Professional Documents
Culture Documents
Sebagai ibu bapa, memang seronok melihat anak-anak membesar dengan sihat dan bijak.
Daripada lahir sehingga umur mereka dua tahun, pelbagai keletah dan kerenah dapat diperhatikan.
Sesetengahnya mencuit hati dan adakalanya membuatkan anda berasa bangga menjadi ibu bapa
mereka. Sebolehnya, kita mahu berada di sisi ketika mereka melakukan sesuatu buat kali pertama
seperti ketawa, berdiri sendiri, berjalan, mengucapkan perkataan, memanggil mama atau papa dan
sebagainya.
Biasanya, perkembangan awal kanak-kanak diukur daripada pertumbuhan dan perkembangan
fizikalnya. Bayi baru lahir akan diukur berat dan tingginya untuk dicatatkan dalam carta supaya boleh
dijadikan rujukan. Carta ini digunakan untuk mengetahui sama ada seseorang bayi itu membesar
secara normal atau tidak.
Tahap-tahap Pertumbuhan Bayi Adalah Seperti Berikut:
0 hingga 3 bulan
Berupaya bertindak balas jika anda menyentuhnya dengan lembut pada pipi atau bahagian
sensitif lain seperti tapak tangan dan kaki.
Dalam tempoh ini juga, kemahiran motor bayi mulai terbentuk dengan baik. Bayi boleh
menoleh kepala ke kiri dan ke kanan dan meluruskan tangan serta kaki.
Mata bayi sudah boleh melihat tetapi tidak fokus.
Pada usia enam minggu, bayi boleh tersenyum.
Pada usia lapan minggu bayi akan mengeluarkan bunyi tetapi sukar difahami.
Kepala bayi sudah boleh diangkat apabila dibaringkan secara meniarap.
Pada usia tujuh hingga lapan minggu bayi sudah boleh memegang alat permainan lembut
dalam tempoh sekejap.
Pada usia sembilan minggu bayi sudah boleh melihat dari satu objek ke objek lain.
Tip: Beri bayi anda alat permainan yang mengeluarkan bunyi untuk merangsang kemahiran
pendengarannya.
3 hingga 6 bulan
Pada usia 14 minggu, bayi sudah boleh berguling dari perut ke belakang dan sebaliknya.
Bayi juga boleh mencapai objek dan menggoncang permainan.
Bayi sudah boleh memegang dua permainan sekali gus dan meletakkannya dalam mulut.
Bayi sudah boleh mengangkat dadanya apabila dibaringkan secara meniarap.
Pada usia 16 minggu bayi sudah mulai menendang-menendang kakinya.
Genggaman tangan bayi mulai kejap dan kemahiran motornya kian mantap.
Bayi boleh mengangkat kepalanya dalam masa yang agak lama dan memandang ke arah anda.
Tip: Menyanyi akan menceriakan bayi anda dan merangsang kemahiran lisannya. Jadi, ajaklah
anak tepuk tangan dan gerakkan badannya mengikut rentak muzik.
6 hingga 9 bulan
Bayi mulai menolak dirinya dengan menggunakan kedua-dua tangan, perut dan lutut.
Mata bayi mulai fokus dan mengekori pergerakan anda di sekeliling rumah.
Bayi juga mulai merangkak.
Sudah boleh menggunakan genggaman hujung jari yang melibatkan jari telunjuk dan ibu jari
untuk mengambil objek kecil.
Mulai berdiri dengan sokongan pelbagai barang dalam rumah seperti kabinet, rak, meja dan
sebagainya.
Manakala perkembangannya pula akan merangkumi 5 asas utama yaitu perkembangan fisikal, bahasa,
kognitif, sosial emosi dan estetika serta daya kreatif.
1. Perkembangan Fisikal
Si manja mengalami perubahan dari segi bentuk dan saiz; kebolehan mengawal pergerakan
motor kasar dan halus serta koordinasi anggota badan. Motor kasar berkaitan dengan otot-otot kasar
seperti merangkak, memanjat, berjalan dan berlari. Manakala motor halus berkaitan dengan hal yang
menggunakan saraf seperti melakar dan melukis.
Tip rangsangan : Berikan anak kertas dan pensel warna. Biarkan dia melukis apa sahaja yang diingini
untuk memupuk kreativiti mereka.
2. Perkembangan Bahasa
Anak anda akan mengalami perubahan daripada tahap mengeluarkan bunyi-bunyian kepada
penerimaan, kefahaman dan mengeluarkan kata-kata sebagai tindak balas kepada rangsangan. Dia
akan belajar menyebut apa sahaja yang didengarkannya. Sama ada melalui percakapan ibu bapa,
bahan bacaan yang dibaca kepadanya, menonton televisyen dan mendengar radio.
Tip rangsangan : Ajaklah anak menyanyi lagu dengan lirik ciptaan anda sendiri agar anak boleh
belajar menyebut perkataan dengan betul. Misalnya,Masa mandi, gosok gigi, gosok
gigi, gosok gigi...baru bersih.
3. Perkembangan Kognitif
Ini bermaksud keupayaan kanak-kanak mengumpul maklumat dan menyelesaikan masalah.
Perkembangan kognitif kanak-kanak berbeza mengikut tahap usia. Interaksi dan komunikasi orang
dewasa dengan kanak-kanak adalah perlu. Kanak-kanak memahami dan akan belajar meniru sebutan
berbahasa dengan betul setelah melakukan pengumpulan maklumat.
Tip rangsangan : Setiap kali melakukan sesuatu, beritahu anak apa yang anda sedang buat. Misalnya,
Mama nak buka lampu ni, lalu tekan suis dan lampu akan menyala. Dengan cara ini
anak anda akan memahami perbuatan tersebut.
4. Perkembangan Sosial Emosi
Kanak-kanak mula belajar bergaul, berinteraksi dan meluahkan perasaan. Mereka semakin
membesar dan pastinya perkembangan emosinya berbeza seperti gembira dan marah. Asuh kanakkanak dengan mendengar perasaan yang diluahkan dan bimbing mereka ke arah emosi yang positif.
Jangan dibiarkan menangis berterusan tanpa mengambil berat emosinya. Tenangkan mereka supaya
tidak menangis berpanjangan. Minta mereka memberitahu masalah dan berikan dorongan atau pujian
sekiranya mereka boleh menguasai emosinya.
Tip rangsangan : Galakkan anak berkawan dengan rakan sebaya agar dia pandai berkomunikasi dan
bertolak ansur.
5. Perkembangan Estetika dan Kreativitas
Lihat kemampuan si kecil mengembangkan daya kreativitasnya. Kemahiran ini diperoleh
menerut aktivitas dan proyek berkaitan seni visual yang mengutamakan proses, berbanding dengan
hasilan akhir. Proses ini mengaktifkan pemikiran kritikal kanak-kanak dalam menyelesaikan sesuatu
permasalahan. Selain itu, aktivitas pendidikan seni visual menggalakkan kanak-kanak melakukan
eksplorasi dan eksperimen dalam kehidupan seharian.
Mendekati seseorang
Memindahkan benda dati tangan yang satu ke tangan yang lainnya
Memungut 2 benda, masing2 tangan memegang 1 benda pada saat yang bersamaan
Memungut benda sebesar kacang dengan meraup
Bersuara tanpa arti (seperti: mamama, dadada, tatata
Mencari mainan / benda yang dijatuhkan
Bermain tepuk tangan / cilukba
Bergembira dan melempar benda
Makan sendiri
Sumber : infodokterku.com
masa lalu kita (asimilasi), sedangkan setiap pengalaman itu berisi aspek yang mungkin saja
baru sama sekali. Aspek yang baru inilah yang menyebabkan terjadinya dalam struktur
kognitif (akomodasi).Asimilasi adalah proses merespon pada lingkungan yang sesuai dengan
struktur kognitif seseorang. Tetapi proses pertumbuhan intelektual tidak akan ada apabila
pengalaman yang ditangkap tidak berbeda dengan skemata yang ada oleh sebab itu
diperlukan proses akomodasi, yaitu proses yang merubah struktur kognitif. Bagi Piaget
proses akomodasi tersebut dapat disamakan dengan belajar. Konsep ini mejelaskan tentang
perlunya guru memilih dan menyesuaikan materi berpijak dari ide dasar yang diketahui anak,
untuk kemudian dikembangkan dengan stimulasi lebih luas misalnyadalam bentuk
pertanyaan sehingga kemampuan anak meningkat dalam menghadapi pengalaman yang lebih
kompleks.
Piaget selain meneliti tentang proses berpikir di dalam diri seseorang ia juga dikenal
dengan konsep bahwa pembangunan struktur berfikir melalui beberapa tahapan. Piaget
membagi tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap: (1) Tahap sensori motor
(lahir-2 tahun); (2) Tahap praoperasi (usia 2-7 tahun); (3) Tahap operasi konkrit (usia 7-11
tahun); (4) Tahap operasi formal (usia 11-15 tahun). Tahapan-tahapan ini sudah baku dan
saling berkaitan. Urutan tahapan Tidak dapat ditukar atau dibalik karena tahap sesudahnya
melandasi Terbentuknya tahap sebelumnya. Akan tetapi terbentuknya tahap tersebut dapat
berubah-ubah menurut situasi sesorang. Perbedaaan antara tahap sangat besar. Karena ada
perbedaan kualitas pemikiran yang lain. Meskipun demikian unsur dari perkembangan
sebelumnya tetap tidak dibuang. Jadi ada kesinambungan dari tahap ke tahap, walaupun ada
juga perbedaan yang sangat mencolok.
Vigotsky memandang bahwa sistem sosial sangat penting dalam perkembangan
kognitif anak. Orangtua, guru dan teman berinteraksi dengan anak dan berkolaborasi untuk
mengembangkan suatu pengertian. Jadi belajar terjadi dalam konteks sosial, dan muncul
suatu istilah zona Perkembangan Proksimal (ZPD). ZPD diartikan sebagai daerah potensial
seorang anak untuk belajar, atau suatu tahap dimana kemampuan anak dapat ditingkatkan
dengan bantuan orang yang lebih ahli. Daerah ini merupakan jarak antara tahap perkembanan
aktual anak yaitu ditandai dengan kemampuan mengatasi permasalahan sendiri batas tahap
perkembangan potensial dimana kemampuan pemecahan masalah harus melalui bantuan
orang lain yang mampu.Sebagi contoh anak usia 5 tahun belajar menggambar dengan
bantuan pengarahan dari Orang tua atau guru bagimana caranya secara bertahap, sedikit demi
sedikit bantuan akan berkurang sampai ZPD berubah menjadi tahap perkembangan aktual
saat anak dapat menggambar sendiri. Oleh karena itu dalam mengembangkan setiap
kemampuan anak diperlukan scaffolding atau bantuan arahan agar anak pada akhirnya
menguasai keterampilan tersebut secara independen. Dalam mengajar guru perlu menjadi
mediator atau fasilitator di mana pendidik berada disana ketika anak-anak membutuhkan
bantuan mereka. Mediatoring ini merupakan bagian dari scaffolding. Jadi walaupun anak
sebagai pebelajar yang aktif dan ingin tahu hampir segala hal, tetapi dengan bantuan yang
tepat untuk belajar lebih banyak perlu terus distimuluasi sehingga proses belajar menjadi
lebih efektif.
Vigotsky meyakini bahwa pikiran anak berkembang melalui: (1) Mengambil bagian
dalam dialog yang kooperatif dengan lawan yang terampil dalam tugas di luar zone proximal
Development; (2) Menggunakan apa yang dikatakan pendidik yang ahli dengan apa Yang
dilakukan. Berbeda dengan Piaget yang memfokuskan pada perkembangan berfikir dalam
diri anak (intrinsik), Vigotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif seorang anak
sangat dipengaruhi oleh sosial dan budaya anak tersebut tinggal. Setiap budaya memberikan
pengaruh pada pembentukan keyakinan, nilai, norma kesopanan serta metode dalam
memecahkan masalah sebagai alat dalam beradaptasi secara intelektual. Budayalah yang
mengajari anak untuk berfikir dan apa yang seharusnya dilakukan.