You are on page 1of 13

PRAKTIKUM IV

Topik

: Alga Makroskopis

Tujuan

: Untuk mengamati berbagai bentuk awetan alga

Hari / Tanggal : Rabu/ 17 Oktober 2012


Tempat
I.

: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan:

1.

Lup

2.

Papan bahan

3.

Pinset

4.

Tissue

5.

Baki

6.

Kaca arloji
Bahan yang digunakan: Berbagai macam awetan alga.
II. CARA KERJA

1.

Siapkan alat dan bahan.

2.

Ambil awetan yang telah disediakan.

3.

Amati bagian-bagiannya dengan menggunakan lup.

4.

Gambar awetan dan memberi nama pada setiap awetan serta keterangan.

III. TEORI DASAR


Alga atau ganggang merupakan tumbuhan thalus (Thallophyta) yang
memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan bersifat autotrof. Tempat
hidup alga adalah tempat yang basah atau di air tawar, seperti danau, kolam
dan ada juga yang hidupnya di laut, mulai dari alga hijau (Chlorophyta), alga
merah (Rhodophyta), alga keemasan (Chrysophyta), dan berbagai jenis alga
lainnya. Bila kita berada di lingkungan pantai karang pada batas air pasang,
maka kita akan menemukan alga hijau yang kadang dissebut selada laut,
karena berupa lembaran yang dikenal dengan Ulva sp. Alga hijau ini dapat
tumbuh subur di pantai karang yang merupakan tempat air tawar mengalir ke
laut. Ulva ini dapat dimakan.
Perkembangan Ulva memperlihatkan pergiliran keturunan yang
isomorf, sedangkan pergiliran keturunan yang sesugguhnya terjadi pada alga
merah (Rhodophyta), alga coklat (Phaeophyta), Pterodophyta, Bryophyta dan
Spermatophyta dalam bentuk gametofit dan sporofit.
Sebagian alga merah (Rhodophyta) hidup di laut, tapi ada juga
beberapa jenisnya yang hidup di air tawar. Bentuk alga merah ini bermacammacam. Ada yang hidup sebagai bentos, yang melekat pada substratnya
dengan pelekat-pelekat benang atau cakram pelekat, dinding sel memiliki dua
lapisan dalam yang terdiri atas selulosa, dan lapisan luar yang terdiri atas
pektin dan berlendir. Alga merah penghasil agar-agar di antaranya adalah
Glacilaria lichenodea, Euchema spinosum, Gelidium lichenidea dan
Cartilagenium. Alga merah yang menghasilkan karogen yaitu Chondrus
crispus dan Gigantina mamilosa.
Pada alga coklat (Phaeophyta) hampir semuanya hidup di laut,
khususnya di perairan dingin. Hanya tiga genus yang hidup di air tawar dan
ini pun sangat jarang ditemui. Banyak alga coklat yang mempunyai thalus
menyerupai tanaman, alga semacam ini disebut rumput laut. Rumput laut ini
mempunyai gelembung udara sebagai pelampung untuk mengepung dan
meletakkan thalus.

IV. HASIL PENGAMATAN


1. Ulva sp
Menurut literatur:

Keterangan Ulva sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.

Panjang
: 10 cm
Warna
: Hijau muda
Bentuk
: Seperti lembaran
Permukaan : Llicin
Tekstur
: Kertas
Habitat
: Air laut
Gracilaria sp

Sumber: Anonim a, 2012

Menurut literatur:

Keterangan Gracilaria sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.

Panjang
Warna
Bentuk
Permukaan
Tekstur
Habitat
Padina sp

: 4,5 cm
: Merah
: Lembaran daun
: Kenyal
: Licin
: Air laut

Sumber: Anonim b, 2012


Menurut literatur:

Sumber: Anonim c, 2012

Keterangan Padina sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang
Warna
Bentuk
Permukaan
Tekstur
Habitat

: 6 cm
: Coklat
: Lembaran daun
: Kenyal
: Licin
: Air laut

4. Sargassum sp
Menurut literatur:

Keterangan Sargassum sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
5.

Panjang
: 6 cm
Warna
: Hijau
Bentuk
: Panjang bercabang
Permukaan : Seperti jelly
Tekstur
: Penuh bintil-bintil
Habitat
: Air laut
Coralina sp
Menurut literatur:

Sumber: Anonim e, 2012

Keterangan Coralina sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.

Panjang
: 3,8 cm
Warna
: Hijau kapur
Bentuk
: Bercabang-cabang
Permukaan : Lembut
Tekstur
: Lembek kenyal
Habitat
: Air laut
Gigartina papillata
Menurut literatur:

Keterangan Gigartina papillata:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang
Warna
Bentuk
Permukaan
Tekstur
Habitat

: 8 cm
: Hijau transparan
: Seperti daun
: Licin
: Berdaging
: Air laut

Sumber: Anonim f, 2012

7. Codium sp
Menurut literatur:

Sumber: Anonim g, 2012

Keterangan Codium sp:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang
Warna
Bentuk
Permukaan
Tekstur
Habitat

: 11 cm
: Merah
: Bulat memanjang yang bercabang
: Licin
: Kenyal
: Air laut

V. ANALISIS DATA
1. Ulva sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Chlorophyceae

Ordo

: Ulvales

Familia

: Ulvaceae

Genus

: Ulva

Species

: Ulva sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Ulva biasa disebut selada air, banyak ditemukan di lautan dan
muara perairan, ada yang menempel di batu atau kayu. Ulva yang diamati
dalam praktikum ini berwarna putih, berbentuk lembaran selada bokor dan
permukaannya licin. Thalusnya terdiri dari dua lapis sel yang membentuk
struktur seperti parenkim. Ulva yang dewasa tidak mempunyai stromatik
karena mengalami kegagalan pada saaat pembentukan thalus.

Alat reproduksi Ulva yaitu zoospora yang keluar ada yang berupa
satu rangkaian, banyak, dan ada yang berbentuk pipa sesuai dengan induknya.
Tumbuhan ini tumbuh dengan rizoid yang menonjol di bagian bawahnya.
Pertumbuhannya berlangsung dalam waktu yang lama. Kebanyakan spesies
yang melakukan reproduksi seksual dengan cara anisogami.
2. Gracilaria sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Rhodophyceae

Ordo

: Nemastomales

Familia

: Sphaerococcaceae

Genus

: Gracillaria

Spesies

: Gracillaria sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Spesies ini termasuk alga merah karena memiliki pigmen berwarna
merah (Rhodon) sehingga thallus berwarna merah. Bentuk thallus bulat
memanjang dengan pinggir bergerigi. Thallus Gracillaria sp berbentuk
gepeng dengan percabangan dikhotom.
Perkembangbiakannya berlangsung secara seksual saja, yaitu
dengan peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Sel gamet jantsn
dihasilkan oleh anteridium, sedangkan sel gamet betinanya dihasilkan oleh
arkegonium. Alga ini bermanfaat sekaligus mempunyai nilai ekonomi karena
dapat menghasilkan bahan agar-agar.
3. Padina sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Phaeophyceae

Ordo

: Dictyotales

Familia

: Dictyotaceae

Genus

: Padina

Species

: Padina sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Padina sp. termasuk bentos yang banyak ditemukan di laut tropik
dan subtropik. Bentuknya khas seperti kipas, tubuhnya yang tecabik dapat
menjadikannya tumbuh lebih banyak atau berkembang biak. Dari hasil
pengamatan,

thalusnya

berupa

lembaran

berwarna

coklat

muda,

permukaannya kasar dan melekat dengan menggunakan rizoid. Di sepanjang


permukaan thalusnya terdapat garis-garis yang melengkung.
Perkembang biakan seksual dengan oogami. Antreidium berkotakkotak dan oogonium terdapat pada tumbuhan lain dan tersusun secara
berkelompok. Tiap oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan
mempunyai setu bulu cambuk pada sisinya. Sporofit dan gametofit bergantian
dan beraturan, keduanya mempunyai thalus seperti pita yang bercabang
menggarpu.
4. Sargassum sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Phaeophyceae

Ordo

: Fucales

Familia

: Sargassumceae

Genus

: Sargassum

Spesies

: Sargassum sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Alga coklat ini habitatnya di lautan di daerah yang dingin.
Permukaaannya agak sedikit kasar. X Kantung udara terdapat pada bagian
ketiak daun atau cabang. Pada bagian ketiak daun atau cabang ini juga
dibentuk alat pembiakannya, dan pada. Alga ini tumbuh mendatar pada
substratnya

dan

bagian

atasnya

yang

bercabang

merupakan

alat

reproduksinya. Sebagian besar epifit pada alga yang lain atau air. Pada bagian

tubuhnya yang lunak bebentuk lembaran yang tidak berpori. Pembiakan


generatifnya yaitu dengan oogami, sedangkan pembiakan vegetatifnya tidak
ada.
Sargassum kebanyakan tumbuh menempel sepanjang pantai
berbatu di daerah tropika dan merupakan komponen utama gulma laut yang
terapung-apung di daerah Atlantik Utara. Ukuran tubuhnya bervariasi dari
yang pendek sampai beberapa meter. Kawasan yang ditumbuhi ganggang ini
disebut laut Sargasso.
5. Coralina sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Rhodophyceae

Ordo

: Corallinales

Familia

: Corallinaceae

Genus

: Coralina

Species

: Coralina sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Coralina sp bisa ditemukan di air laut, terutama pada air yang
dalam yang hanya dapat dicapai oleh cahaya yang bergelombang pendek.
Dari hasil pengamatan diketahui Coralina mempunyai warna hijau dan
terlihat pucat, permukaannya kasar, thalusnya bercabang-cabang seperti
ranting dan berbuku-buku serta mudah patah.
Dinding selnya terdiri dari kalsium karbonat. Thalusnya terbagi
dalam dua tipe yaitu bersambung dan tidak

bersambung. Thalus yang

bersambung berbentuk tetap yaitu tegak dan tumbuhnya disebelah kiri bagian
dasar thalus. Sementara itu thalus yang tidak bersambung strukturnya
bersegmen dan genikulanya tidak ada. Perkembangbiaknnya dapat secara
aseksul yaitu dengan cara pembentukan spora dan seksual dengan cara
oogami.
6. Gigartina papillata

Klasifikasi:
Divisio

: Thallophyta

Classis

: Rhodophyceae

Ordo

: Gigartinales

Familia

: Gigartinaceae

Genus

: Gigartina

Species
: Gigartina papillata
Sumber: (Gembong, 1989)
Alga ini berwarna kemerahan dan thallusnya bercabang-cabang
beraturan

dan

mempunyai

bentuk

seperti

lembaran-lembaran,

percabangannya menyirip atau menggarpu. Permukaan tubuhnya terasa


lembut. Habitat pada air laut, tempat melekat pada batuan pantai.
Perkembangbiakan seksual berlangsung dari ujung sel-sel cabang thallus
terbentuk dua anteridium yang masing-masing terdiri dari satu sel saja.
Berasal

dari

penonjol

gametagonium

betina

yang

disebut

dengan

karpogonium.
Thalusnya tegak dan dasar atau kakinya tumbuh radial diatas
substrat yang keras. Thalusnya terdiri atas serabut medula yang bebas,
korteksnya kecil, sel-selnya berfigmen banyak dan bercabang. Gigartina
mempunyai papillae yang pendek pada permukaaan thalusnya. Tanaman yang
betina bercabang pada papillae dan yang jantan tidak.
7. Codium sp
Klasifikasi:
Divisio

: Thalophyta

Classis

: Rhodophyceae

Ordo

: Gelidiales

Familia

: Codiaceae

Genus

: Codium

Spesies

: Codium sp

Sumber: (Gembong, 1989)


Alga ini berwarna hijau tua yang berbentuk bulat memanjang atau
silindris yang bercabang-cabang seperti ranting dan banyak mengandung

bahan agar-agar (floridean). Alga ini tumbuh mendatar pada substratnya dan
bagian atasnya yang bercabang merupakan alat reproduksinya. Sebagian
besar epifit pada alga yang lain atau air. Pada bagian tubuhnya yang lunak
bebentuk lembaran yang tidak berpori.

VI. KESIMPULAN
1.

Algae atau ganggang merupakan tumbuhan thalus (Thallophyta) yang


memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan bersifat autotrof.

2.

Bentuk thalus alga bermacammacam ada yang berbentuk lembaran,


lembaran yang bercabang, lembaran dun yang pipih, dan bercabang-cabang
seperti ranting

3.

Tempat hidup alga adalah tempat yang basah atau di air tawar, seperti
danau, kolam dan ada juga yang hidupnya di laut.

4.

Permukaan thalus alga ada yang kasar dan ada pula yang licin.

5.

Yang termasuk alga makroskopis antara lain Ulva sp, Gracilaria sp,
Padina sp, Sargassum sp, Coralina sp, Gigartina papillata, dan Codium sp.

VII.DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2012. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah.
Banjarmasin: FKIP Unlam.
Birsyam, Inge. 1992. Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Bandung.
Bold, Harold Charles and Wynne, Michael J. 1985. Introduction To The Alga.
New Jersey: Prentice-Hall,Inc.
Sumber: Anonim a, 2012
http://massbay.mit.edu/exoticspecies/exoticmaps/images/codium_bi
g. Jpg (Diakses pada 21 Oktober 2012)
Sumber: Anonim b, 2012
http://www.agen.ufl.edu/~chyn/age2062/OnLineBiology/OLBB/w
ww.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/Nereocystis.GIF
(Diakses pada 21 Oktober 2012)
Sumber: Anonim c, 2012
http://www.beachwatchers.wsu.edu/island/essays/images/SeaLettuc
e Ulva.jpg (Diakses pada 21 Oktober 2012)
Sumber: Anonim d, 2012
http://www.biol.tsukuba.ac.jp/~inouye/ino/st/br/Padina.GIF
(Diakses pada 21 Oktober 2012)
Sumber: Anonim e, 2012

http://www.liveaquatix.com/pb/wp_78a4c2ae/images/img76704685
a3e21c6d4.jpg (Diakses pada 21 Oktober 2012)
Sumber: Anonim f, 2012
http://www.marevita.org/donnees/Algues%20et%20plantes
%20marines/Fucophyceae/Cutleriales/Cutleriaceae/Cutleria/Cutleri
a%20multifida/1_cut_mul_ss_tlg.jpg (Diakses pada 21 Oktober
2012)
Sumber: Anonim g, 2012
http//www.mcpicarrageenan.com/seaweed_files/weed.jpg (Diakses
pada 21 Oktober 2012)
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

You might also like