (affordable)
Berkesinambungan (continue)
Menyeluruh (comprehensive)
Terpadu (integrated)
Bermutu (quality)
Menurut Levey dan loomba 1973
Pelayanan kesehatan diartikan sebagai setiap upaya, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama dalam organisasi untuk :
Meningkatkan kesehatan
Mencegah penyakit
Menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat
Menurut Leavel dan Clarck 1953
Personal health services atau disebut juga medical services sasarannya
adalah perorangan atau keluarga
Environmental health services atau Public health services sasarannya
adalah kelompok atau masyarakat
1
Dokter keluarga
Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family
doctor ,family physician).
1. Batasan dari IDI 1982 : D.K adalah dokter yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat
pada keluarga, dengan demikian seorang pasien adalah sebagai individu
dan sebagai bagian dari unit keluarga, dan D.K tak hanya pasif, tapi
perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
2. Batasan The American Board of family Practice, 1969
D.K adalah yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan satu
keluarga, dan bila menghadapi masalah yang khusus yang tak mampu
ditanggulang, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai.
Ilmu Kedokteran Keluarga
PB IDI ;1983
Ilmu Ked Kel adalah yang mencakup seluruh ilmu kedokteran yang
orientasinya memberikan pelayanan tk pertama yang berkesinambungan
, dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan
masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi
dan sosial budaya
, walaupun sasaran keduanya sama adalah Ilmu Ked.kel (family
medicine) harus dibedakan ilmu kesehatan keluarga (family
health)keluarga tapi bedanya yang pertama mengacu pada ilmu
kedokteran (medical sciences), sedang yang kedua mengacu pada
aplikasi ilmu kes. Masyarakat (public health services)
Ruang lingkup fam. Medicine hubungan dengan masalah kedokteran
yakni masalah sehat, sakit yang dihadapi oleh perseorangan sebagai
bagian dari anggota keluarga sedangkan fam health masalah kes. Masy.,
misalnya kesejahteraan ibu, anak, KB, pencegahan penyakit,
kecelakaan, tumbuh kembang, gizi ibu hamil, bayi dan anak yang
terdapat dalam suatu komunitas dan atau masyarakat.
Adalah keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anak yang hidup
bersama dalam satu Rumah tangga
b. Keluarga inti diad (Nuclear dyad)
Tediri dari suami dan istri tanpa anaknya atau anak-anak mereka
telah tidak tinggal bersama mereka.
c. Keluarga orang tua tunggal (Single parent family)
Adalah keluarga inti yang suami atau istri telah meninggal dunia.
d. Keluarga orang dewasa bujangan (Single adult living alone)
Hanya terdiri dari satu orang dewasa, laki atau wanita yang hidup
sendiri secara membujang
e. Keluarga tiga generasi (three generation family)
Adalah keluarga inti ditambah anak yang dilahirkan anak-anak
mereka.
f. Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo (Middle age or
elderly couple)
Adalah keluarga inti yang suami dan istri telah memasuki usia
pertengahan atau jompo
f. Keluarga dari jaringan keluarga (kin network)
Adalah keluarga inti ditambah saudara-saudara vertical dan
horizontal keduanya
g. Keluarga karier kedua (second carrier family)
Adalah keluarga inti diad yang karena anak-anak telah meninggalkan
keluarga, suami atau istri aktif lagi bekerja.
2. Keluarga non tradisional-tidak berlaku di Indonesia
FUNGSI KELUARGA
Menurut Peraturan Pemerintah No 21 tahun 1994:
1. Fungsi keagamaan
Sebagai tempat persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai budi
luhur budaya bangsa.
2. Fungsi budaya
Sebagai tempat mengembangkan tata cara masing-masing daerah
3. Fungsi cinta kasih
11
12
13
BAB III
PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
Disebut juga dengan comprehensive medical services.
Dalam satu keluarga terdiri dari ibu, anak, bapak, kakek, nenek, cucu,
remaja, tuntutan setiap anggota berbeda, padahal inilah sasaran
pelayanan dokter keluarga.
Tidak ada upaya lain pelayanan kedokteran harus menyelengarakan
pelayanan mencakup pelbagai jenis pelayanan kedokteran, populer
dengan sebutan pelayanan kedokteran menyeluruh.
Batasan:
Ditinjau dari sudut penyelengara pelayanan, menerapkan semua tatacara
pelayanan: promotive, preventive, curative, rehabilitative.
Memobilisasi semua sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan,
termasuk manusia dan peralatan yang diperlukan.
14
yang dihadapi pasien mencakup bidang yang amat luas sekali, yang
terpenting sisi fisik, mental dan sosial, yang secara keseluruhan disebut
pendekatan holistic (holistic approaches)
MANFAAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. Terpenuhinya pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan lebih luas
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat
Di satu pihak pasien akan merasa lebih puas (patient satisfaction), dan
dipihak lain pertolongan kedokteran yang akan lebih efektif.
16
18
B A B IV
HUBUNGAN DOKTER PASIEN
Sebenarnya bukan hal yang baru tapi tercantum dalam kode etik
kedokteran. Alasan salah satu adalah upaya penanggulangan masalah
kesehatan sebenarnya bersifat tidak pasti (uncertainty),
penyembuhan, keberhasilan tergantung kepada ALLAH (Tuhan).
Disamping itu diperlukan kepercayaan kerja sama antara dokter dan
pasien.
BATASAN
19
20
PEMAHAMAN PASIEN
Mencakup 4 hal pokok:
1. Kepribadian pasien: suka menuntut, tertutup, emosional, mirip
sakit berat, sinis, merasa orang penting, semua dapat dengan uang,
mengerutu, merasa lebih pintar, menjauhkan diri, labil, bingung.
2. Maksud kedatangan pasien :
Ingin ditolong karena merasa sakitnya parah
Ingin ditolong karena merasa khawatir
Ingin ditolong karena gangguan kesehatan disebabkan masalah
dalam kehidupannya
Karena keperluan administrasi, surat keterangan sehat, sakit, disini
dokter harus tetap dalam sumpah dokter
Karena ingin pelayanan pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan pasien: untuk dimengerti, menyalurkan perasaan,
mengubah situasi karena jenuh dirumah, merasa sudah sehat ingin
kembali bekerja, atau sekedar ingin menghilangkan gejalanya,
mungkin benar-benar sakit perlu pertolongan khusus
4. Sikap dan perilaku pasien diruang praktek: harapan yg
berlebihan,
memanfaatkan dokter karena tidak masuk kerja, datang bukan
untuk pertolongan kesehatan tapi ingin ngobrol saja, tampak
beringas temperamen- dokter menyesuaikan dirinya,
ketergantungan berlebihan pada dokter- dokter ingat kewajiban
dan hak dokter juga hak dan kewajiban pasien misal menanda
tangani izin operasi dll.
22
BAB V
KONSULTASI DAN RUJUKAN
PENDAHULUAN
23
24
Bsa dari dokter yang kurang menunjang, atau dari pasien yang
tidak bersedia karena biaya atau sulitnya transportasi.
Atau dari pihak ketiga, misal asuransi atau perusahaan, perlu
dibicarakan
6. Apabila karena sosial budaya yang berlaku, karena faktor social
ekonomi, kon/ref tidak dapat dilakukan, misalnya karena pihak
keluarga tidak mengizinkan, tidak ada keluarga yang menunggu,
berakibat penghasilan untuk keluarga terpengaruh dll
PENGARUH PADA KONSULTASI DAN RUJUKAN
1. Dipengaruhi oleh berlakunya kode etik, sistem pembiayaan
kesehatan, bila kode etik dipatuhi, pembayaran tunai, kon/ruj
berjalan lancer.
2. Kode etik tidak dipatuhi, sistem pembayaran tunai, kon/ruj tidak
akan tertib
3. Masih mematuhi kode etik, pembayaran pra-upaya, adanya
pembatas dan peraturan, kon/ruj tidak bebas lagi
4. Kode etik tidak dipatuhi, sistem pembayaran pra-upaya, kon/ruj
tidak akan tertib dan tidak bebas lagi
Dengan demikian agar kon/ruj tetap berjalan baik, perlu pemantauan
etika yang efektif, peraturan dan pembatas yang wajar dapat diterima.
TATA CARA KONSULTASI DAN RUJUKAN
1. Konsultasi.
Dapat secara formal atau informal. Sebaiknya dokter keluarga lebih
mengutamakan yang informal.
Cara formal (Mc whinney,1981) langkah-langkah sebagai berikut:
a. alas an harus dijelaskan lebih dulu kepada pasien
b. dokter yang berkonsultasi harus berkomunikasi secara langsung
dengan dokter tempat konsultasi, biasanya dengan tertulis. Bila
keadaan darurat misalnya acute abdomen konsultasi dapat dengan
telepon, yang ideal bersama-sama memeriksa pasiennya.
c. Keterangan yang disampaikan harus lengkap
26
BAB VI
27
31
BAB VII
PELAYANAN KONSELING PADA PRAKTEK DK
Untuk dapat memandirikan pasien dan keluarganya mengambil
keputusan, perlu pemahaman pasien terhadap dirinya serta masalah
kesehatannya dikenal dengan nama pelayanan konseling (counseling
services)
BATASAN
1. Konseling adalah suatu komunikasi tatap muka untuk membantu
penderita menetapkan pilihan atas dasar pemahaman yang lengkap
tentang dirinya serta masalah kesehatan yang sedang dihadapi
secara mandiri (AVSC, 1995)
2. Konseling adalah suatu bentuk wawancara untuk membantu orang
lain memperoleh pengertian lebih baik mengenai dirinya dalam
usaha nya untuk memahami dang mengatasi yang sedang
dihadapinya (Sadli, 1988)
KARAKTERISTIK
1. Konseling adalah tatap muka langsung, beda dengan komunikasi
biasa, dimana tatap muka tidak bersifat mutlak.
2. Konseling membantu penderita memahami diri sendiri dan
penyakitnya, beda dengan wawancara biasa hanya sekedar
mengetahui keadaan penderita.
3. Pengambilan keputusan dilakukan oleh penderita. Beda dengan
motivasi dimana keputusan oleh dokter.
MANFAAT
1. Meningkatkan pemahaman terhadap diri dan kesehatannya
sehungga pasien dapat mempercepat penyembuhannya
2. Meningkatkan kepercayaan diri pasien, sehingga juga
mempercepat penyembuhannya.
32
34
BAB VIII
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
Pendahuluan
Dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan medik haruslah
mendapat persetujuan dahulu dari yang bersangkutan. Ini dikenal
dengan persetujuan tindakan medik (informed consent)
Pentingnya pemahaman ini didorong oleh makin baiknya kesadaran
hukum masyarakat, menyebabkan gugatan hukum (liability) makin
sering ditemukan.
BATASAN
PTM atau informed consent (PERMENKES No. 585 th 1989).
Informed berarti telah mendapatkan penjelasan, serta consent berarti
persetujuan.
Dengan adanya PTM dapat dihindari perbuatan yang dipaksakan,
yang bertentangan dengan kode etik dan undang-undang, bila opeasi
tidak disetujui pasien dapat dikenakan pasal 531 KUHP, dianggap
penganiayaan.
Tuntutan menghormati hak-hak azazi manusia, di kedokteran sebagai
patient rights berhasil mewarnai praktek kedokteran. Butir 6 kode
etik kedokteran internasional yang disahkan th 1949, menyebutkan a
physician shall respect the right of the patient. Sedang hak-hak pasien
disahkan th 1981, butir 3 tercantum menolak atau menerima setelah
mendapat keterangan yang cukup.
TUJUAN
Adalah untuk menimbulkan pengertian dan pemahaman pada diri
pasien tentang tindakan medik yang akan dialaminya, kemudian akan
35
36
37
MASALAH
1. Yang berkaitan dengan informasi
Bila informasi tersebut menimbulkan ketakutan pada diri
pasien, dikalangan dokter dikenal dengan apa yang disebut
therapeutic privilege (hak pengobatan), yakni demi
kepentingan pasien dokter dapat saja menahan informasi itu, ini
ada dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 5.
2. Yang berkaitan dengan kemampuan
Bila diketahui pasien tidak mampu membiayainya, tidak etis
bila dokter menyampaikannya.
Bila dokter harus merujuk ketempat lain dan pasien mampu
membiayainya, tidak etis bila dokter menahan informasinya.
3. Yang berkaitan dengan keputusan
Bila keputusan harus oleh bapak dan ibu, dan tidak sepakat
keduanya, bila pasien sudah mendekati usia dewasa (20) tapi
telah diperguruan tinggi maka tanya pada anaknya, bila setuju
lakukan.
Tapi bila berhadapan dengan kepentingan umum, persetujuan
pasien tidak perlu dihormati misalnya wabah penyakit menular
Pada PTM yang dinilai aspek kognitif (pengetahuan), tapi bila
aspek afektif (sikap pasien, perasaan) berbeda, maka pilihan
pada yang menguntungkan pasien.
TATACARA PTM
Karena mempunyai tujuan sama dengan konseling, maka tata caranya
sama dengan 6 macam yakni: GATHER
38
BAB IX
REKAM MEDIS PELAYANAN DK
PENDAHULUAN
Rekam medis adalah semua berkas, catatan yang berisikan data tentang
keadaan kesehatan pasien
BATASAN
Tercantum dalam PERMENKES RI No 749 a th 1989, adalah berkas
yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien
yang dipergunakan serta tersedia pada suatu sarana pelayanan kesehatan
Dari batasan ini dapat dipahami bahwa rekam medis: kartu pasien,
catatan dan semua dokumen termasuk kartu indeks, buku register,
formulir hasil pemeriksaan penunjang, foto roentgen, formulir PTM,
formulir jaminan asuransi kesehatan, salinan sertifikat kelahiran, salinan
sertifikat kematian dan data non fisik seperti psikhis dll.
Dierluas lagi dengan mulai saat diterimanya, catatan medis selama
pelayanan, penyimpanannya.
MANFAAT
1. Menjamin kelengkapan administrasi pasien
39
40
41
42
BAB X
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
KEDUDUKAN DAN PERANAN DOKTER KELUARGA
Secara umum dibedakan 4 macam (Geyman, 1971):
1. Praktek DK sama dengan praktek dokter umum: pelayanan
tk pertama berkelanjutan untuk keluarga, merawat dirumah,
menyelenggarakan konsultasi, memberikan pendidikan
kesehatan, pencegahan, pengobatan, meningkatkan derajat
kesehatan
2. Sama dengan praktek spesialistis, ini di AS
3. Praktek DK (Willard,1970) menunjuk kepada tatacara
pelayanan yang diselenggarakan. Ini dianut Negara-negara
berkembang juga Indonesia
4. Praktek DK banyak kesamaan dengan praktek dokter umum
Hanya punya pendapat praktek dokter umum sekarang telah
tidak memadai lagi, perlu dikembangkan cara baru yakni DK
BENTUK PRAKTEK DK
1. Pelayanan DK sebagai bagian dari pelayanan RS (hospital based)
Untuk ini dibentuklah suatu unit khusus, yang disebut bagian DK
(departemen of family medicine), semua pasien baru berkunjung ke
RS diwajibkan melalui bagian ini, bila perlu pelayanan spesialis baru
kemudian dirujuk ke bagian lain
43
45
BAB XI
PEMBIAYAAN PELAYANAN DK
PENDAHULUAN
Pembiayaan yang dipilih adalah pembiayaan melalui program
asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali datang
berobat tidak perlu bayar tunai, karena pembayaran tersebut telah
ditanggung oleh pihak ketiga yaitu badan asuransi.
Untuk memperkecil risiko biaya, progr. Asuransi menerapkan prinsip
membagi risiko (risk sharing), sehingga bagi penyelenggara
pelayanan kesehatan harus memelihara, meningkatkan kesehatan, dan
mencegah tidak sampai sakit.
BATASAN
Dua batasan:
1. Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang
dapat mengakibatkan kerugian ekonomi (Beider and
Breadles, 1972).
2. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana sipenangung
dengan menerima suatu premi mengikatkan dirinya untuk
46
47
48
49
MANAJEMEN KEUANGAN
Adalah upaya yang dilakukan agar uang yang dibayar cara kapitasi tidak
sampai merugikan DK. Ada dua hal, yakni:
1. Analisis actuarial (actuarial analysis)
Menilai besanya kapitasi yang ditawarkan oleh badan asuransi
dengan cara:
a. mempelajari jenis pelayanan yang harus dipertanggung jawabkan
b. mencari informasi misalnya dari praktek-praktek dokter, apotik,
puskes setempat, klinik bersalin tentang angka pemanfaatan
(utilization rate)
b.1 Angka kunjungan
Disini hati-hati misalnya begitu biaya kesehatan ditanggung,
mereka yang biasanya tak pernah berobat akan datang juga.
b.2 Angka penyakit
Disini hati-hati angka penyakit tidak menggambarkan yang
sebenarnya karena ada yang sakit tidak berobat tapi beli obat
sendiri.
50
Kapitasi
(Rp)
1.000
1 000
200
200
3.000
20.000
15.000
40.000
80.400
52
BAB XII
PEMASARAN SOSIAL
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
PENDAHULUAN
Mengingat konsep pelayanan DK masih baru, perlu dimasyarakatkan
baik kepada masyarakat maupun kepada kalangan profesi dokter.
Dalam manajemen kesehatan dikenal dengan nama pemasaran social
(social marketing).
Untuk menghindari keadaan yang bertentangan dengan kode etik
kedokteran, kegiatan pemasaran yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga juga mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat
Dan pemasaran ini termasuk pemasaran social.
BATASAN
53
Pemasaran social adalah upaya yang dengan menggunakan prinsipprinsip serta teknologi pemasaran , bermaksud mencanangkan program,
gagasan, dan atau perilaku social (Kotler dan Zaltman, 1971)
KARAKTERISTIK
1. PS banyak menggunakan prinsip serta teknik komunikasi.
Tapi perbedaan bahwa PS tidak hanya meningkatkan
pengetahuan, mengubah sikap serta mengarahkan perilaku
masyarakat, yang merupakan tujuan utama komunikasi, tapi
juga untuk mempersiapkan produk/jasa yang akan
dipasarkan baik, murah, efektif, sedemikian rupa sehingga
mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
masyrakat.
2. PS banyak menggunakan prinsip serta teknik perubahan
social (social change), tapi berbeda pada PS tidak hanya
untuk keuntungan masyarakat sebagai tujuan utama social
change tapi juga untuk keuntungan para penyelenggara
pemasaran social
3. PS banyak menggunakan prinsip serta teknik pemasaran
(marketing). Tidak saja untuk keuntungan para
penyelenggara pemasaran tapi PS juga untuk keuntungan
masyarakat yang memanfaatkan produk/jasa yang
dipasarkan.
Dalam bidang kesehatan prinsip serta teknik pemasaran social
tersebut telah dimanfaatkan pada program imunisasi,
pembrantasan diare dan KB.
UNSUR-UNSUR PEMASARAN SOSIAL
Empat P
1. Produk (product)
Adalah barang atau jasa yang akan dipasarkan. Dalam hal ini:
imunisasi, KB, pembrantasan diare, jasa pelayanan dokter, jasa
para medis, profesionalisme semua tenaga, keramah tamahan.
2. Tempat (place)
54
55
58
Tingkat ideal tercapai tidak kaku tetapi masih ada dalam batas batas
toleransi.
a.. Standar persyaratan minimal (minimum requirement standard)
Dibedakan dua macam yakni:
a.1 Standar masukan
Terdiri dari
Jenis,jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana (standard of personels)
Jenis dan jumlah,spesifikasi arena medis dan non medis (standard of
facilities)
Jumlah dana (capital)
Standar-standar masukan ini harus ditetapkan
a.2 Standar lingkungan
Terdiri dari garis-garis basar kebijakan,struktur organisasi, system
manajemen. Standar-standar ini harus ditetapkan.
a.3 Standar proses
Standar tersebut terdiri dari tindakan medis (standard of medical
procedures). Standar ini juga harus ditetapkan.
b.Standar penampilan minimal (minimum performance standard)
Adalah menunjuk pada unsur keluaran atau standar penampilan,
Yang perlu ditetapkan standar keluaran tersebut.
Jika ditemukan penyimpangan standar persyaratan minimal, maka yang
akan ditemukan adalah penyebab timbulnya masalah mutu.
Tapi jika ditemukan penyimpangan standar penampilan minimal, maka
yang ditemukan masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
TATA LAKSANA PROGRAM MENJAGA MUTU
Kegiatan yang harus dilakukan:
1. Kegiatan persiapan
Secara umum apat dibedakan atas lima macam:
a. membentuk organisasi yg bertanggung jawab melaksanakan PMM
b. menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya
c. menjabarkan ruang lingkup kegiatan
59
61
63
Format kedua bentuk ini berbeda, tapi pada umumnya ada 6 hal:
* Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang, masalah, tujuan
serta manfaat penelitian
Bahan dan cara kerja penelitian
Hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian
Kesimpulan dan saran
Daftar kepustakaan
5.Publikasi laporan penelitian
Mempublikasikan hasil penelitian, ini diupayakan.
BAB XV
DOKTER KELUARGA DALAM JPKM
65
2.Hakikat psikologik
Sebagai mahluk social manusia mempunyai aktifitas dan tingkah
laku yang merupakan gambaran siap manusia yang menentukan
perilaku dan kebiasaannya.
69
5.Hakikat Medik
Ilmu KK dipengaruhi oleh temuan bidang teknologi kedokteran.
Demikian pula pergerakan pola perilaku, pergerakan pola penyakit dan
perkembangan HAM.
Profesi kedokteran bertanggung jawab dalam mengembalikan fungsi
tubuh manusia pengguna jasa untuk optimal agar dapat menjalankan
fungsi sosialnya kembali untuk mencapai kesejahteraan keluarga.
Karena itu KK sebagai ilmu akan berkembang yang mempengaruhi:
Kesehatan
Kesejahteraan, dan
Kebahagiaan keluarga
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KK
Tidak ada diskriminasi dalam pelayanan kesehatan, pelayanan
terkendali dan ini terlaksana karena adanya manejemen praktek system
pelayanan dengan kendali mutu serta kebijakan pembayaran yang
masing-masing menguntungkan bagi pemberi jasa, penggunaan jasa,
dan lembaga yang mengatur alur pembayaran sehingga penghargaan hak
dan martabat masing-masing pihak.
AZAS PERTAMA
Pelayanan medis berdasarkan etika, moral dan spiritual sebagai
pengamalan profesi kedokteran sesuai sumpah dokter.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, kadang kala ditemukan
keraguan diagnostic dan tindakan namun dokter tetap bertekad
malakukan pelayanan yang bermanfaat, disinilah doa akan
menimbulkan keajaiban dalam kesembuhan pasien.
Pendekatan spiritual harus dilatih disamping kemampuan medis.
AZAS KE-DUA
Pelayanan medis dan tindakan dilakukan bermanfaat secara optimal
bagi kesembuhan pasien dan penyelesaian kesehatan individu sebagai
71
72
Komponennya:
1. Dokter praktek umum / keluarga (DPU/DK) yang
menyelenggarakan pelayanan primer di klinik dokter keluarga (KDK)
2. Dokter spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di
klinik dokter spesialis (KDsp)
3. Rumah Sakit
4. JPKM.
Pengobatan rasional
Pada prinsipnya meminimalkan efek samping pengobatan terutama
mengurangi penyuntikan dan penggunaan antibiotic yang benar pada
kasus-kasus infeksi serta menghindarkan polifarmasi.
Sebagai langkah awal diutamakan menghindari / menguangi:
1. Penggunaan antibiotic pada penyakit diare.
2. Penyuntikan kecuali pada kasusu-kasus yang perlu
dan gawat darurat.
3. Polifarmasi.
4. Evidence base medicine.
Sebagai contoh: bila anak panas sekarang dikompres
dengan air hangat kuku, tidak lagi dengan air es dll.
Mekanisme Kerja Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
Sistem komunikasi: Laporan yang dibuat untuk memungkinkan BAPEL
membuat profil PPK dalam menjaga mutu dan kendali biaya diatur sbb:
1. Untuk rawat jalan TK I (dokter umum)
a. Persentase angka kunjungan (contact rate)
b. Persentase angka rujukan (referral rate)
c, Unit cost per kunjungan
d. Unit cost obat per kunjungan
e. Angka keluhan (gripence rate)
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
Permasalahan PPK
1. Pembayaran pra upaya terlalu rendah.
Dokter harus mengurangi kebutuhan berlebihan dari peserta dan
pengeluaran kesehatan.
2. Kebutuhan peserta diluar ketentuan harus disadarkan akan paket
pelayanan.
3. Terkumpulnya peserta beresiko dalam jumlah besar. Bila banyak
penyakit berat perlu biaya ekstra, apa ini dibayar/dibatasi?
4. Ketidak pastian dalam diagnosa.
Demi profesionalnya pelayanan menghadapi diagnosa ragu-ragu,
perlu test tambahan ini bagaimana?
5. Beban administrasi.
Administrasi tetap harus ada, tapi dokter jangan terperangkap habis
energi dalam mengurusinya.
6. Penundaan pembayaran.
Jagan sampai ada pelayanan tertentu yang dibayar atau tidak.
Pendidikan KK di FK
Rekomendasi WHO dan WONCA di Ontario 1994:
Kedokteran keluarga harus diajarkan di FK, sebagai ilmu kedokteran
keluarga punya 3 komponen penyangga batang tubuh pengetahuan
(body of knowledge):
1. Wawasan
: ontology
2. Penjelasan ilmu pengetahuan
: epistemology.
3. Pemanfaatan,penggunaan, pengalaman
: aksiology
The best time to make progress is when other people are wasting
their time. Good luck, May God bless you
74
Rencana perkuliahan:
Pertemuan ke:
1. Batasan dan Ruang lingkup
2. Keluarga sebagai subjek dan objek pelayanan DK
3. Pelayanan kedokteran menyeluruh
4. Hubungan dokter pasien
Konsultasi dan Rujukan
5. Kunjungan dan Perawatan di Rumah
Pelayanan Konseling DK
6. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)
7. Rekam medis Pelayanan DK
8. Praktek DK
9. Pembiayaan Pelayanan DK
10.Pemasaran social Praktek DK
11.Program menjaga mutu Pelayanan DK
12.Pendidikan DK
Penelitian dalam Praktek DK
13.Dokter Keluarga dalam JPKM
14.Review
75