You are on page 1of 9

BLOK SOFT TISSUE SURGERY

CASE STUDY - 1

TUTOR:
drg.
Disusun Oleh:
Riska Nurprilaely
G1G012010

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2015

KASUS 1
SKENARIO
Sashi (30 tahun) datang ke klinik anda dengan keluhan nyeri pada gusi yang luar biasa
hebat disertai dengan gusi yang sering berdarah secara spontan. Keadaan tersebut baru
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan bau mulut serta sensasi
pengecapan seperti logam. Pasien menyangkal riwayat kelainan sistemik, dan menyangkal
mengalami kejadian serupa sebelumnya. Hasil pemeriksaan intraoral terlihat adanya gingival
interdental dan marginal gingival RA yang mengalami ulserasi. Terjadi bleeding pada saat
probing dan rata-rata kedalaman sulkus gingival adalah 3 mm. Tidak terlihat adanya kalkulus
pada area gingival yang dikeluhkan. Konsistensi saliva terlihat pekat dan banyak. Pasien
adalah seorang wanita karir yang sering berpergian ke luar kota, dalam 1 bulan ini pasien
telah berpergian ke 10 kota yang berbeda.

A. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief complaint
: terasa nyeri hebat pada gusi dan sering berdarah spontan.
2. Present illness
: nyeri muncul sejak 1 minggu yang lalu dan sebelumnya belum

3.
4.
5.
6.

pernah terjadi keluhan serupa.


Past medical history : Tidak ada riwayat sistemik.
Past dental history : Tidak ada keterangan.
Family history
: Tidak ada keterangan.
Social history
: Wanita karir, sering berpergian ke luar kota.

B. Pemeriksaan Objektif
1. Pemeriksaan ekstra oral
a. Wajah
1) Warna
2) Pembengkakan
b. Mata:
1) Kesejajaran posisi
2) Warna kulit sekitar
3) Warna sclera
4) Warna kelopak bagian dalam
5) Lain-lain

: Tidak ada keterangan


: Tidak ada keterangan
: Tidak ada keterangan
: Tidak ada keterangan
: Tidak ada keterangan
: Tidak ada keterangan
: Tidak ada keterangan

c. Leher
: Tidak ada keterangan
d. Tangan dan jari : Tidak ada keterangan
e. Limfonodi
1) Ln. Occipitalis
: Tidak ada keterangan
2) Ln. Post Auricular
: Tidak ada keterangan
3) Ln. Pre Auricular
: Tidak ada keterangan
4) Ln. Parotid
: Tidak ada keterangan
5) Ln. Submandibula
: Tidak ada keterangan.
6) Ln. Superficial Cervical Anterior : Tidak ada keterangan
7) Ln. Cervical Posterior
: Tidak ada keterangan
8) Ln. Cervical Posterior Deep
: Tidak ada keterangan
9) Ln. Supraclavicula
: Tidak ada keterangan
f. TMJ
: Tidak ada keterangan
2. Pemeriksaan intra oral
Terdapat ulserasi pada gingival interdental dan marginal gingival RA. Terjadi
bleeding pada saat probing dan rata-rata kedalaman sulkus gingival adalah 3 mm.
Tidak terlihat adanya kalkulus pada area gingival yang dikeluhkan. Konsistensi
saliva terlihat pekat dan banyak.
C. Differential Diagnosis
1. Necrotizing Ulcerative Gingivitis (NUG)
2. Herpetic gingivostomatitis
3. Streptococcal gingivitis
D. Diagnosa
Necrotizing Ulcerative Gingivitis (NUG)
E. Pembahasan
1. Gambaran klinis
Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) adalah penyakit gingiva yang
disebabkan oleh mikroba dan respons imun host yang terganggu. Hal ini ditandai
oleh kematian dan pengelupasan jaringan gingiva serta gejala yang khas (Newman,
2006). Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) menyebabkan pasien mengeluhkan
nyeri hebat pada gigi atau gingivanya. Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG)
memiliki onset cepat dan kadang-kadang diikuti dengan penyakit yang melemahkan
tubuh atau infeksi saluran napas akut. Tingkat stres yang tinggi dan jam kerja yang
lama tanpa istirahat cukup juga sering ditemukan pada pasien NUG (Reddy, 2008).
Tanda klinis khas pada necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) adalah ulserasi
seperti kawah pada papila interdental, papila gingiva tampak rusak karena adanya
jaringan nekrosis yang tercabik, dan dilapisi oleh pseudomembran berwarna putih
keabu-abuan. (Fedi, dkk., 2005).
2. Etiologi

Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) dapat disebabkan oleh beberapa faktor


yang dikelompokkan menjadi faktor kausatif (utama) dan faktor predisposisi
(pendukung)
a. Faktor kausatif
Faktor penyebab utama necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) adalah
mikroorganisme plak bakteri. Mikroorganisme penyebab necrotizing ulcerative
gingivitis

(NUG)

diantaranya

Bacillus

fusiformis,

Borrelia

vincentii,

Streptococcus alpha-hemolyticus, Bacteriodes melaninogenicus, dan Spirochete,


vibrio yang tidak teridentifikasi dan Streptococcus (Fedi, dkk., 2005).
b. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi atau faktor pendukung digolongkan menjadi lokal dan
sistemik. Faktor predisposisi lokal seperti kalkulus, gingiva yang menutupi
molar, karies, tepi restorasi yang overhang, kontak gigi yang tidak baik,
malposisi gigi, dan food impaction. Sedangkan faktor predisposisi sistemik
seperti stres emosi dan stres nonspesifik, kecemasan, konsumsi alkohol yang
berlebihan, merokok tembakau, kelelahan, malnutrisi, mouth breathing, AIDS,
kesehatan umum yang tidak terawat, gingivitis yang telah ada, dan penyakit
yang melemahkan. (Fedi, dkk., 2005).
3. Tanda gejala ekstraoral
a. Pada kasus ringan dan sedang terjadi limfadenopati dan peningkatan suhu yang
ringan
b. Pada kasus berat terjadi komplikasi sistemik seperti demam tinggi, peningkatan
denyut nadi, leukositosis, penurunan nafsu makan, dan malaise.
c. Pada kasus yang terjadi pada anak-anak akan menimbulkan gejala yang parah
seperti insomnia, konstipasi, gangguan gastrointestinal, sakit kepala dan
kecacatan mental (Newman, 2006).
4. Tanda gejala intraoral
a. Tanda oral (oral signs)
1) Karakteristik lesi punched out tampak seperti kawah pada puncak papila
interdental, dan dapat meluas ke marginal gingiva hingga gingiva cekat dan
mukosa oral.
2) Permukaan lesi ditutupi oleh pseudomembran keabu-abuan dengan tepi yang
kemerahan (erithema).
3) Perdarahan spontan ataupun saat disentuh secara halus pada gingiva.
4) Bau mulut busuk.
5) Hipersalivasi.
b. Gejala oral (oral symptoms)
1) Lesi sangat sensitif terhadap sentuhan.

2) Pasien mengeluhkan nyeri yang konstan dan mengganggu dan meningkat


saat konsumsi makanan pedas dan panas.
3) Pasien juga mengeluhkan pengecapan yang terasa logam.
4) Hipersalivasi dan kental (Newman, 2006).

KASUS 2
SKENARIO
Anti (13 tahun) datang bersama ibunya karena mengeluhkan nyeri pada gusinya. Gusi
tersebut terlihat membesar sehingga pasien merasa malu karena letaknya hampir diseluruh
gigi depannya. Ibu pasien menyangkal adanya kelainan sistemik pada pasien. Keluhan ini
mulai dirasakan oleh pasien sejak 1 tahun yang lalu dan akhir-akhir ini mulai terasa nyeri dan
mudah berdarah terutama saat menyikat gigi. Hasil pemeriksaan intraoral terlihat adanya
gingival yang membesar pada regio 33-43 dan 13-23. Terlihat plak dan kalkulus pada region
tersebut. Ibu pasien mengeluhkan juga pola makan pasien yang lebih suka makanan fast food
ketimbang sayur dan buah.

A. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief complaint
: terasa nyeri dan bengkak pada gusi gigi depan.
2. Present illness
: keluhan mulai terasa sejak 1 tahun yang lalu dan akhir-akhir
ini mulai terasa nyeri dan mudah berdarah terutama saat
3.
4.
5.
6.

menyikat gigi.
Past medical history : Tidak ada riwayat sistemik.
Past dental history : Tidak ada keterangan.
Family history
: Tidak ada keterangan.
Social history
: Tidak ada keterangan.

B. Pemeriksaan Objektif
1. Pemeriksaan ekstra oral
a. Wajah
1) Warna
: Tidak ada keterangan
2) Pembengkakan
: Tidak ada keterangan
b. Mata:
1) Kesejajaran posisi
: Tidak ada keterangan
2) Warna kulit sekitar
: Tidak ada keterangan
3) Warna sclera
: Tidak ada keterangan
4) Warna kelopak bagian dalam
: Tidak ada keterangan
5) Lain-lain
: Tidak ada keterangan
c. Leher
: Tidak ada keterangan
d. Tangan dan jari : Tidak ada keterangan

e. Limfonodi
1) Ln. Occipitalis
: Tidak ada keterangan
2) Ln. Post Auricular
: Tidak ada keterangan
3) Ln. Pre Auricular
: Tidak ada keterangan
4) Ln. Parotid
: Tidak ada keterangan
5) Ln. Submandibula
: Tidak ada keterangan.
6) Ln. Superficial Cervical Anterior : Tidak ada keterangan
7) Ln. Cervical Posterior
: Tidak ada keterangan
8) Ln. Cervical Posterior Deep
: Tidak ada keterangan
9) Ln. Supraclavicula
: Tidak ada keterangan
f. TMJ
: Tidak ada keterangan
2. Pemeriksaan intraoral
Hasil pemeriksaan intraoral terlihat adanya gingiva yang membesar pada regio
33-43 dan 13-23. Terlihat plak dan kalkulus pada regio tersebut.
C. Differential Diagnosis
1. Gingival enlargement e.c pubertas and defisiensi vitamin C.
2. Chronic gingival enlargement
D. Diagnosa
Gingival enlargement e.c pubertas dan defisiensi vitamin C.
E. Pembahasan
Gingival enlargement dapat terjadi selama masa pubertas baik pada perempuan
maupun laki - laki dan terjadi pada area iritasi lokal. Ukuran pembesaran gingiva
tergantung pada faktor lokal. Karakteristik gingival enlargement in puberity terjadi
pembengkakan marginal gingiva, peninggian papila interdental dan terlihat bulbous.
Gingival enlargement sering hanya terjadi pada permukaan fasial jarang pada lingual.
Setelah melewati masa pubertas, pembengkakan perlahan berkurang, dan hilang sama
sekali bila iritasi lokal dihilangkan. Umur 11 17 tahun merupakan prevalensi terjadi
gingival enlargement (Newman, 2006).
Gingival enlargement selama masa pubertas memiliki ciri klinis umumnya terkait
dengan penyakit inflamasi gingival kronis. Tingkat pembengkakan dan kecenderungan
untuk kambuh pada plak yang relatif sedikit membedakan gingival enlargement pada
masa pubertas dari penyakit inflamasi gingival kronis (Newman, 2006).
Sedangkan gingival enlargement akibat defisiensi vitamin C menyebabkan
perdarahan, degenerasi kolagen, dan edema dari jaringan ikat gingiva. Perubahan ini
memodifikasi respon gingiva terhadap plak sehingga mengakibatkan pembesaran pada
gingiva. Gingival enlargement akibat defisiensi vitamin C terjadi pada marginal gingiva
berwarna merah kebiruan, lembut, dan rapuh dan memiliki permukaan halus dan

mengkilap. Terjadi perdarahan baik secara spontan atau sedikit sentuhan, dan permukaan
nekrosis dengan pembentukan pseudomembran (Newman, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Fedi, P. F., Vernino, A. R., Gray, J. L., 2005, Silabus Periodonti Edisi 4, EGC, Jakarta.
Newman, M. G., Takei, H.H., Klokkevold, P. R., 2006, Carranzas Clinical Periodontology,
Edition 10, Elsevier Saunders, Philadelphia.
Reddy, S., 2008, Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics, Jaypee, India.

You might also like