You are on page 1of 15

LANDASAN PENDIDIKAN ( FILOSOFIS,

SOSIOLOGIS, KULTURAL )
Makalah
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu :
Drs. Suripto, M.Si.
Oleh

Aulia Mira Motika J

( 1301414043 )

Ashari Rilafi

( 1301414059 )

Gesti Rosdiana

( 1301414061 )

Dika Listyawati

( 1301414077 )

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


memberikan rahmat serta hidayah-NYA sehingga dalam penyusunan makalah ini
dapat berjalan dengan lancar. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah yaitu mata kuliah Ilmu Pendidikan. Makalah ini
ditulis dengan judul Landasan Pendidikan ( Filosofis, Sosiologis, Kultural ).
Makalah ini terdapat penjelasan mengenai gambaran dari masing-masing landasan
pendidikan. Penekanan dalam makalah yang kami sajikan ialah mengenai
landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan kultural. Kemudian selain itu
kami dalam menyajikan ketiga landasan tersebut dikaitkan dengan Dasar Negara
yaitu Pancasila. Harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi kami sendiri, untuk itu kami berusaha dengan pengetahuan
dan kemampuan yang terbatas untuk mewujudkan makalah ini sebaik-baiknya.
Kami ucapkan terima kasih pula kepada pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini. Tidak lupa apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini yang jauh dari sempurna kami mohon maaf, maka dari itu saran dan
masukan sangat kami harapkan.
Semarang, 24 Maret 2015

Kelompok 2

DAFTARi ISI

KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................

1.3 Tujuan Makalah..........................................................

1.4 Manfaat Makalah............................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Landasan Pendidikan...................

2.2 Landasan Filosofis Pendidikan..............................

2.3 Landasan Sosiologis Pendidikan...................................

2.4 Landasan Kultural Pendidikan..............

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan........................................................................

12

3.2 Saran..............................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA.. .

13

BAB I
ii

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan Pendidikan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Langeveld
( dalam Munib,2012:23) mengemukakan batasan pengertian pendidikan,
bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan.
Bimbingan dari batasan di atas ada beberapa aspek yang berhubungan dengan
usaha pendidikan, yaitu bimbingan sebagai suatu proses, orang dewasa
sebagai pendidik, anak sebagai manusia yang belum dewasa, dan yang
terakhir adalah tujuan pendidikan. Dengan menggunakan istilah bimbingan,
secara filosofis kita dapat menghayati, bahwa pendidikan itu merupakan usaha
yang disadari , bukan suatu perbuatan yang serampangan saj, harus kita
pertimbangkan segala akibatnya dari perbuatan yang mendidik itu.
Sejak dahulu dari generasi ke generasi, walaupun berawal dari sesuatu
yang sederhana, sesungguhnya pendidikan sudah ada. Pengetahuan,
pemahaman dan pengalaman tentang pendidikan senantiasa perlu dipersegar
dan diperkaya, mengingat ilmu, konsep tentang pendidikan adalah hasil
pemikiran manusia yang bersifat dinamis, berubah ubah karena pengaruh
situasi dan kondisi kehidupan umat manusia pada umumnya. konsep
pendidikan selalu mengalami perubahan seiring dengan tuntutan zaman dan
peradaban umat manusia di dunia dalam berbagai aspek kehidupan.
Pemahaman yang baik tentang hakikat pendidikan akan memperkaya
wawasan dan memantapkan kepercayaan diri si pendidik karena si pendidik
memiliki pegangan yang kuat dalam melakukan berbagai upaya pendidikan.
Pendidikan

diselenggarakan

berdasarkan

filsafat

hidup

serta

berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat, termasuk di Indonesia. Kajian


ketiga landasan itu (filsafat, sosiologis dan kultural) akan membekali setiap

2
5

tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang


bidang tugasnya. Selanjutnya, ada dua landasan lain yang selalu erat kaitannya
dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran, yakni landasan
psikologis yang akan membekali tenaga
1 kependidikan dengan pemahaman
perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya, landasan IPTEK yang
akan membekali tenaga kependidikan tentang sumber bahan ajaran serta
landasan-landasan lainnya. Pendapat yang lain ialah bahwa landasan
pendidikan seperti landasan filosofis, sosiologis, dan kultural itulah yang
sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan.
Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi yang akan mendorong pendidikan
untuk menjemput masa depan.
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu
bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu.
Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar
utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
Pemahaman tentang pendidikan akan mengajarkan kita untuk menghargai
tentang pentingnya pendidikan itu bagi seluruh elemen yang ada. Pendidikan
yang didalamnya berlandaskan tentu akan lebih jelas eksistensi serta aliran
yang digunakan nanti apa saja ketika dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu
kami menyusun makalah landasan-landasan pendidikan agar para calon
pendidik bisa memahami serta menelaaah agar memiliki dasar serta acuan
dalam memberikan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelesan mengenai landasan pendidikan?
2. Apa saja yang mendukung dari landasan filosofis dalam pendidikan ?
3. Apa saja yang mendukung dari landasan sosiologis dalam pendidikan?
4. Apa saja yang mendukung dari landasan kultural dalam pendidikan?
1.3 Tujuan
3
1. Agar pembaca mengetahui penjelasan mengenai pengertian landasan
pendidikan .
2. Agar pembaca mengetahui penjelasan mengenai apa yang mendukung
pendidikan dilihat dari landasan filososinya.
3. Agar pembaca mengetahui penjelasan mengenai apa yang mendukung
pendidikan dilihat dari landasan sosiologinya.

4. Agar pembaca mengetahui penjelasan mengenai apa yang mendukung


pendidikan dilihat dari landasan kulturalnya.
1.4 Manfaat
1. Memberitahukan tentang landasan pendidikan.
2. Memberitahukan akan pentingnya landasan-landasan pendidikan
( landasan filosofis, sosiologis, dan kultural ).
3. Memberi pemahaman yang lebih dari ketiga jenis landasan yang disajikan
( landasan filosofis, sosiologis, dan kultural ).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar dasar, titik pijak
yang melandasi operasionalisasi system pendidikan. Munib (2012:52)

menyatakan landasan pendidikan secara umum menyangkut : (1) landasan


filosofis, (2) landasan sosiologis, (3) landasan kultural, (4) landasan
psikologis, dan (5) landasan ilmiah dan teknologis.
2.2 Landasan Filosofis Pendidikan
Filosofis , berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata
philein/philos

yang

artinya

cinta

dan

sophos/Sophia

yang

artinya

kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran. Secara maknawi filsafat dimaknai


sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala
sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Landasan filosofis
merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan,
misalnya apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, dan apa
tujuan pendidikan itu. Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005) Landasan
filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan,
meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber
nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan.
Di dalam Landasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:260) istilah
landasan diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan dasar dikenal pula
sebagai fundasi. Mengacu kepada pengertian tersebut, kita dapat memahami
bahwa landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal, suatu
titik tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal. Berdasarkan sifat atau suatu
fundasi tempat berdirinya sesuatu hal, wujudnya terdapat dua jenis landasan,
yaitu landasan yang bersifat material, dan landasan yang bersifat konseptual.
Contoh landasan yang bersifat material antara lain berupa landasan pacu
pesawat terbang dan fundasi bangunan gedung. Adapun contoh landasan yang
bersifat konseptual antara lain berupa dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila
dan UUD RI Tahun 1945; landasan pendidikan, dan sebagainya. Dari contoh
landasan tersebut dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan tergolong ke
dalam jenis landasan yang bersifat konseptual.
4
Landasan konseptual dasarnya identik dengan asumsi, yaitu suatu
gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau pernyataan yang sudah dianggap
benar, yang dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir (melakukan suatu

5
8

studi) dan/atau dalam rangka bertindak (melakukan suatu praktek). Menurut


Troy Wilson Organ, asumsi dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
1. Landasan Aksioma adalah asumsi yang diterima kebenarannya tanpa perlu
pembuktian, atau suatu pernyataan yang kebenarannya diterimasecara
universal. Contoh: dalam hidupnya manusia tumbuh dan berkembang.
Terhadappernyataan ini tidak akan ada orang yang menyangkal
kebenarannya, sebab kebenarannya dapat diterima secara universal tanpa
perlu dibuktikan lagi.
2. Landasan Postulat yaitu asumsi yang diterima kelompok orang tertentu
atas dasar persetujuan. Contoh:Perkembangan individu ditentukan oleh
faktorhereditas

maupun

oleh

faktor

pengaruh

lingkungannya

(pengalaman). Asumsi ini disetujui/diterima benar oleh kelompok


orangtertentu, tetapi tentu saja ditolak oleh kelompok orang lainnya yang
menyetujui asumsi bahwa perkembangan individu sepenuhnya ditentukan
oleh faktor hereditas saja, atau oleh faktor pengaruh lingkungan saja.
3. Landasan Premis Tersembunyi yaitu asumsi yang tidak dinyatakan secara
tersurat yang diharapkan dipahamiatau diterima secara umum. Premis
tersembunyi biasanya merupakan premis mayor dan premis minor dalam
silogisme yang tidak dinyatakan secara tersurat, dalam hal ini pembaca
atau pendengar diharapkan melengkapinya. Contoh : Dina perlu dididik
(dinyatakan). Dalam pernyataan ini terdapat premis tersembunyi yang
tidak dinyatakan, yaitu semua manusia perlu dididik (premis mayor), dan
Dina adalah manusia (premis minor), maka kesimpulanya seperti
pernyataan di atas adalah Dina perlu dididik.
Manfaat

filsafat dalam kehidupan

adalah : (1) Sebagai dasar dalam

mengambil dan sebagai dasar dalam bertindak.

(2) Untuk bersiap

mengurangi salah paham dan konflik. (3) Sebagai Filosofi siaga menghadapi
situasi dunia yang selalu berubah. Peranan landasan filosofis pendidikan ialah
memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan
dilaksanakan. Dalam filsafat pendidikan tidaklah satu landasan melainkan
ragam sebagaimana ragamnya aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya
landasan filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Pancasila,

6
9

dsb. Ada beberapa teori pendidikan yang sampai dewasa ini mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap praktek pendidikan, misalnya aliran empirisme,
naturalisme dan nativisme.
Landasan filosofis pendidikan berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa landasan filosofis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Ada
berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme, Realisme, Pragmatisme,
Pancasila, dsb. Berbicara tentang landasan filosofis pendidikan berarti
berkenaan dengan tujuan filosofis suatu praktik pendidikan sebagai sebuah
ilmu. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan untuk memahami landasan
filosofis pendidikan adalah dengan menggunakan pendekatan filsafat ilmu
yang meliputi tiga bidang kajian yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi.
2.3 Landasan Sosiologis Pendidikan
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik masayarakat. Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan. Pendidikan sendiri tidak akan berlangsung bilamana keadaan
sosial mengalami vakum. Sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk
sosial hal ini berhubungan juga dengan landasan pendidikan bahwasanya bisa
terlaksana secara sesuai ketika didukung dengan keadaan lingkungan di
sekitarnya. Dua yang akan dibahas yaitu : (a) pendidikan dan masyarakat, (b)
pendidikan dan perubahan sosial.
2.3.1

Pendidikan dan Masyarakat


Dilihat dari sudut masyarakat secara keseluruhan, fungsi pendidikan7
adalah untuk memelihara kebudayaan-kebudayaan berhubungan dengan nilainilai , kepercayaan, norma-norma yang turun temurun dari generasi ke
generasi yang selalu mengalami perubahan.
1. Keluarga dan Sekolah
Keluarga merupakan salah satu pelaksana sosialisasi nilai-nilai dan
norma-norma di masyarakat. Faktor yang terpenting dalam hubungan
antara keluarga dan sekolah adalah keluarga tetap mempunyai tanggung
jawab utama dalam proses sosialisasi, meskipun sekolah dalam sosialisasi

10

mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi, ketrampilan


dan nilai-nilai serta norma-norma untuk membekali anak agar dapat
berpartisipasi lebih efektif. Keluarga dan sekolah perlu bekerjasama dalam
menyusun program yang dapat meningkatkan kualitas siswa.
2. Pemerintah dan Sekolah
Tugas utama pemerintah adalah mengupayakan agar sekolah dapat
menjadi masyarakat baru yang dapat bertanggung jawab dan ikut
berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat sesuai dengan garis
kebijaksanaan pemerintah. Program pemerintah dapat diterjemahkan
dalam kegiatan-kegiatan yag dilakukan oleh sekolah, maka dapat tercipta
program pemerintahan dan pendidikan yang baik.
3. Ekonomi dan Sekolah
Pertumbuhan ekonomi yang baik tergantung pada tenaga ahli yang
dihasilkan oleh sekolah, sedangkan perkembangan lembaga sekolah juga
tergantung pada dana yang disediakan masyarakat. Maka ekonomi
masyarakat dan sekolh saling berhubungan/saling mempengaruhi untuk
mendapatkan ekonomi yang optimal.
4. Agama dan Sekolah
Norma
masyarakat.

agama
Sebagai

sangat

mempengaruhi

lembaga

sosialisasi,

kebudayaan
sekolah

didalam

membutuhkan

pendidikan agama untuk membekali masyarakat dalam menjalani


kehidupan sehari-hari.
5. Masyarakat dan Sekolah
8
Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan masyarakat dan
tidak bisa lepas dari kondisi masyarakat. Sekolah harus memperhatikan
aspirasi masyarakat dan mayarakat harus terlibat dalam memelihara
keberadaan sekolah. Peran sekolah dalam masyarakat :
a. Sebagai pewaris yakni mentransformasikan pengetahuan, ketrampilan,
sikap dan nilai-nilai budaya kepada siswa melalui proses belajar dan
mengajar didialam kelas maupun kegiatan diluar kelas.
b. Sebagai pemelihara yakni sekolah dapat melestarikan nilai-nilai
budaya yang ada.

11

c. Sebagai agen perubahan yakni meliputi produksi budaya, difusi


kebudayaan, dan peningkatan kemampuan peserta didik untuk berpikir
2.3.2

kritis.
Pendidikan dan Perubahan Sosial
Ada berbagai cara yang saling mempengaruhi antara sekolah dan
masyarakat dalam berbagai perubahan. Beberapa diantara perubahan tersebut
adalah :
1. Perubahan teknologi
Dampak perubahan teknologi :
a. Menuntut individu untuk memiliki ketrampilan baru. Menjadikan
sekolah

mengalami

bersangkutan.
b. Menuntut sekolah

perubahan
untuk

kurikulum

mempersiapkan

pada

bidang

yang

lulusan yang

dapat

menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.


c. Mempengaruhi sekolah dalam bidang teknologi,terutama pada
penggunaan media pembelajaran, komunikasi, transformasi, dan
revolusi bioteknlogi.
2. Perubahan demografi
Pengaruhnya terhadap pendidikan :
a. Pengembangan kebjaksanaan pendidikan
b. Pembatasan secara ketat penerimaan siwa baru
c. Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan fasilitas
9
pendidikan
3. Urbanisasi dan Sub-Urbanisasi
Masalah yang timbul karena perubahan demografi yang harus dihadapi
sekolah :
a. Tanggung jawab sekolah membantu penyesuaian diri dari berbagai
macam kelompok
b. Membantu mekanisme kontrol sosial di masyarakat.
c. Sekolah menentukan pengalaman pendidikan khususnya dalam
mempersiapkan peserta didik secara tepat untuk hidup di perkotaan.
4. Perubahan Politik Masyarakat, Bangsa dan Negara
a. Meningkatnya keterlibatan pemerintahan di dalam kegiatan anggota
masyarakat.
b. Berkembangnya aling ketergantungan antara pemerintah negara yang
satu dengan pemerintah negara yang lain, tidak hanya di dalam
lingkungan masyaraktnya tetpijuga antar bangsa.
c. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu, bahkan dua generasi muda memperkembangkan diri.

12

Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan


sengaja dibentuk oleh masyarakat. Perhatian sosiologi pada kegiatan
pendidikan semakin intensif. Dengan meningkatkan perhatian sosiologi pada
kegiatan pendidikan tersebut, maka lahirlah cabang sosiologi pendidikan
untuk terciptanya kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai, terciptalah
nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi norma-norma sosial
yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masingmasing anggota masyarakat.
2.4 Landasan Kultural Pendidikan
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia karena
pada dasarnya pendidikan meupakan unsur dan peristiwa budaya. Pendidikan
sendiri memiliki tiga peran yaitu sebagai pewarisan,sebagai pemegang peran,
dan sebagai pemberi kontribusi. Dengan demikian pendidikan sebagai aset
pemeliharaan masa lampau, penguatan inividu, dn masyarakat yang sekarang
serta sebagai penyiapan manusia beperan di masa depan. Penddikan juga dapat
1
berfungi sebagai penyampai, pelestari, dan sekaligus pengembangan
0
kebudayaan.
Kebudayaan seperti halnya sistem sosial di masyarakat merupakan
kondisi esensial bagi perkembangan dan kehidupan orang. Proses dan isi
pendidikan akan memberi bentuk kepribadian yang tumbuh dan pribadipribadi inilah yang akan menjadi pendukung, pewaris, dan penerus
kebudayaan, secara ringkas adalah (1) kebudayaan menjadi kondisi belajar, (2)
kebudayaan memiliki daya dorong, daya rangsang adanya respon-respon
tertentu, (3) kebudayaan memiliki sistem ganjaran dan hukuman terhadap
perilaku tertentu sejalan dengan sistem nilai yang berlaku, dan (4) adanya
pengulangan pola perilaku tertentu dalam kebudayaan. Tanpa pendidikan
budaya dan manakala pendidikan budaya tersebut terjadi tetapi gagal, yang
kita saksikan adalah kematian atau berakhirnya suatu kebudayaan.
a. Kebudayaan dan Sekolah
Penelitian Otto Klineberg (1954) : Kegagalan kelompok pada umumnya
bukan disebabkan semata-mata oleh ras atau suku, namun disebabkan oleh
tradisi budaya mereka.
b. Prasangka dan Pertentangan Di Berbagai Kelompok Budaya

13

Pertentangan yang disebabkan oleh adanya berbagai kelompok budaya dan


ras dapat berupa prasangka negatif dinatara sesama kelompok dan hal ini
berpengaruh tehadap pendidikan.
c. Streotipe
Keefektifan dalam pengajaran timbul jika guru menujukkan streotipe yang
menyenangkan.
d. Faktor Budaya dalam Proses Pengajaran (CutureFactors in Teaching )
Faktor yang memengaruhinya yaitu nilai-nilai budaya orang tua,
penggunaan bahasa, keadaan sosial yang dibawa anak dari lingkungan
( tradisi ) dan pengaruh kelompok dominan.
e. Pelatihan Budaya untuk Pendidikan
Adanya konflik budaya antar guru, siswa dari orang tua menuntut perlunya
pelatihan budaya bagi pendidik agar ia mampu menghubungkan nilai-nilai
budaya dengan pengajaran dan proses pengajaran.
f. Masalah kewibawaan Merupakan Ubahan ( Variabel ) Yang Tidak Dapat11
Diabaikan
Penguasaan terhadap kewibawaan guru lebih membantu siswa daam
penguasaan bahan-bahan pengajaran.a
g. Sub Kebudayaan ( Sub-Culture )
Perbedaan warna kulit dan kemiskinan menjadi penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan kelompok karena kelompok-kelompok tersebut
saling menolak terhadap pelayanan sekolah. Hambatan ini dapat diatasi
dengan melakukan sub culture di sekolah.
h. Dinamika Kelompok Sosialisasi
Sekolah harus mampu menghilangkan adanya kelompok-kelompok
minoritas dan membawanya ke arah perubahan melalui proses sosialisasi.

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Langeveld (dalam Munib,2012:23) mengemukakan batasan pengertian
pendidikan, bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu
kedewasaan. Pendidikan adalah usaha sadar dan Pendidikan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian
landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar dasar, titik pijak yang
melandasi operasionalisasi system pendidikan. Ketiga landasan pendidikan itu
(filsafat, sosiologis dan kultural) akan membekali setiap tenaga kependidikan
dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya.
Selanjutnya, ada dua landasan lain yang selalu erat kaitannya dalam setiap
upaya pendidikan, utamanya pengajaran, yakni landasan psikologis yang akan
membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta
didik dan cara-cara belajarnya, landasan IPTEK yang akan membekali tenaga
kependidikan tentang sumber bahan ajaran serta landasan-landasan lainnya.
Dalam hal ini dari ketiga landasan yang disajikan yaitu filosofis,sosiologis dan
kultural, ialah landasan yang sangat memegang peranan penting dalam
menentukan tujuan pendidikan.
3.2 Saran
Seharusnya makalah selanjutnya bisa menjelaskan secara lebih lengkap
mengenai pengaruh aliran-aliran yang biasanya muncul dalam landasan
pendidikan yang kemudian masih dianut sampai sekarang.

15

DAFTAR PUSTAKA
12

http://miraclous99.blogspot.com/2013/06/landasan-filosofis-dan-landasan.html
http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2012/11/makalah-landasanpendidikan.html
http://sudionokps.wordpress.com/2008/07/20/landasan-landasan-pendidikan/
Parsono, dkk., 1990. Landasan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud.
Tirtaraharja, Umar, La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta

13

You might also like