Professional Documents
Culture Documents
Gemelli : 1 : 802-1
Triplet
: 1 : 803-1
Quadruplet : 1 : 804-1
Quintiplet : 1 : 805-1
Etiologi
Tidak diketahui pasti
Faktor yang mempengaruhi :
1. Bangsa, umur, paritas, hereditas, berpengaruh
terhadap
kejadian kehamilan kembar 2 telur
2. Obat induksi ovulasi dapat menyebabkan
kehamilan
kembar 2 telur/ lebih
DD/
1. Hidramnion
2. Janin besar
3. Hamil dengan mioma/ kista
4. Hidrop fetalis
Komplikasi
Hamil muda
1. Abortus
2. Prematuritas
3. Kemunduran salah satu atau ke 2 janin
4. Kel. Kongenital
Hamil lanjut
1. Hidramnion
2. Rasa tak enak/ sesak
3. Nausea dan vomitus
4. Anemia
5. kelainan letak/ presentasi
6. HAP
7. KPSW
Persalinan
Kala I :
- Inertia uteri
- Prolaps tali pusat
- Perdarahan intrapartum
turun
bersama-sama menghalangi turunnya bagian
terbawah
- Compaction : bagian terbawah turun bersama
masuk
PAP menghalangi turunnya masing-masing
bagian
terbawah
- Impaction : beberapa bagian janin berdekatan
satu sama
lain dan turun serentak
- Interlocking : terkuncinya bagian bawah antara ke
2 janin
diatas PAP
Kala III dan IV
- HPP
- Retentio plasenta
hamil
kembar dempet, defek neural tube, dan
anensefali.
2. Kelainan karena adanya pembuluh darah yang
saling
berhubungan pada hamil kembar monozigotik.
Hubungan pembuluh darah ini mungkin
menyebabkan
terjadinya aliran balik (reverse flow) sehingga
terjadi
kelainan tanpa jantung (acardia) pada janin
yang satu.
3. Kelainan yang terjadi karena banyaknya bagianbagian
janin terutama pada akhir kehamilan. Kelainan ini
bisa
terjadi pada hamil kembar monozigotik atau
dizigotik.
PENATALAKSANAAN
Sebelum hamil
Risiko hamil kembar pada wanita yang
menggunakan obat pemicu ovulasi ialah 20% 40%. Induksi ovulasi dengan klomifen sitrat,
kejadian hamil kembar 5% - 10%. Hal ini harus
diberitahukan waktu konseling. Angka kejadian
hamil kembar pada penggunaan bayi tabung sangat
bergantung kepada jumlah embrio yang ditransfer
kedalam rahim. Untuk mengurangi resiko hamil
kembar maka sebaiknya mengurangi jumlah embrio
yang ditransfer tersebut.
Waktu hamil
Pemeriksaan antenatal lebih sering, yaitu setiap 1
minggu setelah kehamilan 20 minggu. Timbulnya
hipertensi dapat dicegah dan gula darah harus
diperiksa Perdarahan antepartum tidak dapat
dihindari dengan pemeriksaan antenatal yang lebih
sering. Fe dan asam folat diberikan setelah
trimester I. Diagnosis dini dapat menghindari
komplikasi yang sering timbul, adanya kelainan
kongenital dan kembar siam dapat ditegakan waktu
hamil 19 20 minggu.
Preeklamsia 4 kali lebih sering daripada hamil
tunggal. Preeklamsia lebih sering timbul lebih dini
dan lebih berat.
INTERLOCKING
Interlocking terjadi apabila janin pertama lahir
dengan presentasi bokong dan kepala janin kedua
masuk rongga panggul terlebih dahulu sebelum
kepala janin pertama masuk. Untuk menghindari
interlocking tersebut yaitu dengan seksio sesarea.
Apabila janin pertama telah mati maka dapat
dilakukan dekapitasi, kemudian janin kedua
dilahirkan seperti biasa dan kepala janin pertama
dilahirkan setelah janin kedua lahir. Tetapi lebih
dianjurkan untuk melakukan seksio sesarea, untuk
menghindari asfiksia pada janin kedua. Risiko
kematian pada janin pertama sangat tinggi.
SUFERFETASI
Pembuahan 2 telur yang dikeluarkan pada ovulasi
yang sama pada 2 koitus yang dilakukan dengan
jarak waktu pendek
SUPERFEKUNDASI
Kehamilan ke 2 yang terjadi beberapa minggu atau
bulan setelah kehamilan pertama terjadi