Professional Documents
Culture Documents
NO. REVISI :
B
HALAMAN :
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
TANGGAL TERBIT :
25 SEPTEMBER 2012
ABDUL KADIR
NIP 196205231989031001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
NO. DOKUMEN :
KR.02.01/01.02/3200/
2012
NO. REVISI :
B
HALAMAN :
2/2
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
UNIT TERKAIT
: 1. Tim PPI
2. Manajerial Rumah Sakit
3. Tim Konstruksi dan Renovasi Bangunan Rumah Sakit
LAMPIRAN
Tpe B
Tipe C
Tipe D
Risiko Sedang
Risiko Tinggi
CCU
Any area caring for
immunocompromised
Emergency
patients
Room
Burn Unit
Labor &
Cardiac Cath Lab
Delivery
Central Sterile Supply
Laboratories
Intensive Care Units
(specimen)
Medical Unit
Newborn
Negative pressure
Nursery
isolation rooms
Outpatient
Oncology
Surgery
Operating rooms
Pediatrics
including C-section
Pharmacy
rooms
Post
Anesthesia
Care Unit
Surgical Units
Catatan : Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih kelompok risiko yang
lebih tinggi
Cardiology
Echocardiography
Endoscopy
Nuclear Medicine
Physical Therapy
Radiology/MRI
Respiratory
Therapy
LOW
A
KELAS I
KELAS II
D
KELAS III
MEDIUM
KELAS I
KELAS II
KELAS III
KELAS IV
TINGGI
KELAS II
KELAS II
KELAS III
KELAS IV
TERTINGGI
KELAS II
KELAS III
KELAS III
KELAS IV
KETERANGAN : Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih kelompok
risiko yang lebih tinggi
Kelas II
Kelas III
KELAS IV
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit di atas
Samping kiri
Samping
kanan
Belakang
Depan
Kelompok
Risiko
Kelompok
Risiko
Kelompok
Risiko
Kelompok
Risiko
Kelompok
Risiko
Kelompok
Risiko
Langkah 5. Identifikasi ruang khusus, cth ruang pasien, ruang medikasi dll
Langkah 6. Identifikasi isu terkait: ventilasi, saluran air, listrik seandainya ada gangguan
Langkah 7. Identifikasi penghalang debu apa yang digunakan. (cth, penghalang tembok) ;
apakah diperlukan HEPA filter?
(Catatan: Selama konstruksi area renovasi/konstruksi hendaknya dipisahkan dari area hunian
dan hendaknya negative dengan memperhatikan area sekitar)
Langkah 8. Pertimbangkan potensial risiko kerusakan air. Apakah ada risiko terkait
struktur bangunan (cth, tembok, atap, plafon)
Langkah 9. Jam kerja: Bisakah konstruksi dilakukan diluar jam perawatan pasien?
Langkah 10. Apakah plan membutuhkan ruangan isolasi atau aliran udara negative?
Langkah 11. Apakah plan membutuhkan tempat cuci tangan (handwashing sinks)?
Langkah 12. Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan jumlah minimal tempat cuci
tangan untuk proses ini? (lihat pedoman AIA untuk tipe dan area)
Langkah 13. Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan plan kebersihan ruangan?
Langkah 14. Plan untuk membicarakan isu berikut terkait proses Cth, alur lalu lintas,
housekeeping, menghilangkan kotoran atau debut (bagaimana dan kapan)